• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kāmāvacara sobhana citta – 24

Dalam dokumen Dasar-Dasar Abhidhamma. Bhikkhu Sikkhānanda (Halaman 112-115)

Hal penting yang perlu diingat, virati – 3 dan apamaññā – 2 hanya muncul saat dibutuhkan dan munculnya terpisah karena mempunyai objek yang berbeda. Virati – 3 tidak bersekutu dengan

mahā vipāka dan mahā kiriya citta. Apamaññā – 2 tidak bersekutu dengan mahā vipāka citta. Thīduka – 2 adalah akusala cetasika jadi tidak bersekutu dengan sobhana sasaṅkhārika citta.

Silakan lihat tabel 2.5 Saṅgaha kāmāvacara sobhana citta – 24.

Mah ā kusala 1-2 : aññasamāna cetasika – 13, sobhana sādhāraṇa – 19, virati – 3,

apamaññā – 2, paññindriya – 1, total 38 citta (13 + 19 + 3 + 2 + 1 = 38). Karena mudah, untuk citta

yang lainnya silakan uraikan sendiri.

Tabel 2.5 Saṅgaha kāmāvacara sobhana citta – 24

Nama citta Aññasamāna

13 sāddhāraṇa Sobhana

19

Virati

3 Apamaññā 2 Paññindriya1 cetasikaTotal **

Mahā kusala 1-2 13 19 3* 2* 1 38

Mahā kusala 3-4 13 19 3* 2* 37

Mahā kusala 5-6 12 (pīti) 19 3* 2* 1 37

Mahā kusala 7-8 12 (pīti) 19 3* 2* 36

Mahā vipāka 1-2 13 19 1 33

Mahā vipāka 3-4 13 19 32

Mahā vipāka 7-8 12 (pīti) 19 31

Mahā kiriya 1-2 13 19 2* 1 35

Mahā kiriya 3-4 13 19 2* 34

Mahā kiriya 5-6 12 (pīti) 19 2* 1 34

Mahā kiriya 7-8 12 (pīti) 19 2* 33

* maksudnya adalah cetasika tersebut hanya bersekutu saat dibutuhkan (sesekali). ** maksudnya adalah total cetasika yang mungkin bersekutu secara umum.

Bila ditinjau secara detil pada tingkat aplikasi, maka akan terdapat beberapa kombinasi seperti yang terjadi pada akusala citta – 12. Contoh:

Mah ā kusala citta 1-2 : aññasamāna cetasika – 13, sobhana sāddhāraṇa – 19, paññindriya – 1, total 33 citta. Tetapi, sesekali salah satu dari virati – 3 atau/dan apamaññā – 2 dapat muncul, sehingga dapat terjadi 3 alternatif kombinasi yang lainnya:

Jika virati – 1 muncul, total 34 citta (33 + 1). Jika apamaññā – 1 muncul, total 34 citta (33 + 1).

Jika virati – 1 dan apamaññā – 1 muncul, total 35 citta (33 + 2).

Mah ā kusala citta 3-4 : aññasamāna cetasika – 13, sobhana sāddhāraṇa – 19, total 32 citta. Tetapi, sesekali salah satu dari virati – 3 atau/dan apamaññā – 2 dapat muncul, sehingga dapat terjadi 3 alternatif kombinasi yang lainnya:

Jika virati – 1 muncul, total 33 citta (32 + 1). Jika apamaññā – 1 muncul, total 33 citta (32 + 1).

Jika virati – 1 dan apamaññā – 1 muncul, total 34 citta (32 + 2).

Mah ā kusala citta 5-6 : aññasamāna cetasika – 12 (pīti), sobhana sāddhāraṇa – 19,

paññindriya – 1, total 32 citta. Tetapi, sesekali salah satu dari virati – 3 atau/dan apamaññā – 2

dapat muncul, sehingga dapat terjadi 3 alternatif kombinasi yang lainnya: Jika virati – 1 muncul, total 33 citta (32 + 1).

Jika apamaññā – 1 muncul, total 33 citta (32 + 1).

Jika virati – 1 dan apamaññā – 1 muncul, total 34 citta (32 + 2).

Mah ā kusala citta 7-8 : aññasamāna cetasika – 12 (pīti), sobhana sāddhāraṇa – 19, total 31

citta. Tetapi, sesekali salah satu dari virati – 3 atau/dan apamaññā – 2 dapat muncul, sehingga

dapat terjadi 3 alternatif kombinasi yang lainnya: Jika virati – 1 muncul, total 32 citta (31 + 1). Jika apamaññā – 1 muncul, total 32 citta (31 + 1).

Jika virati – 1 dan apamaññā – 1 muncul, total 33 citta (31 + 2).

Untuk kasus mahā vipāka tidak ada perubahan dengan uraian yang tertera di tabel karena tidak bersekutu dengan cetasika yang tidak tetap (virati – 3 dan apamaññā – 2). Sedangkan untuk

mahā kiriya, uraian detailnya sama dengan pada bagian mahā kusala, perbedaannya pada mahā kiriya tidak ada virati – 3 yang bersekutu. Sehingga hanya ada 1 alternatif kombinasi dengan salah

satu dari apamaññā – 2. Jumlah total cetasika alternatif yang dapat bersekutu dengan mahā kiriya tinggal ditambah satu cetasika. Contoh:

Mah ā kiriya citta 1-2 : aññasamāna cetasika – 13, sobhana sāddhāraṇa – 19, paññindriya – 1, total 33 citta. Tetapi, sesekali salah satu dari apamaññā – 2 dapat muncul, jika hal ini terjadi, maka totalnya menjadi 34 citta (33 + 1). Yang lain, silakan uraikan sendiri.

Contoh kasus:

Seorang ibu dengan senang hati dan penuh keyakinan setiap pagi hari melakukan latihan meditasi selama satu jam atas anjuran anak laki-lakinya dan mengetahui bahwa meditasi itu akan membawa hasil yang baik, baik di kehidupan ini dan selanjutnya. Citta apakah yang muncul saat itu dan berapa cetasika yang bergabung dengan citta tersebut?

Melakukan latihan meditasi tentu saja merupakan hal yang baik, maka ini termasuk mahā kusala

citta. Merasa senang melakukannya = somanassa; atas anjuran anaknya = sasaṅkhārika; dan

mengetahui bahwa meditasi itu bermanfaat = ñāṇa-sampayuttaṁ. Jadi citta yang muncul saat itu adalah somanassa-sahagataṁ ñāṇa-sampayuttaṁ sasaṅkhārikam. Cetasika yang bersekutu adalah aññasamāna 13 + sobhana sāddhāraṇa 19, + paññindriya 1, total 33 cetasika.

Seorang pemuda merasa tidak tega (kasihan) untuk membunuh ikan hasil pancingannya setelah melihatnya menggelepar-gelepar di tanah, maka dia langsung melepaskan kembali ikan tersebut; tetapi dia tidak menyadari bahwa membunuh itu akan membawa hasil yang tidak baik (tidak mengenal hukum karma). Citta apakah yang muncul saat itu dan berapa cetasika yang bergabung dengan citta tersebut?

Membebaskan ikan tersebut dari kematian adalah perbuatan maha baik, maka ini termasuk mahā

kusala citta. Tidak menyadari bahwa membunuh itu tidak baik = ñāṇa-vippayuttaṁ; langsung

melepaskannya = asaṅkhārika; dan karena hanya merasa tidak tega dan tidak mengerti hukum karma, kemungkinan dia tidak merasa senang atau bahagia dapat melepaskan ikan tersebut kembali = upekkhā. Jadi citta yang muncul saat itu adalah upekkhā-sahagataṁ ñāṇa-vippayuttaṁ

asaṅkhārikam. Merasa kasihan melihat ikan tersebut menderita adalah manifestasi dari welas asih

(karuṇā cetasika). Menghindari terjadinya pembunuhan adalah manifestasi dari perbuatan benar (sammā kammanta cetasika). Maka, cetasika yang bersekutu adalah aññasamāna 12 (pīti) +

sobhana sāddhāraṇa 19, + karuṇā 1 (salah satu dari apamaññā – 2), + sammā kammanta 1 (salah

satu dari virati - 3), total 33 cetasika.

Agar dapat lebih memahami aplikasinya, mari tinjau kasus yang cukup komplek ini. Saat pesta ulang tahun semua tamu yang hadir turut berbahagia (muditā), kemudian salah satu tamu

melihat benda yang dia sukai dan timbul niat untuk mencurinya, tetapi karena takut merasa malu bila sampai tertangkap oleh teman-temannya dan menyadari bahwa mencuri adalah tidak baik, maka setelah merenungkannya dia membatalkan niat mencurinya. Dia merasa bahagia karena dapat menghindari pencurian. Citta apakah yang muncul saat itu dan berapa cetasika yang bergabung dengan citta tersebut? Kasus ini perlu dibagi beberapa bagian, tetapi karena keterangannya tidak spesifik, maka hanya garis besarnya saja yang akan dibahas.

*Saat pesta ulang tahun semua tamu yang hadir turut berbahagia (muditā), citta yang timbul bisa merupakan salah satu dari mahā kusala citta – 8. Tetapi karena ini adalah suasana pada saat ulang tahun yang kemungkinan semuanya merasa senang, maka lebih condong ke somanassa mahā

kusala citta – 4. Beberapa guru berpendapat bahwa apamaññā – 2 tidak bisa muncul dengan upekkhā mahā kusala citta – 4 & upekkhā mahā kiriya citta – 4. Tetapi orang yang sifatnya

pendiam dan dingin, mungkin turut berbahagia dengan salah satu dari upekkhā mahā kusala citta

– 4.

*Berniat mencuri benda yang disukainya, ini termasuk somanassa lobha mūla citta – 4. Mengetahui bahwa mencuri itu tidaklah baik, maka kesadarannya tidak berhubungan dengan pandangan salah, maka kesadarannya adalah salah somanassa diṭṭhigata-vippayuttaṁ lobha mūla

citta – 2. Pikirannya berubah dari pikiran baik ke tidak baik, maka citta dan cetasika pun berubah.

* Membatalkan niat mencurinya setelah merenungkannya = ini adalah kerja dari sammā

kammanta cetasika (salah satu dari virati - 3), maka pasti citta-nya adalah mahā kusala. Karena

dilakukannya setelah merenungkannya = sasaṅkhārika. Dia menyadari bahwa mencuri itu tidak baik = ñāṇa-sampayuttaṁ. Dan merasa senang dapat melakukan hal itu = somanassa. Jadi citta yang muncul saat itu adalah somanassa-sahagataṁ ñāṇa-sampayuttaṁ saṅkhārikam. Maka, cetasika yang bersekutu adalah aññasamāna 13 + sobhana sāddhāraṇa 19, + sammā kammanta 1 (salah satu dari virati - 3), + paññindriya 1, total 34 cetasika.

Dalam dokumen Dasar-Dasar Abhidhamma. Bhikkhu Sikkhānanda (Halaman 112-115)