• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Penyajian Tari Tradisi

Dalam dokumen Kelas 08 SMP Seni Budaya Siswa 2017 (Halaman 81-84)

BAB 4 BERMAIN ANSAMBEL MUSIK TRADISIONAL

B. Jenis Penyajian Tari Tradisi

Kalian telah mempelajari cara merang-kai gerak tari. Per tun jukan tari tradisi secara pe nyajian dapat dibedakan menjadi tari tung gal, tari berpasangan, tari berkelompok, dramatari, dan tari ber tema. Tari tunggal adalah tarian yang memang dibawakan ha-nya oleh satu orang saja. Contoh tari tradisi tunggal misalnya tari To peng Ronggeng dari Betawi.

Tari berpasangan adalah tarian yang di-lakukan oleh dua orang, baik laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan, atau laki-laki dengan perempuan. Prinsip pada tari berpasangan an tara lain; 1) adanya gerakan saling mengisi; 2) adanya gerakan sa ling interaksi; dan 3) merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat di pisahkan dalam penyajian. Contoh tari tradisi berpasangan yang di lakukan antara dua orang seperti tari Payung dari Sumatra Ba rat yang diciptakan oleh Huriah Adam.

Tarian berkelompok adalah tarian yang dilakukan oleh laki-laki, perempuan, atau campuran an tara laki-laki dengan perempuan. Tarian berkelompok ini sering di jumpai pada panggung-panggung pertunjukan. Contoh tari ber kelompok misalnya tari Cente Manis dari Betawi, Burung Eng gang dari Kalimantan, Tifa dari Papau, Yosim Pancer dari Papau, dan tari Belibis dari Bali.

Dramatari merupakan bentuk penya-ji an tari yang memiliki desain dramatik. Ada dua desain dramatik yaitu kerucut tunggal dan kerucut ganda. Desain dramatik kerucut tunggal artinya da lam satu pertunjukan tari hanya ada titik

Sumber : Kemdikbud, 2014

Gambar 6.1 Tari tradisi Betawi yang men-dapatkan pengaruh dari China terutama pada tata rias dan busana.

Sumber : Kemdikbud, 2014

Gambar 6.3 Tari perang pada Dramatari panji semirang dalam bentuk dramatari.

Sumber : Kemdikbud, 2014 Gambar 6.2 Tari tradisi Sunda.

SMP/MTs Kelas VIII

74

klimaks kemudian me n urun. Pada desain kerucut ganda pada pertunjukan terdapat be berapa kli maks sebelum akhirnya turun. Contoh paling ter ke nal adalah cerita Matah Ati yang bersumber pada gerak tari gaya Mangkunegaran. Dramatari ini merupakan bentuk tradisi yang bersumber pada tari tradisi Jawa Tengah. Pada peragaan dramatari selain menguasai secara aspek ge rak juga aspek eks pre si. Untuk mendukung cerita harus mam pu menterjemahkan naskah menjadi gerak tari. Kemampuan menya nyi juga diperlukan untuk tokoh-tokoh ter ten tu, karena dialog bia sa nya dilakukan dengan cara menyanyi.

Jika pementasan drama lebih me-nekankan pada aspek dialog dan juga monolog maka pada dramatari aspek penting adalah ba ha sa gerak. Penari harus mampu menyampaikan makna melalui ge rak tari dan ekspresi.

Ta r i b e r t e m a d apat d iju mpa i hampir disemua jenis pe nya jian tari, baik tari tunggal, tari berpasangan, tari berkelompok mau pun tari ber-cerita. Tema pada tari merupakan ide yang kemudian diwujudkan dalam bentuk judul tari dan pada akhirnya diekspresikan melalui gerak.

Penyajian tari tradisi baik dalam bentuk tunggal, ber pa sa ngan, ber-ke lompok maupun drama tari me-merlukan unsur pen du kung tari antara lain tata rias dan tata busana. Tata rias dan tata busana memiliki peran p e n t i n g p a d a p e m e n t a s a n u n t u k men du kung karakter tari yang hendak

Sumber : Kemdikbud, 2014

Gambar 6.5 Desain dramatik di bangun dengan menggunakan patung kuda pada pertunjukan balet.

Sumber : Kemdikbud, 2014

Gambar 6.6

Tata rias dan busana pria pada tari Janger dari Bali.

Sumber : Kemdikbud, 2014

Gambar 6.7 Tata rias dan busana wanita pada tari Janger dari Bali. Sumber : Kemdikbud, 2014

Gambar 6.4 Tari dengan tema kepahlawanan dengan mengembang kan ragam gerak pencak silat.

Seni Budaya

75

Sumber : Kemdikbud, 2014

Gambar 6.10 Tata rias dan busana pria pada tari daerah Kalimantan.

disampaikan. Pada drama tari un sur pendukung tari dalam bentuk tata rias dan tata busana memiliki pe ran penting karena dapat menunjukkan tokoh dan karakter dapat di visu alisasikan. Setiap tokoh memiliki keunikan dan kekhasan dari tata rias dan tata busananya. Tari-tarian di Indonesia memiliki ke ka yaan keunikan tata rias dan tata busana karena setiap daerah me mi liki ciri masing-masing. Berdasarkan tata rias dan tata bus a na seseorang dapat menebak dari mana tarian itu berasal.

Setiap tari memiliki tata rias dan tata busana tersendiri. Tata rias dan tata busana juga berkaitan dengan tema tari dan karakter tari yang di ba wakan. Tata rias dan tata busana untuk penari pria berbeda dengan pe na ri wanita. Perbedaan ini juga untuk semua nama tari.

Tata rias dan tata busana tari tradisi biasanya masih tetap ber pijak pada tata rias dan tata busana tradisional. Hal ini untuk me nun jukkan identitias pengembangan gerak yang dilak u kan sesuai de ngan dae rahnya. Penonton melalui tata rias dan tata busana yang di kenakan akan mengetahui dari daerah mana gerak tari tradisi itu dikembangkan.

Sumber : Kemdikbud, 2014

Gambar 6.9 Tata rias dan busa na wanita pada tari Pakarena dari Sulsel. Sumber : Kemdikbud, 2014

Gambar 6.8 Tata rias dan busana wa nita pada tari Jawa de ngan ciri khas melati yang terselip diantara sanggul.

SMP/MTs Kelas VIII

76

a) Hitungan satu menepuk rebana ke atas.

b) Hitungan dua menepuk rebana ke bawah. c) Hitungan tiga, lima, dan

tujuh gerakan sama dengan hitungan satu.

d) Hitungan empat, enam, dan delapan gerakan sama dengan hitungan dua. e) Lakukan 4 x 8 hitungan.

2. Gerakan Tepuk Rebana di Atas Kepala

a) Hitungan satu menepuk rebana ke samping kiri sambil berjalan.

b) Hitungan dua menepuk rebana ke samping kanan sambil berjalan.

c) Hitungan tiga, lima,

dan tujuh gerakan sama dengan hitungan satu.

d) Hitungan empat, enam,

dan delapan gerakan sama dengan hitungan dua.

e) Lakukan 4 x 8 hitungan.

1. Gerakan Loncat

Dalam dokumen Kelas 08 SMP Seni Budaya Siswa 2017 (Halaman 81-84)

Dokumen terkait