• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran permainan bola voli

1. Pembelajaran permainan bola voli bagi anak MI

Pembelajaran permainan bola voli bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah adalah mempelajari hal-hal yang bersifat pengenalan dasar tentang teknik dalam bermain bola voli. Materi yang diajarkan adalah mengenal peralatan bola voli,melakukan servis bawah, servis atas, passing bawah, dan passing

atas.

2. Sejarah singkat permainan bola voli

Olahraga bola voli menurut Viera dan Ferguson (2004:1) sejarah permainan bola voli adalah sebagai berikut:

Pada tahun 1985, William C. Morgan, seorang direktur YMCA di Holyoke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan yang bernama mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para pengusaha lokal yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena hanya membutuhkan sedikit keterampilan dasar, mudah dikuasai dalam jangka waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain dengan berbagai tingkat kebugaran. Permainan aslinya dahulu menggunkan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket. Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dala satu tim. Pada tahun 1986 nama permainan ini diubah oleh Alfred T. Halstead, yang

setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih sesuai menjadi nama permainan ini mengingat cirri permainan ini yang dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh tanah (volleying). Dengan berkembangnya permainan ini, banyak terjadi perubahan. Sebagai contoh adalah pukulan spike yang diperkenalkan oleh orang Filipina.

3. Sejarah Bola Voli di Indonesia

Bola voli masuk ke Indonesia pada tahun 1928 yang dibawa oleh serdadu-serdadu Belanda dan guru (pelatih) yang didatangkan dari Belanda sewaktu mereka bertugas di Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, bekas Angkatan Perang Belanda yang bergabung dengan TNI, ikut mempopulerkan bola voli.

Pada PON III tahun 1953 di Medan (Sumatra Utara), bola voli mulai dipertandingkan.Pada tahun 1954, Surabaya dan Jakarta mulai membentuk organisasi bola voli nasional, atas jasa Dr. Aziz Shaleh yang waktu itu menjabat komisaris teknik KOI.

Setelah diadakan pertemuan IBVOS (Surabaya) dan PERVID (Jakarta), bersepakat membentuk organisasi bola voli nasional. Dan pada tanggal 22 Januari 1955 lahirlah Organisasi Persatuan Bola Volley Seluruh Indonesia, yang disingkat dengan PBVSI dengan ketua W.J Latumeten.

Prestasi yang pernah dicapai Indonesia adalah Juara Asia dalam Asian Games IV tahun 1962 dan Ganefo (Games of The New Emerging

Forces) 1 di Jakarta. Juara putra Sea Games XI di Manila, juara putri Sea Games XII di Singapura.

4. Sarana dan prasarana bola voli

Permainan bola voli merupakan olahraga yang cukup sederhana namun sangat digemari oleh banyak orang di seluruh negara di dunia. Bahkan di Indonesia sendiri permainan bola voli sring dilombakan baik di pelosok negeri sampai di kota-kota besar, mulai dari pertandingan tingkat RT atau antar kelompok kecil sampai dengan tingkat nasional.

Dari kesederhanaan olahraga ini maka tidak terlalu banyak sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam permainan bola voli. Berikut adalah sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam permainan bola voli.

a. Bola

Berikut ketentuan bola voli. Bola harus terbuat dari bahan lunak (lentur). Bentuknya bulat dengan di dalamnya terbuat dari bahan karet atau sejenisnya.

Warna : suatu warna yang terang Keliling : 65 sampai 67 cm. Berat : 260 sampai 280 gram. Tekanan Udara : 0,40 sampai 0,45 kg/cm2.

Gambar 2.1 Bola Voli. Wikipedia 2013 b. Lapangan Voli

Ukuran lapangan bola voli umum adalah 9 meter x 18 meter.

c. Net

Net dipasang di bagian tengah lapangan. Net ini berupa jaring dengan lebar 1 meter dan panjang 9,5 meter.

Gambar 2.3 Net Lapangan Voli. Wikipedia 2013 5. Teknik-teknik dasar permainan bola voli

Sama seperti permainan pada umumnya, permainan bola voli juga mempunyai teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemainnya. Teknik dasar tersebut adalah sebagai berikut:

a. Service bawah b. Service atas c. Passing bawah d. Passing atas e. Pukulan spike

f. Block/Membendung bola

Dari beberapa teknik dasar tersebut memiliki beragam kesulitan dalam mempelajarinya. Salah satu kesulitan yang sering dihadapi oleh anak Madrasah Ibtidaiyah dalam mempelajari teknik dasar tersebut adalah

dalam mengontrol bola sehingga bola terjatuh atau tidak dapat terarah. Dalam kesulitannya ini siswa harus berulang kali mengejar bola kesana kemari sehingga mereka cepat lelah dan bosan. Siswa harus dapat menguasai teknik-teknik dasar dengan sebaik mungkin agar tidak kewalahan ketika terjun dalam permainan atau dalam pertandingan. Dalam permainan bola voli teknik dasar ini adalah modal dasar sebagai pendukung dalam mengalahkan lawan bermain dengan teknik dan strategi lain yang lebih sulit untuk dikuasai. Apabila mereka gagal dalam mempelajari teknik dasar ini kemungkinan untuk berhasil bermain dengan baik sangat kecil. Oleh karena itu sebagai seorang guru yang membimbing siswa dalam berlatih teknik dasar ini kita harus benar-benar bekerja keras untuk melatih teknik dasar dengan baik namun jangan sampai membuat siswa tertekan, jenuh, serta terlalu lelah dalam berlatih. Karena semua itu sangat berpengaruh terhadap minat dan semangat mereka dalam berlatih. Memang tidak mudah bagi seorang guru untuk mewujudkan pembelajaran yang demikian itu. Namun “tidak mudah” bukan berarti “tidak mungkin”. Kata tersebut sangat tepat sebagai motivasi kita sebagai seorang guru. Masih sangat banyak yang bisa kita lakukan agar siwa kita berprestasi tanpa harus tertekan, jenuh yang berlebihan, serta terlalu kelelahan. Misalnya dengan memilih atau mengkreasikan metode, strategi, serta model pembelajaran yang beraneka ragam namun tepat guna untuk mencapai tujuan pembelajaran. Mencari inovasi baru yang dapat

mari kita kembangkan kreativitas untuk mendorong prestasi anak didik kita.

a. Servis

Servis bola pada permainan bola voli adalah pukulan bola dari salah satu pemain dari garis belakang lapangan untuk mengawali permainan bola voli. Ketika seorang pemain melakukan servis maka bola yang dipukul harus melewati net dan jatuh di dalam lapangan lawan. Semakin keras pukulan yang dilakukan maka pemain lawan semakin merasa kesulitan untuk menerima dan mengembalikan bola.

Macam servis dalam teknik dasar permainan bola voli di Madrasah Ibtidaiyah ada 2 yaitu servis bawah dan servis atas dan keduanya memiliki teknik tersendiri. Berikut adalah teknik melakukan servis tersebut:

1) Servis bawah

Servis bawah adalah servis yang dilakukan dengan posisi pukulan mengenai di bagian bawah bola. Lebih jelasnya cara melakukan servis bawah adalah sebagai berikut:

a) Posisi kaki melangkah dengan kaki yang di depan adalah yang berlawanan dengan tangan yang akan memukul bola;

b) Berat badan terbagi dengan seimbang;

c) Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah;

d) Tarik lengan tangan yang akan digunakan untuk memukul bola ke arah belakang;

e) Ketika hendak memukul bola pindahkan berat badan ke kaki depan;

f) Ayunkan tanganmu dan pukullah bola dengan pergelangan tangan terbuka (usahakan pergelangan tangan mengenai bagian tengah belakang bola).

2) Servis atas

Selain servis bawah ada pula servis atas dan berikut langkah- langkah melakukan servis atas:

Posisi kaki melangkah dengan kaki yang di depan adalah yang berlawanan dengan tangan yang akan memukul bola;

a) Pegang bola sejajar dengan dada dengan telapak tangan terbuka di bawah bola;

b) Pandangan ke arah bola;

c) Layangkan bola ke arah atas depan kepala;

d) Ayunkan lengan tangan ke belakang dengan sikut di atas dekat telinga;

e) Pukul bola dengan tumit telapak tangan. b. Passing bola

Passing bola adalah teknik yang digunakan oleh pemain untuk mengoper bola. Biasanya passing bola dilakukan ketika bola bebas yang datang dari lawan kemudian sengaja tidak langsung dikembalikan oleh pemain kepada lawannya namun bola tersebut diterima untuk

teknik passing dalam teknik dasar permainan bola voli di Madrasah Ibtidaiyah ada 2 yaitu passing bawah dan passing atas dan keduanya memiliki teknik tersendiri. Berikut adalah teknik melakukan passing

tersebut:

1) Passing bawah

Passing adalah gerakan tangan saat menerima bola, menahan bola, dan melambungkan bola kepada teman. Adapun cara melakukan passing bawah adalah sebagai berikut:

a) Berdiri, dua kaki dibuka selebar bahu dan lutut ditekuk. b) Pandangan mata tertuju ke arah bola.

c) Badan condong ke depan.

d) Tangan dirapatkan lurus ke depan

e) Pantulkan bola dengan pergelangan tangan menyentuh bola f) Gerak tangan ke atas setinggi bahu;

Passing bawah ini dilakukan ketika bola datang dari lawan setinggi net dan bola tersebut tepat mengarah kapada salah seorang pemain. Para pemain lain dalam kelompok tersebut bersiap-siap untuk melakukan penyerangan. Pemain yang akan menerima bola tersebut membiarkan bola dari lawan bergerak ke bawah kemudian menerima bola dengan passing bawah yang diarahkan kepada temannya yang akan menyerang balik kepada lawan. Utamanya

passing ini di arahkan kepada penyerang namun terkadang terjadi bola melambung kea rah lawan sehingga penyerang tidak dapat

melakukan serangan. Untuk dapat bermain yang demikian itu, maka pemain harus berlatih passing bawah sebaik mungkin agar dapat menguasai bola dengan baik.

2) Passing Atas

Cara melakukan passing atas:

a) Berdiri, dua kaki dibuka selebar bahu dan salah satu kaki agak ke depan.

b) Lutut dibengkokkan sedikit.

c) Jari-jari tangan dibuka di atas dahi dan sikut ditekuk. d) Pandangan mata tertuju ke arah bola.

e) Bola menyentuh pada jari-jaritangan. f) Jari-jari tangan mendorong bola.

g) Kedua lutut diluruskan sampai badan menjadi tegak.

Passing atas ini kegunaannya hampir sama dengan passing

bawah. Yang membedakan antara passing bawah dengan passing

atas adalah arah datangnya bola dari lawan. Passing atas digunakan ketika arah datangnya bola dari lawan lebih tinggi namun masih terjangkau dengan baik oleh pemain sehingga pemain dapat mengoper bola kepada penyerang dengan menggunakan teknik

passing atas.

Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Sedangkan menurut W.S Winkel (1996:165) “Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.

1. Berprestasi dalam bermain bola voli

Untuk mencapai prestasi yang baik dalam bermain bola voli tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan dan harus memiliki semangat yang kuat untuk menjadi pemain bola voli yang berprestasi baik.

Menurut Faruq (2009:14) Beberapa langkah untuk mancapai ke arah prestasi yang lebih adalah pertama, harus berlatih dengan rajin, tekun dan penuh kedisiplinan. Kedua, ikuti semua instruksi dari guru atau pelatih dengan sebaik-baiknya. Ketiga, asah kemampuan diri dengan mengikuti berbagai pertandingan yang ada baik di lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah. Keempat, dukung dengan semangat bertanding yang tinggi, haus akan prestasi. Kelima, kerja sama sebaik-baiknya dengan teman dalam satu tim agar mampu menjadi bagian dari tim yang baik

karena permainan bola voli adalah permainan secara tim bukan perorangan.

2. Perhatian dan motivasi

Menurut Gunarsa (2008:87) Perhatian adalah proses yang mengarahkan kesadaran akan informasi menjadi sesuatu yang berfungsi pada penginderaan. Karena itu, pada dasarnya, pemusatan perhatian didahului oleh berbagai rangsang yang sampai pada alat-alat indera kita.

Pengertian Motivasi menurut Simandjuntak (1982:50) adalah merupakan suatu tenaga (dorongan, alasan kemauan) dari dalam yang menyebabkan kita berbuat/bertindak yang mana tindakan itu diarahkan kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai.

Perhatian dan motivasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran karena tanpa perhatian pembelajaran tidak akan mungkin dapat berlangsung dan begitu pula jika tanpa motivasi maka pembelajaran tidak akan berhasil. Perhatian tidak selalu bersumber dari pengajar namun siswa juga harus memberikan perhatiannya kepada pelajaran dan guru agar proses pembelajaran dapat berlangsung dengan harmonis serta dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Selain itu dalam pembelajaran juga membutuhkan motivasi karena motivasi sangat erat hubungannya dengan minat untuk mengikuti pembelajaran. Semakin besar motivasinya maka semakin besar pula minat seseorang untuk mengikuti proses pembelajaran dan tentunya hal tersebut sangat berpengaruh terhadap hasil

guru dapat memberikan motivasi kepada siswa sehingga semangat belajar siswa dapat terbangun. Dengan demikian proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik serta mendukung hasil yang dicapai dari pembelajaran.

Perhatian orangtua kepada anak sangat dibutuhkan oleh anak karena dengan perhatian tersebut anak lebih terarah dalam belajar. Orangtua yang perhatian terhadap pendidikan anak akan selalu mendukung anaknya dalam belajar. Dukungan yang diberikan dapat berupa dukungan materi dan dukungan non materi. Dukungan materi berupa fasilitas belajar yang di berikan kepada anaknya seperti buku, pensil, tas, dan lain-lain. Dukungan materi diberikan orangtua kepada anak untuk menunjang proses belajar anak. Sedangkan dukungan non materi dapat berupa perhatian lebih yang diberikan orangtua kepada anak selain fasilitas fisik. Misalnya: orangtua selalu mengingatkan anaknya untuk belajar, menemani dan membimbing anaknya ketika belajar di rumah, dan lain-lain. Ketika anak mendapatkan perhatian dan dukungan yang cukup dari orangtua maka hasil belajarnya pun lebih baik.

3. Keaktifan

Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan sesama siswa. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan

mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi.

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.

4. Keterlibatan langsung/Pengalaman

Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa diwajibkan untuk mengikuti setiap kegiatan yang ada. Hal tersebut bermaksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik serta terlibat langsung di dalam proses pembelajaran. Dengan demikian siswa tidak hanya unggul dalam pemahaman teoritis namun juga mendapatkan berbagai pengalaman. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap pengalaman adalah guru bagi kehidupan. Jadi dengan banyaknya pengalaman yang diperoleh, siswa diharapkan lebih pandai dan bijak dalam menjalani hidup.

5. Pengulangan

Berlatih adalah suatu proses dari tidak bisa menjadi bisa bahkan menjadi terbiasa. Kita tidak mungkin dapat melakukan sesuatu hal yang baru dengan baik hanya dengan satu kali melakukan hal tersebut. Karena manusia memiliki keterbatasan tersebut maka dalam berlatih perlu adanya

Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang lebih dominan pada kegiatan berlatih jadi secara otomatis siswa harus melakukan pengulangan agar dapat melakukan gerakan dan teknik olahraga dengan baik. Kecenderungan siswa ketika harus melakukan pengulangan berkali- kali adalah mereka cepat bosan bahkan orang dewasa pun juga demikian. Untuk mengantisipasi kebosanan tersebut hendaknya dalam pembelajaran diciptakan suasana belajar dan berlatih yang menyenangkan. Siswa yang merasa senang ketika berlatih secara otomatis tidak akan mudah bosan meski harus melakukan sesuatu berulang-ulang dalam berlatih.

6. Tantangan

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai yang disebut dengan tantangan. Mulai dari tantangan yang mudah sampai dengan tantangan yang sangat sulit bahkan menakutkan untuk dilalui.Semua tergantung pada diri kita masing-masing. Jika kita mau berusaha untuk menghadapi tantangan maka cepat atau lambat tantangan apa pun itu pasti dapat dilewati.

Ketika siswa berada di sekolah sering sekali mendapatkan tantangan. Mulai dari tantangan yang diberikan oleh guru ketika proses pembelajaran seperti pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun tantangan dari luar seperti dari teman bermain atau yang lainnya. Tantangan yang beraneka ragam dan sering mereka hadapi dapat memberikan pengalaman kepada mereka.

Dalam situasi yang sedang dihadapkan pada tantangan yang berat seseorang harus memiliki ketangguhan mental. Khususnya dalam berlatih ataupun bertanding dalam olahraga, ketangguhan mental harus benar-benar ditanamkan dalam pribadi siswa agar siswa tidak mudah menyerah seperti yang dikemukakan Gunarsa (2008:113) “seorang atlet dengan mental yang tangguh akan memperlihatkan kegigihan yang luar biasa meskipun secara objektif atau secara alami sudah tidak ada harapan untuk memenangkan pertandingan lagi. Dalam keadaan seperti ini, justru sering kali muncul semacam kekuatan baru yang didasari oleh adanya ketangguhan mental untuk terus berupaya bermain sebaik-baiknya.”

Jadi dengan ketangguhan mental siswa tetap gigih meski menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Dengan demikian siswa dapat manggapai prestasinya sebaik mungkin.

7. Minat

Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan berbuat sesuatu (Sriyanti, 2010:8). Dari pengertian tersebut diharapkan siswa dapat memiliki minat yang lebih untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes sehingga cenderung lebih semangat dalam proses pembelajaran.

8. Bakat

Definisi bakat mengandung 2 unsur penting: bawaan dan latihan. Bakat bawaan adalah anugerah dari Tuhan. Namun bakat juga dapat diartikan sesuatu yang dilatih. Renzulli (1981), mengungkapkan bahwa

dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas, dan tanggung jawab.

Menurut Sriyanti (2003:8),”Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan menjadi aktual jika sudah melalui proses belajar/latihan. Dengan adanya bakat membuat anak hanya memerlukan waktu sedikit dalam menyelesaikan sesuatu”.

C. Metode Bantuan Bola Gantung

Pengertian bola menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah “benda bulat yg dibuat dr karet dsb untuk bermain-main”.

Pengertian menggantung menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah “mengaitkan pd sesuatu yg tinggi sehingga tidak menjejak tanah (dasar, lantai, dsb)”.

Dari pengertian kata tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian bola gantung adalah benda bulat yang terbuat dari karet (bola) yang dikaitkan pada suatu tiang sehingga bola tersebut tidak menyentuh lantai. Metode bantuan bola gantung merupakan suatu innovasi untuk menyampaikan materi bermain bola voli dimana siswa sering kali mengalami kesulitan dalam mengontrol bola. Dengan metode ini guru berupaya mengatasi kesulitan tersebut dengan mengaitkan bola menggunakan tali pada sebuah tiang menyerupai gawang sepak bola agar bola lebih mudah di kendalikan siswa ketika berlatih.

Pengertian KKM “ KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan”. (http://sang-aktor.blogspot.com/2013/08/kkm-pengertian-11.html).

 KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran  KKM ditetapkan oleh forum KKG/Guru sekolah

 KKM dinyatakan dalam bentuk persentase berkisar antara 0 – 100

 Kriteria ditetapkan untuk masing-masing indikator idealnya berkisar 75 %  Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kriteria ideal

 Dalam menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas indikator dan kemampuan sumber daya pendukung.

 KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang dipilih sekolah (http://ngambonuptd.blogspot.com/2012/07/penetapan-kkm.html)

Dokumen terkait