• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

E. Tinjauan Pustaka

E.2. Jurnalisme Online

E.2.1. Pengertian Jurnalisme Online

Jani Yosef (2009), dalam bukunya To Be A Journalist menyebutkan pengertian jurnalisme online (Cyber Journalism) yaitu proses kegiatan mencari, mengumpulkan, menyeleksi, menulis dan

9 menyebarluaskan informasi kepada khalayak melalui media massa internet.7

Penemuan World Wide Web (WWW) membuat perubahan besar dalam bidang jurnalisme dengan munculnya jurnalisme online. Perubahan ini berkaitan dengan kecepatan penyebaran pesannya. Sebuah kejadian yang ditulis di internet beberapa detik kemudian sudah tersebar ke seluruh dunia. Selain itu, dengan peralatan canggih memungkinkan munculnya variasi pemberitaan disertai gambar-gambar yang menarik.

E.2.2. Perkembangan Jurnalisme Online

Kehadiran jurnalisme online didukung dengan majunya teknologi internet. Dimana internet sangat mempengaruhi dunia jurnalisme dalam memproses, memproduksi, dan menyebarkan berita. Jurnalisme dalam hal ini membuka lahan baru bagi industri media massa.

Jurnalisme online muncul pertama kali saat ditemukan World Wide Web (WWW). Pada tanggal 18 Januari 1998 adalah awal naik daunnya jurnalisme online. Berawal ketika dikirimnya sebuah e-mail ke 50.000 pelanggan mengenai sebuah berita yang ditulis oleh Mark

7

10 Drudge, menyangkut skandal perselingkuhan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dengan Monica Lewinsky.8

Jurnalisme online tentu saja berbeda dengan jurnalisme konvensional. Dimana jurnalisme online menggunakan media internet, dan jurnalisme konvensional dengan media cetak ataupun media elektronik. Beragamnya kebutuhan setiap orang dalam mengakses berita, jurnalisme online mulai digemari seiring dengan semakin berkembangnya kecanggihan teknologi. Apalagi informasi yang disajikan dalam bentuk online terasa hidup dengan adanya gambar, video, dan grafis.

Sesungguhnya kehadiran jurnalisme online tidak lantas menggeser keberadaan jurnalisme konvensional yang lebih dulu ada. Karena baik jurnalisme online dan jurnalisme konvensional memiliki kelebihan dan kekurangan. Perbedaan yang mencolok antara jurnalisme

online dan jurnalisme konvensional adalah dalam jurnalisme online kita tidak perlu menunggu waktu yang lama karena pengaksesan sebuah berita bisa dilakukan dengan sangat cepat dalam hitungan menit bahkan detik. Dalam jurnalisme konvensional, berita yang ingin disajikan harus menunggu proses edit dari redaktur dan harus melalui proses cetak sebelum akhirnya bisa dikonsumsi.

8

11

E.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Jurnalisme Online

Jurnalisme online dalam perkembangannya selama ini memiliki banyak kelebihan dan juga tak luput dari kekurangan. Salah satu kelebihan yang bisa didapatkan adalah langsung dapat menyajikan sebuah berita pada saat kejadian berlangsung (real time), tidak ada batasan jadwal penerbitan sebuah berita, siaran berita dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan koneksi internet. Hal ini tentu saja memudahkan pengguna internet karena dapat mengetahui sebuah perkembangan berita atau kejadian yang aktual.

Namun dalam beberapa hal, jurnalisme online memiliki kekurangan seperti harus menggunakan media internet atau handphone

dalam mengakses sebuah berita. Karena setiap orang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam menggunakan internet ataupun

handphone. Bagi sebagian orang, mungkin mereka lebih senang dengan media konvensional seperti membaca koran, menonton televisi, dan mendengarkan radio.

Dalam sisi pemberitaan berita, jurnalisme online masih dipandang sebelah mata. Karena siapa saja dapat menulis sebuah berita (misal melalui blog, website atau kegiatan citizen journalism), tidak pandang status maupun pendidikan, maka kredibilitas dari sebuah

12 berita tersebut menjadi pertanyaan, karena orang-orang yang tidak memiliki keterampilan jurnalistik bisa ikut menulis apa saja yang mereka inginkan, tidak terikat oleh aturan-aturan jurnalistik. Sedangkan dalam jurnalisme konvensional, aturan-aturan penulisan sangat dijunjung tinggi, berita yang ditampilkan terjamin kebenarannya dan pasti diakui kredibilitasnya.

E.2.4. Karakteristik Jurnalisme Online

Kehadiran jurnalisme online memiliki karakteristik sendiri, menurut Yayan Sopyan karakteristik jurnalisme online adalah :9

1. Kemudahan bagi penerbit atau pengakses untuk mengalihkan waktu pengaksesan.

2. Real time. Langsung bisa disajikan. Penerbit bisa menulis setiap saat. Pengguna (user) dapat berita secara sering dan terbaru.

3. Unsur multimedia. Bentuk dan publikasi yang lebih kaya dan beragam. Sajiannya tidak klasik, seperti yang sering terlihat di media cetak. Dalam media online terdapat banyak fitur, ilustrasi tampilan yang sangat menarik, jenis warga yang beragam dan lain-lain.

9

13 4. Interaktif. Hyperlink memungkinkan user terhubung dengan

link-link lain.

E.2.5. Citizen Journalism

Citizen journalism atau biasa dikenal dengan jurnalisme warga negara adalah salah satu pelaku pada kegiatan jurnalisme online. Citizen journalism adalah keterlibatan warga negara dalam memberitakan sesuatu dengan menggunakan media online. Warga negara disini maksudnya adalah seseorang tanpa memandang latar belakang, status sosial, maupun pendidikan. Citizen journalism

menuliskan pandangannya atas suatu peritiwa karena didorong oleh keinginan untuk membagi apa yang dilihat dan diketahuinya.10

Beberapa bentuk citizen journalism dalam media, menurut D. Lasica adalah :11

1. Partisipasi audiens (seperti komentar-komentar pengguna yang dilampirkan untuk mengomentari kisah berita, blog pribadi, foto atau video gambar yang ditangkap kamera handphone, berita lokal yang ditulis oleh suatu komunitas).

2. Berita independen dan informasi yang ditulis dalam website.

10

Nurudin, Citizen Journalism Sebagai Katarsis Baru Masyarakat (Litera Buku, Yogyakarta 2010) Hal 61

11

14 3. Partisipasi di berita situs. Berisi komentar-komentar pembaca atas

sebuah berita yang disiarkan oleh media tertentu. 4. Tulisan ringan seperti dalam milis atau e-mail.

5. Situs pemancar pribadi (video situs pemancar). Kelebihan dari hadirnya citizen journalism adalah :12

1. Citizen journalism mendorong terciptanya iklim demokratisasi.

Blog mampu mewacanakan informasi alternatif dan tidak terikat oleh sistem seperti pada media konvensional. Kebebasan ini memberikan beragam informasi kepada masyarakat.

2. Citizen journalism memupuk budaya tulis dan baca pada masyarakat.

Budaya tulis dan baca adalah budaya yang lebih mencerdaskan. Masyarakat bisa menulis apa saja dalam blog.

3. Menciptakan ruang publik (public sphere) di masyarakat.

Masyarakat bisa berdiskusi bebas dalam blog tanpa adanya aturan.

4. Citizen journalism menciptakan kontrol sosial media.

Ketika kekuasaan tidak bisa terkontrol secara efektif, blog

memberikan suntikan vitamin untuk melakukan kontrol atas ketimpangan di masyarakat.

12

15

Dokumen terkait