• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Kesehatan

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN

B. TENAGA KESEHATAN

9. Jumlah Tenaga Non Kesehatan di Fasilitas Kesehatan

Sumber daya manusia kesehatan meliputi tenaga kesehatan dan tenaga bukan kesehatan yang bekerja di sarana kesehatan atau tenaga kesehatan tetapi tidak melakukan pelayanan kesehatan di sarana kesehatan. Tenaga tersebut meliputi pejabat structural, staf penunjang administrasi, staf penunjang teknologi, staf penunjang perencanaan, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan juru. Jumlah tenaga non kesehatan di Kota Pekalongan sebanyak 256 orang dengan proporsi laki-laki sebanyak 106 orang dan perempuan 150 orang, di mana sebagian besar tenaga non kesehatan ini bekerja di Dinas Kesehatan.

C. PEMBIAYAAN KESEHATAN

1. Persentase Anggaran Kesehatan Dalam APBD Kabupaten/Kota

Pada tahun 2013 jumlah total anggaran kesehatan di Kota Pekalongan sebesar Rp 54.572.081.000 dengan kontribusi terbesar berasal dari APBD Kota Pekalongan sebesar Rp 46.530.879.000 (85,26%). Sedangkan kontribusi terendah adalah sumber APBD Provinsi (0,12%).

Persentase pembiayaan kesehatan yang bersumber dari APBN sebesar 14,47% yang terdiri atas Dana Alokasi Khusus (6,64%), JAMKESMAS & JAMPERSAL (5,42%), Bantuan Operasional Kesehatan (1,95%), Dana Dekonsentrasi (0,45%), Sedangkan persentase pembiayaan kesehatan bersumber pinjaman/hibah luar negeri sebesar 0,15%.

Total anggaran kesehatan Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar Rp 54.572.081.000 meningkat dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 47.718.810.600. Dengan demikian persentase APBD bidang Kesehatan terhadap APBD Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 6,37%, menurun dibandingkan dengan tahun 2012 (6,46%). Sedangkan anggaran kesehatan perkapita tahun 2013 sebesar Rp 187.617,- lebih banyak dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar Rp 164.351,-

A. Derajat Kesehatan

1. Mortalitas/Angka Kematian

a. Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2013 di Kota Pekalongan sebesar 14,19/1000 Kelahiran Hidup, sudah melampaui target MDGs (Millenium Development Goals) 2015 yaitu 17/1000 kelahiran hidup.

b. Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 17,32/1000 kelahiran hidup, sudah melampaui target MDGs 2015 yaitu sebesar 23/1000 kelahiran hidup.

c. Angka Kematian Ibu (AKI) pada Tahun 2013 di Kota Pekalongan sebesar 98,99/100.000 kelahiran hidup, mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 81,97/100.000 kelahiran hidup.

d. Angka kematian kecelakaan lalu lintas di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 13,06 per 100.000 penduduk.

2. Morbiditas/Angka Kesakitan

a. Penemuan kasus AFP tahun 2013 sejumlah 3 kasus (3,93/100.000

penduduk usia < 15 th), sudah mencapai target SPM yaitu ≥ 2/100.000

penduduk usia < 15 th).

b. Prevalensi Tuberkulosis di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 230 per 100.000 penduduk.

c. Case Detection Rate (CDR) / Angka Penemuan penderita TB Paru di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 114,41%, mengalami kenaikan dari tahun 2012 (111,66%).

d. Angka Kesembuhan (cure rate) TB Paru di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 81,42% meningkat dari tahun 2012 (74,06%).

e. Persentase penemuan dan penanganan penderita pneumonia pada balita tahun 2013 sebesar 57,47% dengan jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 1.865 kasus, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 (33,67%), akan tetapi masih di bawah target SPM yaitu sebesar 100%.

KESIMPULAN

BAB

f. Jumlah kasus HIV yang dilaporkan di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 3 kasus, kasus AIDS sebanyak 21 kasus dengan jumlah kematian karena AIDS sebanyak 8 kasus.

g. Pada tahun 2013 di Kota Pekalongan dilaporkan tidak ditemukan kasus infeksi menular seksual (IMS).

h. Jumlah pendonor pada tahun 2013 sebanyak 10.788 orang, dan dilakukan pemeriksaan sampel darah sebanyak 10.788 (100%). Dari hasil pemeriksaan tersebut ditemukan 1 sampel darah yang positif HIV.

i. Cakupan penemuan dan penanganan kasus penyakit Diare tahun 2013 sebesar 106,85%, mengalami kenaikan bila dibandingkan cakupan tahun 2012 (105,87%).

j. Di Kota Pekalongan pada tahun 2013, terdapat kasus baru tipe Multi Basiler/Kusta Basah sebanyak 77 kasus dan tipe Pausi Basiler/Kusta Kering sebanyak 12 kasus dengan Newly Case Detection Rate (NCDR) sebesar 30,60 per 100.000 penduduk. Proporsi cacat tingkat II tahun 2013 sebesar 5,62%. Sedangkan proporsi anak diantara penderita baru pada tahun 2013 sebesar 5,62%.

k. Hasil pengobatan tipe MB yang dievaluasi adalah penemuan tahun 2011, dari 80 penderita dinyatakan sembuh (RFT) sebanyak 73 orang atau mencapai 91,25% sehingga Kota Pekalongan sudah melampaui target Nasional (90%). Sedangkan hasil pengobatan tipe PB yang dievaluasi adalah penemuan tahun 2012, dari 11 penderita diobati dinyatakan sembuh (RFT) sebanyak 11 orang atau mencapai 100 % sehingga di tingkat Kota Pekalongan sudah mencapai target yang diharapkan Nasional 95%.

l. Angka kesakitan/ Incidence Rate ( IR ) DBD di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah 21 per 100.000 penduduk, meningkat bila dibandingkan IR DBD tahun 2012 yaitu 5,17 per 100.000 penduduk.

m. Angka kematian/Case fatality Rate (CFR) DBD di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 3,28% , meningkat bila dibandingkan CFR DBD tahun 2012 (0% ), dan belum mencapai target nasional yaitu <1%.

n. Sampai dengan akhir tahun 2013 tidak ditemukan kasus suspek malaria import.

o. Pada tahun 2013 di Kota Pekalongan tidak ditemukan adanya angka kematian/Case Fatality Rate (CFR) Malaria.

p. Secara kumulatif, jumlah kasus Filariasis di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 349 kasus klinis dan 37 kasus kronis dengan angka kesakitan sebesar 132,71 per 100.000 penduduk. Pada tahun 2013 ditemukan 7 kasus baru klinis.

q. Yang termasuk dalam PD3I yaitu Difteri, Pertusis, Tetanus Non Neonatorum, Tetanus Neonatorum, Campak, Polio, Hepatitis B. Pada tahun 2013, ditemukan adanya kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu penyakit campak sebanyak 6 kasus, dan dari semua kasus tersebut tidak terdapat kasus kematian.

r. Pada tahun 2013, di Kota Pekalongan tercatat kasus tertinggi Penyakit Tidak Menular adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yaitu sebanyak 17.751penderita (58,82%). Sedangkan kasus terendah penyakit tidak menular adalah kelompok neoplasma yaitu sebanyak 134 penderita (0,44%). Kasus penyakit kanker yang ditemukan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 134 kasus (0,44%), terdiri atas Ca Serviks 27 kasus (0,09%), Ca mamae 98 kasus (0,32%), Ca Hepar 4 kasus (0,01%) dan Ca Paru 5 kasus (0,02%). Prevalensi diabetes mellitus tergantung insulin sebesar 1,50%, sedangkan prevalensi diabetes mellitus yang tidak tergantung insulin sebesar 23,92%. Untuk kelompok penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, prevalensi yang tertinggi adalah penyakit hipertensi essensial sebesar 43,74% dan prevalensi terendah adalah AMI yaitu sebesar 0,18%, sedangkan prevalensi penyakit stroke hemoragik sebesar 0,33%, dan penyakit stroke non hemoragik sebesar 1,23%. Prevalensi kasus PPOK sebesar 1,86%, prevalensi penyakit asma bronkial sebesar 11,47% serta psikosis sebesar 1,97%.

3. Status Gizi

a. Jumlah bayi berat lahir rendah (BBLR) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 279, menurun dibanding tahun 2012 sebanyak 467. Persentase BBLR tahun 2013 sebesar 4,83%, menurun dibanding tahun 2012 (7,66%). b. Persentase balita dengan gizi kurang (BB/U) Kota Pekalongan tahun 2013

c. Balita gizi buruk tahun 2013 berjumlah 18 orang, meningkat bila dibandingkan dengan kasus gizi buruk tahun 2012 sebanyak 15 kasus. Semua kasus gizi buruk mendapatkan perawatan (100%).

B. Upaya Kesehatan

1. Pelayanan Kesehatan

a. Cakupan kunjungan ibu hamil K-1 di Kota Pekalongan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yaitu 97,19% pada tahun 2012 naik menjadi 97,85% pada tahun 2013.

b. Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah 94,66%, turun dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 95,03%, sehingga belum mencapai target SPM 2015 sebesar 95%.

c. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (profesional, tidak termasuk oleh dukun bayi meskipun terlatih dan didampingi oleh bidan) di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 100% mengalami kenaikan dibanding tahun 2012 sebesar 99,93%, dan sudah mencapai target SPM 2015 (90%).

d. Cakupan pelayanan pada ibu nifas di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,90%. Angka tersebut sama dengan cakupan tahun 2012 dan cakupan tersebut telah melampuai target SPM tahun 2015 (90%).

e. Jumlah komplikasi kebidanan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 1342 (20% dari jumlah ibu hamil). Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2013 sebesar 98,81%, dan sudah mencapai target SPM tahun 2015 (80%).

f. Cakupan kunjungan neonatus 1 (KN-1) di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,70%, dan cakupan kunjungan neonatus 3 (KN-lengkap) sebesar 99,18%, jumlah tersebut mengalami peningkatan bila dibandingkan tahun 2012 yaitu untuk kunjungan KN 1 sebesar 99,62% dan KN 3 sebesar 98,30%.

g. Cakupan kunjungan bayi di Kota Pekalongan pada tahun 2013 adalah sebesar 93,93% menurun bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 97,13%, akan tetapi angka tersebut sudah mencapai target SPM yaitu 90%.

h. Tahun 2013, perkiraan bayi dengan komplikasi di Kota Pekalongan bila dihitung dari banyaknya sasaran bayi, maka jumlahnya sebesar 909 bayi.

Dari jumlah tersebut yang mendapat penanganan oleh tenaga kesehatan di tiap jenjang pelayanan kesehatan sebesar 866 bayi (95,25%), dan sudah mencapai target SPM sebesar 80%.

i. Jumlah balita di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 17.725, dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sebanyak 15.900 (89,70%) dan belum mencapai target SPM sebesar 90%.

j. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD/MI oleh Tenaga Kesehatan / Guru UKS / Kader Kesehatan Sekolah pada tahun 2013 sebesar 100%, sama dengan capaian tahun 2012, dan angka tersebut sudah mencapai target SPM 100%.

k. Jumlah siswa SD dan setingkat di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 33.137 anak, dan yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai strata UKS sebanyak 31.452 anak (94,80%).

l. Cakupan pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi pada bayi di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 99,22%, meningkat bila dibandingkan dengan cakupan pada tahun 2012 yaitu sebesar 98,88%.

m. Cakupan pemberian kapsul vitamin A pada anak balita pada tahun 2013 tercapai 95,34%, turun bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 sebesar 98,14%.

n. Cakupan pemberian vitamin A untuk ibu nifas di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 94,33% turun bila dibandingkan dengan cakupan pemberian Vitamin A tahun 2012 yaitu sebesar 94,45%.

o. Cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 94,34% mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 94,91%.

p. Cakupan pemberian ASI Eksklusif di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 65,97%, meningkat dari tahun 2012 yaitu sebesar 55,02%. Meski terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya, namun pencapaian tersebut masih jauh dari target yang diharapkan sebesar 80%.

q. Cakupan Pemberian Makanan Tambahan ASI (MP-ASI) pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin tahun 2013 sebesar 19,73%.

r. Cakupan balita ditimbang tahun 2013 sebesar 82,25% mengalami kenaikan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 sebesar 78,10%.

s. Jumlah balita gizi buruk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 18 anak, dan semuanya mendapatkan perawatan sesuai dengan pedoman (100%). t. Cakupan desa dengan garam beryodium pada tahun 2013 sebanyak 93,62%

menurun bila dibandingkan tahun 2012 (97,87%).

u. Jumlah peserta KB baru pada tahun 2013 sebanyak 5.378 atau 11,58% dari jumlah PUS yang ada, meningkat jika dibandingkan tahun 2012 jumlah peserta KB baru di Kota Pekalongan sebanyak 4.627 atau 10,06% dari jumlah PUS yang ada.

v. MKJP peserta KB aktif tahun 2013 sebesar IUD (7,44%), MOP (0,15%), MOW (2,84%) dan Implant (2,88%). Non MKJP Suntik (63,70%), PIL (16,90%) dan Kondom (6,08%).

w. Jumlah peserta KB Aktif di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 39.628 atau 85,36% dari jumlah PUS yang ada, meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 79,88%, dan sudah mencapai target SPM 2015 (70%).

x. Pencapaian UCI di Kota Pekalongan tahun 2013 sudah mencapai terget SPM yaitu 100%. Angka tersebut sama dengan capaian pada tahun 2012 yang juga sudah berhasil mencapai 100%.

y. Cakupan masing – masing jenis imunisasi adalah sebagai berikut : BCG

(99,95%), DPT1+HB1 (98,88%), DPT3+HB3 (97,99%), Polio 3 (98,42%), Campak (97,72%).

z. DO imunisasi DPT1-Campak Di Kota Pekalongan pada tahun 2013 tercatat 1,17% meningkat dibandingkan tahun 2012 yaitu sebesar 1,74%.

aa. Jumlah ibu hamil di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 6710, yang mendapat TT-1 sebesar 22,50%, TT-2 sebesar 10,25%, TT-3 sebesar 23,67%, TT-4 sebesar 15,53%, TT-5 sebesar 13,22%, dan TT2+ sebesar 62,67%.

bb. Tahun 2013 jumlah tumpatan gigi tetap sebanyak 3.495, sementara jumlah pencabutan gigi tetap sebanyak 2.235, dengan demikian rasio tumpatan dan pencabutan gigi tetap tahun 2013 sebesar 1.56, menurun apabila dibandingkan tahun 2012 (1.66).

cc. Persentase jumlah murid yang diperiksa tahun 2013 (50,68%), meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 (27,96%).

dd. Cakupan perawatan gigi dan mulut murid SD/MI di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 56,81%, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 (36,34%).

ee. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 77,84%, naik bila dibandingkan tahun 2012 (58,95%) dan angka tersebut belum mencapai target SPM 2010 sebesar 70%.

ff. Puskesmas rawat inap dengan kemampuan pelayanan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 3 puskesmas atau 100%. Jumlah rumah sakit umum dengan pelayanan gawat darurat sebanyak 100%, rumah sakit jiwa 0% dan rumah sakit khusus lainnya sebesar 100%.

gg. Tahun 2013 terjadi KLB di Kota Pekalongan, yaitu KLB Cikungunya di mana jumlah kecamatan yang terserang 1 kecamatan dengan 1 kelurahan serta KLB Keracunan Makanan dengan jumlah kecamatan yang terserang 1 kecamatan dengan 1 kelurahan dan semua KLB telah ditangani kurang dari 24 jam (100%).

hh. Jumlah penduduk terancam KLB tahun 2013 untuk Cikungunya sebanyak 4.128 jiwa dan untuk keracunan makanan sebanyak 400 jiwa. Sedangkan yang menderita akibat kejadian luar biasa untuk Cikungunya sebanyak 55 jiwa dan untuk keracunan makanan sebanyak 52 jiwa dengan attack rate atau rata-rata kejadian untuk Cikungunya sebesar 1,33%, sedangkan untuk keracunan makanan sebesar 13%. Dari sejumlah penderita tersebut, tidak ditemukan adanya kematian, dengan demikian CFR 0%.

ii. Penyuluhan kelompok pada tahun 2013 sebanyak 1.572 kali. Sedangkan penyuluhan massa telah dilakukan 1.790 kali

2. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

a. Cakupan penduduk peserta jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 47,04% menurun bila dibandingkan tahun 2012 sebesar 66,32%.

b. Jumlah masyarakat miskin dan hampir miskin di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 115.237 orang. Masyarakat miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di sarana pelayanan strata 1 sebesar 171.719 (149,01%), sedangkan yang mendapatkan pelayanan kesehatan di

sarana pelayanan kesehatan strata 2 dan strata 3 sebanyak 27.448 orang (23,82%).

c. Jumlah masyarakat miskin dan hampir miskin di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 115.237 orang, mendapatkan pelayanan rawat inap di sarana kesehatan strata 1 sebanyak 794 orang (0,69%), sedangkan di sarana pelayanan kesehatan strata 2 dan 3 sebanyak 13.059 orang (11,33%).

d. Cakupan kunjungan rawat jalan akumulasi sampai dengan tahun 2013 di sarana pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan sebesar 207,61%. Cakupan rawat inap di sarana kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 secara akumulasi sebesar 12,33%.

e. Jumlah kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 892 kali.

f. Angka Kematian Umum Penderita Yang Dirawat di RS (GDR) tahun 2013 rata-rata sebesar 34,20. Sedangkan angka yang dapat ditolerir maksimum 45.

g. Persentase rata-rata pemakaian tempat tidur rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 53,17%.

h. Rata – rata LOS rumah sakit di Pekalongan tahun 2013 sebesar 3,33 hari

menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 3,61 hari, sedangkan secara umum nilai LOS yang ideal antara 6 – 9 hari.

i. Rata-rata TOI di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah 2,93 hari. Angka ideal

untuk TOI adalah 1 – 3 hari.

3. Perilaku Hidup Masyarakat

a. Persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat yaitu yang diwakili oleh rumah tangga yang mencapai strata sehat utama dan sehat paripurna sebesar 94,65% meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar 93,8%.

4. Keadaan Lingkungan

a. Pada tahun 2013 sebanyak 35.121 rumah (55,99%) telah diperiksa kondisi lingkungannya secara sampling dan yang memenuhi syarat rumah sehat

sebesar 85,81%. Cakupan ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 53,72%.

b. Jumlah rumah/bangunan yang diperiksa jentik nyamuk sebanyak 35.121, yang bebas jentik nyamuk sebanyak 33.013 rumah (94%) mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 (93,09%).

c. Jumlah keluarga yang diperiksa akses air bersih sebanyak 52.230 KK (65,19%) dari 80.114 KK dan yang telah memiliki akses sarana air bersih sebanyak 52.230 (100%), angka tersebut masih sama dibandingkan dengan cakupan tahun 2012 yang juga sebesar 100%.

d. Jumlah keluarga yang diperiksa sumber air minumnya sebanyak 52.230 KK (65,19%) dari 80.114 KK dan yang telah menggunakan sumber air minum terlindung sebanyak 32.978 KK (63,14%) mengalami penurunan dibanding tahun 2012 yaitu sebesar 99,99%.

e. Jumlah KK yang telah memilki jamban sehat tahun 2013 sebanyak 46.782 (100%), cakupan tersebut sama bila dibandingkan dengan cakupan tahun 2012.

f. Cakupan keluarga yang memilki tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebanyak 45.238 KK (92,07%), meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 91,79%.

g. Jumlah KK yang memilki tempat pengelolaan air limbah sehat tahun 2013 sebanyak 45.159 (95,68%), meningkat dari tahun 2012 sebesar 95,58%. h. Cakupan pengawasan tempat-tempat umum yang memenuhi syarat

kesehatan tahun 2013 meliputi hotel 100%, restoran/rumah makan 92,80%, pasar 100%, dan TUPM lainnya 96,16%.

i. Pada tahun 2013 pencapaian cakupan institusi yang dibina yaitu sarana pelayanan kesehatan 100%, instalasi pengolahan air minum 100%, sarana pendidikan 100%, sarana ibadah 100%, perkantoran 100% dan sarana lain 100%.

C. Sumber Daya Kesehatan 1. Sarana Kesehatan

a. Pada tahun 2013 dari 36 jenis obat yang dilaporkan oleh Instalasi Farmasi Kota Pekalongan, stock terbanyak adalah Amoxisilin 500 mg sebanyak

1.053.900

Ktk @ 100 capl

, dengan pemakaian rata-rata perbulan 68.016,67.

Ada beberapa jenis obat yang tidak ada stocknya di Instalasi Farmasi Kota Pekalongan yaitu Kloroquin tab, Kotrimoksazol 120 mg, Obat TB Kat Anak Kombipak, Obat TB Kat FDC Sisipan, dan Obat TB Kat III FDC.

b. Pemakaian obat rata-rata perbulan terbanyak adalah Parasetamol 500 mg sebanyak 101.568,33. Ada beberapa obat yang jarang dipakai bahkan tidak pernah dipakai yaitu Obat TB Kat I Kombipak.

c. Tingkat kecukupan obat tertinggi adalah Obat TB Kat I Kombipak yang berarti persediaan obat TB Kat I Kombipak dapat tercukupi pemakaiannya selama 198 bulan. Sedangkan tingkat kecukupan obat terendah adalah Ibuprofen 200 mg, dimana obat tersebut dapat tercukupi pemakaiannya selama 3 bulan.

d. Persentase tingkat kecukupan obat yang paling tinggi adalah Obat TB Kat I Kombipak (1100%), terendah adalah Obat Ibuprofen 200 mg dengan tingkat kecukupan obat 17,25%.

e. Jumlah puskesmas perawatan sebanyak 3 unit, Puskesmas Non Perawatan sebanyak 9 unit, Puskesmas keliling sebanyak 13 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 29 unit.

f. Jumlah rumah sakit di Kota Pekalongan sebanyak 8 unit yang terdiri atas rumah sakit umum pemerintah sebanyak 1 unit, rumah sakit umum swasta sebanyak 5 unit, rumah sakit khusus lainnya 2 unit.

2. Tenaga Kesehatan

a. Rasio dokter spesialis per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 25,44 mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2012 (15,50).

b. Rasio dokter umum per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 26,47 menurun bila dibandingkan dengan tahun 2012 (37,20).

c. Rasio dokter gigi per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 7,91 meningkat bila dibandingkan tahun 2012 (6,89).

d. Rasio dokter spesialis gigi per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 0,34 .

e. Rasio tenaga bidan per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 69,79 meningkat bila dibandingkan tahun 2012 (54,07).

f. Rasio tenaga perawat per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 166,05 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012 (176,00).

g. Rasio tenaga perawat gigi per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 adalah sebesar 5,84.

h. Rasio tenaga farmasi per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 78,73 menurun bila dibandingkan tahun 2012 (78,87).

i. Rasio Sarjana Kesehatan Masyarakat per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 5,84, menurun bila dibandingkan tahun 2012 (14,81).

j. Rasio tenaga kesehatan lingkungan sebesar 5,16 per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013, menurun bila dibandingkan tahun 2012 (5,17).

k. Rasio tenaga gizi di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 6,88 per 100.000 penduduk mengalami penurunan dibanding tahun 2012 yang berjumlah 7,23.

l. Rasio tenaga teknisi medis sebesar 35,75 per 100.000 penduduk di Kota Pekalongan tahun 2013 meningkat dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 26,86 per 100.000 penduduk.

m. Jumlah tenaga keterapian fisik di Kota Pekalongan tahun 2013 belum ada. n. Jumlah tenaga kesehatan lainnya (pengelola program kesehatan dan

tenaga kesehatan lainnya) di Kota Pekalongan tahun 2013 belum ada. o. Jumlah tenaga non kesehatan di fasilitas kesehatan di Kota Pekalongan

tahun 2013 sebanyak 256 orang.

3. Pembiayaan Kesehatan

Besaran pembiayaan kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebesar 6,37% dari seluruh pembiayaan Kota Pekalongan. Anggaran tersebut mengalami penurunan sebesar 0,09% dibandingkan dengan anggaran tahun

2012 yang sebesar 6,46%. Sedangkan anggaran kesehatan perkapitanya adalah sebesar Rp. 187.955,-

Demikian gambaran hasil pembangunan kesehatan di Kota Pekalongan tahun 2013 sebagai wujud nyata kinerja seluruh jajaran kesehatan di Kota Pekalongan dalam upaya mewujudkan Masyarakat Kota Pekalongan Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan. Semoga gambaran tersebut dapat menjadi bahan evaluasi serta perencanaan pembangunan kesehatan di Kota Pekalongan pada masa yang akan datang.

TAHUN 2013

L P L + P Satuan

A. GAMBARAN UMUM

1 Luas Wilayah 45 Km2 Tabel 1

2 Jumlah Desa/Kelurahan 47 Desa/Kel Tabel 1

3 Jumlah Penduduk 145,450 145,420 290,870 Jiwa Tabel 2

4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.2 Jiwa Tabel 1

5 Kepadatan Penduduk /Km2

6428.1 Jiwa/Km2 Tabel 1

6 Rasio Beban Tanggungan 44.5 Tabel 2

7 Rasio Jenis Kelamin 100.0 Tabel 2

8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 83.4 84.1 84.9 % Tabel 4

9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan

tertinggi SMP+ 51.0 48.3 49.7 % Tabel 5

B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian

10 Jumlah Lahir Hidup 2,983 3,078 6,061 Bayi Tabel 6

11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 6.7 8.1 7.4 Tabel 6

12 Jumlah Bayi Mati 44 42 86 Bayi Tabel 7

13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 14.8 13.6 14.2 per 1.000 KH Tabel 7

14 Jumlah Balita Mati 56 49 105 Balita Tabel 7

15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 18.8 15.9 17.3 per 1.000 KH Tabel 7

16 Jumlah Kematian Ibu 6 Ibu Tabel 8

17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 99.0 per 100.000 KH Tabel 8

B.2 Angka Kesakitan

18 AFP Rate (non polio) < 15 th 3.93 per 100.000 pend <15thn Tabel 9

19 Angka Insidens TB Paru 87 66 76.32 per 100.000 penduduk Tabel 10

20 Angka Prevalensi TB Paru 243 217 230.00 per 100.000 penduduk Tabel 10

RESUME PROFIL KESEHATAN

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

25 Jumlah Kasus Baru HIV 0 3 3 Kasus Tabel 14

26 Jumlah Kasus Baru AIDS 12 9 21 Kasus Tabel 14

27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya 0 0 0 Kasus Tabel 14

28 Jumlah Kematian karena AIDS 5 3 8 Jiwa Tabel 14

29 Donor darah diskrining positif HIV 0.00 0.03 0.01 % Tabel 15

30 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 101.45 112.25 106.85 % Tabel 16

31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) 6 6 12 Kasus Tabel 17

32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) 55 22 77 Kasus Tabel 17

33 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 42 19 31 per 100.000 penduduk Tabel 17

34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 1.64 14.29 5.62 % Tabel 18

35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 8.20 0.00 5.62 % Tabel 18

36 Angka Prevalensi Kusta 3.30 1.99 2.65 per 10.000 Penduduk Tabel 19

37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 100.00 100.00 100.00 % Tabel 20

38 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 88.52 100.00 91.25 % Tabel 20

39 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 21

40 Case Fatality Rate Difteri #DIV/0! % Tabel 21

41 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 21

42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 21

43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 21

44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 21

45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 21

46 Jumlah Kasus Campak 2 4 6 Kasus Tabel 22

47 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 22

48 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 22

49 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 22

50 Incidence Rate DBD 22.69 19.25 20.97 per 100.000 penduduk Tabel 23

L P L + P Satuan

NO INDIKATOR ANGKA/NILAI No. Lampiran

52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0.00 0.00 0.00 per 1.000 penduduk Tabel 24

53 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 24

54 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 133 per 100.000 penduduk Tabel 25

B.3 Status Gizi

55 Bayi baru lahir ditimbang 96 95 95 % Tabel 26

56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 4.16 5.48 4.83 % Tabel 26

57 Balita Gizi Baik 86.45 87.87 87.16 % Tabel 27

58 Balita Gizi Kurang 11.71 10.02 10.86 % Tabel 27

59 Balita Gizi Buruk 0.09 0.11 0.10 % Tabel 27

C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan

60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 98 % Tabel 28

61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 94.66 % Tabel 28

62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 100.00 % Tabel 28

63 Pelayanan Ibu Nifas 99.90 % Tabel 28

64 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 62.67 % Tabel 29

65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 94.34 % Tabel 30

66 Bumil Risti/Komplikasi ditangani 98.81 % Tabel 31

67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani 92.30 98.12 95.25 % Tabel 31

68 Bayi Mendapat Vitamin A 99.14 99.31 99.22 % Tabel 32

69 Anak Balita Mendapat Vitamin A 95.48 95.19 95.34 % Tabel 32

70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 94.33 % Tabel 32

71 Peserta KB Baru 11.58 % Tabel 35

72 Peserta KB Aktif 85.36 % Tabel 35

73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 99.43 99.97 99.70 % Tabel 36

74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 99.09 99.25 99.18 % Tabel 36

Dokumen terkait