• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kaidah Pelaksanaan

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 5-46)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN RSUD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD

RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu ditetapkan sebagai rumah sakit umum daerah (RSUD) melalui Surat Keputusan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 188.45/01/Dinkes/2014 tentang Izin Operasional RSUD Tanah Bumbu. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tanggal 12 Nopember 2013, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja rumah sakit. Adapun susunan tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD terdiri dari :

1. Direktur

Tugas :

Menyusun kebijaksanaan teknis pelaksanaan kesehatan, membina, mengatur, mengawasi, mengendalikan tugas-tugas Rumah Sakit sesuai dengan kewenangannya.

Fungsi :

1. Pembinaan, pengaturan, Pengawasan dan pengendalian pelayanan medis,

2. Pembinaan, pengaturan, Pengawasan dan pengendalian pelayanan keperawatan,

3. Pembinaan, pengaturan, Pengawasan dan pengendalian penunjang medis,

4. Pembinaan, pengaturan, Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan,

2. Bagian Tata Usaha (TU)

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian umum dan kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

3. Sub Bagian evaluasi, dokumentasi dan pelaporan Tugas dan fungsi :

1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penyusunan perencanaan, penatausahan keuangan, surat menyurat, rumah tangga dan perlengkapan, administasi kepegawaian, ketatalaksanaan, kehumasan, perpustakaan, hukum dan pelaporan.

2. Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai pengumpul dan pengelolaan data serta penyusunan program kerja dan rencana kegiatan rumah sakit, Pengelolaan urusan keuangan, pengelolaan urusan kepegawaian, pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan, pengelolaan surat menyurat, kehumasan dan protokol, pengelolaan kegiatan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan, pengendalian Unit Pelayanan Administrasi Terpadu (UPAT).

3. Bidang Pelayanan

Bidang Pelayanan terdiri dari : 1. Seksi Pelayanan Medik 2. Seksi Bina Mutu Pelayanan Tugas dan Fungsi :

1. Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perencanaan, petunjuk teknis, serta pelaksanaan kegiatan pelayanan medik.

2. Seksi Pelayanan Medik mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), Merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang pelayanan medik, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis di bidang pelayanan medik, mengkoordinasi program kerja dengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi,

menyusun rencana kebutuhan peralatan medis dan penunjang medis kerohanian dan sosio medik sesuai standart, melaksanakan pengaturan dan pengawasan terhadap proses penerimaan (baik melalui IGD, Rujukan maupun langsung) pelayanan, perawatan dan pemulangan/rawat jalan, melaksanakan kerja sama/kemitraan yang berkaitan dengan asuransi kesehatan dan/atau sejenisnya, Surat Keterangan Miskin/SKM atau sebutan lain, Jaminan Kesehatan Masyarakat/JAMKESMAS dan/atau sejenisnya untuk proses pelayanan pada Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJA) dan Instalasi Rawat Inap (IRNA), melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Seksi Bina Mutu Pelayanan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perencanaan, petunjuk teknis, serta pelaksanaan kegiatan bina mutu pelayanan.

4. Seksi Bina Mutu Pelayanan mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja dibidang bina mutu pelayanan, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis di bidang bina mutu pelayanan, mengkoordinasikan program kerja dengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, melaksanakan peningkatan upaya pelayanan kesehatan, membina mutu pelayanan kesehatan melalui akreditas RSUD, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi pelayanan medis mempunyai tugas melakukan pengelolaan mengatur, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan pelayanan non medis.

4. Bidang Keperawatan

Bidang Keperawatan terdiri dari : 1. Seksi Diklat dan Penyuluhan 2. Seksi Asuhan Keperawatan

Tugas dan Fungsi :

1. Seksi Diklat dan Penyuluhan mempuyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusnan progam dan ptunjuk teknis kegiatan diklat dan penyuluhan.

2. Seksi Diklat dan Penyuluhan mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang diklat dan penyuluhan, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis di bidang diklat dan penyuluhan, mengkoordinasikan program kerja dengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan secara terpadu, melakukan evaluasi pelaksanaan tugas.

3. Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan.

4. Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang asuhan keperawatan, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dibidang asuhan keperawatan, mengkoordinasikan program kerja dengan unit kerja terait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, melaksanakan bimbingan tenaga keperawatan untuk melaksakan asuhan keperawatan paripurna, melaksanakan koordinasi penggantian/usulan peralatan keperawatan sesuai kebutuhan.

Seksi Asuhan Keperawatan dan Rujukan mempunyai tugas melakukan pengelolaan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi kegiatan keperawatan serta mengelola dan melaksanakan kegiatan rujukan

5. Bidang Penunjang

Bidang Penunjang terdiri dari :

1. Seksi Sarana dan Prasarana Medik 2. Seksi Rekam Medik

Tugas dan Fungsi :

1. Seksi Sarana dan Prasarana Medik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan dibidang sarana dan prasarana medik

2. Seksi Sarana dan Prasarana Medik mempunyai fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang sarana dan prasarana medik, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dibidang sarana dan prasarana medik, mengkoordinasika program kerja dengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, menyusun standar kegiatan pelayanan kebersihan dan sanitasi rumah sakit. 3. Seksi Rekam Medik mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kegiatan dibidang rekam medik.

4. Seksi Rekam Medik mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang sarana dan prsarana medik, menyiapkan bahan penyusunan petujuk teknis di bidang sarana dan prasaran medik, mengkoordinasikan program kerja sengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, merencanakan administrasi rekam medik sesuai dengan ketentuan dan prosedur, melakukan evaluasi pelaksanaan tugas.

2.2 Sumber Daya RSUD

Karyawan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor terdiri dari tenaga PNS, PTT dan tenaga Kontrak, sampai dengan bulan Desember 2015 dapat dilihat jumlah pegawai RSUD dr. H. Andi Abdurrahman sebagai berikut :

No. Pendidikan dan Jurusan PNS JumlahPTT KONTRAK

Struktural

1 S.2 Magister Kesehatan 1 -

-2 S.2 Magister Managemen 3 -

-3 S.2 Magister Pemerintahan 1 -

-4 S.2 MPH 1 -

-5 S. I Sarjana Ilmu Sosial 1 -

-6 S.I Kedokteran Umum 1 -

-7 S.I Sarjana Agama 1 -

-8 S.I Ekonomi Manajemen/ Akutansi/ Bisnis/

Pranata lab. Keuangan 1 -

-9 S. I Hukum 1 - -10 S. I Kesehatan Masyarakat 1 - -Fungsional 5 S.2 Spesialis Kandungan 1 - 1 6 S.2 THT - - 1 7 S.2 Spesialis Anatesi - - 1

8 S.2 Spesialis Rehab Medik 1 -

-9 S.2 Spesialis Penyakit Dalam 2 -

-10 S.2 Spesialis Saraf - - 1

11 S.2 Spesialis Radiografer - - 1

12 S.2 Dokter Spesialis Bedah 2 - 1

13 S.2 Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi 1 - -14 S.2 Dokter Spesialis Kulit Kelamin 1 - -15 S.2 Dokter Spesialis Kejiwaan 1 -

-16 S.2 Dokter Spesialis Anak 1 -

-18 S.I Apoteker 3 - 1

19 S.I Kedokteran Umum 13 - 4

20 S.I Sarjana Agama 0 1

-21 S.I Ekonomi Manajmen/ Akutansi/ Bisnis/

Pranata Lab. Keuangan 1 8

-22 S.I Komunikasi - 1 1 23 S.I Komputer - 1 -24 S.I Pertanian - - 1 25 S. I Kedokteran Gigi 1 - 2 26 S. I Hukum - 1 -27 S. I Kesehatan Masyarakat 3 - 3

28 S.I Keperawatan 3 - 3

29 S.I Keperawatan Ners 11 1 44

30 S. I Psikologi 2 - -31 D.4 Kebidanan - - 6 32 D.4 Anatesi 1 - -33 D.3 Fisiotrafi 1 - -34 D.3 Keperawatan Anatesi 3 - -35 D.3 Keperawatan 45 4 46

36 D.3 Akademi Kesehatan Gigi 5 -

-37 D. 3 Kebidanan 23 - 51

38 D.3 Analis Kesehatan 7 - 7

39 D. 3 Radiografer 5 - 3

40 D. 3 Analis Gizi 7 - 1

41 D.3 Refraksionis Optisien 1 -

-42 D. 3 Analis Farmasi dan Makanan 10 - 4 43 D.3 Akuntansi Dan Perpajakan 1 - 5

44 D. 3 Teknik Elektro 1 - -45 D.3 Teknisi Mesin 1 - -46 D.3 Akutansi 1 - 1 47 D.3 Pertambangan 1 - -48 D.3 Teknisi Listrik 1 - -49 D. 3 Kesehatan Lingkungan 2 - -50 D.3 Rekam Medis - - 5 51 D. 1 Kesehatan Lingkungan 1 - -52 D.1 Kebidanan 1 - -53 D.1 PTTDPMII - 2 -54 SMA/SMK/SMEA/Paket C 12 18 102 55 SMP 1 - 16 56 SD - 1 -JUMLAH 189 38 312

Asset/ modal yang dimiliki RSUD Tanah Bumbu sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

URAIAN 2015 2014

ASET

ASET LANCAR

Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di BLUD Kas Lainnya Setara Kas 0,00 0,00 7.155.819.994,27 0,00 0,00 0,00 0,00 18.729.497.845,32 0,00 0,00

Kas Dana Kapitasi JKN

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran Investasi Jangka Pendek

Piutang Pendapatan Piutang Lainnya Penyisihan Piutang Beban Dibayar Dimuka Persediaan

JUMLAH ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi Jangka Panjang Non Permanen

Investasi Jangka Panjang kepada Enitas Lainnya Investasi dalam Obligasi

Investasi dalam Proyek Pembangunan Dana Bergulir

Deposito Jangka Panjang Investasi Non Permanen Lainnya

JUMLAH Investasi Jangka Panjang Non Permanen Investasi Jangka Panjang Permanen

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Investasi Permanen Lainnya

JUMLAH Investasi Jangka Panjang Permanen

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TETAP

Tanah

Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya

Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan JUMLAH ASET TETAP DANA CADANGAN

Dana Cadangan

JUMLAH DANA CADANGAN ASET LAINNYA

Tagihan Jangka Panjang Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tidak Berwujud

Aset Lain-lain

JUMLAH ASET LAINNYA

JUMLAH ASET 0,00 501,00 0,00 19.290.793.616,00 0,00 0,00 0,00 4.311.494.280,64 30.758.108.391,91 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 34.790.081.682,32 42.935.540.005,65 3.932.892.000,00 272.085.143,69 423.093.395,00 (31.258.296.889,15) 51.095.395.337,51 0,00 0,00 0,00 0,00 508.792.500,00 0,00 508.792.500,00 82.362.296.229,42 0,00 0,00 0,00 0,00 959.392.966,00 0,00 0,00 4.208.887.633,63 23.897.778.444,95 0,00 0,00 0,00 0,00 0.00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 28.899.053.485,07 42.726.085.006,00 1.072.938.455,00 272.085.143,69 398.193.395,00 0,00 73.368.355.484,76 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 760.567.000,00 760.567.000,00 98.026.700.929,71

2.3 Kinerja Pelayanan RSUD

2.3.1 Kinerja Pelayanan Berdasarkan Tupoksi

Berdasarkan SK Menkes RI Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008, tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit bahwa Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan Standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sasaran keluaran pembangunan kesehatan pada intinya adalah pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Rumah Sakit, adapun hasil evaluasi pencapaian kinerja SPM RSUD Tanah Bumbu tahun 2011 sd 2015 adalah sebagai berikut :

2.3.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD

Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan SKPD pada level program, selanjutnya, kinerja RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor akan di analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode perencanaan sebelumnya yang dituangkan dalam tabel 2.2.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD 2.4.1 Tantangan

Analisa Internal Kekuatan

1. Jumlah dan jenis spesialisasi belum memadai(-5), 2. Jumlah dan kualitas keperawatan belum memadai(-1), 3. Masih lemahnya kompetensi manajemen (-4),

4. Lokasi bangunan rumah sakit cukup strategis (+3), 5. Peralatan medis dan nonmedis cukup memadai (+1), 6. Sistem cukup memadai (+1),

7. Kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit meningkat (+6), 8. Kemampuan keuangan rumah sakit cukup memadai (+8), 9. Belum lengkapnya ruang perawatan di rumah sakit (-1), 10. Kemampuan komunikasi karyawan belum memadai (-4), 11. Kelengkapan obat-obatan yang cukup memadai (+8).

No OBJEK YANG DI ANALISA KekuatanStrength Nilai 1 sd 10

Weakness Kelemahan Nilai -1 sd -10

1 Jumlah dan jenis spesialisasi belum

memadai -5

2 Jumlah dan kualitas keperawatan belum

memadai -1

3 Masih lemahnya kompetensi manajemen -4

4 Lokasi bangunan rumah sakit cukup

strategis +3

5 Peralatan medis dan nonmedis cukup

memadai +1

6 Sistem cukup memadai +1

7 Kepercayaan masyarakat terhadap

rumah sakit meningkat +6

8 Kemampuan keuangan rumah sakit

cukup memadai +8

9 Belum lengkapnya ruang perawatan di

rumah sakit -1

10 Kemampuan komunikasi karyawan

belum memadai -4

11 Kelengkapan obat-obatan yang cukup

memadai +8

Jumlah +27 -15

Analisa Eksternal

1. Tidak ada transportasi umum dari pemukiman langsung menuju rumah sakit (-10),

2. Adanya kebijakan tentang BLUD dalam peraturan Bupati (+8), 3. Kebijakan tentang jamkesda (+8),

4. Kebijakan tentang BPJS (+4),

5. Banyaknya perusahaan tambang dan perkebunan (+2),

6. Rencana didirikannya rumah sakit swasta di tanah bumbu (-3), 7. Rencana pengembangan bandara (-2).

No OBJEK YANG DI ANALISA KekuatanStrength

Nilai 1 sd 10

Weakness Kelemahan Nilai -1 sd -10

1 Tidak ada transportasi umum dari pemukiman langsung menuju rumah sakit

-10 2 Adanya kebijakan tentang BLUD +8

3 Kebijakan tentang jamkesda +8

4 Kebijakan tentang BPJS +4

5 Banyaknya perusahaan tambang dan

perkebunan +2

6 Rencana didirikannya rumah sakit

swasta di tanah bumbu -3

7 Rencana pengembangan bandara -2

Jumlah +22 -15

Penjelasan :

Kondisi Rumah Sakit berada dalam posisi offensive/Agressive artinya dalam menerapkan strategi mudah dilaksanakan dan mudah diterima

Siklus Kehidupan Bisnis

Penjelasan :

Rumah sakit dalam posisi agresif, pemanfaatan rumah sakit cenderung meningkat, peralatan canggih namun kurang memadai dengan jumlah SDM yang memiliki skill dan knowledge yang baik akan tetapi attitude SDM kurang memadai.

Strength Deffensive Offensive/Agressive Liquidation Reconsiliation I II IV III 8 7 Weaknesess Menemukan formula keberhasilan Keputusan kembangkan Membangun posisi keunggulan kompetitif Memanen keuntungan Opportunities Pembaruan formula keberhasilan Keputusan investasi tambah atau tidak Treaths Maturity 100% 75% 50% 25% Growth Decline GRAFIK SWOT

2.4.2 Peluang

Rumah Sakit memiliki peluang pasar besar karena letaknya cukup strategis dan satu-satunya rumah sakit umum daerah yang memiliki dokter spesialis yang lengkap di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan wilayah Kabupaten Kota Baru.

Peluang terbesar berasal dari tingginya penyakit infeksi dan meningkat pada penyakit degeneratif dan banyaknya usia produktif.

Pasar potensial bagi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor saat ini adalah kawasan perumahan, pemukiman penduduk dan bisnis perkebunan sawit disekitar rumah sakit. Selain itu disebabkan merupakan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten tanah Bumbu yang memiliki tenaga medis serta peralatan medis dan nonmedis yang sesuai standar nasional rumah sakit kelas C, maka kerjasama dengan manajemen perusahaan-perusahaan pertambangan dan perkebunan di Kabupaten Tanah bumbu masih menjadi ceruk pasar RSUD dr. H,. Andi Abdurrahman Noor.

BAB III

ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan RSUD

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 – 2021, maka visi dan misi dalam RPJMD adalah:

Visi: “Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Poros Maritim Utara serta Pusat Perdagangan, Industri dan Pariwisata di Kalimantan Berbasis pada Keunggulan Lokal dan Potensi Strategis Daerah menuju Tanah Bumbu yang Maju, Sejahtera dan Berintelektual Tinggi (MARDANI)”

Misi:

1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan pelabuhan sebagai terminal point guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata.

2. Meningkatkan Kegiatan Industri dan Perdagangan Berbasis Ekonomi Kerakyatan Melalui Perluasan Kesempatan dan Perlindungan Bagi Pelaku Industri Guna Menopang Daya Saing Masyarakat Lokal di Tengah Arus Regional dan Nasional.

3. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi yang berkelanjutan, berwawasan Lingkungan serta memperhatikan Kearifan Lokal Untuk Menghadirkan Kesejahteraan.

4. Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal.

5. Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang Baik, Efektif dan Bersih.

Berdasarkan pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dalam RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu 2011-2015, maka RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor akan mendukung pelaksanaan misi ke 4 (empat) yaitu “Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal” dan misi ke 5 (lima) yakni “Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang Baik, Efektif dan Bersih” sebagai bentuk tanggungjawab mendukung pencapaian Visi dan pelaksanaan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanah Bumbu.

Selanjutnya dari misi yang telah dipilih tersebut, maka RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor menyajikan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati tersebut dalam tabel 3.1

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah

Visi:Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Poros Maritim Utara serta Pusat Perdagangan, Industri dan Pariwisata di Kalimantan Berbasis pada Keunggulan Lokal dan Potensi Strategis Daerah menuju Tanah Bumbu yang Maju, Sejahtera dan Berintelektual Tinggi (MARDANI)

No Misi dan Program

KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

2 Misi 2 Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal

Analisa Internal

1. Jumlah dokter Spesialis yang belum memenuhi standar rumah sakit tipe B

2. Jumlah dokter umum yang belum memadai 3. Jumlah tenaga

professional nonmedis yang belum lengkap 4. Kualitas dan Kuantitas

tenaga paramedis yang belum memadai. 1. Tidak ada transportasi umum dari pemukiman langsung menuju rumah sakit 2. Rencana didirikannya rumah sakit swasta di tanah bumbu sebagai rumah sakit pesaing

3. Jumlah dan jenis

1. Rumah Sakit memiliki peluang pasar besar karena letaknya cukup strategis dan satu-satunya rumah sakit umum daerah yang memiliki dokter spesialis yang lengkap di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan wilayah Kabupaten Kota Baru.

1. Program Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana

rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata 2. Program upaya kesehatan masyarakat 3. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 5. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD 6. Program standarisasi pelayanan kesehatan

5. Tenaga administrasi yang belum memadai dari sisi kuantitas dan kualitas 6. Status pegawai RSUD

Tanah Bumbu 32% adalah pegawai tidak tetap

7. Komitmen karyawan yang belum terwujud sempurna sehingga pelayanan belum optimal.

8. Peralatan medis belum lengkap

9. Pemeliharaan alat yang belum memadai,sehingga tingkat kerusakan alat dan pemanfaatan menjadi kurang efektif.

Analisa Eksternal

1. Manajemen RS masih mengalami hambatan

recruitment dokter spesialis dan paramedik yang handal.

2. Pengangkatan dan rekruitmen pegawai rumah sakit masih dilaksanakan oleh Pemerintah daerah. 3. Pemerintah Daerah telah

menyiapkan gedung rumah sakit baru dalam rangka relokasi.

4. Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu belum mengeluarkan Surat Keputusan Bupati bahwa RSUD Tanah Bumbu menjadi Badan Umum Layanan Daerah sehubungan dengan Terbitnya UU No. 1 Tentang Perbendaharaan

spesialisasi belum memadai

4. Jumlah dan kualitas keperawatan belum memadai 5. Belum lengkapnya ruang perawatan di rumah sakit 6. Kemampuan komunikasi karyawan belum memadai 2. Peluang terbesar berasal dari tingginya penyakit infeksi dan meningkat pada penyakit degeneratif dan banyaknya usia produktif.

3. Pasar potensial bagi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor saat ini adalah kawasan perumahan, pemukiman

penduduk dan bisnis perkebunan sawit disekitar rumah sakit. Selain itu disebabkan merupakan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten tanah Bumbu yang memiliki tenaga medis serta peralatan medis dan nonmedis yang sesuai standar nasional rumah sakit kelas C, maka kerjasama dengan manajemen perusahaan-perusahaan pertambangan dan perkebunan di Kabupaten Tanah bumbu masih menjadi ceruk pasar RSUD dr. H,. Andi Abdurrahman Noor.

Negara, UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, PP no. 23 Tahun 2005 Tentang Badan Layanan Umum dan Permendagri No. 61 Tentang Pedoman Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah yang

mengisyaratkan bahwa seluruh rumah sakit Pemerintah harus melaksanakan PPK-BLUD.

5. Adanya kompetitor baru dalam bidang pelayanan sejenis, yang bisa mengurangi pangsa pasar rumah sakit daerah Tanah Bumbu .

6. Adanya jaminan kesehatan daerah yang sistem pembayarannya masih belum sempurna . 7. Informasi tentang jaminan

pelayanan kesehatan daerah belum maksimal tersebar diseluruh masyarakat,sehingga masih sering terjadinya salah komunikasi antara pasien,keluarga pasien dan pihak RS.

8. Kecenderungan meningkatnya

kematangan konsumen yang sangat kritis akan pelayanan yang baik atau buruk,sehingga memperbesar terjadinya tuntutan dari pelanggan terhadap pelayanan substandar.

3.2 Telaahan Renstra Kementerian dan SKPD Provinsi

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Dengan demikian Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah: 1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai

adalah:

a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%. b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%. c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.

2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%.

b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%.

c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.

d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤18 tahun sebesar 5,4%.

3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi sebanyak 5.600.

b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak 481 kab/kota.

4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang (Halaman 5-46)

Dokumen terkait