• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKERSPACE DAN GALERI DI BANDUNG - Unika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MAKERSPACE DAN GALERI DI BANDUNG - Unika Repository"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

209

LAMPIRAN

Keselamatan Kerja Kayu

Penerapan Keselamatan Kerja pada Pelaksanaan Pekerjaan

Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan.

Tak terduga, karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsur

kesengajaan, lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Maka dari itu,

peristiwa sabotase atau tindakan kriminal di luar ruang lingkup

kecelakaan yang sebenarnya.

Perlindungan Kecelakaan pada Tempat Kerja merupakan

salah satu aspek penting pada suatu pelaksanaan pekerjaan yang

harus selalu diupayakan dan dijaga oleh semua pihak agar

keselamatan kerja terjamin.

Perlindungan kecelakaan pada tempat kerja meliputi beberapa hal

sebagai berikut:

1. Perlindungan Kecelakaan terhadap Operator/Teknisi

Alat untuk perlindungan kecelakaan terhadap Operator/Teknisi

pada industri atau perusahaan biasa disebut Alat Pelindung Diri

(APD) yang secara standar terdiri dari:

a. Sepatu Kerja (Safety Shoes), berfungsi melindungi jari-jari dan

kaki dari benda tajam dan kejatuhan benda berat. Juga berfungsi

(2)

210

b. Pelindung Telinga bisa berbentuk menutup seluruh daun telinga

atau hanya menutup lubang telinga, berfungsi untuk mengurangi

suara bising dari mesin-mesin perkayuan yang terdengar oleh

telinga kita.

c. Masker Hidung ada yang hanya untuk debu atau partikel-partikel

lembut dan untuk uap kimia. Masker Hidung tersebut berfungsi

untuk menghalangi masuknya debu gergajian kayu atau uap bahan

kimia finishing kayu ke dalam pernafasan kita.

d. Kaos Tangan dari bahan kulit dikombinasikan dengan kain tebal

yang berfungsi melindungi jari-jari dan telapak tangan kita pada

saat mengangkat atau membawa beban berat.

e. Kaca Mata Pengaman terbuat dari plastik yang menutup seluruh

mata dan sekitarnya atau bentuk seperti kacamata biasa yang sisi

sampingnya ada plastik pelindungnya dan kacanya bisa berwarna

gelap atau terang.

2. Perlindungan Kecelakaan terhadap Mesin dan Alat kerja

Perlindungan Kecelakaan terhadap Mesin dan Alat Kerja bisa

(3)

211

pelindung tersebut selain melindungi mesin juga melindungi benda

kerja dari kecelakaan yang mungkin terjadi, sekaligus melindungi

Operator/Teknisi yang mengoperasikan mesin tersebut.

3. Perlindungan Kecelakaan terhadap Benda Kerja

Perlindungan Kecelakaan terhadap Benda Kerja bisa

menjadi satu kesatuan dengan perlindungan terhadap

mesin dan alat kerja karena keselamatan terhadap benda

kerja sangat terkait dengan perlindungan kecelakaan

terhadap mesin dan alat kerja serta tata-cara dan proses

(4)

212

4.

Perlindungan Kecelakaan terhadap Tempat/Lingkungan

Kerja Supaya terhindar dari kecelakaan yang diakibatkan

oleh keadaan tempat/lingkungan kerja, maka

bahaya-bahaya yang terdapat di sekitar tempat kerja perlu dikenal

dan dan diidentifikasi terlebih dahulu. Ketidakwajaran

keadaan sekitar akan mengakibatkan gangguangangguan

terhadap badan atau jiwa. Hal-hal yang kurang maupun

yang lebih akan merupakan gangguan atau kerusakan

jikalau sifatnya berlebihan.

a. Suhu dan kelembaban udara

Setiap mesin menimbulkan panas. Debu, kelembaban

udara, dan pencemar udara serta tubuh manusia sendiri

adalah sumber ketidaknyamanan di lingkungan kerja

disamping panasnya udara. Sinar matahari yang

berhasil masuk ke ruang kerja meningkatkan suhu yang

ada. Oleh sebab itu, perlu kiranya diadakan alat

pengendalian suhu, debu, dan bau di setiap tempat

kerja. Pengendali suhu yang relatif murah adalah AC

Central yang dapat disalurkan ke seluruh ruang kerja

termasuk bengkel. Guna mengalirkan udara yang telah

disejukkan, exchaust fans perlu dipasang di sudut-sudut

tertentu. Udara yang nyaman dan mengalir mengurangi

(5)

213

b. Kebersihan udara

Kebersihan udara pada lingkungan kerja sangat

mempengaruhi kesehatan pekerja. Oleh sebab itu perlu

ditempuh cara-cara menjaganya, baik secara alami

maupun buatan. Untuk menjaga kebersihan udara

secara alami, antara lain dapat di tanam pohon

perindang di areal sekitar tempat kerja. Sedangkan

untuk menjaga kebersihan udara secara buatan, seperti

pada ruang mesin perkayuan dapat dipasang penyedot

debu (blower) secara terpusat.

c. Penerangan dan kuat cahaya

Penerangan dan kuat cahaya pada tempat kerja

sebaiknya mencukupi untuk melaksanakan aktivita

pekerjaan. Faktor penting yang mempengaruhi hal

tersebut adalah warna cat, lampu, dan alat penerangan.

d. Kekuatan bunyi

Kekuatan bunyi yang mempunyai kebisingan di atas

batas normal (85 db= decibel adalah satuan kepekakan

suara) dapat mempengaruhi kemerosotan syaraf dan

keletihan

mental.

Maka

dari

itu

diupayakan

pengendalian atas kebisingan dan getaran melalui

(6)

214

a. Bagian-bagian bergerak dari seluruh mesin,

perlengkapan, dan peralatan harus senantiasa diberi

minyak pelumas.

b. Cegah penggunaan mesin yang menimbulkan

kebisingan di atas 95 db.

c. Pergunakan peredam getaran seperti akustik, karet,

dan barang lain yang sejenis.

d. Sumber-sumber getaran harus diisolasi.

e. Dinding dan langit-langit sedapat mungkin dilapisi

dengan bahan akustik.

f. Gunakan alat penyumbat telinga pada tempat yang

mempunyai kebisingan di atas 95 db

e. Cara kerja dan proses kerja

Untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja maka harus

selalu menerapkan standard operational procedure yang

ditentukan sehingga cara dan proses kerja selalu

memenuhi standar. Untuk itu sebelum mulai bekerja

harus direncanakan lebih dulu tata-cara dan proses kerja

(7)
(8)

Filename:

Kinandi_Karisna_Makerspace_dan_Galeri_di_Bandung.docx Date: 2017-09-24 23:09 UTC

Results of plagiarism analysis from 2017-09-24 23:19 UTC 4099 matches from 129 sources, of which 1 are online sources.

PlagLevel: 7.3%/82.3%

[0] (687 matches, 0.0%82.0%) from your PlagScan document "Kinandi_Kar...i_di_Bandung.docx" dated 2017-09-22 [1] (49 matches, 1.8%/3.2%) from your PlagScan document "Anhari_sety...OTA_SEMARANG.docx" dated 2017-09-20 [2] (47 matches, 1.8%/3.1%) from your PlagScan document "Anhari_sety...OPARK_REVISI.docx" dated 2017-09-22 [3] (42 matches, 1.4%/2.7%) from your PlagScan document "Tan_Felicia...G_DI_SEMARANG.pdf" dated 2017-09-22 (+ 3 documents with identical matches)

[7] (38 matches, 2.0%/2.6%) from a PlagScan document of your organisation...125 Oktarina.docx" dated 2016-04-14 [8] (34 matches, 2.6%/2.8%) from your PlagScan document "Maharani_Fr...i_Yogyakarta.docx" dated 2017-09-21 (+ 1 documents with identical matches)

[10] (41 matches, 1.8%/2.4%) from your PlagScan document "Anhari_sety...echnopark_v5.docx" dated 2017-09-24 [11] (38 matches, 1.2%/2.3%) from your PlagScan document "Tan_Felicia..._BAHASA_ASING.pdf" dated 2017-09-24

(+ 1 documents with identical matches)

[13] (32 matches, 1.8%/2.3%) from your PlagScan document "Farah_muthi...,_Yogyakarta.docx" dated 2017-09-20 (+ 2 documents with identical matches)

[16] (40 matches, 1.2%/2.2%) from your PlagScan document "Vinsensius_...n_di_Rembang.docx" dated 2017-09-22 [17] (38 matches, 1.2%/2.2%) from your PlagScan document "Vinsensius_...N_DI_REMBANG.docx" dated 2017-09-22

[18] (34 matches, 1.6%/2.0%) from your PlagScan document "IVAN_M_NAVI..._di_Semarang.docx" dated 2017-09-21 [19] (38 matches, 1.1%/2.0%) from a PlagScan document of your organisation...hita Ramadhan.pdf" dated 2016-05-23 [20] (28 matches, 1.0%/2.0%) from your PlagScan document "Andre_Bagas...ten_Semarang.docx" dated 2017-09-19 [21] (24 matches, 1.5%/1.9%) from a PlagScan document of your organisation...re_di_Kendal.docx" dated 2017-03-07 [22] (34 matches, 1.2%/1.8%) from a PlagScan document of your organisation...3 Ang, Martha.doc" dated 2016-04-18

[23] (36 matches, 1.2%/1.8%) from a PlagScan document of your organisation...Amadea Putri.docx" dated 2017-03-10 [24] (36 matches, 1.4%/1.8%) from a PlagScan document of your organisation...4 Ivana Dwi S.pdf" dated 2016-09-27 [25] (28 matches, 1.4%/1.9%) from a PlagScan document of your organisation...11.0132 Novi.docx" dated 2016-04-06 [26] (32 matches, 0.8%/2.0%) from a PlagScan document of your organisation...A_DI_SEMARANG.pdf" dated 2017-03-06 [27] (33 matches, 1.3%/1.8%) from a PlagScan document of your organisation...mi Almuazizah.doc" dated 2016-04-18 (+ 1 documents with identical matches)

[29] (34 matches, 1.3%/1.7%) from your PlagScan document "Faishal_Haf...u_Karimunjawa.pdf" dated 2017-09-24 (+ 1 documents with identical matches)

[31] (31 matches, 0.8%/1.7%) from a PlagScan document of your organisation...EN_TEMANGGUNG.pdf" dated 2017-03-07 [32] (22 matches, 1.4%/1.7%) from a PlagScan document of your organisation...laudia Putri.docx" dated 2016-04-12

[33] (31 matches, 1.2%/1.7%) from your PlagScan document "Koo_Febrina...t_di_Semarang.pdf" dated 2017-09-20

[34] (32 matches, 1.3%/1.7%) from a PlagScan document of your organisation...k_di_Cirebon.docx" dated 2017-03-15 [35] (30 matches, 1.2%/1.6%) from your PlagScan document "Koo,_Febrin..._di_Semarang.docx" dated 2017-09-24 (+ 3 documents with identical matches)

[39] (30 matches, 1.2%/1.6%) from your PlagScan document "Koo_febrina..._di_semarang.docx" dated 2017-09-22 (+ 1 documents with identical matches)

[41] (26 matches, 1.2%/1.6%) from a PlagScan document of your organisation...1.0023 Aurel.docx" dated 2016-09-26 [42] (32 matches, 1.2%/1.6%) from a PlagScan document of your organisation...1.0086 Alam P.pdf" dated 2016-09-27 [43] (32 matches, 1.0%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...ftar_pustaka.docx" dated 2017-03-07 [44] (31 matches, 1.2%/1.6%) from a PlagScan document of your organisation..._DIKOTA_KUDUS.doc" dated 2017-03-07 [45] (31 matches, 0.8%/1.7%) from your PlagScan document "David_sanja..._Sepeda_balap.doc" dated 2017-09-13

(9)

[46] (34 matches, 1.0%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...i 12.11.0025.docx" dated 2016-04-14 (+ 1 documents with identical matches)

[48] (23 matches, 1.0%/1.7%) from your PlagScan document "Andre_Bagas...ten_Semarang.docx" dated 2017-09-21 [49] (26 matches, 1.1%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...ftar_pustaka.docx" dated 2017-03-07 (+ 1 documents with identical matches)

[51] (32 matches, 1.0%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation... Purnamasari.docx" dated 2016-04-12 [52] (26 matches, 1.2%/1.5%) from your PlagScan document "M._Hifzil_Q...insi_Lampung.docx" dated 2017-09-20

(+ 1 documents with identical matches)

[54] (17 matches, 1.3%/1.6%) from a PlagScan document of your organisation...n_Pekalongan.docx" dated 2017-03-07 [55] (33 matches, 0.9%/1.4%) from a PlagScan document of your organisation...ZKI DIKA G.A .pdf" dated 2016-09-27 [56] (26 matches, 1.0%/1.4%) from a PlagScan document of your organisation...AN AMAZIA ULE.pdf" dated 2016-09-27 [57] (26 matches, 0.8%/1.7%) from a PlagScan document of your organisation...ntuk Ditumpuk.pdf" dated 2016-02-29

[58] (24 matches, 1.1%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...esticha Putri.doc" dated 2016-04-18 [59] (21 matches, 1.2%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...a 12.11.0017.docx" dated 2016-04-14 [60] (24 matches, 1.1%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...esticha Putri.doc" dated 2016-04-14 [61] (23 matches, 0.8%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation....11.0033 ADE.docx" dated 2016-04-14 (+ 2 documents with identical matches)

[64] (21 matches, 1.2%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...a Rusdiana H.docx" dated 2016-04-12

[65] (24 matches, 0.8%/1.6%) from a PlagScan document of your organisation...11.0071 Hasan.pdf" dated 2016-02-26 [66] (22 matches, 1.1%/1.4%) from your PlagScan document "Ratnawati_S..._DI_SEMARANG.docx" dated 2017-09-24 (+ 2 documents with identical matches)

[69] (26 matches, 1.0%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...RIZKI NUGROHO.pdf" dated 2016-09-27 [70] (30 matches, 0.8%/1.5%) from your PlagScan document "David_Sanja...ota_Magelang.docx" dated 2017-09-24

(+ 1 documents with identical matches)

[72] (31 matches, 0.9%/1.3%) from a PlagScan document of your organisation...11.0066 riyan.pdf" dated 2016-03-30 [73] (20 matches, 1.2%/1.4%) from a PlagScan document of your organisation...05 Radhitya S.pdf" dated 2016-09-27 [74] (25 matches, 1.0%/1.4%) from a PlagScan document of your organisation...0 Eduard C.N.docx" dated 2016-04-13 [75] (28 matches, 0.9%/1.5%) from a PlagScan document of your organisation...Kusuma Adi P.docx" dated 2016-04-19

[76] (24 matches, 1.0%/1.3%) from a PlagScan document of your organisation...ka Sekandiva.docx" dated 2017-03-10 [77] (22 matches, 0.6%/1.4%) from your PlagScan document "Alviano_Ady....0110_PAA_72.docx" dated 2017-09-24 [78] (18 matches, 0.7%/1.5%) from your PlagScan document "Annisa_Radi...k_di_Jakarta.docx" dated 2017-09-22 (+ 1 documents with identical matches)

[80] (23 matches, 0.9%/1.3%) from a PlagScan document of your organisation...11.0054 Bagas.pdf" dated 2016-09-27

[81] (25 matches, 0.9%/1.3%) from a PlagScan document of your organisation...0 Eduard C.N.docx" dated 2016-04-13 [82] (15 matches, 1.3%/1.4%) from a PlagScan document of your organisation...arita Friska.docx" dated 2017-03-10 [83] (21 matches, 0.9%/1.3%) from a PlagScan document of your organisation...1.0107 Tiara.docx" dated 2016-04-14 [84] (23 matches, 0.6%/1.4%) from a PlagScan document of your organisation... Rudy Rickwan.pdf" dated 2016-05-23 [85] (18 matches, 1.2%/1.3%) from a PlagScan document of your organisation...sa Nurhenida.docx" dated 2016-04-18 (+ 1 documents with identical matches)

[87] (19 matches, 1.0%/1.3%) from a PlagScan document of your organisation...hamad Ichsan.docx" dated 2016-04-12 [88] (28 matches, 0.7%/1.2%) from a PlagScan document of your organisation....0039 Berlina.pdf" dated 2016-09-26 [89] (28 matches, 0.7%/1.2%) from a PlagScan document of your organisation...6 Anselmus 2.docx" dated 2016-09-26 (+ 1 documents with identical matches)

[91] (26 matches, 0.9%/1.3%) from a PlagScan document of your organisation...6 Kusuma Adi.docx" dated 2016-04-22

(+ 1 documents with identical matches)

(10)

[96] (27 matches, 0.7%/1.2%) from your PlagScan document "DISTYA_PRAD...TEN_SEMARANG.docx" dated 2017-09-22 [97] (14 matches, 1.0%/1.3%) from your PlagScan document "Wira_Adi_Wi..._Tambaklorok.docx" dated 2017-09-24 [98] (20 matches, 0.9%/1.2%) from a PlagScan document of your organisation...ias Gilang P.docx" dated 2016-09-29

[99] (17 matches, 0.9%/1.2%) from a PlagScan document of your organisation....11.0034 Leo.docx" dated 2016-04-14 [100] (17 matches, 1.1%/1.2%) from a PlagScan document of your organisation...004 Angela C.docx" dated 2016-04-13 [101] (22 matches, 0.9%/1.2%) from a PlagScan document of your organisation...ichael Clive.docx" dated 2016-04-13 [102] (29 matches, 0.6%/1.1%) from a PlagScan document of your organisation...ria Margareta.pdf" dated 2016-09-27 [103] (15 matches, 0.9%/1.2%) from your PlagScan document "Ryan_Anggor...njung_Kendal.docx" dated 2017-09-24

[104] (22 matches, 0.9%/1.1%) from a PlagScan document of your organisation..._RIA RIPARDI.docx" dated 2016-04-19 (+ 1 documents with identical matches)

[106] (17 matches, 0.9%/1.2%) from a PlagScan document of your organisation...7_kamalhasan.docx" dated 2016-04-19 (+ 1 documents with identical matches)

[108] (25 matches, 0.7%/1.0%) from a PlagScan document of your organisation...1.0114 ANGGIE.pdf" dated 2016-09-26

[109] (21 matches, 0.9%/1.2%) from a PlagScan document of your organisation...69 Mugi Utomo.pdf" dated 2016-09-27 [110] (18 matches, 0.8%/1.1%) from a PlagScan document of your organisation...a Ratna Sari.docx" dated 2016-04-12 [111] (24 matches, 0.5%/1.0%) from a PlagScan document of your organisation...0048 Lutgard.docx" dated 2016-09-26 [112] (18 matches, 0.8%/1.0%) from a PlagScan document of your organisation...ctavia (3.1).docx" dated 2016-07-26 [113] (23 matches, 0.7%/1.1%) from a PlagScan document of your organisation...agus Handoko.docx" dated 2016-04-12

[114] (21 matches, 0.8%/1.1%) from a PlagScan document of your organisation....0093 Baskara.pdf" dated 2016-02-26 [115] (19 matches, 0.9%/1.1%) from a PlagScan document of your organisation..._Sei_Mangkei.docx" dated 2017-03-07 (+ 1 documents with identical matches)

[117] (15 matches, 0.6%/1.2%) from your PlagScan document "Siti_Maesar...eative_Center.pdf" dated 2017-09-24 (+ 1 documents with identical matches)

[119] (24 matches, 0.5%/1.0%) from a PlagScan document of your organisation...48 Lutgard 2.docx" dated 2016-09-27

[120] (20 matches, 0.9%/1.1%) from your PlagScan document "M._Hifzil_Q...insi_Lampung.docx" dated 2017-09-20

[121] (16 matches, 0.0%/1.1%) from docplayer.info/29544536-Landasan-teori-d...dayak-kalimantan-timur-di-samarinda.html [122] (21 matches, 0.7%/1.0%) from a PlagScan document of your organisation...atama Wijaya.docx" dated 2016-09-29 [123] (21 matches, 0.7%/1.1%) from a PlagScan document of your organisation....0076 Ardy W.pdf" dated 2016-09-27 [124] (13 matches, 0.9%/1.0%) from a PlagScan document of your organisation...tasa Octavia.docx" dated 2016-07-25

[125] (19 matches, 0.9%/1.1%) from a PlagScan document of your organisation...1.0090 Ardian.pdf" dated 2016-04-14 [126] (22 matches, 0.7%/0.9%) from a PlagScan document of your organisation...0103 M.Bobby.docx" dated 2016-09-22 [127] (21 matches, 0.6%/1.0%) from a PlagScan document of your organisation...ah_12.11.0099.pdf" dated 2016-04-14 [128] (23 matches, 0.5%/0.9%) from a PlagScan document of your organisation...BTADIUL HUSNA.pdf" dated 2016-09-28

Settings

Sensitivity: Medium

Bibliography: Consider text

Citation detection: Reduce PlagLevel Whitelist:

--Analyzed document

=====================1/104====================== KELOMPOK

A

(11)

Periode LXXII, Semester Gasal , Tahun 2017/2018

LANDASAN TEORI DAN PROGRAM

MAKERSPACE DAN GALERI DI BANDUNG

Tema Desain Arsitektur Art Deco Fokus Kajian

Optimalisasi Sirkulasi Ruang

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Arsitektur

Disusun oleh : Karisna Kinandi NIM : 13.11.0127

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Ant Ardiyanto, MT.

NIDN : 0629056301

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS ARSITEKTUR DAN DESAIN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA September 2017

=====================2/104======================

ii

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat Nya sehingga Landasan Teori dan Program Proyek Akhir Arsitektrur 72 dapat terselesaikan. Landasan Teori dan Program yang berjudul Makerspace dan Galeri di Bandung ini merupakan persyaratan

kelengkapan untuk Proyek Akhir Arsitektur 72, Fakultas Arsitektur dan

Desain Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Penyusunan proposal Landasan Teori dan Program ini dibuat berkait dukungan dan bantuan berbagai pihak yang terkait. Penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. MD. Nestri Kiswari, ST.Msc.. selaku ketua program studi arsitektur. 2. Ir. Fx. Bambang Suskiyatno, MT. selaku koordinator Proyek Akhir

(12)

3. Dr. Ir. Ant. Ardiyanto, MT. , selaku dosen pembimbing Proyek Akhir Arsitektur 72

4. Dosen Penguji yang mereview dengan baik dan memberi masukan untuk menyempurnakan materi.

5. Keluarga dan kerabat yang mendukung dalam pembuatan laporan

LTP

6. Narasumber dan penyedia data yang menyediakan kebutuhan informasi sebagai dasar penyusunan laporan LTP.

=====================3/104====================== iii

Dengan disusunnya Landasan Teori dan Program ini dapat memberikan gambaran mengenai Proyek Akhir Arsitektur yang Makerspace dan Galeri di Bandung. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Semarang, 24 September 2017

Karisna Kinandi

=====================4/104====================== iii

DAFTAR ISI

PRAKATA ... 1

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR BAGAN ... xi

BAB I ... 12

PENDAHULUAN ... 12

1.1 Latar Belakang ... 12

1.1.1 Gagasan Awal ... 12

1.1.2 Ketertarikan ... 14

1.1.3 Kepentingan ... 15

1.1.4 Kebutuhan ... 15

1.1.5 Keterkaitan ... 16

(13)

1.2.1 Tujuan ... 16

1.2.2 Sasaran ... 17

1.3 Lingkup Pembahasan ... 18

1.4 Metoda Pembahasan ... 18

1.4.1 Metoda Pengumpulan Data ... 18

1.4.2 Metoda Penyusunan dan Analisa ... 20

1.4.3 Metoda Pemrograman Arsitektur ... 21

1.4.4 Metoda Perancangan Arsitektur ... 21

1.5 Sistematika Pembahasan ... 22

BAB II ... 24

TINJAUAN PROYEK ... 24

2.1 Tinjauan Umum ... 24

2.1.1 Gambaran Umum ... 24

2.1.2 Latar Belakang – Perkembangan – Trend ... 26

2.1.3 Sasaran yang akan dicapai ... 27

2.2 Tinjauan Khusus ... 28

2.2.1 Terminologi ... 28

2.2.2 Kegiatan ... 30

=====================5/104====================== iv 2.2.3 Spesifikasi dan Persyaratan ... 38

2.2.4 Deskripsi Konteks Kota Bandung ... 42

2.2.5 Studi Banding / Komparasi Kasus Proyek Sejenis ... 46

2.2.5 Permasalahan Desain ... 51

2.3 Kesimpulan Batasan dan Anggapan ... 52

2.3.1 Kesimpulan ... 52

2.3.2 Batasan ... 52

2.3.3 Anggapan ... 53

BAB III ... 54

ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR ... 54

3.1 ANALISA PENDEKATAN ARSITEKTUR ... 54

3.1.1 Studi Aktifitas ... 54

3.1.2 Studi Fasilitas ... 56

3.2 ANALISA PENDEKATAN SISTEM BANGUNAN ... 68

3.2.1 Studi Sistem Struktur dan Enclosure ... 68

3.2.3 Studi Sistem Utilitas ... 70

3.2.4Studi Pemanfaatan Teknologi ... 74

3.3 ANALISA KONTEKS LINGKUNGAN ... 75

3.3.1 Lokasi ... 75

3.3.2 Analisa Pemilihan Tapak ... 75

BAB IV ... 78

4.1 Konsep Program ... 78

4.1.1 Citra Arsitektural ... 78

4.1.2 Aspek Fungsi ... 78

4.1.3 Aspek Teknologi ... 79

4.2 Tujuan, Faktor Penentu, Faktor Persyaratan Perancangan ... 79

(14)

4.2.2 Faktor Penentu Perancangan ... 79

4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan ... 81

4.3 PROGRAM ARSITEKTUR ... 83

4.3.1 Program Kegiatan ... 83

4.3.2 Program Sistem Struktur ... 85

4.3.3 Program Sistem Utilitas ... 85

4.3.4 Program Lokasi dan Tapak ... 88

=====================6/104====================== v BAB V ... 90

KAJIAN TEORI ... 90

5.1 Kajian Teori Tema Desain Arsitektur Art Deco... 90

5.1.1 Uraian Interpretasi dan Elaborasi Teori Penekanan Desain ... 90

5.1.2 Studi Preseden ... 94

5.1.3 Kemungkinan Penerapan ... 96

5.2 Kajian Teori Permasalahan Dominan ... 96

5.2.1 Uraian Interpretasi dan Elaborasi Teori Penekanan Desain ... 96

5.2.2 Studi Preseden ... 99

5.2.3 Kemungkinan Penerapan ... 100

(15)

=====================7/104======================

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Mesin Gergaji (Table saw) ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 2 Mesin gergaji pita ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 3 Mesin bubut ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 4 Mesin Jointer ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 5 Mesin Bor ( Drilling machine) ... Fehler! Textmarke nicht

definiert.

Gambar 2. 6 Mesin router ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 7 Mesin laser cutting ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 8 Mesin laser cutting mini ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 9 Mesin CNC router ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 10 Mesin CNC router mini ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 2. 11 Mesin ekstraktor debu ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 12 Mesin jahit ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 13 Mesin obras ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 14 Gawangan ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 15 Mesin press sablon ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 2. 16 Rak kelos ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 17 Alat tenun bukan mesin ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 18 Alat tenun mesin ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 19 3D printer ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 20 Kayu mahoni ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 2. 21 Kayu pinus ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 22 Macam-macam kain ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 23 Peta Administrasi kota Bandung ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 2. 24 Suasana area workshop .... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 2. 25 Area mesin metal ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 26 Ruang jahit ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 27 Ruang Jahit dan desain ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 28 Ruang mesin kayu ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 29 Ruang pamer ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 2. 30 Lab fashion ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 31 Area inkubasi animasi ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 2. 32 Lab Craft ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 3. 1 Set area kerja tangan ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 2 Area kerja tangan ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

(16)

Gambar 3. 4 Alat pelindung telinga ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 5 Pondasi batu belah ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 6 Pondasi footplate ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 7 Pondasi tiang pancang ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 8 Pondasi borepile ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

=====================8/104====================== vii

Gambar 3. 9 Struktur rangka ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 10 Struktur rangka beton ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 3. 11 Plat lantai beton ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 12 Space frame ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 13 Baja konvensional ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 14 Baja ringan ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 15 Bata ringan ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 3. 16 Dinding kaca ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 17 Aluminium composit panel Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 18 Kalsiboard ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 19 Lantai keramik ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 20 Lantai Granit ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 21 Lantai parquet ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 3. 22 Floor Hardener ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 23 Gypsumboard ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 24 Dak beton ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 25 Skylight tempered glass ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 26 Cross ventilation ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 3. 27 AC split ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 28 AC floor standing ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 29 AC central ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 30 Exhaust fan ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 31 Lampu SL ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 3. 32 Lampu LED ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 33 Escalator ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 34 CCTV ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 35 Hydrant ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 36 Sprinkler ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 3. 37 Fire alarm ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 38 Tangga darurat ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 39 Secondary skin ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 40 Solar photovoltaic ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 41 Peta kecamatan Batununggal ... Fehler! Textmarke nicht

definiert.

Gambar 3. 42 Alternatif tapak 1 ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 43 Alternatif tapak 2 ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 3. 44 Alternatif tapak 3 ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 4. 1 Peta tapak ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

(17)

Gambar 4. 3 Foto tapak 2 ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 4. 4 Foto tapak 3 ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 4. 5 Foto tapak 4 ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 5. 1 Floral deco ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 5. 2 Karakter Streamline Deco .... Fehler! Textmarke nicht definiert. =====================9/104======================

viii

Gambar 5. 3 Streamline Deco ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 5. 4 Zig zag deco building ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 5 Villa Isola ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 6 Hotel Savoy Homan ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 7 Hotel Savoy Homan ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 8 Melewati ruang ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 5. 9 Menembus ruang ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 10 Berakhir dalam ruang ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 11 Linear ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 12 Radial ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 13 Spiral ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Gambar 5. 14 Grid ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 15 Jaringan ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 16 Indoestri koridor ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 17 Indoestri workshop ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 18 Denah Lt. 1 Indoestri ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Gambar 5. 19 Denah Lt. 2 Indoestri ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

=====================10/104======================

ix

DAFTAR TABEL

(18)

definiert.

Tabel 1. 2 Jumlah industri besar sedang menurut subsector ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 1. 3 Jumlah industri besar sedang kabupaten-kotaFehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 2. 1 Sarana fasilitas utama ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 2 Sarana fasilitas penunjang ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 3 Sarana fasilitas pengelola ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 4 Sarana fasilitas servis ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 2. 5 Peralatan mesin kayu ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 6 Peralatan mesin jahit ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 7 Peralatan ruang multimedia ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 2. 8 Alat kerja tangan ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 3. 1 Pengelompokan aktifitas utama ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 3. 2 Pengelompokan aktifitas penunjang ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 3. 3 Pengelompokan aktifitas pengelola ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 3. 4 Pengelompokan aktifitas servis ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 3. 5 Waktu operasional ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 6 Jumlah pengelola ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 7 jumlah pengunjung nuART space .. Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 3. 8 Kebutuhan ruang ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 9 Sifat ruang utama ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 10 Sifat ruang penunjang ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 11 Sifat ruang pengelola ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 12 Sifat ruang servis ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 3. 13 Persyaratan ruang ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 14 Studi ruang kerja tangan ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 15 Tingkat kebisingan sesuai kawasan ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 3. 16 Studi ruang khusus workshop tekstil .... Fehler! Textmarke nicht

definiert.

Tabel 3. 17 Studi ruang jahit ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 18 Studi ruang batik ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 19 Studi ruang cuci jemur batik .. Fehler! Textmarke nicht definiert. =====================11/104======================

x

Tabel 3. 20 Studi ruang sablon ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 21 Studi ruang tenun ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 22 Besaran ruang utama ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 23 Besaran ruang penunjang ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

(19)

Tabel 3. 25 Besaran ruang pelayanan ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 26 Parkir pengelola ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 3. 27 Parkir pengunjung ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 4. 1 Fasilitas utama ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Tabel 4. 2 Fasilitas penunjang ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 4. 3 Fasilitas pengelola ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 4. 4 Fasilitas pelayanan ( servis) .... Fehler! Textmarke nicht definiert. Tabel 4. 5 Luas bangunan ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

=====================12/104====================== xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2. 1 Struktur organisasi pengelola Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 2. 2 Struktur organisasi pengunjung ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Bagan 3. 1 Pola aktifitas datang umum ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

Bagan 3. 2 Pola aktivitas pergi umum ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 3 Pola aktifutas pengunjung ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 4 Pola aktifitas pengelola 1 ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 5 Pola aktifitas pengelola 2 ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 6 Pola aktifitas pengelola 3 ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

(20)

Bagan 3. 8 Pola ruang mikro utama ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 9 Pola ruang mikro pengelola .. Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 10 Pola ruang mikro servis ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 11 Sistem up feed ... Fehler! Textmarke nicht definiert. Bagan 3. 12 Sistem Down feed ... Fehler! Textmarke nicht definiert.

=====================13/104====================== 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.[1][2][10] ...1.1 Gagasan Awal

Dalam judul ini perancangan yang akan dipilih adalah

sebuah desain perancangan baru makerspace dan galeri di kota

Bandung. Pemilihan site yang akan direncanakan berada di kota Bandung berkaitan dengan kepadatan penduduk dan

pemerataan.

Perkembangan industri kreatif di Indonesia dari tahun ke tahun cukup signifikan terutama di bidang tekstil dan kerajinan

dalam meningkatkan potensi perekonomian masyarakat.[43][84] Menurut Alvin Toffler gelombang ekonomi kreatif yakni

perekonomian yang berbasis pada ide-ide atau gagasan yang kreatif dan inovatif kini sudah mulai terlihat nyata di Indonesia karena Indonesia memiliki banyak insan kreatif yang mampu menghasilkan produk industri kreatif yang khas dan andal.

Bandung selain ibukota dari provinsi Jawa Barat kota ini

merupakan salah satu kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Bandung saat ini menunjukkan

=====================14/104====================== 13

perkembangan yang pesat dalam bidang industri kreatif untuk memengaruhi tren anak muda di berbagai kota di Indonesia.

Dalam memajukan pertumbuhan ekonomi kreatif pada

kawasan ini sehingga diperlukannya pengembangan kreatifitas

dan tempat belajar individu atau anak muda, komunitas, seniman, desainer, peran usaha kecil dan menengah (UKM) melalui bangunan makerspace.

Menurut sumber yang dikutip dari website

bisnisbandung.com sejauh ini subsektor industri kreatif yang

(21)

kota Bandung termasuk sektor yang unggul dengan

pengembangannya, diantaranya adalah banyak bermunculan Toko Baju local brand, factory outlet dan Distro yang terntunya pemilik membutuhkan kreatifitas dalam mengembangannya. Makerspace yang akan dibangun ini merupakan sebuah

lokasi fisik atau ruang dengan gaya kerja baru di mana tempat orang berkumpul untuk berbagi sumber daya dan pengetahuan, bekerja pada proyek-proyek, jaringan, membangun, membuat prototype dan mengeksplorasi pembuatan produk tanpa batas secara bersama.

=====================15/104====================== 14

Kegiatan yang ada di makerspace ini yaitu kelas dengan sistem non formal dan workshop dengan topik beranekaragam

mulai dari, desain, percetakan, kerja kayu, kerja tekstil,

menggambar, mengemas produk dll. Dikarenakan produksi dari makerspace ini adalah sebuah barang-barang seni kreatif tekstil dan kayu maka didalamnya terdapat sebuah galeri untuk

memamerkan hasil karya dan adanya ruang khusus bagi para inovator untuk menjual hasil karyanya. Bangunan ini didukung

dengan adanya fasilitas teknologi yang modern yang bertujuan untuk menunjang produktifitas para pengunjung.

1.1.2 Ketertarikan

Dalam era modernisasi yang semakin lama semakin

berkembang ini keterampilan merupakan hal yang penting dan

dibutuhkan dalam berbisnis maupun berwirausaha. Belakangan ini di kota-kota besar di Indonesia terutama kota Bandung mulai menunjukkan kiprahnya dalam bersaing di industri kreatif. Sekarang ini banyak anak muda yang mengelola industri kreatif seperti membuka butik, distro, café dan semacamnya, selain itu

banyaknya orang yang sudah atau ingin membuka usaha dalam bidang ini yang ingin meningkatkan kualitas produknya untuk dipasarkan di dunia pemasaran. Oleh karena itu untuk menjawab tantangan tersebut maka diperlukannya ruang-ruang untuk tempat belajar, pusat aktivitas, tempat pelatihan bagi para

=====================16/104====================== 15

masyarakat, komunitas, desainer dan pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk mengembangkan kemampuan dalam dirinya dan

meningkatkan kualitas produknya untuk bisa dapat bersaing di era modernisasi ini yang disebut dengan makerspace. Hal ini yang melatarbelakangi dipilihnya judul Makerspace dan Galeri seiring dengan perkembangan zaman.

1.1.3 Kepentingan

(22)

salah satunya adalah dibidang keterampilan yang diadakan di suatu tempat yang disebut bengkel kreatif. Bandung ibu kota dari provinsi Jawa Barat merupakan kota yang memiliki potensi untuk mengembangkan industri kreatif dengan bertambahnya sumber daya manusia, maka diperlukannya sebuah perancangan

Makerspace dan Galeri untuk penyelesaikan permasalahan ruang yang ada dan mengembangkan industri kreatif. 1.1.4 Kebutuhan

Dunia bisnis, ekonomi, dan teknologi semakin

berkembang, kebutuhan manusia juga semakin meningkat.

Industri kreatif pasti akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Terutama di kota Bandung banyaknya sumber daya manusia yang kreatif namun kurangnya bekal softskill maupun hardskill sehingga bertahan hidup di era globalisasi ini. Tingginya kreatifitas dan nilai seni yang dimiliki masyarakat kota Bandung

=====================17/104====================== 16

dapat menjadikan hasil karyanya dihargai cukup tinggi oleh para konsumen Maka dari itu, dibutuhkan sebuah tempat untuk

mewadahi kegiatan industri kreatif, salah satunya dibidang industri kreatif keterampilan dan tekstil.

1.1.5 Keterkaitan

Berkaitan dengan kepentingan mendesak dan kebutuhan akan peningkatan indsutri kreatif di bidang tekstil dan kayu di kota Bandung maka direncanakan pembangunan Makerspace

dan Galeri yang diharapkan dapat membantu peningkatan sarana mengembangkan kreatifitas yang dimiliki masing-masing individu untuk dapat membuat sebuah produk bukan hanya membuat ide.[34][8] ...

1.2 Tujuan dan Sasaran Pembahasan

1.[1][2][3] ...2.1 Tujuan

฀ Menciptakan wadah bagi masyarakat kota Bandung dan sekitarnya dalam mengembangkan kemampuan

menghasilkan produk kreatif.

฀ Menyediakan tempat atau sarana untuk memamerkan dan

menjual hasil karya produksi kreatif.[110]

฀ Sebagai tempat untuk berbagi ilmu, berkolaborasi dan mengkreasikan ide-ide menjadi produk nyata.

=====================18/104====================== 17

฀ Menciptakan fasilitas yang diminati dan bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk mengembangkan atau memulai usahanya.

(23)

฀ Menghadirkan suatu wadah yang dapat menciptakan inovasi.

฀ Menciptakan tempat untuk mengembangkan kreatifitas dan menjadi daya tarik bagi para pelaku ekonomi kreatif.

฀ Memicu gelombang pertumbuhan ekonomi baru dan

menjadikan solusi cerdas di masyarakat.

฀ Menunjang ilmu dan kreatifitas untuk dituangkan secara langsung dalam bentuk produk.

b. Sasaran Khusus

฀ Merancang ruang-ruang yang ada pada fungsi bagunan

Makerspace dan Galeri dengan informative, memiliki kenyamanan fisik maupun visual.

฀ Menciptakan fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan di dalam bangunan.[13] ...

฀ Mengkaji jenis pelaku dan aktifitas untuk membuat

tatanan dan sirkulasi ruang sesuai dengan kebutuhan pemakai agar kegiatan berlangsung dengan baik.

=====================19/104====================== 18

฀ Menciptakan desain bangunan yang sesuai dengan

fungsinya.[96][78] ... 1.3 Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan dalam mendesain "[1][2] [7] ...Makerspace dan Galeri di Bandung" yaitu sebagai berikut :

฀ Deskripsi proyek Makerspace dan Galeri yang berisi mengenai

pengertian, latar belakang, tinjauan umum, terminology. ฀ Pengkajian program untuk menentukan pelaku, kegiatan, fasilitas, ruang yang terdapat di dalam fungsi bangunan.

฀ Analisa mengenai lingkungan, tapak dan kondisi eksisting.[77] ฀ Studi pendekatan arsitektural yang berpengaruh terhadap

desain yaitu tatanan ruang dan bentuk, sistim bangunan, sirkulasi, material yang digunakan.

฀ Studi tentang penekanan desain dan mencari permasalahan dominan untuk menciptakan bangunan yang terintegrasi. 1.4 Metoda Pembahasan

1.[7][19][22] ...4.1 Metoda Pengumpulan Data A. Metode Pengumpulan Data Primer

฀ Studi Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data dengan cara langsung mengamati objek, diantaranya :[8]

=====================20/104====================== 19

1. Melakukan survey pada proyek fungsi sejenis yaitu makerspace dan galeri sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan arsitektur.[1][2][7] ...

(24)

seperti aksesbilitas, luas site, pemanfaatan ruang terbuka hijau, dll.

3. Mendokumentasikan proyek sejenis yaitu makerspace dan galeri, lokasi yang akan direncanakan, dan keadaan

lingkungan.[8][13] ...

฀ Wawancara

1. Pemerintahan kota Bandung mengenai regulasi pembangunan dan data – data mengenai industri kreatif sebagai dasar perencanaan bangunan.

2. Masyarakat setempat, mengenai mata pencaharian dan

keikutsertaan dalam pelaku ekonomi kreatif yang ada di kota Bandung yang nantinya juga akan menarik minat untuk datang dan belajar di makerspace ini.

3. Pengelola proyek sejenis yaitu makerspace atau galeri, mengenai data yang dibutuhkan seperti peletakkan ruang,

penatakan masa, sistem struktur, orientasi bangunan, sistem utilitas, dll.[8]

=====================21/104====================== 20

4. Pengunjung proyek sejenis yaitu makerspace atau galeri,

mengenai kenyamanan di dalam ruangan, kepuasan fasilitas yang disediakan, dll.[8]

B. Metode Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder didapatkan melalui studi pustaka seperti

buku, majalah, jurnal dan internet serta studi literature mengenai

teori yang berkaitan dengan bangunan yang akan direncanakan sebagai bahan pembanding.[8][18] ... Studi pengumpulan data ini juga mengumpulkan dan mencatat hal-hal yang berkaitan dengan

standar peraturan bangunan seperti KDB, KLB, GSB dan

RDTRK yang ada dikawasan kota Bandung.[18][19]Data-data yang

diperoleh tersebut kemudian dijadikan sebagian kajian teoritik tentang objek yang direncankanan sebagai arahan data. 1.4.2 Metoda Penyusunan dan Analisa

Metode deduktif didapatkan dari studi literatur melalui

website, majalah, buku, dll untuk mengumpulkan teori-teori yang

berkaitan tentang standar bangunan dan rencana tata ruang seperti GSB, KDB, KLB, fasilitas, sarana dan prasarana yang dibutuhkan.[3] ...

Metoda induktif merupakan studi banding proyek dengan fungsi yang sejenis dengan mengumpulkan fakta yang ada berdasarkan pengamatan langsung ke lokasi atau pengamatan

ke lembaga instansi pemerintah yang berkaitan. Pada =====================22/104====================== 21

pengamatan langsung ini dapat dilakukan wawancara,

(25)

analisis.

1.4.3 Metoda Pemrograman Arsitektur

Pemrograman diperoleh dari hasil pengumpulan data

melalui observasi, wawancara dan studi literatur yang kemudian di identifikasi dan didefinisi sesuai dengan kebutuhan. Tahap

pemrograman terdiri dari pembuatan data tapak, alasan

pemilihan site seperti faktor iklim dan faktor lingkungan, analisa dan respon tapak seperti aksesbilitas, orientasi, kebisingan, vegetasi, drainase, dll. Tahap selanjutnya merupakan menganalisis kebutuhan ruang, studi pelaku, studi aktivitas,

besaran ruang, dan hubungan ruang berdasaran kebutuhan 1.[8][89] ...4.4 Metoda Perancangan Arsitektur

A. Konsep

Konsep merupakan gagasan tentang desain apa yang akan direncanakan mengenai tapak dan bangunan.

perancangan tapak meliputi konsep entrance, zoning, bentuk massa, pola dan komposisi massa, sirkulasi, pola parkir, ruang luar, dan utilitas pada tapak. Konsep perancangan bangunan meliputi konsep entrance, zoning, tampilan bangunan, ruang dalam, struktur, dan utilitas bangunan.

B. Desain Skematik

=====================23/104====================== 22

Pada proses ini berisi gagasan maupun konsep desain

yang di dapat dari analisa.[8][18] ... Kemudian produk yang dihasilkan

pada tahap ini berupa sketsa-sketsa desain, seperti sketsa

denah, sketsa bentuk bukaan, sketsa tampak, dan sebagainya.[8][13] ... C. Pengembangan Rancangan

Proses pengembangan desain merupakan

pengembangan skema yang akan disempurnakan menjadi

desain yang skalatis Pengembangan desain fokus terhadap aspek-aspek yang ada untuk dituangkan ke gambar konstruksi. Gambar yang akan dibuat pada tahap ini yaitu site plan, denah, tampak, potongan, detail dan 3D (perspektif).

D. Presentasi

Setelah proses perancangan arsitektur selesai, tahap terakhir yang dilakukan adalah mempresentasikan hasil perancangan.[8][24] ...

1.5 Sistematika Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang proyek, tujuan dan sasaran pembahasan, lingkup pembahasan, metoda

pembahasan, dan sistematika pembahasan.[7][29] ... BAB II TINJAUAN PROYEK

(26)

Pada bab ini berisi tentang tinjauan umum mengenai gambaran umum, latar belakang dari Makerspace dan Galeri,

perkembangan dan sasaran yang akan dicapai, tinjauan khusus yang meliputi terminologi, kegiatan, spesifikasi dan persyaratan

desain kemudian kesimpulan, batasan dan anggapan.[59][64][13] ... BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

Pada bab ini berisi tentang studi pendekatan yang akan

digunakan pada program berupa analisa pendekatan arsitekur, analisa pendekatan sistem bangunan, dan analisa pendekatan

konteks lingkungan.[25][8] ... BAB IV PROGRAM ARSITEKTUR

Pada bab ini berisi uraian mengenai konsep program, tujuan perancangan seperti faktor penentu perancangan, faktor persyaratan perancangan, dan membahas tentang program

arsitektur seperti program kegiatan, program sistem struktur, dan program sistem utilitas.[7][21][1] ...

BAB V KAJIAN TEORI

Pada bab ini berisi uraian tema kajian meliputi kajian teori penekanan/tema desain seperti uraian interpretasi dan elaborasi, studi preseden, dan rencana penerapan teori tema

desain, dan kajian teori permasalahan dominan.[7][1][2] ...

=====================25/104======================

24

BAB II

TINJAUAN PROYEK

2.[1][2][7] ...1 Tinjauan Umum

2.[1][3] ...1.1 Gambaran Umum

A.[25][72][77] ... Pengertian Makerspace

Menurut Tweney ( March, 2009 ), Makerspaces are

places where like- minded persons gather to work on personal projects, share tools and expertise as well as learn from each

other. Yang mempunyai arti makerspace merupakan tempat orang-orang dengan pemikiran yang sama berkumpul untuk mengerjakan proyek masing-masing, dengan berbagi alat, dan keahlian yang didapat dari masing-masing orang.

Menurut Britton (2012), “A Makerspace refers to people

coming together to create and share resources, knowledge, and “stuff”. Makerspace mengacu pada orang-orang yang datang bersama untuk menciptakan dan berbagi sumber daya, pengetahuan, dan barang. Tidak ada daftar peralatan atau pemrograman yang diperlukan untuk membuat sebuah makerspace.

(27)

dikaitkan dengan Makerspace, seperti printer 3-D. Namun, daftar peralatan dan bahan akan tumbuh secara alami sesuai proyek dan program spesifik sehingga menghasilkan

=====================26/104====================== 25

kebutuhan. Misalnya sebuah makerspace yang fokus pada pembuatan pakaian memerlukan mesin jahit, sedangkan sebuah workshop desain grafis yang memerlukan pemotong vinyl.

B. Karakteristik Makerspace

Menurut Fleming (2015) makerspace memiliki karakteristik :

- Penciptaan - berfokus pada penciptaan digital

- Laboratorium - memusatkan pada pembuatan proyek

berwujud

- Workshop - menawarkan area yang mendorong individu untuk menciptakan, membayangkan dan membangun

Menurut Shea (2012) , Makerspace yang baik bukan hanya berisi mesin, peralatan dan perlengkapan tapi juga

instruktur untuk mengajarkan pembuatan dan bagaimana cara menggunakan dengan benar. Dengan cara ini, pembuat dapat mengoperasikan peralatan dengan cara yang benar dan aman dan menciptakan produk terbaik. Banyak makerspace mendorong para makers untuk mendaftar ke kelas untuk belajar tentang proses tertentu, seperti program komputer

yang menciptakan. Beberapa makers mengharuskan pengguna untuk mendapatkan pelatihan sebelum menggunakan alat yang mahal atau rumit.

=====================27/104====================== 26

2.1.2 Latar Belakang – Perkembangan – Trend 2.[7][13] ...1.2.1 Latar Belakang

Industri abad kedua puluh satu akan semakin bergantung pada generasi pengetahuan melalui

kreativitas dan inovas. Hal ini ditandai dengan meningkatnya perkembangan industri kreatif di Indonesia yaitu sebesar 7% tiap tahunnya. Ekonomi kreatif akan selalu berkembang dengan didukungnya sumber daya manusia yang kreatif terutama di kota

Bandung yang merupakan salah satu kota kreatif di Indonesia. Dalam mengembangkan lebih industri kreatif yang inovatif dan responsive maka

diperlukannya sebuah ruang untuk menunjang fasilitas sekaligus memajukan pembangunan sebuah

(28)

Makerspace ini cukup familiar di kalangan

negara-negara di dunia terutama Singapura, Amerika, Inggris. Terdapat banyak tempat dan ruang

makerspace untuk berkreasi dalam membuat barang dan menciptakan sesuatu. Di Indonesia sendiri pun

sudah mulai bermunculan makerspace sesuai bidang-bidang yang disediakan tapi diantara masyarakat

=====================28/104====================== 27

beberapa terdengar kurang familiar, maka dari itu makerspace dan galeri ini dibuat dalam mengikuti trend dan penyediaan kebutuhan masyarakat. 2.1.2.1 Trend

Berdasarkan perkembangan makerspace di

Indonesia dan di dunia, maka munculah tren makerspace Indonesia sesuai dengan fokus yang ada. Misalnya terdapat makerspace khusus pengembangan aplikasi, robotic, permainan, makerspace khusus woodworking, metalworking, surface, makerspace seni dan sains serta

makerspace yang tidak hanya menyediakan tempat pembelajaran dan alat namun juga fasilitas-fasilitas lain sehingga masyarakat dapat tertarik untuk mengembangkan skillnya.

2.1.3 Sasaran yang akan dicapai

฀ Arsitektur

- Menambah wawasan tentang perancangan sebuah makerspace dan galeri yang berfungsi sebagai fasilitas pengembangan industri kreatif.

- Mengembangkan dan memperkaya terwujudnya desain

arsitektur sebuah makerspace dan galeri. ฀ Masyarakat

=====================29/104====================== 28

- Menciptakan fasilitas yang diminati dan menarik sebagai tempat mengembangkan kreatifitas perindustrian tekstil dan kayu.

- Mengembangkan keterampilan bagi masyarakat yang memiliki industri kecil atau menengah, desainer,

seniman atau ingin memulai usaha.

- Sebagai tempat untuk berbagi ilmu, berkolaborasi dan mengkreasikan ide-ide menjadi produk nyata.

฀ Pemerintah

- Memajukan sektor ekonomi kreatif dalam negeri. - Mendukung pemerintah dalam mengembangkan

(29)

- Menambah nilai dan daya saing di dunia internasional pada inovasi bidang industri kreatif.

2.2 Tinjauan Khusus

2.[1][2][3] ...2.1 Terminologi ฀ Makerspace

Makerspace /mak·er·space/ berdasarkan pengertian

Oxford Dictionary adalah tempat di mana orang-orang yang memiliki minat bersama, terutama dalam komputasi atau teknologi, dapat berkumpul untuk mengerjakan proyek sambil berbagi gagasan, peralatan, dan pengetahuan."Ruang pembuat

=====================30/104====================== 29

dilengkapi dengan printer 3D, pemotong laser, berbagai perangkat penggilingan, dan lebih banyak lagi"

฀ Galeri

Pengertian dari kata Galeri berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “ga·le·ri /n ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni dsb.” Sedangkan menurut ektimologinya kata gallery atau galeri , berasal dari bahasa latin: Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap

dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia, galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni.[83]

Maka secara terminologi “Makerspace dan Galeri” ini merupakan sebuah bengkel kreatif dengan bangunan yang

didalamnya terdapat ruang untuk mengembangkan kreatifitas, belajar, berbagi pengetahuan, membuat prototype produk, mengeksplorasi sebuah produk dengan gaya kerja yang baru. Makerspace dan galeri ini adalah tempat belajar non formal yang didalamnya terdapat system sewa atau mengikuti program kelas

dan workshop.

Makerspace ini adalah sebuah bangunan yang mewadahi

kegiatan anak muda, seniman, komunitas, para pelaku usaha atau seluruh masyarakat dengan cara berbagi peralatan, kemampuan, dan pengetahuan dan menjadikan sebuah tempat tertentu untuk

=====================31/104====================== 30

belajar kemampuan baru untuk menjadi sebuah pencipta dari sebuah produk kreatif tekstil dan kayu.

Galeri pada bangunan ini berfungsi sebagai tempat

penunjang dari makerspace ini. Fungsi galeri ini yaitu tempat untuk memamerkan produk, karya atau benda dari hasil pembuatan para makers yang kemudian dapat dipamerkan kepada orang yang datang berkunjung.

2.2.2 Kegiatan

(30)

Berikut terdapat pengelompokkan kegiatan atau aktifitas yang terdapat pada bangunan Makerspace dan Galeri, yaitu : ฀ Kegiatan Utama

Terdiri dari kegiatan yang berlangsung didalam makerspace yaitu kegiatan belajar dan diskusi, kegiatan praktek

pembuatan sebuah produk atau barang, pemakaian alat-alat kerja kayu dan tekstil yang disediakan serta kegiatan yang berlangsung di dalam galeri yaitu melihat pameran produk yang dihasilkan.

฀ Kegiatan Penunjang

Kegiatan yang menunjang secara langsung beberapa kegiatan utama dari bangunan. Terdiri dari kegiatan yang berlangsung pada mini studio foto untuk pengenalan produk =====================32/104====================== 31

sebagai bahan dokumentasi dan promosi, kegiatan pembelian pada café, kegiatan pembelian alat dan bahan.

฀ Kegiatan Pengelola

Kegiatan yang dilakukan oleh pengelola Makerspace dan

Galeri seperti kegiatan administrative gedung, system pengelolaan gedung, memantau kegiatan dan kebutuhan berlangsung di dalamnya.[109]

฀ Kegiatan Pelayanan

Kegiatan yang melayani segala bentuk aktifitas dalam

bangunan misalnya kegiatan informasi, pelayanan keamanan,

kebersihan dan perawatan bangunan. b. Pelaku

Pelaku merupakan orang-orang yang terlibat langsung dan menjalankan aktifitas di dalam bangunan, diantaranya : ฀ Pengelola

Pengelola merupakan pihak yang mengurus dan bertanggung jawab dengan segala macam kegiatan dan aktivitas di dalam bangunan. Sistem pengelolaan bangunan ini adalah mandiri yang dipimpin oleh direktur (owner) yang membawahi majager, kepala divisi serta staff yang bersangkutan. Untuk

lebih jelas digambarkan dengan organisasi di bawah ini :

=====================33/104====================== 32

- Direktur (owner)

Orang yang memimpin dengan jabatan tertinggi pada system pengelola bangunan. Berwenang membuat

kebijakan dan menetapkan program yang berjalan di dalam

(31)

Bertanggung jawab dengan kegiatan yang berada dalam gedung dan mengkoordinasi dan mengevaluasi kinerja karyawan.

- Sekretaris

Orang yang membantu tugas atasannya dalam

menyelesaikan pekerjaannya misalnya menyiapkan surat, menerima tamu, mengatur jadwal atasan.

- Kepala Divisi

Orang yang bertanggung jawab dan mengatur divisi atau bagian dibawahnya dalam pengelolaannya.

- Sub Divisi Administrasi

Divisi yang mengatur segala jenis kegiatan administrasi dan keungan yang terjadi di dalam bangunan.

- Sub Divisi Operasional

Divisi yang mengelola kegiatan operasional bangunan

seperti pengaturan program kegiatan, mengatur konsep dan rencana perusahaan, pengelolaan karyawan.

=====================34/104====================== 33

- Sub Divisi Peralatan

Divisi yang bertugas mengecek mengawasi jenis peralatan yang dibutuhkan di dalam area kerja.

฀ Pengunjung

Pengunjung adalah pelaku yang datang ke dalam bangunan yang terdiri dari seluruh lapisan masyarakat dimana mereka

yang ingin mencari tahu, mempelajari, membuat sebuah produk, memamerkan, ataupun melihat karya produk atau benda.

- Pelajar, mahasiswa, non mahasiswa - Seniman, komunitas, desainer

- Masyarakat umum

- Pelaku usaha kecil, pelaku usaha menengah

c. Fasilitas

฀ Fasilitas Utama

Fasilitas yang mewadahi kegiatan utama di dalam bangunan Makerspace dan Galeri. Berhubungan dengan berbagai macam kegiatan seperti kebutuhan area workshop,

pengajaran yang membutuhkan ruang kelas, tempat untuk

memamerkan karya, dll diantaranya : - Area Kerja Kayu

- Area Kerja Tekstil

=====================35/104====================== 34

(32)

- Ruang Peralatan dan bahan kayu - Ruang Peralatan dan bahan tekstil - Ruang Kelas

- Ruang Multimedia ฀ Fasilitas Penunjang

Fasilitas yang disediakan sebagai sarana kegiatan penunjang dari fasilitas utama seperti beristirahat, membeli makan atau minum, beribadah, membeli alat dan bahan, memfoto produk, diantaranya adalah:

- Café

- Mushola

- Penitipan barang / loker - Mini Studio Foto

- Tools Shop

฀ Fasilitas Pengelola

Fasilitas sebagai sarana untuk mewadahi kegiatan yang dilakukan pengelola bangunan seperti mengatur program kegiatan dan jadwal, membuat laporan kerja bangunan, mengatur dan mendata alat-alat kerja, melakukan rapat diantaranya:

- Ruang Informasi / receptionist - Ruang Direktur (Owner)

=====================36/104====================== 35

- Ruang Manager

- Ruang Pengajar Instructor - Ruang Kepala Divisi - Ruang Staff

- Ruang Rapat - Ruang Tamu

฀ Fasilitas Pelayanan (Servis)

Fasilitas yang mewadahi kegiatan pelayanan (servis) sebagai pelengkap bangunan sehingga terciptanya bangunan yang terintegrasi diantaranya :

- KM / WC

- Area Parkir - Ruang Security - Ruang CCTV - Pantry

- Ruang cleaning service

- Gudang

- Ruang Penampungan limbah - Ruang Panel

- Ruang Genset - Ruang Pompa

d. Sarana

(33)

=====================37/104====================== 36

฀ Sarana Fasilitas Penunjang ฀ Sarana Fasilitas Pengelola

฀ Sarana Fasilitas Servis

e. Sarana Peralatan Khusus ฀ Area Kerja Kayu ( Mesin)

฀ Area Kerja Tekstil

f. Alat dan Bahan Pendukung ฀ Kerja Kayu

฀ Peralatan Kerja Tangan

Dalam fungsi Makerspace woodworking station ini selain adanya mesin-mesin besar yang membutuhkan ruang (space) terdapat pula mesin dan alat tangan yang juga berperan penting

untuk membuat produk atau karya dari kayu. Menurut website klikteknik.com beberapa jenis alat dan mesin untuk perindustrian kayu adalah sebagi berikut :

Alat bantu yang digunakan dalam membantu proses kerja kayu adalah

:

- Pensil kayu, penggaris siku, jangka, meteran rol - Perusut tunggal, perusut ganda

- Penggores, penanda, penjepit (klem)

=====================38/104======================

37

- Palu kayu, palu besi - Pahat, kikir, batu asah

- Gergaji tangan manual besi dan kayu

- Obeng spiral, obeng plus, obeng minus, obeng offset

- Tang potong, tang pengupas, tang lancip, tang kakatua, tang kombinasi

฀ Bahan - Kayu Mahoni

Kayu yang tergolong kayu keras (hardwood), kayu ini memiliki serat dan warna yang bagus dengan merah kehitam-kehitaman. Kayu mahoni termasuk kayu yang mudah untuk pengerjaan serta tidak mudah mengembang. Kayu ini cocok untuk dijadikan

furniture, kerajinan, bahan ukiran, kerajinan serta bahan

(34)

- Kayu Pinus

Kayu pinus termasuk dalam kayu lunak (softwood). Kayu ini memiliki bentuk yang lurus karena jenis pohon pinus yang tumbuh cenderung tumbuh tegak dan lurus, namun kayu ini terdapat cabang-cabang kecil pada batangnya. Warna kayu cenderung

coklat muda kekuningan. Kayu ini cocok digunakan untuk kerajinan atau kriya kayu karena tergolong kayu lunak sehingga mudah dalam pengerjaan

=====================39/104====================== 38

฀ Kerja Tekstil ฀ Alat

- Pita ukur

- Jarum jahit - Mistar - Gunting kain - Gunting zigzag

- Gunting pelubang kancing - Pemotong benang

- Rader - Karbon jahit - Kapur jahit - Cermin - Malam/Lilin

฀ Bahan

Jenis bahan-bahan yang disediakan pada area kerja tekstil cukup banyak dan lengkap, bahan tersebut terdapat beberapa macam warna dan motif yang dapat dipilih sesuai kebutuhan diantaranya :

2.2.3 Spesifikasi dan Persyaratan a. Spesifikasi Proyek

฀ Status Kepemilikan Makerspace dan Galeri

=====================40/104======================

39

Status kepemilikan dari Makerspace dan Galeri ini ada pada pihak swasta yang merupakan sebuah perseorangan maupun pemilik perusahaan dan bekerja sama dengan Dinas

Perindustrian.[16][17]

฀ Program Kegiatan

- Workshop Event Product Making

Kegiatan workshop event pembuatan produk yang diselenggarakan tiap minggunya. Workshop ini diadakan dengan didatangkan guest para pelaku industri kreatif atau

(35)

prototype . Didalam workshop ini terdapat pengajaran cara dan diajarkan dari yang pemula sampai mahir dapat mengikuti program ini.

- Partnership rent

Sistem sewa dengan bekerja sama dengan partnership yang

ingin menyewa alat dan tempat sebagai tempat pembuatan produk. Partneship yang dimaksud adalah seseorang, komunitas atau kelompok yang mempunyai sebuah usaha dan ingin mengembangkan produknya.

- Membership

Kegiatan yang ditujukan bagi siapa saja yang ingin menggunakan makerspace ini dengan sistem member. Membership ini diadakan harian, mingguan dan bulanan, =====================41/104====================== 40

para pengunjung dapat memilih sesuai yang mereka butuhkan untuk pengembangan kreasi dan

pengeksplorasian dalam membuat prototype produk. b. Persyaratan Desain

฀ Arsitektur

- Bentuk bangunan yang sesuai dengan identitas fungsinya yaitu Makerspace dan Galeri serta kondisi daerah.[52][120] ...

- Perancangan bangunan harus menyelaraskan kenyamanan dan keserasian pada lingkungan

dengan membentuk ruang luar.

- Menciptakan citra bangunan yang mengindahkan keserasian pada lansekap kawasan.

- Bangunan harus memberikan kenyamanan dengan memperhatikan fungsi ruang, aksesbilitas di luar dan

didalam ruang, kenyamanan udara dan visual. - Bangunan harus dirancang dengan memperhatikan kestabilan struktur untuk menciptakan keamanan. ฀ Bangunan

- Sistem modul struktur bangunan yang tepat untuk

pola bentuk dasar bangunan yang berpengaruh pada ruang dan sirkulasi.

=====================42/104====================== 41

- Struktur bangunan memperhitungkan pembebanan pada bangunan agar bangunan tetap stabil dan kokoh.

- Sirkulasi internal atau eksternal perlu adanya perlengkapan seperti papan informasi, pembatas, bentuk elemen sebagai pengarah, penunjuk arah

(36)

- Penyediaan area parkir yang sesuai dengan kebutuhan jumlah dengan memperhatikan area parkir tidak mengurangi ruang hijau dan tidak mengganggu lalu lintas.[59][64]

- Sistem pencahayaan harus sesuai dengan jenis

kebutuhan ruangnya, tidak membuat silau yang berlebih dan pengoptimalan cahaya buatan atau alami.

- Sistem utilitas bangunan dirancang dengan alur yang baik untuk kemudahan perawatan.

- Penggunaan bahan bangunan dan material yang aman, tidak berbahaya bagi pemakai bangunan. - Sistem kebisingan dalam bangunan direncanakan sebaik mungkin dalam pembatas antar jenis

ruangan yang berbeda agar nyaman dan tenang.

฀ Lingkungan

=====================43/104====================== 42

- Membuat bangunan menjadi point of view diantara bangunan setempat lainnya untuk meningkatkan

estetika kawasan.

- Memiliki akses yang mudah dan strategis untuk mencapai ke bangunan serta dapat dilalui

kendaraan roda dua, roda empat, dan selebihnya. - Pemilihan lokasi tapak sesuai dengan peraturan

wilayah kota Bandung.[56]

- Tata cara pembangunan harus mengikuti rencana tata ruang dan tata bangunan daerah yang ada sesuai peruntukan lokasi.

- Bangunan direncanakan dengan memperhatikan

sarana dan prasarana disekitarnya agar tidak mengganggu area kawasan.

2.2.4 Deskripsi Konteks Kota Bandung a. Lokasi

฀ Deskripsi Umum Kota Bandung

Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. Kota Bandung terletak diantara 107° Bujur Timur dan 6° 55' Lintang Selatan. Secara geografis, kota Bandung terletak di tengah-tengah provinsi

jawa barat, serta berada pada ketinggian kurang lebih 768 meter di atas permukaan laut.[73][95][113] ...

=====================44/104====================== 43

Kota Bandung memiliki luas wilayah 16.731 hektar, Menurut

(37)

dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung terdiri dari 30 Kecamatan dan 151 Kelurahan. Lokasi Kotamadya Bandung cukup strategis, dilihat dari segi komunikasi, perekonomian maupun keamanan. Hal tersebut dikarenakan Kota Bandung terletak pada pertemuan

poros jalan yaitu barat – timur yang memudahkan hubungan dengan Ibukota Negara sedangkan utara – selatan yang memudahkan lalu lintas ke daerah perkebunan (Subang dan Pangalengan).

Batas Wilayah Kota Bandung :

1. Sebelah Utara : Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Sebelah Timur : Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. 3. Sebelah Barat : Jalan Terusan Pasteur Kecamatan Cimahi Utara, Cimahi Selatan dan Kota Cimahi.

4. Sebelah Selatan : Kecamatan Dayeuh Kolot, Bojongsoang, Kabupaten Bandung

b. Urgency – Relevancy

Dalam era modernisasi yang semakin lama semakin

berkembang ini keterampilan merupakan hal yang penting dan dibutuhkan dalam berbisnis maupun berwirausaha. Belakangan =====================45/104====================== 44

ini di kota-kota besar di Indonesia terutama kota Bandung mulai

menunjukkan kiprahnya dalam bersaing di industri kreatif. Sekarang ini banyak anak muda yang mengelola industri kreatif seperti membuka butik, distro, café dan semacamnya, selain itu banyaknya orang yang sudah atau ingin membuka usaha dalam bidang ini yang ingin meningkatkan kualitas produknya untuk

dipasarkan di dunia pemasaran.

Dalam menjawab tantangan tersebut maka diperlukannya ruang-ruang untuk tempat belajar, pusat aktivitas, tempat

pelatihan bagi para masyarakat, komunitas, desainer dan pelaku ekonomi kreatif lainnya untuk mengembangkan kemampuan

dalam dirinya dan meningkatkan kualitas produknya untuk bisa dapat bersaing di era modernisasi ini yang disebut dengan makerspace. Hal ini yang melatarbelakangi dipilihnya judul Makerspace dan Galeri seiring dengan perkembangan zaman. Dunia bisnis, ekonomi, dan teknologi semakin

berkembang, kebutuhan manusia juga semakin meningkat. Industri kreatif pasti akan terus berkembang seiring berjalannya waktu. Terutama di kota Bandung banyaknya sumber daya manusia yang kreatif namun kurangnya bekal softskill maupun hardskill sehingga bertahan hidup di era globalisasi ini. Tingginya

(38)

=====================46/104====================== 45

konsumen Maka dari itu, dibutuhkan sebuah tempat untuk mewadahi kegiatan industri kreatif, salah satunya dibidang

industri kreatif keterampilan dan tekstil. c. Urban Issue

Bandung dikenal sebagai pusat tekstil, mode, seni, dan budaya dengan sebutan Paris Van Java. Kini Bandung juga dikenal sebagai kota pendidikan dan daerah tujuan wisata

berdasar. Bandung merupakan salah satu kota yang cukup untuk dikembangkan industri kreatifnya. Hingga saat ini sudah ada 400 outlet industri kreatif dan telah menyerap kurang lebih 334.244 tenaga kerja. Industri kreatif yang sudah berkembang di Kota Bandung memberikan kontribusi sebesar 11% untuk

pertumbuhan ekonomi kota.

Subsektor industri kreatif unggulan yang selama ini

menjadi tiang penyanga pertumbuhan ekonomi kreatif di Kota Bandung diantaranya adalah industri fashion, industri desain, industri IT (Information Technology), industri kuliner, pasar barang seni dan kerajinan, dan seni pertunjukan. Namun begitu,

beberapa masalah dikeluhkan oleh para pelaku industri kreatif di Kota Bandung, beberapa masalah tersebut diantaranya adalah minimnya fasilitas yang bisa didapatkan untuk mengembangkan usaha industri.

=====================47/104======================

46

2.2.5 Studi Banding / Komparasi Kasus Proyek Sejenis a.[95][113][72] ... INDOESTRI Makerspace

Indoestri makerspace terletak di Jalan Lingkar Luar

Barat No. 36, Duri Kosambi, Jakarta Barat, Indonesia. Menurut sumber yang diperoleh dari website resmi Indoestri.com Indoestri memiliki area seluas 2000m² yang didalamnya merupakan sebuah tempat bagi para makers untuk dapat berkreasi dengan berbagai alat dan material yang fokus pada

kerja kayu, pekerjaan logam, tekstil & kulit serta beberapa tambahan seperti desain, perhiasan, gambar, keramik. Indoestri ini memiliki slogan Self Made yang artinya

yaitu terdapat unsur kemandirian, kerja keras, motivasi diri dan kewirausahaan. Berdasar situs dari

manual.co.id/article/indoestri-day /Fasilitas yang terdapat pada

Gambar

Tabel 4. 1 Fasilitas utama ........................... Fehler! Textmarke nicht definiert
Gambar yang akan dibuat pada tahap ini yaitu site plan, denah,

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk menciptakan media pembelajaran yang menarik dan interaktif dengan multimedia dan gambar 3D yang mempermudah siswa tuna rungu

Dalam kesempatan tersebut Djoko juga mengimbau mereka yang ingin masuk UNAIR untuk tidak khawatir mengenai masalah biaya pendidikan di UNAIR karena biaya pendidikan yang

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa karya ilmiah/ skripsi yang berjudul “Kajian Jumlah Mikroba Dan Bakteri Asam Laktat Kolostrum Sapi Perah PFH Pada Selang Waktu

Hasil keputusan rapat pleno KPU Kota Bima dituangkan dalam surat Nomor 660/PP.08.3/5272/KPU-Kot/VII/2018 tanggal 3 Juli 2018 perihal jawaban rekomendasi yang pada

Jumlah Responden Petani Padi di Kabupaten Sragen dan Karanganyar berdasarkan Kombinasi Jenis Pupuk yang Digunakan. Multifungsi Sistem

Senior umum koefisen determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antar masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh proporsi puree kacang tunggak dan teri nasi terhadap sifat organoleptik kerupuk, ditinjau dari warna, aroma, rasa,

Sehingga yang menarik dalam ini untuk dikaji lebih dalam, adalah pengaruh upacara nyadran bagi masyarakat nelayan di desa Bluru Kidul Sidoarjo dalam kehidupan sehari-hari