• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

Agresti A. 1990. Categorical Data Analysis. Wiley-Interscience. New York. Agus F. 2004. Konversi dan Hilangnya Multifungsi Lahan Sawah. Bogor. Pusat

Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Bogor.

Apria TN. 2005. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Aliran Permukaan (Runoff) Di DAS Ciliwung Bagian Hulu. Bogor. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Batisani N, Yarnal. 2009. Urban expansion in Centre County, Pennsylvania: Spatial dynamics and landscape transformations. Applied Geography 29: 235–249.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Kabupaten Bogor dalam Angka. Kabupaten Bogor.

Carolita I. 2009. The Landuse Pattern Changes of Jabotabek Region and Its Major Causes. Geosarnas. Institut Pertanian Bogor.

Dardak AH. 2006. Peran Penataan Ruang dalam Mewujudkan Kota Berkelanjutan. Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Deni R. 2004. Rencana Penataan Ruang Jabodetabek-Punjur. Prosiding Seminar Terbatas Penataan Ruang, Pemanfaatan Ruang dan Masalah Lingkungan di Jabotabek. Bogor. Suara Darmaga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Deng JS, Wang K, Hong Y, Qi JG. 2009. Spatio Temporal Dynamics and Evolution of Land Use Change and Landscape Pattern in Response to Rapid Urbanization. Landscape and Urban Planning. 92: 187-198.

Dewan AM, Yamaguchi Y. 2009. Land use and land cover change in Greater Dhaka, Bangladesh:Using remote sensing to promote sustainable urbanization. Applied Geography 29: 390–401.

Firman T. 2004. Major issues in Indonesia’s urban land development. Land Use Policy 21: 347−355.

Hadi S. 2012. Model Spasial Penggunaan Lahan dan Arahan Rencana Penggunaan Lahan di Kabupaten Bogor. Tesis. Institut Pertanian Bogor. Hardjowigeno S, 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Jakarta. Akademika

Pressindo.

Hosmer DW, Lemeshow S. 1989. Applied Logistic Regression. Wiley-Interscience. New York.

Ilham NY, Syaukat, Friyanto S. 2005. Perkembangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Serta Dampak Ekonominya. SOCA, 5 (2): 203-212.

Irawan B, Friyatno S. 2002. Dampak Konversi Lahan Sawah di Jawa Terhadap Produksi Beras dan Kebijakan Pengendaliannya. Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis SOCA. 2(2): 79-95.

Kolopaking L, Barus B, 2012. Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Bogor. Kerjasama antara PSP3, LPPM IPB dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan, Kabupaten Bogor.

Lillesand TM, Kiefer RW. 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Terjemahan oleh Dulbahari, Suharsono, P., Hartono, Suharyadi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Liu M, Hu Y, Zhang W, Zhu J, Chen H, Xi F. 2011. Application of Land-use Change Model in Guiding Regional Planning:A Case Study in Hun River Watershed, Northeast China. China Geographical Science. 21(5):609-618. Lopez E, Bocco G, Mendoza M, Duhau E. 2001. Predicting cover and

land-use change in the urban fringe: A case in Morelia city, Mexico. Landscape and Urban Planning 55: 271-285.

Muller MR, Middleton J. 1994. A Markov Model of Land-use Change Dynamics in The Niagara Region, Ontario, Canada. Landscape Ecology 9: 151-157. Munibah K, Sitorus SRP, Rustiadi E, Gandasasmita K, Hartrisari. 2010. Dampak

Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Erosi di DAS Cidanau, Banten. Jurnal Tanah dan Iklim. 32:55-69. Kementerian Pertanian.

Panuju DR. Rustiadi E, Shiddiq D, Trisasongko BH, Hidayat JT, Radnawati D, Zain AFM. 2004. Dinamika Sosial Ekonomi dan Pemanfaatan Ruang Jabodetabek. Prosiding Seminar Terbatas Penataan Ruang, Pemanfaatan Ruang dan Masalah Lingkungan di Jabotabek. Suara Darmaga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Pribadi DO, Shiddiq D, Ermyanyla M. 2006. Model Perubahan Tutupan Lahan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Teknologi Lingkungan. 7:35-51. Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan.

Rustiadi E, Panuju DR. 2002. Spatial Pattern of Suburbanization and Land Use Change Process: Case Study in Jakarta Suburb. Science Publishers, Inc. Enfield, USA.

Rustiadi E, Panuju DR, Trisasongko BH. 2008. Environmental impacts of urbanization in Jabodetabek Area. Joint JIRCAS-ICALRD Symposium, Bogor.

Rustiadi E, Panuju DR, Saefulhakim S. 2009. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Jakarta: Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia.

Saefulhakim S, Panuju DR, Rustiadi E. 2008. Pengembangan model sistem Interaksi antar Aktifitas Sosial ekonomi dengan Perubahan penggunaan lahan. IPB Repository. Institut Pertanian Bogor.

Sitorus SRP. 2006. Peran Penutupan Lahan untuk Menanggulangi Bahaya Banjir Bandang, Tanah Longsor, dan Kekeringan. Makalah. Workshop Degradasi Lahan, Banjir bandang, Tanah longsor dan Kekeringan. Yogyakarta, 24 Agustus 2006.

Soepardi G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Suryani L. 2012. Prediksi Penggunaan Lahan dengan Metode Markov Chain dan Pengujian Implementasi Alokasi Ruang di Kabupaten Bungo. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Tang Zet, Engel BA, Lim KJ, Pijanowski BC, Harbor J. 2005. Minimizing The Impact of Urbanization on Long Term Runoff. Journal of the American Water Resources Association. 41(6):1347-1359.

Tarnama D, Sarasanti. 2009. Penggunaan Model Logit untuk Menduga Peluang Terjadinya Hujan di Banjarbaru-Kalimantan Selatan. Buletin Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 5 (3): 256-262.

Trisasongko BH, Panuju DR, Iman LS, Harimurti, Ramly AF, Anjani V, Subroto H. 2009. Analisis Dinamika Konversi Lahan di Sekitar Jalur Tol Cikampek. Publikasi Teknis DATIN. Jakarta. Kementerian Negara Lingkungan Hidup.

Weng Q. 2001. Land use change analysis in the Zhujiang Delta of China using satellite remote sensing, GIS and stochastic modelling. Journal of Environmental Management (2002) 64: 273–284.

Yunus HS. 2005. Manajemen Kota Perspektif Spasial. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Luas dan Persentase Perubahan Penggunaan Lahan tahun 1989-2013

Penggunaan Lahan 1989 1995 2001 2006 2009 2013 Ha % Ha % Ha % Ha % Ha % Ha % Hutan 37,902.60 12.69 33,725.10 11.29 33,734.86 11.29 33,327.35 11.15 32,095.30 10.74 32,077.31 10.74 Kebun 76,860.82 25.72 68,801.14 23.03 67,504.87 22.59 55,762.48 18.66 55,802.75 18.68 54,779.72 18.33 Lahan Terbangun 27,005.41 9.04 41,353.21 13.84 59,045.42 19.76 71,404.92 23.90 71,594.67 23.96 75,238.17 25.18 Sawah 71,995.28 24.10 64,924.68 21.73 56,328.88 18.85 50,585.67 16.93 50,427.30 16.88 47,815.33 16.00 Tegalan 81,553.08 27.29 84,797.57 28.38 77,119.89 25.81 82,806.50 27.71 83,895.68 28.08 83,968.60 28.10 Tubuh Air 3,340.44 1.12 3,340.44 1.12 3,337.67 1.12 3,337.67 1.12 3,337.67 1.12 3,337.67 1.12 Lain-lain 139.71 0.05 1,855.20 0.62 1,725.76 0.58 1,572.75 0.53 1,643.98 0.55 1,580.54 0.53 Jumlah 298,797.34 100.00 298,797.34 100.00 298,797.34 100.00 298,797.34 100.00 298,797.34 100.00 298,797.34 100.00

Lampiran 2. Perubahan Penggunaan Lahan 1989-1995

Penggunaan Lahan 1989

Penggunaan Lahan 1995

Hutan Kebun Lahan Terbangun

Lain-lain Sawah Tegalan

Tubuh Air Total Hutan 33,725.10 1,737.28 18.34 250.05 2,171.83 37,902.60 Kebun 67,055.97 4,504.47 269.11 5,031.28 76,860.82 Lahan Terbangun 27,005.41 27,005.41 Lain-lain 18.24 121.47 139.71 Sawah 7.89 3,792.72 28.85 64,674.63 3,491.19 71,995.28 Tegalan 6,014.03 1,435.78 74,103.27 81,553.08 Tubuh Air 3,340.44 3,340.44 Jumlah 33,725.10 68,801.14 41,353.21 1,855.20 64,924.68 84,797.57 3,340.44 298,797.34

Lampiran 3. Perubahan Penggunaan Lahan 1995-2001

Penggunaan Lahan 1995

Penggunaan Lahan 2001

Hutan Kebun Lahan Terbangun

Lain-lain Sawah Tegalan

Tubuh Air Total Hutan 33,725.10 33,725.10 Kebun 67,469.97 1,253.04 78.13 68,801.14 Lahan Terbangun 41,353.21 41,353.21 Lain-lain 606.96 1,248.24 1,855.20 Sawah 8,115.54 88.96 56,328.88 391.31 64,924.68 Tegalan 9.76 34.90 7,713.90 388.56 76,650.45 84,797.57 Tubuh Air 2.77 3,337.67 3,340.44 Jumlah 33,734.86 67,504.87 59,045.42 1,725.76 56,328.88 77,119.89 3,337.67 298,797.34

Lampiran 4. Perubahan Penggunaan Lahan 2001-2006

Penggunaan Lahan 2001

Penggunaan Lahan 2006

Hutan Kebun Lahan Terbangun

Lain-lain Sawah Tegalan

Tubuh Air Total Hutan 33,326.26 83.16 79.67 245.78 33,734.86 Kebun 1.09 55,528.08 2,412.23 1.13 9,562.33 67,504.87 Lahan Terbangun 59,045.42 59,045.42 Lain-lain 88.38 1,436.63 200.75 1,725.76 Sawah 17.26 5,129.60 37.66 50,504.87 639.49 56,328.88 Tegalan 217.14 4,646.13 98.47 72,158.15 77,119.89 Tubuh Air 3,337.67 3,337.67 Jumlah 33,327.35 55,762.48 71,404.92 1,572.75 50,585.67 82,806.50 3,337.67 298,797.34

Lampiran 5. Perubahan Penggunaan Lahan 2006-2009

Penggunaan Lahan 2006

Penggunaan Lahan 2009

Hutan Kebun Lahan Terbangun

Lain-lain Sawah Tegalan

Tubuh Air Total Hutan 32,095.30 1,232.05 33,327.35 Kebun 55,759.15 1.77 1.55 55,762.48 Lahan Terbangun 71,404.92 71,404.92 Lain-lain 1,572.75 1,572.75 Sawah 35.39 122.98 50,427.30 50,585.67 Tegalan 8.21 64.99 71.22 82,662.08 82,806.50 Tubuh Air 3,337.67 3,337.67 Jumlah 32,095.30 55,802.75 71,594.67 1,643.98 50,427.30 83,895.68 3,337.67 298,797.34

Lampiran 6. Perubahan Penggunaan Lahan 2009-2013

Penggunaan Lahan 2009

Penggunaan Lahan 2013

Hutan Kebun Lahan Terbangun

Lain-lain Sawah Tegalan

Tubuh Air Total Hutan 32,077.31 17.99 32,095.30 Kebun 54,778.16 406.29 27.63 590.66 55,802.75 Lahan Terbangun 71,594.67 71,594.67 Lain-lain 55.77 1,536.88 51.33 1,643.98 Sawah 2,378.74 47,815.33 233.23 50,427.30 Tegalan 1.55 784.72 16.03 83,093.38 83,895.68 Tubuh Air 3,337.67 3,337.67 Total 32,077.31 54,779.72 75,238.18 1,580.54 47,815.33 83,968.60 3,337.67 298,797.34

Lampiran 7. Keterkaitan Aksesibilitas terhadap Perubahan Penggunaan Lahan

Perubahan Luas (Ha) 0-100 m 100-200 m 200-300 m 300-400 m 400-500 m Total HT-->HT 104.20 160.98 213.34 265.98 321.22 1,065.72 HT-->KB 9.27 9.67 7.32 4.51 6.49 37.26 HT-->LT 19.66 14.10 14.09 12.86 8.26 68.97 HT-->SW 15.82 16.04 17.17 15.63 11.18 75.84 HT-->TG 0.66 5.69 9.52 15.89 26.13 57.89 KB-->KB 4,932.81 4,725.24 4,319.89 3,984.56 3,638.84 21,601.34 KB-->LT 2,729.83 1,665.85 1,172.04 828.78 651.59 7,048.09 KB-->LL 39.76 42.55 40.45 42.58 39.29 204.63 KB-->TG 665.03 668.09 652.55 568.10 477.97 3,031.74 LT-->LT 11,065.98 5,022.38 2,834.78 1,793.95 1,254.58 21,971.67 LL-->LT - - - 0.06 1.00 1.06 LL-->LL 0.76 2.71 7.72 13.16 13.51 37.86 SW-->KB 7.34 8.34 4.93 1.01 3.26 24.87 SW-->LT 3,307.87 2,878.63 2,495.18 2,094.56 1,694.58 12,470.81 SW-->LL 26.95 13.25 9.32 11.18 9.91 70.61 SW-->SW 3,891.75 4,942.70 4,917.41 4,434.83 3,884.62 22,071.31 SW-->TG 249.25 327.09 334.87 297.88 276.64 1,485.73 TG-->HT 2.39 0.00 - 0.29 0.43 3.10 TG-->KB 3.22 0.20 0.96 0.61 0.29 5.26

Lampiran 7. (lanjutan) Perubahan Luas (Ha) 0-100 m 100-200 m 200-300 m 300-400 m 400-500 m Total TG-->LT 4,629.31 2,519.89 1,763.73 1,337.72 990.07 11,240.72 TG-->LL 241.48 183.13 136.01 73.50 44.39 678.50 TG-->TG 5,370.67 4,372.15 3,790.43 3,229.53 2,891.93 19,654.71 TA-->LT - 0.41 1.78 0.58 - 2.77 TA-->TA 454.99 563.60 490.32 398.85 285.92 2,193.68

Ket: HT(Hutan), KB(Kebun), LT(Lahan Terbangun), SW(Sawah), TG(Tegalan), TA(Tubuh Air), LL(Lain-lain).

Dokumen terkait