• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENJANG PROGRAM PENDIDIKAN

Dalam dokumen LAPORAN KUNJUNGAN UNIVERSITAS (Halaman 36-45)

Universitas Gadjah Mada

JENJANG PROGRAM PENDIDIKAN

Menurut jenjangnya, saat ini terdapat 5 jenjang program pendidikan di UGM.

a. Program Diploma

 Program D-I

 Program D-III

 Program D-IV

b. Program Sarjana

 (18 fakultas), terdiri atas 68 program studi

c. Program Profesi

 Apoteker di Fakultas Farmasi  Dokter di Falkutas Kedokteran

 Dokter Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi  Dokter Hewan di Falkutas Kedokteran Hewan

 Akuntan di Fakultas Ekonomi

d. Prigram Magister dan Program Spesialis I

 Program Magister

Sesuai dengan keputusan Rektor Univeritas Gadja Mada No:

89/Pk/SK/HT/2006 tanggal 9 Maret 2006 penyelenggaraan Program Paasca Sarjana dibagi menjadi 2 :

1. Program Pasca Sarjana Monodisiplin : yang terdiri dari 88 Program Studi dan langsung dikelola oleh Fakultas terkait.

2. Program Pasca Sarjana Multidisiplin : terdiri dari 14 Program Studi dan Magister yang dikelola oleh sekolah Pasca Sarjana.

Rincian program studi dan magister, serta fakultas/lembaga pendukungnya tercantum dalam buku panduan fakultas penyelenggara.

 Program Spesialis I

Program ini diselenggarakan oleh Fakultas kedokteran (14 Program Studi), Fakultas Kedokteran Gigi (1 Program Studi) dan Fakultas Hukum (1

Program Studi). Rincian Program tercantum dalam buku panduan fakultas penyelenggara.

e. Program Doktor

Program Doktor yang meliputi 6 kelompok bidang ilmu dikelola oleh Sekolah Pasca Sarjana. Rincian Program ini serta fakultas pendukungnya tercantum dalam Buku Panduan Sekolah Pasca Sarjana.

Fakultas

Berikut ini adalah fakultas-fakultas dan jurusan-jurusan yang ada di UGM. Jurusan adalah level terendah dari struktur organisasi. Di bawah jurusan, terdapat program-program studi dalam berbagai jenjang.

 Fakultas Biologi

 Fakultas Ekonomika dan Bisnis

 Fakultas Farmasi

 Fakultas Filsafat

 Fakultas Hukum

 Fakultas Ilmu Budaya

 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

 Fakultas Kedokteran

 Fakultas Kedokteran Gigi

 Fakultas Kedokteran Hewan

 Fakultas Kehutanan

 Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)

 Fakultas Pertanian

 Fakultas Perikanan

 Fakultas Peternakan

 Fakultas Psikologi

 Fakultas Teknik

Akademi Kepolisian

Akademi Kepolisian atau sering disingkat Akpol adalah sebuah

lembaga pendidikan untuk mencetak perwiraPolri. Akpol adalah unsur pelaksana pendidikan pembentukan Perwira Polri yang berada di bawah Kalemdikpol. Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 Akpol bertujuan menyelenggarakan pendidikan pembentukan Perwira Polri tingkat Akademi. Lama pendidikan 4 tahun dengan output pangkat Inspektur Dua Polisi. Pendekatan pendidikan melalui metode pembelajaran, pelatihan dan pengasuhan.

Sejarah Perkembangan

PERKEMBANGAN AKPOL

Perjalanan sejarah Akademi kepolisian telah mengalami berbagai perubahan secara organisasi maupun tempat domisilinya sampai pada akhirnya menetap di Semarang.Tonggak berdirinya Akademi Kepolisian dimulai setelah proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, beberapa hari setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, para cendikiawan bangsa Indonesia mengambil alih kekuasaan pendidikan dari penjajah Jepang. Ambil alih tersebut termasuk pendidikan kepolisian “ Jawea Keisatsu Gakka” selanjutnya diganti menjadi Sekolah polisi Negara RI di Sukabumi. Sekolah inilah nantinya akan menjadi cikal bakal Akademi Kepolisian.

Pada tanggal 10 Juli 1959, Dengan Skep Presiden No. : 253/1959, Kepolisian Negara RI berubah menjadi Angkatan Kepolisian RI, dengan demikian Sekolah Polisi Negara di Sukabumi yang merupakan penyatuan dari Sekolah Inspektur Polisi di Bukit Tinggi dan Jogjakarta berubah menjadi Sekolah Angkatan Kepolisian. Selanjutnya, pada tanggal 1 Oktober 1965, Sekolah Angkatan Kepolisian RI berubah menjadi Akademi Angkatan Kepolisian (AAK), diresmikan oleh Men Pangak Irjen. Pol Soetjipto Judodiharjo, dengan Skep Menhankam Pangab No.:468/5/B/65/M , pada tanggal 1 Oktober ini yang kemudian diperingati sebagai hari jadi Akademi Kepolisian. Pataka AAK berfalsafah Atmaniwedana Aryawirya Kretakarma diserahterimakan. Pada tanggal 16 Desember 1966,

AAK diubah menjadi AKABRI bagian Kepolisian.

Pada tanggal 29 Januari 1967, dibuka AKABRI bagian umum di Magelang dengan Taruna berasal dari pengiriman dari masing-masing angkatan dan Polri, Setelah menyelesaikan pendidkan selama 1 tahun di Magelang, Taruna AKABRI bagian Kepolisian dikirim ke Sukabumi untuk mengikuti pendidikan matra Kepolisian selama 3 tahun. Perjalanan sejarah selanjutnya pada tanggal 1 Juli 1980, Komplek AKABRI bagian Kepolisian di Semarang diresmikan penggunaannya oleh Kapolri Jendral PO. Drs. Awaloeddin Djamin MPA. Dengan Skep Kapolri No. POL Skep/36/I/1985 tanggal 24 Januari 1985 AKABRI Kepolisian berubah menjadi Akademi Kepolisian setelah AKABRI bagian dialihkan kembali kepada angkatan masing-masing, dan ditetapkan pula Pataka Akpol dengan tambahan pita diatas lambang bertuliskan Akademi Kepolisian, sasanti dibawah gambar lambang menjadi bertuliskan Atmaniwedana Kretakrama Aryawirya, gambar dibalik lambang semula lambang Akabri ” Bhineka eka Bhakti ”

menjadi lambang Polri “Tribrata”.

Memasuki periode sejarah reformasi di Indonesia, sejarah Akademi Kepolisian mengalami perubahan dengan dikeluarkan Skep Kapolri No.Pol : Skep/389/IV/1999 tanggal 9 April 1999 tentang Akademi Kepolisian Mandiri, maka sejak 10 April 1999 Akpol dinyatakan terpisah dari AKMIL, AAL, AAU serta teknis administrasi juga lepas dari Mako Akademi TNI. Akhirnya, perubahan terjadi pada logo Akademi Kepolisian pada tanggal 24 Oktober 2003, dengan diresmikannya oleh Kapolri Jenderal Polisis Da’i Bachtiar, penggunaan Logo Akademi Kepolisian yang baru dengan mengganti kata-kata “Atmaniwedana – Kretakarma – Aryawirya” dengan kata-kata “Dharma – Bijaksana – Ksatria” dan pita bertuliskan “Akademi Kepolisian” yang semula terpisah di bagian atas disatukan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam perisai Tri-Brata.

VISI AKPOL

“Terwujudnya lembaga pendidikan pembentukan Perwira Polri yang berkualitas, untuk melahirkan Perwira Polri yang praktisi dan akademisi sebagai kader pemimpin Polri masa depan, sesuai Strata kepangkatan dan struktur organisasi yang tergelar, jujur, bersih, profesional, bermoral, modern dan dipercaya masyarakat”.

MISI AKPOL

1. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, pelatihan dan pengasuhan yang berkualitas dalam rangka membentuk perwira Polri yang berkemampuan sebagai first line supervisor yang cerdas spiritual, intelektual, emosional, sehat jasmani, tangguh, berwibawa, berjiwa pemimpin dan unggul berdasarkan jatidiri Bhayangkara. 2. Meningkatkan mutu latihan kerja Taruna dalam rangka pengabdian masyarakat sesuai pelaksanaan tugas

pokok Polri.

3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan peningkatan belajar mengajar dan pelatihan Taruna.

4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas 10 komponen pendidikan Akpol.

5. Menyelenggarakan manajemen sumber daya Akpol secara bersih, transparan dan akuntabel.

6. Menjalin kerjasama secara berkelanjutan dengan Akademi TNI, perguruan tinggi dan Lemdik kepolisian di dalam negeri maupun luar negeri.

Standar Kompetensi Lulusan Akpol

Penting untuk memahami apa yang menjadi standar kompetensi lulusan bagi Taruna Akpol. Sebab semua dinamika pelaksanaan program pendidikan di Akpol harus diarahkan untuk mendukung perwujudan standar kompetensi tersebut. Pihak Lembaga Pendidikan Polri bersama dengan Akpol telah memformulasikan standar kompetensi lulusan untuk Taruna Akpol yang telah ditetapkan dengan Keputusan Kalemdikpol Nomor : Kep/202/VI/2011 Tanggal 14 Juni 2011, dengan rincian sebagai berikut:

1. Mampu melaksanakan tugas sebagai Inspektur Polisi yang memiliki kepribadian luhur, mental yang tangguh dan kesamaptaan yang prima dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok kepolisian.

2. Mampu melaksanakan tugas sebagai Inspektur Polisi yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

3. Mampu melaksanakan tugas sebagai Inspektur Polisi yang memiliki kemampuan untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, mengendalikan dan mengkoordinasikan tugas pokok kepolisian dalam rangka menangkal timbulnya gangguan keamanan dan ketertiban serta penyakit masyarakat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan.

Kurikulum

a. Akademi Kepolisian melaksanakan 2 Program Operasional Pendidikan dan Pelatihan yang terdiri: Program Operasional Pendidikan dan Pelatihan Taruna, dengan pola pendidikan 1 – 6– 4, yang mengandung pengertian :1 semester Dikdas Bhara, 6 Semester Pembentukan Perwira Polri dan 4 Semester Pengembangan Ilmu Kepolisian (PA mahasiswa) diberlakukan untuk Detasemen “ 44 “ – Wiratama Bhayangkara dan Detasemen “ 45 “ – Budi luhur Bhayangkara. Sedangkan Program Operasional Pendidikan dan Pelatihan Taruna dengan Pola pendidikan 1 – 11, yang mengandung pengertian : 1 semester Dikdas Bhara,dan 11 semester Pendidikan Profesi Teknis Kepolisian (Pembentukan PA Polri dan Pengembangan Ilmu Kepolisian).

b. Program Operasional Pendidikan dan Pelatihan merupakan penjabaran Kurikulum dalam bentuk rencana pelaksanaan perkuliahan / kurikulum untuk setiap tingkat. Pada Tahun Akademik 2012, Taruna yang mengikuti pendidikan di Akademi Kepolisian berdasarkan tingkatan sebagai berikut:

2. Detasemen Anindya Yodha Angkatan ‘46’ TK. I dan TK II;

3. Detasemen Budi Luhur Bhayangkara Angkatan 45 TK. II dan TK III

4. Detasemen Wiratama Bhayangkara Angkatan 44 TK III dan PA Mahasiswa.

c. Program Operasional PendidikanAkademi Kepolisian Tahun Akademik 2012 sudah diberlakukan kurikulum program studi Strata 1 untuk Taruna Tingkat I Detasemen “46” Anindya Yodha, Taruna Tingkat II Den 45Budi Luhur Bhayangkara dan Taruna Tingkat III Den 44 Wiratama Bhayangkara dan mulai tanggal 3 Januari 2012, Taruna Tingkat III Den 44 Wiratama Bhayangkara memasuki semester VIII program Pendidikan Pengembangan Ilmu Kepolisian yang merupakan domain STIK-PTIK, yang pada bulan Juli 2012 akan melaksanakan Praspa di Akademi Militer Magelang dengan menyandang pangkat Inspektur Dua Polisi selanjutnya selama satu tahun (3 semester) akan meneruskan prodi S1 dengan status Perwira Mahasiswa.

d. Untuk Angkatan ”44” : Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 647 / XI / 2010 tanggal 22 Oktober 2010 tentang Perubahan atas Skep Kapolri No. Pol. : Skep/ 498 / X /2009 tanggal 22 Oktober 2009, tentang Perangkat Kendali Pendidikan Pembentukan Perwira Polri melalui Taruna Akademi Kepolisian Tahun Akademik 2009 – 2012 (Detasemen Wiratama Bhayangkara) kelulusan Non Gelar menjadi lulus strata 1.

e. Untuk Angkatan ”45” : Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 648 / X / 2010 tanggal 22 Oktober 2010 tentang Perangkat Kendali Pendidikan Pembentukan Perwira Polri melalui Taruna Akademi Kepolisian Tahun Akademik 2010 – 2013 (Detasemen Budi Luhur Bhayangkara Angkatan ” 45 ”) lulus strata 1;

f. Untuk Angkatan ”46” Kurikulum Pendidikan Dasar Bhayangkara menggunakan Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 511 / VIII / 2010 tanggal 20 Agustus 2010 tentang Katdaldik Dasar Bhayangkara Taruna Taruna Akademi Kepolisian Detasemen Budi Luhur Bhayangkara Angkatan ” 45 ” Out Put S1 tahun 2010;

Bahan Ajar

Bahan ajaran diarahkan pada tercapainya tujuan instruksional, muatan bahan ajar diupayakan tetap sesuai tuntutan perkembangan, kerawanan kamtibmas, profesi kepolisian, ilmu kepolisian dan pelaksanaan tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia

Peserta Didik

Peserta didik pada jalur, Jenjang dan jenis pendidikan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kapolri, calon peserta didik pada pendidikan pembentukan (Akpol) adalah warga negara Republik Indonesia yang telah lulus seleksi.

Ketentuan peserta didik :Hak peserta didik :

1. Tiap peserta didik mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan/pelatihan yang bermutu.

2. Setiap peserta didik memiliki hak yang sama untuk memperoleh perlindungan hukum.

3. Setiap peserta didik memiliki hak yang sama untuk meperoleh uang saku, makan, minum dan kebutuhan lainnya serta pelayanan kesehatan.

4. Biaya sebagaimana disebut diatas ditetapkan dengan Keputusan Kapolri.Kewajiban peserta didik :

3. Menyimpan rahasia negara.

Peserta didik dapat diberhentikan / dikeluarkan dari pendidikan apabila : 1. Tidak mampu meneruskan pendidikan.

2. Melakukan tindak pidana / pelanggaran tertentu dan dalam pelaksanaan pemberhentian peserta didik, diatur dengan Surat Keputusan Kapolri

BAB III

PENUTUP

Demikian laporan kunjungan beberapa universitas negri beberapa waktu lalu kami susun. Semoga laporan kami dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya dan

pembaca mendapat masukan serta berbagai informasi mengenai universitas – universitas negri yang telah kami kunjungi beberapa waktu lalu.

Sekian dari kami, kurang lebihnya mohon dimaafkan dan dimaklumi. Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.itb.ac.id

http://www.ugm.ac.id http://www.unpad.ac.id/ http://id.wikipedia.org

Dalam dokumen LAPORAN KUNJUNGAN UNIVERSITAS (Halaman 36-45)

Dokumen terkait