a. Mahasiswa mampu mengoperasikan alat pengetesan pompa injeksi (tes bench). b. Mahasiswa mampu menyetel langkah pendahuluan.
c. Mahasiswa mampu memeriksa dan menyetel sinkronisasi antar masing – masing silinder.
d. Mahasiswa mampu menyetal batas putaran maksimum.
3. Keselamatan Kerja
a. Hindari lengan baju yang terlalu longgar. b. Hindarkan tumpahan solar ke lantai.
c. Jangan mengerem motor listrik dengan tangan pada saat putaran dihentikan. d. Hati – hati terhadap cipratan solar saat pengetesan.
4. Alat dan Bahan
a. Alat Tes bench dan peralatannya.
Obeng +
Obeng – b. Bahan
Pompa injeksi inline
5. Dasar Teori
a. Pompa Injeksi Inline
Pompa injeksi biasanya dipasang dibagian sisi mesin yang digerakkan oleh crankshaft melalui timing gear atau sebuah timing belt.
Pada pompa injeksi inline, feed pump menghisap bahan bakar dari tangki bahan bakar dan menekan bahan bakar yang telah disaring oleh filter ke pompa injeksi. Pompa injeksi tipe inline mempunyai cam dan plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada mesin. Cam menggerakkan
plunger sesuai dengan firing order mesin. Gerak lurus bolak – balik dari plunger ini menekan bahan bakar dan mengalirkannya ke injection nozzle melalui deliveri valve.
Deliveri valve memegang dua peranan penting yaitu mencagah aliran bahan bakar balik dari saluran bahan bakar ke daerah plunger dan menghisap bahan bakar dari injection nozzle untuk menghentikan injeksi dengan cepat.
Plunger dilumasi oleh bahan bakar diesel dan cam shaft oleh minyak pelumas mesin. Governor mengatur banyaknya bahan bakar yang disemprotkan oleh injection nozzle dengan menggeser control rack. Governor dibedakan menjadi dua tipe yaitu Simple Mechanical Sentrifugal Governor dan Combined Governor merupakan kombinasi antara Pneumatic Governor dengan Mechanical Sentrifugal Governor. Timing injeksi bahan bakar diatur
oleh automatic centrifugal timer. Timer mengatur putaran camshaft. Mesin mati jika control rack digerakkan ke arah akhir bahan bakar.
Keterangan:
1. Tangki Bahan Bakar 4. Saringan Halus 2. Water Sedimenter 5. Pompa Injeksi Inline 3. Priming Pump
b. Elemen Pompa dan pengatur volume
Elemen Pompa Satu Lubang
Pada barel yang terdapat satu lubang yang berfungsi untuk memasukkan solar kedalam ruang diatas plunyer.
Lubang ini berhubungan langsung dengan ruang isap pada pompa injeksi.
Sistem ini digunakan untuk pompa injeksi yang mempunyai elemen ukuran kecil.
Keterangan:
3. Celah memanjang 3. Plunyer 5. Alur pengontrol
4. Barel 4. Lubang Pemberi
Saluran tekan
Plunyer Kontrol Pinion Kontrol Rak / Batang Pengatur
Kontrol Sleve
Flens penggerak plunyer Pegas Plunyer Dudukan Pegas Sekrup Penyetel Penumbuk Rol Poros Nok Nok Pompa Pengalir Katup Pengalir Barel / Silinder Ruang Hisap
Elemen Pompa Dua Lubang
Pada barel yang dilengkapi dengan dua lubang pemasukan solar.
Pemasukan solar dapat dilakukan lebih cepat. Sistem ini digunakan pada pompa injeksi yang mempunyai volume penyemprotan besar.
Keterangan:
1. Lubang pemberi
c. Posisi plunyer elemen pompa dua lubang pemberi dari titik mati bawah (TMB) sampai titik mati atas (TMA).
a. Plunyer pada posisi TMB (titik mati bawah)
Solar masuk dari ruang isap pompa injeksi melalui lubang pemberi keruang barel b. Langkah awal
Plunyer bergerak keatas, alur bagian atas plunyer menutup lubang pemberi c. Langkah penekanan
Plunyer menekan solar keatas sampai katup penyalur membuka d. Langkah akhir (TMA)
Alur pengontrol berhubungan dengan lubang pemberi, sisa solar yang bertekanan tinggi kembali keruang isap pompa injeksi
d. Cara kerja plunyer
e. Plunyer pada posisi TMB (Titik Mati Bawah)
Bahan bakar masuk melalui lubang pemberi pada barel kedalam ruang diatas plunyer f. Langkah awal
Karena poros nok, plunyer akan bergerak ke TMA sampai lubang pemberi tertutup oleh alur pada bagian atas plunyer
g. Langkah lepas
Plunyer bergerak keatas dari batas langkah awal sampai katup penyalur membuka. Pada langkah ini solar tertekan melawan pegas katup penyalur.
h. Langkah produktif
Plunyer bergerak keatas, katup penyalur terbuka didalam ruang tekan terjadi tekanan tinggi solar mengalir melalui pipa tekanan tinggi ke nozel injeksi. Langkah ini akan berakhir apabila alur pengontrol berhubungan dengan lubang pemberi, sehingga tidak ada lagi penekanan solar ke nozel injeksi.
g. Langkah sisa
Plunyer bergerak ke atas sampai titik mati atas (TMA). Pada langkah ini tidak ada penekanan solar. Ruang tekanan tinggi A berhubungan dengan ruang isap B melalui celah panjang. Akibat dari langkah ini, plunyer bergerak dari TMA ke TMB karena pegas plunyer
h. Langkah total
Langkah total adalah langkah bolak-balik plunyer dari TMB ke TMA. Langkah ini dapat dinyatakan dengan rumus :
L tot = L1 + L2 + L3 + L4 L tot = Langkah total L1 = Langkah awal L2 = Langkah lepas L3 = Langkah produktif L4 = Langkah sisa
e. Pengaturan Volume
Jumlah pengiriman bahan bakar diatur oleh governor sesuai dengan kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan batang pengatur yang berkaitan dengan klem pinion pengontrol yang bebas terhadap silinder.
Flens penggerak plunyer berkaitan dengan bagian bawah kontrol sleve. Jumlah bahan bakar yang diinjeksikan tergantung dari posisi plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif.
Langkah efektif plunyer berubah bila plunyer berputar oleh tenaga dari governor – batang pengontrol – pinion pengontrol – kontrol sleve – plunyer (melalui flens penggerak plunyer)
Langkah efektif adalah gerakan plunyer dari titik setelah menutup lubang pemberi sampai alur pengontrol bertemu dengan lubang pemberi. Jadi langkah efektif akan berubah sesuai dengan posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan sesuai dengan besarnya langkah efektif.
6. Langkah Kerja
Nama-nama bagian dari test bench pompa injeksi
Keterangan:
1. Dudukan pengukur jumlah penyemprotan 2. Rak ayun dengan pemegang pompa 3. Landasan untuk pompa injeksi 4. Katup pengatur tekanan minyak tes 5. Katup pengontrol untuk vakum dan
pemanas
6. Stop kontak untuk lampu 7. Tombol ON - OFF
8. Sakelar utama
9. Tutup panel listrik
10. Penunjuk Rpm dan langkah penyemprotan
11. Penunjuk temperatur untuk minyak 12. Penunjuk tekanan untuk minyak tes 13. Tuas pemindah gigi transmisi
14. Flywheel dengan penggerak kopiling 15. Tuas transmisi hidrostatik
16. Tempat minyak tes
Langkah – langkah:
Pasang pompa injeksi pada test bench
Pasang slang bahan bakar dan tekanan tinggi
Tutup lubang saluran pengembali pada pompa yang menggunakan saluran balik
Beri minyak pelumas pada pompa injeksi 50 cc apabila pompa baru dibongkar
Hidupkan test bench dan lakukan pembuangan udara
Lakukan penyetelan langkah pendahuluan (prestroke) dengan jalan :
Buka kran kran-kran pada semua injektor tes
Naikkan tekanan minyak tes dengan katup pengontrol no. 4
Putar poros nok sampai elemen injeksi no. 1 pada posisi TMB
Pasang dial indikator dan pemegangnya dan stel dial indikator pada posisi nol
Putar poros nok searah putaran pompa sampai aliran bahan bakar pada injektor tes mulai berhenti
Baca skala pada dial indikator. Data yang tepat lihat buku manual
Apabila hasil pengetesan tidak sesuai dengan spesifikasi, kendorkan mur kontra dan baut penyetel pada penumbuk rol kekiri atau ke kanan
Kencangkan kembali mur kontra
Lakukan pengetesan sekali lagi
Pemeriksaan/penyetelan sinkronisasi saat penyemprotan masing-masing silinder
Gunakan silinder no. 1 sebagai basis
Sesuaikan penunjuk dengan skala derajat flywheel pada posisi nol
Periksa sinkronisasi dimulainya saat penyemprotan untuk semua silinder sesuai dengan penyemprotan.
Contoh urutan penyemprotan :
4 silinder : 1 – 3 – 4 – 2 interval 90 ̊
6 silinder : 1 – 5 – 3 – 6 – 2 – 4 interval 60 ̊
Apabila hasil pemeriksaan tidak sesuai, lakukan penyetelan seperti langkah pendahuluan.
Penyetelan volume bahan bakar yang disemprotkan
Pasang saluran pengembali dengan katup pengalir pada pompa sistem bilas
Lepas tutup batang pengatur dan pasang indikator
Tarik batang pengatur pada posisi stop dan stel dial indikator pada skala nol
Lakukan pengetesan jumlah penyemprotan bahan bakar. Pada bermacam-macam posisi batang pengatur dan putaran pompa
Apabila volume penyemprotan tidak sesuai dengan spesifikasi, lakukan penyetelan sebagai berikut :
Kendorkan sekrup klem plunyer
Putar plunyer kontrol sleve ke kiri atau ke kanan
Catatan: Plunyer kontrol sleve diputar kekiri, jumlah penyemprotan bertambah banyak dan apabila diputar kekanan jumlah penyemprotan berkurang.
7. Kesimpulan
Pompa injeksi adalah komponen sistem bahan bakar motor diesel yang berfungsi untuk memompa dan mendistribusikan solar tekanan tinggi ke masing-masing silinder.
Pengkalibrasian pompa injeksi bertujuan untuk mendapatkan jumlah bahan bakar yang seragam pada setiap silinder.
Jumlah bahan bakar yang tidak seragam pada tiap silinder menimbulkan getaran pada mesin, mesin kasar, tenaga berkurang dan polusi berlebihan.