PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI
DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA
KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF
DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
EKO PURNO AMINOTO
NIM 11509054
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI
DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA
KELAS IV DI MADRASA
H IBTIDAIYAH MA’ARIF
DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
EKO PURNO AMINOTO
NIM 11509054
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH
IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PERSETUJUAN PEMBIMBING9
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :
Nama : Eko Purno Aminoto
NIM : 11509054
Jurusan : Tarbiyah
Program Syudi : PGMI
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI
DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA
KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH
KOTA SALATIGA TAHUN 2013/2014
Telah kami setujui untuk dimunaqasahkan.
Salatiga, 12 Maret 2014
Pembimbing
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI DENGAN
BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV DI
MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA
TAHUN 2013/2014
DISUSUN OLEH
EKO PURNO AMINOTO
NIM : 11509054
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 5 April 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1
Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.
________________
Sekretaris Penguji : Eni Titikusumawati, S.Pd., M.Pd. ________________
Penguji I : Dra. Sri Suparwi, M.A. ________________
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Eko Purno Aminoto
NIM : 11509054
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis dari orang lain. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 12 Maret 2014
Yang menyatakan,
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Mensana In Corpore Sano
“Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”
PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang terkasih berikut :
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirobbil’alamiin penulis panjatkan kepada Allah SWT sebagai wujud syukur atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan kita semua serta selalu kita nantikan syafaatnya ketika ita hidup di dunia sampai yaumul akhir.amin.
Skripsi yang berjudul : PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 2013/2014 ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan kita semua.
Selama proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir tentunya penulis mengalaami berbagai kendala. Namun, berkat bimbingan, arahan, serta dorongan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku ketua STAIN Salatiga
2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sangat sabar dan penuh motivasi, sehingga skripsi ini bisa terwujud dengan baik.
4. Bapak Muhahmmad Muzaki, S.PdI selaku Kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah
Ma’arif Dukuh yang berkenan memberikan ijin waktu dan tempat untuk
melangsungkan penelitian di sekolah tersebut serta selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga penelitian dapat berjalan lancar.
5. Teman-teman guru di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh yang selalu mendukung, memotivasi, dan telah banyak membantu penulis setiap menghadapi kesulitan.
6. Kedua orang tua, nenek dan semua keluarga penulis yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan moral, material, serta finansial sehingga penulis semangat untuk menuntut ilmu.
7. Teman-teman di kelas PGMI B yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala amal baik tersebut dapat diterima oleh Allah SWT dan mendapat pahala yang sepantasnya. Tentunya dalam menulis skripsi ini penulis masih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis, untuk itu penulis berharap sumbang saran dan kritik yang membangun sebagai acuan penyempurnaan skripsi ini, atau karya berikutnya.
Salatiga, 12 Maret 2014
Penulis
ABSTRAK
Purno, Aminoto Eko. 2014. Peningkatan Prestasi Bermain Bola Voli Dengan Bantuan Bola Gantung Pada Siswa Kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Kota Salatiga Tahun 2013/2014.
Kata Kunci : Prestasi, Bermain Bola Voli, Bantuan Bola Gantung
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi bermain bola voli dengan bantuan bola gantung pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh KotaSalatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) apakah dengan bantuan bola gantung dapat meningkatkan prestasi bermain bola voli pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Koa Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
Dari permasalahan tersebut, maka penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Adapun langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) ketuntasan belajar siswa sebelum diadakannya perbaikan pembelajaran menunjukkan 60% dari jumlah siswa hasil test masih dibawah KKM, (2) kelebihan penggunaan bantuan bola gantung untuk pembelajaran permainanbola voli sudah sangat tepat, siswa dapat bermain bola voli dengan baik, dan (3) dengan berbagai kelebbihan dari penggunaan bantuan bola gantung tersebut dapat meningkatkan prestasi bermain bola voli pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Kota Salatiga.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR SKEMA ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
Latar Belakang Masalah ... 1
Rumusan Masalah ... 4
Tujuan Penelitian ... 4
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5
Manfaat Penelitian ... 5
Definisi Operasional ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14
Pembelajaran Permainan Bola Voli ... 14
Definisi Prestasi ... 24
Metode Bantuan Bola Gantung ... 30
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ... 31
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 32
Subjek Penelitian ... 32
Deskripsi Persiklus ... 33
1. Deskripsi Siklus I ... 33
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 37
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
Hasil Penelitian ... 44
Pembahasan ... 60
BAB V PENUTUP ... 68
Kesimpulan ... 68
Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar nama siswa ... 33
Tabel 4.1 Nilai hasil belajar siswa ... 45
Tabel 4.2 Nilai hasil belajar siswa ... 46
Tabel 4.3 Data hasil evaluasi pada Sikus I ... 48
Tabel 4.4 Angket respon siswa ... 50
Tabel 4.5 Hasil kesluruhan penelitian Siklus I ... 51
Tabel 4.6 Nilai hasil belajar siswa ... 52
Tabel 4.7 Data hasil evaluasi pada Siklus II ... 53
Tabel 4.8 Angket respon siswa ... 54
Tabel 4.9 Hasil keseluruhan penelitian Siklus II ... 55
Tabel 4.10 Nilai hasil belajar ... 56
Tabel 4.11 Data hasil evaluasi ada Siklus III ... 57
Tabel 4.12 Angket respon siswa ... 58
Tabel 4.13 Hasil keseluruha Siklus III ... 59
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bola Voli ... 17
Gambar 2.2 Lapangan Voli ... 17
Gambar 2.3 Net Lapangan Voli ... 18
Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa ... 61
Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa ... 63
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 2: Surat Ijin Penelitian
Lampiran 3: Nota Pembimbing
Lampiran 4: Surat Keterangan telah melaksanakan penelitian
Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 6: Jadwal Pelajaran
Lampiran 7: Angket Respon Siswa Siklus I, II, III
Lampiran 8: Lembar Pengamatan
Lam piran 9: Lembar Penilaian Rekan Sejawat
Lampiran 10: Foto Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkaitan dengan pengertian olahraga dan pendidikan olahraga,
Wirjasantosa (1985: 21) menyatakan sebagai berikut.
“olahraga” berarti memperkembangkan memasak, mematangkan, menyiapkan manusia sedemikian rupa, sehingga dapat melaksanakan gerakan-gerakan dengan efektif dan efisien. Istilah olahraga disini mengandung arti tugas mendidik (unsur pendidikan). Tidak mungkin mendewasakan raga saja sebab manusia adalah kesatuan jiwa raga yang tak dapat dipisahkan. Dengan awalan ke dan akhiran an berarti mencakup segala hal yang berhubungan dengan olahraga. Dalam hal ini “keolahragaan” diartikan suatu rentetan kegiatan-kegiatan atau gerakan-gerakan manusia, Berdasarkan tujuan-tujuan pendidikan dan kesehatan dengan mempergunakan aktivitas dan gerakan jasmaniah untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan jasmaniah, rohaniah, mental, intelek, keindahan dan sosial seseorang.
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa dalam proses pendidikan
olahraga melibatkan fisik dan non fisik dalam pelaksanaannya serta memiliki
tujuan untuk meningkatkan kemampuan banyak hal. Meskipun olahraga lebih
banyak menggunakan aktivitas fisik namun tujuannya tidak hanya melatih
fisik. Seperti yang dikemukakan oleh Wirjasantosa di atas bahwa tujuannya
selain melatih kemampuan jasmaniah juga melatih kamampuan rohaniah,
mental, intelek, keindahan, serta sosial.
Pendidikan Olahraga atau yang saat ini kita kenal dengan pendidikan
jasmani merupakan suatu mata pelajaran yang tidak kalah penting dengan
membutuhkan pengetahuan secara teoritis serta teknik yang berbagai macam
siswa juga membutuhkan tenaga dan keterampilan yang mumpuni untuk
dapat memperoleh prestasi yang terbaik. Berkenaan dengan hal tersebut maka
pelatihan dasar harus dikuasai sebaik mungkin.
Mata pelajaran Pendidikan Jasmani adalah merupakan mata pelajaran
yang menyehatkan dan sangat dibutuhkan oleh anak pada masa pertumbuhan
seperti di Madrasah Ibtidaiyah. Karena dengan banyak melakukan kegiatan
fisik yang mendukung pertumbuhannya anak dapat tumbuh maksimal dan
tubuh terlihat bugar. Namun dalam olahraga memerlukan sarana dan
prasarana yang harus di penuhi. Mulai dari sarana dan prasarana yang
sederhana dan murah hingga yang serba mahal, namun semua itu tergantung
dari jenis cabang olahraga yang dilakukan.
Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran
Pendidikan Jasmani tidak dapat dijadikan jaminan terhadap prestasi siswa
meskipun sarana dan prasarana itu adalah kebutuhan yang sangat dominan
dalam pendidikan jasmani. Sarana dan prasarana telah terpenuhi dengan baik
namun sering sekali dijumpai siswa yang tidak semangat dan menganggap
pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang membosankan dan
melelahkan sehingga kurang diminati oleh siswa. Rasa bosan yang dialami
oleh siswa bukan tanpa alasan. Sering kali mereka bosan karena mereka
mememui kesulitan dalam berlatih. Contohnya adalah dalam permainan bola
voli siswa di Madrasah Ibtidaiyah sering mengalami kesulitan sebagai
1. Kesulitan ketika melakukan service
Ketika berlatih melakukan service bola tidak terarah dan sering
pula pukulan tangan meleset sehingga bola terjatuh dan siswa harus
berulang kali mengejar dan mengambil bola. Kejadian tersebut membuat
mereka cepat bosan dan cepat lelah.
2. Kesulitan ketika melakukan passing
Ketika berlatih passing siswa di Madrasah Ibtidaiyah cenderung
kesulitan sehingga bola sulit dikendalikan dan kemudian bola terjatuh
sehingga siswa harus berulang kali mengejar dan mengambil bola dan hal
itu membuat mereka cepat bosan dan cepat lelah.
Sebagai guru Pendidikan Jasmani harus mengupayakan agar masalah
tersebut dapat diatasi serta dapat menambah semangat dan minat siswa
menjadi bertambah besar demi meningkatkan prestasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran pendidikan jasmani yang dalam bahasan kali ini adalah tentang
berlatih teknik dasar dalam permainan bola voli. Mata pelajaran pendidikan
jasmani mempunyai alokasi waktu yang terbatas dalam satu minggunya.
Untuk itu guru harus menemukan innovasi yang efektif dan kreatif serta
menyenangkan bagi siswa sehingga siswa lebih cepat menguasai materi
namun tetap merasa senang.
Kenyataan yang ditemukan pada hasil penilaian siswa kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh setelah pembelajaran permainan bola
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran pendidikan jasmani
sekolah tersebut adalah 70 sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50 %
siswanya mendapatkan hasil di bawah KKM yang telah ditentukan.
Dari uraian masalah yang ada maka peneliti ingin memberikan
metode yang sederhana namun lebih efektif dan menyenangkan malalui
penelitian yang berjudul : PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA
VOLI DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV
DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA
TAHUN 2013/2014.
B. Rumusan masalah
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka rumusan
masalahnya:
Apakah dengan bantuan bola gantung dapat meningkatkan prestasi bermain
bola voli pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh kota
Salatiga Tahun 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan prestasi bermain bola voli
dengan bantuan bola gantung pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Menurut maknanya dalam suatu penelitian hipotesa merupakan
“jawaban sementara” atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab
permasalahan yang diajukan dalam penelitian (Mardalis, 1995: 48).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan bantuan
bola gantung dapat meningkatkan prestasi bermain bola voli pada siswa
kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh kota Salatiga Tahun
2013/2014.
2. Indikator keberhasilan
Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk
dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Indikator
keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan prestasi bermainbola voli
yang ditandai dengan:
a. Nilai yang diperoleh siswa dapat melebihi KKM yang sudah
ditentukan di sekolah tersebut.
b. Siswa dapat mengendalikan bola dengan baik.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini selasai adalah sebagai
berikut :
1. Bagi guru pendidikan jasmani
c. Memberikan inspirasi dalam penyampaian materi permainan bola voli.
2. Bagi siswa
a. Dapat meningkatkan prestasi siswa dalam bermain bola voli.
b. Menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran
penjasorkes.
c. Memberikan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan kepada
siswa.
F. Definisi Oprasional
1. Prestasi
Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata
yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi
baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan
pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah
kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan
atau usaha”.
2. Permainan Bola Voli
Menurut Munasifah (2008: 3) “Permainan Bola Voli adalah
permainan yang dilakukan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri atas
enam orang. Bola dimainkan di udara dengan melewati net, setiap regu
hanya bisa memainkan bola tiga kali pukulan.”
3. Bola gantung
Bola gantung adalah suatu metode pembelajaran dengan cara
tiang untuk mempermudah siswa dalam berlatih bermain bola voli dalam
pembelajaran olahraga.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), yang rencananya akan dilakukan dalam 3 siklus.Dari
masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi.
a. Perencanaan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
meningkatkan prestasi bermain bola voli dengan menggunakan
bantuan bola gantung agar siswa lebih mudah dalam berlatih.
Sehingga siswa tidak mudah bosan, tidak terlalu kelelahan, dan tidak
membutuhkan terlalu banyak waktu untuk menguasai materi ini.
Adapun untuk pencapaian tujuan tersebut dilakukan perencanaan
untuk mengurangi masalah yang ada. Adapun dalam perencanaan ini
yang dilakukan adalah:
1) Menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3) Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses
pembelajaran yang relevan.
b. Pelaksanaan
Proses pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan di lapangan
sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
dibuat sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan,
inti, dan penutup.
c. Pengamatan
Pengamatan ini dilakukan oleh guru atau peneliti guna
mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam
upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam proses ini guru atau
peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan perubahan yang
terjadi dalam proses pembelajaran untuk kemudian dijadikan bahan
refleksi.
d. Refleksi
Dalam kegiatan refleksi guru mengadakan evaluasi dari data yang
telah diperoleh pada proses pelaksanaan dan kemudian memperbaiki
Berikut ini adalah gambaran rangkaian kegiatan dari setiap siklus:
Skema 1.1 MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan Refleksi
Perencanaan
Pelaksanaan
2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
1) Tempat Penelitian : Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh
2) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani dan Olahraga
3) Materi Pokok : Permainan Bola Voli
4) Kelas/ Semester : IV / 2
b. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada awal semester 2 tahun ajaran 2013/2014.
Siklus I dilaksanakan tanggal 23 Januari 2014.
Siklus II dilaksanakan tanggal 30 Januari 2014.
Siklus III dilaksanakan tanggal 06 Februari 2014.
c. Subjek Penelitian
Peserta didik kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh,
berjumlah 20 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan.
3. Instrumen Penelitian
a. Tes Praktik bermain bola voli dengan menggunakan aspek-aspek
indikator yang diharapkan.
b. Lembar Observasi dalam observasi ini yang diamati yaitu cara siswa
melakukan teknik dasar bermain bola voli dengan menggunakan
4. Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian
tindakan kelas ini yaitu:
a. Metode Observasi
Hal-hal yang dinilai dalam pengamatan adalah aktivitas siswa ketika
proses pembelajaran berlangsung yaitu sejauh mana keaktifan siswa
saat proses pembelajaran.
b. Mengadakan tes/evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik melalui
tes praktik.
5. Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan sebelumnya kemudian dianalisa dengan
menggunakan analisis deskriptif. Analisa deskriptif adalah suatu analisis
yang menggambarkan suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan analisa deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,
faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar
fenomena yang diselidiki. Kemudian kesimpulannya menggunakan
penghitungan dari statistik atau Persentase sebagai berikut (Sam’s,
Keterangan:
P : Persentase Xi : Jumlah skor maksimal
X : Jumlah skor jawaban
H. Sistematika Penulisan
Agar mudah dalam mengkaji isi skripsi hasil tindakan kelas ini,
penulis menguraikan sistematika pembahasan sebagai berikut;
BAB I : Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi
operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LandasanTeori
A. Per mainan Bola Voli
B. Prestasi
C. Metode Bola Gantung
D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
BAB III : Pelaksanan Penelitian
A. Subjek Penelitian
B. Deskripsi Persiklus
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Penelitian Siklus I
3. Hasil Penelitian Siklus III
B. Pembahasan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran permainan bola voli
1. Pembelajaran permainan bola voli bagi anak MI
Pembelajaran permainan bola voli bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah
adalah mempelajari hal-hal yang bersifat pengenalan dasar tentang teknik
dalam bermain bola voli. Materi yang diajarkan adalah mengenal peralatan
bola voli,melakukan servis bawah, servis atas, passing bawah, dan passing
atas.
2. Sejarah singkat permainan bola voli
Olahraga bola voli menurut Viera dan Ferguson (2004:1) sejarah
permainan bola voli adalah sebagai berikut:
Pada tahun 1985, William C. Morgan, seorang direktur YMCA di
Holyoke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan yang bernama
mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para pengusaha lokal
yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan
kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena
hanya membutuhkan sedikit keterampilan dasar, mudah dikuasai dalam
jangka waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain
dengan berbagai tingkat kebugaran. Permainan aslinya dahulu
menggunkan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket.
Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dala satu tim.
setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih
sesuai menjadi nama permainan ini mengingat cirri permainan ini yang
dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh
tanah (volleying). Dengan berkembangnya permainan ini, banyak terjadi
perubahan. Sebagai contoh adalah pukulan spike yang diperkenalkan oleh
orang Filipina.
3. Sejarah Bola Voli di Indonesia
Bola voli masuk ke Indonesia pada tahun 1928 yang dibawa oleh
serdadu-serdadu Belanda dan guru (pelatih) yang didatangkan dari
Belanda sewaktu mereka bertugas di Indonesia. Setelah Indonesia
merdeka, bekas Angkatan Perang Belanda yang bergabung dengan TNI,
ikut mempopulerkan bola voli.
Pada PON III tahun 1953 di Medan (Sumatra Utara), bola voli mulai
dipertandingkan.Pada tahun 1954, Surabaya dan Jakarta mulai membentuk
organisasi bola voli nasional, atas jasa Dr. Aziz Shaleh yang waktu itu
menjabat komisaris teknik KOI.
Setelah diadakan pertemuan IBVOS (Surabaya) dan PERVID
(Jakarta), bersepakat membentuk organisasi bola voli nasional. Dan pada
tanggal 22 Januari 1955 lahirlah Organisasi Persatuan Bola Volley Seluruh
Indonesia, yang disingkat dengan PBVSI dengan ketua W.J Latumeten.
Prestasi yang pernah dicapai Indonesia adalah Juara Asia dalam
Forces) 1 di Jakarta. Juara putra Sea Games XI di Manila, juara putri Sea
Games XII di Singapura.
4. Sarana dan prasarana bola voli
Permainan bola voli merupakan olahraga yang cukup sederhana
namun sangat digemari oleh banyak orang di seluruh negara di dunia.
Bahkan di Indonesia sendiri permainan bola voli sring dilombakan baik di
pelosok negeri sampai di kota-kota besar, mulai dari pertandingan tingkat
RT atau antar kelompok kecil sampai dengan tingkat nasional.
Dari kesederhanaan olahraga ini maka tidak terlalu banyak sarana
dan prasarana yang dibutuhkan dalam permainan bola voli. Berikut adalah
sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam permainan bola voli.
a. Bola
Berikut ketentuan bola voli. Bola harus terbuat dari bahan lunak
(lentur). Bentuknya bulat dengan di dalamnya terbuat dari bahan karet
atau sejenisnya.
Warna : suatu warna yang terang
Keliling : 65 sampai 67 cm.
Berat : 260 sampai 280 gram.
Gambar 2.1 Bola Voli. Wikipedia 2013
b. Lapangan Voli
Ukuran lapangan bola voli umum adalah 9 meter x 18 meter.
c. Net
Net dipasang di bagian tengah lapangan. Net ini berupa jaring dengan
lebar 1 meter dan panjang 9,5 meter.
Gambar 2.3 Net Lapangan Voli. Wikipedia 2013
5. Teknik-teknik dasar permainan bola voli
Sama seperti permainan pada umumnya, permainan bola voli juga
mempunyai teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemainnya. Teknik
dasar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Service bawah
b. Service atas
c. Passing bawah
d. Passing atas
e. Pukulan spike
f. Block/Membendung bola
Dari beberapa teknik dasar tersebut memiliki beragam kesulitan
dalam mempelajarinya. Salah satu kesulitan yang sering dihadapi oleh
dalam mengontrol bola sehingga bola terjatuh atau tidak dapat terarah.
Dalam kesulitannya ini siswa harus berulang kali mengejar bola kesana
kemari sehingga mereka cepat lelah dan bosan. Siswa harus dapat
menguasai teknik-teknik dasar dengan sebaik mungkin agar tidak
kewalahan ketika terjun dalam permainan atau dalam pertandingan. Dalam
permainan bola voli teknik dasar ini adalah modal dasar sebagai
pendukung dalam mengalahkan lawan bermain dengan teknik dan strategi
lain yang lebih sulit untuk dikuasai. Apabila mereka gagal dalam
mempelajari teknik dasar ini kemungkinan untuk berhasil bermain dengan
baik sangat kecil. Oleh karena itu sebagai seorang guru yang membimbing
siswa dalam berlatih teknik dasar ini kita harus benar-benar bekerja keras
untuk melatih teknik dasar dengan baik namun jangan sampai membuat
siswa tertekan, jenuh, serta terlalu lelah dalam berlatih. Karena semua itu
sangat berpengaruh terhadap minat dan semangat mereka dalam berlatih.
Memang tidak mudah bagi seorang guru untuk mewujudkan pembelajaran
yang demikian itu. Namun “tidak mudah” bukan berarti “tidak mungkin”.
Kata tersebut sangat tepat sebagai motivasi kita sebagai seorang guru.
Masih sangat banyak yang bisa kita lakukan agar siwa kita berprestasi
tanpa harus tertekan, jenuh yang berlebihan, serta terlalu kelelahan.
Misalnya dengan memilih atau mengkreasikan metode, strategi, serta
model pembelajaran yang beraneka ragam namun tepat guna untuk
mari kita kembangkan kreativitas untuk mendorong prestasi anak didik
kita.
a. Servis
Servis bola pada permainan bola voli adalah pukulan bola dari
salah satu pemain dari garis belakang lapangan untuk mengawali
permainan bola voli. Ketika seorang pemain melakukan servis maka
bola yang dipukul harus melewati net dan jatuh di dalam lapangan
lawan. Semakin keras pukulan yang dilakukan maka pemain lawan
semakin merasa kesulitan untuk menerima dan mengembalikan bola.
Macam servis dalam teknik dasar permainan bola voli di
Madrasah Ibtidaiyah ada 2 yaitu servis bawah dan servis atas dan
keduanya memiliki teknik tersendiri. Berikut adalah teknik melakukan
servis tersebut:
1) Servis bawah
Servis bawah adalah servis yang dilakukan dengan posisi
pukulan mengenai di bagian bawah bola. Lebih jelasnya cara
melakukan servis bawah adalah sebagai berikut:
a) Posisi kaki melangkah dengan kaki yang di depan adalah yang
berlawanan dengan tangan yang akan memukul bola;
b) Berat badan terbagi dengan seimbang;
c) Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah;
d) Tarik lengan tangan yang akan digunakan untuk memukul bola
e) Ketika hendak memukul bola pindahkan berat badan ke kaki
depan;
f) Ayunkan tanganmu dan pukullah bola dengan pergelangan
tangan terbuka (usahakan pergelangan tangan mengenai bagian
tengah belakang bola).
2) Servis atas
Selain servis bawah ada pula servis atas dan berikut
langkah-langkah melakukan servis atas:
Posisi kaki melangkah dengan kaki yang di depan adalah
yang berlawanan dengan tangan yang akan memukul bola;
a) Pegang bola sejajar dengan dada dengan telapak tangan
terbuka di bawah bola;
b) Pandangan ke arah bola;
c) Layangkan bola ke arah atas depan kepala;
d) Ayunkan lengan tangan ke belakang dengan sikut di atas dekat
telinga;
e) Pukul bola dengan tumit telapak tangan.
b. Passing bola
Passing bola adalah teknik yang digunakan oleh pemain untuk
mengoper bola. Biasanya passing bola dilakukan ketika bola bebas
yang datang dari lawan kemudian sengaja tidak langsung dikembalikan
teknik passing dalam teknik dasar permainan bola voli di Madrasah
Ibtidaiyah ada 2 yaitu passing bawah dan passing atas dan keduanya
memiliki teknik tersendiri. Berikut adalah teknik melakukan passing
tersebut:
1) Passing bawah
Passing adalah gerakan tangan saat menerima bola, menahan
bola, dan melambungkan bola kepada teman. Adapun cara
melakukan passing bawah adalah sebagai berikut:
a) Berdiri, dua kaki dibuka selebar bahu dan lutut ditekuk.
b) Pandangan mata tertuju ke arah bola.
c) Badan condong ke depan.
d) Tangan dirapatkan lurus ke depan
e) Pantulkan bola dengan pergelangan tangan menyentuh bola
f) Gerak tangan ke atas setinggi bahu;
Passing bawah ini dilakukan ketika bola datang dari lawan
setinggi net dan bola tersebut tepat mengarah kapada salah seorang
pemain. Para pemain lain dalam kelompok tersebut bersiap-siap
untuk melakukan penyerangan. Pemain yang akan menerima bola
tersebut membiarkan bola dari lawan bergerak ke bawah kemudian
menerima bola dengan passing bawah yang diarahkan kepada
temannya yang akan menyerang balik kepada lawan. Utamanya
passing ini di arahkan kepada penyerang namun terkadang terjadi
melakukan serangan. Untuk dapat bermain yang demikian itu,
maka pemain harus berlatih passing bawah sebaik mungkin agar
dapat menguasai bola dengan baik.
2) Passing Atas
Cara melakukan passing atas:
a) Berdiri, dua kaki dibuka selebar bahu dan salah satu kaki agak
ke depan.
b) Lutut dibengkokkan sedikit.
c) Jari-jari tangan dibuka di atas dahi dan sikut ditekuk.
d) Pandangan mata tertuju ke arah bola.
e) Bola menyentuh pada jari-jaritangan.
f) Jari-jari tangan mendorong bola.
g) Kedua lutut diluruskan sampai badan menjadi tegak.
Passing atas ini kegunaannya hampir sama dengan passing
bawah. Yang membedakan antara passing bawah dengan passing
atas adalah arah datangnya bola dari lawan. Passing atas digunakan
ketika arah datangnya bola dari lawan lebih tinggi namun masih
terjangkau dengan baik oleh pemain sehingga pemain dapat
mengoper bola kepada penyerang dengan menggunakan teknik
passing atas.
Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata
yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi
baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan
pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah
kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan
atau usaha”.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) “Prestasi adalah
hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Sedangkan
menurut W.S Winkel (1996:165) “Prestasi adalah bukti usaha yang telah
dicapai.
1. Berprestasi dalam bermain bola voli
Untuk mencapai prestasi yang baik dalam bermain bola voli tidak
semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa tahapan yang dapat
dilakukan dan harus memiliki semangat yang kuat untuk menjadi pemain
bola voli yang berprestasi baik.
Menurut Faruq (2009:14) Beberapa langkah untuk mancapai ke arah
prestasi yang lebih adalah pertama, harus berlatih dengan rajin, tekun dan
penuh kedisiplinan. Kedua, ikuti semua instruksi dari guru atau pelatih
dengan sebaik-baiknya. Ketiga, asah kemampuan diri dengan mengikuti
berbagai pertandingan yang ada baik di lingkungan sekolah atau di luar
lingkungan sekolah. Keempat, dukung dengan semangat bertanding yang
tinggi, haus akan prestasi. Kelima, kerja sama sebaik-baiknya dengan
karena permainan bola voli adalah permainan secara tim bukan
perorangan.
2. Perhatian dan motivasi
Menurut Gunarsa (2008:87) Perhatian adalah proses yang
mengarahkan kesadaran akan informasi menjadi sesuatu yang berfungsi
pada penginderaan. Karena itu, pada dasarnya, pemusatan perhatian
didahului oleh berbagai rangsang yang sampai pada alat-alat indera kita.
Pengertian Motivasi menurut Simandjuntak (1982:50) adalah
merupakan suatu tenaga (dorongan, alasan kemauan) dari dalam yang
menyebabkan kita berbuat/bertindak yang mana tindakan itu diarahkan
kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Perhatian dan motivasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran
karena tanpa perhatian pembelajaran tidak akan mungkin dapat
berlangsung dan begitu pula jika tanpa motivasi maka pembelajaran tidak
akan berhasil. Perhatian tidak selalu bersumber dari pengajar namun siswa
juga harus memberikan perhatiannya kepada pelajaran dan guru agar
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan harmonis serta dapat
mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Selain itu dalam pembelajaran
juga membutuhkan motivasi karena motivasi sangat erat hubungannya
dengan minat untuk mengikuti pembelajaran. Semakin besar motivasinya
maka semakin besar pula minat seseorang untuk mengikuti proses
guru dapat memberikan motivasi kepada siswa sehingga semangat belajar
siswa dapat terbangun. Dengan demikian proses pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik serta mendukung hasil yang dicapai dari
pembelajaran.
Perhatian orangtua kepada anak sangat dibutuhkan oleh anak karena
dengan perhatian tersebut anak lebih terarah dalam belajar. Orangtua yang
perhatian terhadap pendidikan anak akan selalu mendukung anaknya
dalam belajar. Dukungan yang diberikan dapat berupa dukungan materi
dan dukungan non materi. Dukungan materi berupa fasilitas belajar yang
di berikan kepada anaknya seperti buku, pensil, tas, dan lain-lain.
Dukungan materi diberikan orangtua kepada anak untuk menunjang proses
belajar anak. Sedangkan dukungan non materi dapat berupa perhatian lebih
yang diberikan orangtua kepada anak selain fasilitas fisik. Misalnya:
orangtua selalu mengingatkan anaknya untuk belajar, menemani dan
membimbing anaknya ketika belajar di rumah, dan lain-lain. Ketika anak
mendapatkan perhatian dan dukungan yang cukup dari orangtua maka
hasil belajarnya pun lebih baik.
3. Keaktifan
Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran akan menyebabkan
interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan sesama
siswa. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan
kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya
mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang
akan mengarah pada peningkatan prestasi.
Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah
satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa
dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti :
sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang
diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar,
dan lain sebagainya.
4. Keterlibatan langsung/Pengalaman
Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa diwajibkan untuk
mengikuti setiap kegiatan yang ada. Hal tersebut bermaksud agar siswa
dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik serta terlibat langsung
di dalam proses pembelajaran. Dengan demikian siswa tidak hanya unggul
dalam pemahaman teoritis namun juga mendapatkan berbagai pengalaman.
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap pengalaman adalah guru bagi
kehidupan. Jadi dengan banyaknya pengalaman yang diperoleh, siswa
diharapkan lebih pandai dan bijak dalam menjalani hidup.
5. Pengulangan
Berlatih adalah suatu proses dari tidak bisa menjadi bisa bahkan
menjadi terbiasa. Kita tidak mungkin dapat melakukan sesuatu hal yang
baru dengan baik hanya dengan satu kali melakukan hal tersebut. Karena
Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang lebih dominan
pada kegiatan berlatih jadi secara otomatis siswa harus melakukan
pengulangan agar dapat melakukan gerakan dan teknik olahraga dengan
baik. Kecenderungan siswa ketika harus melakukan pengulangan
berkali-kali adalah mereka cepat bosan bahkan orang dewasa pun juga demikian.
Untuk mengantisipasi kebosanan tersebut hendaknya dalam pembelajaran
diciptakan suasana belajar dan berlatih yang menyenangkan. Siswa yang
merasa senang ketika berlatih secara otomatis tidak akan mudah bosan
meski harus melakukan sesuatu berulang-ulang dalam berlatih.
6. Tantangan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai yang disebut dengan
tantangan. Mulai dari tantangan yang mudah sampai dengan tantangan
yang sangat sulit bahkan menakutkan untuk dilalui.Semua tergantung pada
diri kita masing-masing. Jika kita mau berusaha untuk menghadapi
tantangan maka cepat atau lambat tantangan apa pun itu pasti dapat
dilewati.
Ketika siswa berada di sekolah sering sekali mendapatkan tantangan.
Mulai dari tantangan yang diberikan oleh guru ketika proses pembelajaran
seperti pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun tantangan dari luar
seperti dari teman bermain atau yang lainnya. Tantangan yang beraneka
ragam dan sering mereka hadapi dapat memberikan pengalaman kepada
Dalam situasi yang sedang dihadapkan pada tantangan yang berat
seseorang harus memiliki ketangguhan mental. Khususnya dalam berlatih
ataupun bertanding dalam olahraga, ketangguhan mental harus benar-benar
ditanamkan dalam pribadi siswa agar siswa tidak mudah menyerah seperti
yang dikemukakan Gunarsa (2008:113) “seorang atlet dengan mental yang
tangguh akan memperlihatkan kegigihan yang luar biasa meskipun secara
objektif atau secara alami sudah tidak ada harapan untuk memenangkan
pertandingan lagi. Dalam keadaan seperti ini, justru sering kali muncul
semacam kekuatan baru yang didasari oleh adanya ketangguhan mental
untuk terus berupaya bermain sebaik-baiknya.”
Jadi dengan ketangguhan mental siswa tetap gigih meski
menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Dengan demikian siswa
dapat manggapai prestasinya sebaik mungkin.
7. Minat
Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan berbuat
sesuatu (Sriyanti, 2010:8). Dari pengertian tersebut diharapkan siswa dapat
memiliki minat yang lebih untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes
sehingga cenderung lebih semangat dalam proses pembelajaran.
8. Bakat
Definisi bakat mengandung 2 unsur penting: bawaan dan latihan.
Bakat bawaan adalah anugerah dari Tuhan. Namun bakat juga dapat
dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas,
dan tanggung jawab.
Menurut Sriyanti (2003:8),”Bakat merupakan kemampuan potensial
pada anak, yang akan menjadi aktual jika sudah melalui proses
belajar/latihan. Dengan adanya bakat membuat anak hanya memerlukan
waktu sedikit dalam menyelesaikan sesuatu”.
C. Metode Bantuan Bola Gantung
Pengertian bola menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah “benda
bulat yg dibuat dr karet dsb untuk bermain-main”.
Pengertian menggantung menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah
“mengaitkan pd sesuatu yg tinggi sehingga tidak menjejak tanah (dasar,
lantai, dsb)”.
Dari pengertian kata tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian bola
gantung adalah benda bulat yang terbuat dari karet (bola) yang dikaitkan pada
suatu tiang sehingga bola tersebut tidak menyentuh lantai. Metode bantuan
bola gantung merupakan suatu innovasi untuk menyampaikan materi bermain
bola voli dimana siswa sering kali mengalami kesulitan dalam mengontrol
bola. Dengan metode ini guru berupaya mengatasi kesulitan tersebut dengan
mengaitkan bola menggunakan tali pada sebuah tiang menyerupai gawang
sepak bola agar bola lebih mudah di kendalikan siswa ketika berlatih.
Pengertian KKM “ KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria
paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan”.
(http://sang-aktor.blogspot.com/2013/08/kkm-pengertian-11.html).
KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
KKM ditetapkan oleh forum KKG/Guru sekolah
KKM dinyatakan dalam bentuk persentase berkisar antara 0 – 100
Kriteria ditetapkan untuk masing-masing indikator idealnya berkisar 75 %
Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kriteria ideal
Dalam menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan
rata-rata peserta didik, kompleksitas indikator dan kemampuan sumber
daya pendukung.
KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang dipilih sekolah
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian : Madrasah Ibtidaiyah Dukuh Kec. Sidomukti Kota
Salatiga
Alamat Penelitian : Desa Krajan Jln. Wisnu No.04 Kel. Dukuh Kec.
Sidomukti Kota Salatiga
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK)
Materi Pokok : Permainan Bola Voli
Kelas/Semester : IV /1
2. Waktu Penelitian
Siklus I dilaksanakan tanggal 23 Januari 2014.
Siklus II dilaksanakan tanggal 30 Januari 2014.
Siklus III dilaksanakan tanggal 06 Februari 2014.
3. Karakteristik Siswa
Siswa yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas IV yang
berjumlah 20 siswa, terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan. Adapun
Tabel 3.1 Daftar nama siswa
L P
1 Danu Setiawan Salatiga, 20 Januari 2001 √
2 Riyanti Salatiga, 21 Agustus 2001 √ 3 Zidan Ahmad Salatiga, 13 September 2003 √
4 M. Arif Setiawan Salatiga, 13 Juli 2003 √ 5 Galih Prasetyo Salatiga, 8 Desember 2003 √
6 Ananda Suci Tatala S. Salatiga, 17 Oktober 2004 √ 7 Toni Yoga Prasetyadi Salatiga, 3 November 2003 √
8 Choirul Imam Mubarok Salatiga, 6 Juli 2004 √
9 Diah Wahyu Ardani Salatiga, 14 Juni 2004 √ 10 Aditya Risky Maulana Salatiga, 14 Januari 2003 √
11 Husna Amalia Salsabila Salatiga, 14 Oktober 2004 √ 12 Muhammad Luthfinda Salatiga, 24 Oktober 2003 √
13 Misbakhul Munir Salatiga, 3 Oktober 2003 √
14 Sutrisni Salatiga, 19 Agustus 2003 √ 15 Intan Zakiyah Salatiga, 1 Juni 2003 √
16 Aisyah Salatiga, 2 Juli 2003 √
17 Atek Catur Salatiga, 27 Januari 2003 √ 18 Muhammad Dwi Apriyanto Salatiga, 18 April 2004 √
19 Nadya Pramesti Salatiga, 17 Januari 2003 √ 20 Prestiano Rangga Digda Surakarta, 09 Juni 2004 √
Nama Siswa
No. Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin
B. Deskripsi Persiklus
Pembelajaran awal pada penelitian ini dilakukan pada hari Kamis, 23
Januari 2014. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, direncanakan 3 siklus.
Setiap siklus terdiri dari 3 jam pelajaran dimana 1 jam pelajarannya adalah 35
menit. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu planning (perencanaan), acting
(pelaksanaan), observing (pengamatan), dan reflecting (refleksi).
1. Deskripsi Siklus 1
a. Planning (Perencanaan)
Perbaikan yang dilakukan pada siklus 1 adalah menjelaskan
kembali materi dasar bermain bola voli serta mempraktikkannya.
mendemonstrasikannya terlebih dahlu sehingga siswa dapat melihat
gerakan guru ketika mendemonstrasikan. Adapun tindakan yang
direncanakan adalah :
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk
siklus I.
2) Menyiapkan alat peraga.
3) Menyiapkan sumber belajar.
4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.
b. Acting (Pelaksanaan)
Tindakan perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan sesuai
jadwal pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh, Kec.
Sidomukti, Kota Salatiga. Kelas IV terjadwal untuk pelajaran PJOK
adalah setiap hari Kamis. Maka perbaikan pembelajaran siklus
dilakukan mulai pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 pukul 07.45
WIB/09.30 WIB. (jadwal pelajaran terlampir). Adapun
pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Guru menjelaskan materi dengan memperlihatkan gambar serta
mendemonstrasikan cara melakukan service bawah.
2) Guru menjelaskan dengan memperlihatkan gambar serta
mendemonstrasikan cara melakukan service atas.
4) Kelompok 1 mempraktikkan gerakan service bawah dengan
bantuan bola gantung secara bergantian antar teman dalam
kelompok tersebut.
5) Kelompok 2 mempraktikkan gerakan service atas dengan bantuan
bola gantung secara bergantian antar teman dalam kelompok
tersebut.
6) Setelah dalam kelompok semua selesai kemudian bergantian
kelompok 1 melakukan service atas dan kelompok 2 melakukan
service bawah dengan bantuan bola gangtung.
7) Guru mengamati ketika siswa mempraktikkan service dengan
bantuan bola gantung.
8) Guru memberikan pengarahan ketika masih ada siswa yang masih
belum benar dalam melakukan service dengan bantuan bola
gantung.
9) Setelah semua selesai guru memberi tugas kepada siswa untuk
melakukan service bawah dan service atas tanpa bantua bola
gantung.
10)Guru mengadakan tes praktik untuk mengetahui hasil yang dicapai
siswa setelah diadakan praktik sebelumnya.
11)Guru menilai dan menganalisis hasil tes.
c. Observing (Pengamatan)
Pada kegiatan pengamatan ini, guru melakukan pengamatan
terhadap proses perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung
(lembar pengamatan terlampir). Adapun pengamatan yang dilakukan
dalam siklus ini sebagai berikut:
1) Siswa ketika melakukan service bawah terlihat gugup
2) Posisi kaki masih salah
3) Posisi tangan yang mengenai bola belum tepat
4) Ayunan tangan tidak keras
5) Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan dari
guru.
6)Siswa banyak yang tidak merespon pertanyaan dari guru
d. Reflecting (Refleksi)
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan
menganalisa hasil pengamatan dan hasil praktik yang dicapai siswa,
guru mengadakan refleksi diri dan merencanakan tindak lanjut
perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Hal- hal yang perlu
diperbaiki adalah sebagai berikut:
1) Memotivasi siswa agar tidak gugup
2) Membimbing siswa dengan gerakan lambat agar siswa tidak salah
dalam memukul bola
3) Membimbing siswa dengan membenarkan posisi tubuh ketika
4) Mengadakan tanya jawab seputar materi sebelum melakukan
praktik agar siswa benar-benar paham.
5) Memaksimalkan pengelolaan kelas
Dari kegiatan pembelajaran pada siklus I belum sesuai dengan
indikator kinerja yang diharapkan.
2. Deskripsi Siklus II
a. Planning (Perencanaan)
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus 2 ini, penulis
mengadakan sedikit perubahan yaitu pada pengelolaan kelas,
pengelolaan waktu dan penugasan dalam kelompok agar pembelajaran
lebih efektif dan efisien. Materi yang dibahas dalam siklus ini, adalah
melakukan passing bawah dengan bantuan bola gantung. Adapun
perencanaan dalam siklus 2 ini, sebagai berikut:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk
siklus II.
2) Menyiapkan alat peraga.
3) Menyiapkan sumber belajar.
4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.
b. Acting (Pelaksanaan)
Tindakan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan sesuai
jadwal pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh, Kec.
dilakukan mulai pada hari Kamis tanggal 30 Januari 2014 pukul 07.45
WIB/09.30 WIB. (jadwal pelajaran terlampir).
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan dengan memperlihatkan gambar serta
mendemonstrasikan cara melakukan passing bawah.
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa apabila ingin bertanya
seputar materi yang dijelaskan dan kemudian menjawab dengan
jelas pertanyaan siswa.
3) Membagi kelas menjadi 2 kelompok.
4) Siswa dari kelompok 1 mempraktikkan gerakan passing bawah
dengan bantuan bola gantung selama 2 menit.
5) Siswa dari kelompok 2 mendapat tugas untuk menghitung berapa
banyak passing bawah yang dilakukan oleh rekannya dari
kelompok 1.
6) Siswa dari kelompok 1 mempraktikkan gerakan passing bawah
dengan bantuan bola gantung selama 2 menit.
7) Siswa dari kelompok 1 mendapat tugas untuk menghitung berapa
banyak passing bawah yang dilakukan oleh rekannya dari
kelompok 2.
8) Guru mengamati ketika siswa mempraktikkan passing bawah
9) Guru memberikan pengarahan ketika masih ada siswa yang masih
belum benar dalam melakukan passing bawah dengan bantuan
bola gantung.
10) Setelah semua selesai guru memberi tugas kepada siswa untuk
melakukan passing bawah tanpa bantuan bola gantung.
11) Guru mengadakan tes praktik untuk mengetahui hasil yang
dicapai siswa setelah diadakan praktik sebelumnya.
12) Guru menilai dan menganalisis hasil tes.
13) Guru mengadakan tindak lanjut.
c. Observing (Pengamatan)
Pada kegiatan pengamatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus II ini, guru melakukan pengamatan terhadap proses perbaikan
pembelajaran yang sedang berlangsung (lembar pengamatan
terlampir). Adapun pengamatan yang dilakukan dalam siklus ini
sebagai berikut:
1) Posisi tangan masih salah
2) Tinggi bola yang digantung tidak sesuai dengan postur tubuh
antara 1 siswa dengan siswa yang lain
3) Siswa masih banyak yang tidak aktif dalam mengikuti
pembelajaran.
4) Siswa kurang percaya diri
d. Reflecting (Refleksi)
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan
menganalisa hasil pengamatan dan hasil praktik yang dicapai siswa,
guru mengadakan refleksi diri dan merencanakan tindak lanjut
perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus III. Hal- hal yang perlu
diperbaiki adalah sebagai berikut:
1) Membimbing siswa dengan membenarkan posisi tubuh ketika
melakukan gerakan yang diajarkan.
2) Mengatur tinggi bola sesuai postur tubuh siswa.
3) Memberi peringatan kepada siswa yang tidak aktif
4) Memberi apresiasi kepada siswa agar siswa percaya diri
5) Mengganti tali yang semula dari tali rafia menjadi tali setring.
Hasil dari tes praktik siklus II sudah sesuai dengan indikator
kinerja.
3. Deskripsi Siklus 3
a. Planning (Perencanaan)
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus 3 ini, guru lebih
detail dalam menjelaskan tata cara passing atas karena pada materi
teknik dasar bermain bola voli, materi passing atas ini paling sulit
dikuasai oleh siswa. Adapun perencanaan dalam siklus 3 ini, sebagai
berikut:
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk
2) Menyiapkan alat peraga.
3) Menyiapkan sumber belajar.
4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.
b. Acting (Pelaksanaan)
Tindakan perbaikan pembelajaran siklus III dilaksanakan sesuai
jadwal pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh, Kec.
Sidomukti, Kota Salatiga. Kelas IV terjadwal untuk pelajaran PJOK
adalah setiap hari Kamis. Maka perbaikan pembelajaran siklus
dilakukan mulai pada hari Kamis tanggal 06 Februari 2014 pukul
07.45 WIB/09.30 WIB. (jadwal pelajaran terlampir).
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus III dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Guru menjelaskan dengan memperlihatkan gambar serta
mendemonstrasikan cara melakukan passing atas.
2) Guru memberi kesempatan kepada siswa apabila ingin bertanya
seputar materi yang dijelaskan dan kemudian menjawab dengan
jelas pertanyaan siswa.
3) Guru bertanya tetang seputar materi yang dijelaskan kepada siswa
untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa agar tidak terlalu
kesulitan ketika melakukan passing atas.
4) Membagi kelas menjadi 2 kelompok.
6) Siswa dari kelompok 2 mendapat tugas untuk menghitung berapa
banyak passing atas yang dilakukan oleh rekannya dari
kelompok 1.
7) Siswa dari kelompok 2 mempraktikkan gerakan passing atas
dengan bantuan bola gantung selama 2 menit.
8) Siswa dari kelompok 1 mendapat tugas untuk menghitung berapa
banyak passing atas yang dilakukan oleh rekannya dari
kelompok 2.
9) Guru mengamati ketika siswa mempraktikkan passing dengan
bantuan bola gantung.
10)Guru memberikan pengarahan ketika masih ada siswa yang masih
belum benar dalam melakukan passing atas dengan bantuan bola
gantung.
11)Setelah semua selesai guru memberi tugas kepada siswa untuk
melakukan passing atas tanpa bantuan bola gantung.
12)Guru mengadakan tes praktik untuk mengetahui hasil yang
dicapai siswa setelah diadakan praktik sebelumnya.
13)Guru menilai dan menganalisis hasil tes.
14)Guru mengadakan tindak lanjut.
c. Observasing (Pengamatan)
Pada kegiatan pengamatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran
siklus III ini, guru melakukan pengamatan terhadap proses perbaikan
terlampir). Adapun pengamatan yang dilakukan dalam siklus ini
sebagai berikut:
1) Siswa mengalami peningkatan dalam menjawab pertanyaan.
2) Siswa aktif dalam pembelajaran dan kelompok
d. Reflecting (Refleksi)
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III dan
menganalisa hasil pengamatan dan hasil dari nilai tes praktik, penulis
membuat kesimpulan dari seluruh rangkaian kegiatan perbaikan
bermain bola voli yang dilakukan dengan bantuan bola gantung. Hasil
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah
dilaksanakan dalam siklus I, siklus II, dan siklus III , penulis melakukan
analisa data dan refleksi diri. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut :
1. Hasil Penelitian Siklus I
a. Hasil Tes
Pada saat pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, guru
menjelaskan kembali teknik melakukan service bawah dan service atas
agar siswa mengingat kembali teori yang pernah disampaikan
sebelumnya. Ketika menjelaskan guru juga mendemonstrasikan di
depan siswa agar siswa memiliki gambaran bagaimana cara melakukan
service bawah dan service atas dengan baik.
Setelah penjelasan teori selesai, guru berupaya melaksanakan
perbaikan pembelajaran dalam siklus I. Kegiatan perbaikan
pembelajaran dilakukan dengan mempraktikkan service bawah dan
service atas dengan bantuan bola gantung. Siswa mempraktikkan
service bawah dan service atas secara bergantian berdasarkan
bimbingan guru.
Perbaikan pembelajaran siklus I ini diakhiri dengan melakukan
praktik service bawah dan service atas dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.1 Nilai hasil belajar siswa
No. Nama Siswa Nilai
Pada pelaksananaan pembelajaran service bawah siswa yang
siswa. Hal ini dikarenakan ada beberapa kendala yang dihadapi ketika
proses pembelajaran sebagai berikut:
1) Siswa ketika melakukan service bawah terlihat gugup
2) Posisi kaki masih salah
3) Posisi tangan yang mengenai bola belum tepat
4) Ayunan tangan tidak keras
5) Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan dari
guru.
6) Siswa banyak yang tidak merespon pertanyaan dari guru.
Tabel 4.2 Nilai hasi belajar siswa
18. Muhammad Dwi Apriyanto 58 - -
19. Nadya Pramesti 68 - -
20. Prestiano Rangga Digda 80 √ √
JUMLAH 1274
45% 30%
RATA-RATA 63,7
Pada pelaksananaan pembelajaran service bawah siswa yang
memenuhi target KKM individu hanya sebesar 55% atau sebanyak 11
siswa. Hal ini dikarenakan ada beberapa kendala yang dihadapi ketika
proses pembelajaran sebagai berikut:
1) Siswa ketika melakukan service bawah terlihat gugup
2) Posisi kaki masih salah
3) Posisi tangan yang mengenai bola belum tepat
4) Ayunan tangan tidak keras
5) Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan dari
guru.
6) Siswa banyak yang tidak merespon pertanyaan dari guru.
Dari beberapa kenda tersebut guru mengadakan refleksi untuk
memperbaikinya pada siklus II sabagai berikut:
1) Memotivasi siswa agar tidak gugup
2) Membimbing siswa dengan gerakan lambat agar siswa tidak salah
dalam memukul bola
3) Membimbing siswa dengan membenarkan posisi tubuh ketika
4) Mengadakan tanya jawab seputar materi sebelum melakukan
praktik agar siswa benar-benar paham.
5) Memaksimalkan pengelolaan kelas
Tabel 4.3 Data Hasil Evaluasi pada Siklus I
Siswa
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa kemampuan siswa
selama proses pembelajaran service bola voli masih kurang maksimal.
Persentase hasil pembelajaran siswa pada teknik dasar service bawah dan
11,67 % atau 2 siswa yang mencapai baik dan 3,33 % atau 1 siswa yang
baik sekali . Hal ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran
service bawah dan service atas bola voli di siklus 1 belum maksimal.
Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran
service bawah dan service atas bola voli menggunakan bantuan bola
gantung, sebagai berikut:
Tabel 4.4 Angket respon siswa
No. Indikator pernyataan
Jumlah jawaban Ya Tidak
1. Siswa senang dengan pembelajaran yang dilakukan 20 0
2. Siswa tidak menemukan permasalahan dalam pembelajaran 15 5
3. Siswa merasa terbantu dengan posisi bola yang digantung 19 1
4. Siswa tidak terlalu lelah dan bosan ketika pembelajaran 16 4
5. Siswa dapat memahami tekhnik dasar service bawah dan
service atas dengan baik 15 5
6. Siswa bersedia mengikuti pembelajaran yang sama 20 0
Persentase (%) 87,5 12,5
Sesuai hasil penelitian angket di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran service bawah dan service atas dengan bantuan bola
gantung, ternyata mendapat tanggapan/respon yang baik. Hal ini
ditunjukkan banyaknya siswa yang merespon baik semua pertanyaan
yang diberikan, yaitu sebesar 87,5 %.
Dari seluruh hasil penelitian pada siklus I selama 3 jam mata
Tabel 4.5 Hasil keseluruhan penelitian siklus I
Terlihat ada peningkatan dari pra siklus ke siklus 1 akan tetapi peneliti
belum merasakan peningkatan yang signifikan, karena hal tersebut belum
memenuhi standar nilai rata-rata kelas yang ditentukan sehingga perlu
dilanjutkan perbaikan pada siklus II. Pada perbaikan siklus II
pembelajaran dengan bantuan bola gantung tetap dilaksanakan untuk
materi passing bawah.
2. Hasil Penelitian Siklus II
Pada tanggal 30 Januari 2014 penelitian kembali dilaksanakan.
Pada pertemuan kali ini materi pembelajarannya adalah passing bawah.
Siklus 2 ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 3 jam
pelajaran yaitu selama (3 x 35 menit) yang diikuti 20 siswa kelas IV di
Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.
Tabel 4.6 Nilai hasil belajar siswa
Pada pelaksananaan pembelajaran passing bawah siswa yang
memenuhi target KKM individu hanya sebesar 75% atau sebanyak 15
siswa. Hal ini dikarenakan ada beberapa kendala yang dihadapi ketika
proses pembelajaran sebagai berikut:
1) Posisi tangan masih salah
2) Tinggi bola yang digantung tidak sesuai dengan postur tubuh