• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah proses pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, yang didalamnya termasuk kegiatan planning, analisis, dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan, biasanya dilakukan oleh manajer keuangan. Selain itu, manajemen keuangan juga diartikan sebagai seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasian dana secara efisien dalam memaksimalkan nilai perusahaan, yaitu harga, dengan harapan supaya calon pembeli bersedia membayar jika suatu perusahaan menjualnya.

Namun dalam kontek keilmuan, manajemen keuangan merupakan salah satu bidang manajemen fungsional dalam suatu perusahaan yang mempelajari penggunaan dan pencarian dana serta pembagian hasil operasi perusahaan. Dengan demikian, tugas pokok manajemen keuangan, meliputi keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha, dan pembagian dividen suatu perusahaan.

2. Badan Usaha

Badan Usaha adalah sebuah lembaga yang tujuan utamanya adalah mencari laba atau keuntungan. Adapun jenis-jenis Badan Usaha yang ada di Indonesia, antara lain:

a. Koperasi

Koperasi adalah sebuah badan usaha yang dimiliki dan dioperasikan orang-perseorangan demi kepentingan bersama, dengan melandaskan seluruh kegiatannya dengan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

b. BUMN

BUMN adalah sebuah badan usaha yang seluruh atau sebagian permodalannya dimiliki oleh Pemerintah. Status kepegawaian dari BUMN adalah karyawan bukan pegawai negeri. Adapun jenis-jenis BUMN adalah sebagai berikut:

1. Perjan

Perjan adalah bentuk Badan Usaha Milik Negara yang mana seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Kegiatan dari Perjan seluruhnya berorientasi pada masyarakat. Hal ini menyebabkan, Perjan selalu merugi. Contoh dari Perjan adalah PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) yang kini mengganti nama menjadi PT KAI.

2. Perum

Perum ialah sebuah badan usaha yang mana tujuan utamanya lebih kepada profit oriented daripada pelayanan kepada masyarakat, walaupun sebenarnya Perum adalah perubahan nama dari Perjan. Modal yang ada di dalam Perum, seluruhnya dimiliki oleh pemerintah. Sedangkan, status kepegawaian didalam Perum adalah sebagai Pegawai Negeri. Meskipun Perjan telah diganti nama menjadi Perum, Perum tetap atau masih mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan, pemerintah harus menjual saham Perum kepada publik dan mengubah status badan usaha menjadi Persero.

3. Persero

Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh Negara atau daerah. Persero memiliki tujuan utama yang tidak hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga memberikan pelayanan kepada masyarakat. Modal awal Persero seluruh atau sebagiannya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero sendiri dipimpin oleh direksi dan status kepegawaiannya adalah pegawai swasta. Badan usaha yang satu ini tidak memperoleh fasilitas dari Negara. Contoh badan usaha Persero salah satunya adalah PT Angkasa Pura (Persero).

c. BUMS

BUMS adalah sebuah badan usaha yang mana dimodali dan didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang. Bidang-bidang usaha yang diberikan kepada pihak Swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital atau tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Adapun jenis-jenis BUMS yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut:

1. Perusahaan Persekutuan

Perusahaan Persekutuan adalah sebuah perusahaan yang dimiliki dan dikelola oleh 2 pemodal atau lebih.

2. Firma

Firma adalah sebuah badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih yang mana tiap anggotanya bertanggung jawab penuh pada perusahaan. Modal Firma sendiri berasal dari anggota pendiri dan laba yang dibagikan kepada anggota dengan perbandingan sesuai akta pendirian Firma.

3. Persekutuan Komanditer

Persekutuan Komanditer adalah suatu persekutuan yang didirikan 2 orang atau lebih dengan membagikan keuntungan yang diperoleh CV atau persekutuan komanditer sesuai dengan kesepakatan. Adapun 2 istilah yang ada dalam Persekutuan Komanditer yaitu:

a. Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin atau menjalankan perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas utang perusahaan. b. Sekutu pasif adalah anggota yang hanya menyerahkan modalnya

kepada sekutu aktif namun tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan.

4. Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas adalah sebuah badan usaha yang modalnya diperoleh dari hasil penjualan saham. Setiap pemegang saham mempunyai hak atas perusahaan dan berhak atas keuntungan yang diperoleh perusahaan dan dibagikan dalam bentuk dividen.

5. Yayasan

Yayasan adalah sebuah badan usaha yang tujuan utamanya adalah untuk kegiatan sosial dan tidak mencari keuntungan. Walaupun bukan merupakan perusahaan, badan usaha satu ini adalah badan usaha yang berbadan hukum.

3. Evaluasi Kinerja

Evaluation is a process used to assess the quality of what is going on. Evaluation may determine what is working, what is not working, what to change, and what to keep. Artinya bahwa evaluasi adalah proses yang

digunakan untuk menilai kualitas tentang apa yang sedang terjadi atau dilakukan. Oleh karena itu, Evaluasi sangat penting dilakukan terhadap usaha

baik lembaga keuangan bisnis maupun lembaga keuangan non bisnis, karena evaluasi yang dilakukan dapat menentukan hal-hal apa saja yang perlu dikerjakan, atau apa saja yang tidak perlu dikerjakan, atau apa saja yang perlu diubah dari kinerja usaha, atau apa saja yang perlu dipertahankan dari kinerja usaha khususnya koperasi.

4. Koperasi

Koperasi berasal dari 2 kata yakni co dan operation, yang mana kedua kata tersebut mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Maka dari itu, koperasi secara umum diartikan sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan untuk masuk dan keluar menjadi anggota koperasi, dengan cara bekerja sama secara kekeluargaan didalam menjalankan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan jasmaniah anggotanya. Didalam menjalankan suatu badan usaha yang berbentuk koperasi, harus memiliki:

a. Landasan Koperasi

Landasan Koperasi Indonesia merupakan pedoman dalam menentukan arah, tujuan, peran, serta kedudukan koperasi terhadap pelaku ekonomi lainnya. Adapun landasan Koperasi di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Landasan Idiil

Landasan Idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila. Hal ini dikarenakan, Pancasila merupakan pandangan hidup dan Ideologi

bangsa Indonesia yang mana merupakan jiwa dan semangat bangsa Indonesia didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta merupakan nilai luhur yang ingin diwujudkan oleh bangsa Indonesia didalam kehidupan sehari-hari.

Namun, Pancasila yang dimaksud disini adalah rumusan yang ada didalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea ke empat yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Landasan Strukturil

Landasan strukturil Koperasi adalah UUD 1945. Hal ini dikarenakan, sehubungan dengan masalah perekonomian ayat 1 pasal 33 UUD 1945 telah dengan tegas menggariskan bahwa perekonomian di Indonesia hendaknya adalah perekonomian yang dimana usahanya adalah milik bersama dan didasarkan pada asas kekeluargaan yang kegiatannya dikerjakan oleh semua demi kepentingan semua anggota.

b. Asas Koperasi

Didalam UUD no. 25 tahun 1992 pasal 2 dijelaskan bahwa di dalam Koperasi harus memiliki 2 asas, yakni:

1. Asas kekeluargaan

Asas kekeluargaan ialah asas yang dimana setiap anggota koperasi mempunyai sebuah kesadaran untuk melakukan yang terbaik di setiap kegiatan koperasi, dan hal-hal yang dianggap berguna untuk semua anggota didalam koperasi tersebut.

2. Asas Gotong royong

Asas gotong royong merupakan sebuah asas yang mana setiap anggota koperasi merasa sebagai satu keluarga besar yang senasib dan sepenanggungan dalam memenuhi hajat hidupnya. Selain itu, keinginan untuk bersatu, bekerja sama dan saling tolong menolong memang hanya dapat tumbuh dalam koperasi yang bertolak dari rasa setia kawan, yang mana sudah telah lama ada didalam masyarakat Indonesia.

c. Tujuan Koperasi

Secara Umum, tujuan utama dari pendirian koperasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggotanya. Namun, berdasarkan UUD 1945 No.25 pasal 3 menjelaskan bahwa tujuan koperasi Indonesia meliputi tiga hal sebagai berikut:

2. Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat

3. Ikut serta membangun tatanan perekonomian nasional.

Dengan ketiga tujuan tersebut, koperasi mendapat kedudukan yang tidak hanya satu-satunya bentuk usaha yang secara konstitusional dinyatakan sesuai dengan susunan perekonomian, tetapi juga dinyatakan sebagai sokoguru perekonomian nasional.

d. Prinsip Koperasi

Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 UUD no.25 tahun 1992, Koperasi Indonesia harus melaksanakan prinsip-prinsip koperasi antara lain sebagai berikut:

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas pada modal 5. Kemandirian

e. Fungsi dan Peran Koperasi

Fungsi dan Peran Koperasi di Indonesia dalam garis besarnya telah dikemukakan di dalam pasal 4 UU No. 25 tahun 1992 adalah sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi khususnya anggota koperasi dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.

4. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang mana adalah usaha bersama yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

f. Penggolongan atau jenis koperasi

Penggolongan koperasi adalah suatu kegiatan untuk mengelompokkan koperasi ke dalam kelompok tertentu menurut kriteria dan karakteristik tertentu. Awalnya koperasi tumbuh dikalangan kaum pekerja yang berusaha mencukupi kebutuhan konsumsinya, dikalangan produsen kecil yang ingin memperoleh bahan baku dengan harga murah dan memasarkan

produksinya secara bersama-sama, atau di kalangan pengusaha kecil lainnya yang ingin melepaskan dirinya dari jeratan para pelepas uang.

Dalam perkembangannya, jenis koperasi cenderung bervariasi yang mana dipengaruhi oleh latar belakang pembentukan dan tujuan yang ingin dicapai oleh masing-masing koperasi. Berdasarkan latar belakang dan tujuan yang ingin dicapai, maka koperasi dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok antara lain:

1. Berdasarkan bidang usahanya

Pada dasarnya bidang usaha yang dilakukan oleh koperasi mencerminkan jasa yang ditawarkan oleh koperasi kepada para anggotanya. Adapun jenis-jenis koperasi berdasarkan bidang usahanya : a. Koperasi Konsumsi

Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang berusaha menyediakan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan oleh para anggotanya. Contoh koperasi Konsumsi salah satunya adalah koperasi pada kalangan mahasiswa yang biasanya mengkonsentrasikan usahanya pada penjualan alat-alat keperluan mahasiswa yakni buku-buku dan peralatan tulis.

b. Koperasi Produksi

Koperasi Produksi ialah koperasi yang kegiatan utamanya melakukan kegiatan pemrosesan barang atau produk dari bahan

mentah menjadi barang setengah jadi kemudian menjadi barang jadi yang siap untuk dijual ke pasar konsumen. Tidak hanya memproduksi barang, koperasi produksi juga terkait secara langsung dengan kegiatan memasarkan barang. Hal ini dikarenakan, tujuan utama koperasi produksi adalah untuk menyatukan kemampuan dan modal para anggotanya, guna menghasilkan barang-barang tertentu melalui suatu usaha yang mereka kelola dan miliki sendiri.

c. Koperasi Pemasaran

Koperasi pemasaran adalah koperasi yang dibentuk terutama untuk membantu para anggotanya dalam memasarkan barang-barang yang dihasilkannya. Tujuan utama dari koperasi pemasaran adalah untuk menyederhanakan rantai tata niaga dan mengurangi sekecil mungkin keterlibatan pedagang perantara didalam memasarkan produk yang koperasi hasilkan. Dengan membentuk koperasi pemasaran, maka koperasi khususnya anggota koperasi akan memiliki peluang untuk menikmati margin atau laba usaha yang lebih besar serta dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih murah.

d. Koperasi Kredit

Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang bergerak dalam bidang penyimpanan simpanan dari para anggotanya, untuk kemudian dipinjamkan kembali kepada anggota

koperasi yang membutuhkan bantuan modal. Tujuan adanya koperasi simpan pinjam adalah untuk mendidik para anggota koperasi agar bersikap hemat dan gemar menabung, serta membebaskan para anggota koperasi dari jeratan para rentenir. Hal ini dikarenakan, jika masyarakat dan para anggota koperasi lebih memilih meminjam di koperasi kredit, maka ruang operasi yang tersedia bagi para rentenir semakin terbatas.

2. Berdasarkan jenis komoditinya

Berdasarkan jenis komoditinya, koperasi dibagi menjadi 4 kelompok yakni:

a. Koperasi Ekstraktif

Koperasi Ekstraktif ialah koperasi yang melakukan usaha dengan menggali atau memanfaatkan sumber-sumber alam secara langsung tanpa atau dengan sedikit mengubah bentuk dan sifat sumber alam tersebut. Contoh koperasi Ekstraktif adalah koperasi yang melakukan usaha pendulangan emas dan koperasi yang melakukan usaha pengumpul batu kali.

b. Koperasi Pertanian dan peternakan

Koperasi pertanian adalah koperasi yang melakukan usaha sehubungan dengan komoditi pertanian tertentu. Koperasi pertanian biasanya beranggotakan para petani, buruh tani. Yang termasuk ke dalam koperasi pertanian adalah koperasi karet, koperasi tembakau,

dan koperasi cengkeh. Sedangkan, Koperasi peternakan adalah koperasi yang usahanya berhubungan dengan komoditi peternakan tertentu. Koperasi peternakan biasanya beranggotakan para pemiliki ternak dan para pekerja yang mata pencahariannya berkaitan secara langsung dengan usaha peternakan. Yang termasuk ke dalam koperasi peternakan adalah koperasi susu, koperasi unggas.

c. Koperasi Industri dan kerajinan

Koperasi industri atau kerajinan ialah koperasi yang melakukan usaha yang berkaitan dengan usaha pengadaan bahan baku, usaha pengolahan bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, usaha pemasaran hasil-hasil produksi atau kerajinan. Contoh koperasi kerajinan atau koperasi industri adalah koperasi batik, koperasi tenun dan koperasi kulit.

d. Koperasi jasa-jasa

Koperasi Jasa merupakan koperasi yang mengkhususkan kegiatannya dalam memproduksi dan memasarkan kegiatan jasa tertentu. Tujuan utama dari pendirian koperasi jasa adalah untuk menyatukan potensi ekonomi yang dimiliki oleh masing-masing anggota koperasi agar lebih optimal. Contoh koperasi jasa adalah Koperasi jasa Audit, Koperasi jasa angkutan dan koperasi jasa pemasaran.

3. Berdasarkan profesi anggotanya

Berdasarkan profesi anggotanya, koperasi dapat dibedakan menjadi: a. Koperasi karyawan

b. Koperasi pegawai c. Koperasi angkatan darat

d. Koperasi mahasiswa e. Koperasi pedagang besar f. Koperasi nelayan

Dengan adanya penggolongan koperasi berdasarkan profesi anggotanya menyebabkan terjadinya pembatasan dalam penerimaan anggota koperasi. Hal ini dikarenakan, orang-orang yang bertugas menyelenggarakan kegiatan operasi koperasi biasanya tidak memiliki latar belakang profesi yang sama dengan para anggota koperasi lainnya.

4. Berdasarkan daerah kerjanya.

Daerah kerja koperasi yang dimaksud dalam hal ini adalah luas sempitnya wilayah yang dijangkau oleh suatu badan usaha koperasi dalam melayani kepentingan anggotanya atau dalam melayani masyarakat. Berdasarkan daerah kerjanya, maka koperasi dapat digolongkan atas beberapa kelompok antara lain sebagai berikut:

a. Koperasi Primer

Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang dan biasanya didirikan pada lingkup kesatuan wilayah terkecil tertentu. Salah satu contoh koperasi primer adalah koperasi mahasiswa yang mana beranggotakan para mahasiswa yang berasal

dari suatu universitas tertentu. Daerah kerjanya terbatas dalam lingkungan kampus asal para mahasiswa yang bersangkutan.

b. Koperasi Pusat

Koperasi Pusat adalah koperasi yang beranggotakan koperasi primer, yang biasanya didirikan sebagai pemusatan dari beberapa koperasi primer dalam lingkup suatu wilayah tertentu. Koperasi pusat memiliki tujuan yaitu untuk memperkuat kedudukan ekonomi koperasi yang bergabung didalamnya. Contoh Koperasi pusat adalah Pusat koperasi Karyawan, Pusat Koperasi Pegawai dan Pusat Koperasi Unit Desa.

c. Koperasi gabungan

Koperasi Gabungan memiliki pengertian dan tujuan yang hampir sama dengan koperasi pusat. Bedanya hanya terletak pada kedudukan atau letak dari koperasinya. Koperasi gabungan ini biasanya berkedudukan di ibu kota propinsi. Contoh koperasi gabungan adalah gabungan koperasi batik Indonesia.

d. Koperasi Induk

Koperasi Induk adalah koperasi yang beranggotakan koperasi pusat atau gabungan, yang berkedudukan di ibu kota negara. Fungsi koperasi induk biasanya adalah sebagai penyambung lidah koperasi yang menjadi anggotanya, dalam berhubungan dengan lembaga-lembaga nasional yang terkait dengan pembinaan Koperasi, koperasi

sejenis di negara lain, ataupun dengan asosiasi pengusaha pada tingkat nasional dan internasional. Contoh Koperasi Induk adalah Induk koperasi Pegawai, Induk Koperasi Karyawan dan koperasi Pemuda Indonesia.

g. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam secara umum diartikan sebagai suatu kegiatan penyediaan dana dari anggota koperasi, dan kemudian melakukan penyimpanan serta mengeluarkan dana tersebut untuk keperluan dan kepentingan setiap anggota koperasi itu sendiri yang berdasarkan kesepakatan setiap anggota koperasi dalam rangka mencapai kebaikan bersama.

h. Prinsip Koperasi Simpan Pinjam

Kegiatan dari usaha koperasi yang dikelola oleh para anggota dengan membentuk pengurus koperasi melalui rapat anggota, dilaksanakan berdasarkan prinsip koperasi simpan pinjam diantaranya:

1. Keanggotaan koperasi harus bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis.

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil dan sesuai dengan besar jasa yang dilakukan oleh anggota koperasi.

4. Kemandirian.

i. Peranan Koperasi Simpan Pinjam

Peranan Koperasi Simpan Pinjam pada umumnya adalah ikut mengembangkan perekonomian masyarakat terutama bagi para anggotanya diantaranya:

1. Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat-syarat yang ringan.

2. Mendidik para anggotanya supaya giat menabung secara teratur sehingga membentuk modal sendiri.

3. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian khususnya koperasi simpan pinjam.

4. Menjauhkan anggota koperasi dari cengkeraman rentenir atau lintah darat.

j. Manfaat Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam didirikan dengan tujuan agar para anggota koperasi dapat menikmati manfaat yang diberikan dengan adanya Koperasi Simpan pinjam di tengah kehidupan masyarakat dan khususnya anggota koperasi. Adapun manfaat adanya Koperasi Simpan Pinjam bagi anggota koperasi:

1. Anggota Koperasi dapat memperoleh pinjaman dana atau modal dengan mudah dan prosesnya tidak berbelit-belit.

2. Proses bunganya adil karena telah disepakati dalam rapat anggota koperasi.

3. Tidak ada syarat meminjam dana atau modal yang menggunakan barang atau harta yang dimiliki anggota sebagai jaminan jika seandainya anggota koperasi tidak bisa mengembalikan pinjaman dana tersebut dengan tepat waktu.

k. Manajemen Koperasi Simpan Pinjam

Secara umum, ruang lingkup kegiatan usaha koperasi simpan pinjam adalah penghimpunan dan penyaluran dana yang berbentuk penyaluran pinjaman terutama dari dan untuk anggota koperasi. Pada perkembangannya, Koperasi Simpan Pinjam tidak saja melayani anggota tetapi juga masyarakat luas.

Koperasi Simpan Pinjam jika dilihat dari aspek passiva, kegiatan koperasi adalah menghimpun dana baik dari anggota ataupun masyarakat luas bisa dalam bentuk tabungan atau simpanan sampai dengan dalam bentuk pinjaman modal. Namun, jika dilihat dari aspek aktiva, kegiatan koperasi adalah memperoleh laba dengan cara mengalokasikan dari hasil penghimpunan yang disalurkan kepada anggota koperasi dalam bentuk pinjaman. Oleh karena itu, kedua kegiatan koperasi tersebut harus dikelola sedemikian rupa sehingga penghimpunan dan penyaluran dana dari anggota koperasi dan masyarakat luas ke koperasi serta dari koperasi simpan pinjam ke anggota koperasi dan masyarakat luas dapat berjalan seimbang.

l. Penghimpunan dana Koperasi Simpan Pinjam

Di dalam menjalankan usahanya, Koperasi Simpan Pinjam harus melakukan kegiatan yakni penghimpunan dana. Dana yang biasa dihimpun oleh Koperasi Simpan Pinjam bisa berupa uang yang masuk kategori utang atau ekuitas atau kekayaan bersih. Namun dari keseluruhan sumber dana tersebut, sumber dana utama koperasi khususnya Koperasi Simpan Pinjam adalah simpanan. Menurut PP no.9 tahun 1995, simpanan diartikan sebagai dana yang dipercayakan oleh anggota ataupun calom anggota serta koperasi lainnya dalam bentuk tabungan dan simpanan berjangka.

m. Jenis Simpanan Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi khususnya Koperasi Simpan Pinjam dalam menjalankan kegiatan operasional koperasi membutuhkan dana atau modal. Hal ini dikarenakan jika koperasi tidak memiliki modal yang cukup, maka tidak menjamin bahwa koperasi tersebut dapat berkembang dan tumbuh dalam persaingan ekonomi. Maka dari itu koperasi membutuhkan dana atau modal yang diklasifikasikan ke dalam 2 jenis modal yakni:

1. Modal Sendiri

Modal Sendiri yang dimaksud disini adalah modal yang diperoleh Koperasi dari para anggotanya Adapun 3 jenis sumber modal sendiri antara lain:

a. Simpanan Pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya dan atau sama nilainya yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota dan tidak boleh diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota koperasi.

b. Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama, wajib dibayar oleh anggota, kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu, serta tidak dapat diambil selama yang bersangkutan menjadi anggota.

c. Simpanan sukarela berjangka

Simpanan sukarela berjangka adalah simpanan yang dilakukan secara sukarela baik jumlahnya maupun jangka waktunya. Hal ini dikarenakan, jangka waktu pengambilannya telah diketahui oleh anggota koperasi dan simpanan tersebut dapat digunakan untuk modal koperasi juga.

2. Modal Pinjaman

Modal Pinjaman adalah sebuah modal yang diperoleh dari pinjaman pihak ketiga yang mana bukan dari pihak internal koperasi bersangkutan. Adapun sumber Modal Pinjaman koperasi yang berasal dari:

a. Pinjaman Bank

Dana yang diperoleh dari mencari pinjaman pihak bank maupun non bank yang digunakan untuk menunjang kelancaran operasional dari koperasi. Disini koperasi bisa mengajukan permohonan pinjaman ke permodalan nasional maupun ke bank pemerintah seperti bank BRI, bank Mandiri atau bank BNI.

Dokumen terkait