• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL IDENTIFIKASI

2. Kabupaten Bengkulu Utara

1. Rumah Sakit Umum Kabupaten Bengkulu Utara yang diberi nama Rumah sakit Umum Daerah Arga Makmur, terletak di Jalan RA Kartini, Air Merah, Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu dengan nomor telepon 0737-521118 dan alamat email rsud.arga0804@yahoo.com. Responden yang ditemui berjumlah 2 (dua) orang, yaitu dr. Jamen, M.Kes. SpKK, sebagai Direktur RSUD dengan nomor HP 081328842471 dan Sdr. Irwan. S.Kep, Kepala IGD dengan nomor HP 085767151320. 2. Ancaman bencana

Jenis ancaman kejadian bencana yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, khususnya terkait dengan fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) yang paling menonjol adalah kejadian gempa, tanah longsor beiung dan kebakaran. Pengalaman rumah sakit ini terhadap adanya bencana adalah kejadian gempa bumi tahun 2007 dan kebakaran rumah sakit tahun 2014 yang mengakibatkan adanya

29

kerusakan bangunan dan gangguan fungsi rumah sakit karena listrik padam serta beberapa dokumen milik rumah sakit ikut terbakar.

3. Kerentanan

Kerentanan rumah sakit terutama terkait dengan lokasi atau posisi rumah sakit berada pada wilayah yang aman dari potensi risiko kemungkinan adanya bahaya disekitar rumah sakit yang merupakan area datar, tidak terletak pada area kemungkinan terkena banjir dan potensi bahaya lainnya.

4. Karakteritik Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara. Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan rumah sakit dengan tipe C, yang dibangun tahun 1976 dengan kapasitas 158 tempat tidur dan saat ini BOR rumah sakit adalah 47,73 %

Jumlah SDM Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara dapat digambarkan sebagai berikut:

No Jenis SDM Kesehatan Jumlah

1 Dokter umum 11

2 Dokter Spesialis Bedah 2

3 Dokter Spesialis Anestesi 1

4 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2

5 Dokter Spesialis Anak 2

6 Dokter Spesialis Obgyn 1

7 Perawat mahir/emergency 44

8 Perawat 198

9 Kesehatan Lingkungan di IPSRS 1

10 Bidan 65

11 Tenaga kesehatan lainnya 105

12 Jumlah SDM tenaga Kesehatan (1-11) 432

13 Jumlah SDM non tenaga kesehatan 122

Jumlah seluruh karyawan Rumah Sakit (11+12) 554

Rumah sakit lain yang ada di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara baik milik pemerintah maupun swasta ada 3.

Saat ini RSUD Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara memiliki 2 unit ambulan emergency, namun hanya 1 yang berfungsi dan yang satu lagi dalam kondisi rusak dan 3 mobil ambulan angkutan dan yang berfunsi hanya 1 unit. Sarana komunikasi yang dipergunakan untuk berkomunikasi di rumah sakit adalah telepon/fax, intercom, HP dan internet dan alat komunikasi HT yang semuanya berjalan lancar di rumah sakit dan sudah ada kerjasama antar rumah sakit, namun tidak dituangkan

30

dalam bentuk formal dengan MOU kerjasama antar rumah sakit. Kerjasama dengan forum komunikasi, seperti RAPI dan ORARI berjalan baik dan sifatnya situasional, seperti untik kebutuhan sosialisasi.

Sarana transportasi di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. ini cukup baik dan jarak RSUD Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara ini dengan rumah sakit yang dapat menjadi rujukan, yaitu Rumah Sakit Umum Bengkulu di Kota Bengkulu, yang merupakan rumah sakit tipe B yang berjarak 65 KM yang dapat ditempuh 1jam 30 menit perjalanan dengan mobil.

5. Kesiapsiagaan RSUD Arga Makmur Kabupaten Bengkulu Utara dengan kebencanaan. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bahaya atau risiko di rumah sakit, sudah dibuat petunjuk jalur-jalur evakuasi untuk pasien, pengunjung dan staf rumah sakit dan penetapan titik kumpul yang aman di area rumaha sakit.

Pedoman terkait dengan rumah sakit aman dalam situasi darurat dan bencana serta pedoman perencanaan kesiapsiagaan bagi rumah sakit sebenranya telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, namun responden menyatakan baru mendengar adanya pedoman tersebut namun belum dipelajari.

Sedangkan jumlah tenaga kesehatan RSUD Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara yang telah mengikuti pelatihan terkait dengan penanggulangan kedaruratan atau bencana adalah:

No Jenis pelatihan Peserta RSUD

1 PPGD/GELS 44

2 ATLS/ACLS 10

3 Manajemen kesehatan pada penanggulangan bencana 1

4 HOPE/HOSDIP -

5 Nursing Emergency 3

6 Lainnya -

Terkait dengan rumah sakit aman, dimana fungsi dan kapasitas atau kemampuan rumah sakit untuk menghadapi kemungkinan adanya kejadian bencana di rumah sakit, adanya korban massal yang datang ke rumah sakit serta pelayanan kesehatan diluar gedung rumah sakit dapat digambarkan sebagai berikut:

31

No Komponen rumah sakit aman untuk sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan

Sesuai standar /sudah ter- sedia/sudah ada/sudah melakukan Kurang dari standar/ ti-dak tersedia /belum ter- sedia/belum melakukan A Kebijakan/Peraturan

1 Kebijakan Direktur RS/Ka-Dinkes untuk menjalankan kesiapsiagaan RS menghadapi bencana atau kesiapsiagaan RS untuk menerima korban massal.

V

B Penguatan kapasitas rumah sakit untuk mewujudkan rumah sakit aman.

1 Pengorganisasian

Keberadaan Komite Kedaruratan Bencana atau Komite sejenis di RS ini

V

Kesiapan komite untuk diaktifkan bilamana terjadi bencana.

V

2 SDM

Adanya pelatihan khusus bagi petugas Rumah Sakit untuk menghadapi bencana.

V

Adanya petugas khusus atau penanggung jawab yang ditunjuk untuk kesiapan menghadapi kejadian bencana.

V

Keberadaan Tim Reaksi Cepat / Brigade Siaga Bencana yang bisa dimobilisasi sewaktu-waktu ke lapangan untuk membantu proses evakuasi medik.

V

3 SOP/Mekanisme kerja

SOP mekanisme mobilisasi Tim Reaksi Cepat / Brigade Siaga Bencana

V

Adanya Sistem Komando di RS yang dapat diaktifkan bilamana ada bencana dan datangnya korban massal.

V

SOP untuk penanganan bencana dan korban massal. V

Kesiapkan mekanisme pergantian petugas dalam penanganan korban massal.

V

SOP untuk mengatasi masalah kekurangan alat kesehatan dan obat yang tidak mencukupi untuk penanganan korban massal.

V

SOP bantuan Dokter Ahli atau Nakes lainnya, dari luar RSUD.

V

SOP untuk komunikasi public pada situasi bencana (media center).

V

Tim khusus untuk melakukan diseminasi informasi untuk mencegah kepanikan?

V

SOP bilamana RS terkena bencana atau sudah tidak mampu menampung pasien

V

4 Koordinasi

Koordinasi Rumah sakit bersama Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam rangka Kesiapsiagaan Kab/Kota untuk menghadapi

32

No Komponen rumah sakit aman untuk sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan

Sesuai standar /sudah ter- sedia/sudah ada/sudah melakukan Kurang dari standar/ ti-dak tersedia /belum ter- sedia/belum melakukan bencana

Kerjasama antara Rumah Sakit dengan pihak Kepolisian dan Unit Pemadam Kebakaran Kab/Kota dalam penanganan bencana di RS atau penanganan korban massal

V

Kerjasama yang ditungkan dalam MOU antara Rumah Sakit dengan pihak Kepolisian di daerah terkait dengan kegiatan DVI

V

Jejaring rujukan korban dengan rumah sakit lainnya? V

Kerjasama antara rumah sakit dengan ORARI/RAPI di Kabupaten/Kota untuk pemanfaatan Radio

Komunikasi

V

Jejaring komunikasi antara rumah sakit ini dengan rumah sakit lain, dinas kesehatan dan puskesmas.

V

5 Perencanaan kesiapsiagaan

Ketersediaan Rencana Kontinjensi Rumah Sakit / Rencana Penanggulangan Kedaruratan Rumah Sakit / Hospital Disaster Plan.

V

Penyusunan Rencana Kontinjensi Rumah Sakit / Rencana Penanggulangan Kedaruratan Rumah Sakit / Hospital Disaster Plan yang melibatkan staf dari setiap unit kerja terkait.

V

Penyusunan Rencana Kontinjensi Rumah Sakit / Rencana Penanggulangan Kedaruratan Rumah Sakit / Hospital Disaster Plan ini melibatkan masyarakat di sekitar RS.

V

Review atau di ujicobakannya Rencana Kontinjensi rumah sakit

V

Geladi/simulasi rumah sakit ini dalam penanggulangan krisis kesehatan.

V

6 Penyediaan anggaran untuk krisis kesehatan

Dukungan Pemerintah Kabupaten untuk mewujudkan RS aman

V

Dukungan anggaran di umah sakit untuk mewujudkan RS aman

V

7 Kapasitas cadangan

Ketersediaan ruang lain (misalkan ruang tunggu, Mushola, aula, ruang terbuka, titik kumpul dll) yang dapat dimanfaatkan untuk penanganan korban luka massal.

V

Ketersedian atau memiliki tenda atau bangunan lain yang dapat dimanfaatkan untuk penanganan dan perawatan korban?

33

No Komponen rumah sakit aman untuk sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan

Sesuai standar /sudah ter- sedia/sudah ada/sudah melakukan Kurang dari standar/ ti-dak tersedia /belum ter- sedia/belum melakukan C Factor pendukung dan penghambat

Komitmen dari unsur pimpinan rumah sakit untuk mewujudkan rumah sakit aman dan memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana.

V

Kebijakan atau program kerja Walikota/Bupati untuk mendukung terwujudnya Rumah sakit yang aman.

V

Dukungan anggaran dari Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk mewujudkan rumah sakit yang aman.

V

Alokasi anggaran di rumah sakit untuk pengembangan rumah sakit yang aman.

V

Koordinasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam rangka Kesiapsiagaan Kab/Kota untuk menghadapi bencana.

V

Program di Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan yang aman terhadap bencana.

V

6. Kesimpulan:

a. Wilayah Kabupaten Bengkulu Utara termasuk dalam wilayah yang berpotensi terjadi bencana, terutama bencana gempa bumi dan tsunami, banjir dan tanah longsor.

b. Rumah sakit sudah memiliki arah untuk mewujudkan rumah sakit aman sebagai bentuk kesiapsiagaan penanggulangan bencana, baik dari sudut SDM terlatih, adanya Hosdip¸namun masih perlu dilengkapi dengan berbagai SOP untuk operasionalisasi pelayanan kesehatan yang akan bermanfaat bilamana terjadi bencana.

c. Dokumen Rencana Kontinjensi rumah sakit/Hosdip yang telah disusun tahun 2012 belum pernah dilakukan peninjauan kembali untuk menyesuaikan dengan situasi dan kondisi terkini.

d. Kapasitas sebagai Rumah Sakit Aman sudah 70 % dan gambaranya adalah sebagai berikut:

34 No

Indikator rumah sakit aman

Jumlah indikator

Sesuai standar/ sudah tersedia / sudah ada/ sudah melakukan

Kurang dari standar/ tidak tersedia /belum tersedia/belum melakukan 1 Kebijakan 1 1 2 Penguatan kapasitas  Pengorganisasian 2 - 2  SDM 3 3 -  Ketersediaan SOP /Mekanisme kerja 9 5 4  Koordinasi 6 4 2  Perencanaan 5 4 1  Anggaran 2 2 -  Kapasitas cadangan 2 2 - Jumlah 30 21 9

e. Faktor pendukung dan penghambat dalam mewujudkan rumah sakit aman sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan, dari 6 indikator yang ada, 5 diantaranya menunjukan adanya dukungan, baik dari internal rumah sakit, Dinas Kesehatan maupun dari Pemerintah Kabupaten Sambas, yang dapat digambarkan sebagai berikut: No Indikator Dukungan / hambatan untuk mewujudkan rumah sakit aman Jumlah indikator Sesuai standar/ sudah tersedia / sudah ada/ sudah melakukan

Kurang dari standar/ tidak tersedia /belum tersedia/belum melakukan 1 Komitmen pimpinan RS 1 1 - 2 Dukungan program/anggaran 4 3 1 3 Koordinasi 1 - - Jumlah 6 5 1 7. Rekomendasi:

a. Untuk Rumah Sakit

 Perlu melengkapi dengan berbagai SOP yang sangat diperlukan bilamana bencana terjadi.

 Perlu melakukan review terhadap Perencanaan kontinjensi rmah sakit (Hosdip) yang sudah cukup lama disusun.

 Perlu melakukan geladi yang dilakukan secara bersama dengan BPBD Kab Bengkulu Utara

35

b. Dinas Kesehatan Kota Bengkulu dan Provinsi Bengkulu

Memberikan dukungan atau fasilitasi untuk meningkatkan kapasitas SDM kesehatan rumah sakit dan penyusunan perencanaan rencana kontinjensi rumah sakit (HOSDIP).

c. Kementerian Kesehatan:

Fasilitasi penyusunan perencanaan kontinjensi rumah sakit/HOSDIP, peningkatan kapasitas SDM kesehatan serta untuk mewujudkan rumah sakit aman bencana.

B. Puskesmas

1. Karakteristik Puskesmas Sebelat.

Puskesmas Sebelat di Kecamatan Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara merupakan salah satu puskesmas dari 22 Puskesmas yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara, dengan jangkauan pelayanan terhadap 22.368 jiwa dan memiliki alamat email: pkm_sebelat@gmail.com. Responden yang ditemui adalah Sdr. Dr. Rudolf Suryapraba, sebagai Kepala Puskesmas (nomor hp 082175025111) dan Sdr. Efrizal, SKM, sebagai staf Kesling Puskesmas sekaligus sebagai penanggung jawab keiapsiagaan bencana.

Alat komunikasi yang dapat dipergunakan adalah telepon seluler serta tersedia jejaring internet yang merupakan sarana komunikasi antara puskesmas dengan Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur, Kabupaten Bengkulu Utara dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara.

Jarak Puskesmas Sebelat terhadap Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara adalah sekitar 115 Km dengan waktu tempuh 2 jam 30 menit, sedangkan jarak ke Rumah Sakit Umum Daerah Arga Makmur adalah 115 Km dengan waktu tempuh 2 jam 30 menit.

Puskesmas ini dibangun tahun 1990 dan memiliki SDM yang dapat digambarkan sebagai berikut:

No Jenis SDM Kesehatan Jumlah

1 Dokter umum 1 2 Perawat mahir/emergency 0 3 Perawat 16 4 Kesehatan Lingkungan 1 5 Bidan 25 6 Tenaga Gizi 1

7 Jumlah tenaga kesehatan lainnya 30

36

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Puskesmas Sebelat memiliki 2 unit ambulan.

2. Ancaman bencana

Kejadian bencana besar yang terjadi adalah gempa bumi yang kejadian tahun 2007 mengakibatkan kerusakan pada sebagian bangunan Puskesmas, yaitu di ruang perawatan, ruang poli dan ruang administrasi serta gangguan pada fungsi Puskesmas, yaitu tidak berfungsinya ruangan dan pemadaman aliran listrik. Ancaman bencana yang ada di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara adalah gempa bumi dan kebakaran.

3. Kerentanan

Lokasi bangunan puskesmas ini terletak di daerah pesisir pantai barat Sumatera dan secara keseluruhan wilayah Puskesmas merupakan wilayah yang rawan dengan kejadian gempa bumi dan tsunami.

4. Kesiapsiagaan Puskesmas Sebelat dengan kebencanaan.

Mengingat wilayah Puskesmas Sebelat merupakan wilayah rawan bencana, upaya yang telah dilakukan baru sebatas koordinasi dengan dibentuknya Tim Siaga Bencana Kecamatan yang melibatkan berbagai pihak terkait di wilayah kecamatan, seperti Kantor Camat Sebelat, PMI dan lainnya nsmun belum disusun program kerjanya. Puskesmas Sebelat ditetapkan sebagai Pukesmas rujukan bencana pada bulan Oktober 2016 ini.

Sedangkan tenaga kesehatan Puskesmas Sebelat belum ada yang diikutsertakan dalam pelatihan khusus penanggulangan kesehatan pada bencana

Terkait dengan fungsi dan kapasitas atau kemampuan Puskesmas untuk menghadapi kemungkinan adanya kejadian bencana di Puskesmas, adanya korban massal yang datang ke Puskesmas serta pelayanan kesehatan diluar gedung Puskesmas dapat digambarkan sebagi berikut:

No Indikator Puskesmas Aman untuk kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan

Sesuai standar /sudah ter- sedia/sudah ada/sudah melakukan Kurang dari standar/ ti-dak tersedia/ belum tersedia/ belum melakukan A Kebijakan/Peraturan

1 Kebijakan Ka.Dinkes untuk menjalankan kesiapsiagaan Puskesmas menghadapi bencana atau untuk menerima korban bencana atau melakukan kegiatan dilur gedung Puskesmas untuk membantu pertolongan korban bencana.

37

No Indikator Puskesmas Aman untuk kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan

Sesuai standar /sudah ter- sedia/sudah ada/sudah melakukan Kurang dari standar/ ti-dak tersedia/ belum tersedia/ belum melakukan B Kapasitas Puskesmas mewujudkan Puskesmas

aman.

1 Pengorganisasian

Petugas atau penanggung jawab yang ditunjuk untuk kesiapan hadapi kejadian bencana.

V

Sistem Komando di Puskesmas yang dapat diaktifkan bilamana ada bencana dan datangnya korban massal/pengungsi.

V

Kesiapan Puskesmas siap melakukan pelayanan kesehatan di luar gedung Puskesmas/ lapangan.

V

Tim Kesehatan dan perlengkapan kesehatan untuk pelayanan kesehatan di luar gedung

Puskesmas/lapangan.

V

2 SDM

SDM terlatih untuk menghadapi bencana atau krisis kesehatan yang mungkin terjadi

V

3 SOP/Mekanisme kerja

Prosedur khusus (SOP) untuk penanganan korban massal dan pelayanan kesehatan pengungsi

V

4 Koordinasi

Keikutsertaan Puskesmas dalam geladi atau simulasi:

V

Jejaring rujukan korban ke Rumah Sakit. V

Jejaring komunikasi antara Puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kab/Kota Dan Rumah Sakit

V

Tim khusus Puskesmas untuk melakukan diseminasi informasi untuk mencegah kepanikan (komunikassi risiko)

V

5 Perencanaan kesiapsiagaan

Dokumen Rencana Kontinjensi Puskesmas / Rencana Penanggulangan Kedaruratan Puskesmas.

V

Penyusunan Rencana Kontinjensi Puskesmas/ Rencana Penanggulangan Kedaruratan di

Puskesmas ini melibatkan staf dari setiap unit kerja terkait di Puskesmas.

V

Penyusunan Rencana Kontinjensi Puskesmas/ Rencana Penanggulangan Kedaruratan Puskesmas ini melibatkan masyarakat di sekitar Puskesmas.

V

6 Ketersediaan anggaran

Dukungan anggaran dari Dinas Kesehatan kab/Kota untuk mewujudkan Puskesmas yang aman

V

7 Kapasitas cadangan

38

No Indikator Puskesmas Aman untuk kesiapsiagaan menghadapi krisis kesehatan

Sesuai standar /sudah ter- sedia/sudah ada/sudah melakukan Kurang dari standar/ ti-dak tersedia/ belum tersedia/ belum melakukan untuk penanganan korban luka dan pelayanan

kesehatan pengungsi bilamana terjadi bencana dan ruang gawat darurat Puskesmas tidak mencukupi untuk menampung korban luka.

Ketersediaan tenda yang dapat dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan pengungsi.

V

C Faktor Penghabat dan Pendorong

Komitmen dari pimpinan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Puskesmas untuk mewujudkan puskesmas aman dan memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana.

V

Kebijakan atau program kerja Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk mendukung terwujudnya Puskesmas yang aman.

V

Keikutsertaan Puskesmas dalam koordinasi oleh Dinas Kesehatan Kab/Kota dan BPBD dalam rangka Kesiapsiagaan Kab/Kota untuk menghadapi

bencana.

V

Program di Dinas Kesehatan Kab/Kota untuk pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan yang aman terhadap bencana.

V

5. Kesimpulan:

a. Wilayah Puskesmas Sebelat merupakan wilayah yang rawan bencana gempa bumi dan tsunami serta banjir dan tanah longsor.

b. Puskesmas Sebelat telah ditetapkan sebagai Puskesmas rujukan bencana. c. Tim Siaga yang dibentuk di tingkat kecamatan masih baru dan belum disusun

rencana kerjanya.

d. Staf Puskesmas belum ada yang mengikuti pelatihan penanggulangan kesehatan pada bencana.

e. Kapasitas untuk disebut sebagai Puskesmas Aman adalah sebagai berikut:

No Indikator Puskesmas aman Jumlah indikator Sesuai standar/ sudah tersedia / sudah ada/ sudah melakukan

Kurang dari standar/ tidak tersedia /belum tersedia/belum

melakukan

1 Kebijakan 1 1

39 No Indikator Puskesmas aman Jumlah indikator Sesuai standar/ sudah tersedia / sudah ada/ sudah melakukan

Kurang dari standar/ tidak tersedia /belum tersedia/belum melakukan  Pengorganisasian 4 3 1  Kapasitas SDM 1 - 1  Ketersediaan SOP /mekanisme kerja 1 - 1  Koordinasi 4 3 1  Perencanaan 3 - 3  Anggaran 1 1 -  Kapasitas cadangan 2 2 - Jumlah 17 10 7

e. Faktor pendukung dan penghambat dalam mewujudkan Puskesmas Aman sebagai salah satu bentuk kesiapsiagaan, dari 4 indikator yang ada tiga diantaranya (75%) menunjukan hal yang sifatnya mendukung, kecuali dari kurangnya dukungan dari Dinas Kesehatan untuk mewujudkan Puskesmass Aman yang dapat digambarkan sebagai berikut:

No Indikator Dukungan / hambatan untuk mewujudkan Puskesmas Aman Jumlah indikator Sesuai standar/ sudah tersedia / sudah ada/ sudah melakukan

Kurang dari standar/ tidak tersedia /belum tersedia/belum melakukan 1 Komitmen pimpinan 1 1 - 2 Dukungan program/anggaran 2 1 1 3 Koordinasi 1 1 - Jumlah 4 3 1 6. Rekomendasi: a. Puskesmas Sebelat.

Mengingat sebagai Puskesmas rujukan bencana, perlu melakukan advokasi ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara untuk difasilitasi peningkatan kapasitas SDM, penyusunan SOP, Perencanaan kesiapsiagaan serta dilibatkan dalam kegiatan koordinasi penanggulangan bencana.

40

b. Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Utara.

Memberikan prioritas fassilitasi pelatihan SDM Puskesmas, penyusunan SOP dan perencanaan kesiapsiagaan puskesmas, mengingat Puskesmas Sebelat sebagai Puskesmas rujukan bencana serta terwujudnya Puskesmas Aman.

PROPINSI KALIMANTAN BARAT 3. Kabupaten Sambas

A. Rumah Sakit

1. Rumah Sakit Umum Kabupaten Sambas terletak di Dusun Manggis, Jalan Pendidikan, Tumuk Manggis, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat 79463, Kota Sambas Provinsi Kalimantan Barat dengan nomor telepon 0562-391020 dan responden yang ditemui berjumlah 3 orang, yaitu Hendy Wijaya, SKM, MPH, sebagai Direktur RSUD Sambas, Cicilia Yuliati Rusdyantari (085349465428) sebagai Kepala Perawat IGD dan Musyawiri (081345010291) sebagai Kabid Penunjang Medis.

2. Ancaman bencana

Jenis ancaman kejadian bencana yang ada di Kabupaten Sambas, khususnya terkait dengan fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) yang menonjol adalah potensi gangguan asap akibat kebakaran hutan dan lahan, banjir, kerusuhan sosial dan kebakaran gedung.

Pengalaman rumah sakit ini terhadap adanya sejumlah besar korban massal yaitu kejadian kerusuhan sosial yang terjadi tahun 1997, namun hal ini tidak sampai mengakibatkan kerusakan terhadap fisik rumah sakit serta akibat kebakaran hutan dan lahan. Kejadian gangguan asap terakhir terjadi pada tahun 2015 dan 2016 yang lalu.

3. Kerentanan

Kerentanan rumah sakit terutama terkait dengan lokasi dan posisi rumah sakit, terhadap kemungkinan adanya bahaya disekitar rumah sakit relative baik, karena merupakan area datar, tidak terletak pada area kemungkinan terkena banjir dan potensi bahaya lainnya. Kerentanan yang ada adalah terakit dengan umur bangunan rumah sakit yang dibangun tahun 1995 dan adanya potensi kemungkinan terjadinya kebakaran di rumah sakit.

4. Karakteritik Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sambas

Rumah Sakit Umum Kabupaten Sambas merupakan rumah sakit dengan tipe C, yang dibangun tahun 1995 dengan kapasitas 118 tempat tidur dan saat ini BOR rumah

41

sakit adalah 55,6 %. Jumlah SDM Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sambas dapat digambarkan sebagai berikut:

No Jenis SDM Kesehatan Jumlah

1 Dokter umum 8

2 Dokter Spesialis Bedah 1

3 Dokter Spesialis Anestesi 1

4 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1

5 Dokter Spesialis Anak 1

6 Dokter Spesialis Obgyn 2

7 Perawat mahir/emergency 18

8 Perawat 90

9 Kesehatan Lingkungan di IPSRS 1

10 Bidan 28

11 Tenaga kesehatan lainnya 46

12 Jumlah SDM tenaga Kesehatan (1-11) 197

13 Jumlah SDM non tenaga kesehatan 92

Jumlah seluruh karyawan Rumah Sakit (11+12) 289

Sedangkan rumah sakit lain yang ada di wilayah Kabupaten Sambas baik milik pemerintah maupun swasta ada 3.

Saat ini RSUD Kabupaten Sambas memiliki 1 unit ambulan emergency, walaupun alat kesehatan belum lengkap dan 3 mobil ambulan serta 1 mobil jenazah. Sedangkan sarana komunikasi yang dipergunakan untuk berkomunikasi di rumah sakit adalah telepon, HP dan internet dan memiliki sinyal yang kuat sehingga memperlancar komunikasi di rumah sakit dan sudah ada kerjasama antar rumah sakit, namun belum dituangkan dalam bentuk formal dengan MOU kerjasama antar rumah sakit. Disamping itu dengan kemudahan dan kelancaran komunikasi inilah yang menjadikannya belum dilakukan kerjasama komunikasi dengan forum komunikasi radio, seperti RAPI atau ORARI.

Sarana transportasi di wilayah Kabupaten Sambas ini relative baik dan jarak RSUD Kabupaten Sambas ini dengan rumah sakit yang dapat menjadi rujukan, yaitu Rumah Sakit Singkawang, yang merupakan rumah sakit tipe B rujukan regional yang berjarak 45 KM yang dapat ditempuh 1, 5 jam perjalanan dengan mobil.

5. Kesiapsiagaan RSUD Kabupaten Sambas terkait dengan kebencanaan.

Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya bahaya atau risiko di rumah sakit, sedang dirancang untuk membuat petunjuk jalur-jalur evakuasi untuk pasien, pengunjung dan staf rumah sakit dan penetapan titik kumpul yang aman di area rumaha sakit dan pedoman terkait dengan rumah sakit aman dalam situasi darurat

42

dan bencana serta pedoman perencanaan kesiapsiagaan bagi rumah sakit sebenarnya telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan, namun responden menyatakan belum mengetahui

Sedangkan jumlah tenaga kesehatan RSUD Kabupaten Sambas yang telah mengikuti

Dokumen terkait