• Tidak ada hasil yang ditemukan

program dan kegiatan

NO UNIT JUMLAH

KONDISI

KET*)

BAIK KURANG

BAIK

a. Ruang Kerja 8 Unit V V

b. Ruang Rapat 3 Unit V

c. Ruang Perpustakaan 1 Unit V

d. Ruang Server 1 Unit V

e. Ruang Lab Data 1 Unit V

f. Ruang Dharma Wanita/Pojok

Asi 1 Unit

V

g. Ruang Mess Penjaga Malam 1 Unit V

h. Gudang 2 Unit V

i. Kantin 1 Unit V

a.Mushollah 1 Unit V

b.Ruang Genset 1 Unit V

5 Alat Angkutan 5

a. Kendaraan Roda Dua 11 Unit V

b. Kendaraan Roda Empat 9 Unit V

6 Alat Rumah Tangga & Kantor 1.034 Unit V 6

7 Alat Studio 46 Unit V 7

8 Alat Komunikasi 19 Unit V 8

9 Komputer PC 65 Unit V V 9

10 Laptop / Note Book 83 Unit V V 10

11 Printer 69 Unit V V 11

12 Alat Olahraga 12

-Meja Tenis 2 Buah V

- Alat Fitnes 4 Buah V

13 Koleksi Buku Perpustakaan 339 Buah V V 13

*. Diisi keterangan (lengkap, kurang, mencukupi atau lainnya)

8.

Permasalahan dan Solusi

Permasalahan

Dalam penyelenggaraan penataan ruang sebagaimana diamanatkan UU No.26/2007 tentang penataan ruang, Pemerintah Provinsi Lampung berpedoman pada Perda No.1/2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Lampung Tahun 2009-2029. Berdasarkan perda tersebut telah ditetapkan 15 (lima belas) kawasan strategis Provinsi Lampung. Untuk mewujudkan kawasan strategis tersebut seyogyanya disusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) akan dijadikan sebagai panduan rancang bangun kawasan dan arahan investasi pembangunan. Sampai dengan saat ini baru rencana kawasan pusat pemerintahan Provinsi Lampung (Jati Agung) yang sudah memiliki RDTR, sedangkan ke empat belas kawasan lainnya belum memiliki RDTR.

Kualitas pengendalian pemanfaatan ruang di Provinsi Lampung belum berjalan dengan optimal. Kondisi ini disebabkan :

a) Untuk perwujudan kawasan strategis provinsi, seyogyanya segera disusun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang akan menjadi panduan rancang bangun kawasan dan arahan investasi pembangunan. Namun mengingat ketiadaan pendanaan, sampai saat ini kawasan strategis tersebut belum memiliki RDTR. Hal ini menjadi permasalahan dalam sisi perencanaan;

b) Belum tersedianya data spasial yang diperlukan pada proses perencanaan penataan ruang dibeberapa dinas/instansi;

c) Perlu adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam proses perencanaan penataan ruang di Provinsi Lampung;

d) Dalam proses penyusunan dokumen perencanaan tata ruang, yang masih menjadi kendala adalah masih kurang maksimalnya koordinasi antar pemangku kepentingan serta pemahaman dan manfaat dari perencanaan tata ruang.

e) Kendala lain pada proses perencanaan tata ruang adalah masalah mitigasi bencana. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa secara geologi, Provinsi Lampung dilalui sesar aktif Mentawai yang membentang di sepanjang pesisir barat Sumatera ke selatan Pulau Jawa (ring of fire) dan sesar Semangka yang membelah Pulau Sumatera dari ujung Aceh sampai Provinsi Lampung. Dampak dari adanya sesar aktif tersebut beserta gawir-gawir sesar adalah potensi terjadinya gempa akibat proses geologi untuk menstabilkan posisi lempeng. Adapun sesar Mentawai yang berada di dasar laut, selain potensi gempa juga menyebabkan tsunami sehingga perlu dilakukan upaya-upaya mitigasi untuk gempa da tsunami, khususnya Kabupaten Lampung Barat.

f) Selain itu, keterbatasan sarana dan prasarana juga menjadi salah satu kendala dalam proses perencana tata ruang.

Solusi

Untuk mengatasi permasalahan yang ada, perlu kiranya beberapa hal menjadi perhatian agar tidak terjadi lagi dimasa yang akan datang, yaitu :

a) Mengoptimalkan peran BKPRD baik provinsi maupun kab/kota dalam menyelesaikan permasalahan penyelenggaraan penataan ruang daerah, serta dalam percepatan penyelesaian Perda RTRW dan rencana rincinya;

b) Mensosialisasikan substansi Perda RTRW kepada seluruh stakeholders, sehingga masyarakat memahami, merasa, memiliki dan dapat berpartisipasi dalam mengevaluasi penyelenggaraan penataan ruang;

c) Pemerintah perlu menerapkan mekanisme pemberian ‘reward’ bagi daerah yang

konsisten melaksanakan Perda RTRW dan pemberian ‘disinsentif’ yang

melakukan penyimpangan Perda RTRW;

d) Pemerintah pusat perlu membuat peraturan yang lebih konkrit yang mengatur penyusunan anggaran dan harus mengacu pada Perda RTRW, sehingga terjamin progress RTRW dengan baik;

e) Kegiatan monitoring dan evaluasi penataan ruang harus dilakukan secara periodik agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan dan penerapan Perda RTRW pada masing-masing kab/kota. Selain itu diperlukan peran serta masyarakat untuk pengawasan dalam bentuk pemantauan terhadap pemanfaatan ruang dan pemberian informasi atau laporan pelaksanaan pemanfaatan ruang.

9.

Hal Lain yang Dianggap Perlu untuk Dilaporkan

Tidak ada hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan.

Dinas Pengairan dan Pemukiman

Provinsi Lampung

1.

Prioritas Urusan Wajib

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Urusan Wajib Bidang Penataan Ruang di Provinsi Lampung Tahun 2015 dilaksanakan oleh Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung.

Program prioritas yang dilaksanakan oleh Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung Urusan Wajib Bidang Perumahan Wajib Bidang Penataan Ruang pada Tahun 2015, meliputi :

a) Program Perencanaan Tata Ruang;

b) Program Prasarana dan Sarana Bangunan Gedung dan Lingkungan.

2.

Program dan Kegiatan

Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung Urusan Wajib Bidang Penataan Ruang pada Tahun 2015 telah melaksanakan sebanyak 2 program dengan 9 kegiatan, yaitu :

a) Program Perencanaan Tata Ruang Kegiatan:

1) Pembinaan teknis penataan ruang daerah kabupaten/kota; 2) Penataan ruang kawasan strategis;

3) Penataan bangunan dan lingkungan;

4) Pengembangan kawasan perkotaan, metropolitan dan lintas kabupaten/kota.

b) Program Prasaran dan Sarana Bangunan Gedung dan Lingkungan Kegiatan:

2) Rehabilitasi prasarana dan sarana bangunan gedung dan lingkungan; 3) Pembangunan, rehabilitasi dan pelestarian cagar budaya;

4) Pembangunan dan rehabilitasi relief, ornamen, tugu, monumen, taman dan lansekap;

5) perencanaan teknis bidang bangunan gedung dan lingkungan.

3.

Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal/Pencapaian

Program dan Kegiatan

a) Program Perencanaan Tata Ruang

Program Perencanaan Tata Ruang, terdiri dari 4 (empat) kegiatan dengan realisasi fisik sebesar 100 %.

Capaian :

1) Terbinanya teknis penataan ruang daerah kabupaten/kota; 2) Terlaksananya penataan ruang kawasan strategis;

3) Terlaksananya penataan bangunan dan lingkungan;

4) Berkembangnya kawasan perkotaan, metropolitan dan lintas kabupaten/kota.

b) Program Prasarana dan Sarana bangunan Gedung dan Lingkungan

Program Prasarana dan Sarana bangunan Gedung dan Lingkungan, terdiri dari 5 (lima) kegiatan, dengan realisasi fisik sebesar 100 %.

Capaian :

1) Terbangunnya prasarana dan sarana bangunan gedung dan lingkungan; 2) Terehabilitasinya prasarana dan saranan bangunan gedung dan

lingkungan;

3) Terlaksananya pembangunan, rehabilitasi dan pelestarian cagar budaya; 4) Terlaksananya pembangunan dan rahabilitasi relief, ornamen, tugu,

monumen, taman dan lansekap;

5) Terealisasinya perencanaan teknis bidang bangunan gedung dan lingkungan.

4.

Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat/Golongan,

Jumlah Pejabat Struktural & Fungsional

JUMLAH KUALIFIKASI

PANGKAT/GOL JUMLAH PEJABAT

PEGAWAI PENDIDIKAN STRUKTURAL FUNGSIONAL

1 2 3 4 5

PNS : 638 S3 : 1 IV/d : 1 Ess IV = 27

L : 514 S2 : 25 IV/c : - Ess III = 9

P : 124 S1 : 104 IV/b : 5 Ess II = 1

D4 : - IV/a : 13

JUMLAH KUALIFIKASI

PANGKAT/GOL JUMLAH PEJABAT

PEGAWAI PENDIDIKAN STRUKTURAL FUNGSIONAL

D2 : - III/c : 48 D1 : - III/b : 120 SLTA : 428 III/a : 29 SLTP : 33 II/d : 13 SD : 20 II/c : 191 II/b : 124 II/a : 34 I/d : 7 I/c : 10 I/b : 3 I/a : 0

5.

Alokasi dan Realisasi Anggaran

APBD Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung Tahun 2015 untuk Program Penataan Ruang:

Alokasi : Rp 22.135.845.450,-

Realisasi : Rp 19.892.100.950,- (90,00 %)

6.

Proses Perencanaan Pembangunan

Perencanaan Pembangunan dilaksanakan sesuai Undang-undang 25 Tahun 2004 dan Permendagri nomor 59 Tahun 2007, dengan mekanisme sebagai berikut :

a) Sosialisasi program tahun berjalan dan rencana program tahun berikutnya ke Kabupaten/kota dan instansi terkait;

b) Rapat Koordinasi teknis;

c) Penyusunan Rencana Kerja (Renja SKPD); d) Musrenbang Provinsi;

e) Fasilitasi dan koordinasi Musrenbang Kab/Kota dan Pusat/Nasional; f) Penyusunan RKPD;

g) Penyusunan KUA dan PPAS; h) Finalisasi dan Penetapan PPA;

i) Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA);

j) Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

7.

Kondisi Sarana dan Prasarana yang Digunakan

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi Keterangan

Baik Kurang Baik

1 Meja Kayu 173 Baik

2 Kursi Putar 94 Baik

3 Nakas 2 Baik

4 Pesawat Telepon 6 Baik

5 FABX 5 Baik

6 Kursi Tangan 14 Baik

7 Lemari Kayu 48 Baik

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi Keterangan Baik Kurang Baik

9 Foto Wakil Gubernur 1 Baik

10 Lemari Es 2 Baik

11 Lemari Sudut 1 Baik

12 Televisi 4 Baik

13 Partisi 1 Baik

14 Kursi Tamu (Sofa) 2 Baik

15 AC 24 Baik

16 Exhouse Fan 7 Baik

17 Foto Presiden 1 Baik

18 Foto Wakil Presiden 1 Baik

19 Lambang Garuda 1 Baik

20 Peta Lampung 5 Baik

21 Meja Rapat 2 Baik

23 Mesin Faximile 4 1 3

24 Filling 7 Baik

25 Rak Kayu (Televisi) 5 Baik

26 White Board 3 Baik

27 Kursi Lipat 40 Baik

28 Kipas Angin 5 Baik

29 Lemari Besi 15 Baik

30 Bingkai Lukisan 3 Baik

31 Meja Komputer 10 Baik

32 Komputer PC 10 Baik

33 Printer 5 Baik

34 Brangkas 3 Baik

35 Kursi Putar Tanpa Lengan 12 Baik

36 Peta Sungai 1 Baik

37 Daftar Daerah Irigasi LPG 4 Baik

38 Peta Penggunaan stts tanah 2 Baik

39 Monitor Komputer 6 Baik

40 UPS 4 Baik

41 Mesin Tik 13 Baik

8.

Permasalahan dan Solusi

Tidak ada permasalahan dan solusi di tahun 2015.

9.

Hal Lain yang Dianggap Perlu untuk Dilaporkan

Dokumen terkait