• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TERHADAP FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN ORGANISASI DALAM UPAYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISAS

Dalam dokumen Jurnal STMIK IBBI Vol. 10 No. 2.pdf (Halaman 121-132)

Hasil Dan Pembahasan

KAJIAN TERHADAP FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN ORGANISASI DALAM UPAYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISAS

Oleh

Paruhuman Tampubolon Dosen Tetap STMIK IBBI Medan

Abstrak

Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur

organisasi. Pengorganisasian (Organizing) adalah suatu langkah untuk menetapkan,

menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan yang di pandang.Seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja administrasi, ruangan laboratorium, serta penetapan tugas dan wewenang seseorang pendelegasian wewenang dan seterusnya dalam rangka untuk mencapai

tujuan. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin

kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan instruksi. Administrasi terdiri dari organisasi dan manajemen, sedangkan inti manajemen adalah kepemimpinan.Oleh karena itu, kepemimpinan, manajemen, administrasi dan organisasi memiliki hubungan yang saling mendukung dalam sebuah lembaga pendidikan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kata Kunci: Organisas, Pengorganisasian, Manajemen, Kepemimpinan.

A. Pendahuluan

Pada saat saya meminta anda untuk mengambil sesuatu benda kecil yang menarik di dekat anda. Pegang dan amati. Anda tentu akan bertanya-tanya dalam hati kenapa saya harus melakukan ini. Tentu, saya meminta hal ini karena untuk menunjukkan bagaimana kita nantinya memandang sebuah organisasi. Nah, kembali ke topik semula, tentunya anda sekarang telah memiliki sebuah benda yang – walau mungkin tidak anda pegang – sedang anda amati. Perhatikanlah seluruhnya, karena anda akan menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan sederhana berikut:

Pertama, mari kita lihat bersama benda tersebut. Bisakah anda menyebut nama benda tersebut dan dari bahan atau unsur pembentuk apa saja yang menjadikannya menjadi benda tersebut? Misalkan, saat ini anda sedang menyentuh atau melihat selembar kain katun berwarna biru tua dengan motif garis-garis hitam. Selanjutnya kita menyebutkan satu-persatu bahan-bahan penyusun kain tersebut. Ketika saya menulis artikel ini, yang muncul dalam benak saya adalah benang katun dan cat tekstil berwarna biru dan hitam.

Kedua, benda tersebut tentu dibuat dalam suatu proses pembuatan, alat-alat apa saja yang harus digunakan agar benda tersebut dapat dibuat? Menurut saya, kain tadi dibuat dengan menggunakan alat tenun, tempat gulungan benang, tempat pencelupan, dan gudang penyimpanan barang.

Ketiga, siapa atau keahlian apa saja yang dibutuhkan agar benda tersebut sampai kepada Konsumen. Saya merunut dari mulai pembelian hingga kain itu sampai di tangan, yang berarti terdapat beberapa orang yang harus berada dalam proses ini yaitu: pembeli bahan baku (benang, cat), penenun bila menggunakan cara manual, pengontrol mesin tenun bila menggunakan mesin, bagian pencelup, bagian sortir mutu, bagian pengepakan, bagian distribusi, bagian penjualan.

Setelah semua pertanyaan tadi terjawab, mari kita membayangkan seluruh hal tadi bergerak sebagaimana seharusnya sehingga proses pembuatan benda tersebut seolah-olah terlihat jelas dalam pikiran kita. Kita melihatnya mulai dari saat bahan-bahan tersebut dikumpulkan oleh bagian atau orang-orang yang diberi tanggung jawab untuk itu, selanjutnya diproses dalam suatu mesin atau cara kerja tertentu oleh orang-orang yang ahli, dikumpulkan, dan kemudian dijual di pasar-pasar atau dimasukkan ke dalam toko-toko.

Ketika kita membayangkan seluruh hal tadi, inilah yang saya sebut sebagai gerak organisasi. Organisasi bergerak untuk menghasilkan sesuatu, bisa berupa benda atau pun jasa tertentu. Benda yang kita lihat tadi merupakan hasil dari suatu proses menggerakkan sumber daya organisasi berupa bahan baku dan orang-orang di dalamnya. Robbins dalam Perilaku Organisasi mendefinisikan organisasi sebagai suatu unit sosial yang dikoordinasikan dengan sadar, yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang berfungsi atas dasar yang relatif terus-menerus untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan bersama.

Definisi ini menjelaskan bahwa segala kegiatan yang dikoordinasikan oleh minimal dua orang sudah masuk dalam kategorinya. Di dalamnya terdapat tujuan yang ingin dicapai, bisa berupa suatu statemen ataupun hasil, semisal kain tadi.

B. Pembahasan

1. Defenisi Organisasi dan Pengorganisasian.

Secara konsep, ada dua batasan yang perlu dikemukakan,yakni istilah ”organizing” sebagai kata benda dan ‘organizing’ (pengorganisasian) sebagai kata kerja, menunjukan pada rangkaian aktivitas yang harus dilakukan secara sistematis.

Istilah organisasi memiliki dua arti umum, pertama, mengacu pada suatu lembaga (institution) atau kelompok fungsional, sebagai contoh kita mengacu pada perusahaan, badan pemerintah, rumah sakit, atau suatu perkumpulan olahraga. Dan arti kedua mangacu pada proses pengorganisasian, sebagai salah satu dari fungsi manajemen.

Pengertian Organisasi

Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian: Organisasi adalah suatu bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapain tujuan yang telah ditentukan dan dalam ikatan itu terdapat seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Sedangkan dalam arti umum organisasi merupakan sekumpulan/sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan untuk bekejasama dengan pembagian atau alokasi tugas dan tanggung jawab tertentu dalam system koordinasi, kooperatif, dorongan- dorongan, dan pengaturan guna memudahkan pencapaian beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian Pengorganisasian

Drs.H. melayu S.P. Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,menempatkan orang-orang pada setiap aktiffitas ini,menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas- aktifitas tersebut.Sedangkan dalam arti umm pengorganisasian adalah langkah untuk merancang struktur formal, menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai tuuan organisasi dalam efisiesi.

Unsur-unsur Pengorganisasian

Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu orang,kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling

122 1. Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lambangan sering disebut dengan

istilah pegawai atau personel,pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi.yang menurut fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-unsur (administator) sebagai unsur pemipin tertinggi dalam organisasi, psrs menejer ysng memimpin sustu umit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing danpara pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

2. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.oleh karna itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi. 3. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapain. Tujuan menggambarkan tntang apa yang dicapai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy). Strategi, anggaran (hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

4. Peralatan (equipment) merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan g modal lainnya (tanah,gedung/bangunan’/kantor).

5. Lingkunagan (environment) faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan tknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunagn:

a. Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasian, karna kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.

b. Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.

c. Wilayah oprasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah opeasi dibedakan menjadi:

1) Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.

2) Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.

3) Wilayah personil, menyangkut semua phak (orang-orang,badan-badan) yang mempunyai hubungan dankepentingan dengan organisasi.

4) Wilayah kewewenangangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas- batas ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang beralku.

5) Kekayaan alam, yang termasuk dalam kekayan alam ini misalya keadaan iklim,udara, air, cuaca (geografis,hidrografi,geologi,klimatologi), flora dan fauna.

Teori-teori Organisasi

Teori organisasi adalah suatu konsep. Pandangan,tinjauan, ajaran, pendapat atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi sehnga dapat lebih berhasil bahkan pada gilirannya organisasi dapat mencapain sasan yang ditetapkan, adapun yang dimaksud masalah itu sendiri adalah segala sesuatu yang memerlukan pemecahan dan pengambilan keputusan.

Secara garis besar ada empat kelompok teori dalam organisasi, yakni teori klasik,teori prilaku, teori sistem, dan teori kontingensi.

1. Teori organisasi klasik.teori ini biasa disebut dengan “teori tradisional” atau disebut juga “teori mesin”. Berkembng mulai tahunn 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Terdapat 3 (tiga)katagori

pokok pendekatan klasik yakni, scientific managenet, administrative management, the bureaucratic model of organization ‘(beach, 1980:133).

2. Teori human relations, Teori ini disebut juga teori neoklasik, teori hubungan kemanusiaan, teori hubungan antara manusia, teori hubungan kerja manusia atau the human relations theory. Teori ini muncul akibat ketidak puasan dengan teori klasik dan teori ini merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada “ pentingnya aspek psikologis dan sosial karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja”. Suatu hubungan dikatakan hubungan kemanusiaan apabila hubungan tersebut sudah dapat memberikan kesadaran dan pengertian sehingga pihak lain merasa puas.

3. Teori organisasi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi prilaku. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi dari segi prilaku anggota organisasi. Teori ini berpendapat bahwa baik atau tidaknya, berhasil tidaknya organisasi mencapai sasaan yang telah ditetapkan berasal dari para anggotanya.

4. Teori birokrasi. Pada dasarnya teori organisasi birokrasi menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan, organisasi harus menjalankan strategi sebagai berikut:

a) Pembagian dan penguasaan pekerjaan secara khusus.

b) Prinsip hirarki atau bawahan hanya bertanggung jawab kepada atasanya langsung.

c) Promosi didasarkan pada masa kerja dan prestasi kerja, dan dilindungi dai pemberhentian sewenang-wenang dan prestasi kerja, dan dilindugi dari pemberhentian sewenang-wenang dan yang demikian disebut prinsip loyalitas.

d) Setiap pekerjaan dilaksanakan secara tidak pilih kasih . strategi ini dinamakan prinsip impersonal.

e) Tiap-tiap tugas dan pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan menurutsistem tertentu berdasarkan kepada data peraturan yang abstrak. Strategi ini dinamakan prinsip uniformitas. 5. Teori organisasi proses. Teori ini merupakan suatu teori yang memandang organisasi sebagai

proses kerjasama formal. Teori ini memandang organisasi dalam arti dinamis, selalu bergerak dan didalamnya terdapat pembagian tugas dan prinsip-prinsip yang bersifat umum (universal). 6. Teori organisasi kepemimpinan. Teori ini beranggapan bahwa berhasil tidaknya organisasi

mencapai tujuan tergantung sampai berapa jauh seorang pemimpin mampu mempengaruhi bawahan sehingga meraka mampu bekerja dengan semangat yang tinggi dan tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien dan efektif.

7. Teori organisasi fungsi. Fungsi adalah kelompok tugas atau kegiatan yang harus dijalankan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan sebagai pemimpin atau manager guna mencapai tujuan organisasi. Sekelompok kegiatan yang menjadi fungsi seorang pemimipinatau manager terdiri dari kegiatan menyusun perencanaan (planning) pengorganisasian (organizing), pemberian motifasi atau bimbingan (motivating), pengawasan (controling), dan pengambilan keputusan (deciion making).

8. Teori pengambilan keputusan. Teori ini berlandaskan adanya berbagai keputusan yang dibuat oleh para pejabat disetiap tingkatan, baik keputusan ditingkat puncak yang memuat ketentuan pokok atau kebijsanaan umum, keputusan ditingkat menengah yang memuat program-program untuk melaksanakan keputusan administratif, maupun keputusan ditingkat bawah.

9. Teori kontingensi (teori kepentingan). Teor ini berlandaskan pada pemikiran bahwa pengelolaan organisasi dapat berjalan dengan baik dan lancar apabila pemimpin organisasi mampu memperhatikan dan memecahkan situasi tertentu yang sedang dihadapi dan setiap situasi harus dianalisis sendiri.

Dari semua teori ini, tidak satu pun teori ini dianggap paling lengkap atau paling dianggap baik dan tepat apabila mampu memperhatikan dan menyesuaikan dengan lingkungan dengan

124 Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang perilaku tingkat individu dan tingkat kelompok dalam suatu organisasi serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi). Perilaku organisasi juga dikenal sebagai studi tentang organisasi. Dengan memanfaatkan metode-metode dari ekonomi, sosiologi, ilmu politik, antropologi dan psikologi. Disiplin-disiplin lain yang terkait dengan studi ini adalah studi tentang sumber daya manusia dan pesikolog industri.

Prilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang jurusan studi organisasi pada umumnya ditempatkan disekolah-sekolah bisnis, meskipun banayak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.

Bidang ini sangat berpengaruh dalamdunia bisnis dengan para praktisi seperti peter ducker dan peter senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengar berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikeriktik sebagai suatu bidang studi karena asumi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis (lihat studi manajemen kritis).

Fungsi Pengorganisasian

Fungsi pengorganisaian adalah proses yang menyangkut bagaimana strategidan taktik yang telah dirumusakan dalam perencanaan desain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan Dalam Fungsi

a. Mengalokasikan sumber daya. Merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.

b. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukan adanya garis kewenangan dan tanggung jawab.

c. Kegiatan perekrutan, penyelesaian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.

d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat. Tujuan Pengorganisasian

Tujuan pengorganisan adalah agar dalam pembagian tugas dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dengan pembagaian tugas diharapkan setiap organisasi dapat meningkatkan keterampilannya secara khusus (spesialisasi) dalam menangani tugas-tugas yang dibebankan. Apabila pengorganisasian itu dilakukan secara serampangan, tidak sesuai dengan bidang keahlian seseorang, maka tidak mustahil dapat menimbulkan kegagalan dalam penyelesaian pekerjaan itu.

Tujuan organisasi dapat dirumuskan dan ditetapkan dengan jelas. Hal ini penting karena: 1. Tanpa tujuan yang jelas organisasi tidak akan mempunyai arah.

2. Tanpa tujuan jelas, organisasi tida ada artinya dan hanya akan menimbulkan pemborosan belaka. 3. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam membentuk dan struktur organisasi.

4. Tujuan yang jelas akan mempermudah dalam menentukan jumlah dan penempatan pegawai. 5. Tujuan yang jelas akan memberikan perangsang kerja pada para anggota organisasi.

6. Tujuan yang jelas akan mempermudah pelaksanaan koordinasi, karena mereka menyadari bahwa semua anggota organisasi bekerja ketujaun yang sama, yaitu tujuan organisasi.

7. Tujuan yang jelas merupakan awal dari penetapan strategi. Siasat, metode, dan prosedur yang akan dipergunakan.

8. Tujuan yang jelas merupakan dasar dari pada organisasi untuk bergerak.

Tujuan organisasi harus dapat diterima oeh para anggota. Apabila tujuan organisasi itu dapat diterima oleh para anggota, hal ini berarti para anggota organisasi mempunyai keyakinan bahwa tujuan pribadi mereka pun akan dapat tercapai sehingga tujuan mereka dapat dengan mudah digerakan.

Pengelolaan (Managemen) Organisasi: Upaya Untuk Mencapai Tujuan Organisasi

Segala yang terjadi dalam proses mencapai tujuan tadi memerlukan pengelolaan. Disinilah manajemen masuk dalam organisasi. Dalam kalimat yang sederhana, manajemen berarti juga proses mengatur segala hal dalam organisasi. Manajemen, menurut Robbins, memiliki beberapa fungsi yang harus dilakukannya dalam mengelola organisasi:

1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Kepemimpinan 4. Pengendalian

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan (Planning) merupakan suatu fungsi manajemen yang paling utama. Pada urutan kegiatan, perencanaan merupakan awal kegiatan. Fungsi yang lain akan bekerja setelah diberi arahan oleh bagian perencanaan. Secara umum, perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi (program), taktik (cara melaksanakan program), dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi

Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas organisasi sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan.

Fungsi perencanaan meliputi menentukan tujuan organisasi, menetapkan suatu strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan, dan mengembangkan suatu hirarki rencana yang menyeluruh untuk memadukan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Drs.H. melayu S.P. Hasibuan: adalah suatu proses penentuan, pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,menempatkan orang-orang pada setiap aktiffitas ini,menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas- aktifitas tersebut.1

126 tugas pokok, wewenang dan pendelegasian wewenang oleh oleh pemimpin kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam efisiesi.

Secara sederhana organisasi memiliki tiga unsur, yaitu orang,kerjasama, dan tujuan bersama. Tiga unsur organisasi itu tidak berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi saling kait atau saling berhubungan sehingga merupakan sesuatu kesatuan yang utuh. Adapun unsur-unsur pengorganisasian secara terperinci adalah:

a. Man(orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata lambangan sering disebut dengan istilah pegawai atau personel,pegawai atau personel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi.yang menurut fungsi dan tingktannya terdiri dari unsur-unsur (administator)

sebagai unsur pemipin tertinggi dalam organisasi, psrs menejer ysng memimpin sustu umit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing danpara pekerja (non management/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

b. Kerjasama, merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama.oleh karna itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administator, manajer,dan pekerja (workers) secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.

c. Tujuan, merupakan arah atau sasaran yang dicapain. Tujuan menggambarkan tntang apa yang dicapai atauyang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tetang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network), kebijaksanaan (policy). Strategi, anggaran (hudgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

d. Peralatan (equipment) merupakan unsur yang keempat yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materai, mesin-mesin, uang, dan g modal lainnya (tanah,gedung/bangunan’/kantor).

e. Lingkunagan (environment) faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. Yang termasuk dalam unsur lingkunagn:

Kondisi atau situasi, yang secara langsung maupun secara tidak langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan organisasian, karna kondisi atau situasi akan selalu mengalami perubahan.

Tempat atau lokasi, sangat erat hubungannya dengan masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh organisasi.

Wilayah oprasi yang dijadikan sasaran kegiatan organisasi. Wilayah opeasi dibedakan menjadi:

• Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi.

• Wilayah jangkauan, atau wilayah geografis atau wilayah teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi organisasi.

• Wilayah personil, menyangkut semua phak (orang-orang,badan-badan) yang mempunyai hubungan dankepentingan dengan organisasi.

• Wilayah kewewenangangan atau kekuasaan, menyangkut semua urusan, persoalan, kewajiban tugas, tanggung jawab dan kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam batas-batas ditetapapkan dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

• Kekayaan alam, yang termasuk dalam kekayan alam ini misalya keadaan iklim,udara, air, cuaca (geografis,hidrografi,geologi,klimatologi), flora dan fauna. Fungsi pengorganisasian merupakan tanggung jawab dalam perancangan struktur organisasi. Fungsi ini mencakup penetapan tugas-tugas apa yang harus dilakukan, siapa yang harus melakukan,

bagaimana tugas-tugas itu dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa, di mana keputusan harus diambil.

3. Kepemimpinan.

Kepemimpinan Adalah kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang- orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

Kepemimpinan itu adalah suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

a. Prinsip Kepemimpinan.

Prinsip-prinsip kepemimpinan meliputi: 1) Mahir dalam soal-soal teknis dan taktis.

2) Mengetahui diri-sendiri, mencari dan selalu berusaha memperbaiki diri. 3) Memiliki keyakinan bahwa tugas-tugas dimengerti, diawasi dan dijalani. 4) Mengenal anggota-anggota bawahan serta memelihara kesejahteraannya. 5) Memberi teladan dan contoh yang baik.

6) Menumbuhkan rasa tanggung jawab di kalangan anggota. 7) Melatih anggota bawahan sebagai satu tim yang kompak.

8) Membuat keputusan-keputusan yang sehat, tepat pada waktunya.

9) Memberi tugas dan pekerjaan kepada bawahan sesuai dengan kemampuannya. 10)Bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan.

Keberhasilan atau kegagalan dari hasil kepemimpinan seseorang dapat diukur atau ditandai

Dalam dokumen Jurnal STMIK IBBI Vol. 10 No. 2.pdf (Halaman 121-132)

Dokumen terkait