• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Follower Akun Twitter Kanal/Produk detikcom

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-36)

Nama Akun Jumlah Follower

@detikcom 6,228,030 @detikSport 980,161 @detikHot 515,757 @detikHealth 500,528

Jumlah follower merupakan unsur penting dalam

pemanfaatan twitter karena dengan semakin banyaknya

follower maka akan semakin luas informasi akan tersebar. Hal

ini sangatlah membantu tim Marketing Public Relations

detikcom dalam menjalankan aktivitasnya. Hal ini diutarakan

oleh social media staff detikcom berikut ini :

@detikFood 230,854 @detikiNet 220,657 @mytranstweet 183,934 @detikTravel 180,467 @detikFinance 173,575 @detikOto 81,017 @detikSBY 51,158 @ACIdetikcom 50,076 @detikForum 49,129 @detik_Bandung 48,661 @majalah_detik 40,821 @detik_Foto 38,027 @Blogdetik 36,099 @detik_tv 34,402 @appmasakapa 32,698 @MaleMagazine 22,114 @detikramadan 15,929 @appmakandimana 6,745 @videomasakapa 4,330

“Jumlah follower sangatlah penting karena akan semakin banyak yang tahu pesan atau informasi yang akan disampaikan seperti akun twitter detikcom yang saat ini sudah memiliki follower dengan jumlah enam juta lebih hal ini berarti akan ada enam juta orang yang akan mengetahui pesan atau informasi yang kita sampaikan dalam bentuk tweet. Hal ini pula yang menarik para pengiklan untuk beriklan dengan menggunakan twitter sebagai medianya. Mereka akan melihat dari jumlah follower yang dimiliki, semakin banyak follower maka akun tersebutlah yang akan mereka minta untuk dipakai media mereka beriklan.”

(Ratih Widya Putri, wawancara, 8 Januari 2014)

b. Karakteristik Follower

Tidak hanya faktor jumlah follower dalam penyampaian

pesan, faktor lainnya adalah karakteristik dari follower dari

masing-masing akun twitter kanal atau produk detikcom.

Sebagai contoh, akun twitter detikiNet maka karakteristik

followernya adalah para pecinta perkembangan dunia

teknologi informasi maupun internet. Social media staff

detikcom menyampaikan :

“Biasanya para pengiklan juga melihat apakah akun twitter kanal tersebut sesuai dengan produk yang mereka miliki, misal perusahaan telekomunikasi maka supaya tepat sasaran maka mereka akan menggunakan akun twitter detikiNet atau jika perusahaan otomotif maka mereka akan akun twitter detikOtolah yang akan mereka gunakan.Kamipun ketika akan menyampaikan sebuah informasi maka akan melihat akun twitter kanal mana yang sesuai dengan informasi yang disampaikan Jika mau menyampaikan informasi mengenai akan tayangnya sebuah film atau ada event konser music maka akun twitter yang kami sembarang akun.”

4.3. Pembahasan

Keberadaan Marketing Public Relations detikcom dibawah naungan

direktorat Sales & Marketing detikcom menunjukan bahwa tujuan adanya

bagian ini yakni untuk menunjang aktivitas pemasaran di detikcom. Setiap

aktivitas atau program yang dilaksanakan oleh Marketing Public Relations

bertujuan membantu meningkatkan pendapatan detikcom dengan semakin

banyaknya pengiklan yang memasarkan produknya melalui detikcom dan

menjaga bahkan meningkatkan citra detikcom dimata publik khususnya para

pembacanya mengingat saat ini detikcom telah berkembang menjadi

perusahaan media online yang cukup besar dibawah naungan

TRANSMEDIA. Hal ini sesuai dengan konsep Marketing Public Relations

yang diungkapkan oleh Rosady Ruslan yakni suatu proses perencanaan,

pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang

pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi

yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang positif yang

ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya

sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi para

konsumennya.

Eduard Depari mengungkapkan hal yang serupa sebagaimana yang

dikutip oleh M. Linggar Anggoro yaitu istilah ini merujuk pada suatu

kegiatan pemasaran produk atau jasa yang memanfaatkan aktivitas humas,

umumnya dilakukan dengan cara-cara mengiklankan produk dan jasa yang

peningkatan penjualan. Sebagai suatu kegiatan, humas harus direncanakan

untuk menciptakan, mengembangkan, menjaga maupun mempertahankan

citra dari sebuah organisasi maupun lembaganya. Ini mencerminkan self

selling, karena yang ingin dicapai adalah hal-hal positif dari korporasi dan

citra produk tak mungkin dipisahkan, melainkan saling berkaitan dan saling

mempengaruhi.

Aktivitas yang dijalankan oleh Marketing Public Relations detikcom

sesuai dengan konsep yang Philip Kotler dan Kevin Lane Keller sampaikan

yakni meliputi :

a. Publications (Publikasi)

b. Identity Media (Identitas Media)

c. Events (Acara Khusus)

d. News (Berita)

e. Speeches (Pidato)

f. Public Services Acitivies (Berperan serta dalam aktivitas sosial)

g. Sponsorship (Pensponsoran)

Hal ini terlihat dari aktivitas Marketing Public Relations detikcom

yang terdiri dari event, publikasi, corporate relations, dan media relations.

Aktivitas terkait Identity Media (identitas media), Speeches (pidato), Public

Services Acitivies (berperan serta dalam aktivitas sosial) dan Sponsorship

(pensponsoran) dilaksanakan oleh Marketing Public Relations detikcom

dalam lingkup aktivitas corporate relations. Sedangkan untuk aktivitas

Bagian Marketing Public Relations detikcom telah berusaha secara

maksimal menjalankan setiap aktivitasnya dalam rangka mendukung

kegiatan marketing. Hal ini terlihat dari salah satu contoh berikut yakni

konsisten membuat suatu event atau program yang menarik untuk para

pembaca detikcom serta dapat dijual ke para pengiklan sehingga para

pengiklan dapat memasarkan produknya melalui event yang dibuat. Tak

hanya membantu membangun engagement dengan para pembacanya

sehingga menjadi loyal akan tetapi juga menambah pemasukan detikcom.

Banyaknya aktivitas yang harus dilaksanakan dalam menjalankan

perannya, Marketing Public Relations detikcom membutuhkan alat atau

media yang dapat membantu mencapai apa yang menjadi tujuan setiap

pelaksanaan aktivitas tersebut yakni mendukung aktivitas pemasaran

sekaligus meningkatkan citra detikcom di mata publik. Chris Fill

menyampaikan bahwa terdapat beberapa tipe media yang bisa digunakan

dalam penyampaian program atau aktivitas Marketing Public Relations

yaitu Broadcast (siar), Print (cetak), Outdoor (luar ruang), New Media, In

Store dan other (lainnya). Penggunaan twitter disini menunjukkan bahwa Marketing Public Relations detikcom menggunakan tipe New Media.

New media atau media baru ini memungkinkan terjalinnya respon

yang cukup cepat dibandingkan dengan media tradisional. Terdapat dua tipe

new media yaitu offline dan online. Media offline umumnya memiliki

bentuk fisik berupa barang yang didalammnya berisi informasi mengenai

masuk dalam tipe media online yang bersifat dinamis dan selalu

menyediakan informasi terkini.

Marketing Public Relations detikcom cukup jeli melihat trend yang

ada di masyarakat yakni trend penggunaan twitter. Saat ini adalah era web.

2.0, dimana setiap orang bisa menjadi publisher dan kondisi ini menuntut

praktisi Public Relations untuk fasih berhubungan langsung dengan

konsumen. . Kondisi ini juga merupakan dampak dari konvergensi media.

Konvergensi media memungkinkan khalayak (konsumen) media massa

untuk berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi konten media

massa. Khalayak sekarang dapat mengontrol kapan, dimana dan bagaimana

mereka mengakses dan berhubungan dengan informasi, dalam berbagai

jenis.

Seperti yang disampaikan pada landasan konseptual, Konsumen

yang bergabung di social media tidak butuh bahasa yang manis dan formal

ala siaran pers. Saat ini yang mereka butuhkan adalah juru bicara

perusahaan yang mengerti kebutuhan mereka dan sekaligus merespon

keluhan mereka secepat mungkin. Oleh karena itu medium yang bisa

memfasilitasi kebutuhan tersebut salah satunya dengan menggunakan

twitter karena interaksi secara langsung dengan konsumen dapat

dilakukan.

Dalam melaksanakan suatu aktivitas diperlukan perencanaan,

termasuk dalam hal pemanfaatan twitter. Ada beberapa hal yang harus

Marketing Public Relations detikcom, yakni materi yang akan diposting dan

disebarluaskan berisi informasi mengenai produk, program atau event. Hal

lainnya yang harus diperhatikan adalah waktu pelaksanaan dan

pelaksananya, dalam hal ini adalah social media staff detikcom.

Berdasarkan konsep yang disampaikan Cutlip & Center, Staff social

media detikcom melakukan setiap tahapan dalam menggunakan twitter

dalam membantu aktivitas Marketing Public Relations detikcom sebagai

berikut :

a. Penelitian dan mendengarkan (Research-Listening)

Pada tahapan ini terlihat ketika social media staff melakukan riset untuk

membuat suatu aktivitas di twitter yang dapat membangun engagement

dengan follower. Riset dilakukan dengan melihat fakta-fakta yang ada

dan salah satu aktivitas yang dibuat adalah kuis berhadiah.

b. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision)

Tahapan ini dilakukan oleh social media staff ketika merencanakan

materi apa yang akan diposting, menjadwalkan postingan tersebut dan

mengecek kembali materi apakah sudah sesuai atau belum dan jika

belum maka akan dilakukan revisi terlebih dahulu. Pada tahapan ini oleh

social media staff berhak mengambil keputusan jika materi tidak sesuai

c. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication-Action)

Tahapan pelaksanaan adalah ketika oleh social media staff memposting

materi baik menggunakan social media tools atau secara langsung dalam

bentuk live tweet.

d. Mengevaluasi (Evaluation)

Pada tahap ini dilakukan evaluasi setelah membuat laporan atau report

dari hasil pelaksanaan yang telah dilakukan. Evaluasi dilakukan untuk

mengetahui apakah aktivitas promosi, publikasi maupun interaksi yang

dilakukan dengan memanfaatkan twitter sudah cukup efektif atau belum.

Twitter dimanfaatkan secara maksimal oleh Marketing Public Relations detikcom terlihat dari penggunaan twitter pada setiap aktivitasnya.

Karakteristik twitter yang cepat, praktis dan jangkauannya luas

memudahkan Marketing Public Relations detikcom dalam menyampaikan

serta menyebarluaskan informasi seperti program atau aktivitas yang sedang

atau akan dilaksanakan.

Twitter dimanfaatkan sebagai sarana promosi atau publikasi,sarana

untuk beriklan serta sarana untuk berinteraksi dengan para pembacanya.

Selain itu, twitter tidak hanya dimanfaatkan oleh bagian Marketing Public

Relations detikcom saja, bagian lainpun memanfaatkan twitter sebagai

media penyampai informasi. Bahkan redaksi dalam hal ini wartawanpun

dapat menyebarkan informasi atau berita yang didapat di lapangan melalui

Penggunaan twitterpun dapat menghemat biaya untuk promosi

detikcom karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemasangan iklan di

media cetak atau elektronik yang notabenenya cukup mahal. Hal ini

menunjukkan bahwa Marketing Public Relations telah menjalankan

perannya dalam membantu mencapai tujuan perusahaan seperti

diungkapkan Rosady Ruslan berikut :

 Menumbuh kembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang

tengah diluncurkan

 Mendorong antusiasme melalui suatu artikel sponsor tentang kegunaan

dan manfaat suatu produk

 Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk

upaya mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebaiknya demi tercapainya

kepuasan pihak pelanggan

 Membantu dalam mengkampanyekan peluncuran produk baru dan

sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.

 Menekan biaya untuk promosi iklan komersial, baik di media elektronik

maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya

Melihat kondisi ini, dapat kita lihat bahwa seorang Public Relations

harus jeli dan cermat dalam mengikuti perkembangan yang ada dalam dunia

komunikasi, khususnya kemajuan teknologi sehingga dengan demikian dapat

Dalam dokumen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN (Halaman 27-36)

Dokumen terkait