• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini berisi uraian tema kajian meliputi kajian teori penekanan/tema desain seperti uraian interpretasi dan elaborasi, studi preseden, dan rencana penerapan teori tema desain, dan kajian teori permasalahan dominan.[7][1][2] ...

=====================25/104====================== 24 BAB II TINJAUAN PROYEK 2.[1][2][7] ...1 Tinjauan Umum 2.[1][3] ...1.1 Gambaran Umum A.[25][72][77] ... Pengertian Makerspace

Menurut Tweney ( March, 2009 ), Makerspaces are

places where like- minded persons gather to work on personal projects, share tools and expertise as well as learn from each other. Yang mempunyai arti makerspace merupakan tempat orang-orang dengan pemikiran yang sama berkumpul untuk mengerjakan proyek masing-masing, dengan berbagi alat, dan keahlian yang didapat dari masing-masing orang.

Menurut Britton (2012), “A Makerspace refers to people

coming together to create and share resources, knowledge, and “stuff”. Makerspace mengacu pada orang-orang yang datang bersama untuk menciptakan dan berbagi sumber daya, pengetahuan, dan barang. Tidak ada daftar peralatan atau pemrograman yang diperlukan untuk membuat sebuah makerspace.

dikaitkan dengan Makerspace, seperti printer 3-D. Namun, daftar peralatan dan bahan akan tumbuh secara alami sesuai proyek dan program spesifik sehingga menghasilkan

=====================26/104====================== 25

kebutuhan. Misalnya sebuah makerspace yang fokus pada pembuatan pakaian memerlukan mesin jahit, sedangkan sebuah workshop desain grafis yang memerlukan pemotong vinyl.

B. Karakteristik Makerspace

Menurut Fleming (2015) makerspace memiliki karakteristik :

- Penciptaan - berfokus pada penciptaan digital

- Laboratorium - memusatkan pada pembuatan proyek berwujud

- Workshop - menawarkan area yang mendorong individu untuk menciptakan, membayangkan dan membangun

Menurut Shea (2012) , Makerspace yang baik bukan hanya berisi mesin, peralatan dan perlengkapan tapi juga instruktur untuk mengajarkan pembuatan dan bagaimana cara menggunakan dengan benar. Dengan cara ini, pembuat dapat mengoperasikan peralatan dengan cara yang benar dan aman dan menciptakan produk terbaik. Banyak makerspace mendorong para makers untuk mendaftar ke kelas untuk belajar tentang proses tertentu, seperti program komputer yang menciptakan. Beberapa makers mengharuskan pengguna untuk mendapatkan pelatihan sebelum menggunakan alat yang mahal atau rumit.

=====================27/104====================== 26

2.1.2 Latar Belakang – Perkembangan – Trend 2.[7][13] ...1.2.1 Latar Belakang

Industri abad kedua puluh satu akan semakin bergantung pada generasi pengetahuan melalui kreativitas dan inovas. Hal ini ditandai dengan meningkatnya perkembangan industri kreatif di Indonesia yaitu sebesar 7% tiap tahunnya. Ekonomi kreatif akan selalu berkembang dengan didukungnya sumber daya manusia yang kreatif terutama di kota Bandung yang merupakan salah satu kota kreatif di Indonesia. Dalam mengembangkan lebih industri kreatif yang inovatif dan responsive maka

diperlukannya sebuah ruang untuk menunjang fasilitas sekaligus memajukan pembangunan sebuah daerah yaitu Makerspace dan Galeri.

Makerspace ini cukup familiar di kalangan

negara-negara di dunia terutama Singapura, Amerika, Inggris. Terdapat banyak tempat dan ruang

makerspace untuk berkreasi dalam membuat barang dan menciptakan sesuatu. Di Indonesia sendiri pun sudah mulai bermunculan makerspace sesuai bidang-bidang yang disediakan tapi diantara masyarakat

=====================28/104====================== 27

beberapa terdengar kurang familiar, maka dari itu makerspace dan galeri ini dibuat dalam mengikuti trend dan penyediaan kebutuhan masyarakat. 2.1.2.1 Trend

Berdasarkan perkembangan makerspace di Indonesia dan di dunia, maka munculah tren makerspace Indonesia sesuai dengan fokus yang ada. Misalnya terdapat makerspace khusus pengembangan aplikasi, robotic, permainan, makerspace khusus woodworking, metalworking, surface, makerspace seni dan sains serta

makerspace yang tidak hanya menyediakan tempat pembelajaran dan alat namun juga fasilitas-fasilitas lain sehingga masyarakat dapat tertarik untuk mengembangkan skillnya.

2.1.3 Sasaran yang akan dicapai ฀ Arsitektur

- Menambah wawasan tentang perancangan sebuah makerspace dan galeri yang berfungsi sebagai fasilitas pengembangan industri kreatif.

- Mengembangkan dan memperkaya terwujudnya desain arsitektur sebuah makerspace dan galeri.

฀ Masyarakat

=====================29/104====================== 28

- Menciptakan fasilitas yang diminati dan menarik sebagai tempat mengembangkan kreatifitas perindustrian tekstil dan kayu.

- Mengembangkan keterampilan bagi masyarakat yang memiliki industri kecil atau menengah, desainer,

seniman atau ingin memulai usaha.

- Sebagai tempat untuk berbagi ilmu, berkolaborasi dan mengkreasikan ide-ide menjadi produk nyata.

฀ Pemerintah

- Memajukan sektor ekonomi kreatif dalam negeri. - Mendukung pemerintah dalam mengembangkan sektor Industri kreatif dalam pemenuhan fasilitas kota.

- Menambah nilai dan daya saing di dunia internasional pada inovasi bidang industri kreatif.

2.2 Tinjauan Khusus

2.[1][2][3] ...2.1 Terminologi ฀ Makerspace

Makerspace /mak·er·space/ berdasarkan pengertian

Oxford Dictionary adalah tempat di mana orang-orang yang memiliki minat bersama, terutama dalam komputasi atau teknologi, dapat berkumpul untuk mengerjakan proyek sambil berbagi gagasan, peralatan, dan pengetahuan."Ruang pembuat =====================30/104====================== 29

dilengkapi dengan printer 3D, pemotong laser, berbagai perangkat penggilingan, dan lebih banyak lagi"

฀ Galeri

Pengertian dari kata Galeri berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “ga·le·ri /n ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni dsb.” Sedangkan menurut ektimologinya kata gallery atau galeri , berasal dari bahasa latin: Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni.[83]

Maka secara terminologi “Makerspace dan Galeri” ini merupakan sebuah bengkel kreatif dengan bangunan yang didalamnya terdapat ruang untuk mengembangkan kreatifitas, belajar, berbagi pengetahuan, membuat prototype produk, mengeksplorasi sebuah produk dengan gaya kerja yang baru. Makerspace dan galeri ini adalah tempat belajar non formal yang didalamnya terdapat system sewa atau mengikuti program kelas dan workshop.

Makerspace ini adalah sebuah bangunan yang mewadahi

kegiatan anak muda, seniman, komunitas, para pelaku usaha atau seluruh masyarakat dengan cara berbagi peralatan, kemampuan, dan pengetahuan dan menjadikan sebuah tempat tertentu untuk =====================31/104====================== 30

belajar kemampuan baru untuk menjadi sebuah pencipta dari sebuah produk kreatif tekstil dan kayu.

Galeri pada bangunan ini berfungsi sebagai tempat

penunjang dari makerspace ini. Fungsi galeri ini yaitu tempat untuk memamerkan produk, karya atau benda dari hasil pembuatan para makers yang kemudian dapat dipamerkan kepada orang yang datang berkunjung.

2.2.2 Kegiatan

Berikut terdapat pengelompokkan kegiatan atau aktifitas yang terdapat pada bangunan Makerspace dan Galeri, yaitu : ฀ Kegiatan Utama

Terdiri dari kegiatan yang berlangsung didalam makerspace yaitu kegiatan belajar dan diskusi, kegiatan praktek

pembuatan sebuah produk atau barang, pemakaian alat-alat kerja kayu dan tekstil yang disediakan serta kegiatan yang berlangsung di dalam galeri yaitu melihat pameran produk yang dihasilkan.

฀ Kegiatan Penunjang

Kegiatan yang menunjang secara langsung beberapa kegiatan utama dari bangunan. Terdiri dari kegiatan yang berlangsung pada mini studio foto untuk pengenalan produk =====================32/104====================== 31

sebagai bahan dokumentasi dan promosi, kegiatan pembelian pada café, kegiatan pembelian alat dan bahan.

฀ Kegiatan Pengelola

Kegiatan yang dilakukan oleh pengelola Makerspace dan Galeri seperti kegiatan administrative gedung, system pengelolaan gedung, memantau kegiatan dan kebutuhan berlangsung di dalamnya.[109]

฀ Kegiatan Pelayanan

Kegiatan yang melayani segala bentuk aktifitas dalam

bangunan misalnya kegiatan informasi, pelayanan keamanan, kebersihan dan perawatan bangunan.

b. Pelaku

Pelaku merupakan orang-orang yang terlibat langsung dan menjalankan aktifitas di dalam bangunan, diantaranya : ฀ Pengelola

Pengelola merupakan pihak yang mengurus dan bertanggung jawab dengan segala macam kegiatan dan aktivitas di dalam bangunan. Sistem pengelolaan bangunan ini adalah mandiri yang dipimpin oleh direktur (owner) yang membawahi majager, kepala divisi serta staff yang bersangkutan. Untuk lebih jelas digambarkan dengan organisasi di bawah ini :

=====================33/104====================== 32

- Direktur (owner)

Orang yang memimpin dengan jabatan tertinggi pada system pengelola bangunan. Berwenang membuat

kebijakan dan menetapkan program yang berjalan di dalam bangunan.

Bertanggung jawab dengan kegiatan yang berada dalam gedung dan mengkoordinasi dan mengevaluasi kinerja karyawan.

- Sekretaris

Orang yang membantu tugas atasannya dalam

menyelesaikan pekerjaannya misalnya menyiapkan surat, menerima tamu, mengatur jadwal atasan.

- Kepala Divisi

Orang yang bertanggung jawab dan mengatur divisi atau bagian dibawahnya dalam pengelolaannya.

- Sub Divisi Administrasi

Divisi yang mengatur segala jenis kegiatan administrasi dan keungan yang terjadi di dalam bangunan.

- Sub Divisi Operasional

Divisi yang mengelola kegiatan operasional bangunan seperti pengaturan program kegiatan, mengatur konsep dan rencana perusahaan, pengelolaan karyawan.

=====================34/104====================== 33

- Sub Divisi Peralatan

Divisi yang bertugas mengecek mengawasi jenis peralatan yang dibutuhkan di dalam area kerja.

฀ Pengunjung

Pengunjung adalah pelaku yang datang ke dalam bangunan yang terdiri dari seluruh lapisan masyarakat dimana mereka yang ingin mencari tahu, mempelajari, membuat sebuah produk, memamerkan, ataupun melihat karya produk atau benda.

- Pelajar, mahasiswa, non mahasiswa - Seniman, komunitas, desainer - Masyarakat umum

- Pelaku usaha kecil, pelaku usaha menengah

c. Fasilitas ฀ Fasilitas Utama

Fasilitas yang mewadahi kegiatan utama di dalam bangunan Makerspace dan Galeri. Berhubungan dengan berbagai macam kegiatan seperti kebutuhan area workshop,

pengajaran yang membutuhkan ruang kelas, tempat untuk memamerkan karya, dll diantaranya :

- Area Kerja Kayu - Area Kerja Tekstil

=====================35/104====================== 34

- Ruang Peralatan dan bahan kayu - Ruang Peralatan dan bahan tekstil - Ruang Kelas

- Ruang Multimedia ฀ Fasilitas Penunjang

Fasilitas yang disediakan sebagai sarana kegiatan penunjang dari fasilitas utama seperti beristirahat, membeli makan atau minum, beribadah, membeli alat dan bahan, memfoto produk, diantaranya adalah:

- Café - Mushola

- Penitipan barang / loker - Mini Studio Foto

- Tools Shop

฀ Fasilitas Pengelola

Fasilitas sebagai sarana untuk mewadahi kegiatan yang dilakukan pengelola bangunan seperti mengatur program kegiatan dan jadwal, membuat laporan kerja bangunan, mengatur dan mendata alat-alat kerja, melakukan rapat diantaranya:

- Ruang Informasi / receptionist - Ruang Direktur (Owner)

=====================36/104====================== 35

- Ruang Manager

- Ruang Pengajar Instructor - Ruang Kepala Divisi - Ruang Staff

- Ruang Rapat - Ruang Tamu

฀ Fasilitas Pelayanan (Servis)

Fasilitas yang mewadahi kegiatan pelayanan (servis) sebagai pelengkap bangunan sehingga terciptanya bangunan yang terintegrasi diantaranya : - KM / WC - Area Parkir - Ruang Security - Ruang CCTV - Pantry

- Ruang cleaning service - Gudang

- Ruang Penampungan limbah - Ruang Panel

- Ruang Genset - Ruang Pompa d. Sarana

=====================37/104====================== 36

฀ Sarana Fasilitas Penunjang ฀ Sarana Fasilitas Pengelola ฀ Sarana Fasilitas Servis e. Sarana Peralatan Khusus ฀ Area Kerja Kayu ( Mesin) ฀ Area Kerja Tekstil

f. Alat dan Bahan Pendukung ฀ Kerja Kayu

฀ Peralatan Kerja Tangan

Dalam fungsi Makerspace woodworking station ini selain adanya mesin-mesin besar yang membutuhkan ruang (space) terdapat pula mesin dan alat tangan yang juga berperan penting untuk membuat produk atau karya dari kayu. Menurut website klikteknik.com beberapa jenis alat dan mesin untuk perindustrian kayu adalah sebagi berikut :

Alat bantu yang digunakan dalam membantu proses kerja kayu adalah :

- Pensil kayu, penggaris siku, jangka, meteran rol - Perusut tunggal, perusut ganda

- Penggores, penanda, penjepit (klem)

=====================38/104====================== 37

- Palu kayu, palu besi - Pahat, kikir, batu asah

- Gergaji tangan manual besi dan kayu

- Obeng spiral, obeng plus, obeng minus, obeng offset

- Tang potong, tang pengupas, tang lancip, tang kakatua, tang kombinasi

฀ Bahan - Kayu Mahoni

Kayu yang tergolong kayu keras (hardwood), kayu ini memiliki serat dan warna yang bagus dengan merah kehitam-kehitaman. Kayu mahoni termasuk kayu yang mudah untuk pengerjaan serta tidak mudah mengembang. Kayu ini cocok untuk dijadikan

furniture, kerajinan, bahan ukiran, kerajinan serta bahan instrument musik.

- Kayu Pinus

Kayu pinus termasuk dalam kayu lunak (softwood). Kayu ini memiliki bentuk yang lurus karena jenis pohon pinus yang tumbuh cenderung tumbuh tegak dan lurus, namun kayu ini terdapat cabang-cabang kecil pada batangnya. Warna kayu cenderung coklat muda kekuningan. Kayu ini cocok digunakan untuk kerajinan atau kriya kayu karena tergolong kayu lunak sehingga mudah dalam pengerjaan

=====================39/104====================== 38 ฀ Kerja Tekstil ฀ Alat - Pita ukur - Jarum jahit - Mistar - Gunting kain - Gunting zigzag

- Gunting pelubang kancing - Pemotong benang - Rader - Karbon jahit - Kapur jahit - Cermin - Malam/Lilin ฀ Bahan

Jenis bahan-bahan yang disediakan pada area kerja tekstil cukup banyak dan lengkap, bahan tersebut terdapat beberapa macam warna dan motif yang dapat dipilih sesuai kebutuhan diantaranya :

2.2.3 Spesifikasi dan Persyaratan a. Spesifikasi Proyek

฀ Status Kepemilikan Makerspace dan Galeri

=====================40/104====================== 39

Status kepemilikan dari Makerspace dan Galeri ini ada pada pihak swasta yang merupakan sebuah perseorangan maupun pemilik perusahaan dan bekerja sama dengan Dinas

Perindustrian.[16][17] ฀ Program Kegiatan

- Workshop Event Product Making

Kegiatan workshop event pembuatan produk yang diselenggarakan tiap minggunya. Workshop ini diadakan dengan didatangkan guest para pelaku industri kreatif atau instructor yang ada dengan membuat salah satu produk

prototype . Didalam workshop ini terdapat pengajaran cara dan diajarkan dari yang pemula sampai mahir dapat mengikuti program ini.

- Partnership rent

Sistem sewa dengan bekerja sama dengan partnership yang ingin menyewa alat dan tempat sebagai tempat pembuatan produk. Partneship yang dimaksud adalah seseorang, komunitas atau kelompok yang mempunyai sebuah usaha dan ingin mengembangkan produknya.

- Membership

Kegiatan yang ditujukan bagi siapa saja yang ingin menggunakan makerspace ini dengan sistem member. Membership ini diadakan harian, mingguan dan bulanan, =====================41/104====================== 40

para pengunjung dapat memilih sesuai yang mereka butuhkan untuk pengembangan kreasi dan

pengeksplorasian dalam membuat prototype produk. b. Persyaratan Desain

฀ Arsitektur

- Bentuk bangunan yang sesuai dengan identitas fungsinya yaitu Makerspace dan Galeri serta kondisi daerah.[52][120] ...

- Perancangan bangunan harus menyelaraskan kenyamanan dan keserasian pada lingkungan dengan membentuk ruang luar.

- Menciptakan citra bangunan yang mengindahkan keserasian pada lansekap kawasan.

- Bangunan harus memberikan kenyamanan dengan memperhatikan fungsi ruang, aksesbilitas di luar dan didalam ruang, kenyamanan udara dan visual. - Bangunan harus dirancang dengan memperhatikan kestabilan struktur untuk menciptakan keamanan. ฀ Bangunan

- Sistem modul struktur bangunan yang tepat untuk pola bentuk dasar bangunan yang berpengaruh pada ruang dan sirkulasi.

=====================42/104====================== 41

- Struktur bangunan memperhitungkan pembebanan pada bangunan agar bangunan tetap stabil dan kokoh.

- Sirkulasi internal atau eksternal perlu adanya perlengkapan seperti papan informasi, pembatas, bentuk elemen sebagai pengarah, penunjuk arah dan jalan untuk kemudahan akses.

- Penyediaan area parkir yang sesuai dengan kebutuhan jumlah dengan memperhatikan area parkir tidak mengurangi ruang hijau dan tidak mengganggu lalu lintas.[59][64]

- Sistem pencahayaan harus sesuai dengan jenis kebutuhan ruangnya, tidak membuat silau yang berlebih dan pengoptimalan cahaya buatan atau alami.

- Sistem utilitas bangunan dirancang dengan alur yang baik untuk kemudahan perawatan.

- Penggunaan bahan bangunan dan material yang aman, tidak berbahaya bagi pemakai bangunan. - Sistem kebisingan dalam bangunan direncanakan sebaik mungkin dalam pembatas antar jenis

ruangan yang berbeda agar nyaman dan tenang. ฀ Lingkungan

=====================43/104====================== 42

- Membuat bangunan menjadi point of view diantara bangunan setempat lainnya untuk meningkatkan estetika kawasan.

- Memiliki akses yang mudah dan strategis untuk mencapai ke bangunan serta dapat dilalui

kendaraan roda dua, roda empat, dan selebihnya. - Pemilihan lokasi tapak sesuai dengan peraturan wilayah kota Bandung.[56]

- Tata cara pembangunan harus mengikuti rencana tata ruang dan tata bangunan daerah yang ada sesuai peruntukan lokasi.

- Bangunan direncanakan dengan memperhatikan sarana dan prasarana disekitarnya agar tidak mengganggu area kawasan.

2.2.4 Deskripsi Konteks Kota Bandung a. Lokasi

฀ Deskripsi Umum Kota Bandung

Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Kota Bandung terletak diantara 107° Bujur Timur dan 6° 55' Lintang Selatan. Secara geografis, kota Bandung terletak di tengah-tengah provinsi jawa barat, serta berada pada ketinggian kurang lebih 768 meter di atas permukaan laut.[73][95][113] ...

=====================44/104====================== 43

Kota Bandung memiliki luas wilayah 16.731 hektar, Menurut Perda Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2007 tentang Pemekaran

dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung terdiri dari 30 Kecamatan dan 151 Kelurahan. Lokasi Kotamadya Bandung cukup strategis, dilihat dari segi komunikasi, perekonomian maupun keamanan. Hal tersebut dikarenakan Kota Bandung terletak pada pertemuan poros jalan yaitu barat – timur yang memudahkan hubungan dengan Ibukota Negara sedangkan utara – selatan yang memudahkan lalu lintas ke daerah perkebunan (Subang dan Pangalengan).

Batas Wilayah Kota Bandung :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Sebelah Timur : Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. 3. Sebelah Barat : Jalan Terusan Pasteur Kecamatan Cimahi Utara, Cimahi Selatan dan Kota Cimahi.

4. Sebelah Selatan : Kecamatan Dayeuh Kolot, Bojongsoang, Kabupaten Bandung

b. Urgency – Relevancy

Dalam era modernisasi yang semakin lama semakin

berkembang ini keterampilan merupakan hal yang penting dan dibutuhkan dalam berbisnis maupun berwirausaha. Belakangan =====================45/104====================== 44

ini di kota-kota besar di Indonesia terutama kota Bandung mulai menunjukkan kiprahnya dalam bersaing di industri kreatif. Sekarang ini banyak anak muda yang mengelola industri kreatif seperti membuka butik, distro, café dan semacamnya, selain itu banyaknya orang yang sudah atau ingin membuka usaha dalam bidang ini yang ingin meningkatkan kualitas produknya untuk dipasarkan di dunia pemasaran.

Dalam menjawab tantangan tersebut maka diperlukannya ruang-ruang untuk tempat belajar, pusat aktivitas, tempat

pelatihan bagi para masyarakat, komunitas, desainer dan pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk mengembangkan kemampuan dalam dirinya dan meningkatkan kualitas produknya untuk bisa dapat bersaing di era modernisasi ini yang disebut dengan makerspace. Hal ini yang melatarbelakangi dipilihnya judul Makerspace dan Galeri seiring dengan perkembangan zaman. Dunia bisnis, ekonomi, dan teknologi semakin

berkembang, kebutuhan manusia juga semakin meningkat. Industri kreatif pasti akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Terutama di kota Bandung banyaknya sumber daya manusia yang kreatif namun kurangnya bekal softskill maupun hardskill sehingga bertahan hidup di era globalisasi ini. Tingginya kreatifitas dan nilai seni yang dimiliki masyarakat kota Bandung dapat menjadikan hasil karyanya dihargai cukup tinggi oleh para

=====================46/104====================== 45

konsumen Maka dari itu, dibutuhkan sebuah tempat untuk mewadahi kegiatan industri kreatif, salah satunya dibidang industri kreatif keterampilan dan tekstil.

c. Urban Issue

Bandung dikenal sebagai pusat tekstil, mode, seni, dan budaya dengan sebutan Paris Van Java. Kini Bandung juga dikenal sebagai kota pendidikan dan daerah tujuan wisata berdasar. Bandung merupakan salah satu kota yang cukup untuk dikembangkan industri kreatifnya. Hingga saat ini sudah ada 400 outlet industri kreatif dan telah menyerap kurang lebih 334.244 tenaga kerja. Industri kreatif yang sudah berkembang di Kota Bandung memberikan kontribusi sebesar 11% untuk

pertumbuhan ekonomi kota.

Subsektor industri kreatif unggulan yang selama ini

menjadi tiang penyanga pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Bandung diantaranya adalah industri fashion, industri desain, industri IT (Information Technology), industri kuliner, pasar barang seni dan kerajinan, dan seni pertunjukan. Namun begitu, beberapa masalah dikeluhkan oleh para pelaku industri kreatif di Kota Bandung, beberapa masalah tersebut diantaranya adalah minimnya fasilitas yang bisa didapatkan untuk mengembangkan usaha industri.

=====================47/104====================== 46

2.2.5 Studi Banding / Komparasi Kasus Proyek Sejenis a.[95][113][72] ... INDOESTRI Makerspace

Indoestri makerspace terletak di Jalan Lingkar Luar

Barat No. 36, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Indonesia. Menurut sumber yang diperoleh dari website resmi Indoestri.com Indoestri memiliki area seluas 2000m² yang didalamnya merupakan sebuah tempat bagi para makers untuk dapat berkreasi dengan berbagai alat dan material yang fokus pada kerja kayu, pekerjaan logam, tekstil & kulit serta beberapa tambahan seperti desain, perhiasan, gambar, keramik. Indoestri ini memiliki slogan Self Made yang artinya

yaitu terdapat unsur kemandirian, kerja keras, motivasi diri dan kewirausahaan. Berdasar situs dari

manual.co.id/article/indoestri-day /Fasilitas yang terdapat pada makerspace Indoestri ini yaitu terdapat sebuah space dengan berbagai mesin yang dibagi menjadi bagian khusus seperti woodworks, metalworks, leatherworks, paintworks, finishing untuk mengerjakan aneka proyek kreatif. Terdapat juga alat, bahan dan material, ruang kerja, meeting room, ruang workshop, studio foto dan café.

฀ Kelebihan

- Memiliki alat-alat yang cukup lengkap untuk mendukung kegiatan pembuatan produk

=====================48/104====================== 47

- Menyediakan area (space) yang cukup besar pada area workshop sehingga dapat menampung

pengguna yang banyak.

- Terdapat program-program workshop yang menarik tiap minggu dan tiap bulannya sehingga terus

meningkatnya jumlah pengunjung. ฀ Kekurangan

- Lokasi yang agak jauh dari pusat kota dan kurang terlihatnya papan penanda nama bangunan. - Kurangnya pencahayaan di dalam bangunan sehingga terkesan sedikit gelap.

- Terbatasnya lahan untuk area parkir.

- Luas bangunan yang terbatas sehingga kurangnya luas ruangan seperti ruang kelas, tools shop,

exhibition area.

b. Jakarta Creative Hub

Jakarta creative hub berlokasi di lantai 1 Gedung Grha

Niaga Thamrin, Jl KH.[117]Mas Mansyur, Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dengan luas 1500m² ini merupakan fasilitas untuk warga Jakarta yang ingin memulai dan mengembangkan usaha atau mengembangkan karya kreatifitasnya.

=====================49/104====================== 48

Jakarta Creative Hub memiliki tujuan untuk

mengembangkan pelaku usaha kelas kecil atau menengah dan start-up bisnis produksi kreatif. Bangunan ini menjadikannya seperti tempat kursus bagi anak muda atau pelaku usaha yang ingin berkecimpung di dunia wirausaha.

Jakarta Creative Hub cukup memiliki fasilitas yang

lengkap untuk menunang kegiatan didalamnya. Menurut JCH mempunyai fasilitas 3 ruang kelas yaitu classroom A, B, dan C, mesin produksi seperti 3D printing, laser cutting, woodworking atau ruangan berisi mesin-mesin pengolah produk berbahan kayu, mesin jahit, mesin obrras, vacuum forming, terdapat co-office atau kantor bersama sebanyak 12 unit masing-masing

Dokumen terkait