• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Penelitian yang Relevan

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 34-40)

Ada beberapa penelitian yang menjadi acuan. Penelitian ini berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Diantara penelitian-penelitian yang relevan tersebut, yaitu:

1. Jailani (2014) dalam jurnalnya yang berjudul “Keefektifan Model Pembelajaran Matematika Realistik Ditinjau Dari Prestasi Belajar Dan Kreativitas Siswa Sekolah Dasar” menunjukkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari prestasi belajar dan kreativitas siswa: a. RME dan model cooperative learning tipe STAD sama-sama efektif. b. terdapat perbedaan kefektifan antara RME dengan cooperative

learning tipe STAD.

c. RME lebih efektif dari pada model cooperative learning tipe STAD. 2. Sopia (2015) dalam jurnalnya yang berjudul “Keefektifan Pendekatan

Realistik Ditinjau dari Prestasi Belajar, Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kepercayaan Diri Matematika” menunjukkan hasil bahwa:

a. RME efektif ditinjau dari prestasi dan kepercayaan diri namun tidak efektif ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah.

b. RME lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan kepercayaan diri siswa terhadap matematika.

c. Berdasarkan hasil analisis despritif juga menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan RME berdampak positif terhadap prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan kepercayaan diri siswa terhadap matematika.

d. Terdapat perbedaan keefektifan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sehingga menyebabkan pembelajaran matematika dengan pendekatan RME lebih efektif dari pembelajaran konvensional ditinjau

dari prestasi belajar, kemampuan pemecahan masalah, dan kepercayaan diri siswa terhadap matematika.

3. Supriatna (2018) dalam jurnalnya berjudul “Kemampuan Pemahaman Matematis Peserta Didik Melalui Cooperative Learning Tipe Pair Checks VS Problem Based Learning” menyatakan hasilnya bahwa:

a. Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuana akhir yang signifikan antara peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks dan model Problem Based Learning.

b. Model pembelajaran pair chacks memberikan hasil kemampuan pemahaman matematis siswa berinterpretasi tinggi.

c. Model problem based learning memberikan hasil kemampuan matematis siswa berinterpretasi tinggi.

d. Tanggapan siswa terhadap model pembelajaran pair checks berinterpretasi baik.

e. Tanggapan siswa terhadap model problem based learning berinterpretasi sangat baik

4. Sukri (2015) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Rme Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SD Melalui Pembelajaran Tematik-Integratif” terdapat hasil bahwa:

a. Terdapat pengaruh pendekatan RME terhadap motivasi dan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran tematik-integratif.

b. Pembelajaran tematik-integratif dengan pendekatan RME ternyata memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap motivasi dan prestasi

belajar siswa, dalam arti bahwa motivasi dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan pendekatan RME lebih besar dibandingkan dengan menggunakan pendekatan biasa (konvensional).

5. Wahyuni (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Matematika Realistik terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa SD” menunjukkan hasil penelitiannya adalah:

a. Ada pengaruh yang signifikan antara pendekatan RME terhadap motivasi siswa pada taraf signifikansi sebesar 0,000<0,05.

b. Ada pengaruh yang signifikan antara pendekatan RME terhadap prestasi belajar siswa pada tarafsignifikansi 0,042< 0,05. Perolehan gain untuk variabel motivasi dan prestasi pada kelas kontrol secara berturut-turut adalah 0,0045 dan 0,0897, sedangkan perolehan gain untuk variabel motivasi dan prestasi pada kelas eksperimen berturut-turut adalah 0,745 dan 0,434.

6. Permadi (2016) dalam jurnalnya yang berjudul “Memahamkan Konsep Pecahan Pada Siswa Kelas IV SDN Sumberejo 03 Kabupaten Malang” hasil belajar siswa pada tes siklus 1 sudah mencapai rata-rata 82,9 dan mengalami peningkatan pada siklus 2 yaitu 88,4. Pada ketuntasan secara klasikal mencapai pada siklus I mencapai 76,2 dan siklus II mencapai 90,5%. Hal ini menunjukkan bahwa pemahamna konsep pecahan pada siswa meningkat. C. Kerangka Berfikir

Pendekatan dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru kepada siswa sangat mempengaruhi kemajuan keberhasilan pembelajaran dan

berdampak pada kemajuan prestasi belajar. Guru harus selektif memilih pendekatan dan pembelajaran yang digunakan guna mempengaruhi prestasi siswa apalagi dalam pembelajaran matematika yang dianggap sulit oleh siswa.

Salah satu pendekatan yang dapat mempengaruhi prestasi siswa pada mata pelajaran matematika adalah RME. RME merupakan pendekatan yang memandang bahwa siswa tidak hanya sebagai penerima tetapi sebagai pengkonstruk konsep matematika. RME mencoba mengenalkan konsep dengan cara memberikan pertanyaan yang berupa masalah yang biasa dialami siswa, sehingga siswa dapat membayangkan situasi yang dihadapi. Siswa dituntut untuk memecahkan sendiri masalah yang diberikan dengan kemampuan dan pengalamannya. Siswa mempresentasikan hasil pengerjaannya. Siswa dibimbing oleh guru untuk memformalkan penyelesaian tersebut. Pendidikan matematika realistik dapat meningkatkan prestasi belajar, karena proses pembelajaran menjadi lebih bermakna sebab siswa memecahkan dan menemukan sendiri pemecahan masalah tersebut.

Salah satu model pembelajaran yaitu pair checks. Model pembelajaran ini salah satu pembelajaran kooperatif. Dalam pelaksanaannya model pembelajaran pair checks melatih siswa untuk bekerja sama, mengemukakan pendapat, dan saling bertukar pendapat.

Dalam penelitian ini pendekatan RME akan diaplikasikan dengan teknik pair checks. Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian ini antara lain:

1. Pembagian kelompok yang terdiri dari 4 orang disetiap kelompoknya. Dalam 4 orang tersebut, dibagi kedalam dua kelompok sehingga menjadi berpasangan.

2. Pemberian permasalahan kontekstual.

3. Dikerjakan dengan pasangannya, dan masing-masing memiliki perannya. Misalkan soal pertama dikerjakan oleh A dan B berperan sebagai penjelas jika A tidak mengerti, begitupun sebaliknya pada soal yang kedua.

4. Ketika selesai mengerjakan, maka hasilnya didiskusikan dengan kelompoknya yang berjumlah 4 orang.

5. Salah satu kelompok mempresentasikan hasilnya, dan kelompok lain memberikan tanggapan.

6. Jika selesai maka disimpulkan oleh guru dan memperkuat materi dengan menggunakan alat yang ada disekitar kelas, misalkan kertas lipat.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar, hasil tersebut ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar ada dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu sekolah, khususnya relasi guru dengan siswalah yang paling mempengaruhi peningkatan prestasi belajar.

Gambar 17 Kerangka Berfikir

(Sumber: Dokumentasi Peneliti)

Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan oleh peneliti, peneliti mendapatkan beberapa permasalahan. Kemudian peneliti mempelajari permasalahan tersebut dengan melakukan studi awal, membaca berbagai jurnal dan sumber lainnya dan melakukan kajian teori. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa RME dengan teknik Pair checks dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas IV SD Babakan Kadu pada materi pecahan.

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 34-40)

Dokumen terkait