• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

3. Jumlah Pelanggan

Menurut Greenberg Pelanggan merupakan seorang individu atau kelompok yang membeli produk fisik ataupun jasa dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor seperti harga, kualitas, tempat, pelayanan dan sebagainya berdasarkan keputusan mereka sendiri. Umumnya terdapat 3 (tiga) jenis Pelanggan yaitu Pelanggan Internal, Eksternal dan Antara yaitu:13

1. Pelanggan Eksternal merupakan kelompok ataupun orang yang berada diluar perusahaan yang menerima produk. Pelanggan eksternal pada setiap perusahaan merupakan masyarakat umum yang menerima produk atau jasa

13Mashuri dan Ninik Mardianis, Pengaruh jumlah pelanggan terhadap tingkat Profitabilitas pada perusahaan Daerah Air Minum Dikota Bengkalis, jurnal Akuntansi Syariah Vol. 4, NO. 1 Tahun 2020, h.86

25

dari perusahaan. Adapun beberapa hal yang di perhatikan Pelanggan eksternal di antaranya: kesesuaian dengan kebutuhan produk atau jasa, kualitas produk atau jasa, harga yang kompetitif, pengiriman tepat waktu dan pelayanan.

2. Pelanggan Internal merupakan sekelompok orang dalam perusahaan yang memiliki pengaruh pada peforma pekerjaan. Adapun hal yang di perlukan pada Pelanggan Internal diantaranya seperti: kerja sama, kerja kelompok, sistem dan struktur kerja yang efisien, pekerjaan yang berkualitas serta pengiriman tepat waktu

3. Pelanggan Antara merupakan kelompok ataupun orang yang bertindak sebagai perantara produk, akan tetapi bukan sebagai pemakai akhir dari produk perusahaan. Misalnya seperti agen perjalanan yang bertindak sebagai pemesan kamar penginapan untuk para pemakai akhir atau seperti distributor yang bertindak dalam mendistribusikan produk-produk perusahaan

Jumlah pelanggan merupakan banyaknya suatu pembeli yang menetap atau di sebut pelanggan yang mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan yang menciptakan produksi agar produksi tersebut mampu memberikan ketertarikan bagi pembeli. Di dalam usaha laundry jumlah pelanggan sangat berpengaruh bagi keuntungan pengusaha itu sendiri, semakin banyak konsumen yang puas akan pelayanan, hasil produksi itu sendiri, maka konsumen akan menjadi konsumen yang tetap atau disebut juga pelanggan.

Kepuasan Pelanggan adalah strategi defensif dan ofensif. Dikatakan sebagai strategi defensive karena kepuasan pelanggan adalah cara yang terbaik untuk menahan pelanggan dari gempuran pesaing. Karena puas, mereka tetap loyal. Dikatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah strategi yang ofensif karena pelanggan yang puaskan menyebarkan Word Of Mouth dan mampu menarik pelanggan baru

Kepuasan Pelanggan adalah strategi defensif dan ofensif. Dikatakan sebagai strategi defensive karena kepuasan pelanggan adalah cara yang terbaik untuk menahan pelanggan dari gempuran pesaing. Karena puas, mereka tetap loyal. Dikatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah strategi yang ofensif karena pelanggan yang puasakan menyebarkan Word Of Mouth dan mampu menarik pelanggan baru. Kepuasan pelanggan bukan hanya hasil kerja keras tetapi berhubungan dengan kultur perusahaan. Top management-lah yang paling bertanggung jawab terhadap pembentukan kultur budaya perusahaan-perusahaan yang beraspirasi terhadap kepuasan pelanggan.

Menambah jumlah budget untuk meningkatkan kualitas adalah hal yang mudah. Jauh lebih sulit adalah mengubah mind-set karyawan Karena ini berhubungan dengan attitud yang sudah lama terbentuk. Kepuasan pelanggan diyakini merupakan salah satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu perusahaan. Memang harus diakui, parameter kepuasan pelanggan ini dianggap masih tidak sepenting parameter produktifitas yang memang sudah dikenal lama sebagai patokan untuk melihat daya saing suatu perusahaan.

Tetapi secara tidak langsung, kepuasan pelanggan mencerminkan seberapa

27

jauh perusahaan telah merespon keinginan dan harapan pasar. Dalam jangka panjang, kepuasan pelanggan yang semakin tinggi akan meningkatkan daya saing perusahaan, kemudian daya saing industri dan akhirnya berpengaruh terhadap daya saing suatu negara. Memang, dalam jangka pendek seringkali tidak terlihat hubungan antara kepuasan pelanggan dan tingkat profitabilitas.

Karena kepuasan pelanggan adalah strategi yang memang lebih bersifat defensif, maka kemampuannya untuk mempertahankan pelanggan itulah yang akhirnya mempengaruhi profitabilitas dalam jangka panjang. Hubungan antara indeks kepuasan dengan profitabilitas perusahaan dan industry terlihat nyata.

Bila tingkat kepuasan pelanggan menurun, maka profitabilitas jangka panjang akan terpengaruh. Demikian juga, daya tarik industry akan melemah karena penurunan terhadap kepuasan pelanggan. Penurunan kepuasan pelanggan ini akan mengakibatkan tekanan yang besar kepada setiap perusahaan untuk menurunkan harga. Faktor harga adalah respon paling cepat yang biasa dilakukan oleh perusahaan saat menghadapi situasi dimana pelanggan tidak puas dengan kualitas.

Pada dasarnya, kepuasan dan ketidak puasan dari pelanggan ditentukan oleh persepsi dan harapan pelanggan. Persepsi terhadap produk atau pelayanan sendiri dipengaruhi oleh pengalaman pelanggan saat mencoba produk atau menerima suatu pelayanan. Karena itu, apabila produk yang dikonsumsi atau pelayanan yang diperoleh mempunyai kualitas yang baik, maka besar kemungkinannya, pelanggan tersebut akan memberikan persepsi yang tinggi dan akhirnya membawa tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

4. Menurut Perspektif Ekonomi Islam a. Pengertian Harga

Ibn Taimiyah berpendapat bahwa naik turunya harga tidak selalu diakibatkan oleh ke dzaliman orang-orang tertentu, akan tetapi adanya beberapa faktor seperti kekurangan produksi atau penurunan kuota impor terhadap barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, bila permintaan terhadap barang tertentu itu naik sementara penawaran barang tersebut menurun, maka kecenderungan harga akan semakin naik. Di sisi lain, bila persediaan barang atau penawaran barang naik, sementara permintaan berkecenderungan menurun, maka harga barang tersebut pun akan menurun. Kelangkaan atau surplus komoditas perdagangan tidak jarang bukan tindakan pihak-pihak tertentu atau hal itu terjadi bukan karena unsure dzul makan tetapi hal ini terjadi karena kemaha kuasaan Allah SWT yang telah menciptakan keinginan di hati manusia.

b. Harga menurut pandangan islam

Harga hanya terjadi pada akad, yakni sesuatu yang direlakan dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan nilai barang.

Biasanya harga dijadikan sebagai penukar barang yang disepakati kedua belah pihak yang melakukan akan jual beli. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa harga merupakan suatu kesepakatan mengenai transaksi jual beli barang / jasa, dimana kedua belah pihak menyepakati akad yang dilakukannya.

c. Penetapan Menurut Rasulullah SWA

29

Ibnu Taimiyah membuktikan bahwa rasulullah SAW sendiri menetapkan harga yang adil jika terjadi perselisihan di antara dua orang, hal tersebut di antaranya:

a) Bila dalam kasus membebaskan budaknya sendiri, ia mendekritkan bahwa harga yang adil dari budak itu harus dipertimbangkan tanpa adanya tambahan atau pengurangan, dan setiap orang harus diberi bagian dan budak itu harus dibebaskan.

b) Disampaikan kepada nabi ketika ada dua orang yang berselisih, satu pihak yang memiliki pohon yang sebagian tumbuh di tanah orang Pemilik tanah menemukan jejak di tanahnya yang membuatnya tidak nyaman, ia mengajukan masalah itu kepada rasulullah SAW. Rasul memerintahkan pemilik pohon itu untuk menjual pohonnya kepada pemilik tanah dan menerima kompensasi atau ganti rugi kepadanya.

Orang itu ternyata tidak melakukan apa-apa, kemudian rasulullah SAW membolehkan pemilik tanah untuk menebang pohon tersebut dan ia memberikan kompensasi kepada pemilik pohon.14

d. Pandangan Ulama Ekonomi Islam Tentang Harga

Konsep harga menurut ibnuTaimiyah, harga yang adil pada hakikatnya telah ada di gunakan sejak awal kelahiran Islam. Al-quran sendiri sangat menekan keadilan dalam setiap aspek kehidupan umat manusia. Oleh karna itu, hal yang wajar jika keadilan juga diwujudkan dalam aktifitas pasar, dengan hal ini Rasulullah menggolongkan riba

14Heri Sudarsono, Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, (Yokyakarta: Ekonisia, 2007), h. 222, 228

sebagai penjualan yang terlalu mahal yang melebihi kepercayaan konsumen.

Ibnu Taimiyah membedakan dua jenis harga yakni harga yang tidak ada dan dilarang, dan harga ada dan disukai. Ibnu Taimiyah menganggap harga yang setara adalah harga yang adil, ia juga menjelaskan bahwa harga yang setara adalah harga yang dibentuk oleh ketentuan pasar yang berjalan secara bebas, yakni pertemuan antara permintaan dan penawaran.

Menurut Ibnu Khaldun harga adalah hasil dari hukum permintaan dan penawaran, pengecualian dari hukum ini adalah satu-satunya harga emas dan perak yang merupakan standar moneter. Semua barang terkena fluktuasi harga tergantung pada pasar, bila suatu barang langka dan barang itu diminta, maka harga tinggi suatu barang melimpah maka harga akan rendah.

Menurut Al-Gazali mengenai harga menunjukan kepada kurva penawaran yang berpositif ketika menyatakan “bahwa jika petani tidak mendapakan pembeli bagi harga produk-produknya, ia akan menjual pada harga yang rendah, ketika harga makanan yang tinggi harga tersebut harus didorong kebawah dengan menurunkan permintaan yang berarti menggeser kurva permintaan kekiri.15

e. Dalil Tentang Harga Q.S. Al-Furqon : 7

15 Siti Rohani Patokan Harga Jual Sanjai Menurut Perspektif Ekonomi Islam, (Skipsi IAIN Bukittinggi, 2018), h. 40-42

31

❑⬧◆⧫❑▪→

⧫◆➔☺⧫◆◆❑

❑⬧⧫⬧◼⧫❑◆⬧

➔⧫⧫

Artinya: “dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang Malaikat agar Malaikat itu memberikan peringatan bersama- sama dengan dia?”

Q.S. Al-Baqoroh: 198

▪⬧→◼⧫❑⧫

⬧⬧→◼▪⬧⬧⬧

⬧⧫⧫→⬧

➔☺⧫⬧

◼→◆☺→◆

→⬧☺⬧⧫



Artinya: “tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'aril haram. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang sesat.”

Q.S. An-Nisa’: 29

⧫❑⧫◆

❑➔→⬧⬧◆❑→⧫

⧫❑⬧⧫

⧫⧫⬧◆❑➔⬧

→⧫

☺◆

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

f. Harga dalam Perspektif Ekonomi Islam

Harga merupakan salah satu variabel dari pemasaran atau penjualan. Islam memberikan kebebasan dalam harga yang artinya segala bentuk konsep harga yang terjadi dalam transaksi jual-beli diperbolehkan dalam ajaran Islam, selama tidak ada dalil yang melarangnya, dan selama harga tersebut terjadi atas dasar keadilan dan suka sama suka antara penjual dan pembeli. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam Al- Quran surat Al-Baqarah ayat 275 yaitu16

16Departemen Agama RI, Op.Cit,QS. Al-Baqarah (2): 275

33

⧫❑➔→⧫❑⧫

⧫❑❑→⧫☺❑→⧫

⧫⧫⬧▪

☺⬧❑⬧

☺⧫❑⧫

◆⧫⧫▪

◆❑⧫☺⬧◼◆

⬧→❑⧫◼▪⧫⬧

⬧⬧⧫◼◼◆◼

⧫◆⧫⬧⬧⬧

➔→



Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.

Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni- penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al- Baqarah (2) : 275)

Berdasarkan ayat diatas dilihat bahwa jual beli jelas di halalkan dalam Islam. Keterangan lain menyebutkan penjualan islami baik yang bersifat barang maupun jasa, terdapat norma, etika agama dan prikemanusiaan yang menjadi landasan pokok bagi pasar Islam yang bersih, yaitu:17

a. Larangan menjual/memperdagangkan barang-barang yang diharamkan b. Bersikap benar, amanah dan jujur

c. Menerapkan kasih sayang

d. Menerapkan keadilan dan mengharamkan riba e. Menerangkan toleransi dan persaudaraan

Ajaran Islam memberikan perhatian yang besar terhadap kesempurnaan mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang sempurna merupakan resultan dari kekuatan yang bersifat masal, yaitu fenomena alamiyah. Pasar yang bersaing sempurna menghasilkan harga yang adil bagi penjual dan pembeli. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan konsep harga yang adil dan mekanisme pasar yang sempurna.

B. Kajian Terdahulu

Penelitian serupa sebelumnya telah dilakukan oleh:

1. Dicko Adimas Saksono 2018. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi Terhadap Keputusan dalam menggunakan Jasa laundry Sepatu”.( Studi pada Pengguna jasa laundry shoes and care store 2 Yogyakarta). Hasilnya adalah variabel pelayanan menunjukkan bahwa skor rata-rata sebesar 3,81 dan tergolong tinggi . shoes and care store 2 memberikan fasilitas ruang tunggu ternyaman.

17Yusuf Qaardhawi, Op.Cit,h.189

35

Variabel promosi menunjukkan bahwa skor rata-rata sebesar 3,97 dan tergolong tinggi.

2. Hadiyuda (2014) mahasiswa fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro meneliti. “Analisis pengaruh pesepsi harga, kualitas pelayanan dan promosi terhadap keputusan menggunakan jasa bus Pariwisata”. Variabel bebasnya meliputi persepsi harga, kualitas pelayanan dan promosi. Variabel terikatnya ialah keputusan menggunakan jasa. Hasilnya adalah variabel yang paling besarya itu variabel kualitas pelayanan sebesar 0,423, sedangkan variabel yang paling kecil yaitu variabel promosi sebesar 0,316. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependennya.

3. Arumsari (2012) mahasiswa Fakultas ekonomika dan Bisnis Universitas diponegoro meneliti. “ Analisis pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Merk Aqua”. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada materi yang disajikan. Objek penelitian, variabel penelitian, dan teknik analisis yang digunakan, penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu harga jasa pesaing dan biaya promosi, sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah pelanggan.

C. Kerangka Pemikiran

Sudah merupakan ketentuan umum bilamana pemecahan suatu masalah diperlukan suatu landasan. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembahasannya tersebut mempunyai arah yang pasti dalam penyelesaiannya. Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini yang disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Keterangan:

X1 : Harga Jasa Pesaing X2 : BiayaPromosi Y : JumlahPelanggan

Harga Jasa Pesaing (X1)

Biaya Promosi (X2)

Jumlah Pelanggan (Y)

37

D. Hipotesis

Hipotesis adalah pendapat sementara sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya. Pendapat tersebut merupakan dasar kerja atau panduan dalam suatu fenomena yang diidentifikasi.

Maka dari itu penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0= Harga jasa pesaing tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada jasa Basmallah Laundry Balai baru Padang

H1 = Harga jasa pesaing berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

H0 = Biaya promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

H2= Biaya Promosi berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

H0 ; Harga jasa pesaing dan biaya promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang.

H1, H2, : Harga jasa pesaing dan biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka. Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti. Penelitian kuantitatif menggunakan instrument-intrumen formal, standar, dan bersifat mengukur.

Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda sebagai alat analisis data. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Dalam menganalisis data penulis menggunakan alat bantu computer seperti paket software yang dapat dipakai untuk membuat pengolahan dalam mengaplikasikan teori-teori statistik di antaranya program SPSS ((Statistical Product and Service Solution) versi 25. Dalam penelitian ini akan dilihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang tidak melibatkan responden secara langsung. Karena lokasi penelitian dilaksanakan di Basmallah Laundry balai baru padang untuk pengambilan data sekunder sementara itu, penelitian juga mengambil studi literatur berupa jurnal dan refensi lain dari berbagai

39

lembaga terkait, yaitu situs-situs jurnal. Waktu penelitian dimulai dari bulan Maret sampai selesai.

C. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung (ada perantara) baik berupa keterangan maupun literatur yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini data diperoleh dari Basmallah laundry Jl. Raya Balai Baru, Padang dan berbagai sumber bacaaan diantaranya adalah buku, jurnal dan media informasi lain. Data sekunder berupa kutipan yang diambil dari sumber- sumber yang diperoleh.

D. Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini menggunakan variabel independent dan variabel dependent. Variabel independent adalah variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependent. Dalam penelitian ini variabel independent adalah harga jasa pesaing dan biaya promosi Sedangkan yang menjadi variabel dependent adalah jumlah pelanggan.

Secara operasional variabel dipisahkan menjadi dua variabel, yaitu dependen (terikat) dan variabel independent (bebas). Secara umum semua variabel di jelaskan sebagai berikut:

a. Variabel Dependent (Y) dalam penelitian ini adalah jumlah pelangganakan diposisikan sebagai variabel dependent. Yaitu variabel yang akan berubah apabila variabel independent mengalami perubahan.

b. Variabel Independent (X). Dalam penulisan ini yang akan menjadi variabel independent adalah harga jasa pesaing (X1) dan biaya promosi (X2) yaitu yang akan memepengaruhi variabel dependent.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tantang fenomena yang masih aktual dan sesuain dengan masalah penelitian.

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang diajukan kepada subjek penelitian. Dokumen dapat berupa catatan, buku, laporan kerja, arsip-arsip laporan keuangan, gambar, foto, video dan lain sebagainya.18

Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data-data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dari buku jumlah orderan cucian yang diterima dan pendapatan yang diterima setiap bulannya, yang berhubungan dengan harga jasa pesaing, biaya promosi, dan jumlah pelanggan dari tahun 2015 sampai dengan 2019 dari catatan orderan cucian yang dikerjakan, serta nota-nota yang terkait dengan biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.

2. Studi kepustakaan

Studi pustaka adalah suatu metode pengumpulan data dengan mempelajari literatur yang dapat menunjang dan melengkapi data yang diperlukan serta dapat berguna bagi penyusunan penelitian ini. Studi pustaka

18Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian (Cet. IV; Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2012), h. 100-101.

41

juga merupakan pengumpulan data dengan tujuan untuk mengetahui berbagai teori yang berhubungan dengan permasalahan penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan oleh seorang peneliti untuk mengetahui sejauh mana variable mempengaruhi variable lain.

Tujuan metode analisis data adalah untuk menginter pretasikan dan menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Agar data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat bagi penelitian, maka data yang diperoleh harus diolah dan dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Jika dilihat dari bentuk penelitian dan diperkuat oleh hipotesis yang terdapat di pendahuluan, maka bentuk penulisan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Model ini dipilih karena merupakan suatu model yang berguna untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hubungan ini dapat ditampilkan dalam bentuk persamaan yang menghubungkan variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X).

Model análisis regresi ini adalah:

Y = a + b1X1+b2X2 + e Dimana:

Y = jumlah pelanggan a = konstansta

b = koefisien regresi X1 = harga jasa pesaing

X2 = biaya promosi e = standar error

2. Koefisien Korelasi ( R)

Menurut Sugiyono menyatakan teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan dan item yang mempunyai korelasi positif dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.”

Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r

= 0,3, jadi korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun rumus untuk menguji validitas yaitu menggunakan korelasi person sebagai berikut:

( )

2. 2

( )

2

Koefisien korelasi digunakan mengukur besarnya sumbangan variabel dependent terhadap variasi naik turunnya variabel independent. Koefisien determinasi nilainya antara 0 dan 1 (0<R2<1), seandainya R2 =1 berarti jumlah persentase sumbangan variabel bebas terhadap variabel tidak bebas adalah 100%,

43

koefisien determinasinya dapat dicari dengan rumus:

2

Menurut imam ghozali, koefisen determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi antara nol sampai satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel dependen. Besarnya r2 dihitung dengan rumus :² = (𝑏1 ∑ 𝑥1 𝑦) + (𝑏2 ∑ 𝑥2𝑦)

_______________________

∑ y²

4. Uji T

Yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel independent terhadap suatu variabel dependent secara individu (terpisah).

Adapun persamaan hipotesisnya adalah19: Ho : β1 = 0 (X1 tidak berpengaruh)

19Nachrowi Djalal Nachrowi dan Hardius Usman, Penggunaan Tekhnik Ekonometrik, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2002), hal. 25

β2= 0 (X2 tidak berpengaruh) H1 : β1 ≠ 0 (X1 berpengaruh) β2≠ 0 (X2 berpengaruh) Sedangkan uji statistiknya adalah:

T-Hitung = β1

1

Dimana :

β1 : koefisien regresi varian X1

1 : Standar error dari koefisien regresi variabel X1

Dalam pengujian ini kriteria yang digunakan adalah dengan taraf signifikan sebesar α dan derajat keabsahan (df) sebesar n-k, maka diperoleh ttabel.

Adapun kriteria menolak dan menerima Ho adalah:

Jika thitung< dari ttabel = Ho di terima dan H1 ditolak Jika thitung>t tabel = Ho ditolak dan H1 di terima 5. Uji F

Uji-F dapat digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen, Uji-F statistik dalam regresi berganda digunakan untuk menguji signifikansi koefisien determinasi R2, Nilai F statistik dengan demikian dapat digunakan untuk mengevaluasi hipotesis bahwa apakah tidak ada variabel independen yang menjelaskan variasi Y disekitar nilai

Uji-F dapat digunakan untuk mengevaluasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen, Uji-F statistik dalam regresi berganda digunakan untuk menguji signifikansi koefisien determinasi R2, Nilai F statistik dengan demikian dapat digunakan untuk mengevaluasi hipotesis bahwa apakah tidak ada variabel independen yang menjelaskan variasi Y disekitar nilai

Dokumen terkait