• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asupan  

Tingkat pengetahuan Tingkat pendidikan

III.2. Jenis dan rencana penelitian

Jenis Penelitian yang akan digunakan adalah Analitik crossecsional, yaitu penelitian yang bertujuan menganalisa suatu kejadian pada beberapa variabel dan mencari hubungannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu meneliti beberapa variable yang dilakukan sekali dalam satu kejadian.

III.3. Populasi dan Sampel III.3.1.Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester II - III yang datang ke Poli Ibu Hamil RSUP.HAM Medan.

III.3.2.Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Besar sampel di hitung berdasarkan jumlah rata-rata pasien yang dihitung berdasarkan sampel tunggal untuk uji hipotesis yaitu :39

n = (Z 2

(Pa – P0)2

Di mana :

Z = nilai baku normal dar table Z, yang besarnya tergantung pada nilai yang ditentukan. Untuk = 0,05 Z = 1,96

Zβ = nilai baku normal dar table Z, yang besarnya tergantung pada nilai

β yang ditentukan. Untuk β = 0,15 Zβ = 1,036

P0 = proporsi ibu hamil trimester II-III yang anemi pada tahun 1995 yaitu sebesar 58,2 % Qa = 0,418

Pa = proporsi ibu hamil trimester II-III yang anemi pada tahun 2002 yaitu sebesar 51 % Qa = 1 – P0 = 1 – 0,51 = 0,49

P0 – Pa = perbedaan proporsi yang bermakna yang dtentukan oleh peneliti = 0,07 (7%)

Sehingga diperoleh jumlah sampel adalah :

n = (1,96 2

(0,07)2

n = 55,7 56

Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan di mana didapatkan sampel sebanyak 62 orang dan peneliti memasukkan semuanya ke dalam sampel penelitian.

III.3.3.Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili sampel penelitian, yang memenuhi kriteria sebagai sampel kriteria inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Ibu hamil trimester II - III yang melakukan kontrol kehamilan di Poli Ibu Hamil RSHAM.

2. Ibu hamil tidak dengan kelainan darah. 3. Ibu hamil tidak menderita penyakit kronis.

4. Bersedia menjadi responden

III.4. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Poli Ibu Hamil RSHAM selama 2 bulan, di mulai bulan Juli sampai Agustus 2009.

III.5. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan adalah hasil tahu seseorang melakukan penginderaan terhadap perihal pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu hamil yang berhubungan dengan kadar Hb. Alat ukur yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Skala pengukuran untuk mengukur tingkat pengetahuan menggunakan skala ordinal, dengan jumlah pertanyaan 10 item dan menggunakan jenis pertanyaan dengan pilihan jawaban. Untuk setiap jawaban yang benar diberi nilai 1, sedangkan setiap jawaban yang salah diberi nilai 0.Tingkat pengetahuan pada penelitian ini akan dikelompokan dalam tiga kelompok berdasarkan nilai scoring dari kuesioner dan telah dilakukan uji content validitas yaitu :

Kurang : jika jumlah nilai < 60 % jumlah nilai keseluruhan yaitu 0 – 6. Cukup : jika jumlah nilai 60 – 80 % jumlah nilai keseluruhan yaitu 6 – 8. Baik : jika jumlah nilai > 80 % jumlah nilai keseluruhan yaitu 8- 10.

Tingkat Pendidikan

Yang dimaksud tingkat pendidikan dalam penelitian ini adalah tingkat pendidikan tertinggi yang di dapat responden. Misalkan responden sekolah terakhirnya SMA kelas 1, maka tingkat pendidikannya di golongkan tamatan SMP.

Kemudian tingkat pendidikan di kelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu : 1. Tamatan SD di kelompok 1

2. Tamatan SLTP di kelompok 2 3. Tamatan SLTA di kelompok 3 4. Tamatan Sarjana di kelompok 4 Pola Makan

Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran macam dan model bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari.

Pola makan atau hidangan yang dianjurkan adalah makanan seimbang yang terdiri atas :

1. Sumber zat tenaga, misalnya : roti, mie bihun, jagung, ubi, singkong, tepung- tepungan, gula dan minyak.

2. Sumber zat pembangun, misalnya : ikan, telur, ayam, daging, susu, kacang- kacangan, tahu, tempe dan oncom.

3. Sumber zat pengatur, misalnya : sayur-sayuran, buah-buahan terutama sayuran berwarna hijau dan kuning.

Pola makan diukur dengan teknik wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan yaitu:

2. Apakah pada menu makanan ibu setiap hari? Penilaian di nilai baik bila menu makanan terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Tidak baik bila menu makanan tidak mengandung unzur gizi yang lengkap. Asupan adalah jumlah makanan yang di konsumsi. Data asupan dari responden diperoleh dengan cara teknik wawancara dan dengan memperlihatkan model, kemudian dihitung jumlah asupan menggunakan program Gizicom dan manual. Wawancara mengenai asupan responden dilakukan satu kali dengan cara recall 24 jam.

Untuk kebutuhan kalori, berdasarkan Widya Karya Pangan Nasional, pada wanita dengan usia 20 -59 tahun kebutuhan kalori dengan aktivitas sedang adalah 2250 Kkal/hari. Pada wanita hamil, kebutuhan kalori ditambah 285 Kkal/ hari, sehingga kebutuhan kalori pada ibu hamil dengan aktivitas sedang menurut Widya Karya Pangan Nasional adalah 2535 Kkal/hari.

Asupan kalori kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :

Gizi kalori kurang, dimana jumlah asupan ≤ 80% kebutuhan ( ≤ 80% dari 2535 Kkal/hari) yaitu ≤ 2027 Kkal/hari

Gizi kalori cukup, dimana jumlah asupan 80 – 120% kebutuhan ( 80 – 120% dari 2535 Kkal/ hari) yaitu 2028 -3041 Kkal/hari.

Gizi kalori lebih, dimana jumlah asupan ≥ 120% kebutuhan (120% dari 2535 Kkal/hari) yaitu ≥ 3042 Kkal/hari.

Untuk kebutuhan protein, berdasarkan Widya Karya Pangan Nasional, pada wanita dengan usia 20 -59 tahun kebutuhan protein dengan aktivitas sedang adalah 48 mg/hari. Pada wanita hamil, kebutuhan protein ditambah 12 mg/ hari, sehingga kebutuhan protein pada ibu hamil dengan aktivitas sedang menurut Widya Karya Pangan Nasional adalah 60 mg/hari.

Gizi protein kurang, dimana jumlah asupan ≤ 80% kebutuhan (≤ 80% dari 60 mg/hari) yaitu ≤ 47 gram/hari

Gizi protein cukup, dimana jumlah asupan 80 – 120% kebutuhan (80 – 120% dari 60 mg/hari) yaitu 48 – 71 gram/hari.

Gizi protein lebih, dimana jumlah asupan ≥ 120% kebutuhan ( ≥ 120% dari 60 mg/hari) yaitu ≥ 72 gram /hari.

Untuk kebutuhan zat besi , berdasarkan Widya Karya Pangan Nasional, pada wanita dengan usia 20 -59 tahun kebutuhan zat besi dengan aktivitas sedang adalah 26 mg/hari. Pada wanita hamil, kebutuhan zat besi ditambah 20 mg/ hari, sehingga kebutuhan zat besi pada ibu hamil dengan aktivitas sedang menurut Widya Karya Pangan Nasional adalah 46 mg/ hari.

Asupan zat besi kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :

Gizi zat besi kurang, dimana jumlah asupan ≤ 80% kebutuhan (≤ 80% dari 46 mg/hari) yaitu ≤ 36,7 mg/hari

Gizi zat besi cukup, dimana jumlah asupan 80 – 120% kebutuhan (80 – 120% dari 46 mg/hari) yaitu 36,8 – 55,1 mg/hari.

Gizi zat besi lebih, dimana jumlah asupan ≥ 120% kebutuhan ( ≥ 120% dari 46 mg/hari) yaitu ≥ 55,2 mg/hari.

Untuk kebutuhan asam folat , berdasarkan Widya Karya Pangan Nasional, pada wanita dengan usia 20 -59 tahun kebutuhan asam folat dengan aktivitas sedang adalah 150 µg/hari. Pada wanita hamil, kebutuhan asam folat ditambah 150 µg/ hari, sehingga kebutuhan asam folat pada ibu hamil dengan aktivitas sedang menurut Widya Karya Pangan Nasional adalah 300 µg/ hari. Asupan asam folat kemudian dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu :

Gizi asam folat kurang, dimana jumlah asupan ≤ 80% kebutuhan (≤ 80% dari 300 µg/hari) yaitu ≤ 239 µg/hari

Gizi asam folat cukup, dimana jumlah asupan 80 – 120% kebutuhan (80 – 120% dari 300 µg/hari) yaitu 240 – 359 µg/hari.

Gizi asam folat lebih, dimana jumlah asupan ≥ 120% kebutuhan ( ≥ 120% dari 300 µg/ hari) yaitu ≥ 360 µg/hari.

III.6. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan lebih baik hasilnya, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya dan teknik wawancara untuk memperoleh data asupan dari sampel dengan menggunakan model.

III.7. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data III.7.1. Pengolahan data

a. Editing

Peneliti melakukan koreksi data untuk melihat kelengkapan jawaban kuesioner dan wawancara, konsistensi dan kesesuaian kriteria data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau menjawab tujuan penelitian.

b.Pengelompokan Data

Pengelompokkan data adalah suatu usaha untuk membagi data yang diperoleh sesuai dengan kriteria angka kecukupan gizi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengelompokkan data yang digunakan adalah membagi data asupan dalam 3 kelompok yaitu gizi kurang, gizi cukup dan gizi lebih. Pengelompokkan data penelitian ini untuk menilai hubungan antara jumlah asupan dengan kadar Hb ibu hamil pada trimester II- III. Untuk selanjutnya akan dilakukan uji statistic dengan SPSS untuk mengetahui normalitas data maupun untuk uji korelasional dengan uji Two sample Kohmogorov Smirrnov dan Chi Square.

c.Entry data

Kegiatan memasukkan data-data hasil penelitian ke dalam computer, jumlah asupan di hitung dengan menggunakan program gizikom dan secara manual. Kemudian data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program SPSS 15.

III.7.2. Analisa Data

Pada saat analisis data dikeluarkan sebanyak 10 sampel karena data yang tidak lengkap sehingga sampel yang dimasukkan dalam penelitian berjumlah 62 sampel. Kemudian data di analisis secara statistik dengan menggunakan program SPSS 15, analisis data yang dilakukan meliputi analisis univariat dan analisis bivariat.

A. Analisa univariat

Analisa univariat dilakukan untuk memperoleh distribusi frekuensi variabel dependent yaitu kadar Hb dan variabel independent yaitu tingkat pendidikan,

pengetahuan, penghasilan , jumlah anak , umur ibu dan jumlah asupan ibu hamil trimester II-III.

B. Analisa bivariat

Analisa bivariat dilakukan dengan membuat tabel silang untuk menganalisa hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent dengan menggunakan uji statistic Chi-Square dan uji Kolmogorrov .

III.7.3. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin dari Etical Clearence, institusi pendidikan, RS dan kesediaan kepada responden.

Adapun etika penelitian yang diterapkan adalah : 1. Informed concent

Informed concent yang diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan member lembar persetujuan untuk menjadi responden. Apabila subjek bersedia maka mereka menandatangani lembar persetujuan dan jika menolak peneliti harus menghormati hak responden den tidak mengikutkannya sebagai responden. Responden dengan suka rela menyatakan kesediaannya untuk ikut serta dalam penelitian, tanpa paksaan dan pengaruh pihak lain.

2. Anonymity (tanpa nama)

Dalam pengisisan juesioner, responden tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data dan hanya menuliskan kode pada lembar.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil riset. Dan segera dimusnahkan setelah penulisan laporan penelitian selesai.

BAB. IV

Dokumen terkait