• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 20132014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 20132014"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI

DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA

KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF

DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

EKO PURNO AMINOTO

NIM 11509054

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI

DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA

KELAS IV DI MADRASA

H IBTIDAIYAH MA’ARIF

DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

EKO PURNO AMINOTO

NIM 11509054

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

IBTIDAIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING9

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara :

Nama : Eko Purno Aminoto

NIM : 11509054

Jurusan : Tarbiyah

Program Syudi : PGMI

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI

DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA

KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH

KOTA SALATIGA TAHUN 2013/2014

Telah kami setujui untuk dimunaqasahkan.

Salatiga, 12 Maret 2014

Pembimbing

Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd

(5)

SKRIPSI

PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI DENGAN

BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV DI

MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA

TAHUN 2013/2014

DISUSUN OLEH

EKO PURNO AMINOTO

NIM : 11509054

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 5 April 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1

Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Suwardi, M.Pd.

________________

Sekretaris Penguji : Eni Titikusumawati, S.Pd., M.Pd. ________________

Penguji I : Dra. Sri Suparwi, M.A. ________________

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Eko Purno Aminoto

NIM : 11509054

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis dari orang lain. Pendapat atau temuan dari orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 12 Maret 2014

Yang menyatakan,

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Mensana In Corpore Sano

Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang terkasih berikut :

(8)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillahirobbil’alamiin penulis panjatkan kepada Allah SWT sebagai wujud syukur atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam penulis sanjungkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan kita semua serta selalu kita nantikan syafaatnya ketika ita hidup di dunia sampai yaumul akhir.amin.

Skripsi yang berjudul : PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA VOLI DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA TAHUN 2013/2014 ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan kita semua.

Selama proses penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir tentunya penulis mengalaami berbagai kendala. Namun, berkat bimbingan, arahan, serta dorongan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku ketua STAIN Salatiga

2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dengan sangat sabar dan penuh motivasi, sehingga skripsi ini bisa terwujud dengan baik.

(9)

4. Bapak Muhahmmad Muzaki, S.PdI selaku Kepala sekolah Madrasah Ibtidaiyah

Ma’arif Dukuh yang berkenan memberikan ijin waktu dan tempat untuk

melangsungkan penelitian di sekolah tersebut serta selalu memberikan dukungan dan motivasi sehingga penelitian dapat berjalan lancar.

5. Teman-teman guru di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh yang selalu mendukung, memotivasi, dan telah banyak membantu penulis setiap menghadapi kesulitan.

6. Kedua orang tua, nenek dan semua keluarga penulis yang selalu mendo’akan dan memberikan dukungan moral, material, serta finansial sehingga penulis semangat untuk menuntut ilmu.

7. Teman-teman di kelas PGMI B yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala amal baik tersebut dapat diterima oleh Allah SWT dan mendapat pahala yang sepantasnya. Tentunya dalam menulis skripsi ini penulis masih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis, untuk itu penulis berharap sumbang saran dan kritik yang membangun sebagai acuan penyempurnaan skripsi ini, atau karya berikutnya.

Salatiga, 12 Maret 2014

Penulis

(10)

ABSTRAK

Purno, Aminoto Eko. 2014. Peningkatan Prestasi Bermain Bola Voli Dengan Bantuan Bola Gantung Pada Siswa Kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Kota Salatiga Tahun 2013/2014.

Kata Kunci : Prestasi, Bermain Bola Voli, Bantuan Bola Gantung

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi bermain bola voli dengan bantuan bola gantung pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh KotaSalatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) apakah dengan bantuan bola gantung dapat meningkatkan prestasi bermain bola voli pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Koa Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?

Dari permasalahan tersebut, maka penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Adapun langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa (1) ketuntasan belajar siswa sebelum diadakannya perbaikan pembelajaran menunjukkan 60% dari jumlah siswa hasil test masih dibawah KKM, (2) kelebihan penggunaan bantuan bola gantung untuk pembelajaran permainanbola voli sudah sangat tepat, siswa dapat bermain bola voli dengan baik, dan (3) dengan berbagai kelebbihan dari penggunaan bantuan bola gantung tersebut dapat meningkatkan prestasi bermain bola voli pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Kota Salatiga.

(11)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

JUDUL ... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI ... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR SKEMA ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

Latar Belakang Masalah ... 1

Rumusan Masalah ... 4

Tujuan Penelitian ... 4

Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 5

Manfaat Penelitian ... 5

Definisi Operasional ... 6

(12)

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 14

Pembelajaran Permainan Bola Voli ... 14

Definisi Prestasi ... 24

Metode Bantuan Bola Gantung ... 30

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ... 31

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 32

Subjek Penelitian ... 32

Deskripsi Persiklus ... 33

1. Deskripsi Siklus I ... 33

2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 37

3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

Hasil Penelitian ... 44

Pembahasan ... 60

BAB V PENUTUP ... 68

Kesimpulan ... 68

Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar nama siswa ... 33

Tabel 4.1 Nilai hasil belajar siswa ... 45

Tabel 4.2 Nilai hasil belajar siswa ... 46

Tabel 4.3 Data hasil evaluasi pada Sikus I ... 48

Tabel 4.4 Angket respon siswa ... 50

Tabel 4.5 Hasil kesluruhan penelitian Siklus I ... 51

Tabel 4.6 Nilai hasil belajar siswa ... 52

Tabel 4.7 Data hasil evaluasi pada Siklus II ... 53

Tabel 4.8 Angket respon siswa ... 54

Tabel 4.9 Hasil keseluruhan penelitian Siklus II ... 55

Tabel 4.10 Nilai hasil belajar ... 56

Tabel 4.11 Data hasil evaluasi ada Siklus III ... 57

Tabel 4.12 Angket respon siswa ... 58

Tabel 4.13 Hasil keseluruha Siklus III ... 59

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bola Voli ... 17

Gambar 2.2 Lapangan Voli ... 17

Gambar 2.3 Net Lapangan Voli ... 18

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa ... 61

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Belajar Siswa ... 63

(15)

DAFTAR SKEMA

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 2: Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3: Nota Pembimbing

Lampiran 4: Surat Keterangan telah melaksanakan penelitian

Lampiran 5: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 6: Jadwal Pelajaran

Lampiran 7: Angket Respon Siswa Siklus I, II, III

Lampiran 8: Lembar Pengamatan

Lam piran 9: Lembar Penilaian Rekan Sejawat

Lampiran 10: Foto Dokumentasi

(17)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkaitan dengan pengertian olahraga dan pendidikan olahraga,

Wirjasantosa (1985: 21) menyatakan sebagai berikut.

“olahraga” berarti memperkembangkan memasak, mematangkan, menyiapkan manusia sedemikian rupa, sehingga dapat melaksanakan gerakan-gerakan dengan efektif dan efisien. Istilah olahraga disini mengandung arti tugas mendidik (unsur pendidikan). Tidak mungkin mendewasakan raga saja sebab manusia adalah kesatuan jiwa raga yang tak dapat dipisahkan. Dengan awalan ke dan akhiran an berarti mencakup segala hal yang berhubungan dengan olahraga. Dalam hal ini “keolahragaan” diartikan suatu rentetan kegiatan-kegiatan atau gerakan-gerakan manusia, Berdasarkan tujuan-tujuan pendidikan dan kesehatan dengan mempergunakan aktivitas dan gerakan jasmaniah untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan jasmaniah, rohaniah, mental, intelek, keindahan dan sosial seseorang.

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa dalam proses pendidikan

olahraga melibatkan fisik dan non fisik dalam pelaksanaannya serta memiliki

tujuan untuk meningkatkan kemampuan banyak hal. Meskipun olahraga lebih

banyak menggunakan aktivitas fisik namun tujuannya tidak hanya melatih

fisik. Seperti yang dikemukakan oleh Wirjasantosa di atas bahwa tujuannya

selain melatih kemampuan jasmaniah juga melatih kamampuan rohaniah,

mental, intelek, keindahan, serta sosial.

Pendidikan Olahraga atau yang saat ini kita kenal dengan pendidikan

jasmani merupakan suatu mata pelajaran yang tidak kalah penting dengan

(18)

membutuhkan pengetahuan secara teoritis serta teknik yang berbagai macam

siswa juga membutuhkan tenaga dan keterampilan yang mumpuni untuk

dapat memperoleh prestasi yang terbaik. Berkenaan dengan hal tersebut maka

pelatihan dasar harus dikuasai sebaik mungkin.

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani adalah merupakan mata pelajaran

yang menyehatkan dan sangat dibutuhkan oleh anak pada masa pertumbuhan

seperti di Madrasah Ibtidaiyah. Karena dengan banyak melakukan kegiatan

fisik yang mendukung pertumbuhannya anak dapat tumbuh maksimal dan

tubuh terlihat bugar. Namun dalam olahraga memerlukan sarana dan

prasarana yang harus di penuhi. Mulai dari sarana dan prasarana yang

sederhana dan murah hingga yang serba mahal, namun semua itu tergantung

dari jenis cabang olahraga yang dilakukan.

Terpenuhinya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran

Pendidikan Jasmani tidak dapat dijadikan jaminan terhadap prestasi siswa

meskipun sarana dan prasarana itu adalah kebutuhan yang sangat dominan

dalam pendidikan jasmani. Sarana dan prasarana telah terpenuhi dengan baik

namun sering sekali dijumpai siswa yang tidak semangat dan menganggap

pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang membosankan dan

melelahkan sehingga kurang diminati oleh siswa. Rasa bosan yang dialami

oleh siswa bukan tanpa alasan. Sering kali mereka bosan karena mereka

mememui kesulitan dalam berlatih. Contohnya adalah dalam permainan bola

voli siswa di Madrasah Ibtidaiyah sering mengalami kesulitan sebagai

(19)

1. Kesulitan ketika melakukan service

Ketika berlatih melakukan service bola tidak terarah dan sering

pula pukulan tangan meleset sehingga bola terjatuh dan siswa harus

berulang kali mengejar dan mengambil bola. Kejadian tersebut membuat

mereka cepat bosan dan cepat lelah.

2. Kesulitan ketika melakukan passing

Ketika berlatih passing siswa di Madrasah Ibtidaiyah cenderung

kesulitan sehingga bola sulit dikendalikan dan kemudian bola terjatuh

sehingga siswa harus berulang kali mengejar dan mengambil bola dan hal

itu membuat mereka cepat bosan dan cepat lelah.

Sebagai guru Pendidikan Jasmani harus mengupayakan agar masalah

tersebut dapat diatasi serta dapat menambah semangat dan minat siswa

menjadi bertambah besar demi meningkatkan prestasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran pendidikan jasmani yang dalam bahasan kali ini adalah tentang

berlatih teknik dasar dalam permainan bola voli. Mata pelajaran pendidikan

jasmani mempunyai alokasi waktu yang terbatas dalam satu minggunya.

Untuk itu guru harus menemukan innovasi yang efektif dan kreatif serta

menyenangkan bagi siswa sehingga siswa lebih cepat menguasai materi

namun tetap merasa senang.

Kenyataan yang ditemukan pada hasil penilaian siswa kelas IV di

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh setelah pembelajaran permainan bola

(20)

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) pada mata pelajaran pendidikan jasmani

sekolah tersebut adalah 70 sehingga dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50 %

siswanya mendapatkan hasil di bawah KKM yang telah ditentukan.

Dari uraian masalah yang ada maka peneliti ingin memberikan

metode yang sederhana namun lebih efektif dan menyenangkan malalui

penelitian yang berjudul : PENINGKATAN PRESTASI BERMAIN BOLA

VOLI DENGAN BANTUAN BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS IV

DI MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF DUKUH KOTA SALATIGA

TAHUN 2013/2014.

B. Rumusan masalah

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka rumusan

masalahnya:

Apakah dengan bantuan bola gantung dapat meningkatkan prestasi bermain

bola voli pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh kota

Salatiga Tahun 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan prestasi bermain bola voli

dengan bantuan bola gantung pada siswa kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah

(21)

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Menurut maknanya dalam suatu penelitian hipotesa merupakan

“jawaban sementara” atau kesimpulan yang diambil untuk menjawab

permasalahan yang diajukan dalam penelitian (Mardalis, 1995: 48).

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan bantuan

bola gantung dapat meningkatkan prestasi bermain bola voli pada siswa

kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh kota Salatiga Tahun

2013/2014.

2. Indikator keberhasilan

Penelitian yang baik harus memiliki indikator keberhasilan untuk

dijadikan alat ukur dalam menentukan keberhasilan penelitian. Indikator

keberhasilan penelitian ini adalah meningkatkan prestasi bermainbola voli

yang ditandai dengan:

a. Nilai yang diperoleh siswa dapat melebihi KKM yang sudah

ditentukan di sekolah tersebut.

b. Siswa dapat mengendalikan bola dengan baik.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini selasai adalah sebagai

berikut :

1. Bagi guru pendidikan jasmani

(22)

c. Memberikan inspirasi dalam penyampaian materi permainan bola voli.

2. Bagi siswa

a. Dapat meningkatkan prestasi siswa dalam bermain bola voli.

b. Menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran

penjasorkes.

c. Memberikan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan kepada

siswa.

F. Definisi Oprasional

1. Prestasi

Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata

yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi

baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan

pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah

kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan

atau usaha”.

2. Permainan Bola Voli

Menurut Munasifah (2008: 3) “Permainan Bola Voli adalah

permainan yang dilakukan oleh dua regu, yang masing-masing terdiri atas

enam orang. Bola dimainkan di udara dengan melewati net, setiap regu

hanya bisa memainkan bola tiga kali pukulan.”

3. Bola gantung

Bola gantung adalah suatu metode pembelajaran dengan cara

(23)

tiang untuk mempermudah siswa dalam berlatih bermain bola voli dalam

pembelajaran olahraga.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam pendekatan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), yang rencananya akan dilakukan dalam 3 siklus.Dari

masing-masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi.

a. Perencanaan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

meningkatkan prestasi bermain bola voli dengan menggunakan

bantuan bola gantung agar siswa lebih mudah dalam berlatih.

Sehingga siswa tidak mudah bosan, tidak terlalu kelelahan, dan tidak

membutuhkan terlalu banyak waktu untuk menguasai materi ini.

Adapun untuk pencapaian tujuan tersebut dilakukan perencanaan

untuk mengurangi masalah yang ada. Adapun dalam perencanaan ini

yang dilakukan adalah:

1) Menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada siswa

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

3) Menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang proses

pembelajaran yang relevan.

(24)

b. Pelaksanaan

Proses pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan di lapangan

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah

dibuat sebelumnya. Kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan,

inti, dan penutup.

c. Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan oleh guru atau peneliti guna

mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan yang dicapai dalam

upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam proses ini guru atau

peneliti mengumpulkan data yang berkaitan dengan perubahan yang

terjadi dalam proses pembelajaran untuk kemudian dijadikan bahan

refleksi.

d. Refleksi

Dalam kegiatan refleksi guru mengadakan evaluasi dari data yang

telah diperoleh pada proses pelaksanaan dan kemudian memperbaiki

(25)

Berikut ini adalah gambaran rangkaian kegiatan dari setiap siklus:

Skema 1.1 MODEL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

SIKLUS I

SIKLUS II

SIKLUS III Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

Perencanaan

Pelaksanaan

(26)

2. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

1) Tempat Penelitian : Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh

2) Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani dan Olahraga

3) Materi Pokok : Permainan Bola Voli

4) Kelas/ Semester : IV / 2

b. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada awal semester 2 tahun ajaran 2013/2014.

Siklus I dilaksanakan tanggal 23 Januari 2014.

Siklus II dilaksanakan tanggal 30 Januari 2014.

Siklus III dilaksanakan tanggal 06 Februari 2014.

c. Subjek Penelitian

Peserta didik kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh,

berjumlah 20 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 8 siswa

perempuan.

3. Instrumen Penelitian

a. Tes Praktik bermain bola voli dengan menggunakan aspek-aspek

indikator yang diharapkan.

b. Lembar Observasi dalam observasi ini yang diamati yaitu cara siswa

melakukan teknik dasar bermain bola voli dengan menggunakan

(27)

4. Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang diperlukan pada penelitian

tindakan kelas ini yaitu:

a. Metode Observasi

Hal-hal yang dinilai dalam pengamatan adalah aktivitas siswa ketika

proses pembelajaran berlangsung yaitu sejauh mana keaktifan siswa

saat proses pembelajaran.

b. Mengadakan tes/evaluasi terhadap hasil belajar peserta didik melalui

tes praktik.

5. Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan sebelumnya kemudian dianalisa dengan

menggunakan analisis deskriptif. Analisa deskriptif adalah suatu analisis

yang menggambarkan suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

ataupun suatu peristiwa pada masa sekarang. Tujuan analisa deskriptif ini

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,

faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki. Kemudian kesimpulannya menggunakan

penghitungan dari statistik atau Persentase sebagai berikut (Sam’s,

(28)

Keterangan:

P : Persentase Xi : Jumlah skor maksimal

X : Jumlah skor jawaban

H. Sistematika Penulisan

Agar mudah dalam mengkaji isi skripsi hasil tindakan kelas ini,

penulis menguraikan sistematika pembahasan sebagai berikut;

BAB I : Pendahuluan

Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi

operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LandasanTeori

A. Per mainan Bola Voli

B. Prestasi

C. Metode Bola Gantung

D. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

BAB III : Pelaksanan Penelitian

A. Subjek Penelitian

B. Deskripsi Persiklus

BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Penelitian Siklus I

(29)

3. Hasil Penelitian Siklus III

B. Pembahasan

(30)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran permainan bola voli

1. Pembelajaran permainan bola voli bagi anak MI

Pembelajaran permainan bola voli bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah

adalah mempelajari hal-hal yang bersifat pengenalan dasar tentang teknik

dalam bermain bola voli. Materi yang diajarkan adalah mengenal peralatan

bola voli,melakukan servis bawah, servis atas, passing bawah, dan passing

atas.

2. Sejarah singkat permainan bola voli

Olahraga bola voli menurut Viera dan Ferguson (2004:1) sejarah

permainan bola voli adalah sebagai berikut:

Pada tahun 1985, William C. Morgan, seorang direktur YMCA di

Holyoke, Massachusetts, menemukan sebuah permainan yang bernama

mintonette dalam usahanya memenuhi keinginan para pengusaha lokal

yang menganggap permainan bola basket terlalu menghabiskan tenaga dan

kurang menyenangkan. Permainan ini cepat menarik perhatian karena

hanya membutuhkan sedikit keterampilan dasar, mudah dikuasai dalam

jangka waktu latihan yang singkat, dan dapat dilakukan oleh pemain

dengan berbagai tingkat kebugaran. Permainan aslinya dahulu

menggunkan bola yang terbuat dari karet bagian dalam bola basket.

Peraturan awalnya membebaskan berapa pun jumlah pemain dala satu tim.

(31)

setelah menyaksikan permainan ini, menganggap bahwa bola voli lebih

sesuai menjadi nama permainan ini mengingat cirri permainan ini yang

dimainkan dengan melambungkan bola sebelum bola tersebut menyentuh

tanah (volleying). Dengan berkembangnya permainan ini, banyak terjadi

perubahan. Sebagai contoh adalah pukulan spike yang diperkenalkan oleh

orang Filipina.

3. Sejarah Bola Voli di Indonesia

Bola voli masuk ke Indonesia pada tahun 1928 yang dibawa oleh

serdadu-serdadu Belanda dan guru (pelatih) yang didatangkan dari

Belanda sewaktu mereka bertugas di Indonesia. Setelah Indonesia

merdeka, bekas Angkatan Perang Belanda yang bergabung dengan TNI,

ikut mempopulerkan bola voli.

Pada PON III tahun 1953 di Medan (Sumatra Utara), bola voli mulai

dipertandingkan.Pada tahun 1954, Surabaya dan Jakarta mulai membentuk

organisasi bola voli nasional, atas jasa Dr. Aziz Shaleh yang waktu itu

menjabat komisaris teknik KOI.

Setelah diadakan pertemuan IBVOS (Surabaya) dan PERVID

(Jakarta), bersepakat membentuk organisasi bola voli nasional. Dan pada

tanggal 22 Januari 1955 lahirlah Organisasi Persatuan Bola Volley Seluruh

Indonesia, yang disingkat dengan PBVSI dengan ketua W.J Latumeten.

Prestasi yang pernah dicapai Indonesia adalah Juara Asia dalam

(32)

Forces) 1 di Jakarta. Juara putra Sea Games XI di Manila, juara putri Sea

Games XII di Singapura.

4. Sarana dan prasarana bola voli

Permainan bola voli merupakan olahraga yang cukup sederhana

namun sangat digemari oleh banyak orang di seluruh negara di dunia.

Bahkan di Indonesia sendiri permainan bola voli sring dilombakan baik di

pelosok negeri sampai di kota-kota besar, mulai dari pertandingan tingkat

RT atau antar kelompok kecil sampai dengan tingkat nasional.

Dari kesederhanaan olahraga ini maka tidak terlalu banyak sarana

dan prasarana yang dibutuhkan dalam permainan bola voli. Berikut adalah

sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam permainan bola voli.

a. Bola

Berikut ketentuan bola voli. Bola harus terbuat dari bahan lunak

(lentur). Bentuknya bulat dengan di dalamnya terbuat dari bahan karet

atau sejenisnya.

Warna : suatu warna yang terang

Keliling : 65 sampai 67 cm.

Berat : 260 sampai 280 gram.

(33)

Gambar 2.1 Bola Voli. Wikipedia 2013

b. Lapangan Voli

Ukuran lapangan bola voli umum adalah 9 meter x 18 meter.

(34)

c. Net

Net dipasang di bagian tengah lapangan. Net ini berupa jaring dengan

lebar 1 meter dan panjang 9,5 meter.

Gambar 2.3 Net Lapangan Voli. Wikipedia 2013

5. Teknik-teknik dasar permainan bola voli

Sama seperti permainan pada umumnya, permainan bola voli juga

mempunyai teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemainnya. Teknik

dasar tersebut adalah sebagai berikut:

a. Service bawah

b. Service atas

c. Passing bawah

d. Passing atas

e. Pukulan spike

f. Block/Membendung bola

Dari beberapa teknik dasar tersebut memiliki beragam kesulitan

dalam mempelajarinya. Salah satu kesulitan yang sering dihadapi oleh

(35)

dalam mengontrol bola sehingga bola terjatuh atau tidak dapat terarah.

Dalam kesulitannya ini siswa harus berulang kali mengejar bola kesana

kemari sehingga mereka cepat lelah dan bosan. Siswa harus dapat

menguasai teknik-teknik dasar dengan sebaik mungkin agar tidak

kewalahan ketika terjun dalam permainan atau dalam pertandingan. Dalam

permainan bola voli teknik dasar ini adalah modal dasar sebagai

pendukung dalam mengalahkan lawan bermain dengan teknik dan strategi

lain yang lebih sulit untuk dikuasai. Apabila mereka gagal dalam

mempelajari teknik dasar ini kemungkinan untuk berhasil bermain dengan

baik sangat kecil. Oleh karena itu sebagai seorang guru yang membimbing

siswa dalam berlatih teknik dasar ini kita harus benar-benar bekerja keras

untuk melatih teknik dasar dengan baik namun jangan sampai membuat

siswa tertekan, jenuh, serta terlalu lelah dalam berlatih. Karena semua itu

sangat berpengaruh terhadap minat dan semangat mereka dalam berlatih.

Memang tidak mudah bagi seorang guru untuk mewujudkan pembelajaran

yang demikian itu. Namun “tidak mudah” bukan berarti “tidak mungkin”.

Kata tersebut sangat tepat sebagai motivasi kita sebagai seorang guru.

Masih sangat banyak yang bisa kita lakukan agar siwa kita berprestasi

tanpa harus tertekan, jenuh yang berlebihan, serta terlalu kelelahan.

Misalnya dengan memilih atau mengkreasikan metode, strategi, serta

model pembelajaran yang beraneka ragam namun tepat guna untuk

(36)

mari kita kembangkan kreativitas untuk mendorong prestasi anak didik

kita.

a. Servis

Servis bola pada permainan bola voli adalah pukulan bola dari

salah satu pemain dari garis belakang lapangan untuk mengawali

permainan bola voli. Ketika seorang pemain melakukan servis maka

bola yang dipukul harus melewati net dan jatuh di dalam lapangan

lawan. Semakin keras pukulan yang dilakukan maka pemain lawan

semakin merasa kesulitan untuk menerima dan mengembalikan bola.

Macam servis dalam teknik dasar permainan bola voli di

Madrasah Ibtidaiyah ada 2 yaitu servis bawah dan servis atas dan

keduanya memiliki teknik tersendiri. Berikut adalah teknik melakukan

servis tersebut:

1) Servis bawah

Servis bawah adalah servis yang dilakukan dengan posisi

pukulan mengenai di bagian bawah bola. Lebih jelasnya cara

melakukan servis bawah adalah sebagai berikut:

a) Posisi kaki melangkah dengan kaki yang di depan adalah yang

berlawanan dengan tangan yang akan memukul bola;

b) Berat badan terbagi dengan seimbang;

c) Pegang bola setinggi pinggang atau lebih rendah;

d) Tarik lengan tangan yang akan digunakan untuk memukul bola

(37)

e) Ketika hendak memukul bola pindahkan berat badan ke kaki

depan;

f) Ayunkan tanganmu dan pukullah bola dengan pergelangan

tangan terbuka (usahakan pergelangan tangan mengenai bagian

tengah belakang bola).

2) Servis atas

Selain servis bawah ada pula servis atas dan berikut

langkah-langkah melakukan servis atas:

Posisi kaki melangkah dengan kaki yang di depan adalah

yang berlawanan dengan tangan yang akan memukul bola;

a) Pegang bola sejajar dengan dada dengan telapak tangan

terbuka di bawah bola;

b) Pandangan ke arah bola;

c) Layangkan bola ke arah atas depan kepala;

d) Ayunkan lengan tangan ke belakang dengan sikut di atas dekat

telinga;

e) Pukul bola dengan tumit telapak tangan.

b. Passing bola

Passing bola adalah teknik yang digunakan oleh pemain untuk

mengoper bola. Biasanya passing bola dilakukan ketika bola bebas

yang datang dari lawan kemudian sengaja tidak langsung dikembalikan

(38)

teknik passing dalam teknik dasar permainan bola voli di Madrasah

Ibtidaiyah ada 2 yaitu passing bawah dan passing atas dan keduanya

memiliki teknik tersendiri. Berikut adalah teknik melakukan passing

tersebut:

1) Passing bawah

Passing adalah gerakan tangan saat menerima bola, menahan

bola, dan melambungkan bola kepada teman. Adapun cara

melakukan passing bawah adalah sebagai berikut:

a) Berdiri, dua kaki dibuka selebar bahu dan lutut ditekuk.

b) Pandangan mata tertuju ke arah bola.

c) Badan condong ke depan.

d) Tangan dirapatkan lurus ke depan

e) Pantulkan bola dengan pergelangan tangan menyentuh bola

f) Gerak tangan ke atas setinggi bahu;

Passing bawah ini dilakukan ketika bola datang dari lawan

setinggi net dan bola tersebut tepat mengarah kapada salah seorang

pemain. Para pemain lain dalam kelompok tersebut bersiap-siap

untuk melakukan penyerangan. Pemain yang akan menerima bola

tersebut membiarkan bola dari lawan bergerak ke bawah kemudian

menerima bola dengan passing bawah yang diarahkan kepada

temannya yang akan menyerang balik kepada lawan. Utamanya

passing ini di arahkan kepada penyerang namun terkadang terjadi

(39)

melakukan serangan. Untuk dapat bermain yang demikian itu,

maka pemain harus berlatih passing bawah sebaik mungkin agar

dapat menguasai bola dengan baik.

2) Passing Atas

Cara melakukan passing atas:

a) Berdiri, dua kaki dibuka selebar bahu dan salah satu kaki agak

ke depan.

b) Lutut dibengkokkan sedikit.

c) Jari-jari tangan dibuka di atas dahi dan sikut ditekuk.

d) Pandangan mata tertuju ke arah bola.

e) Bola menyentuh pada jari-jaritangan.

f) Jari-jari tangan mendorong bola.

g) Kedua lutut diluruskan sampai badan menjadi tegak.

Passing atas ini kegunaannya hampir sama dengan passing

bawah. Yang membedakan antara passing bawah dengan passing

atas adalah arah datangnya bola dari lawan. Passing atas digunakan

ketika arah datangnya bola dari lawan lebih tinggi namun masih

terjangkau dengan baik oleh pemain sehingga pemain dapat

mengoper bola kepada penyerang dengan menggunakan teknik

passing atas.

(40)

Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata

yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi

baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan

pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah

kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan

atau usaha”.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) “Prestasi adalah

hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Sedangkan

menurut W.S Winkel (1996:165) “Prestasi adalah bukti usaha yang telah

dicapai.

1. Berprestasi dalam bermain bola voli

Untuk mencapai prestasi yang baik dalam bermain bola voli tidak

semudah membalikkan telapak tangan. Ada beberapa tahapan yang dapat

dilakukan dan harus memiliki semangat yang kuat untuk menjadi pemain

bola voli yang berprestasi baik.

Menurut Faruq (2009:14) Beberapa langkah untuk mancapai ke arah

prestasi yang lebih adalah pertama, harus berlatih dengan rajin, tekun dan

penuh kedisiplinan. Kedua, ikuti semua instruksi dari guru atau pelatih

dengan sebaik-baiknya. Ketiga, asah kemampuan diri dengan mengikuti

berbagai pertandingan yang ada baik di lingkungan sekolah atau di luar

lingkungan sekolah. Keempat, dukung dengan semangat bertanding yang

tinggi, haus akan prestasi. Kelima, kerja sama sebaik-baiknya dengan

(41)

karena permainan bola voli adalah permainan secara tim bukan

perorangan.

2. Perhatian dan motivasi

Menurut Gunarsa (2008:87) Perhatian adalah proses yang

mengarahkan kesadaran akan informasi menjadi sesuatu yang berfungsi

pada penginderaan. Karena itu, pada dasarnya, pemusatan perhatian

didahului oleh berbagai rangsang yang sampai pada alat-alat indera kita.

Pengertian Motivasi menurut Simandjuntak (1982:50) adalah

merupakan suatu tenaga (dorongan, alasan kemauan) dari dalam yang

menyebabkan kita berbuat/bertindak yang mana tindakan itu diarahkan

kepada tujuan tertentu yang hendak dicapai.

Perhatian dan motivasi sangat diperlukan dalam proses pembelajaran

karena tanpa perhatian pembelajaran tidak akan mungkin dapat

berlangsung dan begitu pula jika tanpa motivasi maka pembelajaran tidak

akan berhasil. Perhatian tidak selalu bersumber dari pengajar namun siswa

juga harus memberikan perhatiannya kepada pelajaran dan guru agar

proses pembelajaran dapat berlangsung dengan harmonis serta dapat

mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Selain itu dalam pembelajaran

juga membutuhkan motivasi karena motivasi sangat erat hubungannya

dengan minat untuk mengikuti pembelajaran. Semakin besar motivasinya

maka semakin besar pula minat seseorang untuk mengikuti proses

(42)

guru dapat memberikan motivasi kepada siswa sehingga semangat belajar

siswa dapat terbangun. Dengan demikian proses pembelajaran dapat

terlaksana dengan baik serta mendukung hasil yang dicapai dari

pembelajaran.

Perhatian orangtua kepada anak sangat dibutuhkan oleh anak karena

dengan perhatian tersebut anak lebih terarah dalam belajar. Orangtua yang

perhatian terhadap pendidikan anak akan selalu mendukung anaknya

dalam belajar. Dukungan yang diberikan dapat berupa dukungan materi

dan dukungan non materi. Dukungan materi berupa fasilitas belajar yang

di berikan kepada anaknya seperti buku, pensil, tas, dan lain-lain.

Dukungan materi diberikan orangtua kepada anak untuk menunjang proses

belajar anak. Sedangkan dukungan non materi dapat berupa perhatian lebih

yang diberikan orangtua kepada anak selain fasilitas fisik. Misalnya:

orangtua selalu mengingatkan anaknya untuk belajar, menemani dan

membimbing anaknya ketika belajar di rumah, dan lain-lain. Ketika anak

mendapatkan perhatian dan dukungan yang cukup dari orangtua maka

hasil belajarnya pun lebih baik.

3. Keaktifan

Siswa yang aktif dalam proses pembelajaran akan menyebabkan

interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan sesama

siswa. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan

kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya

(43)

mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang

akan mengarah pada peningkatan prestasi.

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah

satu indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa

dikatakan memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti :

sering bertanya kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang

diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar,

dan lain sebagainya.

4. Keterlibatan langsung/Pengalaman

Dalam proses pembelajaran di sekolah, siswa diwajibkan untuk

mengikuti setiap kegiatan yang ada. Hal tersebut bermaksud agar siswa

dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik serta terlibat langsung

di dalam proses pembelajaran. Dengan demikian siswa tidak hanya unggul

dalam pemahaman teoritis namun juga mendapatkan berbagai pengalaman.

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap pengalaman adalah guru bagi

kehidupan. Jadi dengan banyaknya pengalaman yang diperoleh, siswa

diharapkan lebih pandai dan bijak dalam menjalani hidup.

5. Pengulangan

Berlatih adalah suatu proses dari tidak bisa menjadi bisa bahkan

menjadi terbiasa. Kita tidak mungkin dapat melakukan sesuatu hal yang

baru dengan baik hanya dengan satu kali melakukan hal tersebut. Karena

(44)

Pendidikan jasmani merupakan mata pelajaran yang lebih dominan

pada kegiatan berlatih jadi secara otomatis siswa harus melakukan

pengulangan agar dapat melakukan gerakan dan teknik olahraga dengan

baik. Kecenderungan siswa ketika harus melakukan pengulangan

berkali-kali adalah mereka cepat bosan bahkan orang dewasa pun juga demikian.

Untuk mengantisipasi kebosanan tersebut hendaknya dalam pembelajaran

diciptakan suasana belajar dan berlatih yang menyenangkan. Siswa yang

merasa senang ketika berlatih secara otomatis tidak akan mudah bosan

meski harus melakukan sesuatu berulang-ulang dalam berlatih.

6. Tantangan

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai yang disebut dengan

tantangan. Mulai dari tantangan yang mudah sampai dengan tantangan

yang sangat sulit bahkan menakutkan untuk dilalui.Semua tergantung pada

diri kita masing-masing. Jika kita mau berusaha untuk menghadapi

tantangan maka cepat atau lambat tantangan apa pun itu pasti dapat

dilewati.

Ketika siswa berada di sekolah sering sekali mendapatkan tantangan.

Mulai dari tantangan yang diberikan oleh guru ketika proses pembelajaran

seperti pertanyaan yang diberikan oleh guru maupun tantangan dari luar

seperti dari teman bermain atau yang lainnya. Tantangan yang beraneka

ragam dan sering mereka hadapi dapat memberikan pengalaman kepada

(45)

Dalam situasi yang sedang dihadapkan pada tantangan yang berat

seseorang harus memiliki ketangguhan mental. Khususnya dalam berlatih

ataupun bertanding dalam olahraga, ketangguhan mental harus benar-benar

ditanamkan dalam pribadi siswa agar siswa tidak mudah menyerah seperti

yang dikemukakan Gunarsa (2008:113) “seorang atlet dengan mental yang

tangguh akan memperlihatkan kegigihan yang luar biasa meskipun secara

objektif atau secara alami sudah tidak ada harapan untuk memenangkan

pertandingan lagi. Dalam keadaan seperti ini, justru sering kali muncul

semacam kekuatan baru yang didasari oleh adanya ketangguhan mental

untuk terus berupaya bermain sebaik-baiknya.”

Jadi dengan ketangguhan mental siswa tetap gigih meski

menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan. Dengan demikian siswa

dapat manggapai prestasinya sebaik mungkin.

7. Minat

Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan berbuat

sesuatu (Sriyanti, 2010:8). Dari pengertian tersebut diharapkan siswa dapat

memiliki minat yang lebih untuk mengikuti pembelajaran penjasorkes

sehingga cenderung lebih semangat dalam proses pembelajaran.

8. Bakat

Definisi bakat mengandung 2 unsur penting: bawaan dan latihan.

Bakat bawaan adalah anugerah dari Tuhan. Namun bakat juga dapat

(46)

dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni kecerdasan, kreativitas,

dan tanggung jawab.

Menurut Sriyanti (2003:8),”Bakat merupakan kemampuan potensial

pada anak, yang akan menjadi aktual jika sudah melalui proses

belajar/latihan. Dengan adanya bakat membuat anak hanya memerlukan

waktu sedikit dalam menyelesaikan sesuatu”.

C. Metode Bantuan Bola Gantung

Pengertian bola menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah “benda

bulat yg dibuat dr karet dsb untuk bermain-main”.

Pengertian menggantung menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah

“mengaitkan pd sesuatu yg tinggi sehingga tidak menjejak tanah (dasar,

lantai, dsb)”.

Dari pengertian kata tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian bola

gantung adalah benda bulat yang terbuat dari karet (bola) yang dikaitkan pada

suatu tiang sehingga bola tersebut tidak menyentuh lantai. Metode bantuan

bola gantung merupakan suatu innovasi untuk menyampaikan materi bermain

bola voli dimana siswa sering kali mengalami kesulitan dalam mengontrol

bola. Dengan metode ini guru berupaya mengatasi kesulitan tersebut dengan

mengaitkan bola menggunakan tali pada sebuah tiang menyerupai gawang

sepak bola agar bola lebih mudah di kendalikan siswa ketika berlatih.

(47)

Pengertian KKM “ KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) adalah kriteria

paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan”.

(http://sang-aktor.blogspot.com/2013/08/kkm-pengertian-11.html).

 KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran

 KKM ditetapkan oleh forum KKG/Guru sekolah

 KKM dinyatakan dalam bentuk persentase berkisar antara 0 – 100

 Kriteria ditetapkan untuk masing-masing indikator idealnya berkisar 75 %

 Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah kriteria ideal

 Dalam menentukan KKM dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan

rata-rata peserta didik, kompleksitas indikator dan kemampuan sumber

daya pendukung.

 KKM dapat dicantumkan dalam LHBS sesuai model yang dipilih sekolah

(48)

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Tempat Penelitian : Madrasah Ibtidaiyah Dukuh Kec. Sidomukti Kota

Salatiga

Alamat Penelitian : Desa Krajan Jln. Wisnu No.04 Kel. Dukuh Kec.

Sidomukti Kota Salatiga

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

(PJOK)

Materi Pokok : Permainan Bola Voli

Kelas/Semester : IV /1

2. Waktu Penelitian

Siklus I dilaksanakan tanggal 23 Januari 2014.

Siklus II dilaksanakan tanggal 30 Januari 2014.

Siklus III dilaksanakan tanggal 06 Februari 2014.

3. Karakteristik Siswa

Siswa yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas IV yang

berjumlah 20 siswa, terdiri dari 12 laki-laki dan 8 perempuan. Adapun

(49)

Tabel 3.1 Daftar nama siswa

L P

1 Danu Setiawan Salatiga, 20 Januari 2001 √

2 Riyanti Salatiga, 21 Agustus 2001 √ 3 Zidan Ahmad Salatiga, 13 September 2003 √

4 M. Arif Setiawan Salatiga, 13 Juli 2003 √ 5 Galih Prasetyo Salatiga, 8 Desember 2003 √

6 Ananda Suci Tatala S. Salatiga, 17 Oktober 2004 √ 7 Toni Yoga Prasetyadi Salatiga, 3 November 2003 √

8 Choirul Imam Mubarok Salatiga, 6 Juli 2004 √

9 Diah Wahyu Ardani Salatiga, 14 Juni 2004 √ 10 Aditya Risky Maulana Salatiga, 14 Januari 2003 √

11 Husna Amalia Salsabila Salatiga, 14 Oktober 2004 √ 12 Muhammad Luthfinda Salatiga, 24 Oktober 2003 √

13 Misbakhul Munir Salatiga, 3 Oktober 2003 √

14 Sutrisni Salatiga, 19 Agustus 2003 √ 15 Intan Zakiyah Salatiga, 1 Juni 2003 √

16 Aisyah Salatiga, 2 Juli 2003 √

17 Atek Catur Salatiga, 27 Januari 2003 √ 18 Muhammad Dwi Apriyanto Salatiga, 18 April 2004 √

19 Nadya Pramesti Salatiga, 17 Januari 2003 √ 20 Prestiano Rangga Digda Surakarta, 09 Juni 2004 √

Nama Siswa

No. Tempat dan Tanggal Lahir Jenis Kelamin

B. Deskripsi Persiklus

Pembelajaran awal pada penelitian ini dilakukan pada hari Kamis, 23

Januari 2014. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, direncanakan 3 siklus.

Setiap siklus terdiri dari 3 jam pelajaran dimana 1 jam pelajarannya adalah 35

menit. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu planning (perencanaan), acting

(pelaksanaan), observing (pengamatan), dan reflecting (refleksi).

1. Deskripsi Siklus 1

a. Planning (Perencanaan)

Perbaikan yang dilakukan pada siklus 1 adalah menjelaskan

kembali materi dasar bermain bola voli serta mempraktikkannya.

(50)

mendemonstrasikannya terlebih dahlu sehingga siswa dapat melihat

gerakan guru ketika mendemonstrasikan. Adapun tindakan yang

direncanakan adalah :

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk

siklus I.

2) Menyiapkan alat peraga.

3) Menyiapkan sumber belajar.

4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.

b. Acting (Pelaksanaan)

Tindakan perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan sesuai

jadwal pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh, Kec.

Sidomukti, Kota Salatiga. Kelas IV terjadwal untuk pelajaran PJOK

adalah setiap hari Kamis. Maka perbaikan pembelajaran siklus

dilakukan mulai pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 pukul 07.45

WIB/09.30 WIB. (jadwal pelajaran terlampir). Adapun

pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

1) Guru menjelaskan materi dengan memperlihatkan gambar serta

mendemonstrasikan cara melakukan service bawah.

2) Guru menjelaskan dengan memperlihatkan gambar serta

mendemonstrasikan cara melakukan service atas.

(51)

4) Kelompok 1 mempraktikkan gerakan service bawah dengan

bantuan bola gantung secara bergantian antar teman dalam

kelompok tersebut.

5) Kelompok 2 mempraktikkan gerakan service atas dengan bantuan

bola gantung secara bergantian antar teman dalam kelompok

tersebut.

6) Setelah dalam kelompok semua selesai kemudian bergantian

kelompok 1 melakukan service atas dan kelompok 2 melakukan

service bawah dengan bantuan bola gangtung.

7) Guru mengamati ketika siswa mempraktikkan service dengan

bantuan bola gantung.

8) Guru memberikan pengarahan ketika masih ada siswa yang masih

belum benar dalam melakukan service dengan bantuan bola

gantung.

9) Setelah semua selesai guru memberi tugas kepada siswa untuk

melakukan service bawah dan service atas tanpa bantua bola

gantung.

10)Guru mengadakan tes praktik untuk mengetahui hasil yang dicapai

siswa setelah diadakan praktik sebelumnya.

11)Guru menilai dan menganalisis hasil tes.

(52)

c. Observing (Pengamatan)

Pada kegiatan pengamatan ini, guru melakukan pengamatan

terhadap proses perbaikan pembelajaran yang sedang berlangsung

(lembar pengamatan terlampir). Adapun pengamatan yang dilakukan

dalam siklus ini sebagai berikut:

1) Siswa ketika melakukan service bawah terlihat gugup

2) Posisi kaki masih salah

3) Posisi tangan yang mengenai bola belum tepat

4) Ayunan tangan tidak keras

5) Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan dari

guru.

6)Siswa banyak yang tidak merespon pertanyaan dari guru

d. Reflecting (Refleksi)

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I dan

menganalisa hasil pengamatan dan hasil praktik yang dicapai siswa,

guru mengadakan refleksi diri dan merencanakan tindak lanjut

perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II. Hal- hal yang perlu

diperbaiki adalah sebagai berikut:

1) Memotivasi siswa agar tidak gugup

2) Membimbing siswa dengan gerakan lambat agar siswa tidak salah

dalam memukul bola

3) Membimbing siswa dengan membenarkan posisi tubuh ketika

(53)

4) Mengadakan tanya jawab seputar materi sebelum melakukan

praktik agar siswa benar-benar paham.

5) Memaksimalkan pengelolaan kelas

Dari kegiatan pembelajaran pada siklus I belum sesuai dengan

indikator kinerja yang diharapkan.

2. Deskripsi Siklus II

a. Planning (Perencanaan)

Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus 2 ini, penulis

mengadakan sedikit perubahan yaitu pada pengelolaan kelas,

pengelolaan waktu dan penugasan dalam kelompok agar pembelajaran

lebih efektif dan efisien. Materi yang dibahas dalam siklus ini, adalah

melakukan passing bawah dengan bantuan bola gantung. Adapun

perencanaan dalam siklus 2 ini, sebagai berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk

siklus II.

2) Menyiapkan alat peraga.

3) Menyiapkan sumber belajar.

4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.

b. Acting (Pelaksanaan)

Tindakan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan sesuai

jadwal pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh, Kec.

(54)

dilakukan mulai pada hari Kamis tanggal 30 Januari 2014 pukul 07.45

WIB/09.30 WIB. (jadwal pelajaran terlampir).

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan dengan memperlihatkan gambar serta

mendemonstrasikan cara melakukan passing bawah.

2) Guru memberi kesempatan kepada siswa apabila ingin bertanya

seputar materi yang dijelaskan dan kemudian menjawab dengan

jelas pertanyaan siswa.

3) Membagi kelas menjadi 2 kelompok.

4) Siswa dari kelompok 1 mempraktikkan gerakan passing bawah

dengan bantuan bola gantung selama 2 menit.

5) Siswa dari kelompok 2 mendapat tugas untuk menghitung berapa

banyak passing bawah yang dilakukan oleh rekannya dari

kelompok 1.

6) Siswa dari kelompok 1 mempraktikkan gerakan passing bawah

dengan bantuan bola gantung selama 2 menit.

7) Siswa dari kelompok 1 mendapat tugas untuk menghitung berapa

banyak passing bawah yang dilakukan oleh rekannya dari

kelompok 2.

8) Guru mengamati ketika siswa mempraktikkan passing bawah

(55)

9) Guru memberikan pengarahan ketika masih ada siswa yang masih

belum benar dalam melakukan passing bawah dengan bantuan

bola gantung.

10) Setelah semua selesai guru memberi tugas kepada siswa untuk

melakukan passing bawah tanpa bantuan bola gantung.

11) Guru mengadakan tes praktik untuk mengetahui hasil yang

dicapai siswa setelah diadakan praktik sebelumnya.

12) Guru menilai dan menganalisis hasil tes.

13) Guru mengadakan tindak lanjut.

c. Observing (Pengamatan)

Pada kegiatan pengamatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran

siklus II ini, guru melakukan pengamatan terhadap proses perbaikan

pembelajaran yang sedang berlangsung (lembar pengamatan

terlampir). Adapun pengamatan yang dilakukan dalam siklus ini

sebagai berikut:

1) Posisi tangan masih salah

2) Tinggi bola yang digantung tidak sesuai dengan postur tubuh

antara 1 siswa dengan siswa yang lain

3) Siswa masih banyak yang tidak aktif dalam mengikuti

pembelajaran.

4) Siswa kurang percaya diri

(56)

d. Reflecting (Refleksi)

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan

menganalisa hasil pengamatan dan hasil praktik yang dicapai siswa,

guru mengadakan refleksi diri dan merencanakan tindak lanjut

perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus III. Hal- hal yang perlu

diperbaiki adalah sebagai berikut:

1) Membimbing siswa dengan membenarkan posisi tubuh ketika

melakukan gerakan yang diajarkan.

2) Mengatur tinggi bola sesuai postur tubuh siswa.

3) Memberi peringatan kepada siswa yang tidak aktif

4) Memberi apresiasi kepada siswa agar siswa percaya diri

5) Mengganti tali yang semula dari tali rafia menjadi tali setring.

Hasil dari tes praktik siklus II sudah sesuai dengan indikator

kinerja.

3. Deskripsi Siklus 3

a. Planning (Perencanaan)

Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus 3 ini, guru lebih

detail dalam menjelaskan tata cara passing atas karena pada materi

teknik dasar bermain bola voli, materi passing atas ini paling sulit

dikuasai oleh siswa. Adapun perencanaan dalam siklus 3 ini, sebagai

berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk

(57)

2) Menyiapkan alat peraga.

3) Menyiapkan sumber belajar.

4) Menyiapkan lembar pengamatan siswa.

b. Acting (Pelaksanaan)

Tindakan perbaikan pembelajaran siklus III dilaksanakan sesuai

jadwal pelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh, Kec.

Sidomukti, Kota Salatiga. Kelas IV terjadwal untuk pelajaran PJOK

adalah setiap hari Kamis. Maka perbaikan pembelajaran siklus

dilakukan mulai pada hari Kamis tanggal 06 Februari 2014 pukul

07.45 WIB/09.30 WIB. (jadwal pelajaran terlampir).

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus III dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Guru menjelaskan dengan memperlihatkan gambar serta

mendemonstrasikan cara melakukan passing atas.

2) Guru memberi kesempatan kepada siswa apabila ingin bertanya

seputar materi yang dijelaskan dan kemudian menjawab dengan

jelas pertanyaan siswa.

3) Guru bertanya tetang seputar materi yang dijelaskan kepada siswa

untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa agar tidak terlalu

kesulitan ketika melakukan passing atas.

4) Membagi kelas menjadi 2 kelompok.

(58)

6) Siswa dari kelompok 2 mendapat tugas untuk menghitung berapa

banyak passing atas yang dilakukan oleh rekannya dari

kelompok 1.

7) Siswa dari kelompok 2 mempraktikkan gerakan passing atas

dengan bantuan bola gantung selama 2 menit.

8) Siswa dari kelompok 1 mendapat tugas untuk menghitung berapa

banyak passing atas yang dilakukan oleh rekannya dari

kelompok 2.

9) Guru mengamati ketika siswa mempraktikkan passing dengan

bantuan bola gantung.

10)Guru memberikan pengarahan ketika masih ada siswa yang masih

belum benar dalam melakukan passing atas dengan bantuan bola

gantung.

11)Setelah semua selesai guru memberi tugas kepada siswa untuk

melakukan passing atas tanpa bantuan bola gantung.

12)Guru mengadakan tes praktik untuk mengetahui hasil yang

dicapai siswa setelah diadakan praktik sebelumnya.

13)Guru menilai dan menganalisis hasil tes.

14)Guru mengadakan tindak lanjut.

c. Observasing (Pengamatan)

Pada kegiatan pengamatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran

siklus III ini, guru melakukan pengamatan terhadap proses perbaikan

(59)

terlampir). Adapun pengamatan yang dilakukan dalam siklus ini

sebagai berikut:

1) Siswa mengalami peningkatan dalam menjawab pertanyaan.

2) Siswa aktif dalam pembelajaran dan kelompok

d. Reflecting (Refleksi)

Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III dan

menganalisa hasil pengamatan dan hasil dari nilai tes praktik, penulis

membuat kesimpulan dari seluruh rangkaian kegiatan perbaikan

bermain bola voli yang dilakukan dengan bantuan bola gantung. Hasil

(60)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah

dilaksanakan dalam siklus I, siklus II, dan siklus III , penulis melakukan

analisa data dan refleksi diri. Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut :

1. Hasil Penelitian Siklus I

a. Hasil Tes

Pada saat pelaksanaan pembelajaran pada siklus I, guru

menjelaskan kembali teknik melakukan service bawah dan service atas

agar siswa mengingat kembali teori yang pernah disampaikan

sebelumnya. Ketika menjelaskan guru juga mendemonstrasikan di

depan siswa agar siswa memiliki gambaran bagaimana cara melakukan

service bawah dan service atas dengan baik.

Setelah penjelasan teori selesai, guru berupaya melaksanakan

perbaikan pembelajaran dalam siklus I. Kegiatan perbaikan

pembelajaran dilakukan dengan mempraktikkan service bawah dan

service atas dengan bantuan bola gantung. Siswa mempraktikkan

service bawah dan service atas secara bergantian berdasarkan

bimbingan guru.

Perbaikan pembelajaran siklus I ini diakhiri dengan melakukan

(61)

praktik service bawah dan service atas dapat dilihat dalam tabel

berikut:

Tabel 4.1 Nilai hasil belajar siswa

No. Nama Siswa Nilai

Pada pelaksananaan pembelajaran service bawah siswa yang

(62)

siswa. Hal ini dikarenakan ada beberapa kendala yang dihadapi ketika

proses pembelajaran sebagai berikut:

1) Siswa ketika melakukan service bawah terlihat gugup

2) Posisi kaki masih salah

3) Posisi tangan yang mengenai bola belum tepat

4) Ayunan tangan tidak keras

5) Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan dari

guru.

6) Siswa banyak yang tidak merespon pertanyaan dari guru.

Tabel 4.2 Nilai hasi belajar siswa

(63)

18. Muhammad Dwi Apriyanto 58 - -

19. Nadya Pramesti 68 - -

20. Prestiano Rangga Digda 80 √ √

JUMLAH 1274

45% 30%

RATA-RATA 63,7

Pada pelaksananaan pembelajaran service bawah siswa yang

memenuhi target KKM individu hanya sebesar 55% atau sebanyak 11

siswa. Hal ini dikarenakan ada beberapa kendala yang dihadapi ketika

proses pembelajaran sebagai berikut:

1) Siswa ketika melakukan service bawah terlihat gugup

2) Posisi kaki masih salah

3) Posisi tangan yang mengenai bola belum tepat

4) Ayunan tangan tidak keras

5) Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan penjelasan dari

guru.

6) Siswa banyak yang tidak merespon pertanyaan dari guru.

Dari beberapa kenda tersebut guru mengadakan refleksi untuk

memperbaikinya pada siklus II sabagai berikut:

1) Memotivasi siswa agar tidak gugup

2) Membimbing siswa dengan gerakan lambat agar siswa tidak salah

dalam memukul bola

3) Membimbing siswa dengan membenarkan posisi tubuh ketika

(64)

4) Mengadakan tanya jawab seputar materi sebelum melakukan

praktik agar siswa benar-benar paham.

5) Memaksimalkan pengelolaan kelas

Tabel 4.3 Data Hasil Evaluasi pada Siklus I

(65)

Siswa

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa kemampuan siswa

selama proses pembelajaran service bola voli masih kurang maksimal.

Persentase hasil pembelajaran siswa pada teknik dasar service bawah dan

(66)

11,67 % atau 2 siswa yang mencapai baik dan 3,33 % atau 1 siswa yang

baik sekali . Hal ini menunjukkan bahwa selama proses pembelajaran

service bawah dan service atas bola voli di siklus 1 belum maksimal.

Berdasarkan hasil angket respon siswa terhadap pembelajaran

service bawah dan service atas bola voli menggunakan bantuan bola

gantung, sebagai berikut:

Tabel 4.4 Angket respon siswa

No. Indikator pernyataan

Jumlah jawaban Ya Tidak

1. Siswa senang dengan pembelajaran yang dilakukan 20 0

2. Siswa tidak menemukan permasalahan dalam pembelajaran 15 5

3. Siswa merasa terbantu dengan posisi bola yang digantung 19 1

4. Siswa tidak terlalu lelah dan bosan ketika pembelajaran 16 4

5. Siswa dapat memahami tekhnik dasar service bawah dan

service atas dengan baik 15 5

6. Siswa bersedia mengikuti pembelajaran yang sama 20 0

Persentase (%) 87,5 12,5

Sesuai hasil penelitian angket di atas, dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran service bawah dan service atas dengan bantuan bola

gantung, ternyata mendapat tanggapan/respon yang baik. Hal ini

ditunjukkan banyaknya siswa yang merespon baik semua pertanyaan

yang diberikan, yaitu sebesar 87,5 %.

Dari seluruh hasil penelitian pada siklus I selama 3 jam mata

(67)

Tabel 4.5 Hasil keseluruhan penelitian siklus I

Terlihat ada peningkatan dari pra siklus ke siklus 1 akan tetapi peneliti

belum merasakan peningkatan yang signifikan, karena hal tersebut belum

memenuhi standar nilai rata-rata kelas yang ditentukan sehingga perlu

dilanjutkan perbaikan pada siklus II. Pada perbaikan siklus II

pembelajaran dengan bantuan bola gantung tetap dilaksanakan untuk

materi passing bawah.

2. Hasil Penelitian Siklus II

Pada tanggal 30 Januari 2014 penelitian kembali dilaksanakan.

Pada pertemuan kali ini materi pembelajarannya adalah passing bawah.

Siklus 2 ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan selama 3 jam

pelajaran yaitu selama (3 x 35 menit) yang diikuti 20 siswa kelas IV di

Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

(68)

Tabel 4.6 Nilai hasil belajar siswa

Pada pelaksananaan pembelajaran passing bawah siswa yang

memenuhi target KKM individu hanya sebesar 75% atau sebanyak 15

siswa. Hal ini dikarenakan ada beberapa kendala yang dihadapi ketika

proses pembelajaran sebagai berikut:

1) Posisi tangan masih salah

2) Tinggi bola yang digantung tidak sesuai dengan postur tubuh

Gambar

Gambar 2.1 Bola Voli. Wikipedia 2013
Gambar 2.3 Net Lapangan Voli. Wikipedia 2013
Tabel 3.1 Daftar nama siswa
Tabel 4.1 Nilai hasil belajar siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan skala 2 cm kepada 5 kg pada paksi-x, dan 2 cm kepada seorang nelayan pada paksi-y, lukis satu poligon kekerapan bagi data tersebut.. (d) Based on the

Tugas Akhir ini disusun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi D-3 Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu PengetahuanAlam, Universitas Sumatera Utara

Hasil studi simulasi menunjukkan bahwa pada parameter konsentrasi yang kecil ( , ketiga metode pendugaan selang kepercayaan bootstrap bagi arah rata-rata dan arah

DAFTAR GAMBAR ... Latar Belakang Masalah ... Pembatasan Masalah ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Landasan Teori ... Pengertian Prestasi

soal berniloi

Siswa CI mempunyai kemampuan kognitif yang tinggi menjadi dasar untuk melakukan aktifitas berfikir tingkat tinggi dan melakukan problem solving pada berbagai hal

Sejalan dengan hal tersebut penelitian ini difokuskan pada evaluasi hasil kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam pengelolaan kawasan konservasi yang memiliki lahan

Berkas Rekam medis mempunyai nilai penelitian karena isinya menyangkut data/informasi yang dapat digunakan sebagai aspek penelitian. Aspek Pendidikan