• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Kajian Islami

Allah SWT menegaskan pentingnya waktu dan keagungan nilainya, seperti yang tersirat dalam Al Qur’an Surah Al-Lail/92:1-2, Al-Fajr/89:1-2, Al‘Ashr/103:1-2, At-Tahrim ayat 6, Al-baqarah ayat 195. Karena itu , kita sadar pentingnya manajemen waktu bagi seorang Muslim. Sebelum memahami manajemen waktu,terlebih dahulu agar kita benar-benar dapat memahami esensi dari waktu tersebut, yaitu: waktu cepat berlalu, tidak mungkin kembali , harta termahal.Ada ungkapan bijak seperti ‘’waktu itu ibarat pedang/pisau’’.

Pedang/pisau berguna jika digunakan sebaik mungkin, sebaliknya jika tidak pandai memanfaatkannya. 9

Manusia harus memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin, karena manusia tidak dapat melepaskan diri dari waktu dan tempat. Mereka mengenal masa lalu, kini dan masa depan sebagaimana mereka mengenal tempat dimana mereka berada . kehadiran waktu ini bertujuan untuk dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam menyelesaikan tugas tugasnya di muka bumi.10 Q.S Al-ASR ayat 1-3 :

Terjemahanya : 1. demi masa

2. sungguh, manusia berada dalam kerugian

3. kecuali orang orang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran Q.S AL-LAIL ayat 1-2 :

Terjemahnya :

1. demi malam apabila menutupi ( cahaya siang )

2. demi siang apabila terang benderang Q.S AT-TAHRIM ayat 6 :

Terjemahnya :

Wahai orang- orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Q.S AL-BAQARAH ayat 195

Terjemahnya :

Dan infakkanlah ( hartamu) dijalan Allah dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri ) kedalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang- orang yang berbuat baik.

Q.S AL- MULK ayat 15

Terjemahnya :

Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi , maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Q.S MUHAMMAD ayat 10

Terjemahnya :

Maka apakah mereka tidak pernah mengadakan perjalanan di bumi, sehingga dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang- orang yang sebelum mereka. Allah telah membinasakan mereka dan bagi orang-orang kafir akan menerima (nasib) yang serupa itu.

Q.S YUSUF ayat 109

Terjemahnya :

Dan kami tidak mengutus sebelummu (Muhammad) , melainkan orang orang laki-laki yang kami berikan wahyu kepadanya diantara penduduk negeri. Tidaklah mereka berpergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka ( yang mendustakan Rasul ). Dan sungguh, negeri akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?

Gambar 2. Kerangka Teori Penggunaan smartphone

Reflex berkedip tidak sempurna

Frekuensi berkedip kurang

Kurangnya produksi air mata

Dry eye syndrome

Gejala dry eye syndrome : - Mata kering

- Iritasi - Mata lelah - Nyeri - kemerahan

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konseptual

Penyakit mata kering merupakan gangguan pada lapisan air mata dengan penyebab multifaktorial yang dapat menimbulkan kerusakan pada permukaan mata.

B. Pola Pikir Variabel yang diteliti

Kerangka konsep penelitian disusun sebagai kerangka kerja dalam melakukan penelitian. Kerangka konsep ini terdiri dari variabel dependen dan variabel independen. Adapun kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

Vaviabel Bebas Variabel Terikat

Dry eye syndrome

Gambar 3. Kerangka Konsep Usia

Lama penggunaan gadget

Durasiistirahat mata

C. Hipotesis

1. Hipotesis Nol (H0)

Tidak ada hubungan lama penggunaan gadget dengan gejala dry eye syndrome pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas muhammadiyah makassar.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada hubungan lama penggunaan gadget dengan gejala dry eye syndrome pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas muhammadiyah makassar

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Dry Eye Syndrome

1.1 Definisi Operasional

Penyakit mata kering merupakan penyakit kronis dengan kondisi permukaan kornea yang ditandai dengan gejala iritasi atau rasa terbakar yang terus menerus yang dapat menyebabkan kerusakan inflamasi pada kornea dan konjungtiva jika tidak ditangani

- Alat ukur : kuisioner

- Cara ukur : wawancara online - Skala ukur : Ordinal

1.2. KriteriaObjektif

Total skor OSDI(Ocular Surface Disease Index ) dikalkulasi berdarkan formula OSDI yaitu Jumlah skor untuk semua jawaban pertanyaan/jumlah

pertanyaan x 25. Nilai yang diperoleh berada pada skala 0-100 dengan kisaran:

- 0-12 : normal

- 13-22 : dry eye ringan - 23-32 : dry eye sedang

- 33-100 : dry eye berat (Real Daniel, american academy of opthalmology. 2020)

2. Jenis Kelamin

Semua jenis kelamin responden yaitu Perempuan dan Laki laki - Alat ukur : Kuesioner

- Hasil ukur : 0 = perempuan 1 = laki-laki - Skala ukur : nominal

3. Lama Menggunakan Gadget

Lama waktu yang dibutuhkan responden saat menggunakan gadget secara terus menerus selama beberapa jam.

- Alat ukur : Kuesioner

- Hasil ukur : 1= berisiko > 3 jam 0= tidak berisiko < 3 jam - Skala ukur : ordinal

4. Durasi Istirahat mata

Kegiatan mengistirahatkan mata responden setelah menatap layar

- Alat ukur : Kuesioner

- Hasil ukur : 0 = istirahat < 5 menit 1 = istirahat > 5 menit - Skala ukur : nominal

BAB IV

METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional study. Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variable independen ( Lama Penggunaan Gadget ) dengan variabel dependen ( drye eye syndrome ).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas KedokteranUniversitas Muhammadiyah Makassar.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2020 yang meliputi persiapan, pengumpulan data dan analisis data.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2017 sebanyak 114 orang.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2017 sebanyak 100 orang.

n1

𝑍𝛼 : deviat baku alfa 𝑍𝛽 : deviat baku beta

𝑃2 : Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya 𝑄2 : 1 - P2

𝑃1 : proporsi pada kelompok yang lainya merupakan judgement peneliti 𝑄1 : 1 – P1

𝑃1−𝑃2: selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna 𝑃 :Proporsi total = (P1 + P2)/2

𝑄 : 1 – P Maka,

n1

n1

Z

Z

n1

( )

n1 = n2 = (10)2

n1 = n2 = 100 n = 100(sampel)

D. Kriteria Sampel a. Kriteria Inklusi

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar angkatan 2017.

b. Kriteria Eksklusi

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak mengisi kuisioner dengan lengkap

2 n 1 = n 2 =

( )

2 n 1 = n 2 =

( )

2 n 1 = n 2 =

E. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan secara simple random sampling.

F. Jenis Data dan Instrumen Penelitian

1. Jenis Data

Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data primer. Data primer didapatkan dari hasil menggunakan kuesioner pada responden yang menjadi sampel dalam penelitian.

2. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrument yang digunakan adalah kuesioner

G. Analisis dan Pengolahan Data

a. Pengolahan Data 1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan yaitu mengisi daftar pertanyaan kuisioner yang telah disediakan.

2. Pengolahan Datas

Data yang terkumpul akan diolah menggunakan program SPSS.

b. s Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah untuk menerangkan karakteristik masing masing variabel, baik variabel independen maupun dependen.Dengan memperhatikan dari masing masing variabel

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel dependen dan independen dengan menggunakan uji Kolmogrov-smirnov untuk membandingkan tingkat kesesuaian sampel dengan suatu distribusi tertentu yaitu normal,uniform, poisson atau eksponensial. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka data penelitian berdistribusi normal, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka data penelitian tidak berdistribusi normal.

H. Etika Penelitian

1. Lembar informed consent diberikan saat pengumpulan data agar responden mengetahui maksud, tujuan dan dampak terhadap dirinya setelah mengisi kuisioner. Kuisioner diisi atas kehendak pribadi responden yang apabila menolak maka tidak ada paksaan dari peneliti.

2. Peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada hasil penelitian.

3. Peneliti senantiasa menjaga kerahasiaan data pribadi responden dengan tidak mencantumkan dalam lembar hasil penelitian. Data yang terkumpul akan diolah secara manual oleh peneliti sendiri sehingga kerahasiaan terjamin.

I. Alur Penelitian

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unismuh yang di tetapkan

Informed consent

Pengisian Kuisioner oleh Responden

Pengumpulan Data Responden

Pengolahan dan Analisis data

Hasil

BAB V

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan gadget dengan gejala mata kering terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2017. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar Angkatan 2017.

Penelitian ini di lakukan di Fakultas Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar dengan jumlah sampel sebanyak 100 0rang Mahasiswa Angkatan 2017. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode random sampling.

Total populasi angkatan 2017 dengan rentan usia 19-23 tahun dengan jumlah 114 orang. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.

5.1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)

Laki laki 24 24

Perempuan 76 76

Total 100 100

Sumber : Data Primer Kuisioner Sampel

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa distribusi frekuensi sampel lebih banyak Perempuan yaitu 76 orang (76%) sedangkan LakiLaki sebanyak 24 orang (24%).

5.2 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Derajat Dry Eye Syndrome

5.2 Distribusi Syndrome

Frekuensi Sampel Berdasarkan Derajat Dry Eye

Tingkat Frekuensi Presentase (%)

Dry Eye Berat 54 54

Dry Eye Ringan 19 19

Dry Eye Sedang 27 27

Total 100 100

Sumber : Data Primer Kuisioner Sampel

Berdasarkan table 5.2 menunjukkan bahwa frekuensi sampel untuk dry eye berat sebanyak 54 orang (54%), dry eye ringan sebanyak 19 orang (19%) dan dry eye sedang sebanyak 27 orang (27%)

5.3 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Hubungan Gejala Dry Eye Syndrome dengan Jenis Kelamin

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Hubungan Gejala Dry Eye Syndrome dengan Jenis Kelamin

Jenis

Laki – laki 13 7 4 24

Perempuan 41 12 23 76

Total 54 19 27 100

Kolmogrovsmirnov 0.000

Sumber : Data Primer Kuisioner Sampel

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa frekuensi sampel yang mengalami gejala dry eye syndrome berdasarkan jenis kelamin yaitu Perempuan sebanyak 76 orang , sedangkan laki-laki sebanyak 24 orang.

5.4 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Hubungan Dry Eye Syndrome dengan Lama Penggunaan Gadget

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Hubungan Dry Eye Syndrome dengan Lama Penggunaan Gadget

Durasi Dry

Kolmogrovsmirnov 0.000

Sumber : Data Primer Kuisioner Sampel

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan bahwa frekuensi sampel yang menggunakan gadget <3 jam/hari sebanyak 18,sedangkan >3 jam/hari sebanyak 82.

5.5 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Hubungan Dry Eye Syndrome dengan Lama Istirahat

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Hubungan Dry Eye Syndrome dengan Lama Istirahat

Durasi Dry

Sumber : Data Primer Kuisioner Sampel

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan bahwa frekuensi sampel yang waktu isitrahat setelah menggunakan gadget <5 menit sebanyak 14, sedangkan >5 menit sebanyak 86.

BAB VI

PEMBAHASAN

Mata kering atau dry eye terjadi akibat kurangnya produksi air mata , dimana reflex mengedip yang tidak sempurna atau kurang. Otot otot mata yang terlalu tegang, bisa mengakibatkan seseorang tidak bisa fokus atau penglihatan menjadi kabur.7

Berdasarkan epidemiologi dry eye, sering terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria. Dry eye syndrome dapat terjadi baik pada perempuan maupun lakilaki. Hasil studi didapatkab bahwa lebih banyak pasien dry eye syndrome berjenis kelamin perempuan (25%) dibandingkan laki-laki (17,2%).11

Saat menggunakan gadget, pengguna hanya fokus pada gadget saja, sehingga menyebabkan mata menjadi tegang dan frekuensi berkedip berkurang. Manusia berkedip 16-20x/menit. Kurangnya frekuensi berkedip mengakibatkan pengguna gadget mengalami keluhan seperti mata kering, mata berair, sakit mata maupun sakit kepala.3

Penyebab utama hiperosmolaritas pada air mata adalah penurunan aliran air mata akibat kegagalan kerja kelenjar lakrimal dan pengingkatan penguapan cairan air mata. Meningkatnya penguapan dapat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan dengan kelembapan rendah, aliran udara yang tinggi dan keadaan pasien yang mengalami Meibomian Gland Dysfunction , kondisi tersebut menyebabkan ketidakstabilan lapisan air mata yang melibatkan kematian sel akibat apoptosis, hilangnya sel goblet, dan terganggunya musin.12

Mata lelah disebabkan karena tidak melakukan istirahat mata yang berfungsi untuk merelaksasikan ketegangan yang terjadi pada otot mata. Normal waktu mengistirahatkan mata yaitu 2-3 menit setiap 15-20 menit penggunaan gadget , 510 menit setiap 30-1 jam penggunaan gadget.

Berdasarkan hasil penelitian diatas menggunakan uji Kolmogrov-smirnov didapatkan 0,00 > 0,05 artinya data pada penelitian berdistribusi normal.

Dimana juga dijelaskan dalam Al Qur’an Aspek Waktu :

Allah SWT menegaskan pentingnya waktu dan keagungan nilainya, seperti yang tersirat dalam Al Qur’an Surah Al-Lail/92:1-2, Al-Fajr/89:1-2, AdhDhuha/93:1-2, dan Al-‘Ashr/103:1-2. Karena itu , kita sadar pentingnya manajemen waktu bagi seorang Muslim. Sebelum memahami manajemen waktu,terlebih dahulu agar kita benar-benar dapat memahami esensi dari waktu tersebut, yaitu: waktu cepat berlalu, tidak mungkin kembali , harta termahal. Ada ungkapan bijak, seperti ‘’ waktu itu ibarat pedang/pisau’’.Pedang/pisau berguna jika digunakan sebaik mungkin, sebaliknya jika tidak pandai memanfaatkannya.

Q.S Al-ASR ayat 1-3 :

Artinya :

1. demi masa/waktu

2. sungguh, manusia berada dalam kerugian

3. kecuali orang orang beriman dan mengerjakan kebajikan

serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Q.S AL-LAIL ayat 1-2

Terjemahnya :

1. demi malam apabila menutupi ( cahaya siang ) 2. demi siang apabila terang benderang

Q.S AT-TAHRIM ayat 6 :

Terjemahnya :

Wahai orang- orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;

penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Q.S AL-BAQARAH ayat 195

Terjemahnya :

Dan infakkanlah ( hartamu) dijalan Allah dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri ) kedalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuat baiklah. Sungguh, Allah menyukai orang- orang yang berbuat baik.

Oleh karena itulah, Rasulullah saw selalu mengingatkan dan menasehati umatnya melalui sabdanya sebagai berikut: “Dari Ibn Abbas r.a.,berkata.

Rasulullah saw bersabda: pergunakanlah lima keadaan sebelum datang lima keadaan: hidupmu sebelum matimu, mudamusebelum tuamu, sehatmu sebelum sakitmu,kayamu sebelum miskinmu, dan sempatmusebelum sempitmu” (HR. al-Baihaqi).16

BAB VII PENUTUP

(KESIMPULAN DAN SARAN) A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai hubungan lama penggunaan dengan pada mahasiswa fakultas kedokteran,maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan uji Kolmogrov-smirnov didapatkan hasil signifikan p<0,05 (p= 0.000) yang artinya data tersebut berdistribusi normal. Dengan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara lama penggunaan gadget dengan gejala mata kering.

B. SARAN

1. Dilakukan pemeriksaan lanjut

2. Disarankan untuk mahasiswa agar lebih memperhatikan kesehatan 3. Menggunakan waktu sebaik mungkin

C. KETERBATASAN PENELITIAN

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksankan sesuai dengan prosedur ilmiah, namun masih memiliki keterbatasan yaitu :

1. Sampel pada penelitian ini masih kurang

2. Keterbatasan cara mengklasifikasikan data masih mengandung bias

3. Adanya keterbatasan penenlitian dengan menggunakan kuisioner yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh sampel tidak menunjukkan keadaan sesungguhnya dan besifat subjektif.

4. Keterbatasan peneliti dalam mengontrol sampel untuk mengisi kuisioner karena melalui online

5. Adanya pandemic covid 19 yang membatasi jalannya penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

1. SHERWOOD L. FISIOLOGI MANUSIA DARI SEL KE SISTEM. jakarta:

Elsevier; 2011. 881 hlm.

2. Sri Rahayu Yulianti ASI. Ilmu Penyakit Mata. 5 ed. Jakarta: FK UI; 2014.

344 hlm.

3. Soebagjo D Hendrian. Penyakit Sistem Lakrimal. Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. 2019

4. Rouen A Patricia. Dry Eye Disease. 2018. Vol:36

5. A’la Roisatu Hikmatul. Studi Penggunaan Artifical Tears Pada Pasien Dry Eye Syndrome. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. 2016

6. Rahmawaty Devy Ristiya. Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Ketajaman Penglihatan Pada Siswa Kelas VII dan VIII. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan. 2018

7. Ningsih Astri. Hubungan Lama Penggunaan, Tampilan Layar dan Posisi Tubuh Saat Menggunakan Smartphone Terhadap Keluhan Mata Pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar 8. Sitomppul Ratna. Konjungtivitis Viral: Diagnosis dan Terapi di

Pelayanan Kesehatan Primer. Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK Universitas IndonesiaRSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. April 2017. Vol 5 No.1

9. Ritongo Hasnun Jauhari. Manajemen Waktu Dalam Islam. Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sumatera Utara. 2018. Vol 5 no.6

10. Murniyetti. Waktu Dalam Perspektif Al-Qur’an. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang. Juni 2016. Vol 6

11. MI Golden, JJ Meyer,dkk. Sindrom Mata Kering.

12. Putri Alda Rahmadilla. Hubungan Pemakaian Lensa Kontak Lunak(soft contact lens) Dengan Dry Eye Syndrome. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.2020

13. Syuhada Rahmat, Wahid Muhammad S. Pengaruh Produksi Air Mata Terhadap Dry Eye Syndrome Pada Pasien di Poliklinik Mata Rumah Sakit

Kedokteran Universitas Malahayati. Vol:5. 2018

14. Witjaksono Arief, Carolina Anisa. Perbandingan Hasil Uji Schirmer Test I Sebelum dan Sesudah 2 jam Menggunakan Komputer Pada Mahasiswa Di

Universitas Komputer Indonesia. Jurnal Penelitian Kesehatan Stikes Dharma Husada Bandung.2021

15. Monaliza, Karim Darwin ,dkk. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Computer Vision Syndrome Pada Mahasiswa Keperawatan Riau Fakultas Keperawatan.2018

16. Niswati Khairun. Deskriptif Waktu Dalam Al-qur’an. Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Ar-Ranry Aceh.2018

LAMPIRAN Uji kolmogorov smirnov Dry eye x Jenis Kelamin

Uji kolmogorov smirnov Dry eye x Lama Penggunaan Gadget

Uji kolmogorov smirnov Dry eye x Jenis Istirahat

Lampiran

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN GADGET DENGAN GEJALA MATA KERING TERHADAP MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

3. Berapa lama anda menggunakan gadget ? a. < 3 jam/hari

b. > 3 jam/hari

4. Berapa lama anda beristirahat setelah menggunakan gadget ?

a. < 5 menit b. > 5 menit

C. DATA DRY EYE SYNDROME

Sering Selalu Kadang kadang

Selalu Sering Kadang kadang

Jarang Tidak

saat melakukan

11. Kondisi

lingkungan yang sangat kering seperti lapangan terbuka ?

12. Kondisi

lingkungan anda ber- AC ?

Skoring : Rumus :

- Selalu : 4 Perhitungan Nilai = (D/E) X 25

- Sering : 3 Jumlah Skor : (D)

- Kadang : 2 Jumlah Pertanyaan : (E)

- Jarang : 1 - Tidak : 1

Dokumen terkait