• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL KALKULASI HUTAN DI LUAR KAWASAN HUTAN

2. Kabupaten Ketapang

Berdasarkan tabel 22, Kabupaten Ketapang mempunyai luas 3 juta Ha, yang terdiri dari 20 kecamatan. Pada kabupaten tersebut terdapat APL seluas 1,2 juta Ha dengan tutupan hutan seluas 106 ribu Ha. Kecamatan yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Kecamatan Sandai seluas 17 ribu Ha.

Peta 3. Peta Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kabuaten Ketapang (Hektar)

Berdasarkan tabel 23, Kecamatan Air Upas mempunyai luas 59 ribu Ha yang terdiri dari 9 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 48 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 359 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Membuluh Baru seluas 214 Ha.

Berdasarkan tabel 24, Kecamatan Benua Kayong mempunyai luas 41 ribu Ha yang terdiri dari 11 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 41 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 4.140 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Negeri Baru seluas 3.852 Ha.

Berdasarkan tabel 25, Kecamatan Delta Pawan mempunyai luas 6.401 Ha yang terdiri dari 9 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 6.401 Ha dengan tutupan hutan seluas 1.853 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Kali Nilam seluas 811 Ha.

Tabel 23. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kabupaten Ketapang (Hektar)

Tabel 24. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Benua Kayong (Hektar)

Tabel 25. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Delta Pawan (Hektar)

Tabel 26. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Hulu Sungai (Hektar)

Berdasarkan tabel 26, Kecamatan Hulu Sungai mempunyai luas 619 ribu Ha yang terdiri dari 12 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 30 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 2.851 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Menyumbung seluas 1.120 Ha.

Berdasarkan tabel 27, Kecamatan Jelai Hulu mempunyai luas 137 ribu Ha yang terdiri dari 19 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 58 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 2.762 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Biku Sarana seluas 372 Ha.

Tabel 27. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Jelai Hulu (Hektar)

Tabel 28. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Kendawangan (Hektar)

Berdasarkan tabel 28, Kecamatan Kendawangan mempunyai luas 514 ribu Ha yang terdiri dari 19 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 164 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 9.364 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Danau Buntar seluas 3.827 Ha.

Berdasarkan tabel 29, Kecamatan Manis Mata mempunyai luas 158 ribu Ha yang terdiri dari 21 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 144 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 8.735 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Seguling seluas 2.670 Ha.

Berdasarkan tabel 30, Kecamatan Marau mempunyai luas 110 ribu Ha yang terdiri dari 10 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 83 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 1.397 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Bantan Sari seluas 654 Ha.

Tabel 29. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Manis Mata (Hektar)

Tabel 30. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Marau (Hektar)

Berdasarkan tabel 31, Kecamatan Matan Hilir Selatan mempunyai luas 168 ribu Ha yang terdiri dari 11 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 73 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 8.294 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Pagar Mentimun seluas 3.500 Ha.

Berdasarkan tabel 32, Kecamatan Matan Hilir Utara mempunyai luas 87 ribu Ha yang terdiri dari 5 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 44 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 8.967 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Laman Satong seluas 5.047 Ha.

Berdasarkan tabel 33, Kecamatan Muara Pawan mempunyai luas 53 ribu Ha yang terdiri dari 8 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 34 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 7.550 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Tanjung Pura seluas 2.256 Ha.

Tabel 31. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Hilir Selatan (Hektar)

Tabel 32. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Matan Hilir Utara (Hektar)

Tabel 33. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Muara Pawan (Hektar)

Tabel 34. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Nanga Tayap (Hektar)

Berdasarkan tabel 34, Kecamatan Nanga Tayap mempunyai luas 254 ribu Ha yang terdiri dari 18 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 137 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 15 ribu Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Sungai Kelik seluas 3.935 Ha.

Berdasarkan tabel 35, Kecamatan Pemahan mempunyai luas 31 ribu Ha yang terdiri dari 5 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 31 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 613 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Usaha Baru seluas 426 Ha.

Tabel 35. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Pemahan (Hektar)

Tabel 36. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Sendai (Hektar)

Tabel 37. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Sendai (Hektar)

Berdasarkan tabel 36, Kecamatan Sendai mempunyai luas 100 ribu Ha yang terdiri dari 12 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 86 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 17 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Sandai seluas 9.277 Ha.

Berdasarkan tabel 37, Kecamatan Simpang Dua mempunyai luas 103 ribu Ha yang terdiri dari 5 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 35 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 7.522 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Mekar Raya seluas 3.375 Ha.

Berdasarkan tabel 38, Kecamatan Simpang Hulu mempunyai luas 221 ribu Ha yang terdiri dari 14 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 52 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 3.602 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Balai Pinang seluas 2.081 Ha.

Berdasarkan tabel 39, Kecamatan Singkup mempunyai luas 49 ribu Ha yang terdiri dari 8 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 35 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 26 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Sukamulya seluas 24 Ha.

Tabel 38. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Simpang Hulu (Hektar)

Tabel 39. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Singkup (Hektar)

Berdasarkan tabel 40, Kecamatan Sungai Laur mempunyai luas 160 ribu Ha yang terdiri dari 18 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 55 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 4.040 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Riam Bunut seluas 1.013 Ha.

Berdasarkan tabel 41, Kecamatan Sungai Melayu Rayak mempunyai luas 46 ribu Ha yang terdiri dari 11 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 31 ribu Ha dan tidak terdapat tutupan hutan.

Tabel 40. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Sungai Laur (Hektar)

Tabel 41. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Melayu Rayak (Hektar)

Berdasarkan tabel 42, Kecamatan Tumbang Titi mempunyai luas 92 ribu Ha yang terdiri dari 24 desa. Pada kecamatan tersebut terdapat APL seluas 44 ribu Ha dengan tutupan hutan seluas 754 Ha. Desa yang mempunyai tutupan hutan di APL terbesar adalah Desa Serengkah Kanan seluas 558 Ha.

Kabupaten Ketapang sebagian besar adalah daratan yang berdataran rendah dan merupakan kabupaten terluas di Kalimantan Barat dengan luas wilayah mencapai 35.809 km2 atau sekitar 24,4 % dari luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat dimana dari luas total Kabupaten Ketapang tersebut terdiri atas luas daratan mencapai 33.209 km2 atau sekitar 92,74 %dan 2.600 km2 atau sekitar 7,26 % berupa perairan.

diantaranya adalah pulau-pulau kecil sebanyak 108 buah pulau yang terdiri dari 56 pulau berpenghuni dan 52 pulau tidak berpenghuni yang tersebar mulai dari gugusan Pulau Karimata di barat pantai Kabupaten Ketapang dan pulau-pulau lain di selatan pantai Kabupaten Ketapang. Wilayah perairan laut tersebut adalah merupakan sumberdaya alam potensial yang cukup besar dan menjadi modal andalan pembangunan daerah Kabupaten Ketapang. Pembangunan wilayah pesisir Kabupaten Ketapang kedepan dititik beratkan pada pengelolaan potensi perairan laut dan kepulauan secara berkelanjutan, sehingga pada akhirnya mewujudkan Kabupaten Ketapang sebagai Kabupaten bahari. Wilayah daratan Kabupaten Ketapang yang sangat luas, dengan beragam jenis tanah merupakan modal utama dalam pembangunan.

Tabel 42. Tutupan Hutan di Luar Kawasan Hutan Kecamatan Tumbang Titi (Hektar)

Dari tabel kondisi hutan yang ada di APL di Kabupaten Ketapang di atas dengan rincian luasan di masing-masing kecamatan dan desa ini memperkaya informasi dan data dasar Kabupaten Ketapang. Ini semua memberikan gambaran bahwa Kabupaten Ketapang merupakan wilayah yang cukup banyak memiliki kekayaan sumber daya hutan di wilayah APLnya. Hutan-hutan alam ini menjadi penyangga ekosistem utama bagi wilayah sekitarnya. Hutan memiliki fungsi utama bagi kelangsungan ekosistem alami maupun buatan. Hutan hujan, hutan rawa dan hutan mangrove berada hampir di semua kecamatan di Kabupaten Ketapang (sekitar 8,57 % dari luas APL) memberikan gambaran kondisi ekosistem yang masih relatif bagus pada tahun 2018. Keberadaan hutan di APL di Kabupaten Ketapang di tahun 2018 ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk memantau perkembangan kualitas lingkungan di Kabupaten Ketapang. Data keberadaan hutan di APL ini dapat dijadikan sebagai salah satu data tumpuan untuk keperluan analisis lainnya.

Perlu dicatat juga bahwa kondisi pemukiman penduduk terpencar (terutama di daerah pedesaan) dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini, jika tidak diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja, akan menimbulkan pembebanan terhadap lahan, karena secara otomatis kebutuhan lahan akan semakin meningkat. Konsekuensinya, tingkat pemanfaatan sumberdaya alam akan semakin meningkat dan intensif yang beresiko pada kerusakan lingkungan, khususnya terhadap hutan-hutan yang ada di APL Kabupaten Ketapang. Informasi potensi ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan program-program dan kebijakan untuk merespon secara berimbang tekanan-tekanan pembangunan yang ada di Kabupaten Ketapang. Beberapa desa dan kecamatan yang mungkin perlu mendapat perhatian terkait dengan keberadaan hutan di APL yang minimal (kurang dari 10 ha) seperti yang tertuang di tabel 22 sampai tabel 42.

Dokumen terkait