• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Strategi Komunikasi

Pada penelitian ini diperlukan beberapa strategi atau metode agar kemudian pendengar bisa terus tetap mendengarkan program yang berkaitan, atau metode tentang mencari tahu cara agar orang yang telah mendengar atau melihat suatu konten, bisa tertarik untuk kembali mendengar atau melihat konten-konten lainnya yang akan disajikan kedepannya. 21

21Muha mmad Hafiz, Konstruksi Media Akun Indonesia Baik Atas Konten Positif pada Generasi Muda di Instagram, (UIN Sya rif Hida ya tullah : Ja ka rta , 2020) h. 16

25

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, strategi dapat menjadi sebuah acuan atau panduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen. Artinya, dalam tahapan strategi komunikasi akan bersambungan dengan tahapan perencanaan komunikasi dan manajemen strategi.22

Dalam mengaplikasikan metode di sebuah strategi, ada dua aspek yang bisa membantu dalam mempengaruhi itu semua, dari segi pelaksanaannya, dan bentuk isinya.

Jika dilihat dari segi pelaksanaannya, terdapat dua bentuk yang dapat diaplikasikan, ada Metode Retundancy, merupakan cara memperngaruhi khalayak dengan cara diulang-ulang. Lalu ada Canalizing, dimana komunikator harus bisa lebih tahu dulu mengenai bagaimana kerangka referensi dan lapangan pengalaman dari audiens. Setelah itu, komunikator bisa menentukan metode dan menyesuaikan isi pesannya. 23

Strategi sendiri merupakan kata yang diambil dari bahasa Yunani, yaitu Strategos. Jika diartikan, Strategos berarti Jenderal. Hal ini mengacu pada apa yang diperhatikan di dalam perhatian utama manajemem

22Muha mmad Hafiz, Konstruksi Media Akun Indonesia Baik Atas Konten Positif pada Generasi Muda di Instag ram, (UIN Sya rif Hida ya tullah : Ja ka rta , 2020) h. 17

23Ma rha eni Fa ja r, Ilmu Komunika si: Teori da n Pra ktik, (Yogya karta;

Gra ha Ilmu, 2009) h. 197

26

puncak organisasi. Secara spesifik, strategi sendiri jika di dalam perusahaan, adalah penempatan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan mengikat kedua kekuatan yaitu ekstern dan internal, sehingga bisa mencapai sasaran dan bisa mendapatkan tujuan dan sasaran yang diinginkan oleh sebuah perusahaan.24

Strategi merupakan hal yang penting bagi suatu organisasi atau perusahaan dalam keberlangsungannya agar bisa mencapai suatu sasaran, karena perusahaan sendiri ahrus bisa siap dalam menghadapi setiap masalah-masalah atau hambatan yang akan datang kedepannya, baik di dalam maupun luar perusahaan.

Menurut Jatmiko, Strategi merupakan suatu hal yang akan mengantar organisasi untuk mencapai tujuan-tujuannya, sesuai dengan peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan eksternal yang ditemukan serta sumber daya dan kemampuan internal organisasi.

Terdapat beberapa faktor yang memilili pengaruh penting pada strategi, yaitu lingkungan eksternal, sumberdaya dan kemampuan internal, serta Goals. Bisa disimpulkan bahwa suatu strategi organisasi adalah sesuatu yang memberikan pemahaman bagaimana

24Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Cet. 1 (Jakarta:

Gema Insa ni, 2001), h.153-157

27

perusahaan atau organisasi itu bisa bersaing dan bertahan. 25

Pada hakikatnya, Strategi sendiri merupakan suatu perencanaan yang dilakukan beberapa orang, yang dijadikan pedoman atau taktik dalam tindakan operasional untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Strategi”

memiliki arti yaitu ilmu dan seni yang menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melakukan suatu kebijaksanaan tertentu diperang dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh diperang, di kondisi yang memberikan keuntungan.26

Dalam sebuah media massa, seperti contohnya Radio, dibutuhkan strategi yang kuat untuk keberlangsungan sebuah program dan perusahaan, guna menjadikan program atau perusahaan tersebut untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Di Bidang media penyiaran, strategi yang dibutuhkan adalah:27

a. Pembawa program bisa berfikir seperti pendengar atau audience. Karena tanpa adanya

25Ja tmiko, Manajemen Stratejik. (Ma la ng: Universita s.

Muha mmadiya h Ma lang Press. KBIH Asshodiqiya h. 2011) h.4

26Cut Ha nifa h Na fandri, Strategi Programming Green Radio 96,7FM Pekanbaru dalam Mempertahankan eksistensi program Jazz in The City , (UIN Suska Ria u, Ria u:2020), h.11

27Onong Uchja ya Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan praktek.

(Ba ndung : PT. Rema ja Rosda karya, 2004),h.32

28

Audience yang mengikuti berjalannya program, maka pengelola tidak akan bisa berhasil untuk menarik peminat pemasangan iklan.

b. Harus bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin, karena setiap detik yang ada dalam siaran itu adalah hal yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Harus bisa menggunakan setiap siaran dengan mendayagunakan kemampuan dalam menjangkau Audience, sehingga bisa menerima kritik dan melakukan perbaikan program di setiap saat.

c. Pengelola harus bisa menyajikan program semenarik mungkin sehingga bisa menarik perhatian masyarakat.

Dari strategi tersebut dapat disimpulkan bahwa strategi sendiri adalah merupakan cara sebuah perusahaan atau organisasi berupa taktik yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dengan memperhatikan peluan dan ancaman yang akan datang kedepannya.

2. Radio

Radio adalah media komunikasi yang di dalamnya terdapat banyak unsur yang bermanfaat bagi pendengarnya, dari Informasi, Hiburan hingga

29

pendidikan bisa didapatkan dengan mendengar Radio.28 Radio termasuk kedalam salah satu media massa, sama seperti media massa lainnya yaitu Majalah, Televisi, ataupun Koran.29

Menurut Harliantara, Radio merupakan media dengan banyak benefit bagi penikmatnya dan penyiarnya. Radio memiliki nilai plus dalam mengajak orang untuk ikut mendengar, atau maksudnya memiliki nilai persuasif yang cukup baik. Dalam jangkauan yang dekat, radio masih menjadi media yang banyak digemari orang, menurutnya hal tersebut terjadi karena adanya kedekatan emosi antara pendengar dan penyiar. Untuk penyiarnya sendiripun, radio merupakan media untuk menjadi wadah meningkatkan kualitas diri, dari Public Speaking,, hingga reporter.30

Radio memiliki macam-macam jenis, diantaranya Radio Pemerintah, Radio Swasta, dan Radio Komunitas.

Mungkin kita banyak mendengar mengenai media yang setiap harinya menyiarkan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pemerintahan, itulah yang disebut radio pemerintah, berjalannya radio pemerintah setiap

28 Lingga r Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan (Serta Aplikasinya di Indonesia, (Ja ka rta : Bumi Aksa ra , 2005) h. 146

29 Asep Sya msul M. Romli, Broadcast Journalism: Pnaduan Menjadi Penyiar, Reporter, & Script Writer, (Ba ndung: Nua nsa , 2004) h. 19

30 Meila ni Dha ma yanti, Pemanfaatan Media Radio di Era Digital, Jurna l Ra na h Komunika si Vol.3 No.2 Ta hun 2019, h.85

30

harinya ditunjang oleh anggaran yang diberikan oleh negara. Lainnya ada radio komunitas dan komersil, pada halnya ini sama saja dengan radio peemerintah, yang membedakan adalah asal dana yang didapat oleh masing-masing radio. Selanjutnya radio komersial, merupakan radio yang berjalan berdasarkan benefit dan profit yang didapatkannya. Jenis lainnya adalah Radio Komunitas, radio yang didirikan dan dikelola oleh sebuah komunitas, biasanya radio komunitas berhubunghan denan hal sosial, pendidikan, dan banyak ditemukan di sekolah atau kampus.31

Radio pada awalnya hanyalah sebuah penemuan yang dipusatkan sebagai alat teknologi transmisi , dan diacuhkan. Awalnya, kebanyakan fungsi radio hanya digunakan oleh organisasi militer dan pemerintahan dengan maksud sebagai media komunikasi dan sumber berita. Biasanya radio digunakan sebagai alat yang berhubungan dengan kepeningan politik, alasannya adalah bukan lain karena radio merupakan hal yang multifungsi memiliki keunggulan diantaranya32

a. Daya Tembus

31 Sha brina Pra mudita Efi Fa dila h Ika M, Persepsi Khalayak Terhadap Radio Komunitas 107,8 Mandalla FM, Ka jia n Jurna lisme, Vol. 3, No.01 Ta hun 2019, h. 95

32 Nur Ahma d, Radio Sebagai Sarana Media Massa , Jurnal Komunika si Penyia ra n Isla m, Volume 3, No.2 Desember 2015, h. 240

31

Arti dari daya tembus di sini adalah bahwa Radio tidak memiliki pantangan, tidak ada jarak dan rintangan yang akan menghalangi siaran radio. Segala lokasi seperti gunung bahkan lembah pun tidak menjadi rintangan bagi radio dalam menyiarkan programnya.

b. Daya Langsung

Radio merupakan hal yang dalam mencapai sasarannya, tidak membutuhkan proses yang sulit, pada zamannya, materi tinggal diucapkan di depan Microphone atau corong penyampai suara tanpa ada batasan. Hal ini berlangsung secara cepat dan efisien, setiap materi yang disampaikan langsung tersampaikan kepada pendengarnya.

c. Daya Tarik

Daya Tarik yang dipancarkan oleh radio juga menjadi salah satu faktor utama radio merupakan media yang banyak digunakan.

Karena dalam radio ada interaksi yang mengandung beberapa unsur seperti musik, percakapan, dan efek suara yang dapat menarik perhatian pendengarmya. 33

33 Morissa n, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. (Ja karta:

Kenca na Perda na , 2015) h. 67

32 3. Program Radio

a) Definisi

Dalam bahasa inggris, Program disebut sebagai Programme atau Program yang artinya acara atau rencana. Program bertujuan sebagai pemenuh kebutuhan audiens dengan cara menampilkan segala hal yang diinginkan. Dengan demikian program bisa dikataka sebagai sesuatu berupa produk yang dibutuhkan orang sehingga audiens bersedia untuk mengikutinya.34

Program radio dibagi ke beberapa jenis, diantaranya adalah program reguler, dan program khusus atau mingguan. Program reguler merupakan program yang disiarkan setiap hari, penyiarnya bisa sama ataupun bergantian pada jam khusus.

Sedangkan program khusus merupakan program yang khusus untuk disiarkan di hari tertentu, atau bisa seminggu sekali, umumrnya malam hari dan weekend.35

Dalam berjalannya sebuah program, pasti kebanyakan memiliki pesan yang bisa diterima oleh audiensnya atau pendengarnya. Menyampaikan isi

34Morissa n, Manajemen Media Penyiaran: Strategi meneglola radio dan televisi. (Ja ka rta : Kenca na Prena da Media Group, 2008) h. 209

35Romli, Basic Announcing : Dasar-dasar siaran radio. (Bandung:

Nuansa, 2009) h. 74

33

program tersebut di negara Indonesia biasa dikenal sebagai istilah siaran. Maksudnya adalah program diterjemahkan sebagai unsur atau hal-hal yang ditampilkan pada radio, sebagai pemenuhan kebutuhan audiens atau pendengarnya.36

b) Strategi Program

Seperti yang dijelaskan oleh Peter Pringle, Manajemen strategis program siaran yang ditinjau dari beberapa aspek manajemen diantaranya terdiri dari adanya perencanaan terhadap suatu program, produksi dan adanya pembelian program, eksekusi program, pengawasan, dan ada evaluasi program.37

Keberhasilan sebuah program di dalam stasiun radio harus menjadi tujuan utama dari penyelenggara radio siaran. Namun hal tersebut tidaklah mudah, maka dari itu setiap program harus bisa mematok dari pilihan format siaran yang ada seiring dengan banyaknya stasiun penyiaran, dan harus memiliki strategi yang pas. Strategi program ditinjau dari aspek manajemen strategis program siaran diantaranya ada:

1) Perencanaan Program Siaran

36 Morrisa n, Media Penyiaranm (Ta ngera ng: Ra mdina Pra karsa , 2005) h.97

37Morissa n, Manajemen Media Penyiaran: Strategi meneglola radio dan televisi. (Ja ka rta : Kenca na Prena da Media Group, 2008) h. 273

34

Perencanaan merupakan hal nomor satu dengan tingkat urgensi yang tinggi dalam industri penyiaran. Karena siaran menjadi hal yang berpengaruh dan memiliki dampak yang kuat dan besar. Maka dari itu diperlukan perencanaan yang matang dalam menggunakan data dan fata selengkap-lengkapnya.

Ada yang harus dipertimbangkan oleh pengelola program siaran saat merencakan siaran yaitu, Product, merupakan suatu produk yang ditawarkan kepada pendengar, lalu Price, atau harga yang dikeluarkan dalam membuat program atau membeli. Place, merupakan proses pengiriman program. Lalu ada Promotion, di mana ini merupakan proses bagaimana audiens bisa tahu mengenai eksistensi sebuah program sehingga akan tertarik. 38

Dalam siaran, ada perencanaan yang dibagi menjadi tiga periode, yaitu:

a) Rencana Siaran Bulanan

Dalam rencana bulanan, penyusunannya hanya menuliskan garis besar saja, seperti jenis programnya (Pendidikan, Hiburan, Pemberitaan,

38Morissa n, Manajemen Media Penyiaran: Strategi meneglola radio dan televisi. (Ja ka rta : Kenca na Prena da Media Group, 2008) h. 281

35

dll.) Jenis ini biasanya ditentukan oleh kru yang bersangkutan dengan program di sebuah pertemuan yang membahas tentang kesempurnaan produksi, dan menetepakan hal lain sesuai dengan kesuakan audiens.

b) Rencana Siaran Mingguan

Jika di rencana bulanan berisi garis besar, maka di rencana mingguan ini merupakan jabaran dari gambaran besar yang ada di rencana bulanan, meliputi siaran selama tujuh hari. Judul, jenis, topik, dan penyelenggaraan dicantumkan karena sudah pasti. Dalam rencana ini dicantumkan nama penyiar serta operator untuk masing-masing program, pun para penggantinya untuk antisipasi.

c) Rencana Siaran Harian

Rencana harian berisi mengenai rencana yang dicantumkan secara detil dari menit opening hingga menit closing. Rencana ini merupakan pegangan penyiar dan operator, bisa berupa naskah yang berisi judul acara, produser, jenis penyajian, nama penyiar, dan operator, hingga Playlist.39

39Effendy, Onong Uchja na , Radio Siaran dan Praktik. (Ba ndung, Alumni, 1990) h. 123-125

36

2) Produksi dan Pembelian Program

Produksi siaran adalah sebuah keterampilan yang memadukan pengetahuan berupa wawasan di dalamnya, juga ada kreatifitas dan kemampuan dalam mengoperasikan alat yang dibutuhkan dalam proses produksi. Cara untuk mendapatkan sebuah program ada dengan cara membeli atau memproduksi sendiri (In House Production).

Membeli produk adalah opsi jika sebuah radio tidak memiliki peralatan untuk melakuikan produksi yang memadai tapi punya ide untuk kemudian bisa dikembangkan.

Dalam memproduksi sebuah program siaran, harus memiliki unsur daya tarik, diantaranya:

a. Kata-kata lisan (Spoken Word) b. Musik

c. Sound Effects

Dengan ketiga unsur yang telah disebutkan di atas maka kemudian akan membentuk sebuah kesan dimana suatu acara radio tersebut menjadi hidup.40 3) Eksekusi Program

Bagian yang mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana yang direncakan

40Effendy, Onong Uchja na , Radio Siaran dan Praktik. (Ba ndung, Alumni, 1990) h. 107-108

37

atau ditetapkan. Strategi penayangan program yang baik sangatlah ditentukan oleh bagaimana yang bersangkutan dapat menata dan menyusun berbagai program yang akan ditayangkan.41

Lalu ada kegiatan menentukan jadwal penayangan. Jadwal oenayangan suatu acara ditentukan dilihat dari perilaku audiens, yaitu notasi dari kegiatan audiens yang dilakukan selama kurang lebih satu hari, dan juga kebiasaan dalam mendengarkan radio di jam-jam tertentu.

4) Pengawasan dan Evaluasi Program

Pada proses ini akan ditentukan seberapa jauh suatu rencana dan tujuan bisa direalisasikan oleh stasiun penyiaran, departemen yang bersangkutan dan karyawannya. Menurut Peter Pringle, dalam hal pengawasan program, manajer program harus melakukan hal-hal berikut:

1) Memiliki standar program stasiun penyiaran 2) Seluruh isi program harus diawasi agar tidak

keluar dari standar stasiun dan aturan perundangan yang ada

3) Memiliki Track Records program

41Morissa n, Manajemen Media Penyiaran: Strategi meneglola radio dan televisi. (Ja ka rta : Kenca na Prena da Media Group, 2008) h. 342

38

4) Mengarahkan dan mengawasi kegiatan dari karyawan dan departemen program yang bersangkutan

5) Berkerja patuh sesuai kontrak yang dibuat

6) Melakukan pengecekan ulang sehingga biaya program bisa sesuai dengan yang dianggarkan 4. Pendengar

a) Sifat

Menurut Effendy, Pendengar merupakan sasaran utama dalam komunikasi massa yang disebarluaskan lewat media seperti radio.42 Dalam mendengarkan radio, masing-masing individu memiliki sifat yang berbeda-beda, diantaranya adalah:

1. Heterogen

Sifat Pendengar yang heterogen memiliki maksud bahwa pendengar radio merupakan individu yang beragam, lokasinya terpencar di berbagai penjuru lokasi. Pendengar inipun berbeda dalam segala hal, dari jenis kelamin, usia, pendidikan, kebudayaan, agama, dan lainnya. Terpencar sehingga tidak mengenal antara satu dan lainnya.

42 Effendy, Radio Siaran Teori dan Praktek, (Bandung: CV Mandar, 1991) h. 84

39 2. Pribadi

Pendengar Radio yang akan mendapatkan pesan yang disampaikan oleh penyiar jika pesan tersebut sama dengan situasi dan bisa Relate dengan kehidupannya, sehingga terkesan si penyiar sedang berinteraksi dengan pendengarnya seakan-akan bersifat intim, atau pribadi.

3. Aktif

Pendengar aktif merupakan salah satu sifat pendengar yang setiap individunya akan melakukan interaksi secara aktif atau aktif berfikir jika ada hal menarik dari sebuah siaran radio.

5. Pemilih

Tipe pendengar pemilih merupakan pendengar yang sangat selektif pada saat mendengarkan siaran radionya, baik dari penyiarnya ataupun materinya.

Pendengar jenis ini mudah saja mengganti saluran radionya jika merasa tidak cocok dan kemudian mencari saluran yang lebih menarik dan cocok dengan ketertarikannya.43

C. Kerangka Berfikir

Terdapat kerangka berfikir dalam penelitian ini karena sangatlah penting dalam sebuah penelitian. Tujuan

43 Inna yah, Ma ria nna Susa nti. The Role of The Listener and Government Institutions in Educational Radio Broadcasts, (Jurna l Pekommas, Vol.1 No.1, April 2016) h. 25

40

utamanya adalah untuk mempermudah penulis dalam melakukan proses penelitian dan tidak terlalu keluar dari konteks. Kerangka berfikir jug berguna dalam membantu mengetahui teori dan alat analisis apa yang digunakan. Di bawah ini merupakan bagan kerangka berfikir yang digunakan dalam penulisan penelitian ini:

Proses Produksi Awal

Teori Proses Konstruksi Media Massa Radio oleh Armawati Arbi

Tahapan Konstruksi Media

Strategi Komunikasi pada Produksi Program

Format Program

41 BAB III

GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Serang Gawe FM

Kebutuhan masyarakat akan informasi semakin berkembang didorong dengan Era Globalisasi yang diselingi dengan banyak kemajuan teknologi seperti media massa di bidang elektronik dan bisa menjangkau ke daerah pelosok.

Melihat adanya perkembangan tersebut, Pemerintahan Kabupaten Serang mendirikan Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) yang merupakan jasa dalam bentuk penyoaran radio yang memiliki tujuan sebagai pemberi nformasi sekaligus menjadi wadah aspirasi bagi masyarakat Kabupaten Serang. Dengan adanya Lembaga Penyiaran Publik Lokal (LPPL) diharapkan kedepannya bisa menyiarkan kebjakan-kebijakan pemerintah khususnya daerah, sekaligus berharap dapat menjadi satu media radio yang menjadi sarana dibagikannya informasi yang efektif bagi seluruh kalangan Masyarakat Kabupaten serang sehingga warga bisa teredukasi akan hal-hal yang menarik dan bisa terus terhibur. Lembaga Penyiaran Publik Lokal inipun diharapkan bisa memberikan beberapa benefit berupa keseimbangan dalam penyampaian informasi di banyak

42

sektor berupa pendidikan, pembangunan, kebudayaan, dan hiburan yang bersifat independen dan netral.

Banyaknya jumlah pesawat radio di wilayah Kabupaten Serang menjadikan Pemerintah Daerah pun berharap jika Lembaga penyiaran Publuk Lokal ini bisa menjadi sejajar dengan banyak media radio lainnya yang eksis di kabupaten Serang, juga bisa mempermudah masyarakat dalam mendapatkan informasi karena bisa didengar pada saat sedang beraktifitas.

Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Serang Gawe FM dibuat berdasar pada arah Penyiaran Nasional dan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 serta Peraturan Pemerintah Nomor 11, dan kemudian berdasar pada Peraturan Pemerintah Nomor 11 didirikanlah Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radi Serang Gawe FM dengan tujuan awal sebagai penjembatan kesenjangan informasi masyarakat antara wilayah perkotaan dan pedesaan, guna mewujudkan Kabupaten Serang yang Maju, sejahtera, agamis sebagaimana Visi dan Misi kabupaten Serang.

B. Profil Serang Gawe FM

Radio Serang Gawe FM adalah radio dengan status sebagain lembaga penyiaran publik lokal (LPPL) milik Pemkab Serang yang mendudukin frekuensi 102.8 FM, Serang Gawe FM beralamat di Serang tepatnya Jalan KH.

43

Abdul Fatah Hasan, No.26, Sumurpecung, Kecamatan Serang, Kota Serang – Banten. Dengan titik koordinat -6.1243651, 106.171768136.

Serang Gawe FM sendiri memiliki tujuan sebagai radio di bidang multisegmen dengan Goals mencapai semua kalangan, dari adanya program islam hingga program anak-anak. Walaupun serang Gawe FM sendiri merupakan LPPL. Namun dapat dipastikan bahwa Radio Serang Gawe FM merupakan radio yang netral dan tidak berpihak pada apapun.

C. Visi Serang Gawe FM

Sebagai radio yang berdiri di bawah naungan pemerintahan Kabupten Serang, LPPL Radio Serang Gawe FM tentu memiliki tujuan utama untuk memajukan masyarakat kabupaten serang dan sekitarnya. Dalam Perda Nomor 4 Tahun 2017 tentang Serang Gawe FM, disebutkan bahwa Visi dari berdirinya radio ini sendiri adalah sebagai penjembatan dari adanya kesenjangan informasi di Masyarakat antara perkotaan dan pedesaan, serta memiliki tujuan untuk mewujudkan kabupaten serang yang maju, sejahtera, dan agamis.

D. Misi Serang Gawe FM

Selain memiliki Visi, Radio yang bergerak sebagai LPPL ini memiliki beberapa misi yang ingin dicapai

44

beriringan dengan berjalannya proses penyiaran.

Diantaranya:

1. Memberikan keseimbangan dalam menyampaikan informasi multisegmen

2. Menjadi media yang bersifat independent

3. Mengembangkan Kreatifitas generasi muda di Kabupaten Serang

4. Menjadi Wadah untuk Aspirasi Masyarakat

5. Meningkatkan Taraf pendidikan dan memberikan hiburan lewat informasi

E. Jumlah Pendegar

Secara kualitatif jumlah pendengar radio tidak bisa diketahui kecuali melalui survey lembaga survey pendengar radio/pemirsa tv. Dan serang gawe fm belum pernah menggunakan survey tersebut

F. Logo Radio Serang Gawe FM

Gambar 3.1

Logo Radio Serang Gawe Fm

45

G. Struktur Organisasi Serang Gawe FM

• Asprod

• Operator

• Penyiar Tamu

• Desain Visual

• Asprod

• Operator

• Penyiar Tamu

• Desain Visual

• Asprod

• Operator

• Penyiar Tamu

• Desain Visual

46 H. Jadwal Siaran

Dalam melakukan proses siaranna, Serang Gawe FM tidak seperti kebanyakan radio lainnya. Kebanyakan radio memiliki satu Program Producer dalam menjalankan acaranya dengan fungsi sebagai pengawas, dan mengevaluasi segala hal yang dilakukan dalam penyiaran44. Namun, di Serang Gawe FM memiliki 2 Program Producer yang ditempatkan di 2 jam waktu siar yang berbeda, Pagi-Sore, dan Malam. Pada dua jam waktu siar tersebut, hanya ada satu program dengan waktu siar yang cukup lama, keunikan masing-masing adalah segmen spesial yang berbeda setiap harinya. seperti yang disampaikan oleh Pak Idham sendiri adalah

“Serang Gawe ini sebenarnya memiliki hanya sedikit program, tapi satu programya lama banget, kita bagi program itu kurang lebih Cuma tiga, Program Pagi untuk hari kerja ada namanya Siaran Pagi, itu di dalamnya membahas banyak hal, dari berita parlemen, sampai hukum, dan kesehatan. Ini saya yang jadi Program Directornya, lalu dilanjut ke program siang, namanya Sore-Sore, ini lebih ke Coffee Talk, bahas hobi, inspirasi, dan

44 Tsa na Tsa ra dia na Endir Listia ni, Peranan Program Director dan

44 Tsa na Tsa ra dia na Endir Listia ni, Peranan Program Director dan

Dokumen terkait