• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Kajian Jam Belajar Masyarakat

Pengertian Jam Belajar Masyarakat yang terdapat dalam Perwal Nomor 53 Tahun 2014 pasal 1 ayat 1. Jam Belajar Masyarakat adalah jumlah waktu yang ditetapkan untuk belajar bagi peserta didik dan warga masyarakat di Kota Yogyakarta. Jam Belajar Masyarakat merupakan waktu yang disediakan untuk masyarakat belajar dan menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar. Program ini berupaya untuk menumbuh kembangkan budaya belajar dengan menciptakan suatu kondisi lingkungan yang ideal yang dapat mendorong proses belajar mengajar anak/warga belajar, dan dapat berlangsung dalam suasana aman, nyaman, tertib, dan menyenangkan (Dinas P&K, 2001: 8)

Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Jam Belajar Masyarakat merupakan waktu yang digunakan untuk masyarakat belajar dengan suasana yang kondusif dan mendukung untuk belajar pada waktu tertentu. Program ini berupaya untuk menumbuh kembangkan budaya belajar di kota Yogyakarta.

2. Tujuan Jam Belajar Masyarakat

Program Jam Belajar Masyarakat memiliki tujuan untuk memotivasi warga masyarakat, peserta didik agar terbiasa tertib dan teratur memanfaatkan waktunya sehari-hari untuk belajar sehingga timbul suatu kebiasaan bahwa belajar merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi (Dinas P & K, 2001: 8)

Berdasarkan Perwal Nomor 53 Tahun 2014 pasal 2 ayat 2 tujuan dari Jam Belajar Masyarakat ada tiga yaitu :

a. Menciptakan kesadaran masyarakat Daerah, agar belajar merupakan sebuah budaya sehingga mendukung peningkatan kualitas dan prestasi pendidikan b. Mewujudkan Masyarakat yang berkualitas

c. Mewujudkan Daerah sebagai kota pendidikan yang berkualitas, berkarakter, dan inklusif

Dari beberapa hal diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Jam Belajar Masyarakat adalah menciptakan kesadaran masyarakat dareah mengenai pentingnya belajar sehingga akan tercipta masyarakat yang berkualitas, berkarakter dan inklusif.

3. Dasar Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat

Jam Belajar Masyarakat merupakan sebuah kebijakan yang tidak lahir begitu saja. Dalam pelaksanaanya Jam Belajar Masyarakat memiliki dasar hukum pelaksanaan sebagai berikut ( Dinas P dan K, 2001: 8).

a. Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

b. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peranserta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional.

c. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991 tentang Pendidikan Luar Sekolah. d. Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 93 tanggal 19 Juli

1991, tentang Jam Belajar Masyarakat. 4. Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat

Pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat di tingkat provinsi dikoordinir oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Pelaksanaan teknis dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Pengajaran Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada sub Dinas Pendidikan Kurikulum dan Luar Sekolah (PKLS). Sedangkan pelaksanaan di Kabupaten/ kota membentuk sebuah tim berdasakan

surat keputusan Bupati/Walikota. Begitu seterusnya sampai pada tingkat desa atau kelurahan

Semua tim telah dibentuk mulai dari tingkat provinsi sampai desa atau kelurahan yang akan melaksanakan tugasnya dalam upaya mengembangkan pelaksanaan kebijakan Jam Belajar Masyarakat. Adapun tugas tim Jam Belajar Masyarakat adalah sebagai beriku (Dinas P & K, 2001: 12-14).

a. Mengadakan rapat koordinasi tingkat kelurahan/ desa dengan menghadirkan pamong, aparat kantibnas maupun tokoh masyarakat dalam rangka penjelasan JBM.

b. Memberikan petunjuk pendataan terhadap warga masyarakat tentang keberadaan siswa, mahasiswa dan mereka yang sudah tidak sekolah.

c. Lima belas hari setelah rapat ditingkat kelurahan/desa, pamong ditingkat dusun dan RW segera menindak lanjuti dengan mengadakan rapat tingkat dusun/RW dengan menghadirkan seluruh jajaran RT, untuk diberi penjelasan tentang program JBM.

d. Tujuh hari (1Minggu) setelah rapat ditingkat RT dengan menghadirkan warga masyarakat, maka ketua RT segera melaporkannya ke Dusun/RW dengan membawa hasil pendataan dan selanjutnya ditingkat dusun/RW melaporkan ke tingkat kelurahan/desa demikian seterusnya.

Pelaksanaan di tingkat kelurahan lebih didominasi oleh aparat kelurahan dan juga tokoh masyarakat. RW hanya memberikan laporan keberadaan siswa, mahasiswa dan mereka yang sudah tidak sekolah.

5. Indikator Keberhasilan Jam Belajar Masyarakat

Dalam pelaksanaanya Jam Belajar Masyarakat memiliki beberapain dikator keberhasilan diantaranya adalah sebagai berikut (Dinas P & K, 2001 :18).

a. Keamanan, ketertiban, dan kenyamanan

Lingkungan tempat tingal anak merupakan tempat dimana anak tersebut melakukan kegiatan belajar. Lingkungan sekitar harus menciptakan kondisi yang aman, tertib, dan nyaman sehingga anak fokus dalam belajar. Wujud nyata tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat yaitu; masyarakat dapat menggunakan waktu untuk kegiatan belajar secara efektif.Masyarakat juga sadar bahwa berkumpul dengan keluarga adalah hal yang sangat penting. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam mematuhi dan melaksanakan kesepakatan warga tentang Jam Belajar Masyarakat yang telah dibuat dan melaksanakannya dengan sungguh-sungguh. Masyarakat juga tidak melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat.

b. Kepeduliaan orangtua terhadap kebutuhan belajar anak

Orangtua merupakan pendidikan pertama dan utama yang diperoleh oleh anak. Kepedulian orangtua terhadap kebutuhan belajar tentunya sangat penting. Hal yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mewujudkan sikap peduli terhadap kebutuhan belajar anak yaitu; mengingatkan anak agar belajar. kemudian orangtua juga tidak boleh memberikan pekerjaan selama belajar dengan tidak memberi pekerjaan tambahan anak akan lebih fokus dalam belajar. Kemudian menunggui anak selama belajar merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh orangtua agar anak merasa nyaman dan diperhatikan oleh orangtunya. Orangtua harus

memberikan sarana dan prasarana belajar yang baik untuk anak agar proses belajar anak dapat berlangsung dengan lancar. Hal yang tidak kalah penting dari penyediaan sarana dan prasarana belajar adalah tersedianya biaya pendidikan anak sejak dini agar anak dapat memperoleh pendidikan sampai ke jenjang yag tinggi. c. Kedisiplinan belajar

Kedisiplinan dalam belajar merupakan sebuah keharusan. Kedisiplinan ini ditandai dengan kesadaran yang dimiliki oleh anak untuk belajar setiap hari, anak juga telah mematuhi waktu Jam Belajar Masyarakat untuk kegiatan belajar. Anak mampu mengatur penggunaan waktu secara efektif dan efisien.

d. Prestasi belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh oleh anak setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat berupa nilai-nilai. Prestasi belajar anak dapat dilihat dari peningkatan prestasi sekolah yang dilihat dari evaluasi setiap tahun. Prestasi yang dimaksud tidak hanya ditunjukan oleh anak tetapi juga warga masyarakat dimana Jam Belajar Masyarakat ini diterapkan. Prestasi tersebut seperti meningkatnya pengetahuan warga masyarakat disegala bidang ilmu pengetahuan khususnya menghadapi era globalisasi, kemudian meningkatnya kualitas sumber daya manusia di segala bidang

Dari uraian diatas maka dapat diketahui bahwa keberhasilan Jam Belajar Masyarakat dapat dilihat dari indikator diatas, semakin banyak indikator yang dicapai maka semakin berhasil Jam Belajar Masyarakat diterapkan di suatu daerah.

6. Sosialisasi Program Jam Belajar Masyarakat

Program Jam Belajar Masyarakat merupakan program pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, oleh karena itu seluruh aparatur pemerintah Daerah Yogyakarta baik ditingkat Provinsi maupun kabupaten/kota wajib mensosialisasikannya, langkah-langkah Program Jam Belajar Masyarakat ini dapat dilakukan melalui jalur (Dinas P & K, 2001: 9-10).

a. Keluarga

Keluarga merupakan tempat dimana seorang anak memperoleh pendidikan yang pertama kali. Orangtua harus peduli terhadap maksud dan tujuan dari JBM. membuat lingkungan rumah menjadi kondusif untuk belajar sang anak. Selalu menumbuhkan kebutuhan belajar pada sang anak. Keluarga juga harus membangkitkan rasa ingin tau pada anak. Mengingatkan anak agar selalu belajar, melengkapi sarana dan prasarana belajar dan, tidak memberi pekerjaan selama anak belajar.

b. Sekolah

Guru selalu menumbuhkan motivasi belajar melalui kebutuhan-kebutuhan psikologi anak. Memperhatikan taraf aspirasi belajar, menciptakan suasana yang kompetitif. Sekolah juga harus mengenalkan hal-hal baru pada peserta didik. Menetapkan tujuan belajar dan selalu memberikan tugas pekerjaan rumah pada siswa dan diperiksa.

c. Masyarakat

Masyarakat memiliki peran yang banyak dalam pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat. Perannya dalam kebijakan ini adalah masyarakat harus menyediakan

papan-papan peringatan mengenai JBM. Memberikan penyuluhan-penyuluhan melalui kelompok-kelompok masyarakat seperti pengajian, RT, RW, Dasawisma, PKK, Karang Taruna dan lain-lain. Serta menghimbau warga masyarakat untuk menyesuaikan kegiatan waktu Jam Belajar Masyrakat.

d. Pemerintah

Kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri/Swasta melalui Lembaga Pengabdian Masyarakat untuk menyebarluaskan Jam Belajar Masyarakat. Melakukan simulasi di beberapa Desa/Kecamatan. Dan mensosialisasikan Jam Belajar Masyarakat melalui TV, radio, surat kabar dan lain-lain.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sosialisasi program Jam Belajar Masyarakat dapat dilakukan melalui keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.

7. Waktu Pelaksaaan Jam Belajar Masyarakat

Waktu pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta, minimal dilaksanakan 2 jam setiap hari. Penetapan waktu di masing-masing Daerah Kabupaten/kota agar diatur lebih lanjut oleh Bupati/Walikota dengan memperhatikan situasi dan kondisi masing-masing daerah (Dinas P & K, 2001: 8).

Menurut peraturan Walikota Nomor 53 Tahun 2014 pasal 4 (1) Jam Belajar masyarakat dilaksanakan pada pukul 18.00 WIB- 21.00 WIB. Artinya pada pukul tersebut masyarakat diharapkan untuk menghentikan aktivitas yang kurang bermanfaat dan mendukung kondisi yang kondusif agar pelaksanaan jam belajar masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan beberapa hal diatas dapat diketahui bahwa waktu pelaksanaan Jam Belajar Masyarakat dilaksanakan setiap hari minimal 2 jam sehari sesuai waktu yang ditentukan. Tempat penelitian berada di dareah Kota sehingga sesuai dengan Perwal yang ada maka pelaksanaanya mulai dari pukul 18.00 WIB -21.00 WIB.

C. Kajian Peran Orangtua

Dokumen terkait