• Tidak ada hasil yang ditemukan

penduduk).

BAB III Perdagangan Sembako masyarakat Tionghoa. Pada bab ini menjelaskan bagaimana proses perdagangan sembako masyarakat Tionghoa dapat berjalan tanpa dipengaruhi oleh iklim dan letak geografis tempat tersebut.

BAB IV Hubungan masyarakat lokal dengan masyarakat Tionghoa. Pada bab ini dijelaskan hubungan yang terjalin antara masyarakat lokal dengan masyarakat Tionghoa sehingga dapat terjadi kerjasama diantara keduanya, dan berbagai tanggapan yang muncul dari pandangan masyarakat setempat mengenai perdagangan sembako yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa.

BAB V Penutup. Pada bab ini berisikan kesimpulan untuk menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Serta saran dan kritik atas Perdagangan Sembako Masyarakat Tionghoa di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat 2004-2008.

BAB II

KABUPATEN MELAWI SELINTAS II.1. Kabupaten Melawi

Pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau yang ada di Indonesia. Adapun beberapa provinsi yang ada di Kalimantan sebagai berikut Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Pembahasan bab ini terlebih dikhususkan di Kalimantan Barat.

Sintang adalah salah satu kabupaten yang berada di Kalimantan Barat. Nanga Pinoh termasuk dalam kabupaten Sintang dan menjadi kota kabupaten paling akhir dari Kalimantan Barat.1 Kabupaten Melawi adalah kabupaten yang baru terbentuk dan merupakan pemekaran dari Kabupaten Sintang pada tahun 2004.

Pada awalnya Melawi menjadi bagian dari kabupaten Sintang, seiring banyaknya keinginan masyarakat Nanga Pinoh untuk mendirikan kabupaten sendiri dan melalui pertimbangan yang cukup lama pada akhirnya bertepatan pada tahun 2004 Melawi diresmikan menjadi kabupaten dengan Bupati pertama Drs. Suman Kurik, MM. Hal ini memang baru di telinga masyarakat Kalimantan Barat karena mereka lebih mengetahui Nanga Pinoh dibandingkan dengan Melawi.2

1

J.U. Lontaan. Sejarah – Hukum Adat Dan Adat Istiadat Kalimantan – Barat. Bumirestu, Jakarta, 1975. Hal. 208.

2

http://www.pn-sintang.go.id/index.php/profil/yuridiksi. Diunduh tanggal 15 september 2015. 01:20 WIB.

Pembentukan Kabupaten Melawi tersebut bertujuan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat yang berkembang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Tahun 2004 adalah periode pertama Melawi menjadi Kabupaten. Sama seperti kabupaten-kabupaten lainnya, Kabupaten Melawi juga mengalami perubahan-perubahan yang cukup mencolok baik di bidang pemerintahan, sosial budaya dan ekonomi. Perbaikan diberbagai bidang pun dilakukan agar perkambangan kedepannya semakin membaik.

Tahun 2005, pemerintah daerah memusatkan perhatiannya untuk perbaikan jalan menuju ke kecamatan-kecamatan kecil bagian dalam dan mulai banyak berdiri tempat-tempat yang akan digunakan untuk berjualan seperti bahan pangan, sandang dan papan di Melawi sampai di kecamatan bagian dalam. Hal ini bertujuan untuk memudahkan penjualan barang-barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Tahun 2006, pendidikan mulai lebih diperhatikan oleh pemerintah Kabupaten Melawi. Pada tahun ini hampir di setiap kecamatan-kematan memiliki sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas sehingga anak-anak dari setiap kecamatan tidak perlu lagi harus ke kabupaten untuk melanjutkan sekolah tingkat lanjut mereka. Serta perkambangan dari proses penjualan sembako juga dilakukan melalui jalur sungai Melawi menggunakan kapal untuk membawa barang-barang sembako. Orang Tionghoa merupakan pelaku utama dalam penjualan ini.

Tahun 2007 merupakan tahun ketiga Melawi menjadi Kabupaten, perkembangan dan perbaikan di segala bidang sudah memadai. Serta di tahun 2008 khususnya di bidang perekonomian para pedagang sudah menyebar sampai ke pedalaman atau kecamatan-kecamatan bahkan masyarakat Tionghoa pun mulai menyebar juga sampai di setiap kecamatan-kecamatan di Kabupaten Melawi.

Pada perkembangan saat ini, pemanfaatan lahan selalu dilakukan agar perkembangan diberbagai bidang bisa mencukupi akan kebutuhan masyarakat dengan latar belakang ekonomi yang berbeda.

Setelah pembentukan Kabupaten, berbagai pembaharuan dan penerimaan pun dilakukan guna untuk membantu perkembangan di Kabupaten Melawi. Penerimaan terhadap para pendatang mulai mengalami peningkatan, yang awalnya hanya masyarakat Tionghoa dan Melayu pada masa perkembangan dan pembaharuan ini menjadi sangat banyak seperti di desa Belimbing. Desa Belimbing ini bermayoritaskan masyarakat Flores dan Jawa yang datang untuk bekerja di perkebunan sawit.

II.2. Penduduk Kabupaten Melawi

Mayoritas penduduk asli Kabupaten Melawi adalah orang-orang Dayak. Masyarakat Tionghoa dan Melayu adalah pendatang yang menetap di Kabupaten Melawi. Akan tetapi hal ini menjadi menarik khususnya di kota Nanga Pinoh, mayoritas penduduknya adalah orang-orang Tionghoa dan Melayu sedangkan masyarakat Dayak lebih banyak tinggal dipedalaman atau di setiap

kecamatan-kecamatan yang ada di Nanga Pinoh itu sendiri.3 Hal terjadi karena banyaknya pendatang sehingga secara tidak langsung hal tersebut menjadi penyebab masyarakat Dayak lebih memilih tinggal di setiap kecamatan-kecamatan yang berada di Kabupaten Melawi. Tetapi penerimaan mereka terhadap pendatang sangat baik, bahkan ada diantara mereka yang menikah dengan para pendatang tersebut.

Perkembangan berikutnya para pendatang yang datang dari luar pulau Kalimantan barat bukan hanya masyarakat Tionghoa dan melayu, akan tetapi masyarakat Flores, Jawa, Batak, dan Padang juga bertransmigrasi ke Kabupaten Melawi. Para pendatang ini memanfaatkan potensi alam dan luas wilayah Kabupaten Melawi untuk bekerja diperkebunan, khususnya perkebunan sawit.

Seiring berkembangnya tingkat pendidikan di Indonesia sekarang ini, masyarakat di Kabupaten Melawi sudah mulai banyak yang menempuh pendidikan sampai ke tingkat S1 bahkan sampai ke tingkat S2 dan S3.4 Kebanyakan anak-anak yang berasal dari Kabupaten Melawi melanjutkan pendidikan ke tingkat S1 di kota-kota besar seperti Pontianak, Yogyakarta, Solo, Madiun, Semarang dan ada yang sampai ke Luar Negeri.5 Tingkat pendidikan masyarakat Melawi secara umur sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat, karena kemauan untuk berpendidikan sudah mulai banyak.

3

http://habibpadilah.blogspot.com/2012/12/asal-mula-nama-nanga-pinoh-dan-sejarah_7234.html. Diunduh tanggal: 8 juni 2015. 11:37 WIB.

4

Badan Pusat Statistik Kabupaten Melawi Tahun 2008

5

https://melawiraya.wordpress.com/profil-melawi/. Diunduh tanggal 23 November 2015. 22.30 WIB.

Tabel dibawah ini akan menunjukan tingkat pendidikan menurut wilayah atau setiap kecamatan yang berada di Kabupaten Melawi.6

6

http://sp2008.bps.go.id/index.php/site/id=6110000000&wilayah=Melawi. Diunduh tanggal 10 september 2015. 20:30 WIB.

Penduduk Berumur 5 Tahun Keatas Menurut Wilayah dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Kabupaten Melawi Perkotaan + Perdesaan | Laki-laki + Perempuan

Nama Kecamatan

Pendidikan tertinggi yang ditamatkan Tidak Sekolah Tidak Tamat SD SD SMP SMA SMK Diploma I/II Diploma III S1 S2/S3 Jumlah 10 Sokan 3.326 3.268 3.920 1.659 763 49 104 30 49 2 13.170 20 Tanah Pinoh 1.512 2.809 3.926 2.391 1.729 44 212 70 129 1 12.823 21 Tanah Pinoh Barat 2.271 2.635 3.367 1.460 469 21 66 17 15 0 10.321 30 Sayan 2.166 2.991 5.087 2.604 1.010 31 114 50 90 2 14.145 40 Belimbing 2.482 4.757 6.105 2.831 1.604 78 129 41 143 2 18.172 41 Belimbing Hulu 1.319 1.965 3.069 913 470 15 66 31 33 1 7.882 50 Nanga Pinoh 3.108 7.120 9.398 6.250 7.037 291 591 575 1.272 79 35.721 51 Pinoh Selatan 1.385 2.237 3.305 1.158 632 40 95 18 54 2 8.926 52 Pinoh Utara 2.399 2.698 3.610 858 647 28 72 33 45 3 10.393 60 Ella Hilir 3.267 4.283 3.881 1.323 699 37 122 33 64 1 13.710 70 Menukung 3.413 4.153 5.276 1.542 842 57 111 43 71 2 15.510 Kabupaten Melawi 26.648 38.916 50.944 22.989 15.902 691 1.682 941 1.965 95 160.773

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan di Kabupaten Melawi bisa dibilang sudah mulai memadai seiring berkembangnya teknologi dan sadarnya masyarakat mengenai pentingnya pendidikan pada masa sekarang ini.

Sadar akan pendidikan pada masa sekarang ini banyak sekali membantu anak-anak yang memiliki kemauan untuk sekolah ketingkat yang lebih lanjut mendapatkan pendidikan yang mereka inginkan. Dengan harapan mereka dapat memajukan daerahnya dengan pendidikan yang telah mereka dapatkan semasa sekolah baik ditingkat lanjut ataupun ditingkat sarjana.

Perkembangan teknologi dan informasi pada masa kini membuat pendidikan sangatlah penting bagi setiap individu, hal ini juga dirasakan oleh masyarakat kabupaten Melawi. Pendidikan adalah fondasi utama untuk menghadapi masa global yang sangat berkembang saat ini, jika dimulai sejak usia dini maka anak-anak yang berada di daerah kecamatan bagian dalam tidak akan tertinggal dengan anak-anak yang bersekolah di daerah perkotaan. Untuk pendidikan di kabupaten Melawi pada saat ini sudah merata dari daerah kabupaten sampai ke kecamatan bagian dalam.

Perkembangan yang selalu meningkat setiap tahunnya merupakan hasil dari kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan agar anak-anak mereka dapat merasakan sekolah ke jenjang yang setinggi-tingginya dan dapat berguna bagi daerah dan juga negara. Banyak orang tua yang menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke jenjang sarjana dan magister, hal ini merupakan bukti bahwa orang tua mampu menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang tersebut dengan

jerih payah dan perjuangan mereka yang hanya memiliki pekerjaan sebagai petani dan pekebun.

II.3. Mata Pencaharian Masyarakat Kabupaten Melawi

Wilayah Provinsi Kalimantan Barat sebagian besar berupa dataran rendah yang dikelilingi sungai, baik sungai besar dan sungai kecil. Dengan wilayah daratannya yang sangat luas menyebabkan mata pencaharian penduduknya sangat beragam. Wilayah tempat tinggal penduduk yang menyebar secara tidak merata menyebabkan mata pencaharian masyarakat cukup beragam dan wilayah mata pencaharian juga tidak terkonsentrasi pada satu wilayah. Namun demikian, sebagian besar penduduk yang tinggal di wilayah Kabupaten Melawi bekerja di bidang pertanian, yang meliputi kehutanan, perkebunan, pertanian tanaman pangan, perikanan, dan peternakan.

Mengandalkan sungai sebagai sarana merupakan kebiasaan bagi masyarakat Kabupaten Melawi terlebih khusus yang berada di kecamatan-kecamatan, dimana dengan menggunakan sungai mereka bisa mencari ikan, membuat tambak untuk memelihara ikan, berjualan buah musiman seperti durian, tengkawang, dan cengkeh ke kecamatan lainnya yang berada tidak jauh dari kecamatan mereka. Rumah apung biasanya digunakan sebagai terminal speed boat7 dan juga sebagai tempat untuk berjualan barang-barang keperluan sehari-hari.

7

Speed Boat adalah sarana transportasi yang menggunakan jalur sungai. Alat transportasi ini sangat sering dipergunakn penduduk sebelum jalur darat dikembangkan oleh pemerintah.

Di daerah Nanga Pinoh, mata pencaharian masyarakatnya adalah berdagang. Dimana kebanyakan masyarakat yang tinggal di Nanga Pinoh adalah masyarakat Tionghoa, sehingga berdagang adalah prioritas utama mereka. Ada juga yang memiliki toko material bangunan, bengkel, mini market, toko alat-alat olahraga, dan rumah makan.

Selain dari berdagang dan mencari ikan, ada juga yang bekerja di pertambangan emas, berladang, dan berkebun. Pertambangan emas khususnya di Kabupaten Melawi ini tidaklah menetap, melainkan berpindah dari satu tempat ketempat lain. Ada dua jenis pertambangan emas yaitu darat dan sungai. Pertambangan emas yang menggunakan jalur darat biasanya menyemprotkan air ke tanah sehingga membentuk seperti gua, sedangkan pertambangan emas yang menggunakan jalur sungai menggunakan mesin penghisap pasir untuk mengambil emas dari dasar sungai. Pada saat ini kedua jenis pertambangan emas tersebut masih sering digunakan sampai sekarang. Berladang dan berkebun adalah mata pencaharian pokok masyarakat di Kabupaten Melawi khususnya di kecamatan-kecamatan.

Berladang juga berpindah-pindah dan biasanya yang ditanam adalah padi. Berbeda dengan sawah yang ada di Jawa, ladang merupakan lahan kering yang bisa ditanami padi dan hanya bisa sekali panen saja, agar bisa ditanami kembali setelah masa panen selesai, biasanya masyarakat membakar lahan tersebut agar tanahnya kembali subur dan bisa ditanami padi kembali. Masyarakat membuat kebun untuk ditanami sayur-sayuran dan buah-buahan, dan kebun selalu dibuat berdekatan dengan ladang bahkan satu lahan, agar proses pengurusannya tidak

susah. Sehingga dengan demikian masyarakat bisa mengurusi kedua lahan tersebut sekaligus.

Meningkatnya jumlah penduduk juga mempengaruhi mata pencaharian setiap tahunnya. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya kekurangan lapangan pekerjaan, meningkatnya perekonomian masyarakat, dan bertambahnya tingkat pendidikan. Dan hal-hal tersebut selalu menjadi masalah utama beberapa tahun belakangan. Secara khusus didalam bidang perekonomian dan mata pencaharian masyarakat di kabupaten Melawi bisa mengandalkan sarana kekayaan alam, lahan yang telah tersedia, dan berbagai sarana lainnya yang bisa mereka gunakan untuk bertahan hidup dan mencari nafkah untuk keluarga mereka.

Mata pencaharian yang telah disebutkan di atas adalah mata pencaharian sehari-hari yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Melawi, dan sampai saat ini masih dilakukan. Pemanfaatan lahan untuk bertani, berkebun, penambangan emas, dan lain-lainnya ini dilakukan dengan tekun oleh mereka. Mereka juga mengolah lahan perkebunan dan ladang agar hasil yang akan dipanen juga sesuai dengan keinginan mereka.

II.4. Wilayah Kabupaten Melawi

Kabupaten Melawi merupakan salah satu kabupaten yang berada di Propinsi Kalimantan Barat. Kabupaten ini terletak di antara garis 07°-1020° Lintang Selatan dan 1117°-11227° Bujur Timur.8 Wilayah Kabupaten Melawi

8

https://infonusa.wordpress.com/2015/05/09/kabupaten-melawi/. Diunduh tanggal 15 september 2015. 01:10 WIB.

dilihat dari letak geografisnya, terletak di antara beberapa wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sintang

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Tengah

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sintang

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Ketapang

Pada awal berdirinya, Kabupaten Melawi terdiri dari 7 kecamatan, 82 desa dan 292 dusun, yang kemudian dilakukan pemekaran beberapa kecamatan baru yang dibentuk berdasarkan Perda No. 32 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kecamatan Pinoh Utara, Kecamatan Pinoh Selatan, Kecamatan Belimbing Hulu dan Kecamatan Tanah Pinoh Barat, sehingga sekarang ini Kabupaten Melawi terdiri dari 11 kecamatan, 169 desa dan 525 dusun, dimana kecamatan terluas adalah Kecamatan Sokan dengan luas 1.577,2 km2 atau 14,83% dari luas Kabupaten Melawi (10.640,8 km2), sedangkan kecamatan terkecil adalah Kecamatan Belimbing Hulu dengan luas 454,0 km2 atau 4,27% dari luas Kabupaten Melawi.9

II.5. Peta dan Demografi Peta

Awalnya Kabupaten Melawi memiliki 7 kecamatan yaitu kecamatan Nanga Pinoh, kecamatan Ella, kecamatan Tanah Pinoh, kecamatan Belimbing, kecamatan Sokan, kecamatan Sayan dan kecamatan Menukung. Pada saat ini

9

sudah menjadi 11 kecamatan dan jarak antara satu kecamatan dengan kecamatan lainnya memiliki jarak tempuh yang cukup jauh. Pada perkembangannya jarak bukanlah menjadi masalah karena alat transportasi sudah memadai sehingga untuk menempuh perjalanan dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya tidak lagi seperti dulu.

Gambar 1.1 Peta Kabupaten Melawi

Sumber : http://loketpeta.pu.go.id/assets/cms/uploads/images/media-peta/peta-infrastruktur/pii-6100/6110_2008.gif. Diunduh tanggal 26 maret 2016. 01.30 WIB

Dari peta di atas dapat dilihat bahwa jarak antara satu kecamatan dengan kecamatan lain sangatlah jauh dan harus menempuh perjalanan selama berjam-jam agar bisa sampai ke setiap kecamatan-kecamatan tersebut.

Jarak bukanlah halangan bagi masyarakat Melawi, mereka menempuh jarak yang kurang lebih harus memakan waktu 1 sampai 6 jam perhari untuk dapat sampai ke kabupaten, dan kembali lagi ke kecamatan dengan jarak tempuh

yang sama. Saat musim kemarau dan hujan, kegiatan yang mereka lakukan sehari-hari tetap berjalan, kecuali saat hujan lebat sehingga menyebabkan banjir dan kegiatan mereka seperti bertani otomatis terhenti karena lahan mereka biasanya terendam oleh air.

Demografi

Perkembangan penduduk di suatu daerah bisa menjadi potensi sekaligus permasalahan bagi daerah tersebut. Permasalahan yang paling esensial adalah berkaitan dengan penyebaran penduduk yang tidak merata, kualitas penduduk yang masih rendah, penyediaan lapangan usaha serta penyediaan bahan pangan. Faktor yang sangat umum yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk di suatu daerah antara lain adalah angka kematian, angka kelahiran, dan angka migrasi. Kejadian ini biasa disebut dengan kejadian vital penduduk.

Jelasnya mengenai perkembangan penduduk Kabupaten Melawi dapat dilihat dari tabel berikut ini :10

10

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3831/bab ii.docx. Diunduh tanggal 3 september 2015. 00:30 WIB.

Tabel 1.2.

PERKEMBANGAN PENDUDUK KABUPATEN MELAWI TAHUN 2005 – 2008

Tahun Laki – LakiJumlah Penduduk ( Jiwa ) Perempuan Jumlah

2005 78.872 75.779 154.651 2006 83.618 80.586 164.204 2007 87.357 82.451 169.808 2008 92.587 85.987 178.574 2009 98.087 91.349 189.427 2010 91,529 87,116 178.645

Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Melawi 2010

Apabila dilihat dari perbandingan jumlah penduduk antar kecamatan, jumlah penduduk Kecamatan Nanga Pinoh lebih besar dibandingakan dengan kecamatan-kecamatan lain yang ada di Kabupaten Melawi, hal ini mengindikasikan bahwa kecenderungan penduduk Kabupaten Melawi untuk menetap dan bertempat tinggal di Ibukota Kabupaten lebih banyak dari pada yan memilih tinggal di kecamatan-kecamatan.

Jumlah penduduk terbanyak yakni Kecamatan Nanga Pinoh yaitu sebesar 39,604 jiwa dan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Belimbing Hulu yaitu sebesar 8,687 jiwa. Total jumlah penduduk Kabupaten Melawi sebesar 178,645 jiwa. Dengan adanya jumlah penduduk yang tidak merata menandakan tingkat kepadatan penduduk pada ibukota kabupaten lebih banyak dikarenakan masyarakat lebih menyukai tinggal di ibukota kabupaten dari pada kota kecamatan.

Masyarakat Melawi lebih banyak memilih tinggal di kabupaten karena untuk ketersediaan berbagai macam kebutuhan lebih lengkap jika dibandingkan dengan kota kecamatan yang mana untuk akses ke kabupaten masih harus menempuh jarak yang cukup jauh dengan kondisi jalan yang masih rusak dan

berlumpur. Hal inilah yang membuat masyarakat lebih memilih tinggal di ibukota kabupaten daripada mereka harus menempuh perjalanan yang cukup lama dengan keadaan jalan yang bisa dikatakan cukup rusak untuk dilalui oleh kendaraan-kendaraan roda dua dan empat.

Untuk kejelasan mengenai jumlah penduduk dan kepadatan penduduk Kabupaten Melawi dapat di lihat pada tabel berikut :11

Tabel 1.3.

JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK KABUPATEN MELAWI TAHUN 2008

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Jumlah Penduduk Laki – Laki Perempuan

1. Kecamatan Belimbing 10,513 9,678 20,191 2. Kecamatan Nanga

Pinoh

20,219 19,385 39,604 3. Kecamatan Ella Hilir 7,769 7,511 15,280 4. Kecamatan Menukung 8,973 8,412 17,385 5. Kecamatan Sayan 7,951 7,688 15,639 6. Kecamatan Tanah Pinoh 7,214 6,964 14,178 7. Kecamatan Sokan 7,423 7,350 14,773 8. Kecamatan Belimbing Hulu 4,555 4,132 8,687 9. Kecamatan Pinoh Utara 5,902 5,599 11,501 10. Kecamatan Pinoh Selatan 5,142 4,832 9,974 11. Kecamatan Tanah Pinoh Barat 5,868 5,565 11,433 Total 91,529 87,116 178,645

Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kabupaten Melawi 2010

Dari hasil registrasi penduduk tahun 2009 secara keseluruhan penduduk Kabupaten Melawi lebih banyak penduduk masuk dari penduduk yang pindah.

11

Dari komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin di Kabupaten Melawi jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan dengan komposisi 91,529 jiwa laki-laki dan 87,116 jiwa penduduk perempuan.

Dilihat dari beberapa tabel mengenai perkembangan penduduk di Kabupaten Melawi, dapat kita lihat bagaimana laju pertumbuhan penduduk sangatlah mempengaruhi jumlah perkembangan penduduk selalu meningkat dan ini akan berakibat terhadap lahan tempat tinggal, lapangan pekerjaan, tingkat pendidikan, dan perekonomian. Dan juga terjadi peningkatan dibidang pendidikan dan jumlah perekonomian setiap tahunnya.

Sampai saat ini perkembangan dan jumlah penduduk yang berada di kabupaten Melawi sangatlah meningkat pesat, dapat dilihat pada tabel-tabel di atas. Dan tidak sedikit dari anak-anak dan orang dewasa yang merantau untuk mencari lapangan pekerjaan yang lebih baik dan luas, sebab di kabupaten Melawi lapangan pekerjaannya sudah mulai penuh dan sidikit rumitnya untuk dapat bekerja disana membuat hal tersebut harus terjadi. Anak-anak yang melanjutkan sekolah juga banyak melanjutkan pendidikan mereka di luar pulau Kalimantan dengan anggapan bahwa di luar pulau Kalimantan mereka dapat hidup dan belajar lebih baik jika dibandingkan dengan pendidikan mereka yang berada di pulau Kalimantan.

Sebagai contoh pulau yang paling banyak didatangi oleh anak-anak yang melanjutkan sekolah dan pendidikan mereka adalah pulau Jawa. Yogyakarta sebagai pilihan utama bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang lebih

baik karena perkembangan pendidikan lebih cepat dan sesuai berada di kota Yogyakarta. Bagi penduduk Kalimantan Barat, kota Yogyakarta merupakan kota yang penuh dengan pelajar dan mahasiswa sehingga hal ini membuat para orang tua lebih memilih kota Yogyakarta untuk menyekolahkan putra dan putri mereka dengan anggapan bahwa setelah mereka selesai dan mendapatkan pekerjaan dapat menaikan taraf hidup mereka dan juga keluarga.

Dokumen terkait