• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengacu Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah, perencanaan pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional yang dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangannya, berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah sesuai dinamika pembangunan.

Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam Undang-undang Nomor 25 tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan kepada Satuan Kerja Pemerintahan Daerah (SKPD) untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra), dengan koordinasi Badan Perencanaan Pembangunan daerah.

Dokumen Rencana Strategis (Renstra) berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) serta dengan memperhatikan RPJM Nasional.

Berdasarkan hal tersebut maka RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor bersama-sama dengan para pejabat struktural dan staf RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor menyusun Rencana Strategis Tahun 2016-2021 yang merupakan dokumen perencanaan lima tahunan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di bidang kesehatan berdasarkan kondisi dan potensi daerah di Kab. Tanah Bumbu.

Fungsi dibuatnya Renstra RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu adalah merupakan penjabaran RPJMD RSUD Kabupaten Tanah Bumbu, mengacu pada RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu

(2)

2016 – 2021 dengan menyesuaikan program Kabupaten berdasarkan kepentingan, tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Renstra SKPD RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor seiring dengan bertambahnya tuntutan masyarakat dalam kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan dan berdasarkan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan, maka perlu penyelenggaraan program dan kegiatan pada RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor yang sesuai dengan program prioritas RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2021.

1.2 Landasan Hukum

RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor merupakan rumah sakit pusat rujukan di Kabupaten Tanah Bumbu ditetapkan sebagai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) melalui Surat Keputusan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu No.26 tahun 2003 tentang izin operasional RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Bupati Tanah Bumbu Nomor 188.45/01/Dinkes/2014. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Andi Abdurrahman Noor perubahan atas PERDA No. 25/Thn 2005 tanggal 25 Nopember 2005 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit maka RSUD Tanah Bumbu, mempunyai tugas utama melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan, dan melaksanakan upaya rujukan, sesuai dengan peraturan perundang-undangn yang berlaku. Adapun tujuannya adalah terselenggaranya pelayanan upaya kesehatan perorangan ( UKP ) secara efektif dan efisien melalui pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu dengan pelayanan preventif dan promotif serta pelayanan rujukan, pendidikan, pelatihan dan penelitian – pengembangan.

Dalam penyusunan Renstra RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Tahun Anggaran 2016-2021, sejumlah peraturan Perundangan, Perda dan pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD adalah :

(3)

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008;

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

5. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Kab. Tanah Bumbu Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744);

6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupatern/Kota;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

(4)

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Sebagaimana telah diatur beberapa kali, diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

15. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 16 Tahun 2011, tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2011 Nomor 16);

16. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 26 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 26 Tambahan Lembaran Daerah Nomor 82).

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dibuatnya Renstra Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tanah Bumbu adalah untuk menjabarkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 – 2021 disesuaikan dengan visi, misi dan sasaran yang akan dicapai RSUD sampai dengan 2016, melalui pelaksanaan program/kegiatan tahun 2016-2021.

Tujuan penyusunan Renstra RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor tahun 2016 – 2021 adalah menyusun suatu dokumen perencanaan pembangunan yang memberikan arah/strategi pembangunan yang disesuaikan dengan sasaran-sasaran strategis yang ingin dicapai selama lima tahun ke depan, serta memberikan arahan mengenai kebijakan umum dan program pembangunan daerah selama enam tahun ke depan. Dengan demikian maka Renstra RSUD menjadi pedoman bagi penyusunan rencana kerja tahunan (RKT) dan sebagai acuan dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja SKPD.

(5)

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renstra RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor 2011-2015 ini terdiri dari 7 (tujuh) bagian sesuai dengan Permendagri No 54 tahun 2010, yaitu:

BAB I Pendahuluan mencakup : Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Sistematika Penulisan

Bab II Gambaran Pelayanan SKPD mencakup : Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD,

Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi mencakup : Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, Telaahan Renstra K/L, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah, Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD dan Penentuan Isu-isu Strategis

Bab IV Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan mencakup: Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan SKPD

Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

Bab VI Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

(6)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN RSUD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD

RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu ditetapkan sebagai rumah sakit umum daerah (RSUD) melalui Surat Keputusan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 188.45/01/Dinkes/2014 tentang Izin Operasional RSUD Tanah Bumbu. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2013 tanggal 12 Nopember 2013, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja rumah sakit. Adapun susunan tugas, fungsi dan struktur organisasi SKPD terdiri dari :

1. Direktur

Tugas :

Menyusun kebijaksanaan teknis pelaksanaan kesehatan, membina, mengatur, mengawasi, mengendalikan tugas-tugas Rumah Sakit sesuai dengan kewenangannya.

Fungsi :

1. Pembinaan, pengaturan, Pengawasan dan pengendalian pelayanan medis,

2. Pembinaan, pengaturan, Pengawasan dan pengendalian pelayanan keperawatan,

3. Pembinaan, pengaturan, Pengawasan dan pengendalian penunjang medis,

4. Pembinaan, pengaturan, Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dan pemberian pelayanan kesehatan,

(7)

2. Bagian Tata Usaha (TU)

Bagian Tata Usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian umum dan kepegawaian 2. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan

3. Sub Bagian evaluasi, dokumentasi dan pelaporan Tugas dan fungsi :

1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penyusunan perencanaan, penatausahan keuangan, surat menyurat, rumah tangga dan perlengkapan, administasi kepegawaian, ketatalaksanaan, kehumasan, perpustakaan, hukum dan pelaporan.

2. Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai pengumpul dan pengelolaan data serta penyusunan program kerja dan rencana kegiatan rumah sakit, Pengelolaan urusan keuangan, pengelolaan urusan kepegawaian, pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan, pengelolaan surat menyurat, kehumasan dan protokol, pengelolaan kegiatan evaluasi, dokumentasi dan pelaporan, pengendalian Unit Pelayanan Administrasi Terpadu (UPAT).

3. Bidang Pelayanan

Bidang Pelayanan terdiri dari : 1. Seksi Pelayanan Medik 2. Seksi Bina Mutu Pelayanan Tugas dan Fungsi :

1. Seksi Pelayanan Medik mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perencanaan, petunjuk teknis, serta pelaksanaan kegiatan pelayanan medik.

2. Seksi Pelayanan Medik mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), Merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang pelayanan medik, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis di bidang pelayanan medik, mengkoordinasi program kerja dengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi,

(8)

menyusun rencana kebutuhan peralatan medis dan penunjang medis kerohanian dan sosio medik sesuai standart, melaksanakan pengaturan dan pengawasan terhadap proses penerimaan (baik melalui IGD, Rujukan maupun langsung) pelayanan, perawatan dan pemulangan/rawat jalan, melaksanakan kerja sama/kemitraan yang berkaitan dengan asuransi kesehatan dan/atau sejenisnya, Surat Keterangan Miskin/SKM atau sebutan lain, Jaminan Kesehatan Masyarakat/JAMKESMAS dan/atau sejenisnya untuk proses pelayanan pada Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJA) dan Instalasi Rawat Inap (IRNA), melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Seksi Bina Mutu Pelayanan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan perencanaan, petunjuk teknis, serta pelaksanaan kegiatan bina mutu pelayanan.

4. Seksi Bina Mutu Pelayanan mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja dibidang bina mutu pelayanan, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis di bidang bina mutu pelayanan, mengkoordinasikan program kerja dengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, melaksanakan peningkatan upaya pelayanan kesehatan, membina mutu pelayanan kesehatan melalui akreditas RSUD, melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Seksi pelayanan medis mempunyai tugas melakukan pengelolaan mengatur, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis dan pelayanan non medis.

(9)

4. Bidang Keperawatan

Bidang Keperawatan terdiri dari : 1. Seksi Diklat dan Penyuluhan 2. Seksi Asuhan Keperawatan

Tugas dan Fungsi :

1. Seksi Diklat dan Penyuluhan mempuyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusnan progam dan ptunjuk teknis kegiatan diklat dan penyuluhan.

2. Seksi Diklat dan Penyuluhan mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang diklat dan penyuluhan, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis di bidang diklat dan penyuluhan, mengkoordinasikan program kerja dengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan secara terpadu, melakukan evaluasi pelaksanaan tugas.

3. Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan.

4. Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang asuhan keperawatan, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dibidang asuhan keperawatan, mengkoordinasikan program kerja dengan unit kerja terait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, melaksanakan bimbingan tenaga keperawatan untuk melaksakan asuhan keperawatan paripurna, melaksanakan koordinasi penggantian/usulan peralatan keperawatan sesuai kebutuhan.

Seksi Asuhan Keperawatan dan Rujukan mempunyai tugas melakukan pengelolaan, mengatur, mengendalikan dan mengawasi kegiatan keperawatan serta mengelola dan melaksanakan kegiatan rujukan

(10)

5. Bidang Penunjang

Bidang Penunjang terdiri dari :

1. Seksi Sarana dan Prasarana Medik 2. Seksi Rekam Medik

Tugas dan Fungsi :

1. Seksi Sarana dan Prasarana Medik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan dibidang sarana dan prasarana medik

2. Seksi Sarana dan Prasarana Medik mempunyai fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang sarana dan prasarana medik, menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dibidang sarana dan prasarana medik, mengkoordinasika program kerja dengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, menyusun standar kegiatan pelayanan kebersihan dan sanitasi rumah sakit. 3. Seksi Rekam Medik mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan kegiatan dibidang rekam medik.

4. Seksi Rekam Medik mempunyai fungsi sebagaimana tersebut pada ayat (1), merumuskan bahan dan menyusun program kerja di bidang sarana dan prsarana medik, menyiapkan bahan penyusunan petujuk teknis di bidang sarana dan prasaran medik, mengkoordinasikan program kerja sengan unit kerja terkait melalui rapat konsultasi dan sosialisasi, merencanakan administrasi rekam medik sesuai dengan ketentuan dan prosedur, melakukan evaluasi pelaksanaan tugas.

(11)
(12)

2.2 Sumber Daya RSUD

Karyawan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor terdiri dari tenaga PNS, PTT dan tenaga Kontrak, sampai dengan bulan Desember 2015 dapat dilihat jumlah pegawai RSUD dr. H. Andi Abdurrahman sebagai berikut :

No. Pendidikan dan Jurusan PNS JumlahPTT KONTRAK

Struktural

1 S.2 Magister Kesehatan 1 -

-2 S.2 Magister Managemen 3 -

-3 S.2 Magister Pemerintahan 1 -

-4 S.2 MPH 1 -

-5 S. I Sarjana Ilmu Sosial 1 -

-6 S.I Kedokteran Umum 1 -

-7 S.I Sarjana Agama 1 -

-8 S.I Ekonomi Manajemen/ Akutansi/ Bisnis/

Pranata lab. Keuangan 1 -

-9 S. I Hukum 1 - -10 S. I Kesehatan Masyarakat 1 - -Fungsional 5 S.2 Spesialis Kandungan 1 - 1 6 S.2 THT - - 1 7 S.2 Spesialis Anatesi - - 1

8 S.2 Spesialis Rehab Medik 1 -

-9 S.2 Spesialis Penyakit Dalam 2 -

-10 S.2 Spesialis Saraf - - 1

11 S.2 Spesialis Radiografer - - 1

12 S.2 Dokter Spesialis Bedah 2 - 1

13 S.2 Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi 1 - -14 S.2 Dokter Spesialis Kulit Kelamin 1 - -15 S.2 Dokter Spesialis Kejiwaan 1 -

-16 S.2 Dokter Spesialis Anak 1 -

-18 S.I Apoteker 3 - 1

19 S.I Kedokteran Umum 13 - 4

20 S.I Sarjana Agama 0 1

-21 S.I Ekonomi Manajmen/ Akutansi/ Bisnis/

Pranata Lab. Keuangan 1 8

-22 S.I Komunikasi - 1 1 23 S.I Komputer - 1 -24 S.I Pertanian - - 1 25 S. I Kedokteran Gigi 1 - 2 26 S. I Hukum - 1 -27 S. I Kesehatan Masyarakat 3 - 3

(13)

28 S.I Keperawatan 3 - 3

29 S.I Keperawatan Ners 11 1 44

30 S. I Psikologi 2 - -31 D.4 Kebidanan - - 6 32 D.4 Anatesi 1 - -33 D.3 Fisiotrafi 1 - -34 D.3 Keperawatan Anatesi 3 - -35 D.3 Keperawatan 45 4 46

36 D.3 Akademi Kesehatan Gigi 5 -

-37 D. 3 Kebidanan 23 - 51

38 D.3 Analis Kesehatan 7 - 7

39 D. 3 Radiografer 5 - 3

40 D. 3 Analis Gizi 7 - 1

41 D.3 Refraksionis Optisien 1 -

-42 D. 3 Analis Farmasi dan Makanan 10 - 4 43 D.3 Akuntansi Dan Perpajakan 1 - 5

44 D. 3 Teknik Elektro 1 - -45 D.3 Teknisi Mesin 1 - -46 D.3 Akutansi 1 - 1 47 D.3 Pertambangan 1 - -48 D.3 Teknisi Listrik 1 - -49 D. 3 Kesehatan Lingkungan 2 - -50 D.3 Rekam Medis - - 5 51 D. 1 Kesehatan Lingkungan 1 - -52 D.1 Kebidanan 1 - -53 D.1 PTTDPMII - 2 -54 SMA/SMK/SMEA/Paket C 12 18 102 55 SMP 1 - 16 56 SD - 1 -JUMLAH 189 38 312

Asset/ modal yang dimiliki RSUD Tanah Bumbu sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

URAIAN 2015 2014

ASET

ASET LANCAR

Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Pengeluaran Kas di BLUD Kas Lainnya Setara Kas 0,00 0,00 7.155.819.994,27 0,00 0,00 0,00 0,00 18.729.497.845,32 0,00 0,00

(14)

Kas Dana Kapitasi JKN

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran Investasi Jangka Pendek

Piutang Pendapatan Piutang Lainnya Penyisihan Piutang Beban Dibayar Dimuka Persediaan

JUMLAH ASET LANCAR INVESTASI JANGKA PANJANG

Investasi Jangka Panjang Non Permanen

Investasi Jangka Panjang kepada Enitas Lainnya Investasi dalam Obligasi

Investasi dalam Proyek Pembangunan Dana Bergulir

Deposito Jangka Panjang Investasi Non Permanen Lainnya

JUMLAH Investasi Jangka Panjang Non Permanen Investasi Jangka Panjang Permanen

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Investasi Permanen Lainnya

JUMLAH Investasi Jangka Panjang Permanen

JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG ASET TETAP

Tanah

Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya

Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan JUMLAH ASET TETAP DANA CADANGAN

Dana Cadangan

JUMLAH DANA CADANGAN ASET LAINNYA

Tagihan Jangka Panjang Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tidak Berwujud

Aset Lain-lain

JUMLAH ASET LAINNYA

JUMLAH ASET 0,00 501,00 0,00 19.290.793.616,00 0,00 0,00 0,00 4.311.494.280,64 30.758.108.391,91 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 34.790.081.682,32 42.935.540.005,65 3.932.892.000,00 272.085.143,69 423.093.395,00 (31.258.296.889,15) 51.095.395.337,51 0,00 0,00 0,00 0,00 508.792.500,00 0,00 508.792.500,00 82.362.296.229,42 0,00 0,00 0,00 0,00 959.392.966,00 0,00 0,00 4.208.887.633,63 23.897.778.444,95 0,00 0,00 0,00 0,00 0.00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 28.899.053.485,07 42.726.085.006,00 1.072.938.455,00 272.085.143,69 398.193.395,00 0,00 73.368.355.484,76 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 760.567.000,00 760.567.000,00 98.026.700.929,71

(15)

2.3 Kinerja Pelayanan RSUD

2.3.1 Kinerja Pelayanan Berdasarkan Tupoksi

Berdasarkan SK Menkes RI Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008, tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit bahwa Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan Standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sasaran keluaran pembangunan kesehatan pada intinya adalah pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Rumah Sakit, adapun hasil evaluasi pencapaian kinerja SPM RSUD Tanah Bumbu tahun 2011 sd 2015 adalah sebagai berikut :

(16)

2.3.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD

Untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan SKPD pada level program, selanjutnya, kinerja RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor akan di analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode perencanaan sebelumnya yang dituangkan dalam tabel 2.2.

(17)

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD 2.4.1 Tantangan

Analisa Internal Kekuatan

1. Jumlah dan jenis spesialisasi belum memadai(-5), 2. Jumlah dan kualitas keperawatan belum memadai(-1), 3. Masih lemahnya kompetensi manajemen (-4),

4. Lokasi bangunan rumah sakit cukup strategis (+3), 5. Peralatan medis dan nonmedis cukup memadai (+1), 6. Sistem cukup memadai (+1),

7. Kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit meningkat (+6), 8. Kemampuan keuangan rumah sakit cukup memadai (+8), 9. Belum lengkapnya ruang perawatan di rumah sakit (-1), 10. Kemampuan komunikasi karyawan belum memadai (-4), 11. Kelengkapan obat-obatan yang cukup memadai (+8).

No OBJEK YANG DI ANALISA KekuatanStrength Nilai 1 sd 10

Weakness Kelemahan Nilai -1 sd -10

1 Jumlah dan jenis spesialisasi belum

memadai -5

2 Jumlah dan kualitas keperawatan belum

memadai -1

3 Masih lemahnya kompetensi manajemen -4

4 Lokasi bangunan rumah sakit cukup

strategis +3

5 Peralatan medis dan nonmedis cukup

memadai +1

6 Sistem cukup memadai +1

7 Kepercayaan masyarakat terhadap

rumah sakit meningkat +6

8 Kemampuan keuangan rumah sakit

cukup memadai +8

9 Belum lengkapnya ruang perawatan di

rumah sakit -1

10 Kemampuan komunikasi karyawan

belum memadai -4

11 Kelengkapan obat-obatan yang cukup

memadai +8

Jumlah +27 -15

(18)

Analisa Eksternal

1. Tidak ada transportasi umum dari pemukiman langsung menuju rumah sakit (-10),

2. Adanya kebijakan tentang BLUD dalam peraturan Bupati (+8), 3. Kebijakan tentang jamkesda (+8),

4. Kebijakan tentang BPJS (+4),

5. Banyaknya perusahaan tambang dan perkebunan (+2),

6. Rencana didirikannya rumah sakit swasta di tanah bumbu (-3), 7. Rencana pengembangan bandara (-2).

No OBJEK YANG DI ANALISA KekuatanStrength

Nilai 1 sd 10

Weakness Kelemahan Nilai -1 sd -10

1 Tidak ada transportasi umum dari pemukiman langsung menuju rumah sakit

-10 2 Adanya kebijakan tentang BLUD +8

3 Kebijakan tentang jamkesda +8

4 Kebijakan tentang BPJS +4

5 Banyaknya perusahaan tambang dan

perkebunan +2

6 Rencana didirikannya rumah sakit

swasta di tanah bumbu -3

7 Rencana pengembangan bandara -2

Jumlah +22 -15

(19)

Penjelasan :

Kondisi Rumah Sakit berada dalam posisi offensive/Agressive artinya dalam menerapkan strategi mudah dilaksanakan dan mudah diterima

Siklus Kehidupan Bisnis

Penjelasan :

Rumah sakit dalam posisi agresif, pemanfaatan rumah sakit cenderung meningkat, peralatan canggih namun kurang memadai dengan jumlah SDM yang memiliki skill dan knowledge yang baik akan tetapi attitude SDM kurang memadai.

Strength Deffensive Offensive/Agressive Liquidation Reconsiliation I II IV III 8 7 Weaknesess Menemukan formula keberhasilan Keputusan kembangkan Membangun posisi keunggulan kompetitif Memanen keuntungan Opportunities Pembaruan formula keberhasilan Keputusan investasi tambah atau tidak Treaths Maturity 100% 75% 50% 25% Growth Decline GRAFIK SWOT

(20)

2.4.2 Peluang

 Rumah Sakit memiliki peluang pasar besar karena letaknya cukup strategis dan satu-satunya rumah sakit umum daerah yang memiliki dokter spesialis yang lengkap di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan wilayah Kabupaten Kota Baru.

 Peluang terbesar berasal dari tingginya penyakit infeksi dan meningkat pada penyakit degeneratif dan banyaknya usia produktif.

 Pasar potensial bagi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor saat ini adalah kawasan perumahan, pemukiman penduduk dan bisnis perkebunan sawit disekitar rumah sakit. Selain itu disebabkan merupakan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten tanah Bumbu yang memiliki tenaga medis serta peralatan medis dan nonmedis yang sesuai standar nasional rumah sakit kelas C, maka kerjasama dengan manajemen perusahaan-perusahaan pertambangan dan perkebunan di Kabupaten Tanah bumbu masih menjadi ceruk pasar RSUD dr. H,. Andi Abdurrahman Noor.

(21)

BAB III

ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Dan Fungsi Pelayanan RSUD

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016 – 2021, maka visi dan misi dalam RPJMD adalah:

Visi: “Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Poros Maritim Utara serta Pusat Perdagangan, Industri dan Pariwisata di Kalimantan Berbasis pada Keunggulan Lokal dan Potensi Strategis Daerah menuju Tanah Bumbu yang Maju, Sejahtera dan Berintelektual Tinggi (MARDANI)”

Misi:

1. Menyelenggarakan penataan dan pengelolaan pelabuhan sebagai terminal point guna mendorong pemanfaatan keunggulan maritim serta menyelenggarakan pengelolaan wilayah pesisir yang mampu mendorong optimalisasi perekonomian masyarakat dan pariwisata.

2. Meningkatkan Kegiatan Industri dan Perdagangan Berbasis Ekonomi Kerakyatan Melalui Perluasan Kesempatan dan Perlindungan Bagi Pelaku Industri Guna Menopang Daya Saing Masyarakat Lokal di Tengah Arus Regional dan Nasional.

3. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi yang berkelanjutan, berwawasan Lingkungan serta memperhatikan Kearifan Lokal Untuk Menghadirkan Kesejahteraan.

4. Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal.

5. Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang Baik, Efektif dan Bersih.

(22)

Berdasarkan pada visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati dalam RPJMD Kabupaten Tanah Bumbu 2011-2015, maka RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor akan mendukung pelaksanaan misi ke 4 (empat) yaitu “Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal” dan misi ke 5 (lima) yakni “Menyelenggarakan Tata Kelola Pemerintahan dan Birokrasi yang Baik, Efektif dan Bersih” sebagai bentuk tanggungjawab mendukung pencapaian Visi dan pelaksanaan misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Tanah Bumbu.

Selanjutnya dari misi yang telah dipilih tersebut, maka RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor menyajikan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati tersebut dalam tabel 3.1

Tabel 3.1

Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah

Visi:Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Poros Maritim Utara serta Pusat Perdagangan, Industri dan Pariwisata di Kalimantan Berbasis pada Keunggulan Lokal dan Potensi Strategis Daerah menuju Tanah Bumbu yang Maju, Sejahtera dan Berintelektual Tinggi (MARDANI)

No Misi dan Program

KDH dan Wakil KDH terpilih Permasalahan Pelayanan SKPD

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)

2 Misi 2 Menyelenggarakan Program Penguatan Kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing di tengah arus persaingan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) dengan berbasis pada masyarakat yang berakhlak dan memiliki akar lokal

Analisa Internal

1. Jumlah dokter Spesialis yang belum memenuhi standar rumah sakit tipe B

2. Jumlah dokter umum yang belum memadai 3. Jumlah tenaga

professional nonmedis yang belum lengkap 4. Kualitas dan Kuantitas

tenaga paramedis yang belum memadai. 1. Tidak ada transportasi umum dari pemukiman langsung menuju rumah sakit 2. Rencana didirikannya rumah sakit swasta di tanah bumbu sebagai rumah sakit pesaing

3. Jumlah dan jenis

1. Rumah Sakit memiliki peluang pasar besar karena letaknya cukup strategis dan satu-satunya rumah sakit umum daerah yang memiliki dokter spesialis yang lengkap di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu dan wilayah Kabupaten Kota Baru.

1. Program Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana

(23)

rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata 2. Program upaya kesehatan masyarakat 3. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 5. Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD 6. Program standarisasi pelayanan kesehatan

5. Tenaga administrasi yang belum memadai dari sisi kuantitas dan kualitas 6. Status pegawai RSUD

Tanah Bumbu 32% adalah pegawai tidak tetap

7. Komitmen karyawan yang belum terwujud sempurna sehingga pelayanan belum optimal.

8. Peralatan medis belum lengkap

9. Pemeliharaan alat yang belum memadai,sehingga tingkat kerusakan alat dan pemanfaatan menjadi kurang efektif.

Analisa Eksternal

1. Manajemen RS masih mengalami hambatan

recruitment dokter spesialis dan paramedik yang handal.

2. Pengangkatan dan rekruitmen pegawai rumah sakit masih dilaksanakan oleh Pemerintah daerah. 3. Pemerintah Daerah telah

menyiapkan gedung rumah sakit baru dalam rangka relokasi.

4. Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu belum mengeluarkan Surat Keputusan Bupati bahwa RSUD Tanah Bumbu menjadi Badan Umum Layanan Daerah sehubungan dengan Terbitnya UU No. 1 Tentang Perbendaharaan

spesialisasi belum memadai

4. Jumlah dan kualitas keperawatan belum memadai 5. Belum lengkapnya ruang perawatan di rumah sakit 6. Kemampuan komunikasi karyawan belum memadai 2. Peluang terbesar berasal dari tingginya penyakit infeksi dan meningkat pada penyakit degeneratif dan banyaknya usia produktif.

3. Pasar potensial bagi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor saat ini adalah kawasan perumahan, pemukiman

penduduk dan bisnis perkebunan sawit disekitar rumah sakit. Selain itu disebabkan merupakan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten tanah Bumbu yang memiliki tenaga medis serta peralatan medis dan nonmedis yang sesuai standar nasional rumah sakit kelas C, maka kerjasama dengan manajemen perusahaan-perusahaan pertambangan dan perkebunan di Kabupaten Tanah bumbu masih menjadi ceruk pasar RSUD dr. H,. Andi Abdurrahman Noor.

(24)

Negara, UU No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, PP no. 23 Tahun 2005 Tentang Badan Layanan Umum dan Permendagri No. 61 Tentang Pedoman Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah yang

mengisyaratkan bahwa seluruh rumah sakit Pemerintah harus melaksanakan PPK-BLUD.

5. Adanya kompetitor baru dalam bidang pelayanan sejenis, yang bisa mengurangi pangsa pasar rumah sakit daerah Tanah Bumbu .

6. Adanya jaminan kesehatan daerah yang sistem pembayarannya masih belum sempurna . 7. Informasi tentang jaminan

pelayanan kesehatan daerah belum maksimal tersebar diseluruh masyarakat,sehingga masih sering terjadinya salah komunikasi antara pasien,keluarga pasien dan pihak RS.

8. Kecenderungan meningkatnya

kematangan konsumen yang sangat kritis akan pelayanan yang baik atau buruk,sehingga memperbesar terjadinya tuntutan dari pelanggan terhadap pelayanan substandar.

(25)

3.2 Telaahan Renstra Kementerian dan SKPD Provinsi

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotongroyong”. Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui 7 misi pembangunan yaitu:

1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.

2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.

3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.

4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.

5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.

6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan kepentingan nasional, serta

(26)

Selanjutnya terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni:

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga Negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional. 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor

strategis ekonomi domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Dengan demikian Sasaran Strategis Kementerian Kesehatan adalah: 1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai

adalah:

a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%. b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%. c. Meningkatnya persentase kabupaten dan kota yang memiliki kebijakan

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.

2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase kab/kota yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%.

(27)

b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%.

c. Kab/Kota yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.

d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤18 tahun sebesar 5,4%.

3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi sebanyak 5.600.

b. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak 481 kab/kota.

4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%. b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang

diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis.

c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83%.

5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas.

b. Persentase RS kab/kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.

c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910 orang.

(28)

6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan.

b. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam pelaksanaan SPM sebesar 80%.

7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan sebesar 20%.

b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15.

c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang diimplementasikan sebanyak 40.

8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.

b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi.

9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.

b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.

c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.

(29)

10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%.

11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%.

b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%.

12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:

a. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.

b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk akses pelayanan e-health sebesar 50%

Berdasarkan Renstra Provinsi Kalimantan Selatan maka Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Selatan adalah

VISI : “ Kalsel Mapan (Mandiri dan Terdepan) lebih Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri dan Berdaya Saing”

MISI :

1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang Agamis, Sehat, dan Cerdas dan Terampil,

2. Mengembangkan Daya Saing Ekonomi yang bersaing Sumberdaya Lokal dengan memperhatikan kelestarian lingkungan,

3. Mengembangkan infrastruktur wilayah yang mendukung percepatan pengembangan ekonomi dan sosial budaya,

(30)

4. Memantapkan kondisi sosial budaya daerah yang berbasiskan kearifan lokal, dan

5. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang profesional dan berorientasi pada pelayanan publik.

Dengan sasaran jangka menengah adalah: 1. Meningkatnya kualitas pendidikan masyarakat. 2. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat.

3. Meningkatnya kualitas dan daya saing tenaga kerja. 4. Meningkatnya pemahaman keagamaan.

5. Meningkatnya indek pengarusutamaan gender. 6. Pengendalian laju inflasi.

7. Meningkatnya pertumbuhan lapangan usaha non pertambangan. 8. Meningkatnya kontribusi sektor industri, perdagangan dan jasa. 9. Meningkatnya investasi di daerah.

10. Terwujudnya mandiri pangan.

11. Meningkatnya kontribusi sektor pariwisata.

12. Menurunnya kerusakan dan pencemaran lingkungan. 13. Menurunnya masalah-masalah sosial dan kemiskinan. 14. Meningkatnya kerukunan antara dan inter umat beragama. 15. Meningkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perekonomian. 16. Meningkatnya pelayanan infrastruktur dasar.

17. Meningkatnya etos kerja, moralitas, sikap, disiplin, kreatifitas dan kepedulian.

18. Meningkatnya kualitas budaya masyarakat.

19. Meningkatnya ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan masyarakat.

(31)

21. Meningkatnya kualitas layanan publik.

22. Meningkatnya pendanaan pembangunan daerah. 23. Meningkatnya kinerja kemandirian keuangan daerah. 24. Terwujudnya pemerintahan yang prifesional dan akuntabel.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L

Tabel 3.2

Permasalahan Pelayanan SKPD Provinsi berdasarkan Sasaran Renstra RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan beserta Faktor Penghambat dan Pendorong

Keberhasilan Penanganannya No Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian dan Provinsi Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Jumlah kab/kota yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak 481 kab/kota. RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor masih belum akreditasi KARS versi 2012 Adanya penambahan tempat tidur RSUD sebelumnya 136 TT menjadi 216 TT sehingga dengan tempat tidur >150, maka harus akreditasi 12 pelayanan (paripurna), sehingga proses akreditasi yang telah dijalankan harus diulang kembali Komitmen dari manajemen dan seluruh SDM RS yang kuat untuk melaksanakan akreditasi RS

(32)

No Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian dan Provinsi Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 2. Meningkatnya persentase kab/kota yang mendapat predikat baik dalam pelaksanaan SPM sebesar 80%. Presentase capaian SPM RSUD sebesar 84% Ketersediaan anggaran dalam menyediaan dukungan pencapaian SPM RS Komitmen dari manajemen dan seluruh SDM RS yang kuat dalam pencapaian target SPM dituangkan dalam SOP pelayanan 3. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%. Audit keuangan dilakukan oleh BPK, hasil RSUD tidak memiliki temuan kerugian negara (0%) - Komitmen dari manajemen dan seluruh SDM RS yang kuat untuk menerapkan Pola tata kelola keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang transparan dan akuntabel 4. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%. Masih kurangnya jumlah pejabat struktural di lingkungan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan Kurangnya ketersediaan anggaran dalam peningkatan kompetensi pejabat struktural Diklat dan pelatihan yang diselenggarakan sesuai dengan kompetensi

(33)

No Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian dan Provinsi Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 5. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%. Penilaian kinerja dilakukan pada masing-masing pegawai RSUD dr. H. Andi Abdurrahman noor melalui penilaian Sasaran Kerja Pegawai (SKP) - Kewajiban masing-masing pegawai untuk melakukan pengisian SKP 6. Meningkatnya persentase Kab/Kota yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%. 100% melaporkan data kesehatan secara tepat waktu melalui kementerian kesehatan (RS online) - Komitmen yang kuat manajemen dan SDM RS untuk melaporkan data kesehatan secara rutin dan berkala 7. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk akses pelayanan e-health sebesar 50% Akses jaringan yang kurang baik di RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Tidak adanya jaringan telpon yang masuk ke RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Komitmen yang baik dari pemerintah daerah untuk segera menyambungkan jaringan di seluruh SKPD 8. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat Masih rendahnya skill dan knowledge SDM RSUD Masih kurangnya kegiatan pengembangan kompetensi SDM sesuai dengan bidang keilmuan Peningkatan kompetensi melalui pelatihan

(34)

No Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian dan Provinsi Permasalahan Pelayanan SKPD Sebagai Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 9. Meningkatnya kualitas layanan publik. Indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan sebesar 87% 1. Masih kurang lengkapnya sarana dan prasarana RS 2. Masih kurang lengkapnya peralatan medis dan non medis RS 3. Masih kurangnya tenaga spesialis di RS 4. Masih kurang memadainya peralatan canggih 5. Attitude pegawai yang masih rendah Komitmen yang kuat untuk mencapai SPM dan akreditasi pelayanan

3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah

Selanjutnya dibawah ini akan diuraikan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor yang mempengaruhi permasalahan pelayanan ditinjau dari implikasi RTRW dan disajikan dalam tabel 3.3.

Tabel 3.3.

Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya

No Wilayah terkait TugasRencana Tata Ruang dan Fungsi SKPD Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor Penghambat Pendorong (1) (2) (3) (4) (5) 1. Meningkatnya kebutuhan tanah untuk kegiatan pembangunan 1. RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor harus mengembangkan 6 Poliklinik Spesialis dan sub spesialis 2. Perlunya pengembangan ruang Belum adanya masterplan pembangunan RS Kebutuhan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas

(35)

pelayanan Radiologi (endoscopy, MRI, CT Scan) 3. Perlunya pengembangan perluasan ruang OK 4. Perlunya pengembangan perluasan ruang ICU 5. Perlunya

pengembangan ruang pelayanan NICU, PICU 6. Perlunya

pengembangan ruang pelayanan IGD

7. Perlunya pengadaan bangunan bangsal kelas III dengan 3 lantai 8. Perlunya pembangunan ruang CSSD 9. Perlunya pembangunan Ruang Hemodialisa 10.Perlunya pembangunan poliklinik eksekutif 11.Perlunya pengembangan dan pembangunan VIP, VVIP, kelas I, II

3.4 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Berdasarkan gambaran pelayanan SKPD pada Bab II, Kajian terhadap Visi Misi Bupati terpilih, Kajian terhadap Renstra SKPD Provinsi, Kajian terhadap RTRW, maka berikut adalah permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil analisa kondisi internal maupun eksternal dan disajikan pada tabel 3.4 berikut :

(36)
(37)

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

Berdasarkan pada gambaran pelayanan SKPD; visi, misi, dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih, sasaran jangka menengah pada Renstra SKPD Provinsi, implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD; dan identifikasi masalah tersebut diatas, selanjutnya diidentifikasi isu strategis sebagai berikut:

 Peningkatan kualitas manajemen rumah sakit berstandar nasional,

(38)

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Andi Abdurrahman Noor adalah salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan. yang menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat dibidang kesehatan perorangan. Dalam menjalankan kegiatannya, Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu standar dengan biaya yang terjangkau sehingga akan berujung pada kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, RSUD dr. H.Andi Abdurrahman Noor perlu melakukan penataan organisasi dalam rangka pengembangan RSUD sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Dengan mengemban visi “ Terwujudnya Rumah sakit handal dan kebanggaan masyarakat Tanah Bumbu” RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor yang berlokasi di Jalan HM. Amin Km 10 Tanah bumbu, berupaya menganalisa dan memanfaatkan semua peluang dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki agar mampu bersaing.

Untuk dapat bersaing, RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor harus mampu memberikan pelayanan yang berorientasi kepada kepentingan pelanggan. Pelayanan yang bermutu, tidak berarti cukup dengan adanya tenaga profesional saja tetapi harus didukung oleh peralatan yang lengkap dengan bangunan yang representatif serta suasana ruangan yang nyaman dan menyenangkan pelanggan.

Pencapaian sasaran rumah sakit dilakukan melalui berbagai upaya yang dilandasi pergeseran paradigma yang memperhatikan nilai-nilai kebutuhan dan kepuasan pelanggan/pasien sebagaimana dituangkan dalam visi rumah sakit.

(39)

4.1.1. Visi

“ Terwujudnya Rumah Sakit handal dan kebanggaan masyarakat Tanah Bumbu”

a. Rumah sakit handal adalah rumah sakit dengan Sumber Daya Manusia yang dapa dipercaya dan mampu mengatasi permasalahan. b. Kebanggaan masyarakat Tanah Bumbu dengan bangunan yang

representatif, peralatan yang lengkap sesuai dengan standar dan penampilan Sumber Daya Manusia yang santun.

Visi ini mengacu kepada Visi Kabupaten Tanah Bumbu “Terwujudnya Kabupaten Tanah Bumbu sebagai Pusat Pelabuhan Perdagangan dan Pariwisata Terdepan di Kalimantan Berbasis Ekonomi Kerakyatan Menuju Tanah Bumbu yang Maju Unggul Mandiri Sejahtera Aman Religius dan Berahlak Mulia serta Berintelektual Tinggi “ karena erat kaitannya antara Visi Rumah Sakit dengan Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Bumbu.

4.1.2. Misi

1. Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas.

4.1.3. Falsafah

“Kami memberikan pelayanan berdasarkan nurani, bertindak dengan logika”.

4.1.4. Value

“Dalam memberikan pelayanan tidak membedakan status sosial”.

4.1.5. Motto

(40)

4.2 Tujuan Dan Sasaran Jangka Menengah SKPD 4.2.1Misi 1:

Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas.

Tujuan:

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan.

Sasaran:

1. Meningkatkan standarisasi pelayanan kesehatan. 2. Meningkatkan Kepuasan Pelangan/Pasien

Strategi :

1. Peningkatan kualitas manajemen Rumah Sakit berstandar nasional. 2. Peningkatan standar kompetensi SDM RS.

Kebijakan:

1. Perbaikan standarisasi sistim informasi dan manajemen rumah sakit. 2. Pengembangan sarana dan prasarana, peralatan medis maupun non

medis rumah sakit yang representatif.

3. Penyelenggaraan tata kelola keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang akuntabel.

4. Pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat yang bermutu dan berkualitas.

(41)

Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Pembangunan Jangka Menengah Pelayanan RSUD Tanah Bumbu, maka target kinerja sasaran tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut :

(42)

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

5.1 Program dan Kegiatan

Berdasarkan tujuan dan sasaran untuk mencapai visi RSUD Tanah Bumbu serta mendukung visi misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Tanah Bumbu tahun 2016-2021, maka program dan kegiatan yang dilaksanakan dapat dilihat pada table 5.1 sebagai berikut :

(43)

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator Kinerja RSUD Tanah Bumbu untuk mencapai tujuan dan sasaran RPJMD berdasarkan pada SK Menkes RI Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008, tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit. SPM Rumah Sakit terdiri dari 21 jenis pelayanan. Dengan demikian RSUD dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan Standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) Rumah Sakit tahun 2016-2021 dapat dilihat pada tabel 6.1 sebagai berikut :

(44)

BAB VII

KAIDAH PELAKSANAAN

Rencana Strategis (Renstra) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dr. H. Andi Abdurrahman Noor merupakan dokumen yang dijadikan acuan dasar bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor selama periode 2016-2021, mengikuti periode berlakunya RPJMD Kab. Tanah Bumbu 2016-2021.

Renstra SKPD ini, memiliki kedudukan yang sangat vital dan urgen dalam pengembangan Perencanaan, Koordinasi dan Pengendalian Pembangunan selama 5 (lima) tahun ke depan, memberikan arah, tujuan sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor.

Renstra RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor merupakan penjabaran dokumen RPJMD, selanjutnya Renstra RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor yang merupakan rencana tahunan RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor Kab. Tanah Bumbu selama periode lima tahun, 2016 - 2021 dan akan dilaksanakan secara sungguh-sungguh dan bertanggungjawab.

Renstra RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor diterbitkan melalui surat keputusan Direktur RSUD dr. H. Andi Abdurrahman Noor dan di dalam pelaksanaannya, senantiasa dilakukan pengawasan dan evaluasi, sebagai wujud penyelengaraan pemerintahan yang akuntabel, transparan dan bercirikan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance). Pencapaian kinerja pelayanan sebagaimana tugas pokok dan fungsi yang berkaitan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan bagian pencapaian kinerja dan pertanggungjawaban kepada Bupati dan Wakil Bupati, serta secara moral dipertanggung-jawabkan kepada seluruh masyarakat Kab. Tanah Bumbu.

Batulicin, Agustus 2016 Direktur,

drg. R. Harry Dharmawan S, M.kes NIP. 19631104 199301 1 002

(45)

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Landasan Hukum ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 4

1.4 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ... 6

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD ... 6

2.2 Sumber Daya RSUD ... 12

2.3 Kinerja Pelayanan RSUD ... 15

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan RSUD ... 22

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASAR TUGAS DAN FUNGSI ... 26

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ... 26

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 30

3.3 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah... 39

3.4 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD ... 40

3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis ... 54

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ... 55

4.1 Visi dan Misi SKPD ... 55

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD ... 57

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK 5.1 Program dan Kegiatan ... 38

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 65

(46)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tanah Bumbu dapat menyelesaikan penyusunan Renstra SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) tahun 2016 – 2021.

Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan Standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat

Renstra RSUD Tanah Bumbu tahun 2016 – 2021 memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program serta kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya, berpedoman pada rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2016 – 2021 dan bersifat indikatif. Selanjutnya Renstra SKPD menjadi landasan atau pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi hingga tersusunnya Renstra ini. Perlu disadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan Renstra ini, oleh karena itu masukan serta saran sangat kami harapkan.

Batulicin, Agustus 2016 Direktur,

drg. R. Harry Dharmawan S, M.kes NIP. 19631104 199301 1 002

Referensi

Dokumen terkait

 Penyertaan modal di PT Astra Sedaya Finance (“ASF”) sebesar 25%  Penerbitan Obligasi Subordinasi Basel-III sebesar Rp 700 miliar  Penerbitan Obligasi Subordinasi total

Viskositas (cp) adalah angka hasil pengukuran faktor konversi dengan skala. Sampel dimasukkan dalam wadah dan ditimbang beratnya. Bila terjadi pemisahan, emulsi dikatakan tidak

Selanjutnya pada 30 HSP benih yang disimpan pada perlakuan tanpa media simpan tidak lagi mampu berkecambah sehingga tidak ada kecambah yang dapat ditimbang, sedangkan

Tindak lanjut ter$adap insiden keselamatan pasien Program mutu klinis dan keselamatan pasien ukti analisis dan Tindak lanjut ter$adap insiden keselamatan pasien, dan monitoring

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka Perjanjian Kerja Sama antara BPJS Ketenagakerjaan dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang sedang berjalan tetap berlaku

Dalam penelitian empiris atas hukum akan menghasilkan teori-teori tentang eksistensi dan fungsi hukum dalam masyarakat, berikut perubahan-perubahan yang terjadi

Berdasarkan pengamatan selama melakukan tindakan sebanyak 2 kali pertemuan, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penerapan Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit tiga jenis gulma yaitu bibit gulma Eleusine indica, Erigeron sumatrensis, dan Cyperus kyllingia yang diduga resisten