• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah kasus komoditas pertanian dilingkup perkarantinaan SKP kelas I Sorong yang diselesaikan (IK. 3)

Penegakan hukum merupakan salah satu bagian penting dalam mendukung pelaksanaan perkarantinaan. Pengukuran indikator kinerja ini dilakukan dengan membandingkan jumlah kasus yang terjadi pada tahun 2019 dibanding jumlah kasus yang dapat diselesaikan sampai tahap P21.Batasan kasus yang dihitung pada indikator ini adalah kasus yang ditangani oleh PPNS Stasiun

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2019 34 karantina Pertanian Kelasa I Sorong, dengan perhitungan sebagai berikut:

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian Jumlah kasus

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini

Realisasi penyelesaian kasus tahun 2019 sebesar 0 %, hal ini menunjkkan bahwa selama tahun 2019 tidak terdapat kasus pelanggaran di SKP Kelas I Sorong, sebagaimana Tabel 15, b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun

sebelumnya.

Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0 %, realisasi tersebut tidak dapat dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 sehubungan dengan Revisi Renstra 2015-2019 Badan Karantina Pertanian secara menyeluruh yang mengakibatkan perubahan Renstra Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong, sehingga terjadi perubahan indikator kinerja Tahun 2018 – 2019 sebagaimana Tabel 16 dibawah ini.

Tabel 16. Perkembangan capaian IK 3

Target

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2019 35 IK. 3

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah.

Capaian kinerja tahun 2019 sebesar 0. Hal ini selaras dengan target jangka menegah yang juga tanpa target. Hal ini berarti bahwa memang diharapkan agar tidak terdapatnya kasus Pelanggaran peraturan perkarantinaan di SKP Kelas I Sorong sehingga tidak diperlukan penyelesaian kasus.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Sorong dengan Badan Karantina Pertanian.

Realisasi capaian Kinerja tahun 2019 sebesar 0% tidak mencapai standar Badan Karantina Pertanian yaitu sebesar 40%. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Badan karantina Pertanian dan telah selaras dengan Renstra Badan Karantina Pertanian.

Hal ini dikarenakan tidak terdapatnya kasus di SKP Kelas I Sorong sehingga tidak diperlukan penyelesaian kasus.

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.

Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Peningkatan kompetensi SDM karantina pertanian dalam bidang kewasdakan

2) Dukungan operasional melalui kerjasama dengan TNI AD, TNI AL dan POLRI dalam pengawasan dan penindakan perkarantinaan.

3) Penguatan kerja sama perkarantinaan antar UPT

4) Optimalisasi petugas karantina yang menjabat sebagai POLSUS, PPNS dan Intelijen dalam penguatan pengawasan dan penindakan.

Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun mendatang dapat dilakukan:

1) Penguatan sinergitas petugas karantina dalam melaksanakan fungsi PPNS, Intelijen dan pelaksanaan teknis perkarantinaan.

2) Peningkatan kualitas PPNS, Intelijen dan Polsus melalui pendidikan dan pelatihan kewasdakan

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2019 36 3) Penguatan koordinasi dengan TNI-POLRI dan pengembangan kerjasama dengan instansi terkait lainnya yang mendukung pengawasan dan penindakan perkarantinaan.

4) Penguatan kerja sama antar UPT

5) Penguatan pengawasan berbasis data melalui IQ FAST 6) Penderasan informasi perkarantinaan melalui media

informasi.

f. Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 3 menunjukkan efisiensi sebesar 0,63 dengan nilai efisiensi 2,08 sebagaimana perhitungan pada Tabel 17.

Tabel 17 Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IK. 3

IK Nama Output (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi

Penindakan 560.916.000 3.556.012 0,63 2,08

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) × 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖/20 × 50)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Dukungan menejemen dan dukungan teknis lainnya pada BKP Kelas I Palembang dan kegiatan kewasdakan di UPT 2) Penguatan Komitmen dalam implementasikegiatan

kewasdakan oleh petugas POLSUS, PPNS dan INTELIJEN pada SKP Kelas I Sorong

3) Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka penyelesaian kasus

4) Pengadaan dan perbaikan sarana pendukung kegiatan Kewasdakan.

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2019 37 4. Jumlah komoditas ekspor Pertanian yang ditolak negara tujuan

karena masalah kesehatan dan keamanan produk

Dalam rangka mendukung akselerasi ekspor komoditas Pertanian, SKP Kelas I Sorong selalu melakukan berbagai upaya dan tindakan agar dapat merealisasi kegiatan ekspor tersebut. Keberhasilan ekspor diukur dari jumlah komoditas pertanian ekspor yang tidak ditolak oleh negara tujuan. Komoditas pertanian ekspor yang ditolak karena tidak memenuhi persyaratan negara tujuan diukur melalui jumlah pemberitahuan ketidak sesuaian dari negara tujuan ekspor dalam bentuk Notification of Non-Compliance (NNC), Brafak, atau dokumen lainnya. Setiap Tahun, SKP Kelas I Sorong tidak menargetkan adanya kegiatan ekspor namun selalu berupaya untuk dapat melakukan kegiatan ekspor produk pertanian langsung dari Sorong. Data Target dan Realisasi Kegiatan Ekspor Produk Pertanian SKP Kelas I Sorong dapat dilihat pada tabel 18 dibawah ini:

Tabel 18 Perkembangan capaian IK. 8 Target dan

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini

Tahun 2019, SKP Kelas I Sorong belum berhasil melakukan kegiatan Ekspor produk pertanian, hal ini sesuai dengan target pada tahun ini.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya.

Tahun 2019, SKP Kelas I Sorong belum berhasil melakukan kegiatan Ekspor produk pertanian sehingga tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah.

Tidak ada realisasi Kinerja tahun ini sehingga tidak dapat dibandingkan.

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2019 38 d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 SKP Kelas I

Sorong dengan Standar Nasional (Kementerian Pertanian) Tidak ada realisasi kegiatan ekspor pada tahun ini, sehingga tidak bisa dibandingkan. Namun bisa dikatakan bahwa Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Kementerian Pertanian dan telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian.

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja.

Bisa dikatakan bahwa SKP Sorong belum berhasil untuk melaksanakan kegiatan ekspor, namun usaha dan upaya masih terus dilakukan agar dapat melakukan kegiatan ekspor.

f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IK. 5 menunjukkan efisiensi sebesar 0 dengan nilai efisiensi 0 sebagaimana perhitungan pada Tabel 19.

Tabel 19 Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IK. 8

IK Nama Output (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) × 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖/20 × 50)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah dengan gencar melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait, baik dari pimpinan tinggi tingkat Propinsi Papua Barat sampai ke tingkat kota. Pengawasan dan Pembinaan dilakukan sampai kepada para pelaku usaha dan

Laporan Kinerja SKP Kelas I Sorong 2019 39 bisnis agar selalu bersama dan bekerja sama dalam merealisasikan kegiatan ekspor.

5. Jumlah komoditas impor pertanian di lingkup perkarantinaan SKP