• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH : RENA SYAHFIA NIM: PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "OLEH : RENA SYAHFIA NIM: PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH HARGA JASA PESAING DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP JUMLAH PELANGGAN PADA JASA BASMALLAH LAUNDRY BALAI BARU

PADANG DI LIHAT DARI PERPEKTIF EKONOMI SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Acc: Skripsi dimunaqasahkan Tanggal, 17 September 2021

Dosen pembimbing H. Harfandi, SE. MSi

OLEH : RENA SYAHFIA

NIM: 3217.119

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI 2021M/1442

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “ANALISIS PENGARUH HARGA PESAING, LOKASI DAN PROMOSI PENJUALAN TERHADAP MINAT PELANGGAN PADA JASA BASMALLAH LAUNDRY BALAI BsARU PADANG” Disusun oleh saudari RENA SYAHFIA. Dengan NIM 3217.119 telah memenuhi persyaratan ilmiah dan disetujui untuk dilanjutkan kesidang munaqasah

Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk digunakan sepenuhnya.

Bukittinggi, 18 September 2021 Pembimbing,

H. HARFANDI, SE, M.Si NIDN. 2010116201

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis. Shalawat beserta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa perubahan bagi semua aspek kehidupan menjadi Rahmatan Lil Alamin, serta meninggalkan dua pedoman hidup menuju jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT yaitu Al-Quran dan Hadits, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul“ANALISIS PENGARUH HARGA JASA PESAING DAN BIAYA PROMOSI TERHADAP JUMLAH PELANGGAN PADA JASA BASMALLAH LAUNDRY BALAI BARU PADANG DI LIHAT DARI PERPEKTIF EKONOMI”.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam pada Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Keberhasilan penyusunan skripsi ini juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ucapkan banyak terima kasih atas bantuan do'a dan dorongan yang telah diberikan selama kuliah dan penulisan skripsi ini.

Selanjutnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. ibu Dr. Ridha Ahida, M.Hum, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Wakil Rektor I Bapak Dr. H. Asyari, S.Ag, M.Si, Wakil Rektor II Bapak Dr. Novi Hendri, M.Ag, Wakil Rektor III Bapak Dr. Miswardi, M.Hum yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi Strata 1 di IAIN Bukittinggi.

2. Bapak Dr.Iiz Izmuddin, MA, beserta para wakil dekan, Wakil Dekan II Ibu Dra.

Rusyaida D, M.Ag, Wakil Dekan III Bapak Gusril Bashir, SH, M.Hum.

3. Ibu Rini Elvira, SE, M.Si selaku Ketua Prodi Ekonomi Islam IAIN Bukittinggi.

(4)

iii

4. Bapak H. HARFANDI, SE., M.Si selaku Pembimbing, yang dengan sabar telah berkenan meluangkan waktu di tengah-tengah kesibukannya untuk memberikan arahan serta saran dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak/Ibu Karyawan/i IAIN Bukittinggi yang telah membekali dan melayani kebutuhan penulis dalam proses perkuliahan di IAIN Bukittinggi.

6. Pimpinan dan staff perpustakaan yang telah memberikan fasilitas kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini dan Seluruh Dosen di Jurusan Ekonomi Islam dan pegawai fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bukittinggi yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Untuk kedua orang tua ku tercinta Ayahanda Armansyah dan IbundaZelvah yang telah membesarkan ananda penuh kasih sayang dan memberikan do'a serta dorongan sehingga ananda dapat menyelesaikan kuliah dan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Islam.

8. Adinda Dilla Noviana,S.Psi, Kakanda Jefri Mansyah, Adinda Siti Hamidah, S.ST dan kakanda Altio Suganda. Terimakasih atas semua do’a, curahan kasih sayang, dukungan, dan motivasi sehingga adinda telah berhasil mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Islam.

9. Sahabat terdekat yang masih berjuang menyelesaikan skripsi tetap semangat untuk Meza Dirta, Nia paramita, Anesa Ifoni Fitri, Nika Erlina dan Lizel Nadra, serta teman – teman angkatan 2017 yang tidak tersebutkan namanya, tetap semangat dan tawaqal insyaAllah we will be “The Bright Future”.

10. Semua senior dan junior keluarga besar IAIN Bukittinggi yang namanya tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terakhir setangkai do’a penulis mohonkan untuk semua pihak yang telah berpartisipasi baik secara langsung ataupun secara tidak langsung, baik secara materil

(5)

iv

maupun immaterial, semoga Allah SWT memberikan bantuan yang setimpal atas partisipasi bantuan dan kerja samanya, serta menjadi amal shaleh hendaknya. Harapan penulis, semoga skripsi ini memberikan hikmah dan manfaat bagi semua pihak, terutama bagi penulis sendiri.

Bukittinggi, 17 September 2021 Penulis

RenaSyahfia NIM: 3217.119

(6)

v ABSTRAK

Rena Syahfia, Nim 3217119, Program Studi S1 Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Institut Agama Negeri (IAIN) Bukittinggi. Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Harga Jasa Pesaing Dan Biaya Promosi Terhadap Jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang Di Lihat Dari PerpektifEkonomi”. Dengan Dosen Pembimbing Bapak H. Harfandi, SE., M.Si.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis dalam melihat Peningkatan kebutuhan akan adanya laundry di jaman semodern ini mengakibatkan ketatnya persaingan dalam bisnis ini. Sehingga menuntut para pelaku bisnis laundry ini untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar, perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan dan keinginan para pelanggannya. Untuk itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis Analisis Pengaruh Harga Jasa Pesaing Dan Biaya Promosi Terhadap Jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang dengan menggunakan Data sekunder dari tahun 2015 – 2019.

Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi linear berganda yang menggunakan alat bantu SPSS versi 26 dalam pengelohan data yang diambil dari hasil dokumntasi di Basmallah Laundry. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series tahunan (runtun tahunan 2015 – 2019).

Hasil penelitian ini adalah bahwa harga jasa pesaing dan biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan dengan koefisien determinasi (R²) sebesar 92,1%. Hal ini berarti bahwa 92,1% dari jumlah pelanggan dapat dijelaskan oleh harga jasa pesaing dan biaya promosi. Sedangkan 7,9% lagi dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam model penelitian ini. Sedangkan uji t diperoleh hasil bahwa harga jasa pesaing memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah pelanggan. Sedangkan biaya promosi memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan diBasmallah Laundry.

Kata kunci : Harga Jasa Pesaing, BiayaPromosi, JumlahPelanggan

(7)

vi DAFTAR ISI

LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR...ii

ABSTRAK...v

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...1

B. Identifikasi Masalah...11

C. Batasan Masalah...12

D. Rumusan Masalah...12

E. Tujuan Penelitian...12

F. Manfaat Penelitian...13

G. Penjelasan Judul...13

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori...15

1. Harga Pesaing...15

2. Biaya Promosi...21

3. Jumlah Pelanggan...24

4. Menurut perspektif Islam...28

B. Kajian Terdahulu...34

C. Kerangka Pemikiran...35

(8)

vii

D. Hipotesis...36

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian...38

B. Lokasi Peneltian...38

C. Jenis dan Sumber Data...39

D. Defenisi Operasional Variabel...39

E. Teknik Pengumpulan Data...40

F. Teknik Analisis Data...41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasill Penelitiann...46

B. Pembahasan...48

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...61

B. Saran...61 DAFTAR.PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

viii

DAFTAR.TABEL

Tabel 1.1 Data Perkembangan Harga Jasa Pesaing...6

Tabel 1.2 Biaya Promosi Selama 5 Tahn...7

Tabel 1.3 Data perkembangan harga pada jasa Basmallah Laundry Periode...8

Tabel 1.4 Data Penerimaan Jasa Basmallah Laundry Periode 2015-2015 ... ...9

Tabel 1.5 Perkembangan Jumlah Pelanggan Pada Jasa Laundry di Balai Baru PadangPeriode 2015 – 2019... ...10

Tabel 2.1 Kerangka Berfikir...36

Tabel 4.1Harga Rata-rata Pesaing ... ...48

Tabel 4.2 BiayaPromosi Selama 5 Tahun ... ...49

Tabel 4.3 Perkembangan Jumlah Pelanggan Pada Jasa Laundry di Balai Baru Padang Periode 2015 – 2019... ...50

Tabel 4.4 Regresi.Linear.Berganda ... ...51

Tabel 4.5 Koefisien Korelasi Sederhana ... ...52

Tabel 4.6 Koefisien Korelasi Berganda ... ...53

Tabel 4.7 Uji.Koefisien Determinan (R2) ... ...54

Tabel 4.8 Uji T ... ...54

Tabel 4.9 Uji F ………...56

(10)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam setiap kegiatan usaha, pada dasarnya bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal guna mempertahankan keberadaan perusahaan di tengah persaingan. Perusahaan harus mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen agar dapat menguntungkan.

Peningkatan kebutuhan akan adanya laundry di jaman semodern ini mengakibatkan ketatnya persaingan dalam bisnis ini. Sehingga menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar perusahaan harus berusaha keras untuk mempelajari dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggannya.

Fungsi Laundry sendiri antara lain melaksanakan pencucian laundry (cara pencucian atas bahan / pakaian dengan mempergunakan air ) dan Dry cleaning ( cara pencucian atas bahan/ pakaian dengan mempergunakan bahan kimia / solvent) atas semua bahan / pakaian yang dicucikan. Mesin cuci sebagai salah satu perlengkapan laundry semakin mudah dimiliki oleh siapa saja dan dimana saja berada. Hal ini mengakibatkan ketatnya persaingan dalam bisnis ini, kemudahan dalam mendapatkan mesin cuci dimana sekarang hampir setiap keluarga memiliki mesin cuci berimbas pada sepinya laundry.

Selain itu, libur semester dan libur Hari Raya Besar seperti Idul Fitri dan Natal juga berakibat pada sepinya laundry. Masyarakat kini mulai selektif cerdas dalam memilih

(11)

produk dan jasa yang akan mereka gunakan. Ketatnya persaingan dalam bisnis laundry saat ini membuat para pemilik usaha tersebut bersaing dalam banyak hal agar dapat merebut pangsa pasar atau menciptakan peluang pasar baru untuk meningkatkan penjualan. Dalam menciptakan minat beli ulang terhadap suatu produk atau jasa tidaklah mudah. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi hal itu. 1

Pada persaingan di era globalisasi saat ini, perusahaan harus secara cermat dalam menetapkan harga pada setiap produknya, karena penetapan harga pada sebuah produk akan berdampak langsung terhadap tingkat permintaan produk tersebut. Bagi para konsumen, harga bukan hanya sekedar nilai tukar barang atau jasa ,tetapi konsumen selalu mengharapkan adanya timbal balik yang sesuai antara manfaat produk yang akan mereka terima dengan pengorbanan yang mereka keluarkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Kotler dan Amstrong (2001) yang menjelaskan harga sebagai sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan cara memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa. Perusahaan harus menyadari bahwa konsumen meginginkan untuk memperoleh harga yang pantas, dimana konsumen merasa bahwa pengorbanan yang mereka keluarkan berupa biaya sebanding dengan manfaat yang mereka peroleh.2

Ibnu Taimiyah menyatakan : “Besar kecilnya kenaikan harga bergantung pada besarnya perubahan penawaran dan atau permintaan. Bila seluruh transaksi sudah sesuai aturan, kenaikan harga yang terjadi merupakan kehendak Allah”. Menurut Adiwarman

1Gersom dan Sugiono, Analisa pengaruh ekperiental Marketing Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen Cfe Buntos 99 Sidoarjo, Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1, No. 2, 2013, h. 4.

2Lutfhan dan Drs. Wahyu, Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian( Pada UKM Martabak Mas ipung diperumahan Plamongani ndah Semarang), Jurnal Administrasi Bisnis Departemen

Administrasi Bisnis vol. 3, No . 4, 2016, h. 5

(12)

Karim bahwa penentuan harga dilakukan oleh kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. Dalam konsep Islam pertemuan permintaan dengan penawaran tersebut haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut. Jadi titik pertemuan antara permintaan dan penawaran yang membentuk harga keseimbangan hendaknya berada dalam keadaan rela sama rela dan tanpa ada paksaan dari salah satu pihak.

Landasan hukum Islam yang terdiri dari ayat Al-Qur’an dan Al-Hadits Nabi SAW. Telah memberikan ketentuan yang berkaitan dengan penetapan harga. Firman Allah SWT dalam Q.S An-Nisa ayat 29:

⧫❑⧫◆

❑➔→⬧⬧◆❑→⧫

⧫❑⬧⧫

⧫⧫⬧◆❑➔⬧

→⧫

☺◆

Artinya :Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antarakamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu;

sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu

Di dalam ayat ini terdapat isyarat adanya berbagai faedah:

1. Dasar halalnya perniagaan adalah saling meridhai antara pembeli dengan penjual, Penipuan dan pemalsuan adalah hal-hal yang diharamkan.

(13)

2. Segala yang ada di dunia berupa perniagaan yang tersimpan di dalam maknanya seperti kebatilan yang tidak kekal dan tidak tetap, hendaknya tidak melalaikan orang berakal untuk mempersiapkan diri demi kehidupan akhirat yang lebih baik dan kekal. 3

3. Mengisyaratkan bahwa sebagian besar jenis perniagaan mengandung makna memakan harta dengan batil. Sebab, pembatasan nilai sesuatu dan menjadikan harganya sesuai dengan ukurannya berdasar neraca yang lurus, hampir-hampir merupakan sesuatu yang mustahil, oleh karena itu, disini berlaku toleransi jika salah satudi antara dua benda pengganti lebih besar daripada yang lainnya, atau jika yang menjadi penyebab tambahnya harga itu adalah kepandaian pedagang di dalam menghiasi barang dagangannya, dan melariskannya dengan perkataan yang indah tanpa pemalsuan dan penipuan. Sering orang membeli sesuatu, sedangkan dia mengetahui bahwa dia mungkin membelinya di tempat lain dengan harga yang lebih murah. Hal ini lahir karena kepandaian pedagang di dalam berdagang.

Ia termasuk kebatilan perniagaan yang dihasilkan karena saling meridhai, maka hukumnya halal.

Selain faktor harga, harga pesaing juga memiliki adil penting dalam mempengaruhi kesuksesan bisnis. Perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat jika penawaran dari perusahaan tidak mengandung fitur yang tidak ditawarkan oleh pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung beberapa

3Khodijah Ishak, Penetapan Harga Ditinjau Dalam Perspektif Islam, Jurnal Harga, Permintaan Dan Intervensi Vol. 2, no. 3, 2017, hal. 9

(14)

5

fiktur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangkan nilai mereka dari harga perusahaan lain. Maka saat ini perusahaan dapat menentukan apakah perusahaan dapat mengenalkan lebih banyak, sama, atau kurang dari pesaing.

Untuk meningkatkan minat jumlah pelanggan terhadap produk perusahaan, tentunya perusahaan perlu melakukan strategi promosi. Salah satunya melalui promosi penjualan. Menurut Kotler dan Keller (2008) Promosi penjualan adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar jangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen. Kreativitas kegiatan promosi penjualan menjadi sesuatu yang sangat penting bagi pihak manajemen. Faktor penting promosi penjualan dalam mewujudkan tujuan perusahaan meliputi pemberian potongan harga (diskon), mengadakan undian, memberikan imbalan bagi yang berlangganan berupa merchandise, dsb.4

Basmallah Laundry yang berlokasi di Jln. Raya Balai Baru, Padang ini sejak awal berdirinya yaitu pada bulan Februari 2015, selalu berusaha untuk mengutamakan kepuasan pelanggan dengan memiliki fasilitas berupa 2 unit mesin cuci dan 1 unit setrika uap dan 3 setrika listrik yang semuanya baru dan juga memiliki mesin pengering baju 1 unit. Dengan harga yang ditawarkan oleh laundry ini yaitu Rp 5.500/kg. Selain itu, Basmallah laundry memakai deterjen cair dan pewangi unggulan bikinan sendiri khas Basmallah laundry yang sesuai selera para pelanggan sehingga menjadikan keunggulan bersaing tersendiri bagi Basmallah Laundry. Keputusan pembelian akan banyak ditentukan dari strategi yang digunakan Basmallah laundry. Harga pesaing, lokasi dan kreativitas kegiatan promosi penjualan menjadi sesuatu

4Ayunda, Achmad dan Dahlan, Analisis Hubungan Promosi Penjualan Dengan Pencapaian Penjualan( Jurnal Universitas Brawijaya Malang, 2012), h. 2

(15)

Fenomena yang terjadi dilaundry basmallah ini yaitu bagaimana caranya menarik jumlah pelanggan dan supaya bisnis berjalan lancar. Maka dari itu para pelaku bisnis memutar otak untuk terus memberikan pelayanan yang berkualitas, berdasarkan pengalaman yang diperoleh, pelanggan memiliki kecenderungan untuk membangun nilai- nilai ekspektasi tertentu.

Dengan ketatnya harga pesaing maka pebisnis basmallah laundry memberikan harga yang murah dibandingkan dari laundry yang lain dan juga bisa terjangkau oleh masyarakat. Lokasi basmallah laundry ini juga strategis dan juga dekat dengan pusat kota padang, sekeliling terdapat perumahan, sekolah, kampus dan lain sebagainya.

Tabel 1.1

Data Perkembangan Harga Pesaing

Nama laundry Harga/kg

1 Deris Laundry Rp 6000/kg

2 Alif Laundry Rp 5.500/kg

3 Mami laundry Rp 6000/kg

4 Fadhilah laundry Rp 7.500/kg

5 Adiba laundry Rp 5.500/kg

Sumber: ………

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada 2 usaha laundry disekitar balai baru yang menjadi pesaing Basmallah Laundry, yaitu Deris Laundry dan Alif Laundry, dan menunjukkan harga pesaing. Deris laundry menawarkan Rp 6000/kg sedangkan Alif laundry menawarkan Rp 5.500/kg, keduanya memiliki perbedaan harga yang ditawarkan.

(16)

7

Dengan ketatnya persaingan di zaman sekarang, strategi promosi yang tepat juga dapat membentuk minat beli pelanggan dalam menggunakan jasa. Faktor tersebut sangat berpengaruh agar pelanggan berminat untuk menggunakan sebuah jasa karena promosi yang diberikan sesuai dengan fasilitas dan pelayana yang didapatkan.

Biaya promosi yaitu semua biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan promosi, seperti pembuatan brosur, spanduk dan lain sebagainya.

Besarnya biaya promosi yang ditetapkan oleh perusahaan untuk memasarkan produk, berpengaruh terhadap perkembangan pemasaran. Pemasaran tidak hanya bertujuan untuk menjual barang dan jasa, tetapi juga untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen. Naik turunnya volume penjualan akan berpengaruh terhadap perkembangan dan kelangsungan hidup produk yang dipasarkan. Basmallah laundry dalam hal ini banyak melakukan kegiatan promosi, seperti membuat brosur dan membagikannya kepada masyarakat dan juga melalui pesan singkat disosial media contonhya di FB dan Instagram.

Tabel 1.2

Biaya promosi selama 5 Tahun

Tahun BiayaPromosi (Rp) Kenaikan/Penurunan (%)

2015 440.000,- -

2016 420.000 (4,54)

2017 430.000 2,38

2018 450.000 4,65

2019 500.000 11,1

Sumber: ……….

(17)

Berdasarkan tabel diatas data biaya promosi pada jasa basmallah laundry pada awal berdiri dari 2015-2019 biaya promosi awal berdiri basmallah 2015 sebanyak Rp 440.000, selanjutnya tahun 2016 turun menjadi Rp 420.000 atau turun sebesar 4,54%.

Tahun 2017 biaya promosi naik menjadi Rp 430.000 atau naik sebesar 2,38%. Tahun 2018 naik menjadi Rp 450.000 atau naik sebesar 4,65%. Tahun 2019 naik menjadi Rp 500.000 atau naik sebesar 11,1%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa terjadinya turun naiknya biaya-biaya promosi pada Jasa Basmallah Laundry.

Tabel 1.3

Data perkembanganharga pada jasa Basmallah Laundry Periode 2015 – 2019

Tahun Harga/ kg

2015 Rp 5.500

2016 Rp 5.500

2017 Rp 5.500

2018 Rp 5.500

2019 Rp 5.500

Sumberdata : Basmallah Laundry 2021

Berdasarkan tabel diatas data perkembangan harga pada Jasa Basmallah Laundry dari tahun 2015 – 2019, tetap tidak mengalami perubahan yaitu itu tetap sebesar Rp.5.500,- per kg. Bahwa pada tahun 2015 harga yang ditawarkan yaitu Rp 5.500.

Kemudian penerimaan dari Jasa Basmallah Laundry sebagaimana tabel berikut:

(18)

9

Tabel I.4

Data Penerimaan Jasa Basmallah Laundry Periode 2015 – 2019

Tahun Penerimaan Jasa (Rp.) Kenaikan/penurunan (%)

2015 Rp 93.450.000 --

2016 Rp119.004.000 27,3

2017 Rp 114.978.000 (3,38)

2018 Rp 54.450.000 (52,6)

2019 Rp 45.539.000 (11,1)

Sumber : Basmallah Laundry , Padang 2021

Berdasarkan tabel diatas data penjualan Jasa Basmallah Laundry pada awal berdiri dari periode tahun 2015-2019 di dapatkan bahwa pada awal tahun 2015 Rp 93.450.000 Selanjutnya pada 2016 di peroleh Rp 119.004.000 naik sebesar 27,3%, Tahun 2017 di dapatkan penghasilan Rp 11.987.000 terjadi penurunan 3,38% dari tahun sebelumnya. Tahun 2018 di dapatkan penghasilan Rp 54.450.000 terjadi penurunan dari tahun sebelumnya sebesar 52,6%. Kemudian pada tahun 2019 didapatkan penghasilan Rp 40.539.000 terjadi penurunan sebesar -16,3%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan Jasa Basmallah Laundry pada 2017 sampai tahun 2019 penurunan setiap tahun.

Kemudian untuk melihat perkembangan jumlah pelanggan pada Jasa Basmallah Laundry sebagai tabel berikut:

(19)

Tabel 1.5

Perkembangan Jumlah Pelanggan Pada Jasa Laundry di Balai Baru Padang Periode 2015 – 2019

Bulan Jumlah Pelanggan

(Orang)

Peningkatan/penurunan (%)

2015 2.696 -

2016 2.987 10,7

2017 2.918 (2,35)

2018 1.642 (43,7)

2019 2.800 70,5

Sumber : Basmallah Laundry , Padang 20215

Berdasarkan tabel diatas data Perkembangan Jumlah Pelanggan Pada Jasa Laundry di basmallah laundry pada awal berdiri dari 2015-2019 jumlah pelanggan awal berdiri basmallah 2015 sebanyak 2.696 orang, selanjutnya tahun 2016 naik menjadi 2.987 orang atau naik sebesar 10,7%, Tahun 2017 didapatkan pelangan sebanyak 2.918 orang, terjadi penurunan pelanggan sebanyak 2,35%. Tahun 2018 jumlah pelangan sebanyak 1.642 Orang, atau turun sebesar 43,7% dari tahun 2017. Pada tahun 2019 jumlah pelangan di Jasa Basmalah Laundry sebanyak 2.800 Orang, atau turun sebesar 70,5% dari tahun 2018. Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa jumlah

5Sumber: Basmallah Laundry, padang 2021

(20)

11

pelangan Jasa Basmallah Laundry terjadi turun naik pelanggan. Hal ini tentunya berimbas pada angka penjualan Jasa Basmallah Laundry yang juga akan terjadi turunan naik.

Untuk itu perusahaan harus segera mencari solusi dan merancang strategi yang tepat untuk dapat mempertahankan eksistensinya di tengah persaingan yang ada

Selain adanya observasi data penjualan Jasa Basmallah laundry,Peneliti juga melakukan wawancara dan dokumentasi pada pihak Basmallah laundry, Bapak Jefri Mansyah, terhadap objek penelitian mengenai harga jasa pesaing, dan biaya promosi terhadap jumlah pelanggan, dimana pengelola menyadari bahwa harga yang mereka tetapkan memang relative sama dengan laundry lainya dan harganya lebih terjangkau oleh masyarakat dalam menggunakan jasa laundry di Basmallah Laundry.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dan menuangkan dalam skripsi yang berjudul: “ Analisis Pengaruh Harga Jasa Pesaing Dan BiayaPromosi Terhadap Jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang Di Lihat Dari Perpektif Ekonomi.”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan identifikasi masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Harga jasa pesaing berpengaruh terhadap jumlah pelanggan pada jasa basmallah laundry balai baru padang

2. Biaya promosi berpengaruh terhadap jumlah pelanggan pada jasa Basmallah laundry Balai Baru padang

(21)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang dan begitu luasnya masalah, maka penulis membatasi penelitian ini pada: “Analisis Pengaruh Harga Jasa Pesaing Dan Biaya Promosi Terhadap Jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang Di Lihat Dari perpektif Ekonomi”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka dapat dikemukan rumusan masalah yaitu:

a. Bagaimana Pengaruh Harga Jasa Pesaing Terhadap jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang ?

b. Bagaimana Pengaruh biaya promosi Terhadap jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang?

c. Bagaiman Pengaruh Harga Pesaing, dan biaya Promosi Terhadap jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas ,maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis :

a. Untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Harga Pesaing Terhadap Jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

b. Untuk mengetahui dan menganalisis Bagaimana Pengaruh biaya promosi, Terhadap Jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

(22)

13

c. Untuk mengetahui dan menganalisis Bagaiman Pengaruh Harga Pesaing, dan Biaya Promosi Terhadap Jumlah Pelanggan Pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Konsumen

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi kepada konsumen dalam proses pemakaian jasa laundry di Basmallah laundry

2. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan untuk mengevaluasi terhadap kebijakan yang telah dilaksanakan dan untuk menentukan strategi dimasa yang akan datang.

3. Bagi Dunia Akademik

Penelitian ini dapat menjadi sumber referensi dan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan studi mengenai pemasaran.

G. Penjelasan Judul

Untuk mengetahui gambaran yang jelas dan untuk menghindari kekeliruan atau keraguan pada judul proposal ini, maka penulis menjelaskan judul penelitian tentang

“Analis pengaruh harga pesaing, lokasi dan promosi penjualan terhadap minat pelanggan pada jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

(23)

- Harga pesaing : persaingan dalam menentukan harga suatu barang dagangan yang dilakukan oleh pedagang sebagai upaya untuk merebut pasaran dan memukul saingan dagangannya.

- Biaya Promosi : biaya Promosi adalah nilai yang dikorbankan atau dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk kepentingan promosi dalam kaitannya dengan pemasaran produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Biaya promosi ini ditentukan perusahaan dengan cara menjumlah seluruh biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan promosi barang atau produknya. Beberapa perusahaan memakai alat promosi yang berbeda satu dengan yang lainnya.

- Jumlah pelanggan : jumlah pelanggan merupakan banyaknya suatu pembeli yang menetap atau disebut pelanggan yang mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan yang menciptakan produksi agar produksi tersebut mampu memberikan ketertarikkan bagi pembeli.

- Jasa : jasa adalah suatu kegiatan ataupun tindakan yang tidak berwujud, tidak bisa diraba, namun bisa diidentifikasi, direncanakan dan dilakukan untuk memenuhi suatu permintaan dan juga kepuasaan pelanggan.

Jadi dari penjelasan judul di atas dapat dikemukakan bahwa harga jasa pesaing berpengaruh terhadap persaingan dalam menentukan harga suatu barang dan biaya promosi juga berpengaruh terhadap minat pelanggan untuk menggunakan jasa laundry.

(24)

BAB II LANDASA TEORI

A. Landasan Teori

1. Harga Jasa Pesaing a. Harga

Menurut Kotler dan Amstrong (2001) harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Lebih jauh lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk sejumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa. Harga juga merupakan gambaran dari kualitas atau manfaat yang diberikan oleh suatu produk. Hal ini dapat terjadi karena konsumen yakin bahwah harga mampu memprediksi kualitas dari suatu produk.6

Mowen (1993) menjelaskan bahwa ketika konsumen sulit untuk membuat keputusan tentang kualitas secara objektif atau dengan menggunakan nama mereka atau citra toko, konsumen akan menggunakan harga sebagai cerminan dari kualitas produk.

Harga merupakan hal yang penting bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, harga akan dapat membawa keuntungan bagi perusahaan melalui hasil penjualan produk, sedangkan bagi konsumen melalui harga yang dirasa pantas, konsumen berharap bisa memperoleh keuntungan dari kegiatan konsumsi yang

6Lutfhan dan Drs. Wahyu, Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian( Pada UKM Martabak Mas ipung di perumahan Plamongan indah Semarang), Jurnal Administrasi Bisnis Departemen

Administrasi Bisnis vol. 3, No . 4, 2016, h. 5

(25)

telah dilakukan. Konsumen akan merasa puas ketika pengorbanan yang telah mereka keluarkan melalui harga terbayarkan oleh kualitas produk yang sesuai dengan harapan mereka. Bagi konsumen, harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang berkaitan dengan keputusan membeli konsumen

Dalam menentukan strategi harga, suatu perusahaan akan mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai tujuan perusahaan, misalnya tentang pangsa pasar mana yang akan dimasuki oleh produk mereka. Setelah perusahaan menetapkan tujuan dan pasar sasaran yang akan dimasuki oleh produk mereka, perusahaan akan semakin mudah dalam menetapkan strategi harga.

Sebuah perusahaan perlu menetapkan sebuah harga yang kompetitif, dimana harga tersebut dipandang layak oleh calon konsumen karena sesuai dengan kualitas produk dan terjangkau, serta diharapkan dapat bersaing dengan harga produk dari perusahaan lain. Melalui harga pesaing, sebuah produk akan memperoleh nilai lebih dimata konsumen yang kemudian akan menjadi poin penting dalam mempengaruhi minat beli pelanggan dan pembelian ulang dari konsumen. Menurut Kotler (2006) penetapan harga memiliki beberapa tujuan, yaitu: kelangsungan hidup (survival), peningkatan keuntungan yang ada, unggul dalam pangsa pasar, unggul dalam mutu produk.

Minat pelanggan/konsumen terhadap suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian mereka mengenai kelayakan harga dari produk itu sendiri. Hal ini disebabkan karena konsumen hanya mampu memperkirakan harga berdasarkan pembelian pada masa lampau. Dan hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang

(26)

17

dilakukan oleh Iwan Kurniawan, mengenai pengaruh harga terhadap minat pembelian ulang. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa harga yang dirasa pantas oleh konsumen akan mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian ulang.

Keinginan konsumen mengenai adanya harga yang kompetitif sudah sepatutnya disadari oleh perusahaan. Harga yang kompetitif dan yang dipandang layak dalam hal ini adalah harga yang sesuai dengan harapan konsumen, dimana konsumen merasa bahwa pengorbanan yang dikeluarkan berupa biaya sebanding dengan nilai produk yang didapatkan. Dan hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Dodds (1991) yang menyebutkan bahwa konsumen akan membeli sesuatu yang bermerek jika harganya dipandang pantas oleh mereka.

Pengertian harga banyak dihubung-hubungkan dengan beberapa hal tetapi semua berawal dari hal-hal yang sederhana yang tidak dipahami oleh masyarakat.

Maksudnya bahwa banyak yang belum memahami makna harga, meskipun konsepnya cukup mudah didefinisikan dengan istilah umum. Beberapa konsep yang saling berkaitan dalam teori ekonomi yaitu harga dan nilai. Nilai adalah ukuran kuantitatif bobot sebuah produk yang dapat ditukarkan dengan produk lain. Sedangkan manfaat atribut sebuah barang yang mempunyai kemampuan untuk memuaskan keinginan.

Berdasarkan dari uraian-uraian tersebut dapat diketahui definisi harga menurut pendapat para ahli mengenai harga, yaitu sebagai berikut.7

7 Danang Sunyoto, Ekonomi Manajerial Konsep Terapan Bisnis, CAPS (Center for Academic Publishing Service), Jakarta, 2013, hlm.179-180

(27)

Menurut Micheal J. Etzal, harga adalah nilai yang disebutkan dalam mata uang atau medium moneter lainnya sebagai alat tukar. Di dalam ilmu ekonomi, pengertian harga mempunyai hubungan dengan pengertian nilai dan kegunaan.

Nilai adalah ukuran jumlah yang diberikan oleh suatu produk apabila produk itu ditukarkan dengan produk lain. Sedangkan kegunaan ialah atribut dari sebuah item yang memberikan tingkat kepuasan tertentu pada konsumen.

Menurut Indriyo Gitu sudarmo, harga sebenarnya nilai yang dinyatakan dalam satu mata uang atau alat tukar, terhadap suatu produk tertentu. Jadi harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah produk tertentu atau kombinasi antara barang dan jasa

Menurut Kotler harga adalah sejumlah uang yang dibebankan pada suatu produk tertentu. Perusahaan menetapkan harga dalam berbagai cara. Di dalam perusahaan kecil, harga sering kali ditetapkan oleh manajemen puncak.8

b. Jenis Harga

Banyak istilah dalam penyebutan harga produk yang ditawarkan produsen kepada konsumen. Seringkali kita temukan harga dengan satuan decimal tertentu atau memakai selisih yang relatif sangat kecil, dan masih banyak cara menetapkan harga sebuah produk. Berikut ini jenis-jenis harga yang dikenal pada suatu produk.9

a. Harga daftar (list price) Harga daftar adalah harga yang diberitahukan atau dipublikasikan, dari harga ini biasanya pembeli dapat memperoleh potongan harga.

8 Philip, Kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid I, Edisi Indonesia, Pt. Prenhllindo, Jakarta,2002, h.478

9 Suhardi sigit, Manajemen Pemasaran, UST, 2000, Yogyakarta, h.185-186

(28)

19

b. Harga netto (net price) Harga netto adalah harga yang harus dibayar, biasanya merupakan harga daftar dikurangi potongan dan kemurahan.

c. Harga zona (zone price) Harga titik dasar adalah harga yang sama untuk daerah zone atau daerah geografis tertentu.

d. Harga titik dasar (basing point price) Harga titik dasar adalah harga yang didasarkan atas titik lokasi atau titik basis tertentu. Jika digunakan hanya satu titik basis disebut single basing point system, dan disebut multiple basing point system apabila digunakan lebih dari satu titik basis.

c. Harga Jual

Harga jual adalah sejumlah kompensasi (uang ataupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa.

Perusahaan selalu menetapkan harga produknya dengan harapan produk tersebut laku terjual dan boleh memperoleh laba yang maksimal. Jadi menurut perusahaan penetapan harga jual merupakan hal yang sangat penting, karena penetapan harga jual adalah suatu keputusan atau strategi perusahaan dalam menarik minat konsumen dan mempertahankan loyalitas pelanggan.

Adapun definisi menurut para ahli mengenai harga jual antara lain, yaitu: Hansen dan Mowen mendefinisikan “harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”.10

10Hasen & mowen, Manajemen Biaya, Buku II, Terjemahan Benyamin Molan, Selemba 4, Jakarta,2001, hal. 633

(29)

Menurut Mulyadi ,“pada prinsipnya harga jual harus dapat menutup biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah mark-up”.11

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

d. Harga Pesaing

Persaingan harga adalah suatu bentuk persaingan antara pemasok yang bertujuan untuk menarik para pelanggan dengan menawarkan suatu produk pada tingkat harga yang lebih rendah daripada harga para pesaing.

Persaingan harga terutama bermanfaat bagi para konsumen sejauh hal tersebut menghasilkan pengembangan harga yang konsisten dengan biaya riil dari penawaran produk tersebut. Perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat jika penawaran dari perusahaan tidak tidak mengandung fitur yang tidak ditawarkan oleh pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan dan menambahkan nilai tukar harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan. Maka saat ini perusahaan dapat mengenalkan lebih banyak, sama,

11 0Mulyadi, Akuntasi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 3, Salemba 4, Jakarta,2001.hal.273

(30)

21

atau kurang dari pesaing. Pengenalan harga baru perubahan harga lama dapat memprovokasi respons dari pelanggan, pesaing, distributor bahkan pemerintah. Salah satu cara untuk mengasumsikan pesaing bereaksi dalam cara standar terhadap harga standar terhadap harga yang ditetapkan atau diubah. Sekarang perusahaan harus meneliti situasi keuangan, penjualan terbaru, pasar, pesaing akan menyediakan diri dengan perubahan harga.

2. Biaya Promosi

1. Pengertian promosi

Menurut Kotler dan Keller (2008) Promosi penjualan terdiri dari kumpulan alat insentif yang berbeda-beda, sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian yang lebih cepat dan lebih besar dari suatu produk atau jasa oleh konsumen. Promosi penjualan mencakup alat untuk

a) Promosi konsumen, yaitu sample, kupon tawaran uang kembali, potongan harga, cindera mata, hadiah

b) Promosi perdagangan meliputi potongan harga, dana iklan, pajangan dan barang gratis

c) Promosi bisnis dan tenaga penjualan meliputi pameran, kontes dan iklan khusus.

Promosi Penjualan menurut Swastha dan Irawan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan perorangan maupun publisitas yang bersifat jangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukan

(31)

untuk mendorong penjualan, serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan.12

Bagi perusahaan, promosi penjualan bertujuan untuk mendorong pembelian terhadap produk lama maupun produk baru, menciptakan pengujian produk diantara yang tidak memakai, dan menarik pelanggan yang pergi. Menurut Kotler dan Keller alat promosi penjualan meliputi sampel, kupon, tawaran uang kembali, potongan harga, hadiah pemberian, program frekuensi, imbalan berlangganan, hadiah, promosi bersama, promosi silang, pajangan dan peragaan di tempat pembelian

Promosi penjualan merupakan suatu bentuk promosi yang bersifat jangka pendek dan bertujuan untuk menciptakan pembelian segera terhadap produk/jasa, baik dengan harga yang rendah atau dengan menaikkan nilai tambah. Sasaran promosi penjualan biasanya lebih mempengaruhi perilaku disbanding sikap. Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa promosi penjualan mempengaruhi minat pelanggan dan hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Jati (2012) yang menunjukkan hasil penelitian bahwa variable promosi penjualan dapat menarik minat pelanggan di buket koffee dan jazz.

2. Faktor promosi

Suatu perusahaan mungkin mempunyai suatu penawaran produk atau jasa yang lebih baik dan juga diberi harga yang tepat. Mungkin juga perusahaan itu mempunyai sistem distribusi yang sesuai dengan target pasarnya. Tetapi produk tersebut harus mencapai pasar dan mempengaruhi

12Rahmat, Sopamartina, faizal, dkk. Peranan Promosi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Produk Rajutan di CV Konta Djaya Binong Jati. Jurnal Abdimas BSI. Vol. 1, No.2, Agustus 2018, H.296-304

(32)

23

untuk melakukan suatu tindakan, dalam hal ini membeli. Selanjutnya untuk memperjelas arti dan peranan dari promosi dalam perusahaan, penulis akan mengemukakan beberapa definisi.

Kotler dan Amstrong, menyatakan bahwa promosi adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan untuk membelinya. Promosi adalah usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang di pasarkannya.

Promosi meliputi unsur-unsur pemberian informasi dan mempengaruhi perilaku pelanggan, dengan tujuan untuk mempertinggi citra perusahaan atau meningkatkan penjualan produk perusahaan. Dalam hal ini komunikasi memegang peran penting, dengan adanya komunikasi yang efektif dapat mengubah tingkah laku yang sudah diubah sebelumnya.

3. Arti dan pentingnya promosi

Menurut Stanton , faktor yang memperlihatkan arti pentingnya promosi bagi suatu perusahaan antara lain :

a. Jarak antara produsen dan konsumen yang jauh dari arena jumlah pelanggan potensial bertambah besar. Sekalipun suatu produk akan mampu memberikan faedah paling besar dan dapat memuaskan kebutuhan, produk itu akan mengalami kegagalan pemasaran jika tak seorang pun tahu bahwa produk tersebut ternyata tersedia di pasaran.

Tujuan dasar promosi adalah menyebar luaskan informasi guna memberitahukan pelanggan potensial.

(33)

b. Karena persaingan yang tajam antara berbagai jenis industry antar perusahaan yang semakin menitik beratkan pada program promosi yang kreatif, untuk itulah para pemasar yang baik selalu mengkomunikasikan informasi yang akan mendorong pelanggan untuk memilih produk mereka. Oleh karena itu, program promosi yang baik diperlukan untuk dapat sampai pada pelanggan.

4. Fungsi Promosi

Promosi yang dilakukan perusahaan mempunyai fungsi sebagai berikut : Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli, perhatian calon pembeli harus diperoleh karena merupakan titik awal proses pembelian barang dan jasa.

a. Menciptakan dan menumbuhkan ketertarikan b. Mengembangkan rasa ingin tahu

3. Jumlah Pelanggan

Menurut Greenberg Pelanggan merupakan seorang individu atau kelompok yang membeli produk fisik ataupun jasa dengan mempertimbangkan berbagai macam faktor seperti harga, kualitas, tempat, pelayanan dan sebagainya berdasarkan keputusan mereka sendiri. Umumnya terdapat 3 (tiga) jenis Pelanggan yaitu Pelanggan Internal, Eksternal dan Antara yaitu:13

1. Pelanggan Eksternal merupakan kelompok ataupun orang yang berada diluar perusahaan yang menerima produk. Pelanggan eksternal pada setiap perusahaan merupakan masyarakat umum yang menerima produk atau jasa

13Mashuri dan Ninik Mardianis, Pengaruh jumlah pelanggan terhadap tingkat Profitabilitas pada perusahaan Daerah Air Minum Dikota Bengkalis, jurnal Akuntansi Syariah Vol. 4, NO. 1 Tahun 2020, h.86

(34)

25

dari perusahaan. Adapun beberapa hal yang di perhatikan Pelanggan eksternal di antaranya: kesesuaian dengan kebutuhan produk atau jasa, kualitas produk atau jasa, harga yang kompetitif, pengiriman tepat waktu dan pelayanan.

2. Pelanggan Internal merupakan sekelompok orang dalam perusahaan yang memiliki pengaruh pada peforma pekerjaan. Adapun hal yang di perlukan pada Pelanggan Internal diantaranya seperti: kerja sama, kerja kelompok, sistem dan struktur kerja yang efisien, pekerjaan yang berkualitas serta pengiriman tepat waktu

3. Pelanggan Antara merupakan kelompok ataupun orang yang bertindak sebagai perantara produk, akan tetapi bukan sebagai pemakai akhir dari produk perusahaan. Misalnya seperti agen perjalanan yang bertindak sebagai pemesan kamar penginapan untuk para pemakai akhir atau seperti distributor yang bertindak dalam mendistribusikan produk-produk perusahaan

Jumlah pelanggan merupakan banyaknya suatu pembeli yang menetap atau di sebut pelanggan yang mampu menghasilkan keuntungan bagi perusahaan yang menciptakan produksi agar produksi tersebut mampu memberikan ketertarikan bagi pembeli. Di dalam usaha laundry jumlah pelanggan sangat berpengaruh bagi keuntungan pengusaha itu sendiri, semakin banyak konsumen yang puas akan pelayanan, hasil produksi itu sendiri, maka konsumen akan menjadi konsumen yang tetap atau disebut juga pelanggan.

(35)

Kepuasan Pelanggan adalah strategi defensif dan ofensif. Dikatakan sebagai strategi defensive karena kepuasan pelanggan adalah cara yang terbaik untuk menahan pelanggan dari gempuran pesaing. Karena puas, mereka tetap loyal. Dikatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah strategi yang ofensif karena pelanggan yang puaskan menyebarkan Word Of Mouth dan mampu menarik pelanggan baru

Kepuasan Pelanggan adalah strategi defensif dan ofensif. Dikatakan sebagai strategi defensive karena kepuasan pelanggan adalah cara yang terbaik untuk menahan pelanggan dari gempuran pesaing. Karena puas, mereka tetap loyal. Dikatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah strategi yang ofensif karena pelanggan yang puasakan menyebarkan Word Of Mouth dan mampu menarik pelanggan baru. Kepuasan pelanggan bukan hanya hasil kerja keras tetapi berhubungan dengan kultur perusahaan. Top management-lah yang paling bertanggung jawab terhadap pembentukan kultur budaya perusahaan-perusahaan yang beraspirasi terhadap kepuasan pelanggan.

Menambah jumlah budget untuk meningkatkan kualitas adalah hal yang mudah. Jauh lebih sulit adalah mengubah mind-set karyawan Karena ini berhubungan dengan attitud yang sudah lama terbentuk. Kepuasan pelanggan diyakini merupakan salah satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu perusahaan. Memang harus diakui, parameter kepuasan pelanggan ini dianggap masih tidak sepenting parameter produktifitas yang memang sudah dikenal lama sebagai patokan untuk melihat daya saing suatu perusahaan.

Tetapi secara tidak langsung, kepuasan pelanggan mencerminkan seberapa

(36)

27

jauh perusahaan telah merespon keinginan dan harapan pasar. Dalam jangka panjang, kepuasan pelanggan yang semakin tinggi akan meningkatkan daya saing perusahaan, kemudian daya saing industri dan akhirnya berpengaruh terhadap daya saing suatu negara. Memang, dalam jangka pendek seringkali tidak terlihat hubungan antara kepuasan pelanggan dan tingkat profitabilitas.

Karena kepuasan pelanggan adalah strategi yang memang lebih bersifat defensif, maka kemampuannya untuk mempertahankan pelanggan itulah yang akhirnya mempengaruhi profitabilitas dalam jangka panjang. Hubungan antara indeks kepuasan dengan profitabilitas perusahaan dan industry terlihat nyata.

Bila tingkat kepuasan pelanggan menurun, maka profitabilitas jangka panjang akan terpengaruh. Demikian juga, daya tarik industry akan melemah karena penurunan terhadap kepuasan pelanggan. Penurunan kepuasan pelanggan ini akan mengakibatkan tekanan yang besar kepada setiap perusahaan untuk menurunkan harga. Faktor harga adalah respon paling cepat yang biasa dilakukan oleh perusahaan saat menghadapi situasi dimana pelanggan tidak puas dengan kualitas.

Pada dasarnya, kepuasan dan ketidak puasan dari pelanggan ditentukan oleh persepsi dan harapan pelanggan. Persepsi terhadap produk atau pelayanan sendiri dipengaruhi oleh pengalaman pelanggan saat mencoba produk atau menerima suatu pelayanan. Karena itu, apabila produk yang dikonsumsi atau pelayanan yang diperoleh mempunyai kualitas yang baik, maka besar kemungkinannya, pelanggan tersebut akan memberikan persepsi yang tinggi dan akhirnya membawa tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

(37)

4. Menurut Perspektif Ekonomi Islam a. Pengertian Harga

Ibn Taimiyah berpendapat bahwa naik turunya harga tidak selalu diakibatkan oleh ke dzaliman orang-orang tertentu, akan tetapi adanya beberapa faktor seperti kekurangan produksi atau penurunan kuota impor terhadap barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, bila permintaan terhadap barang tertentu itu naik sementara penawaran barang tersebut menurun, maka kecenderungan harga akan semakin naik. Di sisi lain, bila persediaan barang atau penawaran barang naik, sementara permintaan berkecenderungan menurun, maka harga barang tersebut pun akan menurun. Kelangkaan atau surplus komoditas perdagangan tidak jarang bukan tindakan pihak-pihak tertentu atau hal itu terjadi bukan karena unsure dzul makan tetapi hal ini terjadi karena kemaha kuasaan Allah SWT yang telah menciptakan keinginan di hati manusia.

b. Harga menurut pandangan islam

Harga hanya terjadi pada akad, yakni sesuatu yang direlakan dalam akad, baik lebih sedikit, lebih besar, atau sama dengan nilai barang.

Biasanya harga dijadikan sebagai penukar barang yang disepakati kedua belah pihak yang melakukan akan jual beli. Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa harga merupakan suatu kesepakatan mengenai transaksi jual beli barang / jasa, dimana kedua belah pihak menyepakati akad yang dilakukannya.

c. Penetapan Menurut Rasulullah SWA

(38)

29

Ibnu Taimiyah membuktikan bahwa rasulullah SAW sendiri menetapkan harga yang adil jika terjadi perselisihan di antara dua orang, hal tersebut di antaranya:

a) Bila dalam kasus membebaskan budaknya sendiri, ia mendekritkan bahwa harga yang adil dari budak itu harus dipertimbangkan tanpa adanya tambahan atau pengurangan, dan setiap orang harus diberi bagian dan budak itu harus dibebaskan.

b) Disampaikan kepada nabi ketika ada dua orang yang berselisih, satu pihak yang memiliki pohon yang sebagian tumbuh di tanah orang Pemilik tanah menemukan jejak di tanahnya yang membuatnya tidak nyaman, ia mengajukan masalah itu kepada rasulullah SAW. Rasul memerintahkan pemilik pohon itu untuk menjual pohonnya kepada pemilik tanah dan menerima kompensasi atau ganti rugi kepadanya.

Orang itu ternyata tidak melakukan apa-apa, kemudian rasulullah SAW membolehkan pemilik tanah untuk menebang pohon tersebut dan ia memberikan kompensasi kepada pemilik pohon.14

d. Pandangan Ulama Ekonomi Islam Tentang Harga

Konsep harga menurut ibnuTaimiyah, harga yang adil pada hakikatnya telah ada di gunakan sejak awal kelahiran Islam. Al-quran sendiri sangat menekan keadilan dalam setiap aspek kehidupan umat manusia. Oleh karna itu, hal yang wajar jika keadilan juga diwujudkan dalam aktifitas pasar, dengan hal ini Rasulullah menggolongkan riba

14Heri Sudarsono, Ekonomi Islam: Suatu Pengantar, (Yokyakarta: Ekonisia, 2007), h. 222, 228

(39)

sebagai penjualan yang terlalu mahal yang melebihi kepercayaan konsumen.

Ibnu Taimiyah membedakan dua jenis harga yakni harga yang tidak ada dan dilarang, dan harga ada dan disukai. Ibnu Taimiyah menganggap harga yang setara adalah harga yang adil, ia juga menjelaskan bahwa harga yang setara adalah harga yang dibentuk oleh ketentuan pasar yang berjalan secara bebas, yakni pertemuan antara permintaan dan penawaran.

Menurut Ibnu Khaldun harga adalah hasil dari hukum permintaan dan penawaran, pengecualian dari hukum ini adalah satu-satunya harga emas dan perak yang merupakan standar moneter. Semua barang terkena fluktuasi harga tergantung pada pasar, bila suatu barang langka dan barang itu diminta, maka harga tinggi suatu barang melimpah maka harga akan rendah.

Menurut Al-Gazali mengenai harga menunjukan kepada kurva penawaran yang berpositif ketika menyatakan “bahwa jika petani tidak mendapakan pembeli bagi harga produk-produknya, ia akan menjual pada harga yang rendah, ketika harga makanan yang tinggi harga tersebut harus didorong kebawah dengan menurunkan permintaan yang berarti menggeser kurva permintaan kekiri.15

e. Dalil Tentang Harga Q.S. Al-Furqon : 7

15 Siti Rohani Patokan Harga Jual Sanjai Menurut Perspektif Ekonomi Islam, (Skipsi IAIN Bukittinggi, 2018), h. 40-42

(40)

31

❑⬧◆⧫❑▪→

⧫◆➔☺⧫◆◆❑

❑⬧⧫⬧◼⧫❑◆⬧

➔⧫⧫

Artinya: “dan mereka berkata: "Mengapa Rasul itu memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang Malaikat agar Malaikat itu memberikan peringatan bersama- sama dengan dia?”

Q.S. Al-Baqoroh: 198

▪⬧→◼⧫❑⧫

⬧⬧→◼▪⬧⬧⬧

⬧⧫⧫→⬧

➔☺⧫⬧

◼→◆☺→◆

→⬧☺⬧⧫



Artinya: “tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'aril haram. dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan Sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar Termasuk orang-orang yang sesat.”

(41)

Q.S. An-Nisa’: 29

⧫❑⧫◆

❑➔→⬧⬧◆❑→⧫

⧫❑⬧⧫

⧫⧫⬧◆❑➔⬧

→⧫

☺◆

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka diantara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

f. Harga dalam Perspektif Ekonomi Islam

Harga merupakan salah satu variabel dari pemasaran atau penjualan. Islam memberikan kebebasan dalam harga yang artinya segala bentuk konsep harga yang terjadi dalam transaksi jual-beli diperbolehkan dalam ajaran Islam, selama tidak ada dalil yang melarangnya, dan selama harga tersebut terjadi atas dasar keadilan dan suka sama suka antara penjual dan pembeli. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt dalam Al- Quran surat Al-Baqarah ayat 275 yaitu16

16Departemen Agama RI, Op.Cit,QS. Al-Baqarah (2): 275

(42)

33

⧫❑➔→⧫❑⧫

⧫❑❑→⧫☺❑→⧫

⧫⧫⬧▪

☺⬧❑⬧

☺⧫❑⧫

◆⧫⧫▪

◆❑⧫☺⬧◼◆

⬧→❑⧫◼▪⧫⬧

⬧⬧⧫◼◼◆◼

⧫◆⧫⬧⬧⬧

➔→



Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila.

Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.

Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni- penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (QS. Al- Baqarah (2) : 275)

(43)

Berdasarkan ayat diatas dilihat bahwa jual beli jelas di halalkan dalam Islam. Keterangan lain menyebutkan penjualan islami baik yang bersifat barang maupun jasa, terdapat norma, etika agama dan prikemanusiaan yang menjadi landasan pokok bagi pasar Islam yang bersih, yaitu:17

a. Larangan menjual/memperdagangkan barang-barang yang diharamkan b. Bersikap benar, amanah dan jujur

c. Menerapkan kasih sayang

d. Menerapkan keadilan dan mengharamkan riba e. Menerangkan toleransi dan persaudaraan

Ajaran Islam memberikan perhatian yang besar terhadap kesempurnaan mekanisme pasar. Mekanisme pasar yang sempurna merupakan resultan dari kekuatan yang bersifat masal, yaitu fenomena alamiyah. Pasar yang bersaing sempurna menghasilkan harga yang adil bagi penjual dan pembeli. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan konsep harga yang adil dan mekanisme pasar yang sempurna.

B. Kajian Terdahulu

Penelitian serupa sebelumnya telah dilakukan oleh:

1. Dicko Adimas Saksono 2018. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Promosi Terhadap Keputusan dalam menggunakan Jasa laundry Sepatu”.( Studi pada Pengguna jasa laundry shoes and care store 2 Yogyakarta). Hasilnya adalah variabel pelayanan menunjukkan bahwa skor rata-rata sebesar 3,81 dan tergolong tinggi . shoes and care store 2 memberikan fasilitas ruang tunggu ternyaman.

17Yusuf Qaardhawi, Op.Cit,h.189

(44)

35

Variabel promosi menunjukkan bahwa skor rata-rata sebesar 3,97 dan tergolong tinggi.

2. Hadiyuda (2014) mahasiswa fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro meneliti. “Analisis pengaruh pesepsi harga, kualitas pelayanan dan promosi terhadap keputusan menggunakan jasa bus Pariwisata”. Variabel bebasnya meliputi persepsi harga, kualitas pelayanan dan promosi. Variabel terikatnya ialah keputusan menggunakan jasa. Hasilnya adalah variabel yang paling besarya itu variabel kualitas pelayanan sebesar 0,423, sedangkan variabel yang paling kecil yaitu variabel promosi sebesar 0,316. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependennya.

3. Arumsari (2012) mahasiswa Fakultas ekonomika dan Bisnis Universitas diponegoro meneliti. “ Analisis pengaruh kualitas produk, harga dan promosi terhadap keputusan pembelian air minum dalam kemasan Merk Aqua”. Hasilnya menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak pada materi yang disajikan. Objek penelitian, variabel penelitian, dan teknik analisis yang digunakan, penelitian ini menggunakan dua variabel bebas yaitu harga jasa pesaing dan biaya promosi, sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah pelanggan.

(45)

C. Kerangka Pemikiran

Sudah merupakan ketentuan umum bilamana pemecahan suatu masalah diperlukan suatu landasan. Hal ini dimaksudkan agar dalam pembahasannya tersebut mempunyai arah yang pasti dalam penyelesaiannya. Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka pemikiran dalam penelitian ini yang disajikan dalam gambar berikut ini:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Keterangan:

X1 : Harga Jasa Pesaing X2 : BiayaPromosi Y : JumlahPelanggan

Harga Jasa Pesaing (X1)

Biaya Promosi (X2)

Jumlah Pelanggan (Y)

(46)

37

D. Hipotesis

Hipotesis adalah pendapat sementara sebelum dilakukan penelitian yang sesungguhnya. Pendapat tersebut merupakan dasar kerja atau panduan dalam suatu fenomena yang diidentifikasi.

Maka dari itu penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0= Harga jasa pesaing tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada jasa Basmallah Laundry Balai baru Padang

H1 = Harga jasa pesaing berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

H0 = Biaya promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

H2= Biaya Promosi berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada Jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang

H0 ; Harga jasa pesaing dan biaya promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang.

H1, H2, : Harga jasa pesaing dan biaya promosi berpengaruh signifikan terhadap jumlah pelanggan pada jasa Basmallah Laundry Balai Baru Padang.

(47)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka- angka. Penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan objek yang diteliti. Penelitian kuantitatif menggunakan instrument-intrumen formal, standar, dan bersifat mengukur.

Penelitian ini menggunakan metode regresi linear berganda sebagai alat analisis data. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber. Dalam menganalisis data penulis menggunakan alat bantu computer seperti paket software yang dapat dipakai untuk membuat pengolahan dalam mengaplikasikan teori-teori statistik di antaranya program SPSS ((Statistical Product and Service Solution) versi 25. Dalam penelitian ini akan dilihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang tidak melibatkan responden secara langsung. Karena lokasi penelitian dilaksanakan di Basmallah Laundry balai baru padang untuk pengambilan data sekunder sementara itu, penelitian juga mengambil studi literatur berupa jurnal dan refensi lain dari berbagai

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Berfikir
Tabel 4.4  Koefisien Regresi
Tabel 4.8  Uji T
Tabel  4.9  Uji F

Referensi

Dokumen terkait

(Studi Kasus Mahasiswa Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri

Penulis mengikuti program S-1 pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi Ekonomi Syariah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

Sebagaimana yang telah banyak dicatat oleh kaum sejarawan dalam kitap- kitapnya bahwa akan keberhasilan dakwah baginda Rasulullah SAW yang telah tersebar keseluruh penjuru

Seiring berjalannya waktu, pada tahun 2015 Pemerintah semakin memperhatikan perkembangan pedesaan, aliran dana yang cukup besar dialirkan ke setiap desa di

3717058, Program Studi Manajemen Bisnis Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi dengan judul “Analisis Upaya

Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. Interaksi yang berada didalam kampus

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS