• Tidak ada hasil yang ditemukan

T ARI KAIN (PELANGAI)

Tari ini terdapat dikenegarian Pelangai, kecamatan Ranah Pesisir, Kabupaten Pesisir Selatan dan merupakan tari tradisionil yang diciptakan oleh Puti Bungsu yang waktunya tidak dikenal lagi. Pemainnya terdiri dari dua orang laki-laki yang telah dewasa. Tari ini bersifat tarian hiburan dan dipertunjukkan waktu ada upacara upacara adat, perhelatan perkawinan ataupun waktu hari-hari perayaan Nasional. Pertunjukan tari ini diadakan pada siang hari, dipentaskan pada suatu ruangan gedung atau tempat-tempat yang beratap.

Gerakan-gerakan yang terdapat pada tari ini adalah gerakan tangan dengan jari-jarinya, kaki, badan, kepala dan ma�a. Lagu pengiring adalah Dangkumbang. Alat . musik yang dipergunakan adalah dua buah adok. Pemain adok langsung berfungsi sebagai

penyanyi yang membawakan lagu pengiring sambil memukul adok.

Pada tari ini penari memakai pakaian adat, di mana kedua penari laki-laki itu memakai baju teluk belanga dan celana pakai tali warna kuning gading, ikat pinggang patah sembilan kemerah-merahan dan sesamping kerang yang juga berwarna kemerah­

waktu malam hari dalam ruangan/rumah.

Gerakan gerakannya berupa · gerakan silat. di mana yang menonjol adalah gerakan tangan, kaki mata. Lagu pengiring adalah lagu Kaparinyo, Pulau Batu dan Sampai hati. Musik pengiring adalah musik gamat.

Penari laki-laki memakai baju gunting cina, celana batik. sesamping dan peci. Pemain perempuan memakai baju kurung, kain batabua, tengkuluk tanduk. salempang kain balapak, dilengkapi dengan kalung dan gelang tangan. Perlengkapan lain yang dipergunakan adalah sapu tangan. Pakaian pemain musik sama dengan pakaian pemain tari laki-laki.

Tari ini berlangsung kira-kira tujuh menit.

TARI KE SA WAH (ASKI)

Tari ini merupakan kreasi baru hasil ciptaan seorang guru tari yang bernama Gusmiati Syuib, pacta tahun 1972. Pemain terdiri dari tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan (tiga pasang). Sifat tarian adalah untuk hiburan. Dipertunjukkan pacta upacara-upacara resmi seperti acara penyambutan tamu dan acara perayaan hari besar nasional, dipertunjukan pacta malam hari, di lapangan terbuka ataupun dipentaskan dalam sebuah ruangan/gedung.

Gerakan-gerakan yang terdapat pacta tari ini bersifat gerakan silat, di mana yang menonjol adalah gerakan tangan, kaki dan mata. Lagu pengiring adalah lagu Kumbang cari dan Lubuak Sao. Musik pengiring adalah musik tradisionil dengan peralatan yang lengkap. Pakaiann para pemain laki-laki terdiri dari baju silat dan topi ke sawah (tuduang). Pemain perempuan memakai baju kurung beraneka warna, kain sarung sampai lutut, selendang di punggung dan topi ke sa wah. Para pemain musik juga memakai pakaian silat. Tari ini berlangsung kira-kira enam menit. Sesuai dengan namanya maka tema yang disajikan adalah kegiatan-kegiatan para petani dalam mengerjakan sawahnya mulai dari mencangkul sampai panen.

TARI KASIH

Kasih adalah nama suatu tarian rakyat di daerah V Koto Air Pampan, Kecamatan

TARI KARAMBIK

Kerambik adalah nama sebuah tari di negeri Talang Bungo, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, termasuk tari klasik yang diciptakan oleh Inyik Adam pada tahun 1937. Inyik Adam adalah seorang guru tari dan guru di sana. Dimaiinkan oleh dua orang dewasa yang masing-masing berfungsi sebagai tukang dek, orang yang bertugas menangkis dan yang seorang lagi adalah tukang antak, yaitu orang yang bertugas menusuk dalam tari Kerambik ini.

. Tari ini dipertunjukkan di lapangan terbuka pada waktu sore atau malam hari setiap hari' Raya. Alat musik yang mengiringi tari.Kerambik adalah gendang sebanyak dua buah, sedangkan alat-alat untuk menari adalah dua buah pedang.

Pakaian penari wanita adalah pakaian tari Minang biasa, begitupun pakaian penari laki-laki, yang semuanya berarna hi tam. Di samping pedang juga dipergunakan pisau a tau keris. Gerakan dasar tari kerambik adalah gerakan silat yang sudah disesuaikan dengan gerakan tari itu, sedangkan gerakan yang sangat menonjol adalah gerakan tangan.

Tari ini dipertunjukkan selama lima betas menit. Pada waktu menari terdengar kata-kata hap-hap dari para penari yang di ucapkan sewaktu akan menusukkan pedang dan mengelakkannya atau juga sebagai aba-aba, bahwa pemain sudah siap sedia untuk menerima tusukan pedang dan ditunjukkan tempat mana dari anggota badannya yang akan ditusuk, sehingga orang yang akan menusuk tidak ragu-ragu lagi memainkan pedangnya. Permainan tari Kerambik ini agak berbahaya, olah karena itu gerakan-gerakan tarinya harus betul-betul sudah mahir betul lebih dahuJu sebelum dipertunjukkan.

TARI LIMPAPEH

Tari ini merupakan kreasi baru yang diciptakan pada tahun 1968 oleh Darwis

Loyang seorang penari dan guru tari di daerah Sumatera Barat. Pemain terdiri dari tiga

orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan (tiga pasang). tarian adalah

sebagai hiburan yang dipertunjukkan pada hari perayaan di sekolah-sekolah dan pada perayaan hari-hari besar nasional. Dipertunjukkan pada siang ataupun pada malam hari, dengan dipentaskan dalam sebuah ruangan/gedung sekolah.

Gerakan-gerakan tari ini bersifat gerakan silat di mana yang khas dan yang menonjol .adalah gerakan kaki dan tangan. Di antara gerakan-gerakan itu pada pemain perempuan terdapat gerakan yang berhubungan dengan pekerjaan anak-anak gadis di rumahnya yaitu gerakan menjahit, menyulam, dan sebagainya. Lagu pengiring dari tari ini adalah

Lama tari ini berlangsung kira-kira tujuh menit. Tema yang dibawakan adalah mengenai pekerjaan sehari-hari anak-anak gadis Minang di dalam rumah sebagai perintang-rintang waktu.

Dokumen terkait