• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat analitik dengan menggunakan desain cross sectional yaitu variabel dependen dan variabel independen dilakukan pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010)

Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Obesitas Pada Remaja di SMA Swasta Sultan Agung Pematangsiantar.

3.2 POPULASI DAN SUBJEK PENELITIAN 3.2.1 POPULASI

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Swasta Sultan Agung kelas XI tahun ajaran 2018/2019 yaitu berjumlah 369 orang.

3.2.2 SUBJEK PENELITIAN

Subjek penelitian adalah bagian dari subyek dalam populasi yang diteliti, yang sudah tentu mampu secara representative dapat mewakili populasinya (Rutoto, 2007).

Untuk teknik pengambilan sampel digunakan cara Total Sampling, dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi yang ada. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Swasta Sultan Agung, sementara kriteria eksklusi yang digunakan adalah siswa SMA Swasta Sultan Agung yang tidak hadir pada saat kuesioner dibagikan (Sastroasmoro, 2014).

3.3 METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire dari EPIC-Norfolk untuk menilai hubungan frekuensi konsumsi junk food dengan terjadinya obesitas dan International Physical Activity

Questionnaire (IPAQ) dari WHO untuk menilai hubungan aktivitas fisik terhadap terjadinya obesitas pada siswa SMA Swasta Sultan Agung Pematangsiantar kelas XI.

3.4 METODE PENGOLAHAN DATA

Langkah-langkah dalam pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Proses collecting

Mengumpulkan data yang berasal dari kuesioner 2. Proses checking

Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban kuesioner atau lembar observasi dengan tujuan agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil yang valid dan reliabel dan terhindar dari bias

3. Proses coding

Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada variabel-variabel yang diteliti, misalnya nama responden diubah menjadi nomor 1,2, dan seterusnya

4. Proses entering

Data entry, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang masih dalam bentuk ”kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program komputer

5. Data processing

Semua data yang telah diinput ke dalam aplikasi komputer akan diolah sesuai dengan kebutuhan dari penelitian (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007).

3.5 METODE ANALISIS DATA

1. Analisis Univariat

Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi, presentasi, mean dan standard deviation dari variabel karakteristik responden meliputi aktivitas fisik dan intake junk food.

2. Analisis Bivariat

Analisis data ini dilakukan dengan uji statistik menggunakan uji Chi-Square, untuk melihat adanya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen yang keduanya memiliki jenis data kategorik. Jika terdapat beberapa syarat yang tidak terpenuhi dalam uji Chi-Square maka akan dilakukan uji Fisher Exact Test.

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat digunakan untuk melihat hubungan beberapa variabel perancu dengan variabel dependen maupun dengan variabel independen, dengan cara menghubungkan variabel perancu dengan variabel dependen maupun denga n variabel independen pada waktu bersamaan. Dalam analisis ini, dapat diketahui variabel yang paling besar pengaruhnya, bentuk hubungan antar variabel, berhubungan langsung atau tidak langsung dengan variabel lainnya. Analisis multivariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi logistik berganda karena variabel independen, variabel dependen maupun variabel perancu merupakan data kategorik.

3.6 DEFINISI OPERASIONAL

Tabel 3.6 Definisi Operasional No Variabel Definisi

Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur

Skala

Kuesioner Rendah bila <600 MET-menit/minggu

Kuesioner Sering bila 50-100%

Jarang bila 0-49,99%

Ordinal

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Perguruan Sultan Agung yang berlokasi di Jalan Surabaya No. 19, Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara.

4.2 DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober – November 2018 di Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar. Pengumpulan data dilakukan dengan mengukur Tinggi Badan dan menimbang Berat Badan serta membagikan kuesioner dan melakukan wawancara kepada 369 responden siswa/siswi kelas XI yang berisi beberapa pertanyaan tentang aktivitas fisik dan konsumsi junk food. Sebelum membagikan kuesioner, peneliti menjelaskan tentang maksud dan tujuan penelitian serta menjaga kerahasiaan responden.

4.2.1 HASIL PENELITIAN a. Umur

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Umur pada Siswa/Siswi SMA Perguruan Sultan Agung Kelas XI Tahun 2018

No. Umur Frekuensi Persentase

1 15 10 2,7

2 16 249 67,5

3 17 108 29,3

4 18 2 0,5

Total 369 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa dari total 369 responden di SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar mayoritas usia siswa/siswi berada pada usia 16 tahun yaitu 249 orang (67,5%)

b. Obesitas

Obesitas pada siswa/siswi di SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar dibagi menjadi dua kategori yaitu Normal dan Obesitas dengan ketentuan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih besar atau sama dengan 25. Pengukuran IMT dilakukan dengan cara membagi nilai berat badan (kg) dengan nilai kuadrat dari tinggi badan (m). Maka dengan kata lain pengkategorian Normal yaitu bila IMT 18,5 – 24,9 dan Obesitas yaitu bila IMT ≥25.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Obesitas pada Siswa/Siswi SMA Perguruan Sultan Agung Kelas XI Tahun 2018

No. Obesitas Frekuensi Persentase

1 Normal 226 61,2

2 Obesitas 143 38,8

Total 369 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa dari total 369 responden di SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar, siswa/siswi yang mengalami obesitas berjumlah 143 (38,8%).

c. Jenis Kelamin

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin pada Siswa/Siswi SMA Perguruan Sultan Agung Kelas XI Tahun 2018

No. Jenis

Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-Laki 165 44,7

2 Perempuan 204 55,3

Total 369 100,0

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 369 responden di SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar, terdapat siswa yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 165 orang (44,7%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 204 orang (55,3%).

d. Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik pada siswa/siswi di SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar dibagi menjadi tiga kategori yaitu Tinggi, Sedang, dan Rendah dengan ketentuan Rendah bila nilai responden <600 MET-menit/minggu, Sedang bila nilai responden berkisar antara 600-2999 MET-menit/minggu, dan Tinggi bila nilai responden ≥3000 MET-menit/minggu.

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Aktivitas Fisik pada Siswa/Siswi SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar Tahun 2018

No Aktivitas Fisik Frekuensi Persentase

1 Rendah 205 55,6

2 Sedang 147 39,8

3 Tinggi 17 4,6

Total 369 100,0

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa dari total 369 responden di SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar ada 17 orang (4,6%) yang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi.

e. Konsumsi Junk Food

Konsumsi Junk Food pada siswa/siswi di SMA Perguruan Sultan Agung

Pematangsiantar dibagi menjadi dua kategori yaitu Sering dan Jarang, dengan ketentuan Sering bila nilai responden 50-100%, dan Jarang bila nilai responden 0-49,99%.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Konsumsi Junk Food pada Siswa/Siswi SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar Tahun 2018

No Konsumsi Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar yang sering mengkonsumsi junk food berjumlah 25 orang (6,8%)

f. Frekuensi Makanan

Siomay 2 5 72 86 111 93 369

Es Krim Goreng 0 0 27 19 56 267 369

Martabak Indomie 0 0 13 21 62 273 369

Kue Lupis 2 7 24 9 63 264 369

Coca Cola 15 15 39 13 103 184 369

Fanta 4 8 20 29 147 161 369

Sprite 7 4 28 4 119 207 369

Pepsi 13 6 5 21 125 199 369

Pop Ice 4 11 23 38 75 218 369

Thai Tea 5 21 21 78 43 201 369

Bubble Tea 7 21 12 29 97 203 369

Teh Dalam

Kemasan 51 38 42 120 76 42 369

Choco Jelly 5 9 16 71 119 149 369

Cendol 0 15 21 13 117 203 369

Es Campur 6 8 19 18 119 199 369

Es Dawet 6 9 29 35 79 211 369

Es Potong 4 17 15 29 75 229 369

Es Kepal 8 15 14 25 69 238 369

Mocha Float 0 9 21 10 73 256 369

Mango Float 0 8 15 22 77 247 369

Tropical Float 0 0 12 13 68 276 369

Es Kolang Kaling 5 3 32 43 19 267 369

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat dilihat bahwa makanan yang paling sering dikonsumsi dengan frekuensi > 1x / hari adalah permen (56), sedangkan makanan yang paling sering dikonsumsi oleh responden dengan frekuensi 1x / hari adalah snack (98). Lalu dapat dilihat juga bahwa makanan yang paling sering dikonsumsi dengan frekuensi 1-3x / minggu yaitu es krim (159). Sedangkan junk food yang paling sering pada frekuensi 4-6x / minggu adalah mie instan (165). Dan selain itu dapat dilihat juga pada frekuensi 1-3x / bulan terdapat martabak kubang (185) sebagai junk food yang paling sering dikonsumsi.

f. Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas Tabel 4.7

Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas pada Siswa/Siswi SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar Tahun 2018

No Jenis kelamin laki-laki, ternyata 80 orang (64%) diantaranya mengalami obesitas. Sedangkan dari 204 responden yang berjenis kelamin perempuan, hanya 63 orang (30,9%) yang mengalami obesitas.

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan Chi-Square maka diperoleh Pvalue = 0,001, artinya hipotesa diterima (Pvalue ≤ 0,05) atau ada hubungan antara Jenis Kelamin dengan Obesitas pada Siswa/Siswi di SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar.

g. Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Obesitas Tabel 4.8

Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Obesitas pada Siswa/Siswi SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar Tahun 2018

No

Sedangkan dari 344 responden yang jarang mengkonsumsi junk food, ternyata hanya sebanyak 127 orang (36,9%) yang mengalami obesitas.

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan Chi-Square maka diperoleh Pvalue = 0,007, artinya hipotesa diterima (Pvalue ≤ 0,05) atau ada hubungan antara Konsumsi Junk Food dengan Obesitas pada Siswa/Siswi di SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar.

h. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas Tabel 4.9

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Siswa/Siswi SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar Tahun 2018

No Aktivitas

Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat bahwa dari 205 responden yang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas rendah ternyata 97 orang (47,3%) diantaranya mengalami obesitas. Sedangkan dari 147 responden yang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang ternyata hanya 42 orang (28,6%) yang mengalami obesitas. Begitu juga jika dilihat dari 17 responden yang melakukan aktivitas fisik tinggi, hanya terdapat 4 orang (23,5%) yang mengalami obesitas.

Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan Chi-Square maka diperoleh Pvalue = 0,001, artinya hipotesa diterima (Pvalue ≤ 0,05) atau ada hubungan antara Aktivitas Fisik dengan Obesitas pada Siswa/Siswi di SMA Perguruan Sultan Agung Pematangsiantar.

4.2.2 Hasil Akhir Analisis Multivariat

Tabel 4.10 Model Akhir Uji Regresi Logistik Berganda

Variabel OR P Value 95% CI

Jenis Kelamin 0,329 0,000 0,204 – 0,530

Konsumsi Junk Food 3,209 0,012 1,298 – 7,933

Aktivitas Fisik 0,371 0,000 0,233 – 0,590

Pada penelitian ini, konsumsi junk food merupakan faktor risiko dominan yang menyebabkan terjadinya obesitas pada responden, dimana risiko siswa yang sering mengkonsumsi junk food 3,209 kali kemungkinan mengalami obesitas dibandingkan siswa yang jarang mengkonsumsi junk food.

4.2.3 PEMBAHASAN

a. Hubungan Jenis Kelamin dengan Obesitas

Hasil penelitian (Tabel 4.7) menunjukkan bahwa proporsi obesitas lebih tinggi pada remaja yang berjenis kelamin laki-laki (64%) dibandingkan dengan remaja yang berjenis kelamin perempuan (30,9%). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara jenis kelamin dengan obesitas pada remaja dimana Pvalue = 0,001.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian pada tahun 2015 di SMAN Kota Yogyakarta dengan proporsi obesitas lebih tinggi pada remaja laki-laki (83,3%) dibandingkan dengan remaja perempuan (16,7%) (Kurdanti W., 2015).

b. Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Obesitas

Hasil penelitian (Tabel 4.8) menunjukkan bahwa proporsi obesitas lebih tinggi pada remaja yang sering mengkonsumsi junk food (64%) dibandingkan dengan remaja yang jarang mengkonsumsi junk food (36,9%). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara konsumsi junk food dengan obesitas pada remaja dimana Pvalue = 0,007.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian pada tahun 2014 di Akademi Kebida nan Muhammadiyah Banda Aceh dengan proporsi obesitas lebih tinggi pada remaja yang sering mengkonsumsi junk food (45,16%) dibandingkan remaja yang jarang mengkonsumsi junk food (5,88%) (Wahyuni S., 2014). Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan di Manado dengan persentase obesitas pada responden yang sering mengkonsumsi junk food sebanyak 46 responden (33,8%) sedangkan pada responden yang jarang mengkonsumsi junk food sebanyak 22 responden (16,5%) yang menunjukkan terdapat hubungan antara konsumsi junk food dengan terjadinya obesitas (Damopolii, et al., 2013). Hal ini karena kandungan dari junk food tersebut yang tinggi kalori, tinggi gula, dan rendah serat serta nutrisi, sehingga bila dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gizi lebih atau kegemukan (obesitas).

c. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Obesitas

Hasil penelitian (Tabel 4.9) menunjukkan bahwa remaja obesitas cenderung melakukan aktivitas fisik yang rendah (47,3%), sedangkan aktivitas sedang hanya 28,6%

dilakukan oleh remaja dengan obesitas. Dan begitu juga dapat dilihat prevalensi remaja obesitas yang melakukan aktivitas fisik yang tinggi hanya sebanyak 23,5%. Hal ini menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja dimana Pvalue = 0,001.

Hasil penelitian ini didukung juga oleh penelitian yang dilakukan di tahun 2010 pada orang dewasa di Indonesia dengan prevalensi obesitas pada responden dengan aktivitas fisik rendah sebesar 13,36% lebih tinggi dibandingkan pada responden dengan aktivitas fisik sedang (Sudikno, et al., 2010).

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada hubungan antara jenis kelamin dengan terjadinya obesitas pada remaja di SMA Swasta Sultan Agung Pematang Siantar (Pvalue = 0,001)

2. Ada hubungan antara konsumsi junk food dengan terjadinya obesitas pada remaja di SMA Swasta Sultan Agung Pematang Siantar (Pvalue = 0,007)

3. Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan obesitas pada remaja di SMA Perguruan Sultan Agung Pematang Siantar (Pvalue = 0,001)

4. Berdasarkan analisis multivariat, didapatkan bahwa obesitas dipengaruhi oleh konsumsi junk food sebagai faktor dominan dimana kemungkinan sering

mengkonsumsi junk food 3,209 kali menyebabkan obesitas dibandingkan dengan siswa yang jarang mengkonsumsi junk food.

5.2 SARAN

1. Bagi Institusi Pendidikan

Melakukan upaya promotif dan preventif terhadap masalah obesitas, dengan langkah mengundang ahli gizi untuk memberikan informasi dan edukasi khususnya mengenai obesitas, dan juga menerapkan olahraga rutin (misalnya : senam pagi ± 30 menit setiap harinya sebelum memulai proses belajar mengajar) untuk menjaga kesehatan, serta semakin meningkatkan minat siswa/siswi dalam kegiatan ekskul olahraga. Selain itu dapat juga dengan menyediakan buku bacaan yang lebih spesifik tentang obesitas.

2. Bagi Pemerintah

Meningkatkan program penanggulangan gizi lebih pada remaja dengan memberikan pendidikan tentang gizi, khususnya tentang efek dari konsumsi junk food, dengan menugaskan ahli gizi untuk memberikan penyuluhan kepada remaja di sekolah ataupun akademi pendidikan secara rutin.

3. Bagi Peneliti Lain

Untuk meneliti lebih kompleks dengan menggunakan desain penelitian yang berbeda, menentukan status obesitas menggunakan pengukuran antropometri yang lebih valid, merinci semua aktivitas fisik dan lamanya aktivitas dilakukan selama 24 jam kemudia dicocokkan dengan tabel pengeluaran energi, dan membandingkan konsumsi junk food pada remaja perkotaan dengan remaja pedesaan. Sehingga hasil penelitian jauh lebih sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Agita, K., Hardini, A.P., & Kevinti, F. (2011). Pengaruh Pola Makan Sehat Dan Seimbang Bagi Kesehatan Mahasiswa Jurusan Gizi Politeknik Kementerian Kesehatan Jakarta II.

Alan, M. A, R. Leddin, N. Subhan, M. Rahman, P. Jain, and H. M Reza. 2013. Benefisial Role of Bitter Melon Supplementation in Obesity and Related Complication Metabolic Syndrome. J. Lipids, 2015: 496169.

Almatsier, S., Susirah., Moesijanuarti S,. 2011. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Gramedia.

Jakarta: Gramedia.

Anggraini D.I., Labibah Z., 2016, ‘Diet Mediterania dan Manfaatnya terhadap Kesehatan Jantung dan Kardiovaskular’ , Medical Journal of Lampung University, vol. 5, no. 3.

Available from:

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1060

Arthur C. Guyton, M.D. John E. Hall PD. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC;

2012. 917-918 p.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas) 2013.

Chaenurisah L., Syamsianah A., Noor Y., 2016, ‘Perbedaan Penurunan Berat Badan

berdasarkan Ketaatan Pelaku Diet Kombinasi Makanan Serasi (Food Combining) di Komunitas Qita Sehat dengan Fc di Kota Semarang’, Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, vol. 5, No. 1. Available from:

http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jgizi/article/view/1943

Damopolii, W., N. Mayulu dan G. Masi. 2013. Hubungan Konsumsi Fast Food dengan Kejadian Obesitas pada Anak SD di Kota Manado.

Dedeh K, Hilmansyah H, Astuti M.P. dan Saiful I. 2010. Sehat dan Bugar Berkat Gizi Seimbang. Jakarta: Kompas Gramedia.

Departemen Kesehatan RI. 2003. Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi Orang Dewasa dengan Indeks Massa Tubuh (IMT), Jakarta.

Dewi, S.R. 2013. Hubungan antara Pengetahuan Gizi, Sikap terhadap Gizi, dan Pola Konsumsi Siswa Kelas XII Program Keahlian Jasa Boga di SMKN 6 Yogyakarta.

Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Diana R., Yulia I., Yasmin G., dkk. Faktor Resiko Kegemukan pada Wanita Dewasa Indonesia. Jurnal Gizi dan Pangan 2013; 8(1): 1-8.

Foroughian S. A quantitative and qualitative study of lifestyle and obesity in Asian Adolescents in New Zealand. PhD thesis. Auckland: The University of Auckland, 2010.

Ginanjar, GW. 2008. Obesitas pada Anak. Jakarta: PT. Mizan Publika

Galuska, DA and Khan, L K. 2009. Obesity: A public health perspective. In: Present Knowledge in Nutrition. 8th Edition.

Gropper SS, Smith JL, Groff JL. Advanced Nutrition and Human Metabolism. Fifth edition.

Belmont: Wadsworth, 2009.

Hattori T, Murase T, Takatsu M, Matsuura N, Watanabe S, Murohara T, Nagata K, 2014, Dietary Salt Restrictionn Improves Cardiac and Adipose Tissue Pathology

Independently of Obesity in a Rat Model of Metabolic Syndrome

Hu T., Mills K.T., Yao L., Demanelis K., Eloustaz M., Yancy W.S., Kelly T.N., He J., Bazzano L.A., 2012, ‘Effects of Low-Carbohydrate Diets Versus Low-Fat Diets on Metabolic Risk Factors: A Meta-Analysis of Randomized Controlled Clinical Trials’, American Journal of Epidemiology, vol. 176, no. 7. Available from:

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3530364

Klop B, Elte JWF, and Cabezas MC. Dyslipidemia in obesity: mechanisms and potential targets. Nutrients. 2013; 5:1218-1240 [cited September 10, 2015]. Available from:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23584084. doi:10.3390/nu5041218

Lieberman A, Robbins J, Terras A. Why some adolescents lose weight and others do not: a qualitative study. J Natl Med Assoc. 2009; 101(5): 439-47.

Lukmanto J, Kristanti M. 2013. Pengetahuan Gizi dan Perilaku Makan Remaja di SMP Gloria 1 Surabaya. Jurnal Hospitality dan Manajemen Jasa. Vol. 1. No. 2.

Made. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 2009. Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI: Media Aescullapius.

Mariam, D.A., Larasati TA. 2016. Obesitas Anak dan Peranan Orang Tua.

Musa. 2010. Faktor Risiko Obesitas pada Remaja.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta Nugraha A.S., Sugianto I., Prasetyo T.F., 2013, Analisis Sistem Pakar Cara Diet

Berdasarkan Golongan Darah

Nurmalina, Rina. 2011. Pencegahan & Manajemen Obesitas. Bandung :Elex Media Komputindo.

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Pavey TG, Taylor AH, Fox KR, Hillsdon M, Anokye N, Campbell JL, et al. Effect of exercise referral schemes in primary care on physical activity and improving health outcomes:

systematic review and meta-analysis. BMJ. 2011; 343:d6462

Reno T, 2007, The Eat-Clean Diet Workout Journal, Robert Kennedy, Canada.

Rutoto. S. 2007. Pengantar Metodologi Penelitian. FKIP : Universitas Muria Kudus Sari, R.W. 2008. Dangerous Junk Food.

Soegih, R, dan K. Wiramihardja. 2009. Obesitas Permasalahan Dan Terapi Praktis. Jakarta:

Sagung Seto.

Sudikno, et al., 2010. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Orang Dewasa di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2007). Jakarta: Departemen Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Tuerah W., Manampiring A., Fatimawali. 2014. Prevalensi Obesitas pada Remaja di SMA Kristen Tumou Tou Kota Bitung. Jurnal e-Biomedik. Vol. 2. No. 2.

Tuso P.J., Ismail M.H., Ha B.P., Bartolotto C., 2013, ‘Nutritional Update for Physicians:

Plant-Based Diets’, The Permanente Journal, vol. 17, no. 2, pp 61-66. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3662288

Wahyuni S., 2014. Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Obesitas pada Remaja di Akademi Kebidanan Muhammadiyah Banda Aceh. Banda Aceh: Program Studi Diploma IV Kebidanan STIKes U’Budiyah.

Widyastuti Y, Rahmawati A, Purnamaningrum YE. 2009. Kesehatan Reproduksi.

Yogyakarta: Fitramaya.

WHO. 2000. Obesity: preventing and managing the global epidemic: report of a WHO consultation. Technical Report Series 894. Geneva, Switzerland.

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Linna Dewi

NIM : 150100009

Tempat / Tanggal Lahir : Pematangsiantar / 30 November 1997

Agama : Buddha

Nama Ayah : Tan Kok Siong

Nama Ibu : Veronika Tampubolon

Alamat : Jalan DR. Sumarsono No. 52

Riwayat Pendidikan : 1. TK Manjushri (2001-2003)

2. SD Swasta Sultan Agung (2003-2009) 3. SMP Swasta Sultan Agung (2009-2012) 4. SMA Swasta Sultan Agung (2012-2015)

5. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (2015- sekarang)

Riwayat Pelatihan : 1. Peserta MMB (Manajemen Mahasiswa Baru) FK USU 2015

Lampiran 2

Surat Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 3

Surat Izin Penelitian

Lampiran 6

USIA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Jenis Kelamin * STATUSGIZI Crosstabulation STATUSGIZI

Total Normal Obesitas

Jenis Kelamin Laki-Laki Count 85 80 165

% within Jenis Kelamin 51,5% 48,5% 100,0%

Perempuan Count 141 63 204

% within Jenis Kelamin 69,1% 30,9% 100,0%

Total Count 226 143 369

% within Jenis Kelamin 61,2% 38,8% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 11,908a 1 ,001

Continuity Correctionb 11,178 1 ,001

Likelihood Ratio 11,918 1 ,001

Fisher's Exact Test ,001 ,000

Linear-by-Linear

Association 11,876 1 ,001

N of Valid Cases 369

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 63,94.

b. Computed only for a 2x2 table

FFQ * STATUSGIZI Crosstabulation STATUSGIZI

Total Norma

l Obesitas

FFQ Jarang Count 217 127 344

% within FFQ 63,1% 36,9% 100,0%

Sering Count 9 16 25

% within FFQ 36,0% 64,0% 100,0%

Total Count 226 143 369

% within FFQ 61,2% 38,8% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 7,201a 1 ,007

Continuity Correctionb 6,106 1 ,013

Likelihood Ratio 6,979 1 ,008

Fisher's Exact Test ,010 ,007

Linear-by-Linear

Association 7,182 1 ,007

N of Valid Cases 369

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,69.

b. Computed only for a 2x2 table

IPAQ * STATUSGIZI Crosstabulation

a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,59. a. Variable(s) entered on step 1: IPAQt, FFQ, GENDER.

LEMBAR PENJELASAN

Di era globalisasi ini, konsumsi junk food seperti keripik, minuman bersoda, makanan gorengan, KFC, tidak dapat lagi dipisahkan dari kehidupan sehari-hari terutama remaja. Peningkatan konsumsi yang diakibatkan semakin beragam dan terjangkaunya harga junk food, serta meningkatnya daya beli masyarakat teruma remaja dapat memberikan berbagai dampak negatif pada konsumennya, salah satunya yaitu obesitas. Oleh karena itu, saya Linna Dewi melakukan penelitian dengan Judul “Hubungan Konsumsi Junk Food dengan Terjadinya Obesitas pada Siswa SMA Swasta Sultan Agung”.

Saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara/I untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Penelitian ini bersifat sukarela dan tidak memberikan dampak yang membahayakan Saudara/i. Semua informasi yang Saudara/i berikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya akan digunakan dalam penelitian ini. Bila data Saudara/i dipublikasikan, kerahasiaannya tetap akan dijaga. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan tanpa tekanan.

Sebagai kontraprestasi karena telah meluangkan waktu untuk

Sebagai kontraprestasi karena telah meluangkan waktu untuk

Dokumen terkait