• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Aplikasi untuk para petani dapat menggunakan dosis 120 kg kompos limbah tembakau/ hektar sebagai pengganti pupuk Urea untuk mengurangi biaya produksi dan memperbaiki kondisi tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Adil, W. H., Novianti, S., dan Ika, R. 2006. Pengaruh Tiga Jenis Pupuk Nitrogen Terhadap Tanaman Sayuran. Biodiversitas 7(1)

Anomsari, S. D. dan B. Prayudi. 2012. Budidaya Tomat. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah, Semarang.

Afandi, R. dan N. W. Yuwono. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Arifin, Z. 2003. Pengaruh Aplikasi PupukOrganik Terhadap Pertumbuhandan Hasil Tanaman Padi Sawah.Skripsi Jurusan Agronomi FakultasPertanian dan KehutananUniversitas Brawijaya. Malang. BPTP Yogyakarta. 2013. Budidaya Tomat.

http://yogya.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content &view=article&id=706:budidaya-tomat-&catid=14:alsin. Diakses Tanggal 7 April 2015

Cahyono, B. 1998. Tembakau, Budi daya dan Analisis Tani. Yogyakarta :Kanisius.

Darman, S. 2006. Efisiensi Serapan Fosfat dan Pengaruh Komponen Beberapa Sifat Kimia Tanah Terhadap Hasil Tanaman Kedelai Akibat Pemberian Ekstrak Kompos Dan Pupuk Fosfat Pada Oxic Dystrudepts. J. Agrisains 7(2): 86-93.

Didit. 2010. Cara Budidaya Tomat ( Lycopersicum esculentun Mill).

<http://tani.blog.fisip.uns.ac.id/2010/11/24/cara-budidaya-tomat-lycopersicon-esculentum-mill/>. Diakses Tanggal 7 Arpil 2015 Dou, H. 2004. Effect of Cutting Application on to Growth an Yield. 5-15p.

Effendi, M., Purnawanti, A. M., dan Budi, G. P. 2007. Pengaruh Dosis Limbah Media Tanam Jamur TiramDan Pupuk Urea Terhadap Pertumbuhan danProduksi Tomat (Lycopersicum Esculentum Mill.). Agritech IX(2):178-192

Franky, J.P. 2011. Simulasi Biomassa Akar, Batang, Daun dan Biji Jagung Hibrida Pada Beberapa Perlakuan Pemberian Nitrogen. Eugenia 17(1) Gardner, F.P dan R.B, Pearce dan R.L, Michell. 1991. Fisiologi Tanaman

Budidaya, penerjemah Herawati Susilo, Universitas Indonesia. Press. Jakarta. 428 hal

Gunawan, Budiyanto. 2009. Bahan Organik dan Pengelolaan Nitrogen Lahan Pasir. UNPAD Press. 192 hal

Hanolo, W. 1997. Tanggapan Tanaman Selada dan Sawi Terhadap Dosis dan Cara Pemberian Pupuk Organik Cair Stimulan. Jurnal Agotropika 1(2):25-29 Harjadi. 1991. Pengantar Agronomi. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hardjowigeno, S, 1996. Pengantar Agronomi. Gramedia PustakaUtama. Jakarta Isrun. 2010. Perubahan Serapan Nitrogen Tanaman Jagung Dan Kadar Al-Dd

Akibat Pemberian Kompos Tanaman Legum Dan Non legum Pada Inseptisols Napu. J. Agroland 17(1):23-29

Kartika, Elis., Z. Gani dan D. Kurniawan. 2013. Tanggapan Tanaman Tomat Terhadap Pemberian Kombinasi Pupuk Organik dan Pupuk An organik. Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jambi 2(3)

Koswara, E. 2006.Teknik Percobaan Beberapa Jenis Pupuk Majemuk NPK Pada Tanaman Tomat. Bulletin Teknik Pertanian. II (I)

Kresnatita, S. 2004. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Dan Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis. Skripsi. Universitas Brawijaya

Mas’ud, P. 1993. Telaah Kesuburan Tanah. Angkasa. Bandung.

Mulyati, R.S. Tejowulan, dan V.A. Otarina. 2007. Respon Tanaman Tomat terhadap Pemberian Pupuk Kandang Ayam dan Urea terhadap Pertumbuhan dan Serapan N. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNRAM. Agroteksos 17(1):51-56

Murbandono, H.. 2002. Sekilas Tentang Pupuk dan Kompos.Penebar Swadaya, Jakarta

Odoemena, C.S.I. 2005. Effect of poultry manure on growth, yield and chemicals composition of tomato (Lycopersicon esculentum, Mill) cultivars. Int. J. Nat. App. Sci. 1:51-55.

Olaniyi, J.O., A.T. Ajibola. 2008. Effects of inorganic and organic fertilizers application on the growth, fruit yield and quality of tomato (Lycopersicon lycopersicum). J. App. Biosci. 8:236-242.

Santi, T. K. 2006. Pengaruh Pemberian Pupuk Kompos Terhadap Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill). Jurnal Ilmiah PROGRESSIF 3(9)

Subhan, N. Nurtika dan N. Gunadi. 2009. Respon Tanaman Tomat Terhadap Penggunaan Pupuk Majemuk NPK 15-15-15 Pada Tanah Latosol Pada Musim Kemarau. Jurnal Horikultura 19(1)

Sunarlim, N., W.H. Adil, F.L. Sahwan and F. Schuchardt. 1999. Themineralization of Nitrogen from two different composts in the soil. Indonesian Journal of Crop Science 14 (2): 35-40.

Susanti, Lulus dan H. Boesri.2012. Toksisitas Biolarvasida Ekstrak Tembakau Dibandingkan Dengan Ekstrak Zodia Terhadap Jentik Vektor Demam Berdarah Dengue (AedesAegypti).Bul. Penelit. Kesehat 40(2)

Susi, Kresnatita. 2004. Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Dan Nitrogen Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis. Skripsi. Unibraw

Tuti, Harlina Kusuma, R. Wijayanti, dan Supriyono. 2014. Efektivitas Limbah Tembakau Terhadap Wereng Coklat dan Pengaruhnya Terhadap Laba-laba Predator.CarakaTani – Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian XXIX(1)

Wahyudi, I.. 2009. Manfaat Bahan Organik Terhadap Peningkatan Ketersediaan Fosfor dan Penurunan Toksisitas Alumunium di Ultisol. Disertsi Program Pascasarjana Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang.

Wasonowati, Catur. 2011. Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentun Miil). Bangkalan: Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo.

Wiryanta BTW . 2005 . Bertanam Tomat . Agro Media pustaka. Jakarta

Yoga, Maulana Nugraha. 2010. Kajian Pengguanaan Pupuk Organik dan Jenis Pupuk N Terhadap Kadar N Tanah, Serapan N dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Pada Tanah Litosol Gemolong. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Skripsi

Yunus, M. 1991. Pengelolaan Limbah Peternakan. Jurusan Produksi Ternak LUW-Universitas Brawijaya. Animal Husbandry Project. 117 hlm

LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan

Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha

Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut: Jarak tanam = 60 cm x 50 cm = 3.000 cm2 Luas 1 ha = 100.000.000 cm2 Jumlah rumpun = � ℎ � � � � � = . . . = 33.333 tanaman Kebutuhan Nitrogen Tanaman Tomat Urea 125kg/h = x 125 kg = 57 kg N

ZA 300kg/h = x 300 kg = 63 kg N

Jadi, kebutuhan Nitrogen untuk tanaman tomat adalah 57 kg N + 63 kg N = 120 kg N/hektar.

Kompos Limbah Tembakau (2% N)

a. Dosis kompos limbah tembakau (40kg N)/ hektar =

Dosis kompos limbah tembakau/ tanaman = � � �ℎ

= . .

.

= 53,81 gram b. Dosis kompos limbah tembakau (60kg N)/ hektar =

, x 60

= 2.690,582 kg Dosis kompos limbah tembakau/ tanaman = � �

�ℎ

= . .

.

= 80,72 gram c. Dosis kompos limbah tembakau (80kg N)/ hektar =

, x 80

= 3.587,443 kg Dosis kompos limbah tembakau/ tanaman = � �

�ℎ

= . .

.

= 107,62 gram d. Dosis kompos limbah tembakau (100kg N)/ hektar =

, x 100

= 4.484,304 kg Dosis kompos limbah tembakau/ tanaman = � �

�ℎ

= . .

.

= 134,53 gram e. Dosis kompos limbah tembakau (120kg N)/ hektar =

Dosis kompos limbah tembakau/ tanaman = � � �ℎ = . . . = 161,41 gram Pupuk Urea (46% N)

a. Dosis Urea (80 kg N)/ hektar = x 80 = 173,91 kg Dosis Urea/ tanaman = � �

�ℎ =

.

. = 5,21 gram

b. Dosis Urea (60 kg N)/ hektar = x 60 = 130,434 kg Dosis Urea/ tanaman = � �

�ℎ =

.

. = 3,91 gram

c. Dosis Urea (40 kg N)/ hektar = x 40 = 86,956 kg Dosis Urea/ tanaman = � �

�ℎ =

.

. = 2,60 gram

d. Dosis Urea (20 kg N)/ hektar = x 20 = 43,478 kg Dosis Urea/ tanaman = � �

�ℎ =

.

. = 1,30 gram

Pupuk Kandang

Kebutuhan pupuk kandang tanaman tomat 30 ton/ hektar Dosis pupuk kandang/tanaman = � � �

�ℎ =

. .

Pupuk SP-36

Kebutuhan TSP tanaman tomat 250 kg/hektar TSP 250 kg/h = x 250 kg = 115 kg P Kebutuhan SP-36 = x 115 kg = 320 kg/h Dosis SP-36/ tanaman = ��− �ℎ = . . = 9,6 gram Pupuk KCl

Kebutuhan pupuk KCl tanaman tomat 200 kg/hektar Dosis KCl/ tanaman =

�ℎ =

.

Lampiran 2. Perhitungan C/N Rasio Kompos Limbah Temabakau

a B c

1. 21,23 27,55 26,23

2. 20,66 26,88 25,59

Ket: a = berat cawan kosong

b = berat cawan + sampel kompos limbah tembakau (sebelum dioven) c = berat cawan + sampel kompos limbah tembakau (setelah dioven) 1. Kadar Lengas (KL) KL (sampel 1) = x 100 % = , − , , − , x 100 % = , x 100 % = 26,4 % KL (sampel 1) = x 100 % = , − , , − , x 100 % = , , x 100 % = 26,17 % 2. Kadar C-organik Kadar C = − x FeS x + x e k x x x % = , − x , x + 6, 9 x x x x % = , x 100 % = 3,70 %

3. Kadar Bahan Organik (BO) BO = kadar C x % = 3,7 x % = 6,3 % 4. Kadar N total Kadar N Total = − x H x + x e k x % = − , x , x + 6, 9 x x % = , x 100 % = 2,23 %

5. C/N Rasio Kompos Limbah Tembakau Kadar C = 22,2 %

Kadar N Total = 2,23 %

Lampiran 3. Deskripsi Tomat Varietas Servo

SERVO Asal : Dalam negeri (PT. East West Seed Indonesia) Silsilah : 65092-0-175-1-5-0 (F) x 53882-0-10-6-0-0 (M) Golongan varietas : Hibrida

Tinggi tanaman : 92,00 – 145,85 cm Bentuk penampang

batang

: Segi empat membulat Diameter batang : 1,0 – 1,2 cm

Warna batang : Hijau Warna daun : Hijau

Bentuk daun : Oval dengan ujung meruncing dan tepi daun bergerigi halus

Ukuran daun : Panjang daun majemuk 28,00 – 37,22 cm, lebar daun majemuk 20,50 – 28,87 cm

Panjang daun tunggal 10,4 – 14,7 cm, lebar daun tunggal 6,6 – 9,4 cm

Bentuk bunga : Seperti bintang Warna kelopak bunga : Hijau

Warna mahkota bunga : Kuning Warna kepala putik : Hijau muda Warna benangsari : Kuning

Umur mulai berbunga : 30 – 33 hari setelah tanam Umur mulai panen : 62 – 65 hari setelah tanam Bentuk buah : Membulat (high round)

Ukuran buah : Panjang 4,51 – 4,77 cm, diameter 4,82 – 5,13 cm

Warna buah muda : Hijau keputihan Warna buah tua : Merah

Jumlah rongga buah : 2 – 3 rongga

Kekerasan buah : Keras (7,30 – 7,63 lbs) Tebal daging buah : 3,8 – 6,5 mm

Rasa daging buah : Manis agak masam Bentuk biji : Oval pipih

Warna biji : Coklat muda Berat 1.000 biji : 3,1 – 3,9 g Berat per buah : 63,04 – 66,47 g Jumlah buah per

tanaman

: 31 – 53 buah Berat buah per tanaman : 2,11 – 3,49 kg Ketahanan terhadap

penyakit

: Tahan terhadap Geminivirus Daya simpan buah pada

suhu

Populasi per hektar : 25.000 tanaman Kebutuhan benih per

hektar

: 77,5 – 97,5 g

Penciri utama : Buah muda berwarna hijau keputihan

Keunggulan varietas : Produksi tinggi (45,34 – 73,58 ton), buah keras (7,30 – 7,63 lbs)

Wilayah adaptasi : Beradaptasi dengan baik di dataran rendah dengan ketinggian 145 – 300 m dpl Pemohon : Pt. East west seed indonesia

Pemulia : Nugraheni vita rachma

Peneliti : Tukiman misidi, abdul kohar, m. Taufik hariyadi, agus suranto

Lampiran 4. Jadual Penelitian

No. Kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. Persiapan alat dan bahan

2. Pembuatan kompos 3. Persiapan

4. Penanaman

5 Pemeliharaan dan Panen 6. Analisis data

Lampiran 5. Lay Out Penelitian D 4 (K) C 4 (K) B 3 (S) E 2 (K) C 1 (S) B 1 (S) D 1 (S) A 4 (S) C 4 (S) B 2 (S) A 4 (K) E 1 (S) C 3 (S) D 4 (S) A 1 (K) C 2 (K) A 2 (S) D 1 (K) A 3 (S) E 2 (S) D 2 (K) B 4 (K) E 1 (K) B 3 (K) A 3 (K) B 4 (S) E 4 (S) A 2 (K) C 1 (K) D 3 (S) D 2 (S) B 1 (K) C 2 (S) E 3 (S) C 3 (K) E 3 (K) D 3 (K) A 1 (S) B 2 (K) E 4 (K)

Lampiran 6. Hasil Sidik Ragam 1. Berat Buah

Source DF Squares Mean

Squares F Value Pr > F Model 4 1.457.602.132 364.400.533 7.06 0.0021 s Treat 4 1.457.602.132 364.400.533 7.06 0.0021 s Error 15 774.370.294 51.624.686 Corrected Total 19 2.231.972.426

Ket: s = berbeda nyata 2. Jumlah Buah

Source DF Squares Mean

Squares F Value Pr > F Model 4 5.760.000.000 1.440.000.000 7.53 0.0016 s Treat 4 5.760.000.000 1.440.000.000 7.53 0.0016 s Error 15 2.870.000.000 191.333.333 Corrected Total 19 8.630.000.000

Ket: s = berbeda nyata 3. Diameter Buah

Source DF Squares Mean

Squares F Value Pr > F Model 4 210.983.000 0.52745750 17.74 <.0001 s Treat 4 210.983.000 0.52745750 17.74 <.0001 s Error 15 0.44595000 0.02973000 Corrected Total 19 255.578.000

Ket: s = berbeda nyata 4. Tinggi Tanaman

Source DF Squares Mean

Squares F Value Pr > F Model 4 2.950.000.000 737.500.000 2.84 0.0616 ns Treat 4 2.950.000.000 737.500.000 2.84 0.0616 ns Error 15 3.892.500.000 259.500.000 Corrected Total 19 6.842.500.000

5. Berat Segar Tanaman

Source DF Squares Mean

Squares F Value Pr > F Model 4 1.708.717.220 427.179.305 0.78 0.5547 ns Treat 4 1.708.717.220 427.179.305 0.78 0.5547 ns

Error 15 8.201.813.400 546.787.560

Corrected Total 19 9.910.530.620

Ket: ns = tidak berbeda nyata 6. Berat Kering Tanaman

Source DF Squares Mean

Squares F Value Pr > F Model 4 479.361.200 119.840.300 0.85 0.5172 ns Treat 4 4.793.612.000 1.198.403.000 0.85 0.5172 ns Error 15 2.122.793.000 141.519.533 Corrected Total 19 2.602.154.200

Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian

(a) Cacahan limbah tanaman tembakau (b) Kompos limbah tembakau

(c) Sampel kompos untuk Uji C/N Rasio (d) Contoh hasil panen

(e) Pupuk kompos limbah tembakau untuk aplikasi

(f)) Pupuk Urea, KCl dan SP36 untuk pemupukan

(g) Penanaman dan pemupukan dasar (h) Pengukuran tinggi tanaman

(i) Penanaman tomat di dalam Green House

(j) Pengamatan tanaman korban

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH TEMBAKAU

SEBAGAI PELENGKAP PEMUPUKAN NITROGEN PADA

BUDIDAYA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum L.)

Oleh:

Putri Nurul Ma’rifah 20120210080

Program Studi Agroteknologi

AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016

KAJIAN PEMBERIAN KOMPOS LIMBAH TEMBAKAU

SEBAGAI PELENGKAP PEMUPUKAN NITROGEN PADA

BUDIDAYA TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum L.)

(The Grant Summary Of Tobacco Waste Compost As Nitrogen Fertilization On

Supplementary Cultivation Tomato (Lycopersicum esculentum L.) Putri Nurul Ma’rifah1

, Gunawan Budiyanto2, Hariyono3 Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UMY

ABSTRAK

Dalam upaya meningkatkan produksi tomat tersebut petani dalam teknik pemupukan sering kali melebihi dosis anjuran. Upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan penggunaan pupuk kompos yang ramah lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas limbah tanaman tembakau sebagai sumber pupuk Nitrogen pada budidaya tanaman tomat dan menetapkan dosis pupuk organik menggunakan limbah tanaman tembakau untuk substitusi pemupukan pada budidaya tanaman tomat.

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan berbagai kombinasi pupuk Urea dan kompos limbah tembakau yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu: A (80 kg N Urea/hektar + 40 kg N kompos limbah tembakau/hektar), B (60 kg N Urea /hektar + 60 kg N kompos limbah tembakau /hektar), C (40 kg N Urea /hektar + 80 kg N kompos limbah tembakau /hektar), D (20 kg N Urea /hektar + 100 kg N kompos limbah tembakau /hektar) dan E (0 kg N Urea /hektar + 120 kg N kompos limbah tembakau/hektar).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan E (0 kg N Urea /hektar + 120 kg N kompos limbah tembakau/hektar memberikan hasil yang lebih tinggi daripada perlakuan lainnya pada parameter berat buah per tanaman, jumlah buah per tanaman dan diameter buah.

Kata kunci: Tomat, Urea, kompos, limbah tembakau ABSTRACT

The purpose this study is to determine the effectiveness of the tobacco plant waste as a source of nitrogen fertilizers in the cultivation of tomato plants and a set dose of organic fertilizer using tobacco plant waste for fertilization substitution on the cultivation of tomato plants.

The study aimed to determine the effectieness of tobacco plant waste as a source of N fertilizer. Experiment as conducted in single factor and arranged in a Completely Randomized Design (CRD). Treatments were as follows : A (80 kg N urea / hectare + 40 kg N-waste compost tobacco / hectare) , B (60 kg N urea / hectare + 60 kg N-waste compost tobacco / hectare), C (40 kg N urea / hectare +

80 kg waste compost tobacco / hectare), D (20 kg N urea / hectare + 100 kg N-waste compost tobacco / hectare) and E (0 kg N urea / hectare + 120 kg N tobacco waste compost / hectare).

Result showed that treatment E (0 kg N urea / hectare + 120 kg N tobacco waste compost / hectare) gave a higher yield than other treatments on parameters of weight of fruit/ plant, number of fruit/ plant and fruit diameter.

Keywword: tomato, Urea, compost, tobacco waste

PENDAHULUAN

Tomat termasuk komoditi yang cukup strategis, karena hampir semua masyarakat Indonesia mengkonsumsinya sebagai salah satu sumber vitamin dan mineral. Data Badan Pusat Statistik (2014) menyatakan total produksi tomat nasional telah meningkat 44.8% dari 547.260 ton (1998) menjadi 992.780 ton (2013) dengan sentra produksi di Pulau Jawa.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tomat yaitu dengan perbaikan cara budidaya atau paska panen. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tomat adalah ketersediaan unsur hara. Ketersediaan hara bagi tanaman berkaitan dengan kandungan mineral di dalam tanah yang akan menunjukkan tingkat kesuburan tanah tersebut. Tanah memiliki karakteristik dan tingkat kesuburan yang berbeda-beda, maka perlu adanya penambahan unsur-unsur hara ke dalam tanah dalam upaya untuk meningkatkan kesuburan tanah, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian pupuk.

Pemupukan yang dilakukan selama budidaya tanaman harus dilakukan mengacu pada kebutuhan unsur hara yang diperlukan tanaman. Wahyunindyawati dkk. (2012) menyatakan bahwa pemupukan sangat menentukan dalam peningkatkan produktivitas tanaman. Penggunaan pupuk anorganik secara berlebihan dan dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan meninggalkan residu yang tidak dapat terurai di dalam tanah yang nantinya akan menurunkan kesuburan tanah. Pupuk kompos adalah salah satu contoh pupuk organik ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan untusr hara di dalam tanah dan dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Hal ini karena pupuk kompos mengandung unsur hara sebagai senyawa bahan alami yang mengandung sel sel hidup aktif dan aman terhadap lingkungan.

Permasalahan yang perlu dikaji yaitu, berapakah kandungan Nitrogen di dalam kompos limbah tembakau? dan berapakah dosis kompos limbah tembakau yang tepat untuk pelengkap pemupukan Nitrogen tanaman tomat?. Sedangkan Tujuan penelitian yaitu, mengetahui efektifitas limbah tanaman tembakau sebagai sumber pupuk Nitrogen pada budidaya tanaman tomat (Lycopersicum esculentum L.) dan menetapkan dosis pupuk organik menggunakan limbah tembakau untuk substitusi pemupukan pada budidaya tanaman tomat (Lycopersicum esculentum L.).

TATA CARA PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian, Penelitian ini dilakukan di Green house Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015 sampai Bulan Februari 2016.

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya bibit tomat Varietas Servo, pupuk kandang, tanah regosol, pupuk Urea, pupuk KCl, pupuk SP-36 limbah tanaman tembakau, gula merah, EM4, air, dedak, fungisida.

Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya polibag, gelas beker, gelas ukur, labu erlenmeyer, piranti destruksi, piranti destilasi, tabung kedjal, alat titrasi, botol timbang, oven, desikator, penggaris, gunting, pengaduk, karung goni, ayakan, timbangan digital, alat tulis, ajir, tali rafia, sprayer.

Metode Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Perlakuan yang diujikan adalah pupuk Urea yang ditambah kompos limbah tembakau yaitu sebagai berikut:

A. 80 kg N Urea/hektar + 40 kg N kompos limbah tembakau/hektar B. 60 kg N Urea /hektar + 60 kg N kompos limbah tembakau /hektar C. 40 kg N Urea /hektar + 80 kg N kompos limbah tembakau /hektar D. 20 kg N Urea /hektar + 100 kg N kompos limbah tembakau /hektar E. 0 kg N Urea /hektar + 120 kg N kompos limbah tembakau/hektar

Jumlah perlakuan percobaan yang diujikan adalah lima perlakuan dengan masing-masing 4 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 2 tanaman yaitu 1 tanaman korban dan satu tanaman sampel, sehingga total keseluruhan unit penelitian yang didapat sebanyak 40 unit tanaman.

Pengamatan yang dilakukan selama penelitian yaitu : Tinggi Tanaman (cm), Berat Buah Per tanaman (gram), Diameter Buah (cm), Jumlah Buah Per tanaman, Berat Segar Tanaman (gram), Berat Kering Tanaman (gram).

Analisis Data, Data yang diperolah dari penelitian ini akan dianalisis menggunakan sidik ragam dengan taraf nyata α = 5 %. Untuk membedakan

pengaruh perlakuan yang berbeda nyata dilaksanakan Uji Jarak Berganda Duncan 5%.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Salah satu kelebihan pupuk organik adalah memperbaiki struktur tanah, dengan meningkatnya kualitas tanah, maka peningkatan kemampuan akar tanaman untuk menyerap air dan unsur hara N dalam tanah yang pada gilirannya akan menunjang peningkatan perkembangan bagian tanaman di atas permukaan tanah. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos limbah tembakau mengandung kadar N Total sebesar 2,23%.

Tabel. Tinggi Tanaman, Rerata Berat Segar dan Berat Kering

Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Berat Segar (gram) Berat Kering (gram) A. 80 kg N/hektar + 40 kg N kompos limbah tembakau/ hektar

88,375 88,12 13,883 B. 60 kg N/hektar + 60 kg N

kompos limbah tembakau/ Hektar

92,675 108,11 17,160 C. 60 kg N/hektar + 80 kg N

kompos limbah tembakau/ hektar

92,375 111,69 17,918 D. 20 kg N/hektar + 100 kg N

kompos limbah tembakau/ hektar

95, 375 97,96 15,398 E. 0 kg N/hektar + 120 kg N

kompos limbah tembakau/ hektar

100,000 111,96 17,728

Tinggi Tanaman

Dari hasil sidik ragam menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Penggunaan pupuk an-organik dapat digantikan menggunakan pupuk kompos limbah tembakau mulai dari penggunaan 60 kg N sampai 120 kg N yang dibutuhkan tanaman. Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian kompos limbah tembakau dapat mengurangi penggunaan pupuk an-organik.

Pada pertumbuhan vegetatif, perkembangan sel tanaman tersebut dapat dilihat pada tinggi tanaman. Unsur Nitrogen merupakan salah satu unsur hara makro yang berperan penting pada masa pertumbuhan baik untuk pertumbuhan maupun perkembangan sel tanaman. Dou (2004) menjelaskan bahwa, Nitrogen dikenal sebagai penyusun struktur sel tanaman dan berperan penting dalam pembentukan dan pertumbuhan sel. Pemberian pupuk kompos limbah tembakau akan meningkatkan kandungan bahan organik pada tanah. Bahan organik tersebut dapat memberikan tambahan unsur hara di dalam tanah, memperbaiki struktur tanah dan memperbaiki aktivitas mikroorganisme di dalam tanah.

Gambar 1. Grafik Tinggi Tanaman Tomat

Gambar 1 menunjukkan pertumbuhan tinggi tanaman selama 5 minggu setelah tanam. Pada awal pertumbuhan tanaman tomat mengalami pertambahan tinggi tanaman dalam jumlah kecil, setelah memasuki minggu kedua sampai minggu keempat pertambahn tinggi tanaman berlangsung lebih cepat dan kecepatan pertumbuhan tinggi tanaman akan berkurang pada minggu kelima. Penurunan tinggi tanaman pada minggu kelima terjadi karena tanaman telah berbunga dan memasuki masa vegetatif maksimum. Seperti dikemukakan Nugraha (2010) pada saat tanaman berumur 30 HST kadar Nitrogen lebih kecil daripada sebelumnya karena unsur Nitrogen dalam tanah telah banyak diserap oleh tanaman untuk mendukung pertumbuhan vegetatif khususnya pembentukan batang dan daun.

Berat Segar Tanaman

Berat segar seluruh tanaman merupakan hasil pertumbuhan vegetatif tanaman yang memanfaatkan energi cahaya matahari untuk proses fotosintesis secara maksimal. Dari hasil sidik ragam menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Perlakuan penambahan kompos limbah tembakau dapat meningkatkan kadar Nitrogen tersedia di dalam tanah, hal ini dimungkinkan karena kompos mampu menyediakan makanan untuk mikroorganisme di dalam tanah, selain itu proses konsumsi mikroorganisme tersebut mampu menghasilkan Nitrogen secara alami. Selain itu, dengan penambahan bahan organik maka sifat Nitrogen dalam pupuk Urea yang mudah tercuci di dalam tanah akan diperkecil karena pupuk organik mampu mengikat unsur hara dan menyediakan unsur hara sesuai kebutuhannya, sehingga dengan adanya pupuk organik efektifitas dan efisiensi pemupukan menjadi lebih tinggi. Hal tersebut didukung dengan pernyataan Nugraha (2010) yang menyatakan bahwa, interaksi pemberian pupuk N dan pupuk organik berpengaruh nyata dengan terhadap kandungan bahan organik tanah karena pupuk N tersebut dapat digunakan mikrobia untuk proses metabolisme dan pertumbuhannya, yang akhirnya akan diubah menjadi humus, sehingga bahan organik akan meningkat.

Berat Kering Tanaman

tanaman. Dari hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pada masing-masing perlakuan memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Perlakuan E dengan penggunaan 100% kompos limbah tembakau menunjukkan hasil berat kering tanaman yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan A dengan dosis pupuk Urea yang lebih tinggi. Penyerapan unsur hara yang hampir sama besar oleh tanaman sehingga hasil fotosintat juga menunjukkan hal yang sebanding. Berat kering tanaman dipengaruhi oleh perkembangan daun dan intensitas matahari. Pada penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya yang diterima tanaman selama masa pertumbuhan relative sama.

Tabel. Uji Jarak Berganda Duncan 5% Terhadap Berat Buah Per Tanaman, Jumlah Buah Per Tanaman dan Diameter Buah

Perlakuan Berat Buah/ tanaman Jumlah Buah/ tanaman Diameter Buah A. 80 kg N/hektar + 40 kg N kompos limbah tembakau/ hektar

397,9 c 17,000 b 3,2300 c

B. 60 kg N/hektar + 60 kg N kompos limbah tembakau/ hektar

456,2 bc 19,000 b 3,4600 c

C. 60 kg N/hektar + 80 kg N kompos limbah tembakau/ hektar 602,6 bc 22,000 b 3,7925 b D. 20 kg N/hektar + 100 kg N kompos limbah tembakau/ hektar 815,1 ab 29,000 a 3,9500 ab E. 0 kg N/hektar + 120 kg N

kompos limbah tembakau/ hektar

1138,8 a 30,500 a 4,1225 a

Berat Buah Per Tanaman

Buah tomat adalah hasil akhir yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Berat buah per tanaman mejadi penentu jumlah produksi yang dihasilkan selama budidaya tanaman. Dari hasil sidik ragam terhadap berat buah menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Dari hasil Uji Jarak Berganda Duncan, perlakuan yang menunjukkan hasil berat buah per tanaman yang lebih baik daripada perlakuan lainnya adalah perlakuan E dengan rata-rata berat buah per tanaman adalah 1138,8 kg. Peningkatan produksi tomat disebabkan pemberian kompos limbah tembakau memperbaiki sifat tanah, baik sifat fisik, kimia maupun biologi tanah. Meningkatnya sifat-sifat tanah akan sejala dengan meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan akar maka proses penyerapan unsur hara oleh akar tanaman akan meningkat dan fotosintat ke buah juga akan lebih banyak dihasilkan, dan pada akhirnya akan terjadi peningkatan bobot buah. Menurut penelitian Kartika, dkk. (2013), kombinasi pupuk organik dan pupuk an organik mampu memperlihatkan pertumbuhan dan hasil tanaman

Dokumen terkait