• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa penelitian yang relevan yang diambil dari jurnal nasional sebagai kajian dalam penelitian ini terdiri dari enam jurnal. Pertama, penelitian yang dilakukan Dyah (2013) dengan judul: rencana strategi pemasaran berdasarkan

variabel marketing mix untuk meningkatkan jumlah peserta didik baru di SD Kanisius Gendongan Salatiga. Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa berdasarkan analisis SWOT dari variabel marketing mix maka diketahui posisi SD

55

Kanisius Gendongan Salatiga berada di kwadran SO, maka dibuat rencana strategi agresif yang memanfaatkan kekuatan dari lingkungan internal sekolah untuk dapat memanfaatkan peluang dari lingkungan eksternal sekolah. Bila dibandingkan, maka terdapat kesamaan dengan penelitian ini yaitu variabel penelitian dengan menggunakan semua unsur marketing mix dan jumlah peserta didik dan menggunakan teknik analisa data yang sama yaitu analisis SWOT. Perbedaannya adalah dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif.

Kedua, penelitian Muari (2014) dengan judul:

memasarkan jasa pendidikan dengan mix market (studi analisis di Madrasah Aliyah Darussalam Batang). Hasil

penelitiannya menunjukkan bahwa Madrasah Aliyah Darussalam melaksanakan strategi mix market dengan konsep yang sederhana, tanpa ada cetak biru pelaksanaan yang sistematis. Oleh karenanya tidak semua variabel pemasaran dalam mix market dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap keputusan peserta didik memilih. Bila dibandingkan, maka terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu variabel penelitian yang menggunakan semua unsur marketing mix dan

56

jumlah peserta didik. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian ini menggunakan penelitian evaluasi.

Ketiga, penelitian Khasanah (2015) dengan judul:

pemasaran jasa pendidikan sebagai strategi peningkatan mutu di SD Alam Baturraden. Hasil penelitiannya menunjukkan

bahwa bauran pemasaran dapat meningkatkan mutu layanan pendidikan di SD Alam Baturraden. Bila dibandingkan, maka terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu variabel penelitian yang mempengaruhi adalah semua unsur marketing

mix. Sedangkan perbedaannya adalah variabel yang

dipengaruhi adalah mutu layanan pendidikan dan jenis penelitian ini menggunakan penelitian evaluasi.

Keempat, penelitian Kurniawan dkk (2015) dengan judul:

strategi pemasaran jasa pendidikan dalam meningkatkan jumlah peserta didik di SD Nizamia Andalusia Bambu Apus Jakarta Timur. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

strategi pemasaran jasa pendidikan yang dilakukan mampu meningkatkan jumlah peserta didik di SD Nizamia Andalusia Bambu Apus Jakarta Timur. Bila dibandingkan, maka terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu beberapa unsur bauran pemasaran seperti produk, harga, dan promosi

57

digunakan sebagai variabel penelitian yang mempengaruhi serta jumlah peserta didik sebagai variabel yang dipengaruhi. Sedangkan perbedaannya adalah tidak semua unsur bauran pemasaran diteliti serta penelitannya menggunakan jenis penelitian evaluasi.

Kelima, penelitian yang dilakukan Abrori (2015) dengan judul: strategi pemasaran lembaga pendidikan untuk meningkatkan jumlah peserta didik di PG/TK Islam Bunaya Samarinda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan strategi pemasaran yang digunakan oleh PG/TK Islam Bunaya Samarinda adalah metode langsung dan tidak langsung. Faktor internal yang ditemukan terdiri dari kekuatan adalah guru, layanan dan komunikasi, biaya sekolah, dan kurikulum, maka untuk kelemahannya adalah pekerjaan ganda, latar belakang pendidikan guru, lokasi, area parkir. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang mayoritas muslim, harapan untuk belajar di studi selanjutnya, kerjasama dengan institusi lain, dukungan alumnus, dan persepsi masyarakat tentang sekolah Islam. Strategi pemasaran yang dapat digunakan di PG / TK Islam Bunayya Samarinda adalah strategi pertumbuhan yang stabil.

58

Bila dibandingkan, maka terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu salah satu unsur bauran pemasaran yaitu promosi digunakan sebagai variabel penelitian yang mempengaruhi dan jumlah peserta didik sebagai variabel yang dipengaruhi. Selain itu, teknik analisa data yang digunakan sama yaitu analisis SWOT. Sedangkan perbedaannya adalah variabel yang mempengaruhi hanya terbatas pada promosi dan penelitian ini menggunakan jenis penelitian evaluasi.

Keenam, penelitian yang dilakukan Tyagita (2016) dengan judul: strategi pemasaran Sekolah Menengah Atas Swasta

Berasrama di Kabupaten Semarang, menunjukkan bahwa

dalam menentukan dan melaksanakan promosi sekolah, SMA Sedes Sapientiae Jambu merencanakannya dengan matang dan terperinci. Kegiatan-kegitan yang dilakukan juga beragam baik secara internal ataupun eksternal, yaitu dengan mengadakan open house, lomba antar SMP, memasang spanduk, safari koor, promosi ke sekolah-sekolah di beberapa sekolah di Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jabodetabek, serta adanya kerja sama dengan berbagai SMP di berbagai daerah dan juga relasi yang baik dengan alumni. Selain itu, relasi dan kerja sama yang baik antara SMA Sedes Sapientiae

59

Jambu dengan warga sekitar, komite, orang tua murid, SMP di berbagai daerah dan juga para alumni menjadi bekal yang baik untuk mempermudah melakukan promosi atau pemasaran sekolah di berbagai daerah. Bila dibandingkan, maka terdapat persamaan dengan penelitian ini yaitu variabel jumlah peserta didik sebagai variabel yang dipengaruhi. Selain itu, teknik analisa data yang digunakan sama yaitu analisis SWOT. Sedangkan perbedaannya adalah variabel yang mempengaruhi hanya terbatas pada promosi dan penelitian ini menggunakan jenis penelitian evaluasi.

Selain keenam jurnal nasional tersebut, juga digunakan kajian terhadap dua jurnal internasional yang relevan dengan penelitian ini. Pertama, penelitian yang dilakukan Jayabrata dkk (2016) dengan judul: analysis of the influence patient

safety, service quality, marketing mix, toward patient satisfaction and patient loyalty for inpatients of private hospitals in Surabaya, menunjukkan bahwa 1) keselamatan

pasien berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien untuk rawat inap di rumah sakit swasta di surabaya. 2) bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit swasta di surabaya. 3)

60

kualitas layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pasien untuk rawat inap di rumah sakit swasta di surabaya. 4) keselamatan pasien tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pasien untuk rawat inap di rumah sakit swasta di surabaya. 5) kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien untuk rawat inap di rumah sakit swasta di surabaya. 6) bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pateint untuk pasien rawat inap di rumah sakit swasta di surabaya. 7) kepuasan pasien berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien untuk rawat inap di rumah sakit swasta di surabaya. 8) keselamatan pasien berpengaruh signifikan terhadap kualitas layanan untuk pasien rawat inap di rumah sakit swasta di surabaya. Terdapat kesamaan yang ditemui dalam penelitian yaitu kesamaan dalam penggunaan variabel bauran pemasaran seperti produk, harga, promosi, lokasi, SDM, proses, dan bukti fisik. Akan tetapi jenis penelitian yang digunakan berbeda yaitu penelitian ini termasuk penelitian penjelasan (explanatory research). Selain itu, jasa yang dikaji dalam penelitian adalah jasa rumah sakit, bukan jasa pendidikan.

61

Kedua, penelitian yang dilakukan Sari (2017) dengan judul: marketing mix implementation in small medium

enterprises: a study of galeristorey online business. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa Galeristorey menerapkan beberapa elemen bauran pemasaran baik bauran pemasaran tradisional dan bauran pemasaran online. Penyebab terbatasnya penggunaan elemen bauran pemasaran karena kendala yang dihadapi oleh Galeristorey sebagai UKM. Peneliti lebih lanjut dapat memperluas sampel penelitian dan membuat studi empiris tentang implementasi bauran pemasaran bisnis online yang menggunakan media sosial sebagai platform bisnis utamanya. Terdapat kesamaan yang diketahui dalam penelitian ini yaitu penelitian ini juga mengkaji bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi). Namun perbedaannya terletak pada metode penelitian karena jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang bersifat deskriptif.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Al Badi (2018) dengan judul: the impact of marketing mix on the competitive

advantage of the sme sector in the al buraimi governorate in Oman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua elemen

62

bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi) memiliki dampak signifikan terhadap mencapai keunggulan kompetitif dalam hal UKM Al Buraimi (nilai p untuk semua elemen bauran pemasaran kurang dari α = 0,05). Elemen yang paling efektif dalam mencapai keunggulan kompetitif adalah harga. Sektor UKM di Al Buraimi harus mengembangkan kualitas produknya, saluran distribusi, dan kebijakan promosi untuk menghadapi lokal dan internasional pesaing. Bauran pemasaran dan keunggulan kompetitif mewakili orientasi yang relatif baru di UKM Al Buraimi sektor. Terdapat kesamaan dalam penelitian ini yaitu juga mengkaji bauran pemasaran (produk, harga, tempat, dan promosi). Akan tetapi, jenis penelitian yang digunakan berbeda yaitu penelitian evaluatif yang bersifat deskriptif.

63

Dokumen terkait