• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Geografi

Desa Anjatan Utara merupakan desa yang terletak di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Batas wilayah Desa Anjatan Utara, yaitu:

1. Sebelah Utara dan Timur berbatasan dengan Desa Limpas 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Anjatan

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cilandak

Jarak dari pemerintahan Desa Anjatan Utara ke jalan raya Pantai Utara sejauh 6 kilometer yang dapat ditempuh dengan kendaraan angkutan umum. Jarak dari pemerintahan Desa Anjatan ke Ibukota Kabupaten Indramayu sejauh 50 kilometer, sedangkan ke Ibukota Provinsi sejauh 210 kilometer. Desa Anjatan Utara merupakan wilayah dataran rendah yang luasnya 698 Ha dengan penggunaan lahan seperti yang tertera dalam tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 Luas dan persentase wilayah Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2013

Jenis Lahan Luas (ha) %

Persawahan 550.0 76.6 Pekarangan 131.0 18.2 Pemukiman 32.0 4.5 Perkebunan 2.5 0.4 Pemakaman 2.0 0.2 Perkantoran 0.5 0.1 Total 718.0 100.0

Sumber: Data monografi Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2013

Tampak bahwa 76.6% wilayah Desa Anjatan Utara merupakan lahan persawahan irigasi. Akan tetapi, kondisi pengairan irigasi sawah di Desa Anjatan Utara masih belum berjalan dengan baik. Pada saat musim hujan, pengairan irigasi berjalan maksimal. Sedangkan, pada musim kemarau debit air berkurang. Hal ini menjadi penghambat kegiatan pertanian padi sawah di Desa Anjatan Utara. Ketika tanam pertama pada musim rendeng1 antara bulan Desember sampai April, hasil panen yang diperoleh lebih baik dibandingkan dengan hasil panen tanam kedua ketika musim kemarau antara bulan Juni sampai Oktober.

Luas pekarangan 131 ha atau 18.2% dari seluruh luas wilayah. Pekarangan ini berbentuk lahan di sekitar pemukiman warga, biasanya digunakan oleh masyarakat untuk ditanami tanaman-tanaman buah dan sayuran seperti mangga, pisang, kacang tanah, kangkung, dan sebagainya. Bentuk pemukiman di Desa Anjatan Utara cukup padat, tetapi juga berbaur dengan lahan-lahan pekarangan. Menurut para aparat desa, banyak masyarakat yang membudidayakan tumbuhan semanggi atau oleh masyarakat desa disebut semanggen.

1

18

Kondisi sarana dan prasarana umum di Desa Anjatan Utara cukup baik, terdiri dari sarana dan prasarana:

a. Pengairan

Sebagian masyarakat sudah menggunakan air PAM dan sumur, sebagian lagi menggunakan air sungai sebagai sumber air. Petani menggunakan air sungai untuk mengaliri irigasi sawah. Tanah lumpur dari sungai dimanfaatkan sebagai bahan baku utama pembuatan bata merah oleh warga yang tinggal di pinggiran sungai. Di samping itu, sungai juga dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah karena tidak tersedianya TPS di Desa Anjatan Utara.

b. Transportasi dan Jalan

Jalan umum yang baru selesai diaspal secara keseluruhan sejak tahun 2012, menghubungkan desa-desa di Kecamatan Anjatan ke jalan raya pantai utara. Jalan umum ini cukup lebar sehingga dapat dilalui kendaraan besar. Terdapat mobil angkutan desa yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Anjatan ke terminal bis yang terletak di jalan raya Pantai Utara. Adanya terminal memudahkan masyarakat melakukan mobilitas dari desa ke Ibukota Kabupaten dengan mini bis Kopayu dan ke Ibukota Provinsi dengan bis ekonomi Luragung.

c. Perekonomian

Sarana perekonomian di Desa Anjatan Utara berupa warung-warung kecil, toko, Pasar Anjatan, Bank Perkreditan Rakyat, dan bank-bank keliling. d. Pendidikan

Jumlah sarana dan prasarana pendidikan di Desa Anjatan Utara tertera dalam tabel 4.

Tabel 4 Jumlah sarana pendidikan, guru, dan murid di Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2014

Bangunan Jumlah bangunan Jumlah guru Jumlah murid

PAUD dan TK 3 15 90

SD/ sederajat 2 34 450

SMP/ sederajat 2 32 320

SMA/ sederajat 2 22 181

Jumlah 9 103 1 041

Sumber: Data monografi Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2013 e. Kesehatan

Jumlah posyandu ada 11, beserta lima kader kesehatan yang aktif. Terdapat tiga dokter umum yang menyediakan fasilitas USG, dua bidan, empat perawat, dan satu dukun beranak.

f. Keagamaan

Kondisi sarana keagamaan cukup baik, terdapat satu Masjid, 19 Mushalla, dan satu Madrasah sehingga dapat menunjang kegiatan keagamaan masyarakat Desa Anjatan Utara.

19

Kondisi Demografi

Desa Anjatan Utara terdiri dari empat dusun, yakni: 1) Dusun Buyut Milah yang terdiri dari tiga RW dan delapan RT, 2) Dusun Sasak Mijan yang terdiri dari dua RW dan enam RT, 3) Dusun Sabrang Wetan yang terdiri dari tiga RW dan delapan RT, dan 4) Dusun Babakan yang terdiri dari dua RW dan enam RT. Penduduk Desa Anjatan Utara berdasarkan data profil desa tahun 2013 sebanyak 8 833 jiwa, terdiri dari 4 355 (49.3%) jiwa penduduk laki-laki dan 4 478 jiwa (50.7%) penduduk perempuan.

Tabel 5 Jumlah penduduk menurut dusun dan jenis kelamin di Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2014

Dusun Jumlah penduduk

Laki-laki Perempuan Babakan 985 978 Sabrang Wetan 1 352 1 379 Buyut Milah 1 196 1 278 Sasak Mijan 838 870 Jumlah 4 371 4 505

Sumber: Data monografi Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2013

Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Anjatan Utara pada bulan februari sebanyak 8 876 jiwa, terdiri dari 4 371 penduduk laki-laki dan 4 505 penduduk perempuan. Sedangkan, jumlah rumahtangga tahun 2013 sebanyak 2 414 rumahtangga. jumlah ini meningkan pada tahun 2014 menjadi 2 427 rumahtangga.

Tingkat pendidikan masyarakat Desa Anjatan Utara tergolong rendah. sebagian besar warganya berpendidikan setingkat Sekolah Dasar. Bahkan, sebagian warga tidak pernah sekolah dan buta huruf. Mereka yang tidak sekolah ini adalah penduduk usia tua yang berprofesi sebagai buruh tani atau buruh serabutan.

Tabel 6 Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2014 Dusun Tingkat pendidikan Tidak sekolah Belum sekolah TK SD SMP SMA PT Babakan 29 305 150 864 375 212 28 Sabrang Wetan 23 563 101 937 648 427 32 Buyut Milah 27 361 154 972 518 389 53 Sasak Mijan 27 292 97 531 404 316 41 Jumlah 106 1 521 502 3 304 1 945 1 344 154 Sumber: Data monografi Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2013

Aparat desa mengatakan tingkat pendidikan Desa Anjatan Utara mengalami peningkatan setiap tahunnya. Terbuktu jumlah penduduk yang bersekolah hingga tingkat SMP semakin banyak. Hal ini menandakan bahwa

20

warga Desa Anjatan Utara sudah semakin sadar akan pentingnya Wajib Belajar Sembilan Tahun.

Kondisi Sosial Ekonomi

Penduduk Desa Anjatan Utara mayoritas beragama Islam. Di Desa Anjatan Utara hanya terdapat sarana peribadatan islam, sedangkan sarana peribadatan Kristen dan Hindu terdapat di Desa Anjatan. Meskipun berbeda agama, penduduk Desa Anjatan Utara hidup rukun dan saling menghargai.

Tabel 7 Jumlah penduduk menurut dusun dan agama yang dianut di Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2014

Dusun Agama

Islam Katolik Protestan Hindu

Babakan 1 963 0 0 0

Sabrang Wetan 2 695 5 29 2

Buyut Milah 2 453 0 21 0

Sasak Mijan 1 704 0 4 0

Jumlah 8 851 5 54 2

Sumber: Data monografi Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2013

Kelembagaan sosial yang terdapat di Desa Anjatan Utara mendukung aktivitas pertanian maupun ekonomi masyarakatnya. Salah satu kelembagaan sosial tersebut adalah kelembagaan di bidang pertanian, yaitu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mulya. Gapoktan Mulya ini terletak di Kecamatan Anjatan, tepatnya di Desa Gadel. Gapoktan Mulya membawahi kelompok- kelompok tani yang ada di setiap desa di Kecamatan Anjatan. Di Desa Anjatan Utara sendiri, kelompok tani yang menjadi bagian dari Gapoktan Mulya adalah Kelompok Tani Sawah Indah. Dibentuknya kelompok tani ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan anggota dalam berusaha tani, sehingga pertanian padi sawah di Desa Anjatan Utara dapat berkembang menjadi usaha tani agribisnis yang dapat meningkatkan perekonomian desa. Kelembagaan lain di Desa Anjatan Utara berupa kelembagaan-kelembagaan sosial lain seperti klub- klub olahraga, kesenian, kelompok ibu-ibu arisan, dan kelompok-kelompok pengajian.

Sebagian besar masyarakat Desa Anjatan Utara merupakan petani tak berlahan atau buruh tani yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah. Biasanya, buruh tani di Desa Anjatan Utara tidak hanya bekerja di sektor pertanian, tetapi di sektor non pertanian terutama di bidang jasa seperti kuli bangunan, buruh cuci, dan tukang becak. Hal ini karena pendapatan yang diperoleh dari bertani tidak mencukupi kebutuhan rumahtangganya, sehingga buruh tani melakukan pekerjaan atau kegiatan apa saja yang dapat dilakukannya dan anggota rumahtangganya (serabutan).

21 Tabel 8 Jumlah dan persentase penduduk menurut jenis pekerjaan di Desa

Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2014

Jenis pekerjaan Jumlah %

PNS 118 1.3 TNI/POLRI 20 0.2 Pensiunan 46 0.5 Wiraswasta 284 3.2 Industri kecil 28 0.3 Pedagang 602 6.8 Petani 1 631 18.5 Buruh tani 3 715 41.9 Pelajar 1 780 20.0 Mahasiswa 46 0.5 Lain-lain 606 6.8 Jumlah 8 876 100.0

Sumber: Data monografi Desa Anjatan Utara Kabupaten Indramayu, 2013

Bank keliling atau kredit keliling banyak terdapat di Desa Anjatan Utara karena banyak rumahtangga miskin yang tidak memiliki cukup uang tetapi ingin membeli barang-barang seperti handphone, peralatan masak, kosmetik, dan pakaian. Kegiatan perekonomian masyarakat Desa Anjatan Utara didukung oleh adanya Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Rakyat Indonesia yang mejadi sumber modal usaha dan peminjam uang untuk membeli sepeda motor.

Ikhtisar

Desa Anjatan Utara merupakan desa yang berada di Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu. Desa ini di sebelah utara dan timur berbatasan dengan Desa Limpas, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Anjatan, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Cilandak. Sebanyak 75% luas wilayah berupa areal persawahan.

Kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Anjatan Utara sebagian besar (41.9%) bekerja sebagai buruh tani padi sawah yang hidup miskin. Sebagian besar buruh tani tersebut juga bekerja di sektor non pertanian (serabutan) dan bermigrasi agar dapat bertahan hidup. Meskipun sudah terdapat sarana pendidikan sampai ke tingkat SMA/sederajat, namun, tingkat pendidikan di Desa Anjatan Utara masih terbilang rendah. Masyarakat Desa Anjatan Utara mayoritas hanya lulusan SD. Berdasarkan pengamatan, budaya nikah muda dan kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan menjadi faktor yang menyebabkan rendahnya pendidikan di desa ini.

23

GAMBARAN RUMAHTANGGA BURUH TANI

Dokumen terkait