• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Yang Pernah Dilakukan .1. Jember Multi Event 2013

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN (Halaman 32-41)

Kota ini kembali membuka pintu untuk para pelancong dan penikmat keindahan, dengan menggelar berbagai banyak hiburan dan kegiatan yang menampilkan dimensi prestasi, ekonomis, dan historis. Kini nama kegiatan itu bukan lagi Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ), melainkan Jember Multi Event (JME). Kegiatan ini dibuka pada 18 Agustus 2013, dengan tampilan kelompok musik Andra and The Backbone, kelompok musik rock terkemuka tanah air. Pemkab kini tidak berkonsentrasi mempromosikan BBJ sebagai kemasan secara keseluruhan. Setiap event diberi keleluasaan mempromosikan diri, sehingga siapapun dari anggota masyarakat bisa berpartisipasi. Komunitas bisa masyarakat mengusulkan kegiatan tertentu, asal bagus. Tercatat ada 22 kegiatan Jember Multi event di luar upacara peringatah Hari Kemerdekaan yang menarik minat warga. Sebut saja lomba burung berkicau. Peserta yang tak hanya berasal dari Jember, namun juga dari Bali, Jakarta, Nusa Tenggara, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, dan lain-lain. Ribuan penggemar burung memperebutkan sejumlah trofi dan beradu keindahan suara punglor merah, punglor batu, kacer juga cucak hijau, cendet, dan lovebird. JME juga menghadirkan seminar nasional tentang pangan pada 26-29 Agustus 2013. Beberapa bidang kajian disajikan dalam seminar nasional PATPI antara lain analisis pangan dan pangan fungsional, rekayasa dan bioteknologi pangan, mikrobiologi dan keamanan pangan, serta analisis ekonomi, manajemen dan kebijakan dalam industri pangan. Jember Airshow menyemarakkan langit Jember. Paralayang, paradigling, dan aeromodelling mengundang para peserta dari luar kota. Paralayang digelar di Gunung Mandigu, Kecamatan Umbulsari. Sementara, paramotor diselenggarakan di landasan pacu Bandara Notohadinegoro.Sepakbola pun bisa dikombinasikan dengan turisme dalam JME. Turnamen Piala Bupati yang diikuti sejumlah tim dari luar kota menarik perhatian pendukung masing-masing. Panitia mengajak tim dan suporter untuk

satunya untuk kasti. Kasti adalah olahraga rakyat yang paling banyak dimainkan di Jember, setelah sepakbola, mirip dengan bisbol. Sebanyak 100 klub kasti dari sejumlah desa mendaftarkan diri menjadi peserta turnamen kasti. Penonton pun selalu hadir dan memadati alun-alun untuk menyaksikan. Klub-klub berasal dari seluruh Kabupaten Jember yang memiliki sentra-sentra kasti seperti Pakusari, Kalisat, Ledokombo, dan lainnya. Yang paling banyak membetot perhatian tentu saja acara karnaval. Selain Jember Fashion Carnaval, ada Jember City Carnival (JCC). JCC ini karnaval yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk siswa sekolah dan kelompok tradisional seperti Tanoker. Dalam JCC, modernitas bertemu dengan tradisi dan dibalut dengan kemeriahan. Ada pula acara Jember Open Marching Band Competition. Kompetisi kelompok marching band ini juga mulai mendapat perhatian masyarakat dan menjadi keunggulan JME tahun ini. Mereka berparade keliling kota dan membuat warga berjejalan ingin menyaksikan di tepi jalan.

2.2.6.2. Website Jember Tourism

Gambar 2.4 Tampilan Website Pariwisata Jember. Sumber: www.jembertourism.com

www.jembertourism.com merupakan website yang dibuat oleh dinas pariwisata Kabupaten Jember untuk memudahkan calon wisatawan memperoleh informasi mengenai Kabupaten Jember. Masyarakat dan wisatawan juga dapat berkontribusi memberikan info - info menarik yang mereka lihat atau ketahui.

Gambar 2.5 Tampilan Aplikasi Jember Tourisn. Sumber: www.jembertourism.com

Aplikasi Jember Tourism merupakan aplikasi smartphone, yang memiliki fungsi yang sama dengan website, yaitu memudahkan penyampaian informasi kepada calon wisatawan. Saat ini aplikasi ini hanya dapat diunduh oleh pengguna android smartphone.

2.2.6.4. Majalah "Halo Jember"

Majalah pariwisata adalah salah satu solusi yang dapat digunakan dalam memberikan informasi lengkap dunia pariwisata. Pemerintah Kabupaten Jember dalam hal ini Kantor Pariwisata dan Kebudayaan menangkap peluang ini dalam mengembangkan kepariwisataan Jember. Dengan diterbitkannya majalah pariwisata bertajuk “Halo Jember”, Jember mempunyai satu media komunikasi pariwisata yang menjadi acuan bagi para wisatawan yang akan mengunjungi Jember dan menikmati semua potensinya.

Majalah Halo Jember adalah majalah wisata yang sarat akan informasi wisata sehingga layak dijadikan sebagai media komunikasi wisata Kabupatan Jember. Manajemen penerbitan majalah ini dibawah lindungan pemerintah Kabupaten Jember dan ditangani secara penuh oleh Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember. Dalam memproduksi majalah ini, Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember bekerja sama dengan pihak Vertikal Grade yang bertugas pada bidang Writing dan Reporting serta Layout. Beberapa koleksi foto-foto wisata dan foto-foto jurnalistik didapatkan dari dokumentasi Kantor Pariwisata Kabupaten Jember dan Vertikal Grade.

Banyak hal yang menarik dari majalah yang mengedepankan informasi tentang kreativitas, tradisi, modernitas namun tidak melupakan religiusitas ini, mempunyai kekuatan untuk dibaca semua kalangan.Bahasa yang digunakan tersaji dalam 3 bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. Mengapa dipilih 2 bahasa asing tersebut dikarenakan berdasarkan data yang didapat dari Kantor Pariwisata Jember menunjukkan antusiasme wisatawan dari kedua negara tersebut tinggi dan terus meningkatkan kunjungan wisatanya Dengan tampilan yang menarik dilengkapi dengan foto-foto yang artistik menambah gairah pembaca untuk segera menikmati wisata tersebut.

yang terletak di Jawa Tengah, sebelah Tenggara dari Kabupaten Semarang. Kabupaten ini terkenal dengan objek wisata berupa keraton Surakarta. Rebranding Kabupaten Solo menjadi The Spirit of Java terjadi di bawah kepemimpinan Bupati Joko Widodo, diharapkan Solo menjadi pusat kultur dan kebudayaan, batik, serta dapat menarik turis. Seiring dengan pencitraan ini, Solo melakukan banyak pembenahan diri, hingga kini memiliki beberapa pusat perbelanjaan modern dan fasilitas umum seperti rumah sakit dengan ICU 24 jam dan taman kota.

• Banyuwangi (Sunrise of Java)

Merupakan sebuah kota yang berada di dekat Jember, mengikuti jejak Jember dan mulai mempromosikan pariwisata dan mengadakan festival.

• Bali (Bali Shanti Shanti Shanti)

Berbarengan dengan Indonesia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah, Bali mulai dikenal dunia dari sisi budaya. Penguasaan Belanda terhadap Indonesia pun pada sekitar abad 17 dan 18 tidak banyak memberi pengaruh pada kehidupan agama dan budaya di Bali. Hindu di Bali pada masa-masa itu bahkan memasuki masa-masa kejayaan ketika kerajaan di Bali berpusat di Gelgel dan kemudian dipindah ke Smarapura (Klungkung). Awal abad 20, barulah Bali dikuasai oleh Belanda ditandai dengan jatuhnya Kerajaan Klungkung lewat Perang Puputan Klungkung tahun 1908.

Sejak penguasaan oleh Belanda, Bali seolah dibuka lebar untuk kunjungan orang asing. Bali tidak saja kedatangan orang asing sebagai pelancong namun tak sedikit para pemerhati dan penekun budaya yang datang untuk mencatat keunikan seni budaya Bali. Dari para penekun budaya yang terdiri dari sastrawan, penulis, dan pelukis inilah keunikan Bali kian menyebar di dunia internasional. Penyampaian informasi melalui berbagai media oleh orang asing

Kekaguman akan tanah Bali lalu menggugah minat orang asing memberi gelar kepada Bali. The Island of Gods, The Island of Paradise, The Island of Thousand Temples, The Morning of the World, dan berbagai nama pujian lainnya.

Tahun 1930, di jantung kota Denpasar dibangun sebuah hotel untuk menampung kedatangan wisatawan ketika itu. Bali Hotel, sebuah bangunan bergaya arsitektur kolonial, menjadi tonggak sejarah kepariwisataan Bali yang hingga kini bangunan tersebut masih kokoh dalam langgam aslinya. Tidak hanya menerima kunjungan wisatawan, duta kesenian Bali dari Desa Peliatan melakukan kunjungan budaya ke beberapa negara di kawasan Eropa dan Amerika secara tidak langsung, kunjungan tersebut sekaligus memperkenalkan keberadaan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang layak dikunjungi.

Kegiatan pariwisata, yang mulai mekar ketika itu, sempat terhenti akibat terjadinya Perang Dunia II antara tahun 1942-1945 yang kemudian disusul dengan perjuangan yang makin sengit merebut kemerdekaan Indonesia termasuk perjuangan yang terjadi di Bali hingga tahun 1949. Pertengahan dasawarsa 50-an pariwisata Bali mulai ditata kembali dan pada tahun 1963 dibangun Hotel Bali Beach (The Grand Bali Beach Hotel) di Pantai Sanur dengan bangunan berlantai sepuluh. Hotel ini adalah satu satunya hunian wisata yang berbentuk bangunan tinggi sedangkan sarana hunian wisata (hotel, home stay, pension) yang berkembang kemudian hanyalah bangunan berlantai satu.

Pada pertengahan dasa warsa 70-an pemerintah daerah Bali mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur ketinggian bangunan maksimal 15 meter. Penetapan ini ditentukan dengan mempertimbangkan faktor budaya dan tata ruang tradisional Bali sehingga Bali tetap memiliki nilai-nilai budaya yang mampu menjadi tumupuan sektor pariwisata. Masa-masa berikutnya, sarana hunian wisata lalu tumbuh dengan sangat pesat di pusat hunian wisata terutama di daerah Badung, Denpasar, dan Gianyar. Kawasan Pantai Kuta, Jimbaran, dan Ungasan menjadi kawasan hunian wisata di Kabupaten Badung, Sanur, dan pusat kota untuk kawasan Denpasar. Ubud, Kedewatan, Payangan,

• Yogyakarta (Jogja Istimewa)

Mengedepankan nuansa kolonial dan budaya keraton Yogyakarta. Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Pada 2010 tercatat kunjungan wisatawan sebanyak 1.456.980 orang, dengan rincian 152.843 dari mancanegara, dan 1.304.137 orang dari nusantara. Bentuk wisata meliputi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition), wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus, dan berbagai fasilitas wisata lainnya, seperti resort,hotel

dan restoran. Tercatat ada 37 hotel berbintang, dan 1.011 hotel melati di seluruh DIY pada 2010. Adapun penyelenggaraan MICE sebanyak 4.509 kali per tahun atau sekitar 12 kali per hari. Keanekaragaman upacara keagamaan, dan budaya dari berbagai agama serta didukung oleh kreativitas seni, dan keramahtamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan produk-produk budaya, dan pariwisata yang menjanjikan. Pada tahun 2010 tedapat 91 desa wisata dengan 51 di antaranya yang layak dikunjungi. Tiga desa wisata di kabupaten Sleman hancur terkena erupsi Gunung Merapi sedang 14 lainnya rusak ringan. Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.

• Jakarta (Enjoy Jakarta)

Dalam beberapa tahun terakhir kota ini telah berstrategi untuk mempromosikan diri sebagai kota denganbanyak kesempatan dengan atraksi untuk semua jenis wisatawan dan pengunjung. Baru-baru ini, menjadi ketua dari ASEAN telah lebih jauh menempatkan kota Jakarta di panggung global dengan kunjungan pejabat dan pengunjung tingkat senior dari seluruh dunia. Menjadi tuan rumah dari Forum Ekonomi Dunia untuk Asia Timur pada bulan Juni 2011 telah juga memberikan kontribusi terhadap citra kota global.

Namun, salah satu tantangan utama yang pemerintah harus mengatasi di masa depan adalah kemampuan untuk memperluas angkutan umum untuk memudahkan kesulitan lalu lintas Jakarta. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan ancaman bagi yang citra merek, yang bertumpu pada kemampuan orang untuk mencapai berbagai atraksi yang kota yang ditawarkan. Berdasarkan penelitian sebelumnya dan konsultasi dengan pemerintah kota, Image "Enjoy Jakarta" telah dibangun di enam kekuatan utama kota

• Golf: Ada lebih dari 25 lapangan golf dalam waktu 25 menit sampai satu jam dari pusat kota. Beberapa program telah dirancang oleh nama-nama terkenal di arena golf termasuk Jack Nicklaus, Greg Norman dan Robert Trent Jones Jr.

• Spa: Jakarta memiliki segudang pilihan spa termasuk kedua perawatan gaya barat dan timur. Perawatan gaya Timur meliputi Thailand, Jawa, Bali, Ayurvedic dan akupuntur. Satu dapat menemukan hotel mewah perawatan spa, spa anggaran serta spa lanjut di kota di mana orang pergi untuk waktu yang lebih lama untuk melarikan diri dari stres kerja dan tenggat waktu.

• Cuisine: The Jakarta Fashion and Food Festival, yang menandai salah satu cara penting yang merayakan Jakarta keragaman dan luasnya korban kuliner, telah berhasil menyelesaikan 8 tahun operasinya menarik ribuan pengunjung internasional dan nasional. Selama acara terbaru, selain menampilkan hidangan tradisional dari 50 vendor terkenal dari masakan

menikmati makanan dipasangkan dengan anggur dari negara lain dengan harga yang terjangkau.

• Kehidupan malam: kehidupan malam Jakarta memiliki banyak pilihan termasuk diskotik, klub malam, karaoke sendi dan teater. Pusat kehidupan malam dianggap Kemang tapi pilihan juga banyak di bagian lain dari Jakarta katering untuk semua tingkat pengunjung dan warga.

• Pulau & marine: Kepulauan Seribu, terdiri dari 105 pulau dengan total luas lahan 8,7 km. Ditunjuk sebagai zona konservasi laut daerah memberikan kesempatan besar untuk menyelam dan snorkeling. Resorts, cottage, dan aktivitas air lainnya juga tempat umum.

• Belanja: Dari pusat perbelanjaan mewah untuk pasar tawar tradisional, seperti Tanah Abang dan Mangga Dua, Jakarta memiliki semuanya. Jakarta Great Sale, acara belanja tahunan besar yang berlangsung selama satu bulan, melihat peningkatan 100% dalam sehari untuk pengunjung hari mal selama masa promosi. Ada lebih dari 68 pusat perbelanjaan dan 50 perusahaan ritel yang berpartisipasi dalam penjualan ini menawarkan diskon mulai dari 10 sampai 70 persen.

Pada tahun 2002 pendekatan merek resmi dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta di bawah Kampanye Enjoy Jakarta. Kampanye Enjoy Jakarta, dengan enam kekuatan utama kini telah beroperasi selama sembilan tahun terakhir. Enjoy Jakarta semata-mata dikembangkan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta, terutama dengan kemudi dan bimbingan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota. Kampanye ini, yang terus sampai saat ini, bermaksud untuk memanfaatkan kekuatan dari Jakarta dan posisi itu sebagai kota keragaman dengan sesuatu untuk semua orang. Sementara belum ada survei awal mengenai menghubungkan peningkatan pariwisata untuk merek sendiri - jumlah wisatawan tahunan telah meningkat setidaknya enam persen tahun-ke-tahun secara konsisten selama tiga tahun terakhir meskipun

Merek itu sendiri tidak berubah sampai saat ini, bagaimanapun, target pasar serta strategi untuk menarik lebih banyak pengunjung telah berkembang dari waktu ke waktu. Dengan fokus awal dari Malaysia, Singapura, Jepang dan Korea, mereka telah memperluas target pengunjung mereka ke daerah lain termasuk negara-negara Timur Tengah, China, negara-negara Eropa dan Australia.

Dalam dokumen BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN (Halaman 32-41)

Dokumen terkait