162
BAB IV
PROGRAM ARSITEKTUR
GALERI DAN STUDIO SENI LUKIS DI SEMARANG
4.1 Konsep Program
4.1.1 Aspek Citra Arsitektural
Aspek citra yang ditonjolkan pada kompleks bangunan Galeri
dan Studio Seni Lukis di Semarang adalah pencitraan kompleks
bangunan sebagai wadah kreativitas dan menduniakan talenta
tangan melaluis sebuah karya seni. Galeri dan Studio Seni Lukis ini
ingin mematahkan pola pikir masyarakat luas bahwa dalam
menghasilkan karya seni yang bagus harus bergantung dengan
bantuan aplikasi dan tools pada teknologi komputer yang sudah
berkembang pesat, Kompleks ini ingin menyampaikan makna
bahwa tangan kita mampu menghasilkan karya seni yang tidak
kalah dengan teknologi komputer, karena semakin banyak
masyarakat khususnya remaja dan generasi muda yang terjebak
didalam kemajuan teknologi komputer tersebut. Oleh karena itu,
kompleks bangunan mengambil tema gaya Arsitektur Organik,
untuk menampilkan makna bahwa adanya hubungan antara
kreatifitas dan karakter individu yang kuat mampu menghasilkan
suatu karya yang penuh kejutan dan tidak terduga.
4.1.2 Aspek Performance Arsitektural
Menyajikan fleksibilitas dan sirkulasi yang nyaman saat
163 kesan ruang dengan memainkan objek lukisan yang ditata
sedemikian rupa
Makna kuat yang ingin ditonjolkan dalam area kompleks
bangunan, sehingga nantinya mampu menghadirkan suatu ciri
khas yang berbeda dari bangunan lainnya.
4.1.3 Aspek Fungsi
Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang memiliki fungsi
sebagai wadah dalam kreativitas dan pengembangan seni lukis di
Kota Semarang, yang disajikan untuk masyarakat luas tanpa
memandang usia, khususnya bagi para seniman dan pegiat seni
lukis agar dapat mengapresiasi, belajar, dan meningkatkan nilai
kesenian di Indonesia. Pada bangunan menyediakan galeri
pameran serta didukung oleh Studio dan workshop pembelajaran
bagaimana mengembangkan ketrampilan tangan dalam
menggambar, dari teknik dasar hingga teknik lanjut. Serta terdapat
diskusi seni antara seniman dan pengunjung untuk mendiskusikan
makna dalam karya dan saling bertukar opini. Pengunjung juga
dapat bersanatai diarea cafe dan juga taman pada kompleks
bangunan. Terdapat perpustakaan seni untuk mengenal
perkembangan seni lukis dinusantara, bagaimana karyanya, dan
siapa penciptanya. Terdapat juga penginapan seniman untuk para
seniman dari luar kota yang ingin berkunjung dan memperkenalkan
164 Jadi Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang memiliki fungsi
pameran karya seni, edukasi melalui pembelajaran dan workshop,
dan juga alternatif wisarta kesenian di jawa tengah.
4.1.4 Aspek Teknologi
Cahaya alami masuk kedalam bangunan dengan
penggunaan light slehves dan solatube, serta adanya safety
glass pada langit-langit ruang pamer
Sebagai pemberi kesan unik dan menyatu dengan alam,
pemanfaatan material lokal dan ramah lingkungan pada
perancangan desain bangunan
4.1.5 Aspek Ramah Lingkungan
Memanfaatkan pekarangan untuk mengelola dan
melestarikan lingkungan, dengan cara :
Memisahkan sampah anorganik dan organik yang dihasilkan
dari limbah cafe dengan pengolahan secara mandiri
Selain sebagai area penghijauan , penggunaan taman juga
sebagai area untuk pameran outdoor, dengan adanya taman
diharapkan mampu mengendalikan suhu yang dihasilkan
secara alami oleh lingkungan sekitar
4.2 Tujuan Perancangan , Faktor Penentu Perancangan dan Persyaratan Perancangan
165 a. Tujuan Umum
Sebagai wadah kreativitas para seniman serta ruang
apresiasi masyarakat terhadap seni lukis.
Sebagai tempat pelatihan ketrampilan dan potensi diri
melalui berkarya dalam upaya mencerdaskan bangsa agar
melahirkan individu / seniman muda yang kaya dengan
talenta
Sebagai tempat pusat kegiatan dan perkumpulan pelaku
dan penikmat seni lukis dari berbagai golongan masyarakat
Memberikan wadah bagi seniman dan indvidu muda untuk
berekspresi melalui karya seni
Sebagai Upaya mendukung dan meningkatkan rencana
industri kreatif bagi bangsa Indonesia
b. Tujuan Terhadap Lingkungan
Menciptakan bangunan Galeri dan Studio Seni yang ramah
terhadap lingkungan.
c. Tujuan Terhadap Arsitektural
Menciptakan desain bangunan yang mencerminkan
bangunan yang menyatu dengan lingkugan sekitar sebagai
wujud dari penerapan arsitektur organik.
Merancang desain bangunan yang merespon iklim di
166 4.2.2 Faktor Penentu Perancangan (Design Determinant )
Seluruh Pelaku dan kegiatan dalam kompleks bangunan
Seluruh Fasilitas yang terdapat di dalam Kompleks bangunan
Data tapak mencakup kelebihan, kekurangan, kondisi tanah
Penyesuaian fungsi bangunan terhadap konsep desain yang
dipilih
4.2.3 Faktor Persyaratan Perancangan ( Design Requirment )
- Persyaratan Arsitektur
a. Pola sederhana terkait hubungan ruang bagi para
pengunjung agar tidak susah dalam menikmati karya seni
b. Pola sirkulasi harus jelas dan memberi rasa nyaman
sehingga membantu pengunjung mencapai ruang yang
diinginkan
c. Landscape pada kompleks bangunan diperhatikan
termasuk dengan keadaan kontur tanah
d. Fungsi ruang disesuaikan secara tepat dengan kebutuhan
ruang yang ada, agar nantinya tidak ada kelebihan biaya
dan penerapan efisiensi terhadap ruang dan luas
bangunan.
e. Area outdoor digunakan sebagai ruang luar pembagi
sirkulasi maupun ruang untuk mengapresiasi karya lukisan
3 dimensi
167 a. Fungsi ruang diperhatikan agar mampu menghasilkan
pola dan peletakan ruang yang efektif dan efisiensi
b. Menyediakan jalur bagi para pelaku untuk berjalan kaki,
termasuk bagi para difable
c. Bahan bangunan yang dipilih harus mudah dipasang dan
memiliki kejelasan terhadap fungsi dan dampaknya
d. Sistem utilitas yang memadai kompleks bangunan
- Persyaratan Konteks Lingkungan
a. Tapak yang dipilih harus sesuai dengan fungsi dan
persyaratan bangunan
b. Tapak terpilih harus mampu memenuhi aspek aksesibilitas
bagi para pelaku yang berkunjung
c. Pemberian kesan rindang dan peneduh ruang dengan
penempatan pohon-pohon pada area luar bangunan
d. Memanfaatkan air hujan untuk merawat tanaman dan
bangunan dengan cara ditampung pada suatu area
4.3 Program Arsitektur 4.3.1 Program Kegiatan
Ruang Kapasitas Jumlah Standart Studi Besaran
Total
R. Pemimpin 1 Org 1 6 m²/ org 1 x 6 = 6 m² + sirkulasi 20 % = 1.2 m²
7.2 m²
169 Total Luas Kantor Pengelola 270 m² Ruang Kapasitas Jumlah
Ruang
Standart Studi Besaran
171 Total Luas Galeri dan Studio Seni 4.131 m²
Cafe 50 org 1 2 m²/ org 2 x 50 = 100 Total Luas Fasilitas Penunjang Galeri dan Studio Seni 381.6 m² Ruang Kapasitas Jumlah Standart Studi
172 Total Luas Fasilitas Servis 504 m²
Dari perhitungan besaran ruang diatas, didapat total luasan “Galeri
dan Studio Seni Lukis di Semarang” sebagai berikut : Tabel 4. 10 Program Kegiatan
173
KELOMPOK RUANG TOTAL LUAS
Kantor Pengelola 300 m²
Galeri dan Studio Seni 4131 m²
Penunjang 381.6 m²
Service 504 m²
Total 5.320,60 m²
Flow 30 % 1.596,18 m²
Jumlah 6.916,78 m²
Kebutuhan Outdoor
Pos Satpam dengan luas 1,5 meter x 2 meter = 3,5 m²/ pos
jaga. 3,5 m² x 3 Pos Jaga = 10,5 meter²
Theatre Outdoor dengan ukuran 12 meter x 8,97 meter = 107,64
m² + flow 100 % = 215,28 m², dapat menampung kapasitas 100 orang pengunjung
Pameran Outdoor pada taman seni 15 meter x 17 meter dapat
menampung 20 karya lukisan pada bidang 3D (Bola) dengan
asumsi tinggi karya 1,33 meter dengan diameter bola 1 meter.
15 m x 17 m = 255 m² dengan flow 30 % = 76,5 meter², total
331,5 meter²
174 Program Kebutuhan Parkir
Kebutuhan untuk lahan parkir Galeri dan Studio Seni sebagai
berikut:
Asumsi kebutuhan parkir pengguna bangunan. Pengelola dan
Staff 58 orang, Seniman 25 orang dan pengunjung 150 orang.
Asumsi kendaraan mobil (40%) dari target pengunjung (1 mobil
= 4 orang)
Asumsi kendaran bermotor (50%) dari target pengunjung (1
motor = 2 orang)
Asumsi kendaraan umum (3%) dari target pengunjung (1 taksi
= 4 orang)
Asumsi kendaraan Bus (5%) dari target pengunjung (1 Bus =
40 orang)
Asumsi Sepeda Pengunjung (2%) dari target pengunjung
Total jam berkunjung pada kompleks bangunan Galeri dan
Studio Seni dimulai pukul 09.00-16.00 WIB (7 jam). Aktivitas
pengunjung paling lama dalam kompleks bangunan hingga 4.5
jam, sehingga kebutuhan kapasitas parkir dalam 1 hari dapat
dibagi menjadi 2 kloter
Kebutuhan luas ruang parkir :
Besaran Ruang Fasilitas Parkir
Ruang Jumlah Satuan Total Standart
`Parkir Kantor
175 Staff = 50
(80 % motor)
40 orang 1.5 m² / unit 60 m² SS
Staff = 50
(10 % mobil)
5 orang 12 m² / unit 60 m² SS
Tamu Kantor
(motor)
10 orang 1.5 m² / unit 15 m² SS
Tamu Kantor
(mobil)
5 orang 12 m² / unit 60 m² SS
Parkir Pengunjung
Mobil (40%)
40 % x 150 = 60 org
15 mobil 12 m² / unit 180 m² SS
Motor (50%)
50 % x 150 = 75 org
33 motor 2.5 m² / unit 82.5 m² SS
Bus (5 %) 2 unit 40 m² / unit 80 m² SS
Taksi (3 %) 10 taksi 12 m² / unit 150 m² SS
Sepeda (2 %) 20 orang 1 m² / unit 20 m² SS
Parkir Khusus
Parkir Difable 5 unit 12 m² / unit 60 m² SS
Parkir Service
Loading Dock 3 unit 25 m² / unit 75 m² SS
Sub Total 842.5 m²
Sirkulasi 100 % x Sub Total 842.5 m²
176 Program Kebutuhan Luasan Tapak
Berdasarkan Perda Kota Semarang Nomor 13 tahun 2004
tentang Rencana Detail Tata Ruang ( RDTRK ), tentang BWK II
(Kecamatan Gajah Mungkur dan Candisari ),Tahun 2000-2010
yang menyangkut fasilitas rekreasi, pendidikan, serta peribadatan
di wilayah Kecamatan Gajah Mungkur dan Candisari yaitu:
KDB =60% , KLB = 1.3
Luas Kebutuhan Tapak = Total Luas Bangunan : KLB
= 6.916,78 m² : 1.3
= 5.320 m2
Luas Lantai Dasar = KDB x Luas Kebutuhan Tapak
= 50 % x 5.320 m2
= 2.660 m2
Luas Ruang Terbuka = Luas Kebutuhan Tapak- Luas Lantai
Dasar
= 5.320 m2 – 2.660 m2
= 2.660 m²
Luas RTH = Luas Open Space x 40 % = 2.660 m2 x 40%
= 1.064 m²
Luas Lahan Total = L. Keb. Tapak + L. RTH + L.Parkir &
Outdoor
= 5.320 m2 + 1.064 m2 + 1.400 m2
177 Analisis Site
Penentuan lokasi site untuk projek Galeri dan Studio Seni
Lukis di Semarang berada di BWK II , Jalan Singotoro Raya,
Gambar 4.1 : Tampak atas site
178 4.3.2 Program Sistem Struktur
Sistem Struktur Alasan
Pondasi Footplat Pondasi yang kokoh pada area lahan berkontur
Pondasi Sumuran Digunakan pada area pondasi yang dalam
Dinding Batu Bata Menghasilkan kesan menyatu dengan alam dan hangat
Hebel Block Tahan terhadap api dan panas,
kedap suara, ringan, serta mempunyai sifat insulasi yang baik
Dinding dengan Tanaman Menghasilkan suasana teduh dan sejuk pada kompleks bangunan
Dinding dengan roster Memberikan pencahayaan alami dan keindahan estetika bangunan
Dinding dengan kaca Memberikan pencahayaan
alami dan keindahan estetika bangunan
Wallpaper Tangan Cocok menunjukan kreatifitas dan ketrampilan tangan bagi pengunjung
Dinding dengan Papan kapur Memberi ruang bagi anak-anak dan remaja untuk lebih berani menuangkan kreatifitas mereka
Plafond Kayu Memberikan kesan alami,
proses pengerjaan mudah, biaya murah
Plafond Bambu Memberikan kesan alami,
proses pengerjaan mudah, biaya murah
179 estetis, dan hemat biaya
Paving Block Mampu menyerap air
Grass Block Sebagai nafas bagi tanah
dimana tidak semua tertutup, namun dapat ruang untuk rumput
Retaining Wall Sebagai perkuatan pada area lerengan
Rangka Atap Space Frame Material yang ringan sehingga cocok digunakan untuk bentuk atap melengkung (tanpa sudut)
Atap Polycarbonate Bentuknya yang dapat
disesuaikan dengan keinginan Atap Baja Ringan Memiliki biaya yang lebih
murah, pemasangan lebih cepat dan ringan dibandingkan dengan atap kayu
Green Roof Mampu menghasilkan udara
yang nyaman dan sejuk dengan mengisolasi radiasi panas matahari
180 4.3.3 Program Sistem Utilias
Sistem Utilitas Peralatan
Pencahayaan Cahaya Alami : Dinding Kaca,
Jendela Kaca, solar Tube, safety glass
Cahaya Buatan : Lampu Downlight, spotlight, LED, Lampu Neon
Penghawaan Alami : cross Ventilation
Buatan : kipas angin, AC, exhaust fan
Transportasi Ramp dan Tangga
Sistem Penangkal Petir Elektrostatis
Sistem Keamanan Pembatas, smoke Detector,
CCTV
Sistem Jaringan Listrik PLN dan Genset Sistem Jaringan Komunikasi TELKOM dan Internet
Sistem Air Bersih PDAM dan Sumur
Sistem Pencegahan dan pengamanan dari kebakaran
Pasif : Tangga dan Pintu Darurat, pemilihan material yang tahan api dan tidak mudah terbakar
Aktif : APAR, FM-200 (Gas Suppression System)
Sistem pengolahan air hujan Digunakan sebagai sarana menyiram toilet/WC, menyiram tanaman
Pengolahan Sampah Sampah Organik dipisahkan dengan sampah anorganik
4.3.4 Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan teknologi yang digunakan pada “Galeri dan Studio Seni Lukis di Semarang” ditunjukkan pada tabel :
181
Sistem Teknologi Keterangan
Light Shelves Digunakan untuk memantulkan cahaya Matahari ke dalam Ruangan
Rain Harvesting Mengolah air hujan dengan tandon air sehingga air dapat disimpan untuk beberapa waktu, yang kemudian mampu
digunakan untuk
membersihkan peralatan atau menyiram tanaman
Solar Tube memasukan cahaya matahari
ke dalam reflector yang kemudian dipantulkan kedalam ruangan. Cahaya yang dihasilkan bukanlah cahaya buatan, namun cahaya matahari. Alat ini tidak menghantarkan panas dan tidak menggunakan listrik
4.3.5 Program Lokasi dan Tapak
Lokasi projek berada di BWK II ,Kecamatan Gajahmungkur dan
Candisari, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah.
a. Perlindungan Bangunan dan Perkuatan Tanah
- Menggunakan Retaining Wall
Gambar 4. 2 Retaining Wall
Sumber : https://www.landscapingnetwork.com/walls/ 01.09.17 Tabel 4. 6 Pemanfaatan Teknologi
182 - Split Level digunakan karena kondisi tanah yang landai
dan cocok untuk bangunan umum dengan 2 lantai,
dengan beda tinggi setengah tingkat rumah
(Frick, Heinz, Tri Hesti Mulyani.2006.Seri Eko-Arsitektur
2: Arsitektur Ekologis. Yogyakarta: Kanisius, Hlm :58)
- Ditinjau dari tanah yang memiliki tipografi berupa lerengan dengan kondisi agak terjal, maka perkuatan
tanah dengan sistem Sengkedan, bangunan didesain
dengan susunan tingkat yang menyesuaikan garis
kontur, dengan beda ketinggian satu tingkat dari rumah
(Frick, Heinz, Tri Hesti Mulyani.2006.Seri Eko-Arsitektur
183 b. Lokasi Existing Tapak Terpilih
Kondisi Eksisting Tapak :
- Sebelah Timur : Rumah Kosong
- Sebelah Selatan : Jalan Karanganyar Gn
- Sebelah Barat : Jalan Dokter Wahidin - Sebelah Utara : Jalan Singotoro Raya
Gambar 4.3 : Tampak atas site
184 c. Pemilihan Vegetasi
Pada Kawasan Galeri dan Studio Seni, pemilihan vegetasi
akan difokuskan pada vegetasi yang mampu menambah
estetika, mampu memberi suasana rindang, sebagai
peredam kebisingan, peredam panas, mengurangi jumlah
angin yang nantinya akan masuk terlalu banyak pada Area
Galeri danStudio Seni. Berikut merupakan Vegetasi yang
akan digunakan :
Vegetasi Perindang Pohon Rambutan
Pohon Trembesi
Gambar 4. 4 Pohon Rambutan Sumber :
http://agroteknologi.web.id/syarat-tumbuh-tanaman-rambutan/
01.09.17
Gambar 4. 5 Pohon Trembesi Sumber :
185 Pohon Tanjung
Pohon Mangga
Vegetasi pemberi Estetika Pohon Ketapang
Gambar 4. 6 Pohon Tanjung Sumber :
https://pohonrindang.com/jual-
pohon-tanjung-harga-terjangkau-produk-berkualitas// 01.09.17
Gambar 4. 7 Pohon Mangga Sumber :
https://www.irwantoshut.com/poho n_mangga.html/ 01.09.17
Gambar 4. 8 Pohon Ketapang
Sumber :
ual-pohon-ketapang-186 Akasia
Vegetasi Perendam
kebisingan dan panas
Perdu
Pohon Bambu
Gambar 4. 13 Pohon Akasia Sumber :
https://daunbuah.com/gambar-pohon-akasia-2/ 01.09.17
Gambar 4. 10 Perdu Sumber :
http://budidayaladapraktis.blogspo t.co.id/2016/08/budidaya-
tanaman-lada-panjat-dan-lada.html/ 01.09.17
Gambar 4. 10 Pohon Bambu Sumber :
187
Rumput Rumput Jepang
Rumput Gajah
d. Kondisi Eksisting Tapak :
- Sebelah Timur : Rumah Kosong
- Sebelah Selatan : Jalan Karanganyar Gn - Sebelah Barat : Jalan Dokter Wahidin - Sebelah Utara : Jalan Singotoro Raya
Gambar 4. 11 Rumput Jepang Sumber :
https://www.bukalapak.com/p/hobi -koleksi/berkebun/benih-
tanaman/1nlrj1-jual-benih-rumput-jepang-zoysia-japonica/ 01.09.17
Gambar 4. 12 Rumput Gajah Sumber :
http://tipspetani.blogspot.co.id/201
6/05/jenis-rumput-gajah-di-indonesia.html/ 01.09.17