• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Pengambilan Data dan Pengolahan Data 1. Pengambilan Data

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. Jumlah daun

a. Jumlah daun pada bulan kedua pengamatan

Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang (ayam) pada bulan kedua pengamatan berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan jumlah daun tanaman lada setelah pemangkasan dapat dilihat pada (lampiran 4)

Hasil pengamatan perlakuan pupuk kandang (ayam) terhadap rata-rata jumlah daun tanaman lada pada bulan ke2 dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Perlakuan pupuk kandang (ayam) terhadap rata-rata jumlah daun tanaman lada pada bulan ke2 pengamatan

Perlakuan Rata-rata Panjang tunas Notasi BNT 0,05 Po P1 P2 P3 2.8 3.8 4,8 5,9 d c b a

*angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%

Berdasarkan uji BNT 5% menunjukkan bahwa perlakuan p3 (pupuk kandang 4kg) berbeda sangat nyata terhadap perlakuan p0 (tanpa pupuk), p1 (pupuk kandang 2kg), p2 (pupuk kandang 3kg) . jumlah daun terbaik dicapai pada perlakuan p3 (pupuk kandang 4kg) yaitu 5,9 helai, sedangkan hasil terendah ditunjukkan oleh perlakuan p0 (tanpa pupuk) yaitu 2,8 helai.

b. Jumlah daun pada bulan ketiga pengamatan

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandag (ayam) padabulan ketiga pengamatan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun tanaman lada setelah pemangkasan, dapat dilihat pada (lampiran 5)

Hasil pengamatan perlakuan pupuk kandang (ayam) terhadap rata-rata jumlah daun tanaman lada pada bulan ke3 dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Perlakuan pupuk kandang (ayam) terhadap rata-rata jumlah daun tanaman lada pada bulan ke3 pengamatan

Perlakuan Rata-rata Panjang tunas Notasi BNT 0,05 Po P1 P2 P3 8,3 9.8 12,3 13,1 b b a a

*angka rata-rata yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% dan 1%

Berdasarkan uji BNT 5% menunjukkan bahwa perlakuan p3 (pupuk kandang 4kg) berbeda nyata terhadap perlakuan p0 (tanpa pupuk), p1 (pupuk kandang 2kg), p2 (pupuk kandang 3kg). Jumlah daun terbaik dicapai pada perlakuan p3 (pupuk kandang 4kg) yaitu 13,1 helai dan terendah pada perlakuan p0 (tanpa pupuk) yaitu 8,3 helai.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan pemberian pupuk kandang (ayam) terhadap jumlah tunas yang tumbuh setelah dipangkas dari perlakuan p0 (tanpa pupuk), p1 (pupuk kandang 2kg), p2 (pupuk kandang 3kg) dan p3 (pupuk kandang 4kg) menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata. sedangkan pertumbuhan panjang tunas dan jumlah daun tanaman lada menunjukkan hasil sangat berbeda nyata dari perlakuan p0 (tanpa pupuk), p1 (pupuk kandang 2kg), p2 (pupuk kandang 3kg) dan p3 (pupuk kandang 4kg) setelah dipangkas.

Untuk pemberian pupuk kandang ayam menunjukan hasil pertumbuhan rata-rata yang lebih optimal dilihat dari pertambahan panjang tanaman dan jumlah daun, dari pada tanaman tanpa perlakuan. Pertumbuhan didefinisikan sebagai pertambahan bobot dan ukuran suatu organisme yang tidak dapat balik. Tersedianya unsur hara yang cukup pada saat yang tepat dalam fase vegetatif dapat menunjang laju pembentukan sel-sel baru serta sistem perakaran. Sel-sel baru terbentuk karena adanya aktivitas pembelahan sel, perpanjangan sel dan deferensiasi sel (Harjadi, 2002).

Tanaman lada tanpa pemberian pupuk kandang ayam mengalami pertumbuhan yang kurang baik, hal ini disebabkan karena kurangnya unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Dengan menggunakan pupuk kandang ayam , kekurangan unsur hara baik itu unsur makro dan unsur mikro yang ada didalam tanah dapat ditambahkan sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal.

Nitrogen (N) yang terkandung dalam pupuk kandang ayam bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang ,

cabang dan daun. Nitrogen berperan penting dalam pembentukan hijau daun (klorofil) yang berguna dalam proses fotosintesis (Parnata, 2004) .

Fosfor (P) yang terkandung dalam pupuk kandang ayam berguna untuk merangsang pertumbuhan akar khususnya tanaman muda. Fosfor berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan,mempercepat pembungaan dan kemasakan buah

(Parnata, 2004).

Kalium (K) dalam pupuk kandang ayam berguna untuk memperkuat jaringan tanaman, meningkatkan daya tahan terhadap penyakit dan membantu pembentukan protein dan karbohidrat. Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur

(Lingga dan Marsono, 2001).

Kalsium (Ca) yang terkandung dalam pupuk kandan ayam berfungsi untuk merangsang pembentukan pembentukan bulu-bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktifitas beberapa enzim pertumbuhan serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan (Lingga dan

Marsono, 2001).

Magnesium (Mg) yang terkandung dalam pupuk kandang ayam membantu pembentukan hijau daun atau klorofil sehingga tercipta hijau daun yang sempurna dan terbentuk karbohidrat, lemak, dan minyak-minyak.

Magnesiumpun berperan penting dalam transportasi fosfat dalam tanaman (Novizan, 2002).

Sulfur (S) yang terkandung didalam pupuk kandang ayam. Menurut

Novizan (2002), berfungsi berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar.

Sulfur ini merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein seperti asam amino yang dapat memacu pertumbuhan akar, tunas dan daun.

Tersedianya unsur hara dalam jumlah yang cukup dapat memacu pertumbuhan tanaman. Apabila unsur hara yang ada dalam tanah memadai bagi pertumbuhan tanaman, maka tanaman akan lebih banyak menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah tersebut.

1. Jumlah tunas tumbuh

Perlakuan pupuk kandang ayam memberikan pengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan tunas yang tumbuh setelah dilakukan pemangkasan hal ini sesuai dengan pendapat Andoko dan Sutarno (2005), bahwa bagaimana pun intensifnya pemupukan yang dilakukan, secara alamiah tanaman lada hanya akan menunbuhkan 2-3 sulur yang kelak akan menjadi batang. Meskipun demikian, pemotongan batang dari tunggul tanaman yang tersisa dapat menumbuhkan sampai delapan sulur yang kelak akan menjadi batang.

2. Panjang tunas

Perlakuan pupuk kandang (ayam) memberikan pengaruh sangat nyata terhadap rata-rata panjang tunas tanaman lada pada bulan ke2 dan ke3 setelah pemangkasan.Perlakuan pupuk kandang (ayam) terlihat bahwa

sejak pengamatan pertama memberikan pengaruh yang berbeda terhadap panjang tunas pada setiap perlakuan. Perlakuan pupuk p3 (pupuk kandang 4kg) memberikan hasil tertinggi diband ingkan perlakuan pupuk yang lain dan hasil terendah diperoleh pada kontrol p0 (tanpa pupuk), hal ini diduga perlakuan pupuk dapat dikatakan berhasil. Dijelaskan oleh Cahyono dan

jayasamudra (2008), pemupukan berhasil jika tanaman menunjukkkan

perubahan seperti berkembangnya cabang dan tunas-tunas baru, pertumbuhan akar, daun, bunga dan buah yang subur dan sehat.

Pertambahan panjang tunas dari bulan ke2 dan ke3 menunjukkan hasil yang positif hal ini diduga karena kandungan hara yang dimiliki oleh pupuk kandang (ayam). Dijelaskan oleh Sutanto (2002), bahwa pupuk kandang (ayam) mengandung N 1,0-2,1%, P2O5 8,9-10,0% dan K2O 0,4%. Ditambahkan oleh Andoko dan Sutarno (2005), bahwa pada fase pertumbuhan fegetatif atau pembentukan bagian- bagian tanaman, seperti batang, cabang dan daun atau saat berumur 1-24 bulan, tanaman sangat memerlukan pupuk dengan unsur N (nitrogen) dan K (kalium).

3. Jumlah daun

Hasil analisis sidik ragam menunjukkan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah daun dari masing- masing perlakuan, hal ini terlihat dari pengamatan bulan ke2 dan ke3. Pada perlakuan pupuk (p3) memperoleh hasil tertinggi sendangkan hasil terendah terlihat pada perlakuan p0 (kontrol). Hal ini diduga bahwa pupuk kandang ayam memiliki kandungan hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Dijelaskan oleh sutedjo (2008),

bahwa pupuk kandang dianggap sebagai pupuk lengkap karena selain menimbulkan tersedinya unsur- unsur hara bagi tanaman, juga mengembangkan kehidupan mikroorganisme (jasad renik) di dalam tanah. Jasad renik sangat pent ing bagi kesuburan tanah, serasah dan sisa-sisa tanaman dapat diubahnya menjadi humus, senyawa-senyawa tertentu disintesanya menjadi bahan-bahan yang berguna bagi tanaman.

Ditambahkan lagi bahwa pupuk kandang yang diberikan secara teratur ke dalam tanah, kenyataannya setelah membentuk bunga-bunga tanah dapat meningkatkan daya penahanan air. Jadi tanah akan lebih mampu menahan banyak air sehingga terbentuk air tanah yang bermamfaat, karena akan memudahkan akar-akar tanaman menyerap zat-zat makanan bagi pertumbuhan dan perkembangannya.

Dokumen terkait