• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

B. Kajian Teori

etnisitas, turut pula mempengaruhi jurnalis dalam mengkonstruksi

realitas.

B. Kajian Teori

1. Teori Konstruktivisme

Paradigma ini hampir merupakan antithesis terhadap paham

yang menempatkan pentingnya pengamatan dan objektivitas dalam

menemukan suatu realitas atas ilmu pengetahuan. Secara tegas paham

ini menyatakan bahwa positivism dan post positivisme keliru dalam

mengungkap realitas dunia dan harus ditinggalkan dan digantikan oleh

paham yang bersifat konstruktif. Secara ontologi, aliran ini menyatakan

bahwa realitas itu ada dalam bentuk konstruksi mental yang didasarkan

pada pengalaman sosial, bersifat local dan spesifik, serta tergantung

pada pihak yang melakukannya. Karena itu, realitas yang diamati

seseorang tidak bisa digeneralisasikan kepada semua orang

sebagaimana yang biasa dilakukan di golongan positivis atau post

positivis. Atas dasar filosofis ini, aliran ini menyatakan bahwa

hubungan epistimologis antara pengamat dan obyek merupakan satu

kesatuan, subyektif dan merupakan hasil perpaduan interaksi di antara

keduanya.

Secara metodologis, aliran ini menerapkan metode

hermeneutika dan dialektika dalam proses mencapai kebenaran. Metode

pertama yang dilakukan melalui identifikasi kebenaran atau konstruksi

pendapat per orang, sedangkan metode kedua mencoba untuk

diperoleh melalui metode pertama, untuk memperoleh suatu kosensus

kebenaran yang disepakati bersama. Dengan demikian, hasil akhir dari

suatu kebenaran merupakan perpaduan pendapat yang bersifat relative,

subyektif dan spesifik mengenai hal-hal tertentu.19

Kemunculan paradigma konstruktivisme melalui proses yang

cukup lama, setelah sekian generasi ilmuan memegang teguh positivism

selama berabad-abad. Aliran ini muncul setelah sejumlah ilmuan

menolak prinsip dasar positivism, yaitu: (1) ilmu merupakan upaya

mengungkap realitas; (2) hubungan subyek dan obyek penelitian harus

dapat dijelaskan; (3) hasil temuan yang memungkinkan untuk

digunakan dalam proses generalisasi pada waktu dan tempat yang

berbeda. Implikasi pandangan ini adalah bahwa fenomena yang akan

diteliti (1) harus dapat diobservasi dan (2) harus dapat diukur, serta (3)

eksistensi fenomena tersebut, harus dapat dijelaskan melalui

karakteristik yang ada di dalamnya.

a. Komponen Keilmuan

Dilihat dari aksioma keilmuan yang dikembangkan (baik

ontologi, epistimologi, maupun metodologi, paradigm ini secara frontal

bertolak belakang dengan paradigma positivisme).

Pada sisi ontologi, paradigma ini menyatakan bahwa realitas

bersifat sosial dan karenanya akan menumbuhkan bangunan teori atas

realitas majemuk di dalam masyarakat. Oleh karenanya, dalam

memandang suatu fenomena alam atau sosial, paham ini menganut

19

Agus Salim, Teori dan Paradigma Penelitian Sosial, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), hlm. 71-72

prinsip realitivitas. Jika dalam positivism tujuan penemuan ilmu adalah

untuk membuat generalisasi terhadap fenomena alam lainnya, maka

dalam konstruktivisme tujuan itu lebih condong kepada penciptaan ilmu

yang diekspresikan dalam bentuk pola-pola teori, jaringan atau

hubungan timbal balik sebagai hipotesis kerja, bersifat sementara, local

dan spesifik.

Pada sisi epistimologi, hubungan periset dan obyek yang diteliti

bersifat interaktif, sehingga fenomena dan pola-pola keilmuan dapat

dirumuskan dengan memperhatikan gejala hubungan yang terjadi

diantara keduanya. Karena itu, hasil rumusan ilmu yang dikembangkan

juga sangat subyektif.

Pada sisi metodologi, paham ini secara jelas menyatakan bahwa

penelitian harus dilakukan di luar laboratorium, yaitu di alam bebas,

secara wajar guna menangkap fenomena apa adanya dari alam, dan

secara menyeluruh tanpa campur tangan dan manipulasi dari pengamat

atau pihak periset.

b. Implikasi Paradigma

Terdapat sejumlah implikasi dari kemunculan paradigma

konstruktivisme ini. Pertama, fenomena interpretif yang dikembangkan

bisa menjadi alternative untuk menjelaskan fenomena realitas yang ad.

Jika demikian halnya, sangat mungkin terjadi pergeseran model

rasionalitas, yakni dari model rasionalitas, praktis yang menekankan

Kedua, munculnya paradigma baru dalam melihat realitas sosial

akan menambah khazanah paham dan aliran, sebagai alternative bagi

para ilmuan untuk melihat kebenaran dari sudut pandang yang berbeda.

Ketiga, konstruktivisme memberi warna dan corak yang berbeda

dalam berbagai disiplin ilmu, khususnya disiplin ilmu-ilmu sosial yang

memerlukan intensitas interaksi antara periset dan objek yang diteliti.

Hal ini tentunya sangat mempengaruhi nilai-nlai yang dianut, etika,

akumulasi pengetahuan, model pengetahuan dan diskusi ilmian yang

mengiringinya.

Ada dua karakteristik penting dari pendekatan konstruksionis :

1. Pendekatan konstruksionis menekankan pada politik pemaknaan

dan proses bagaimana seseorang membuat gambaran tentang

realitas. Makna bukanlah suatu yang absolut, konsep statik yang

ditemukan dalam suatu pesan. Makna adalah suatu proses aktif

yang ditafsirkan seseorang dalam suatu pesan.

2. Pendekatan konstruksionis memandang kegiatan komunikasi sebagai

proses yang dinamis. Pendekatan konstruksionis memeriksa

bagaimana pembentukan pesan dari isi komunikator dan dalam sisi

penerima ia memeriksa bagaimana pembentukan pesan dari isi

komunikator dan dalam sisi penerima ia memeriksa bagaimana

konstruksi makna individu ketika menerima pesan.20

20

Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2007), hlm. 40-41

BAB III PENYAJIAN DATA

A. Deskripsi Subyek Penelitian

Peneliti akan menguraikan secara deskriptif subyek penelitian,

dengan uraian ini nantinya akan dapat dijadikan sebagai penjelasan yang

utuh sehingga hasilnyapun diperoleh secara maksimal dengan harapan

peneliti.

1. Deskripsi Tayangan 86

Subyek yang dikaji adalah sebuah tayangan yang berjudul 86.

Tayangan 86 merupakan sebuah tayangan reality show. Reality show

adalah suatu bentuk gambaran suatu peristiwa seperti sebenarnya,

dikatakan seperti sebenarnya karena tayangan ini berupa adegan - adegan

keseharian tanpa ada skrip atau arahan sutradara. Tayangan ini di

produseri oleh Roan Y. Anprira, dengan mengambil tema penegakan

kedisiplinan oleh pihak kepolisian dan mulai di tayangkan di Net

Mediatama Televisi pada tahun 2014 dengan tujuan untuk menyadari

pentingnya berdisiplin dalam mematuhi aturan-aturan yang berlaku agar

masyarakat dapat lebih bijak dalam menentukan sikap terhadap

peraturan-peraturan negara.

Tayangan ini merupakan hasil kerjasama pemilik stasiun televisi

wishnutama dan pihak kepolisian republik indonesia dengan tujuan

penegakan hukum kedisiplinan. Progam 86 ini selalu menayangkan

yang di tayangkan selain mampu memacu adrenalin penonton dengan

aksi kejar-kejaran polisi dengan penjahat, juga terkadang menimbulkan

gelak tawa menyaksikan ekspresi para pelanggar aturan yang kehabisan

ide mencari alasan agar bebas dari hukuman pihak kepolisian. Di dalam

tayangan ini juga di hiasi dengan polisi ataupun polwan dari seluruh

wilayah indonesia dengan latar tempat dari berbagai penjuru wilayah di

indonesia tentunya.

Dalam setiap penayangan program reality show ini di suguhkan

sekitar 1 bahkan 2 tayangan jika terdapat kelanjutan dari video

sebelumnya . Dalam sehari total durasi 20 menit per tayangan jika di

hitung tanpa jeda iklan sedangkan ketika di barengi dengan iklan

komersial maka durasi tayang per hari menjadi setengah jam atau sama

dengan 30 menit. Tema dalam setiap tayangan bisa berbeda setiap

harinya namun ada juga yang saling berhubungan satu sama lain dan

berupa kelanjutan adegan dari tayangan sebelumnya namun. program

reality show 86 yang di tayangkan pada bulan agustus 2015 merupakan

episode - episode yang di pilih khusus karena merupakan tayangan

pengulangan dari bulan sebelumnya.

Pada awal tayangan 86 di awali dengan munculnya sebuah tulisan “Sebuah karya tulis jurnalistik semua kejadian adalah realita dalam tugas kepolisian tanpa rekayasa. Para pelaku belum terbukti bersalah sampai di putuskan oleh pengadilan.” Setelah itu muncul logo media televisi yang menayangkan yakni Net tv dan setelah itu muncul tulisan kerjasama

dan gambar tulisan 86 yang merupakan judul dari tayangan sekaligus

merupakan sebuah sandi dalam kepolisian yang berarti laksanakan beserta tagline dari tayangan reality show ini “Meluncur ke Tkp siap 86” kemudian muncul satu deskripsi lokasi serta permasalahan yang akan di

pecahkan dalam satu kasus. Dalam setiap tayangan terdapat satu polisi

yang bertugas sebagai ketua tim yang menarasikan hasil pekerjaan

mereka sebelum tayangan tentang gambaran tersebut muncul.

Pada setiap episode dari tayangan reality show 86 terdapat satu

permasalahan baik itu berkaitan dengan kasus sederhana maupun kasus

yang berat seperti penangkapan bandar narkoba, namun tak semua dari

tayangan tersebut memperlihatkan konflik antara si penegak hukum

dengan pihak yang bersalah. Ada yang dengan legowo menerima semua

tuntutan dari penegak hukum dan menyadari kesalahanya.

Dalam tayangan 86 pada bulan agustus ini di dominasi dengan

penegakan kedisiplinan pada lalu lintas di berbagai kota d indonesia

seperti Denpasar, Makassar, Gresik, Madiun serta masih banyak lagi

yang lain.

Semua pelaku dalam tayangan ini di lindungi haknya sebagai pihak

terduga bersalah dengan tidak menampilkan wajah asli pelaku yakni

a. Tim Produksi Tayangan 86

Gambar 3.1 Gambar Tayangan 86

Judul : 86

Division Head : Roan Y. Anprira

Production Head : Yuliarti

Producer : Nucky Rozandy

Creative 1 : Aloysius Dimas W.

Creative 2 : Moch Boniex Nurwega

Production Assistants : Wayah Bangun Utama

Produksi : Net Mediatama

Genre : Reality Show

Dirilis : 2 Agustus 2014

B. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian sebagaimana dalam penelitian apapun, titik tolaknya

tidak lain bersumber pada masalah. Tanpa masalah penelitian ini tidak

dapat dilaksanakan. Masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

fokus penelitian, dimana fokus ini yang nantinya akan menjadikan

penelitian yang maksimal dan sistematis.

Fokus penelitian yang diangkat oleh peneliti pada penelitian ini

tentang konstruksi pesan disiplin yang ada dalam tayangan 86 net tv ,

yang di dalamnya terdapat keempat unsur framing model Zhongdang

Pan dan Gerald M. Kosicki yaitu struktur sintaksis, struktur skrip,

struktur tematik, dan struktur retoris. Tayangan 86 menggambarkan

tentang aparatur negara ( pihak kepolisian ) dalam menjalankan tugasnya

sehari- hari.

Di dalam tayangan pada bulan agustus ini ada sekitar 30 lebih

video dengan berbagai judul cerita di dalamnya. Nantinya dari beberapa

video yang ada akan di analisis hanya beberapa video yang menunjukan

adanya pesan disiplin dalam hal lalu lintas di jalan raya . Hal ini di

lakukan oleh peneliti sesuai yang menjadi batasan di unit analisis.

Operasi penertiban lalu lintas ini di lakukan sebagai upaya untuk

menciptakan ketertiban dalam berlalu lintas di jalan raya demi

keselamatan para pengguna jalan. Dalam melaksanakan operasi lalu

lintas ini di mulai dengan menyusuri jalanan di sekitar lokasi penertiban

keadaan lalu lintas yang ada di jalan raya melalui sebuah kamera

pengintai yang terhubung dengan monitor yang bia di lihat langsung di

tempat petugas kepolisian yang sedang melakukan pengawasaan lalu

lintas di lokasi peninjauan.

1. Struktur Sintaksis Pesan disiplin dalam tayangan 86

Tabel 3.1 Struktur Sintaksis

Struktur Deskripsi Sintaksis Judul Durasi 00:00:01 Durasi 00:00: 02 Durasi 00: 00: 04

Latar

Tempat

dan waktu

Video penertiban lalu lintas di Madiun

Video penertiban lalu lintas di daerah madiun dan Denpasar ( Bali )

Maskot Surabaya , lokasi yang akan di adakan penertiban lalu lintas berada di sekitar Kenjeran Surabaya.

Durasi : 00:00:07

Polisi sudah berada di kenjeran dan akan melakukan operasi lalulintas

Durasi : 00: 00:12 Maskot selamat datang madiun (operasi bus ugal-ugalan )

Durasi : 00:00:14 Memberikan tanda kendaraan yang melanggar

Durasi : 00 :02 :34 Maskot kota Denpasar Bali (operasi tertib lalu lintas )

Durasi : 00:00:03 Patroli di daerah sekitar kawasan Denpasar

Vide penertiban lalu lntas di Makassar Video penertiban di kota Bandung Latar keadaan cerita .

Maskot kota makassar

Durasi : 00 :00 :02

Anggota polisi sedang melakukan pemantauan di sekitar lokasi operasi

Durasi : 00 :00 :15

Markas polisi daerah Bandung.

Durasi : 00 : 00 :01

Anggota polisi berada di tengah jalan untuk melakukan giat operasi

Durasi : 00 :00 : 07

Durasi : 00 :00 : 35

Panik takut di tindak aparat kepolisian ada kendaraan yang sengaja putar balik menghindari operasi penertiban cipta kondisi di kenjeran.

Durasi : 00:02:45

Polisi sedang mengecek setiap kendaraan yang memasuki wilayah penertiban di kenjeran untuk menghindari adanya kendaraan hasil curian yang keluar dari wilayah surabaya

Durasi : 00 :05:15

Polisi sedang memantau keadaan lalu lintas di sekitar wilayah Madiun untuk melihat ada tidaknya kendaraan yang melanggar di jalur yang rawan terjadinya ugal ugalan bermuatan besar.

Durasi : 00:06:18

Polisi menghentikan paksa kendaraan yang ugal ugalan di jalan raya

Durasi : 00: 07 :43

3 bule yang sedang kebingungan setelah di berikan surat pendisiplinan dari pihak kepolisian.

Durasi : 00 :02:10

Polisi berusaha menghentikan salah satu pelanggar lalu lintas yang ada di sekitar lokasi penertiban.

Durasi : 00 :03 :15

Ekspresi kebingungan dari pelanggar lalu lintas yang sedang menerima sanksi dari pihak kepolisian.

Durasi : 00: 03: 19

Polisi sedang menindak salah satu pengguna jalan yang melintas karena melanggar aturan berbonceng 3 menaiki motor.

Durasi : 00 : 01 : 22

Polisi sedang melakukan introgasi dengan salah seorang pelaku pelanggar lalu lintas.

Durasi : 00 : 02 :16 Polisi menghampiri salah satu pelanggar lalu lintas

Durasi: 00 :01 :14

Polisi sedang melakukan introgasi kepada pelaku pelanggaran lalu lintas

Durasi : 00 :02 :22 Polisi melakukan penindakan kepada supir bus

Akhir cerita

pada tayangan

Menuju lokasi tempat kecelakaan

Durasi : 00 :02 :13

Durasi: 00 :03 :11

Suasana saat polisi melakukan penggeledaan pada di daerah sekitar kenjeran

Durasi : 00 :09: 02

- Ikut bapak e ya kamu ? sana ...motornya kamu yang bawah

Kuncinya mana ?

- Kamu itu sepeda gada kuncinya, nggak pakek helm dan nggak punya sim naik motor boncengan 3

Durasi : 00 :12 : 09

- Iya pak, nda ada kuncinya pak he he he

Durasi : 00 :10:01

- Mas kita tindak artinya kita beri teguran jangan sampai di ulangi lagi

ya ?

Durasi : 00 : 12 : 07 Iya pak, ngerti pak

he he he

Durasi : 00 : 14 : 11 Sim kamu mana ?

Karena kamu tidak menggunakan helm standar saya akan memberikanmu helm dan pakaian.

Ini pakaian silakan kamu pakai Bagaimana perasaanmu sekarang? Mau kemaa kamu sekarang?

Saya memberi peringatan jangan di ulangi kesalahan ini.

Durasi : 00 : 07 : 20 Tidak punya, tapi saya punya lisensi sim new zeland

Durasi : 00 : 15: 30

Polisi sedang melakukan proses penilangan kepada pelanggar lalu lintas

Struktur Skrip Pesan disiplin dalam tayangan 86 Net.

Tabel 3.2 Struktur Skrip

Struktur Deskripsi

Plot

Awal konflik / Awal

cerita

Durasi : 00 : 07: 11

Durasi : 00 : 07 : 30

- Mau kemana ini ?

- Ke suramadu pak

- Coba di angkat dulu, di ambil dulu

- Di saksikan dulu

- Hei itu loh

- Ambil, apa itu ?

- Ambil itu loh

Polisi mendampingi keluaraga korban

Kompilasi Masalah Penyelesaian Masalah Awal konflik Durasi : 00 : 07 : 45 - Ini loh, suruh ambil... ambil... ambil... dulu - Siapa si sini tadi

- Ambil dulu, iya diambil dulu...kamu ambil

- Siapa di sini siapa ?

- Bukan saya pak

- Yang lain mana ? sini semua ... yang lain sini

- Kumpul semua kumpul semua

Durasi : 00 :07 : 50

- Ambil apa itu

- Apa itu... ?

- Obat apa ini ?

- Kumpul semua sini semua kumpul sini

- Kumpul semua penumpang sini

- Jangan jauh-jauh

- Iya duduk

- Obat biasa ini hehehe...

Durasi : 00 : 06 : 16

Kompilasi

Masalah

Penyelesaian Masalah

Selamat siang ibu bapak, mohon maaf mengganggu perjalan. Sopir bis kita tindak. Kita tilang karena tadi di perlintasan kereta api mengambil lajur kanan, hal itu bisa membahayakan keselamatan penumpang. Terus kemudian nanti kalau misalnya sopir bus ini masih seperti itu tolong di ingatkan. Karena itu untuk keselamatan kita bersama. Terimah kasih matur nuwun.

Durasi : 00 : 07 : 01 Bapak tau ya kita hentikan tadi ?

Siap

Apa - apa pelanggarannyaapa. Saya ngelanggar marka

Iya satu tadi rel kererta api tadi ambil kanan, ngeblonk terus kemudian sebelum blambangan tadi nyalip kendaraan.

Kadang kala penumpang itu bilang ini itu terus mereka maunya cepet, kita bisa apa.

Durasi : 00 : 07 : 15 Kadang penumpang itu kita pelan gitu gimana pak ya Udah ga mau naik kita lagi pak

Besok naik yang lain kecewa banget pak Terus akhirnya kita nggak punya penumpang. Iya pak tapi tugas kami mengingatkan pak ya ? Jangan sampai membahayakan penumpang yang lain.

Melihat pelanggar (turis asing ) sedang menggunakan kendaraan beroda dua dengan berbonceng 3. Kemudian patroli moge yang

rutin di lakukan di daerah denpasar mencoba untuk

Awal konflik Kompilasi masalah Penyelesaian masalah Awal konflik Durasi : 00 : 04 : 20

- Kamu mau kemana ?

- Kami mau pergi ke kuta

- Boleh saya lihat surat-surat kendaraan anda.

- Iya tentu boleh .

- Ini sim internasional saya.

Durasi : 00 : 04 : 35

- Kamu berasal dari mana ?

- Jerman

- Disini kamu tinggal dimana ?

- Kami tinggal di malengga diantara ungasan dan malingga .

Durasi : 00 : 05 : 01

- Kamu di perbolehkan berboncengan hanya 2 orang

- Maaf saya tidak tahu , kita bisa parkir dan jalan saja. Dan kita bisa naik taksi pulangnya.

- Ok, saya mengerti

- Kamu satu orang dengan taksi

- Oke kita akan parkir di sini dan jalan kaki.

- Terimah kasih telah memberi tahu kami.

Durasi: 00 :

- mau kemana pak?

Kompilasi masalah Penyelesaian masalah Awal konflik

- Kenapa berhenti disini ? ini anaknya ?

- Ada yang saya tunggu

- Boleh minta surat – suratnya ?

- Iya ...

- Bapak lebih sayag anak yang di belakang ya daripada anak yang di depan ?

- Sayang dua”nya

- Kenapa yang depan tidak di pakaikan helm

- Mau di jemput ibunya di naikkan mobil.

- Kenapa tidak dari berangkat saja ?

- Mana sim nya

- Masih di urus kakak

- Tugas dimana kakanya di *****

- Biar saya telfon saja...

- Saya tilang dulu ya pak

- Nanti saya yang ngomong ke kakanya.

- Selamat sore pak ? mohon maaf bisa lihat surat – suratnya ?

- Kenak tilang kemaren

- Sekarang bapak tahu kesalahannya apa ?

- Tidak tahu

- Anaknya kenapa tidak di pakaikan helm bapak ?

Kompilasi masalah

Penyelesaian masalah

Awal konflik

- Kesalahan yang kedua bapak tahu tidak? Bapak melanggar

lampu merah gak tadi ?

- Tidak saya tertib kok

- Yakin ? ayo ikut saya kalo gitu sya tunjukkan kesalahan bapak yang kedua

- Iya buk

- ini bapak ini motor bapak, bapak melanggar stop line

- oh ya uda buk saya salah saya minta maaf.

- STNK nya di tilang dulu ya ?

- Iya pak ...

- Di tabrak saya bu

- Iya pak

- Bapak bisa berdiri ? waduh berdarah ini pipinya

- Sakit bu

- Ke rumah sakit ya pak

- Ayo pak, pelan – pelan saya bantu bopong

Kompilasi masalah

Penyelesaian masalah

- Ayo pak pelan – pelan saya bantu bopong

- Bapak .... hu hu hu .. kok bisa kayak gini bapak, uda di bilang

kudu sabar jangan buru- buru kita udah tua bapak ngalah bapak.

- Engga buk saya gak salah

- Beliau bener kok bu tidak salah, cuman di tabrak pengendara

lain yang mencoba menghindari kami.

- Saya sudah takut duluan kalau suami saya yang salah

- Sepedanya ada di kantor bersama pelaku penabrakan sudah di

amankan kok ibu

Struktur Tematik Pesan Disiplin Dalam Tayangan 86 Net

Tabel 3.3 Struktur Tematik

Struktur Deskripsi

Karakter

Dialog

Durasi :00 :11 :16

Pada malam hari dalam rangka melakukan penertiban untuk menciptakan kondisi yang bebas dari tindak pidana di sekitar wilayah Kenjeran, Satreskrim pelabuhan tanjung perak melakukan operasi multi sasaran di sekitar lokasi. Operasi ini khusus di lakukan di sekitar wilayah jembatan suramadu. Dalam operasi ini di pimpin oleh Iptu Siswo Tarigan Kanit Resmob Polres Tanjung Perak. Dalam operasi multi sasaran ini anggota menemukan berbagai pelanggaran mulai dari pelanggaran dari pengguna jalan seperti kurangnya kelengkapan surat - surat berkendara dan pelanggaran lalu lintas . Pada operasi ini Iptu Siswo Tarigan Kanit Resmob Polres Tanjung Perak telihat tegas namun terlihat santai saat sedang mengintrogasi salah satu pengguna jalan yang di duga obat obatan terlarang namun ternyata hanya obat penurun panas biasa.

Percakapan dengan salah satu pengguna jalan: “ Ini loh, suruh ambil... ambil... ambil... dulu

“ Siapa si sini tadi

“ Ambil dulu, iya diambil dulu...kamu ambil “ Siapa di sini siapa ?

“ Bukan saya pak

“ Yang lain mana ? sini semua ... yang lain sini “ Kumpul semua kumpul semua

“ Ambil apa itu “ Apa itu... ? “ Obat apa ini ?

“ Kumpul semua sini semua kumpul sini “ Kumpul semua penumpang sini “Jangan jauh-jauh

“ Obat panas biasa ini hehehe...

Durasi : 00 : 04 :11

Kegiatan pada pagi hari yang rutin di lakukan oleh polres madiun untuk menciptakan suasana aman dan tertib dalam berkendara di jalan raya sekitar wilayah madiun adalah dengan melakukan operasi lalu lintas di jalan yang rawan terjadi kecelakaan dan pelanggaran tata tertib. Dalam operasi ini di pimpin oleh Iptu Bambang S ( Kanit Patroli Polres Madiun Kabupaten ). Dalam melaksanakan operasi ini anggota kepolisian menemukan berbagai pelanggaran seperti pengendara bus ugal – ugalan, pengguna lalu lintas yang menyerobot kendaraan lain sampai dengan melanggar marka. Di sini terlihat Iptu Bambang S sebagai sesosok yang ramah, tegas dan seorang pendengar yang baik. Hal tersebut terlihat ketika melakukan penindakan kepada salah satu pelanggar lalu lintas.

Percakapan dengan salah satu pelanggar lalu lintas Bapak tau ya kita hentikan tadi ?

Siap

Apa - apa pelanggarannyaapa. Saya ngelanggar marka

Iya satu tadi rel kererta api tadi ambil kanan, ngeblonk terus kemudian sebelum blambangan tadi nyalip kendaraan.

Kadang kala penumpang itu bilang ini itu terus mereka maunya cepet, kita bisa apa

Kadang penumpang itu kita pelan gitu gimana pak ya Udah ga mau naik kita lagi pak

Dokumen terkait