• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sumber Daya Manusia

3.2. JUMLAH PEGAWA

Sampai dengan posisi semester 1 tahun 2013, jumlah pegawai yang berada di bawah Direktorat Jenderal SDPPI berjumlah 1333 orang atau menurun 47 orang atau sebesar 3,4% dibandingkan kondisi pada semester 1-2012. Penurunan jumlah pegawai ini terutama disebabkan oleh penurunan yang cukup besar Di pegawai UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio (Monfrek) dan pegawai yang diperbantukan/dipekerjakan diluar Ditjen SDPPI. Penurunan jumlah pegawai di kedua bagian ini disebabkan pegawai yang pensiun atau sudah permanen dipindahkan ke unit kerja lain di luar Direktorat Jenderal SDPPI. Meskipun jumlah pegawai di unit kerja lain mengalami peningkatan, bahkan untuk Direktorat Pengendalian SDPPI meningkat sebanyak 13 pegawai, namun karena penurunan jumlah pegawai di UPT Monfrek dan pegawai yang diperbantukan di tempat cukup besar, maka secara total jumlah pegawai di Ditjen SDPPI ini menurun dibandingkan semester 1-2012. Penurunan jumlah pegawai ini disebabkan oleh mutasi pegawai ke Direktorat Jenderal lain di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika terutama Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) dan adanya pegawai yang pensiun. Perubahan-perubahan pada komposisi pegawai di Direktorat Jenderal SDPPI ini secara implisit menunjukkan bahwa Direktorat Jenderal SDPPI ingin memperkuat unit kerja di Direktorat dengan memperbanyak pegawai di unit-unit ini.

Tabel 3.1 menunjukkan penambahan jumlah pegawai paling besar terdapat di Direktorat Pengendalian SDPPI. Kebutuhan koordinasi monitoring penggunaan frekuensi maupun perangkat pos dan informatika dengan UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio (Monfrek) dan semakin tingginya intensitas penggunaan frekuensi menyebabkan jumlah pegawai yang dibutuhkan juga meningkat. Sebaliknya jumlah pegawai di UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio yang tersebar di 37 lokasi mengalami penurunan cukup besar dibanding semester 1-2012 meskipun sejak tahun 2012 juga telah dibentuk 2 UPT Monfrek baru yaitu UPT Mamuju dan UPT Manokwari. Unit kerja yang juga mengalami peningkatan jumlah pegawai meskipun tidak terlalu besar adalah Direktorat Penataan Sumber Daya sebanyak 6 pegawai dan Direktorat Operasi Sumber Daya sebanyak 7 pegawai. Secara umum, jumlah pegawai di Direktorat teknis seluruhnya mengalami peningkatan dibanding semester 1-2012.

Jika dilihat distribusinya menurut unit kerja, pegawai di Direktorat Jenderal SDPPI paling banyak berada di UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio yang mencapai 883 orang atau 62% dari total pegawai di Direktorat Jenderal SDPPI. Jumlah pegawai di UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan unit kerja lainnya dikarenakan Direktorat Jenderal SDPPI memiliki 37 UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio yang tersebar di 37 kota/lokasi dalam bentuk balai, loka atau pos monitoring. Masing-masing UPT tersebut memiliki pegawai dengan jumlah yang bervariasi tergantung dari kelas UPT tersebut sehingga secara total jumlah pegawainya juga cukup banyak.

No Unit Kerja Semester 1 2012 Semester 1 2013 Perubahan

1 Set. Direktorat Jenderal 159 159 0

2 Dit. Penataan Sumber daya 60 66 +6

3 Dit. Operasi Sumber daya 76 83 +7

4 Dit. Pengendalian SDPPI 58 71 +13

5 Dit. Standarisasi PPI 64 69 +5

6 UPT Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi 54 56 +2 7 UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio 861 827 -34 8 Pegawai Diperbantukan/ Dipekerjakan diluar Ditjen

SDPPI 48 2 -46 Jumlah 1380 1333 -47 Tabel 3.1. Perbandingan jumlah pegawai Ditjen SDPPI menurut unit kerja

Diluar UPT, jumlah pegawai Direktorat Jenderal SDPPI yang paling banyak adalah di Sekretariat Direktorat Jenderal yaitu sebanyak 159 orang, diikuti oleh Direktorat Operasi Sumber Daya sebanyak 83 orang. Jumlah pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal SDPPI proporsinya mencapai 11,9% dari total pegawai, diikuti oleh Direktorat Operasi Sumber Daya dengan proporsi 6,2%. Namun proporsi pegawai diantara direktorat yang ada relatif cukup berimbang dimana proporsi pegawai yang paling kecil yaitu di Direktorat Penataan Sumber Daya yang mencapai 5%.

Komposisi pegawai Direktorat Jenderal SDPPI menurut tingkat pendidikan menunjukkan bahwa pegawai dengan pendidikan Sarjana memiliki proporsi yang paling besar yaitu sebesar 47,6% atau sebanyak 634 pegawai. Pegawai dengan tingkat pendidikan SLTA ke bawah juga cukup besar proporsinya yaitu mencapai 29,9% dari total pegawai atau 399 orang. Pegawai berpendidikan Diploma mencapai 8,3% sehingga gabungan antara pegawai berpendidikan Pasca Sarjana, Sarjana dan Diploma proporsinya mencapai 70,1%.

Proporsi pegawai berpendidikan magister meningkat dari 11,1% pada semester 1- 2012 menjadi 13,9% pada semester 1-2013. Peningkatan juga terjadi pada pegawai berpendidikan sarjana dengan peningkatan

yang signiikan dari 41,1% pada semester 1-2012 menjadi 47,6% pada

semester 1 - 2013. Sementara komposisi pegawai berpendidikan SMA ke bawah menurun proporsinya dari 35,9% pada semester 1-2012 menjadi tinggal 29,9% pada semester 1 - 2013. Trend perubahan proporsi ini menunjukkan adanya upaya peningkatan kualitas pegawai di Direktorat Jenderal SDPPI melalui peningkatan jenjang pendidikan pegawainya.

Gambar 3.1. Komposisi pegawai Direktorat Jenderal SDPPI menurut Unit Kerja. Setditjen, 11.9% Dit. Penataan Sumberdaya, 5.0% Dit. Operasi Sumberdaya, 6.2% Dit. Pengendalian SDPPI, 5.3% Dit. Standarisasi PPI, 5.2%

UPT Balai Uji, 4.2% UPT Balai Monitoring, 62.0% Pegawai Diperbantukan/ dipekerjakan di luarSDPPI, 0.2%

Apalagi gabungan pegawai berpendidikan sarjana dan diploma mengalami

peningkatan yang signiikan dan proporsinya menjadi besar terhadap total

pegawai. Sementara proporsi pegawai berpendidikan SMU kebawah terus mengalami penurunan hingga tinggal 29,9% di semester 1-2013.

Komposisi kepegawaian menurut jenjang pendidikan di masing-masing unit kerja menunjukkan pegawai berpendidikan magister banyak terdapat di UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio, diikuti oleh Sekretariat Direktorat Jenderal dan Direktorat Operasi Sumber Daya. Jumlah pegawai berpendidikan magister yang banyak di UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio dikarenakan jumlah unit kerja yang banyak yaitu 37 UPT yang tersebar di seluruh Indonesia. Masing-masing UPT ada yang memiliki pegawai berpendidikan magister, sarjana maupun diploma, sehingga jumlah pegawai untuk masing-masing jenjang pendidikan juga paling banyak terdapat di UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio. Namun dengan jumlah pegawai yang tidak terlalu banyak, pegawai berpendidikan magister ternyata cukup banyak di Direktorat Operasi Sumber Daya.

Doktor, 0.2% Magister, 13.9% Dokter, 0.2% Sarjana, 47.6% Diploma, 8.3% SMU ke bawah, 29.9% Gambar 3.2. Komposisi pegawai Direktorat Jenderal SDPPI menurut Tingkat Pendidikan

No Unit Kerja S3 Magister Dokter S1 Diploma ke bawah SLTA Jumlah

1 Setditjen SDPPI 1 21 2 64 8 63 159 2 Dit. Penataan Sumber daya 1 18 0 36 2 9 66 3 Dit. Operasi Sumber daya 0 20 0 41 8 14 83 4 Dit. Pengendalian SDPPI 1 17 0 45 1 7 71 5 Dit. Standarisasi PPI 0 9 0 49 4 7 69 6 UPT Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi 0 11 0 28 2 15 56 7 UPT Monitoring Spektrum

Frekuensi Radio 0 88 0 370 85 284 827 8 Pegawai Diperbantukan

diluar Ditjen SDPPI 0 1 0 1 0 0 2 Jumlah 3 185 2 634 110 399 1333

Tabel 3.2. Jumlah Pegawai Direktorat Jenderal SDPPI menurut Pendidikan semester 1-2013.

Jika dilihat proporsinya menurut jenjang pendidikan di masing-masing unit kerja, jumlah pegawai berpendidikan sarjana dan magister paling sedikit terdapat di UPT Monitoring Spektrum Frekuensi Radio dan UPT Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi. Komposisi pegawai di UPT Monitor Spektrum Frekuensi Radio seperti diperlihatkan pada gambar 3.3 menunjukkan, meskipun jumlah nominal/absolutnya banyak, proporsi pegawai berpendidikan Sarjana baru mencapai 44,7% dan hanya 10,6% pegawai berpendidikan S2/S3 dari total pegawai di UPT Monitor Spektrum Frekuensi Radio yang cukup besar. Namun proporsi ini mengalami peningkatan

yang signiikan dibanding tahun sebelumnya dimana total proporsi pegawai

berpendidikan sarjana, magister dan doktor hanya 43%. Sementara di UPT Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi dengan jumlah pegawai yang lebih kecil, proporsi pegawai berpendidikan sarjana sudah mencapai 50,2% dan pegawai berpendidikan S2/S3 sudah mencapai 19,6%. Pada saat yang sama proporsi pegawai berpendidikan sarjana di Direktorat di Ditjen SDPPI mencapai lebih dari 49% dan pegawai dengan pendidikan magister atau doktor sudah mencapai lebih dari 20% kecuali di Direktorat Standarisasi PPI. Namun di Direktorat Standardisasi PPI, proporsi pegawai berpendidikan sarjana mencapai 70%, sementara di Direktorat Penataan Sumber Daya, pegawai berpendidikan S2/S3 mencapai 27,3% dari total pegawai.

Sekretariat Direktorat Jenderal dengan jumlah pegawai terbanyak kedua setelah UPT Monitor Spektrum Frekuensi Radio, proporsi pegawai berpendidikan Sarjana telah mencapai 40,3%. Sementara pegawai berpendidikan S2 dan dokter di unit kerja ini proporsinya baru 14,5%.

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Setditjen Dit. Penataan Sumberdaya Dit. Operasi Sumberdaya Dit. Pengendalian SDPPI Dit. Standarisasi PPI

UPT Balai Uji UPT Monfrek

SMU ke bawah 39.6% 13.6% 16.9% 16.7% 10.1% 26.8% 34.3% Diploma 5.0% 3.0% 9.6% 5.6% 5.8% 3.6% 10.3% Sarjana 40.3% 54.5% 49.4% 56.9% 71.0% 50.0% 44.7% Magister+dokter 14.5% 27.3% 24.1% 20.8% 13.0% 19.6% 10.6% Doktor 0.6% 1.5% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% Gambar 3.3. Komposisi Pegawai Direktorat Jenderal SDPPI menurut Pendidikandan Unit kerja

Proporsi pegawai berpendidikan tinggi di Sekretariat Direktorat Jenderal SDPPI ini relatif tidak mengalami peningkatan kecuali untuk magister/ dokter dibanding tahun sebelumnya. Proporsi pegawai berpendidikan SLTA ke bawah menurun dari 40,9% pada semester 1-2012 menjadi 39,6% di semester 1-2013 ini. Proporsi pegawai yang berpendidikan sekolah menengah ke bawah yang masih cukup tinggi terdapat di UPT Monitor Spektrum Frekuensi Radio dan Sekretariat Direktorat Jenderal yang masing- masing mencapai 34,3% dan 39,6%. Dari komposisi tersebut secara implisit menunjukkan bahwa untuk unit kerja tertentu seperti yang terkait dengan pengelolaan dan manajemen frekuensi serta standarisasi perangkat

membutuhkan pegawai dengan kualiikasi yang lebih tinggi. Namun secara umum dari komposisi pegawai menurut pendidikan, kualiikasi tingkat

pendidikan pegawai di Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika tergolong cukup tinggi dimana pegawai berpendidikan sarjana dan pasca sarjana mencapai lebih dari 50%.