Nama Akun Jumlah Follower
@detikcom 6,228,030 @detikSport 980,161 @detikHot 515,757 @detikHealth 500,528
Jumlah follower merupakan unsur penting dalam
pemanfaatan twitter karena dengan semakin banyaknya
follower maka akan semakin luas informasi akan tersebar. Hal
ini sangatlah membantu tim Marketing Public Relations
detikcom dalam menjalankan aktivitasnya. Hal ini diutarakan
oleh social media staff detikcom berikut ini :
@detikFood 230,854 @detikiNet 220,657 @mytranstweet 183,934 @detikTravel 180,467 @detikFinance 173,575 @detikOto 81,017 @detikSBY 51,158 @ACIdetikcom 50,076 @detikForum 49,129 @detik_Bandung 48,661 @majalah_detik 40,821 @detik_Foto 38,027 @Blogdetik 36,099 @detik_tv 34,402 @appmasakapa 32,698 @MaleMagazine 22,114 @detikramadan 15,929 @appmakandimana 6,745 @videomasakapa 4,330
“Jumlah follower sangatlah penting karena akan semakin banyak yang tahu pesan atau informasi yang akan disampaikan seperti akun twitter detikcom yang saat ini sudah memiliki follower dengan jumlah enam juta lebih hal ini berarti akan ada enam juta orang yang akan mengetahui pesan atau informasi yang kita sampaikan dalam bentuk tweet. Hal ini pula yang menarik para pengiklan untuk beriklan dengan menggunakan twitter sebagai medianya. Mereka akan melihat dari jumlah follower yang dimiliki, semakin banyak follower maka akun tersebutlah yang akan mereka minta untuk dipakai media mereka beriklan.”
(Ratih Widya Putri, wawancara, 8 Januari 2014)
b. Karakteristik Follower
Tidak hanya faktor jumlah follower dalam penyampaian
pesan, faktor lainnya adalah karakteristik dari follower dari
masing-masing akun twitter kanal atau produk detikcom.
Sebagai contoh, akun twitter detikiNet maka karakteristik
followernya adalah para pecinta perkembangan dunia
teknologi informasi maupun internet. Social media staff
detikcom menyampaikan :
“Biasanya para pengiklan juga melihat apakah akun twitter kanal tersebut sesuai dengan produk yang mereka miliki, misal perusahaan telekomunikasi maka supaya tepat sasaran maka mereka akan menggunakan akun twitter detikiNet atau jika perusahaan otomotif maka mereka akan akun twitter detikOtolah yang akan mereka gunakan.Kamipun ketika akan menyampaikan sebuah informasi maka akan melihat akun twitter kanal mana yang sesuai dengan informasi yang disampaikan Jika mau menyampaikan informasi mengenai akan tayangnya sebuah film atau ada event konser music maka akun twitter yang kami sembarang akun.”
4.3. Pembahasan
Keberadaan Marketing Public Relations detikcom dibawah naungan
direktorat Sales & Marketing detikcom menunjukan bahwa tujuan adanya
bagian ini yakni untuk menunjang aktivitas pemasaran di detikcom. Setiap
aktivitas atau program yang dilaksanakan oleh Marketing Public Relations
bertujuan membantu meningkatkan pendapatan detikcom dengan semakin
banyaknya pengiklan yang memasarkan produknya melalui detikcom dan
menjaga bahkan meningkatkan citra detikcom dimata publik khususnya para
pembacanya mengingat saat ini detikcom telah berkembang menjadi
perusahaan media online yang cukup besar dibawah naungan
TRANSMEDIA. Hal ini sesuai dengan konsep Marketing Public Relations
yang diungkapkan oleh Rosady Ruslan yakni suatu proses perencanaan,
pelaksanaan, dan pengevaluasian program-program yang dapat merangsang
pembelian dan kepuasan konsumen melalui pengkomunikasian informasi
yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan yang positif yang
ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya
sesuai dengan kebutuhan, keinginan, perhatian dan kepentingan bagi para
konsumennya.
Eduard Depari mengungkapkan hal yang serupa sebagaimana yang
dikutip oleh M. Linggar Anggoro yaitu istilah ini merujuk pada suatu
kegiatan pemasaran produk atau jasa yang memanfaatkan aktivitas humas,
umumnya dilakukan dengan cara-cara mengiklankan produk dan jasa yang
peningkatan penjualan. Sebagai suatu kegiatan, humas harus direncanakan
untuk menciptakan, mengembangkan, menjaga maupun mempertahankan
citra dari sebuah organisasi maupun lembaganya. Ini mencerminkan self
selling, karena yang ingin dicapai adalah hal-hal positif dari korporasi dan
citra produk tak mungkin dipisahkan, melainkan saling berkaitan dan saling
mempengaruhi.
Aktivitas yang dijalankan oleh Marketing Public Relations detikcom
sesuai dengan konsep yang Philip Kotler dan Kevin Lane Keller sampaikan
yakni meliputi :
a. Publications (Publikasi)
b. Identity Media (Identitas Media)
c. Events (Acara Khusus)
d. News (Berita)
e. Speeches (Pidato)
f. Public Services Acitivies (Berperan serta dalam aktivitas sosial)
g. Sponsorship (Pensponsoran)
Hal ini terlihat dari aktivitas Marketing Public Relations detikcom
yang terdiri dari event, publikasi, corporate relations, dan media relations.
Aktivitas terkait Identity Media (identitas media), Speeches (pidato), Public
Services Acitivies (berperan serta dalam aktivitas sosial) dan Sponsorship
(pensponsoran) dilaksanakan oleh Marketing Public Relations detikcom
dalam lingkup aktivitas corporate relations. Sedangkan untuk aktivitas
Bagian Marketing Public Relations detikcom telah berusaha secara
maksimal menjalankan setiap aktivitasnya dalam rangka mendukung
kegiatan marketing. Hal ini terlihat dari salah satu contoh berikut yakni
konsisten membuat suatu event atau program yang menarik untuk para
pembaca detikcom serta dapat dijual ke para pengiklan sehingga para
pengiklan dapat memasarkan produknya melalui event yang dibuat. Tak
hanya membantu membangun engagement dengan para pembacanya
sehingga menjadi loyal akan tetapi juga menambah pemasukan detikcom.
Banyaknya aktivitas yang harus dilaksanakan dalam menjalankan
perannya, Marketing Public Relations detikcom membutuhkan alat atau
media yang dapat membantu mencapai apa yang menjadi tujuan setiap
pelaksanaan aktivitas tersebut yakni mendukung aktivitas pemasaran
sekaligus meningkatkan citra detikcom di mata publik. Chris Fill
menyampaikan bahwa terdapat beberapa tipe media yang bisa digunakan
dalam penyampaian program atau aktivitas Marketing Public Relations
yaitu Broadcast (siar), Print (cetak), Outdoor (luar ruang), New Media, In
Store dan other (lainnya). Penggunaan twitter disini menunjukkan bahwa Marketing Public Relations detikcom menggunakan tipe New Media.
New media atau media baru ini memungkinkan terjalinnya respon
yang cukup cepat dibandingkan dengan media tradisional. Terdapat dua tipe
new media yaitu offline dan online. Media offline umumnya memiliki
bentuk fisik berupa barang yang didalammnya berisi informasi mengenai
masuk dalam tipe media online yang bersifat dinamis dan selalu
menyediakan informasi terkini.
Marketing Public Relations detikcom cukup jeli melihat trend yang
ada di masyarakat yakni trend penggunaan twitter. Saat ini adalah era web.
2.0, dimana setiap orang bisa menjadi publisher dan kondisi ini menuntut
praktisi Public Relations untuk fasih berhubungan langsung dengan
konsumen. . Kondisi ini juga merupakan dampak dari konvergensi media.
Konvergensi media memungkinkan khalayak (konsumen) media massa
untuk berinteraksi dengan media massa dan bahkan mengisi konten media
massa. Khalayak sekarang dapat mengontrol kapan, dimana dan bagaimana
mereka mengakses dan berhubungan dengan informasi, dalam berbagai
jenis.
Seperti yang disampaikan pada landasan konseptual, Konsumen
yang bergabung di social media tidak butuh bahasa yang manis dan formal
ala siaran pers. Saat ini yang mereka butuhkan adalah juru bicara
perusahaan yang mengerti kebutuhan mereka dan sekaligus merespon
keluhan mereka secepat mungkin. Oleh karena itu medium yang bisa
memfasilitasi kebutuhan tersebut salah satunya dengan menggunakan
twitter karena interaksi secara langsung dengan konsumen dapat
dilakukan.
Dalam melaksanakan suatu aktivitas diperlukan perencanaan,
termasuk dalam hal pemanfaatan twitter. Ada beberapa hal yang harus
Marketing Public Relations detikcom, yakni materi yang akan diposting dan
disebarluaskan berisi informasi mengenai produk, program atau event. Hal
lainnya yang harus diperhatikan adalah waktu pelaksanaan dan
pelaksananya, dalam hal ini adalah social media staff detikcom.
Berdasarkan konsep yang disampaikan Cutlip & Center, Staff social
media detikcom melakukan setiap tahapan dalam menggunakan twitter
dalam membantu aktivitas Marketing Public Relations detikcom sebagai
berikut :
a. Penelitian dan mendengarkan (Research-Listening)
Pada tahapan ini terlihat ketika social media staff melakukan riset untuk
membuat suatu aktivitas di twitter yang dapat membangun engagement
dengan follower. Riset dilakukan dengan melihat fakta-fakta yang ada
dan salah satu aktivitas yang dibuat adalah kuis berhadiah.
b. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision)
Tahapan ini dilakukan oleh social media staff ketika merencanakan
materi apa yang akan diposting, menjadwalkan postingan tersebut dan
mengecek kembali materi apakah sudah sesuai atau belum dan jika
belum maka akan dilakukan revisi terlebih dahulu. Pada tahapan ini oleh
social media staff berhak mengambil keputusan jika materi tidak sesuai
c. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication-Action)
Tahapan pelaksanaan adalah ketika oleh social media staff memposting
materi baik menggunakan social media tools atau secara langsung dalam
bentuk live tweet.
d. Mengevaluasi (Evaluation)
Pada tahap ini dilakukan evaluasi setelah membuat laporan atau report
dari hasil pelaksanaan yang telah dilakukan. Evaluasi dilakukan untuk
mengetahui apakah aktivitas promosi, publikasi maupun interaksi yang
dilakukan dengan memanfaatkan twitter sudah cukup efektif atau belum.
Twitter dimanfaatkan secara maksimal oleh Marketing Public Relations detikcom terlihat dari penggunaan twitter pada setiap aktivitasnya.
Karakteristik twitter yang cepat, praktis dan jangkauannya luas
memudahkan Marketing Public Relations detikcom dalam menyampaikan
serta menyebarluaskan informasi seperti program atau aktivitas yang sedang
atau akan dilaksanakan.
Twitter dimanfaatkan sebagai sarana promosi atau publikasi,sarana
untuk beriklan serta sarana untuk berinteraksi dengan para pembacanya.
Selain itu, twitter tidak hanya dimanfaatkan oleh bagian Marketing Public
Relations detikcom saja, bagian lainpun memanfaatkan twitter sebagai
media penyampai informasi. Bahkan redaksi dalam hal ini wartawanpun
dapat menyebarkan informasi atau berita yang didapat di lapangan melalui
Penggunaan twitterpun dapat menghemat biaya untuk promosi
detikcom karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemasangan iklan di
media cetak atau elektronik yang notabenenya cukup mahal. Hal ini
menunjukkan bahwa Marketing Public Relations telah menjalankan
perannya dalam membantu mencapai tujuan perusahaan seperti
diungkapkan Rosady Ruslan berikut :
Menumbuh kembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang
tengah diluncurkan
Mendorong antusiasme melalui suatu artikel sponsor tentang kegunaan
dan manfaat suatu produk
Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk
upaya mengatasi keluhan-keluhan dan lain sebaiknya demi tercapainya
kepuasan pihak pelanggan
Membantu dalam mengkampanyekan peluncuran produk baru dan
sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
Menekan biaya untuk promosi iklan komersial, baik di media elektronik
maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya
Melihat kondisi ini, dapat kita lihat bahwa seorang Public Relations
harus jeli dan cermat dalam mengikuti perkembangan yang ada dalam dunia
komunikasi, khususnya kemajuan teknologi sehingga dengan demikian dapat