• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KONDISI PEREKONOMIAN

3.6 KABUPATEN ACEH TIMUR

Perekonomian Aceh Timur ditopang oleh sektor pertanian karena mampu menyumbang 33,27 persen dalam kegiatan ekonomi daerah. Akan tetapi, dengan adanya pertambangan minyak dan

gas bumi (migas), peran sektor primer di wilayah ini mencapai 61 persen lebih. Karena sektor pertambangan dan penggalian mampuberkontribusi sebesar 37,05 persen dalam perekonomian daerah. Jika migas dikeluarkan dari PDRB, maka kontribusi sektor pertanian mencapai 52,86 persen dalam kegiatan ekonomi daerah. Sektor bangunan/konstruksi, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor jasa-jasa memberikan andil sekitar 8-9 persen.8

7

Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh 8Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRB

TENAGA

KERJA

Penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM Provinsi Aceh 2012

87

88 |P e n e l i t i a n K o m o d i t i / P r o d u k / J e n i s U s a h a U n g g u l a n U M K M P r o v i n s i

A c e h 2 0 1 2

Sekitar 141.738 penduduk Kabupaten Aceh Timur bekerja, mereka bekerja pada berbagai sektor

dengan sektor pertanian sebagai sektor penyerap tenaga kerja terbanyak. Sektor pertanian menyerap tenaga kerja hingga 55,92 persen.

Gambar 29Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Aceh Timur, 2011

Yang kedua adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 16,49 persen dari seluruh pekerja. Sektor jasa-jasa berada pada posisi ketiga sebagai penyerap tenaga kerja terbanyak, yakni 13,69 persen.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2011 tercatat 3,71 persen, jika tanpa migas. Andaikan migas dimasukkan dalam PDRB, maka pertumbuhan ekonomi wilayah ini hanya

2,33 persen. Hal ini disebabkan oleh penurunan subsektor pertambangan minyak dan gas bumi yang menurun sebesar 0,54 persen pada saat yang sama. Sektor bangunan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran mengalami kemajuan yang cukup berarti. Kedua sektor tersebut tumbuh masing-masing sebesar 8,62 persen dan 9,73 persen.

3.7 KABUPATENACEHTENGAH

Struktur perekonomian Kabupaten Aceh Tengah masih didominasi oleh sektor primer dengan

kontribusinya sebesar 54,68 persen. Namun demikian, kondisi ini mulai bergeser ke arah sektor tersier yang memberikan kontribusi sebesar 33,36 persen. Padahal 5 tahun lalu peranannya masih sekitar 30 persen.9 Sektor pertanian sangat mendominasi perekonomian kabupaten yang mempunyai daratan bergunung ini. Tahun 2010 sektor tersebut memberi sumbangan 54,20 persen dalam perekonomian. Sektor kedua dengan kontribusi terbesar adalah sektor jasa-jasa yang menyumbang 15,28 persen dalam perekonomian daerah ini. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan sektor bangunan/konstruksi turut ambil bagian dalam kegiatan ekonomi daerah yang terkenal akan komoditi kopi ini. Peran kedua sektor tersebut masing-masing tercatat 10,29 persen dan 9,61 persen.

9

Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRB

TENAGA

KERJA

Sekitar 54 persen penduduk yang bekerja, mempunyai pencaharian di sektor pertanian. Berarti

hampir sama dengan kontribusi produk yang dihasilkan melalui PDRB daerah ini. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor sekunder hanya sekitar 1,82 persen dari sejumlah 73.406 penduduk yang bekerja. Mereka berhasil menyumbang perekonomian Aceh Tengah sebesar 11,96 persen. Kondisi sebaliknya terjadi pada kelompok sektor tersier, dimana sekitar 34 persen kue ekonomi daerah dihasilkan oleh 39,30 persen pekerja.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2010 tercatat 4,32 persen. Kondisi

ini lebih baik dari tahun sebelumnya yang mengalami pertumbuhan 4,27 persen.

Gambar 30Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Aceh Tengah, 2011

Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah sektor listrik, gas, dan air, yakni naik 16,79 persen. Kedua, sektor pengangkutan dan komunikasi yang mampu tumbuh 8,60 persen, serta ketiga, adalah sektor bangunan/konstruksi yang meningkat 8,03 persen. Sementara sektor utama daerah ini, yakni sektor pertanian hampir stagnan, hanya tumbuh 0,31 persen. Selain sektor bangunan/konstruksi, sektor yang kontribusinya cukup besar serta mampu meningkat tinggi adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran (7,81 persen) dan sektor jasa-jasa (7,16 persen).

3.8 KABUPATENACEHBARAT

Seperti kebanyakan daerah lainnya di Provinsi Aceh, perekonomian Kabupaten Aceh Barat juga didominasi sektor pertanian. Sekitar 37,32 persen kegiatan ekonomi dihasilkan oleh sektor ini

(tahun 2011). Tidak seperti daerah lainnya dimana kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian semakin mengecil, sumbangan sektor pertanian di wilayah ini justru meningkat. Padahal 4 tahun yang lalu kontribusi sektor tersebut hanya sekitar 30 persen.10 Sektor perdagangan, hotel, dan restoran memberikan sumbangan terbesar kedua sebesar 19,09 persen. Kemudian sektor jasa-jasa memberikan kontribusi terbesar ketiga (17,95 persen), dengan subsektor jasa pemerintahan umum sebagai penyokong utama (16,83 persen). Sektor bangunan/konstruksi juga masih memberikan

10Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRB

TENAGA

KERJA

Penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM Provinsi Aceh 2012

89

90 |P e n e l i t i a n K o m o d i t i / P r o d u k / J e n i s U s a h a U n g g u l a n U M K M P r o v i n s i

A c e h 2 0 1 2 kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian daerah ini. Namun demikian selama 4 tahun terakhir, peranannya berangsur menurun.

Gambar 31Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Aceh Barat, 2011

Sebanyak 75.845 penduduk bekerja di berbagai sektor ekonomi. Sekitar 51,04 persen penduduk

bekerja pada sektor pertanian. Sedangkan 2,08 persen lainnnya bekerja di sektor pertambangan dan penggalian. Penduduk yang bekerja di sektor jasa-jasa mencapai 19,86 persen, sementara kontribusi yang dihasilkan sebesar 17,95 persen. Produktivitas pekerja pada sektor bangunan/kontruksi merupakan yang terbesar selain sektor keuangan. Sekitar 4,79 persen penduduk yang bekerja pada sektor bangunan berhasil memberikan kontribusi sebesar 12,52 persen dalam perekonomian daerah ini.

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Barat secara umum sebesar 5,24 persen, angka ini

lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang tercatat 5,09 persen. Secara lebih khusus, beberapa sektor penting yang memberikan kontribusi cukup nyata adalah sektor pertanian. Sektor primer ini mampu tumbuh 8,53 persen pada tahun 2011. Sektor industri pengolahan dan sektor listrik, gas, dan air minum merupakan sektor yang mengalami pertumbuhan tertinggi walaupun kontribusi kedua sektor tersebut masih kecil. Pertumbuhan ekonomi pada kedua sektor tersebut masing-masing sebesar 9,71 persen dan 11,95 persen.

3.9 KABUPATENACEHBESAR

Sebagai daerah penyangga Ibukota Provinsi, yaitu Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar turut menuai imbas ekspansi ekonomi. Terbukti selain sektor pertanian yang memberikan

kontribusi terbesar (28,04 persen), sektor perdagangan, hotel, dan restoran mampu memberikan sumbangan 20,59 persen pada perekonomian daerah ini. Demikian pula dengan sektor bangunan/konstruksi yang memberikan sumbangan hingga 15,60 persen dalam kegiatan ekonomi. Selain sektor jasa-jasa yang berkontribusi 14 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi juga memberikan andil yang cukup nyata (12,38 persen). Subsektor pengangkutan udara berperan besar pada sektor yang disebutkan kedua, kontribusinya mencapai 8,73 persen.11

11Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRB

TENAGA

KERJA

Gambar 32Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Aceh Besar, 2011

Kelompok sektor primer secara umum berkontribusi hingga 31 persen dalam perekonomian,

sementara tenaga kerja yang menggantungkan hidup pada kelompok sektor tersebut sebanyak 24 persen dari sekitar 148,63 ribu orang. Sektor sekunder memberikan kontribusi sebesar 19,20 persen dalam perekonomian dengan jumlah pekerja sekitar 8,16 persen dari total penduduk yang bekerja. Dengan demikian produktivitas pekerja sektor sekunder lebih baik daripada sektor primer. Untuk sektor tersier yang memberikan andil hingga 50,18 persen dalam kegiatan ekonomi daerah, menyerap tenaga kerja hingga 57,17 persen dari seluruh penduduk yang bekerja. Kondisi ini menunjukkan bahwa produktivitas pekerja kelompok sektor ini paling rendah daripada kelompok sektor primer dan sekunder.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Besar tercatat 5,34 persen (tahun 2011). Sektor

perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor yang menjanjikan, karena selain berkontribusi hampir seperlima dalam kue ekonomi daerah ini, sektor ini juga mampu tumbuh melejit hingga 12,38 persen.

3.10 KABUPATENPIDIE

Pidie adalah daerah yang terkenal akan hasil pertaniannya, terutama tanaman bahan makanan dan peternakan. Kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian mencapai 59,25 persen. Ini

merupakan yang tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh. Sementara subsektor tanaman bahan makanan memberikan andil 24,80 persen dan subsektor peternakan menyumbang 27,04 persen dalam perekonomian daerah ini.12 Sektor lain yang mampu memberikan kontribusi nyata adalah sektor jasa-jasa, yakni sebesar 15,50 persen. Sektor ini didukung oleh subsektor jasa pemerintahan umum yang mampu memberi andil hingga 14,36 persen.

Hampir 60 persen perekonomian yang disumbang sektor pertanian di daerah ini, ternyata menyerap tenaga kerja hingga 62 persen dari total penduduk yang bekerja (157 ribu

12Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRBPDR

B

TENAGA

KERJA

Penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM Provinsi Aceh 2012

91

92 |P e n e l i t i a n K o m o d i t i / P r o d u k / J e n i s U s a h a U n g g u l a n U M K M P r o v i n s i

A c e h 2 0 1 2

orang).Sedangkan sekitar 7,32 persen pekerja terserap dalam kelompok sektor manufaktur/sekunder,

dengan memberikan kontribusi hingga 10,48 persen dalam kegiatan ekonomi. Sementara itu, kelompok sektor tersier yang memberikan kontribusi hingga 29,31 persen mampu menyerap tenaga kerja sebesar 24,40 persen dari seluruh penduduk yang bekerja.

Pertumbuhan ekonomi daerah Pidie relatif datar, sejak 2008 hingga 2011 berkisar pada angka 4,5 persen per tahun. Pada tahun 2011 pertumbuhan kegiatan ekonomi di Kabupaten Aceh Besar tercatat 4,49 persen.

Secara sektoral, beberapa sektor usaha yang mampu tumbuh signifikan adalah sektor pengangkutan dan komunikasi dan sektor jasa-jasa. Laju perekonomian pada kedua sektor

tersebut masing-masing sebesar 9,21 persen dan 7,27 persen. Sektor pertanian yang menjadi tumpuan pokok perekonomian daerah, hanya mampu tumbuh 1,63 persen.

Gambar 33Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Pidie, 2011

3.11 KABUPATENBIREUEN

Pertanian merupakan salah sektor utama dalam perekonomian Kabupaten Bireuen. Pada tahun

2011 diperkirakan sekitar 36,64 persen kegiatan ekonomi di daerah ini disumbang oleh sektor pertanian. Sandaran utama sektor ini berada pada subsektor tanaman bahan makanan yang mencapai 16,04 persen. Kabupaten Bireuen merupakan wilayah lintasan yang dikenal akan daerah perdagangan. Terbukti sektor perdagangan, hotel, dan restoran mampu memberikan kontribusi sebesar 25,46 persen dalam perekonomian daerah ini. Subsektor perdagangan besar dan eceran memberi andil hingga 24,88 persen.13 Sektor pengangkutan dan komunikasi juga tercatat memberikan andil yang cukup besar, yakni sebesar 13,89 persen. Sekitar 11,11 persen diantaranya didorong oleh subsektor pengangkutan, terutama angkutan jalan raya.

Sekitar 52 persen dari 163 ribu penduduk yang bekerja, berusaha di sektor primer. Namun

kontribusi mereka pada perekonomian daerah hanya sekitar 37,78 persen. Artinya produktivitas pekerja sektor pertanian dan sektor pertambangan & penggalian lebih rendah daripada kelompok sektor lainnya. Penduduk yang bekerja pada sektor sekunder sekitar 5 persen dari seluruh pekerja.

13Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRB

TENAGA

KERJA

Namun mereka berhasil memberikan kontribusinya sebesar 13 persen dalam perekonomian. Demikian pula halnya dengan kelompok sektor tersier, dimana sekitar 35 persen penduduk yang bekerja berhasil menymbang 49 persen dalam kegiatan ekonomi di daerah „Kota Juang‟ itu.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bireuen tercatat 4,72 persen pada tahun 2011, angka ini lebih

rendah dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 5,70 persen. Sektor pertanian mampu tumbuh diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi secara umum, sektor ini tumbuh 5,09 persen. Sebaliknya, sektor perdagangan, hotel, dan restoran justru tumbuh lebih rendah dibawah rata-rata pertumbuhan secara umum, yakni 4,46 persen. Sementara itu sektor pengangkutan dan komunikasi ternyata memliki pertumbuhan tertinggi daripada sektor-sektor ekonomi lainnya. Sektor yang didominasi oleh angkutan jalan raya ini mengalami kenaikan sebesar 8,48 persen

Gambar 34Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Bireuen, 2011

3.12 KABUPATENACEHUTARA

Aceh Utara adalah kabupaten terbesar di Provinsi Aceh, baik dari segi jumlah penduduk maupun

jumlah wilayah administrasi kecamatan dan gampong. Bahkan sebelum memekarkan Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe, wilayahnya merupakan salah satu yang terluas di provinsi paling barat di Indonesia tersebut. Meskipun telah jauh berkurang, pertambangan minyak dan gas bumi masih berperan besar dalam perekonomian daerah. Karena dari sejumlah hampir 12 trilyun rupiah PDRB kabupaten ini, sebanyak 44,46 persen merupakan kontribusi pertambangan migas. Bahkan pada 3 tahun sebelumnya, pertambangan migas memberi kontribusi hingga 64,48 persen dalam kegiatan ekonomi daerah ini.14

Seperti kebanyakan daerah lainnya di Provinsi Aceh, sektor pertanian juga memberikan peran yang besar dalam kegiatan ekonomi. Sekitar 23 persen perekonomian daerah ini disumbang oleh

sektor pertanian, dengan catatan jika migas dimasukkan. Andai migas tidak dimasukkan ke dalam kegiatan ekonomi, maka peran sektor pertanian mencapai 41,31 persen. Mengingat potensi pertambangan migas semakin berkurang, maka potensi sektor pertanian layak dikembangkan agar dapat menjadi penyokong utama kegiatan ekonomi di daerah ini.

14Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRB

TENAGA

KERJA

Penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM Provinsi Aceh 2012

93

94 |P e n e l i t i a n K o m o d i t i / P r o d u k / J e n i s U s a h a U n g g u l a n U M K M P r o v i n s i

A c e h 2 0 1 2

Sektor lain yang mempunyai peran cukup besar adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang memberi kontribusi sebesar 14,88 persen. Kemudian sektor jasa-jasa memberi

sumbangan sebesar 13,59 persen dalam perekonomian daerah, subsektor jasa pemerintahan umum sebagai kontributor utama dengan perannya sebesar 12,39 persen. Sementara itu sektor pengangkutan dan komunikasi berperan sebesar 11,38 persen.

Gambar 35Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Aceh Utara, 2011

Sekitar 211.686 penduduk Kabupaten Aceh Utara telah bekerja, dimana sebagian besar bekerja di

sektor pertanian (63,38 persen). Mereka berkontribusi dalam perekonomian sebesar 22,95 persen. Jika digabung dalam kelompok sektor primer, maka penduduk yang bekerja sebanyak 63,96 persen dengan kontribusi dalam kegiatan ekonomi sebesar 67,89 persen. Ini disebabkan oleh pertambangan migas. Sementara itu, kelompok sektor tersier yang menyerap tenaga kerja sebanyak 30,73 persen dari keseluruhan penduduk yang bekerja, memberikan andil sebesar 24,52 persen dalam perekonomian daerah.

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Aceh Utara cenderung moderat, dengan pertumbuhan di

bawah 4 persen pada 4 tahun terakhir (2008-2011). Pada tahun 2011 tercatat 3,91 untuk nonmigas dan jika migas dimasukkan maka pertumbuhan ekonomi wilayah ini hanya 2,46 persen. Angka yang disebutkan terakhir sudah sangat baik kemajuannya, karena pada 3 tahun sebelumnya nilainya minus alias menurun. Hal itu disebabkan oleh penurunan produksi pertambangan migas.Ditinjau dari sisi sektor usaha, terlihat bahwa sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan tertinggi, yakni 9,16 persen. Dengan kontribusi yang besar dalam kegiatan ekonomi, maka sektor yang ditopang oleh subsektor jasa pemerintahan umum ini menjadi motor penggerak ekonomi Aceh Utara.Sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan tumbuh sebesar 7,49 persen. Namun akibat kontribusinya yang kecil, maka dampaknya tidak begitu besar dalam pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Sementara sektor pengangkutan dan komunikasi tumbuh lumayan sebesar 5,63 persen.

Sektor pertambangan dan penggalian turun 0,34 persen, sebagai akibat penurunan subsektor

pertambangan migas. Sedangkan sektor utama lainnya, yakni sektor pertanian hanya tumbuh sebesar 0,95 persen.

PDRB

TENAGA

KERJA

3.13 KABUPATENACEHBARATDAYA

Aceh Barat Daya merupakan kabupaten baru yang mekar dari Kabupaten Aceh Selatan, namun

perkembangan ekonomi di daerah ini cukup menjanjikan. Sektor pertanian masih mendominasi kegiatan ekonominya, namun secara berangsur cenderung menurun. Pada tahun 2008 sektor pertanian masih memberikan kontribusi 36,33 persen dalam perekonomian, 4 tahun kemudian sektor tradisional tersebut hanya menyumbang 30,19 persen dalam kegiatan ekonomi.15

Sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan sektor jasa-jasa merupakan dua sektor ekonomi dari kelompok tersier yang memimpin perekonomian daerah ini. Kontribusi kedua sektor tersebut

masing-masing sebesar 21,74 persen dan 19,23 persen, berarti sekitar 41 persen perekonomian di Aceh Barat Daya ditopang oleh kedua sektor ini.Sektor bangunan/kontruksi juga memberi andil yang tidak bisa dipandang sebelah mata, karena sektor padat modal ini berkontribusi hingga 16,45 persen pada perekonomian daerah.

Hampir sebanyak 54 ribu penduduk usia kerja bekerja pada berbagai sektor ekonomi. Sekitar

separuh dari mereka bekerja di sektor pertanian, jika ditambah dengan sektor tradisional lainnya (sektor pertambangan dan penggalian), maka menjadi lebih dari 50 persen. Sementara itu, andil yang mereka berikan dalam perekonomian hanya 30,64 persen. Selain itu, sebanyak 4,30 persen penduduk yang bekerja di sektor sekunder berhasil memberikan andil hingga 19,76 persen dalam perekonomian daerah. Sedangkan untuk kelompok sektor tersier, dari 39,26 persen penduduk yang bekerja hasil yang diberikan mencapai 49,60 persen.Akan tetapi, sektor jasa-jasa yang didominasi oleh subsektor jasa pemerintahan umum yang menyerap tenaga kerja hingga 20,54 persen dari keseluruhan penduduk, ternyata hanya mampu memberikan kontribusi 19,23 persen dalam kegiatan ekonomi.

Gambar 36Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Aceh Barat Daya, 2011

Perekonomian daerah ini tumbuh sekitar 5,08 persen pada tahun 2011, lebih tinggi daripada setahun sebelumnya yang tercatat 4,92 persen. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran patut menjadi favorit karena disamping kontribusinya yang besar, sektorini juga mampu tumbuh hingga 7,09 persen.Berikutnya adalah sektor bangunan/konstruksi, sektor ini juga mampu tumbuh hingga 7,11 persen dengan andil yang cukup signifikan. Mengingat daerah ini sedang bergeliat, maka tak tertutup

15Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRB

TENAGA

KERJA

Penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM Provinsi Aceh 2012

95

96 |P e n e l i t i a n K o m o d i t i / P r o d u k / J e n i s U s a h a U n g g u l a n U M K M P r o v i n s i

A c e h 2 0 1 2 kemungkinan kedua sektor tersebut mampu menjadi leading sector dalam pembangunan daerah untuk beberapa waktu ke depan.

3.14 KABUPATENGAYOLUES

Sekitar dua per tiga perekonomian Kabupaten Gayo Lues berfokus pada sektor primer,

terutama sektor pertanian. Kontribusi mereka dalam perekonomian mencapai 56,25 persen.16Kedua, kelompok sektor tersier memberikan kontribusi hingga 28,76 persen dalam perekonomian. Sektor jasa-jasa sendiri menyumbang hingga separuh dalam kelompok tersebut (14,49 persen). Sementara kontribusi sektor sekunder atau manufaktur sebesar 14,99 persen dalam kegiatan ekonomi daerah berdataran tinggi itu.

Sebanyak 32 ribu orang bekerja di daerah ini, dimana sebagian besar bekerja di sektor pertanian (53,03 persen). Berikutnya adalah penduduk yang bekerja di sektor jasa-jasa, mereka tercatat sebanyak 17,80 persen.

Sektor lainnya yang cukup besar menjadi tumpuan hidup penduduk adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dan sektor industri pengolahan. Penyerapan tenaga kerja pada kedua sektor tersebut masing-masing sebesar 11,79 persen dan 10,58 persen.

Pertumbuhan ekonomi di kabupaten yang mekar dari Kabupaten Aceh Tenggara ini mencapai 5,19 persen (tahun 2010). Kenaikan ini lebih besar daripada 2 tahun sebelumnya yang tercatat

dibawah 5 persen pada tahun bersangkutan.Sektor andalan seperti sektor pertanian dan sektor jasa-jasa hanya mampu tumbuh dibawah rata-rata pertumbuhan secara agregat. Kecuali sektor perdagangan, hotel, dan restoran yang masih mampu menjadi andalan kemajuan ekonomi daerah. Sektor ini tumbuh hingga 8,01 persen pada tahun 2010.

Gambar 37Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Gayo Lues, 2011

16Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRB

TENAGA

KERJA

3.15 KABUPATENACEHTAMIANG

Setelah memekarkan diri dari Kabupaten Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang terus menata diri dengan membangun dari berbagai sektor andalannya. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Utara, posisi ini dapat menjadi menjadi peluang yang strategis.

Sekitar 42,33 persen perekonomian wilayah ini disumbang melalui sektor pertanian. Di

daerahnya juga terdapat pertambangan minyak bumi skala kecil, namun mampu memberikan kontribusi sekitar 10 persen pada perekonomian daerah.17Sektor lain yang menjadi andalan adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran dengan andilnya sebesar 15,43 persen. Beberapa sektor dengan kontribusi antara 7-8 persen adalah sektor industri pengolahan, sektor bangunan/konstruksi, dan sektor jasa-jasa.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, sekitar 56,60 persen terserap dalam sektor pertanian dengan menghasilkan nilai tambah sebesar 42,33 persen pada perekonomian daerah itu.Tenaga kerja

yang terserap dalam kelompok sektor sekunder sebanyak 6,80 persen dari total pekerja. Mereka mampu memberikan kontribusi hingga 17,29 persen dalam kegiatan ekonomi daerah. Sementara itu, pada kelompok sektor tersier, sebanyak 35,70 persen tenaga kerja diserap dengan memberikan andil sekitar 30 persen dalam perekonomian.

Gambar 38Distribusi Persentase PDRB (2010) dan Proporsi Pekerja (2011) Menurut Lapangan Usaha, Kabupaten Aceh Tamiang

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Tamiang tercatat 3,02 persen (dengan migas) pada

tahun 2011. Jika migas dikeluarkan, angka tersebut tidak banyak berubah, karena pertumbuhan ekonomi nonmigas sebesar 3,15 persen.Secara sektoral sektor jasa-jasa tumbuh paling tinggi, yakni sebesar 11,76 persen. Sektor bangunan tumbuh sebesar 8,01 persen pada posisi kedua. Sebaliknya, sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yakni pertanian hanya mampu bertambah 0,32 persen dari nilai tambah tahun sebelumnya.

3.16 KABUPATENNAGANRAYA

Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian daerah di Provinsi Aceh.

Demikian pula halnya di Kabupaten Nagan Raya. Bahkan proporsi sektor pertanian di kabupaten ini lebih besar dua kali lipat daripada sumbangan sektor pertanian pada perekonomian Provinsi Aceh.

17Badan Pusat Statistik Provinsi Aceh

PDRB

TENAGA

KERJA

Penelitian Komoditi/Produk/Jenis Usaha Unggulan UMKM Provinsi Aceh 2012

97

98 |P e n e l i t i a n K o m o d i t i / P r o d u k / J e n i s U s a h a U n g g u l a n U M K M P r o v i n s i

A c e h 2 0 1 2

Sekitar 58,83 persen kegiatan ekonomi Kabupaten Nagan Raya disumbangkan oleh sektor primer itu.18Sektor perdagangan menyumbang 17,23 persen terhadap kegiatan ekonomi daerah. Sedangkan sektor bangunan dan sektor jasa masing-masing menyumbang 7,20 persen dan 5,74 persen.

Penduduk yang menggantungkan penghidupan pada mata pencaharian pertanian juga sangat besar, yakni 63.85 persen. Sektor lain yang menjadi sandaran utama kehidupan penduduk adalah

sektor jasa dan sektor perdagangan yang masing-masing tercatat sebesar 16,49 persen dan 7,75 persen.

Gambar 39Distribusi Persentase PDRB dan Proporsi Pekerja Menurut Lapangan Usaha,Kabupaten Nagan Raya, 2011

Beberapa komoditi pertanian penting yang dihasilkan daerah ini antara lain padi, kedelai, jagung, dan kacang tanah. Pada tahun 2011, kabupaten ini menghasilkan sekitar 96.670 ton padi yang dipanen dari lahan sawah seluas 16.744 ha. Kedelai juga merupakan tanaman pangan yang banyak dibudayakan petani, komoditi ini ditanam pada lahan seluas 818 ha dengan hasil produksi sebanyak 1.071 ton. Sedangkan jagung dan kacang tanah yang dihasilkan petani sebanyak 2.537 ton dan 1.694 ton.19Komoditi perkebunan yang banyak dihasilkan daerah ini antara lain kelapa sawit dan karet. Luas lahan dan produksi karet yang dihasilkan perkebunan rakyat mencapai 10.870 ha dengan produksi 3.322 ton. Sementara produksi kelapa sawit yang dihasilkan perkebunan rakyat mencapai 141.561 ton dari lahan seluas 3.663 ha.

Dokumen terkait