• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN PERANCANGAN

1.1 Sumber Data

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis memperoleh data yang berasal dari: 2.1.1 Literatur

2.1.1.1 Buku

• The Branding of Cities, Julia Winfield-Plefferkorn • Destination Branding for Small Cities, Bill Baker

• Advertising in Tourism and Leisure, Nigel Morgan dan Annette Pritchard 2.1.1.2 Elektronik • http://www.bps.go.id • http://www.unwto.org • http://www.indonesia.travel • http://www.jemberkab.go.id • http://www.jembertourism.com 2.1.1.3 Data Pendukung • Brosur - brosur

• UN-WTO Tourism Highlight, 2014 Edition

2.1.2 Wawancara

• Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jember

2.1.3 Kuisioner

• Calon Wisatawan

(2)

Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Jember berada di lereng Pegunungan Yang dan Gunung Argopuro membentang ke arah selatan sampai dengan Samudera Indonesia. Dalam konteks regional, Kabupaten Jember mempunyai kedudukan dan peran yang strategis sebagai salah satu Pusat Kegiatan Wilayah (PKW).

Provinsi Jawa Timur yang meliputi Wilayah Hinterland Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Situbondo. Secara administratif, wilayah Kabupaten Jember berbatasan dengan Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Probolinggo di sebelah utara, Kabupaten Lumajang di sebelah barat, Kabupaten Banyuwangi di sebelah timur, dan di sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia.

Keberadaan Kabupaten Jember secara geografis memiliki posisi yang sangat strategis dengan berbagai potensi sumber daya alam yang potensial, sehingga banyak menyimpan peristiwa-peristiwa sejarah yang menarik untuk digali dan dikaji. Tentang nama Jember sendiri dan kapan wilayah ini diakui keberadaannya, hingga saat ini memang masih belum diperoleh kepastian fakta sejarahnya. Hari jadi bagi suatu daerah sangatlah penting dan mendasar, karena menandai suatu awal pemerintahan sehingga dapat dijadikan ukuran waktu bagi daerah kapan mulai berpemerintahan? Sementara ini untuk menentukan hari jadi Kabupaten Jember berpedoman pada sejarah pemerintahan kolonial Belanda, yaitu berdasarkan pada Staatsblad nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928 yang mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929 sebagai dasar hukumnya.

(3)

2.2.1.1 Lambang Kabupaten Jember

Gambar 2.1 Lambang Kabupaten Jember

"CARYA DHARMA PRAJA MUKTI" merupakan motto dari Kabupaten Jember, yang bermakna berkarya dan mengabdi untuk kepentingan bangsa dan negara.

Makna dari lambang kabupaten Jember adalah sebagai berikut:

• Daun Perisai, merupakan lambang keamanan dan ketentraman serta kejujuran. Warna merah melambangkan keberanian dan ketegasan dalam segala tindakan bagi Aparat Pemerintah Daerah, sedangkan warna kuning menunjukkan keluhuran,kebijaksanaan dan kemahiran dalam melaksanakan tugas kewajiban,

• Bintang berwarna putih bersih, melambangkan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima berarti Pancasila yang merupakan dasar dan falsafah Bangsa Indonesia. Ini merupakan cermin dari warga masyarakat Kabupaten Jember yang agamis,

• Padi dan Kapas, melambangkan sandang dan pangan,dengan kata lain sebagai gambaran kesuburan yang melimpah ruah bagi daerah Kabupaten Jember Gambar padi berjumlah 17 butir dan kapas berjumlah 8 buah, melambangkan saat-saat bersejarah bagi Bangsa Indonesia melepaskan diri dari penjajahan,yakni 17 Agustus 1945 saat negara Republik Indonesia diproklamasikan,

(4)

• Daun Tembakau, melambangkan bahwa Kabupaten Jember selain dikenal sebagai gudang pangan juga dikenal sebagai daerah penghasil komoditi tembakau yang cukup terkenal dan menghasilkan devisa cukup besar bagi negara disamping komoditi perkebunan lainnya,

• Bangunan Gedung Pemda, yang menggambarkan bahwa Pusat pemerintah di Kabupaten Jember dikendalikan dari gedung ini.

2.2.1.2 Sejarah Kabupaten Jember

Pada tahun 1928 Jember merupakan wilayah hamparan lahan pertanian dan perkebunan yang amat subur. Kemajuan perusahaan perkebunan masa itu membuat Belanda banyak mengeruk keuntungan. Salah seorang pemilik perusahaan perkebunan yang banyak dikenang dan dikagumi pada saat itu adalah George Bernie. Bernie adalah merupakan pimpinan perusahaan perkebunan NV. Landbauw Maaschappij Out Djember yang memulai usahanya sekitar tahun 1850. Perkebunan milik Bernie mempunyai banyak buruh yang berlokasi di Jember Utara dan lereng Pegunungan Argopuro. Bernie menikah dengan wanita lokal suku Madura bernama Djemilah yang makamnya terletak di tengah sawah jalan raya Jember - Maesan (Kabupaten Bondowoso). Untuk mengenang jasa – jasa maka tempat yang subur tersebut tersebut diberi nama Djember yang merupakan singkatan dari Djemilah dan Bernie.

Kabupaten Jember dibentuk berdasarkan Staatsblad Nomor 322 tanggal 9 Agustus 1928 dan sebagai dasar hukum mulai berlaku tanggal 1 Januari 1929. Pemerintah Hindia Belanda telah mengeluarkan ketentuan tentang penataan kembali pemerintah desentralisasi di wilayah Provinsi Jawa Timur, antara lain dengan menunjuk Regenschap Djember sebagai masyarakat kesatuan hukum yang berdiri sendiri. Secara resmi ketentuan tersebut diterbitkan oleh Sekretaris Umum Pemerintah Hindia Belanda (De Aglemeene Secretaris) G.R. Erdbrink, 21 Agustus 1928. Pemerintah Regenschap Jember yang semula terbagi dalam

(5)

No. 46/1941 tanggal 1 Maret 1941 Wilayah Distrik dipecah menjadi 25 Onderdistrik, yaitu:

• Distrik Jember, meliputi onderdistrik Jember, Wirolegi, dan Arjasa,

• Distrik Kalisat, meliputi onderdistrik Kalisat, Ledokombo, Sumberjambe, dan Sukowono,

• Distrik Rambipuji, meliputi onderdistrik Rambipuji, Panti, Mangli, dan Jenggawah,

• Distrik Mayang, meliputi onderdistrik Mayang, Silo, Mumbulsari, dan Tempurejo,

• Distrik Tanggul meliputi onderdistrik Tanggul, Sumberbaru, dan Bangsalsari,

• Distrik Puger, meliputi onderdistrik Puger, Kencong Gumukmas, dan Umbulsari,

• Distrik Wuluhan, meliputi onderdistrik Wuluhan, Ambulu, dan Balung.

2.2.1.3 Visi dan Misi Kabupaten Jember 2.2.1.1.1Visi

Terbentuknya masyarakat Jember yang kreatif, sejahtera, agamis dan bersahabat.

2.2.1.1.2 Misi

• Mewujudkan peningkatan aksesibilitas pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau,

• Mengedepankan partisipasi dan menumbuh kembangkan kreatifitas masyarakat dalam pembangunan,

• Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.

(6)

Gambar 2.2 Peta Lokasi Kabupaten Jember

Jember memiliki luas 3.293,34 Km2 dengan ketinggian antara 0 - 3.330 mdpl. Iklim Kabupaten Jember adalah tropis dengan kisaran suhu antara 23oC - 32oC. Bagian selatan wilayah Kabupaten Jember adalah dataran rendah dengan titik terluarnya adalah Pulau Barong. Pada kawasan ini terdapat Taman Nasional Meru Betiri yang berbatasan dengan wilayah administratif Kabupaten Banyuwangi. Bagian barat laut (berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo adalah pegunungan, bagian dari Pegunungan Iyang, dengan puncaknya Gunung Argopuro (3.088 m). Bagian timur merupakan bagian dari rangkaian Dataran Tinggi Ijen. Jember memiliki beberapa sungai antara lain Sungai Bedadung yang bersumber dari Pegunungan Iyang di bagian Tengah, Sungai Mayang yang persumber dari Pegunungan Raung di bagian timur, dan Sungai Bondoyudo yang bersumber dari Pegunungan Semeru di bagian barat.

2.2.1.5 Demografi

Mayoritas penduduk Kabupaten Jember terdiri atas suku Jawa dan suku Madura, dan sebagian besar beragama Islam. Selain itu terdapat warga Tionghoa dan Suku Osing. Rata rata penduduk Jember adalah masyarakat pendatang. Suku Madura dominan di daerah utara dan Suku Jawa di daerah selatan dan pesisir pantai. Bahasa Jawa dan Madura digunakan di banyak

(7)

daerah tersebut dan juga saling pengaruh tersebut memunculkan beberapa ungkapan khas Jember. Percampuran kedua kebudayaan Jawa dan Madura di Kabupaten Jember melahirkan satu kebudayaan baru yang bernama budaya Pendalungan. Masyarakat Pendalungan di Jember mempunyai karakteristik yang unik sebagai hasil dari penetrasi kedua budaya tersebut. Kesenian Can Macanan Kaduk merupakan satu hasil budaya masyarakat Pendalungan yang masih bertahan sampai sekarang di kabupaten Jember. Jember berpenduduk 2.529.967 jiwa (JDA, BPS 2013) dengan kepadatan rata-rata 787,47 jiwa/km2.

2.2.1.6 Potensi Daerah

Jember dengan perkembangan usaha ditunjang potensi daerahnya memberikan pertumbuhan jenis usaha, terutama dalam peningkatan ekonomi di dunia perdagangan. Penyebaran usahanya dapat dikategorikan berdasarkan golongan perusahaan, bentuk badan hukum, pola pembinaan dan persebarannya sendiri merata pada tiap-tiap kecamatan.

Kegiatan perdagangan lainnya yang juga dicakup adalah kegiatan perdagangan non domestik atau perdagangan ekspor. Volume dan nilai ekspor dirinci menurut jenis komoditas yang diekspor terdiri dari produksi hortikultura, perkebunan, batu, dan mebel. Disamping itu pula realisasi nilai ekspor banyak diantaranya adalah dari sektor khususnya sektor pertanian, pertambangan dan sektor industri.

Diantara potensi daerah Jember yang masih memberi peluang luas bagi para pengembang perekonomian, diantaranya adalah:

• Potensi Pertambangan

• Serabut Kelapa dari Jember yang telah Mendunia • Sangkar Burung Sukowono dengan Khas Motifnya • Batik jember Rambah Mancanegara

• Handycraft Balung yang Mendunia • Handy Craft Gedebok Pisang

(8)

membentuk PDRB Kabupaten Jember pada tahun 2009 – 2010 adalah sektor pertanian, yang secara meyakinkan menyumbang berturut-turut 43,7% dan 41,4% dari total PDRB. Keberhasilan sektor ini tidak terlepas dari potensi alam dan lahan yang subur yang telah menjadikan Jember sebagai lumbung padi di Jawa Timur.

Selanjutnya, sektor yang menjadi penyumbang tertinggi terhadap PDRB adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor jasa-jasa. Besarnya kontribusi dari sektor ini didukung dengan peran dan fungsi Kota Jember sebagai pusat kegiatan wilayah yang melayani Kabupaten Jember, Bondowoso dan Situbondo.

Pertumbuhan ekonomi secara umum di Kabupaten Jember menunjukkan tren pertumbuhan ekonomi yang terus menaik, pada kisaran 6,04%, dimana pertumbuhan tertinggi dihasilkan oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (9,48%) diikuti sektor bangunan (8,91%) dan sektor industri pengolahan (8,37%).

Di Jember terdapat banyak area perkebunan, sebagian besar peninggalan Belanda. Perkebunan yang ada dikelola oleh Perusahaan nasional PTP Nusantara, Tarutama Nusantara (TTN), dan Perusahaan daerah yaitu PDP (Perusahaan Daerah Perkebunan). Jember terkenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau utama di Indonesia. Tembakau Jember adalah tembakau yang digunakan sebagai lapisan luar/kulit cerutu. Di pasaran dunia tembakau Jember sangat dikenal di Brehmen, Jerman dan Belanda.

2.2.1.8 Perdagangan dan Industri

Sektor perdagangan diarahkan kepada penciptaan iklim usaha yang kondusif, terbukanya peluang usaha, perlindungan konsumen, ketersediaan dan terjangkaunya kebutuhan pokok masyarakat. Keberhasilan pembangunan urusan

(9)

penerbitan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dan Tanda Daftar Gudang (TDG).

Pembangunan industri berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi serta mampu memberikan nilai tambah, utamanya pada bahan baku, penyerapan tenaga kerja dan memperluas kesempatan berusaha, menambah devisa serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2.2.1.9 Kelautan dan Perikanan

Dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas dan pelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan telah dirumuskan beberapa program dan kegiatan pembangunan kelautan dan perikanan yang mengarah pada upaya meningkatkan produksi dan produktivitas, kelayakan dalam pengembangan unit produksi yang berskala ekonomi, efisiensi meningkatkan nilai tambah serta mendukung pembangunan pedesaan dan perekonomian daerah.

Terdapat 4 (empat) sentra pendaratan ikan yang ada di Kab. Jember yaitu Puger, Ambulu, Gumukmas dan Kencong. Kondisi produksi perikanan tangkap di Kab. Jember pada umumnya masih rendah. Kalau dilihat dengan potensi sumberdaya laut yang ada masih dapat digali dan ditingkatkan jauh lebih besar.

2.2.1.10Pertanian

Pertanian sebagai salah satu urusan prioritas, pada saat ini masih memiliki peran yang strategis dan memberikan kontribusi yang dominan bagi pembangunan baik sebagai penghasil bahan pangan, bahan baku industri, bahan baku ekspor, devisa negara, sumber pendapatan masyarakat, pendapatan asli daerah serta penyerap tenaga kerja. Peningkatan produksi pertanian yang dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Jember dapat dilihat dari produksi pertanian tanaman pangan, tanaman sayuran dan holtikultura.

2.2.1.11Perkebunan

Pembangunan bidang perkebunan diarahkan pada pengembangan perkebunan yang berbasis komoditas unggulan. Hal ini dimaksudkan agar harga jual dari

(10)

2.2.1.12Produksi Perusahaan

Perkembangan produk usaha di Jember tidak bisa dilepaskan begitu saja dengan keberadaan Industri Pengolahan yang turut bertumbuh. Industri ini bersama-sama dalam olah kerjabersama-sama menjadi mitra Pemerintah Jember untuk menjadikan Jember lebih maju.

Dalam perkembangannya hingga saat ini industri pengolahan ini dapat dikelompokkan kedalam 4 (empat) kategori industri berdasarkan banyaknya pekerja, diantaranya adalah:

• Industri Besar, adalah perusahaan industri yang mempunyai pekerja 100 orang atau lebih,

• Industri Sedang, adalah perusahaan industri yang mempunyai pekerja 20-99 orang,

• Industri Kecil, adalah perusahaan industri yang mempunyai pekerja 5-19 orang,

• Industri Kerajinan Rumah Tangga, adalah usaha industri yang mempunyai pekerja 1-4 orang.

Dalam hal perkembangan produk yang dihasilkannya, industri ini dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya. Diantara produk yang dihasilkan diantaranya adalah:

• Industri makanan, minuman, dan tembakau. • Tekstil, barang dari kulit, dan alas kaki. • Barang dari kayu dan hasil hutan lainnya. • Kertas dan barang cetakan.

• Pupuk kimia dan barang dari karet. • Semen dan barang galian non logam. • Alat angkutan, mesin, dan peralatannya. • Barang Lainnya.

(11)

2.2.1.13 Kehutanan

Pembangunan sektor kehutanan difokuskan pada pemanfaatan sumber daya hutan secara optimal guna penyelamatan hutan, tanah dan air yang diarahkan pada kebijakan pengembangan hutan rakyat serta peningkatan daya saing produksi kehutanan sehingga diharapkan dapat mereduksi terjadinya degradasi hutan dan menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus dapat meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar hutan.

Kegiatan Gerakan Penghijauan dan Gerakan Menanam Pohon menarik minat masyarakat untuk membudidayakan tanaman kayu-kayuan. Hal ini terlihat dari jumlah tegakan kayu rakyat dan luas areal tanaman hutan rakyat.

2.2.2 Pariwisata Global

2.2.2.1 Pertumbuhan Wisatawan Global

Menurut barometer pariwisata dunia UN-WTO, pada tahun 2013 kedangatan wisatawan internasional mengalami pertumbuhan sebesar 5%, mencapai angka 1.087 juta kedatangan. Meskipun terdapat tantangan ekonomi secara global, hasil pariwisata internasional melebihi ekspektasi, dengan tambahan 52 juta wisatawan internasional berkeliling dunia pada tahun 2013. UN-WTO memperkirakan adanya peningkatan sekitar 4% - 4.5% pada tahun 2014.

Permintaan pariwisata internasional terkuat adalah dengan tujuan Asia Pasifik dan Afrika yang mengalami peningkatan sebesar 6%, sedangkan tujuan Eropa mengalami peningkatan sebesar 5%. Sub-wilayah yang mengalami peningkatan secara signifikan adalah wilayah Asia-Tenggara dengan peningkatan sebesar 10%; Eropa Tengah dan Timur sebesar 7%; Eropa Selatan, Mediterania dan Afrika Utara sebesar 6%.

(12)

Tabel 2.1 Data Kedatangan Wisatawan Berdasarkan Daerah. Sumber: World Tourism Organization.

2.2.2.2 Wisatawan dengan Tujuan Asia-Pasifik

Pada tahun 2013, terdapat sekitar 248 juta wisatawan yang mengunjungi daerah Asia-Pasifik. Terdapat peningkatan sebesar 15 juta atau 6% lebih banyak dibandingkan tahun 2012. Hal ini menjadikan daerah Asia-Pasifik sebagai daerah dengan tingkat perkembangan yang paling cepat. Dalam hal pendapatan pariwisata, tercatat wilayah ini mendapatkan pendapatan sebesar US$ 359.000.000.000, dengan nilai kenaikan sebesar US$ 30 miliar (+8%) dari tahun 2012. Wilayah ini menyumbang 23% dari total kunjungan dunia.

Jumlah Kunjungan Wisatawan (dalam juta)

2000 2005 2010 2012 2013 Asia - Pacific 110.1 153.5 204.9 233.5 248.1 Northeast Asia 58.3 85.9 111.5 122.8 127.0 Southeast Asia 36.1 48.5 70.0 84.2 93.1 Oceania 9.6 10.9 11.4 11.9 12.5 South Asia 6.1 8.1 12.0 14.6 15.5

Tabel 2.2. Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Wilayah Asia Pasifik. Sumber: World Tourism Organization.

(13)

2.2.2.3 Wisatawan dengan Tujuan Sub Regional Asia-Tenggara

Semenjak tahun 2012 Asia Tenggara menjadi sub-wilayah dengan tingkat perkembangan paling cepat baik di wilayah Asia-Pasifik maupun dunia, dengan peningkatan kedatang wisatawan sebesar 11%. Thailand memperlihatkan pertumbuhan yang sangat pesat (+19%) dengan jumlah wisatawan sebesar 27 juta. Begitu pula dengan Myanmar yang mengalami lonjakan wisatawan dalam beberapa tahun terakhir dan mencatat peningkatan yang luar biasa, yaitu sebesar 52% di tahun 2013. Sedangkan untuk wilayah Indonesia, terdapat peningkatan kunjungan sebesar 9% di tahun 2013.

Jumlah Kunjungan Wisatawan (1.000)

2010 2011 2012 2013 Southeast Asia 69.996 77.505 84.231 93.608 Brunei Darussalam 214 242 209 225 Cambodia 2.508 2.8822 3.854 4.210 Indonesia 7.003 7.650 8.044 8.802 Lao P.D.R 1.670 1.786 2.140 ... Malaysia 24.557 24.714 25.033 25.715 Myanmar 311 391 593 900 Philippines 3.520 3.917 4.273 4.681 Singapore 9.161 10.390 11.098 ... Thailand 15.936 19.230 22.354 26.547 Timor Leste 45 50 55 78 Vietnam 5.050 6.251 6.848 7.572

Tabel 2.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Wilayah Asia Tenggara Sumber: World Tourism Organization.

2.2.2.4 Wisatawan Berdasarkan Tujuan Kunjungan

Pada tahun 2013, perjalanan untuk liburan dan berbagai bentuk rekreasi lainnya menyumbang lebih dari setengah dari semua kedatangan wisatawan internasional (52% atau 568 juta jiwa). 14% dari wisatawan internasional dilaporkan berpergian untuk tujuan bisnis dan profesional.

(14)

Tabel 2.4 Wisatawan Berdasarkan Kunjungan. Sumber: World Tourism Organization.

2.2.3 Pariwisata Indonesia

Kepariwisataan Indonesia merupakan penggerak perekonomian nasional yang potensial untuk memacu pertumbuhan perekonomian yang lebih tinggi di masa yang akan datang. Pada tahun 2008 kepariwisataan Indonesia berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp. 153,25 trilyun atau 3,09% dari total PDB Indonesia. Pada tahun 2009, kontribusinya meningkat menjadi 3,25%. Pertumbuhan PDB pariwisata pun sejak tahun 2001 selalu menunjukkan angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan PDB nasional. Walaupun masih menunjukkan angka sementara, pada tahun 2009 pertumbuhan PDB pariwisata mencapai 8,18%, sedangkan PDB nasional hanya 4,37%. Pada tahun yang sama, devisa dari pariwisata meurpakan kontributor terbesar ketiga devisa negara, setelah minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit. Peringkat ini menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat sejak tahun 2006 yang hanya menempati peringkat ke-6 dari 11 komoditi sumber devisa negara.

2.2.3.1 Pertumbuhan Wisatawan di Indonesia

Berdasarkan laporan The World Travel & Tourism Council (WWTC), Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan pariwisata paling bagus di antara negara-negara anggota G20. WWTC memperkirakan pada 2014 Indonesia berpeluang mencapai pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 14,2 persen dan wisatawan nusantara (wisnus) sebesar 6,3 persen. Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian diperkirakan bisa mencapai 8,1%.

(15)

Menurut data The Travel and Tourism Competitiveness Index yang dilansir World Economic Forum (WEF) 2013, Indonesia menonjol di kategori budaya dan warisan sejarah serta kekayaan dan keindahan alam.

2.2.3.2 Peran Pemerintah dalam Pariwisata Indonesia

Pengembangan pariwisata Indonesia telah tercermin dalam rencana strategi yang dirumuskan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, yakni:

• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja serta pemerataan pembangunan di bidang pariwisata,

• Mewujudkan pembangunan pariwisata yang berkesinambungan sehingga memberikan manfaat sosial-budaya, sosial ekonomi bagi masyarakat dan daerah, serta terpeliharanya mutu lingkungan hidup,

• Meningkatkan kepuasan wisatawan dan memperluas pangsapasar,

• Menciptakan iklim yang kondusif bagi pembangunan pariwi-sata Indonesia sebagai berdayaguna, produktif, transparan, dan bebas KKN untuk melaksanakan fungsi pelayanan kepada masyarakat, dalam institusi yang merupakan amanah yang dipertanggungjawabkan (accountable).

Dasar hukum pengembangan pariwisata yang sesuai dengan prinsip pengembangan adalah Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan tentang Pembangunan Kepariwisataan:

• Pasal 6: Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan asas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 yang diwujudkan melalui pelaksanaan rencana pembangunan kepariwisataan dengan memperhatikan keanekaragaman, keunikan, dan kekhasan budaya dan alam, serta kebutuhan manusia untuk berwisata,

• Pasal 8: 1) Pembangunan kepariwisataan dilakukan berdasarkan rencana induk pembangunan kepariwisataan yang terdiri atas rencana induk

(16)

pada ayat (1) merupakan bagian integral dari rencana pembangunan jangka panjang nasional,

• Pasal 11: Pemerintah bersama lembaga yang terkait dengan kepariwisataan menyelenggarakan penelitian dan pengembangan kepariwisataan untuk mendukung pembangunan kepariwisataan,

• UUNo 10 tahun 2009 tentang Kawasan Strategis (Pasal 12: 1) aspek-aspek penetapan kawasan strategis pariwisata.

Adapun beberapa faktor yang menjadi alasan kuat mengapa pemerintah berkeinginan untuk meningkatkan pariwisata antara lain:

• Semakin menurunnya peranan minyak dan gas bumi sebagai penghasil devisa dibanding yang lalu,

• Merosotnya nilai ekspor di sektor non minyak,

• Prospek pariwisata memperlihatkan kecenderungan meningkat secara konsisten,

• Potensi alam maupun budaya yang dimiliki kaitannya sebagai modal dasar dalam perkembangan pariwisata. Kondisi ini secara faktual memposisikan sektor pariwisata menjadi penting peranannya dalam pembangunan nasional. Dimana tidak ada kegiatan ekonomi yang berdimensi luas ke semua sektor, tingkatan dan kepentingan seperti Pariwisata. Oleh karena itu adalah sangat vital untuk mengintegrasikan rencana pengembangan pariwisata dengan pembangunan nasional.

(17)

2.2.3.3 Slogan Pariwisata Nasional

Dalam mendukung pariwisata nasional, pada tahun 2011 diluncurkan slogan Wonderful Indonesia. Slogan ini merupakan, strategi baru dari program Visit Indonesia yang telah diselenggarakan sejak tahun 2008. Adapun, kata “wonderful” digunakan untuk mengkomunikasikan alam yang luar biasa, budaya yang luar biasa, manusia yang luar biasa, makanan yang luar biasa, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, Indonesia adalah sebuah destinasi wisata yang luar biasa. Sedangkan konsep dari logo tersebut adalah:

Gambar 2.3 Logo Wonderful Indonesia

1. Bentuk Logo yang mengambil konsep Garuda Pancasila sebagai dasar Negara, dibalut dalam pengolahan yang modern,

2. Lima sila digambarkan dengan lima garis warna yang berbeda dan merupakan simbol keberagaman Indonesia,

3. Logo yang diolah menjadi bentuk dan warna yang dinamis sebagai perwujudan dari dinamika Indonesia yang sedang berkembang,

4. Jenis huruf dari Logo mengambil elemen - elemen otentik khas Indonesia yang diberi sentuhan modern.

2.2.3.4 Arah Pariwisata Nasional

Seiring dengan arah pariwisata global, arah kebijakan pembangunan pariwisata nasional di Indonesia adalah untuk kepentingan kesejahteraan rakyat. Adapun tujuan pembangunan destinasi pariwisata adalah:

(18)

(2) Menjamin kepuasan pengalaman wisatawan, paling tidak pengalaman yang didapat oleh wisatawan dapat melebihi ekspektasinya 
Meningkatkan keuntungan bisnis bagi sektor swasta dan menciptakan iklim usaha yang kondusif,

(3) Mengoptimalkan dampak positif ekonomi, sosial, dan lingkungan agar terjadi keseimbangan pembangunan di antaranya,

(4) Meningkatkan citra destinasi secara politis, karena citra sebuah destinasi adalah cerminan citra negara. Lalu, untuk mewujudkan tujuan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkenalkan sebuah konsep pariwisata, yang disebut dengan Pariwisata Berbasis Kreativitas.

2.2.4 Pariwisata Kabupaten Jember 2.2.4.1 Visi dan Misi Pariwisata Jember 2.2.4.1.1Visi

Terwujudnya Jember sebagai daerah tujuan wisata utama, yang bertumpu pada nilai agama, budaya dan berwawasan lingkungan.

2.2.4.1.2Misi

• Mempromosikan dan Memasarkan kebudayaan dan destinasi pariwisata Jember di tingkat Nasional dan Internasional,

• Mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya kebudayaan dan pariwisata Jember,

• Mengembangkan industri pariwisata berdaya saing, destinasi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,

• Meningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia baik internal maupun eternal dalam bidang kepariwistaan untuk meningkatkan kepercayaan wisatawan dan stakeholder.

(19)

2.2.4.2 Pertumbuhan Wisatawan di Jember

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mencatat peningkatan kunjungan wisatawan, baik nusantara maupun mancangegara, di Kabupaten Jember.

Tabel 2.5 Data Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan. Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jember

(20)

No Jenis Usaha 2010 2011 2012 2013 2014 1 Akomodasi - Hotel Bintang - Hotel Melati - Pondok Wisata - Penginapan Remaja 34 3 30 1 - 39 3 36 - - 39 3 36 - - 39 3 38 - - 39 3 38 - - 2 ODTW - Alam - Budaya - Buatan 47 23 7 17 47 23 7 17 47 23 7 17 47 23 7 17 48 23 7 18 3 Kuliner - Restoran - Rumah Makan 106 2 104 119 2 117 121 3 118 121 3 118 121 3 118 4 Rekreasi & Hiburan 153 153 153 153 153

Tabel 2.2.4.4 Data Informasi Infrastruktur dan Fasilitas Pendukung. Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jember

2.2.4.4 Daftar Obyek dan Pariwisata di Jember 2.2.4.4.1 Wisata Alam

• Tanjung Papuma

Pantai Tanjung Papuma (Pasir Putih Malikan) sudah tidak asing lagi di Jawa Timur. Merupakan sebuah kawasan pantai pasir putih yang indah berpadu dengan kawasan hutan lindung yang relatif masih terjaga keasliannya, menjadikannya salah satu “surga” bagi penggemar fotografi. Di pantai ini kita dapat melihat sunrise serta sunset sekaligus di satu tempat yang bernama Siti Inggil. Pengunjung bisa melakukan berbagai aktivitas seperti bermain air, berjemur, memancing, snorkling, hingga rock climbing.

(21)

• Pantai Watu Ulo

Pantai ini berada di gugusan Samudera Indonesia dengan panorama alam yang indah. Menariknya di Pantai ini terdapat sebuah batu panjang yang berbentuk seperti ular (Jw.Ulo) yang penuh dengan sisik. Menurut cerita rakyat pada jaman dahulu kala ada seekor Ular yang sedang bertapa di pantai itu. Setelah permohonannnya dikabulkan oleh Yang Maha Kuasa maka wujudnya berubah menjadi batu dengan bagian kepala menjulur ke laut dan badan berada di daratan. Tempat ini juga memiliki nilai sejarah karena pada jaman dulu dijadikan sebagai benteng pertahanan serdadu tentara Jepang. Ada lima buah benteng pertahanan yang dibangun sehinggga masyarakat setempat menyebutnya Goa Jepang. Tidak kalah menariknya di samping Goa Jepang terdapat Goa Lawa (Goa Kalelawar) yang dihuni ratusan ribu Kalelawar.

• Pantai Bandealit

Bandealit merupakan bagian dari kawasan konservasi Taman Nasional Meru Betiri. Sejak awal, kawasan ini diupayakan menjadi tujuan wisata khusus konservasi alam dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Jember dan Banyuwangi. TN Meru Betiri berada di Jawa Timur bagian selatan, dengan ketinggian 900 – 1.223 meter di atas permukaan laut. Luasnya mencapai 58 ribu hektare. Nama Meru Betiri diambil dari nama gunung di sana, yakni Gunung Betiri dengan ketinggian 1.223 meter. Wisata khusus ini berbeda dengan wisata umum yang bersifat masal. Di sini, para wisatawan akan diperkenalkan dengan kondisi alam yang asli untuk menambah wawasan dan pengetahuan soal lingkungan hidup. Pantai Bandealit sangat menunjang untuk hal tersebut. Di sana masih bisa dijumpai banteng dan rusa, maupun bunga bangkai.

• Air Terjun Tancak

Air terjun Tancak terletak dilereng G. Argopuro disebelah barat daya kota Jember berada diketinggian 900 m diatas permukaan air laut. Derasnya air dengan debit 150 m kubik perdetik dari ketinggian 82,00 m seakan memecah kesunyian di tempat yang berlokasi di Desa Panti Kecamatan Panti tepatnya 16 km dari Kota Jember. Tempat ini berada pada Kawasan perbukitan Agro

(22)

kembali ke alam.

• Wisata dan Pemandian Rembangan

Panorama alam dan udara yang sejuk menjadikan tempat ini sebagai tujuan wisata bagi wisatawan untuk tinggal, menikmati udara pegunungan. Wisata Alam Rembangan terletak 12 km arah utara kota Jember. Fasilitas yang dimiliki antara lain kolam Pemandian, Hotel, ruang pertemuan, restoran, arena bermain, agro wisata Kopi Kebun Rayap. Tempat wisata ini sangat sesuai dengan untuk beristirahat apalagi pada pagi hari panorama matahari terbit sangat jelas ketika wisatawan bersiap-siap menikmati sejuknya air kolam. Sejauh mata memandang yang tampak hanyalah birunya langit, hijaunya tannaman dan kicauan burung-burung. Disamping itu pula wisatawan dapat menikmati Teh Jahe Rembangan dan Pisang agung goreng keju rembangan khas tempat ini. Wisatawan dapat pula melihat langsung budidaya Buah Naga dan Bunga Crisant.

• Pantai Puger

Pantai Puger 35 km arah barat laut Kota Jember dikenal sebagai tempat pelelangan ikan, akan tetapi Pantai Puger juga mempunyai keindahan yang sangat menarik dengan deburan ombak yang besar dapat pula digunakan untuk berselancar. Salah satu keunikan di pantai ini sebagai tempat terselengggaranya acara ritual yaitu “Larung Sesaji “ acara tradisi pelarungan sesaji oleh masyarakat setempat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang diberikan. Yang tidak kalah menariknya bersebelahan dengan Pantai Puger terdapat Pantai Kucur .Wisatawan dapat melihat segerombolan Kera Merah yang suka bercanda dengan wisatawan apalagi melihat membawa buah-buahan atau makanan, konon ada cerita Kera Merah tersebut tidak boleh disakiti apalagi dibunuh karena akan mendatangkan malapetaka. Wisatawan yang ingin mengunjungi Pantai Kucur

(23)

dapat menggunakan sampan yang disediakan oleh masyarakat setempat dengan waktu tempuh 10 menit.

• Pantai Payangan

Pantai ini berada di gugusan Samudera Indonesia dengan panorama alam yang indah, merupakan bagian dari tiga pantai yang ada di kawasan pantai Watu Ulo. Pantai ini mempunyai deretan pegunungan yang di atasnya terdapat makam kuno konon merupakan orang kuat yang mengawali tinggal di kawasan ini. Di atas gunung ini pula anda dapat menikmati pemandangan yang mempesona di sekitar pantai Payangan. Atraksi yang dapat dilakukan di pantai ini adalah memancing di kawasan pantai, berenang dan menikmati ikan bakar yang akan disajikan di kedai-kedai sekitar pantai dengan beragam ikan laut dan areal bermain bagi keluarga. Terdapat pula sentra penjualan ikan segar untuk dibawa pulang.

• Rest Area Gumitir

Cafe & Rest area Gumitir merupakan salah satu tempat wisata kuliner dan agro wisata kebun kopi di jember, berjarak 39 km dari kota jember kearah Banyuwangi. Tempat ini berada dikawasan perkebunan kopi robusta milik PTPN XII ( Persero ) yang sejuk pada ketinggian 628 m dpl. Diiringi alunan musik tradisional dan modern Cafe Gumitir menyajikan makanan minuman khas yang cocok di udara dingin.

2.2.4.4.2Wisata Kreasi • Taman Botani

Terletak di desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi sekitar 8 km ke arah barat laut dari kota Jember, merupakan daya tarik wisata buatan yang menarik seluas 7 hektar serta dikelilingi oleh areal persawahan dan kebun sayur. Memiliki fasilitas kolam renangberbagai ukuran (Anak-anak, dewasa dan kolam renang Muslimah), kolam ikan, kolam perahu/kano, kolam pancing, perpustakaan, pendopo, gazebo, Flying fox (atas dan bawah), kebun obat/tanaman herbal serta kebun buah durian dan buah naga. Taman Botani Sukorambi menawarkan suasana rekreasi yang lengkap bagi keluarga maupun pelajar untuk berwisata sekaligus belajar.

(24)

pertama kali oleh Dynand Fariz, seorang desainer fashion kelahiran Jember dan dilaksanakan pertama kali pada tanggal 1 Januari 2003. Pada tahun 2011 JFC genap berusia satu dekade (sepuluh tahun) dan kemudian berkembang menjadi event bertaraf nasional bahkan internasional karena memiliki beberapa keunikan antara lain:

1. Para peserta yang tampil bukanlah seorang desainer, model, maupun penari profesional. Mereka justru datang dari berbagai kalangan seperti pelajar dan mahasiswa, pegawai swasta, duta, bahkan ibu rumah tangga. 2. Peserta yang tampil mendesain sendiri baju rancangannya dengan

memanfaatkan bahan bekas pakai atau daur ulang.

3. Merupakan yang pertama di Indonesia dan belum pernah ada di kota lain, serta tampil di sebuah kota kecil yang relatif jauh dari ibu kota negara maupun ibu kota provinsi.Catwalk terpanjang di Indonesia (3,6 km) dan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI).

• Golf Glantangan

Padang golf ini terletak di Desa Glantangan Kecamatan Tempurejo.Luasnya sekitar 50 hektare, dengan 18 lubang (hole). Secara resmi, padang golf ini dibuka 2 November 1979 oleh Gubernur Jawa Timur Mohammad Noer. Padang golf Glantangan menyajikan pemandangan yang menyegarkan. Sejauh mata memandang hanya hijau menyaksikan sebuah bukit hijau membentang.

• Pemandian Patemon

Sejuknya air dan keindahan panorama alam di pemandian ini membuat pengunjung betah di tempat ini. Mata air yang berasal dari lereng pegunungan Argopuro menjadikan tempat ini sebagai pemandian dan taman rekreasi yang masih alami. Terletak di Desa Patemon Kecamatan Tanggul 30 km ke arah Barat dari Pusat Kota, tepatnya 2 km ke arah Utara Kota Tanggul dengan jarak tempuh hanya 40 menit dari pusat kota Jember. Selain airnya yang masih

(25)

peninggalan zaman Belanda, dengan demikian wisatawan selain menikmati segarnya air juga dapat bernostalgia karena arealnya yang berada di perkebunan kopi dan cocoa. Tersedia kolam renang bagi orang dewasa, anak-anak, taman bermain sangat cocok bagi pengunjung bersama keluarga sebagai tempat berekreasi.

• Niagara Waterpark

Sebuah impian bagi keluarga untuk dapat berlibur bersama, taman rekreasi Niagara Waterpark yang terletak diselatan kota Jember tepatnya 21 km kearah selatan mempunyai keunikan dan ciri khas yang tidak dimiliki oleh obyek wisata lainnya. Obyek wisata Niagara Waterpark berada dikaki bukit yang dikelilingi oleh hutan pohon jati dengan luas areal 6,00 hektar ditata secara profesional, nampak sekali kesejukan dan kealamian di areal ini.

• Mumbul Garden

Mumbul Garden terletak di Desa Lengkong Kecamatan Mumbulsari sekitar 7 km ke arah selatan dari pusat kota Jember. Merupakan bekas pabrik pengolahan kopi yang dirubah menjadi taman rekreasi yang memiliki fasilitas kolam renang berbagai ukuran, kolam perahu/jet ski, ruang pertemuan berkapasitas 300 orang, flying fox, panggung terbuka, dan arena outbond. Selain itu juga dikembangan wisata agro kebun pepaya dan pisang,dimana pada hari-hari tertentu (biasanya melalui perjanjian dengan pihak pengelola) pengunjung bisa memetik sendiri buah pepaya yang sudah masak. Untuk memanjakan pengunjung, tersedia pula kafe, ATV, guest house, serta permainan air.

• Pontang Jaya Waterpark

Berada tak jauh di selatan kota Jember hanya berjarak 24 kilometer, tepatnya di Jalan Raya Blatter kilometer 4, Desa Pontang, Kecamatan Ambulu, obyek wisata yang satu ini hampir tak pernah sepi pengunjung. Anak-anak bermain di kolam renang, sementara orang tua mereka berbelanja di toko. Maklum, di sini berdiri pertokoan dan kolam renang sekaligus, sebuah konsep wisata one stop shopping pertama di Kabupaten Jember : Dira Collection, Dammiq, dan

(26)

• Tiara Waterpark

Berenang adalah kegembiraan. Itulah yang dicari di Tiara Jember Park Waterboom. Dibuka 1 Januari 2011, Tiara kini menjadi tempat bagi keluarga dan anak-anak muda menghabiskan akhir pekan. Di sana ada tiga kolam renang dengan fasilitas permainan berseluncur dengan ketinggian 10-15 meter, dan panjang papan seluncur 75 meter. Selain itu ada sejumlah wahana permainan seperti bianglala, tora-tora, kuda terbang, motor ATV, kereta kencana, dan flying fox. “Saat ini sudah 3,7 hektare dari 6,5 hektare lahan Tiara yang terpakai. Tahun 2015 kami mulai membangun cottage,” kata Extreeda Januarico, petugas humas Tiara. Pembangunan kurang lebih 20 unit cottage ini disesuaikan permintaan pasar. “Rata-rata pelanggan kami dari lembaga sekolah dan instansi yang melakukan acara gathering di sini selalu tanya soal penginapan,” kata Januarico. Namun tanpa cottage sekalipun, sejak dibuka rata-rata pengunjung Tiara cukup banyak, yakni dua ribu orang perbulan. Pengunjung terbanyak ada pada Minggu dan libur nasional. Menghadapi lebaran, Tiara membenahi sejumlah fasilitas. Januarico memperkirakan jumlah pengunjung bisa mencapai 400-500 setiap hari, selama tujuh hari liburan.

• Wisata Agro Glantangan

Awalnya merupakan bekas kebun binatang yang tutup pada tahun 1982, kemudian dikembangkan menjadi Wisata Agro Glantangan atau lebih dikenal dengan WAG. Terletak di tengah-tengah perkebunan karet yang rimbun, menawarkan suasana asri nan segar. Di dalam arena WAG, ada kolam renang anak-anak, flying fox, kereta kelinci, kendaraan ATV, dan tunggangan kuda khusus hari Sabtu dan Minggu. Pada masa mendatang, rencananya di WAG akan dibangun kolam renang khusus untuk orang dewasa, waterboom, dan arena permainan soft gun. Padang Golf Glantangan hanya berjarak 500 meter

(27)

• Pemandian Kimo

Sebuah obyek wisata didalam kota Jember berjarak 4 km dari Alun alun kota yang sangat menarik dan berada ditengah persawahan. Dikelilingi oleh hijauan daun sehingga muncul suana yang sejuk dan alami. Taman rekreasi kimo sangat tepat untuk menjadi pilihan keluarga untuk berlibur dan berenang di akhir pekan. Sebagai fasilitas tambahan terdapat arena bermain anak dan restoran.

• Alun - Alun

Alun-alun menjadi benang merah konsep universal tentang sebuah kota di dunia. Filosofi tata kota yang membagi simbol keimanan, penghukuman, dan pemerintahan. Ini bukan sekadar pusat kota Jember. Di sebelah barat alun-alun, di arah kiblat, ada masjid Baitul Amin. Di sebelah utara berdekatan dengan masjid ada pendapa Wahyawibawagraha. Di ujung lain sebelah utara, ada penjara yang konon sudah berdiri sejak tahun 1883. Di bagian timur, berdiri sejumlah bank. Sebelah selatan, berdirilah kantor pemerintah kabupaten.

2.2.4.4.3Wisata Edukasi dan Minat Khusus • Pusat Penelitian Kopi dan Kakao

Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (Puslit Koka), merupakan salah satu daya tarik wisata agro yang terletak di Desa Nogosari Kecamatan Rambipuji, sekitar 12 km ke arah selatan Kota Jember. Berdiri sejak tahun 1911 dan merupakan satu-satunya lembaga penelitian kopi dan kakao di Indonesia. Dengan lahan seluas 160 hektar yang dikelilingi oleh areal perkebunan kopi dan kakao (coklat) yang asri, pengunjung dapat menyaksikan sekaligus mempelajari pembibitan dan pembenihan, proses pengolahan, sekaligus menikmati secara langsung hasil produksi kopi dan kakao berupa minuman panas/dingin, coklat, permen, hingga ice cream. Hasil produksi ini dapat dijadikan bahan oleh-oleh khas Jember. Tersedia pula fasilitas perpustakaan, aula, guest house, lapangan tenis, masjid serta gazebo.

(28)

tembakau adalah ciri khas Jember, yang menjadi penanda bahwa kota ini adalah salah satu kota penghasil tembakau terbesar di Indonesia. Rumah Batik Rolla di Kecamatan Patrang memasukkan gambar komoditas unggulan lain sebagai motif, seperti motif kopi, cokelat dan buah naga.

Dari 33 motif yang pernah diperkenalkan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Jember melalui situs jejaring sosial Facebook, tujuh motif batik didesain sendiri oleh Sri Wahyuni, istri Bupati Jember MZA Djalal. Dengan kualitas terjaga, harga sepotong batik tulis ala Sumberjambe terhitung murah: Rp 75 ribu – 80 ribu. Ada juga yang berharga Rp 300 ribu. Jika sedang banyak pesanan, seorang pembatik bisa menggarap 2-3 potong batik per hari. Harga jual batik tulis ini variatif, tergantung bahan dasar kain yang digunakan. Jika katun, harga jual antara Rp 450 ribu hingga Rp 750 ribu. Jika menggunakan kain sutra, maka harga jualnya antara Rp 350 ribu hingga Rp 1,5 juta per lembar. Pangsa pasarnya sudah menembus luar negeri, mulai dari Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Vietnam) hingga Belanda dan Amerika Serikat.

• Tanoker

Merupakan sebuah komunitas dan sanggar yang melestarikan seni, budaya, dan permainan tradisional anak. Dalam bahasa Madura Pendalungan tanoker berarti kepompong. Terletak di Kecamatan Ledokombo sekitar 25 km timur laut Kota Jember, di sini hampir setiap hari anakanak usia sekolah berlatih berbagai jenis alat musik tradisional (jimbe, kentongan, karawitan, dan angklung) maupun berlatih permainan anak tradisional seperti egrang, lari bakiak, serta polo lumpur. Yang tidak boleh dilewatkan adalah Festival Egrang setiap bulan Agustus yang menyertakan juri internasional dan disaksikan oleh banyak wisatawan mancanegara.

(29)

• Agrowisata Cigaret

Jember adalah kota tembakau. Lambang Kabupaten Jember menyatakan dengan jelas tentang hal itu. Tembakau Jember sangat terkenal di luar negeri sebagai salah satu bahan pembungkus/wrapper cerutu terbaik di dunia. Saat musim tanam, sepanjang mata memandang akan terlihat hamparan tanaman tembakau yang dinaungi oleh atap jaring berwarna putih yang disebut waring. Di pusat industri Bobbin yang dikelola oleh PTPN X di Desa Candijati Kecamatan Arjasa, 10 km ke arah utara kota Jember, wisatawan dapat melihat proses pembuatan cerutu sekaligus membelinya sebagai suvenir khas Jember. Di sini dibuat dan dipamerkan cerutu berbagai jenis dan ukuran yang sebagian besar dikirim ke mancanegara.

2.2.4.4.4Seni dan Budaya • Can Macanan Kaduk

Harimau Besar dari Karung Goni – Can Macanan Kaduk. Inilah seni tradisi di Jember yang masih dipertahankan sangat kuat oleh para pegiat komunitas kesenian. Tak ada yang bisa memastikan bagaimana dan kapan Can Macanan Kaduk hadir pertama kali di Jember. Namun ini adalah refleksi kehidupan masyarakat perkebunan, tentang bagaimana mereka menjaga kebun dari hewan liar. Can Macanan Kaduk bisa diartikan secara bebas sebagai harimau yang terbuat dari karung goni. Sepintas Can Macanan Kaduk mirip dengan tarian Barongsai Tionghoa. Satu kelompok membutuhkan setidaknya 45-50 orang untuk sekali pentas. Ini menunjukkan betapa budaya antara satu komunitas dengan komunitas lain saling mempengaruhi di Indonesia. Seni tradisi adalah representasi kekuatan dan harmoni dalam masyarakat Indonesia. Salah satu kelompok Can Macanan Kaduk yang masih terus berupaya bertahan di tengah gerusan modernitas adalah Bintang Timur. Kelompok ini berdiri tahun 1974 di kawasan Tegalboto. Mempertahankan seni tradisi ini, para anggota beberapa kelompok Can Macanan Kaduk menggelar semacam arisan yang memungkinkan mereka tetap berkesenian secara rutin dua pekan sekali. Para anggota ini memiliki loyalitas dan dedikasi. Mereka berasal dari beragam latar belakang sosial, seperti tukang becak, pelajar sekolah, maupun mahasiswa. Can Macanan Kaduk terdiri atas atraksi burung Garuda,

(30)

anak-memiliki hajat pernikahan atau khitanan mengundang kelompok Can Macanan Kaduk untuk menghibur.

• Tari Lah Bako

Kabupaten Jember adalah salah satu daerah penghasil tembakau terbesar dan terbaik di Indonesia. Tak heran, Jember pun mendapat julukan ‘kota tembakau’. Tradisi petani tembakau Jember mempunyai kebiasaan yang unik dan khas dalam menanam, mengolah tembakau sampai dengan proses pengepakan dengan memakai kostum dan busana yang menunjukkan aktifitas mereka. Hal itu menjadi suatu inspirasi bagi para seniman untuk diwujudkan menjadi tarian pengolahan tembakau yang dinamakan “Tari Lah Bako“. Tarian ini menjadi salah satu tarian tradisional masyarakat Jember.

• Musik Patrol

Di keheningan bulan puasa akan terdengarlah alunan syahdu musik kayu ditabuh oleh pemuda dan anakanak keliling dari desa ke desa untuk membangunkan orang yang akan melaksanakan sahur. Alat musik ini terbuat dari kayu nangka pilihan untuk mendapatkan suara yang diinginkan. Berawal dari tradisi yang bernama ‘kothekan’ (memukul-mukul kayu dan kentongan untuk membuat bebunyian), alat ini kemudian dinamakan musik kendang patrol dan sudah ada secara turun temurun di masyarakat Jember. Saat ini musik kendang patrol tidak hanya menjadi musik hiburan untuk masyarakat dan wisatawan, namun juga ditampilkan pada acara-acara resmi dan karnaval.

2.2.4.4.5 Sejarah dan Religi • Vihara Dewi Sri Wulan

Warnanya yang didominasi merah, dengan menara bundar berkisi-kisi emas menjulang tinggi. Dalam ceruk, seekor singa dan bangau berdiri. Vihara ini konon dulu hanya sebuah gubuk kecil. Seorang dermawan yang tak ingin

(31)

membangun vihara tersebut selama setahun. Vihara itu disebut-sebut sebagai Vihara Dewi Kwan Im terbesar dan satusatunya yang menghadap laut selatan. Tak ada vihara lain yang memiliki keunikan ini. Satu-satunya di Asia Tenggara. Banyak orang yang datang dan beribadah di sini dan memberikan pemasukan yang besar. Bahkan ada pula turis manca negara seperti Jerman, Iran, Israel dan Cina yang datang ke sini.

• Makam K.H. Muh Shiddiq

Kiai Shidiq adalah sosok orang yang sangat disegani di jamannya. Beliau memilih jalan yang sunyi tak ubahnya orang sufi yang mengajarkan agama Islam pada masyarakat sekitar Jember, dikenal ajek dan konsisten. Pada jaman penjajahan Belanda beliau menjadi penjuang dan memimpin pasukan bergerilya bersama masyarakat. Kendati mempunyai reputasi sebagai ulama besar mbah Shidiq tetap sosok bersahaja. Makam mbah Shidiq berada di Jl. Gajah Mada, yang sudah beberapa kali dipugar, sampai saat ini makam itu diziarah orang banyak, mereka menyempatkan diri membaca Al Qur’an di dekat makam beliau, bertahlil dan bertawasul.Makam itu tak jauh dari pusat keramaian kota jember, Pemerintah Kabupaten Jember menjadikan makam itu sebagai situs cagar budaya yang disebut sebagai petilasan Eyang Damang Kusuma. Mbah Demang merupakan bagian sejarah terbentuknya Kota Jember. Kisah mbah Demang lebih banyak diselimuti oleh hal-hal gaib yang dikeramatkan. Sebagai tanda bahwa tempat itu dijadikan cagar budaya hanyalah sebuah batu sungai dengan tulisan ukir.

2.2.5 Kendala dan Masalah Pariwisata Jember

• Sistem transportasi antar-pulau yang kurang memadai, mengakibatkan daerah - daerah di Kabupaten Jember sulit dijangkau,

• Pembangunan infrastruktur berjalan cukup lamban. Kurangnya rambu penunjuk jalan dan lampu - lampu penerangan,

(32)

2.2.6 Kampanye Yang Pernah Dilakukan 2.2.6.1. Jember Multi Event 2013

Kota ini kembali membuka pintu untuk para pelancong dan penikmat keindahan, dengan menggelar berbagai banyak hiburan dan kegiatan yang menampilkan dimensi prestasi, ekonomis, dan historis. Kini nama kegiatan itu bukan lagi Bulan Berkunjung ke Jember (BBJ), melainkan Jember Multi Event (JME). Kegiatan ini dibuka pada 18 Agustus 2013, dengan tampilan kelompok musik Andra and The Backbone, kelompok musik rock terkemuka tanah air. Pemkab kini tidak berkonsentrasi mempromosikan BBJ sebagai kemasan secara keseluruhan. Setiap event diberi keleluasaan mempromosikan diri, sehingga siapapun dari anggota masyarakat bisa berpartisipasi. Komunitas bisa masyarakat mengusulkan kegiatan tertentu, asal bagus. Tercatat ada 22 kegiatan Jember Multi event di luar upacara peringatah Hari Kemerdekaan yang menarik minat warga. Sebut saja lomba burung berkicau. Peserta yang tak hanya berasal dari Jember, namun juga dari Bali, Jakarta, Nusa Tenggara, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso, dan lain-lain. Ribuan penggemar burung memperebutkan sejumlah trofi dan beradu keindahan suara punglor merah, punglor batu, kacer juga cucak hijau, cendet, dan lovebird. JME juga menghadirkan seminar nasional tentang pangan pada 26-29 Agustus 2013. Beberapa bidang kajian disajikan dalam seminar nasional PATPI antara lain analisis pangan dan pangan fungsional, rekayasa dan bioteknologi pangan, mikrobiologi dan keamanan pangan, serta analisis ekonomi, manajemen dan kebijakan dalam industri pangan. Jember Airshow menyemarakkan langit Jember. Paralayang, paradigling, dan aeromodelling mengundang para peserta dari luar kota. Paralayang digelar di Gunung Mandigu, Kecamatan Umbulsari. Sementara, paramotor diselenggarakan di landasan pacu Bandara Notohadinegoro.Sepakbola pun bisa dikombinasikan dengan turisme dalam JME. Turnamen Piala Bupati yang diikuti sejumlah tim dari luar kota menarik perhatian pendukung masing-masing. Panitia mengajak tim dan suporter untuk

(33)

satunya untuk kasti. Kasti adalah olahraga rakyat yang paling banyak dimainkan di Jember, setelah sepakbola, mirip dengan bisbol. Sebanyak 100 klub kasti dari sejumlah desa mendaftarkan diri menjadi peserta turnamen kasti. Penonton pun selalu hadir dan memadati alun-alun untuk menyaksikan. Klub-klub berasal dari seluruh Kabupaten Jember yang memiliki sentra-sentra kasti seperti Pakusari, Kalisat, Ledokombo, dan lainnya. Yang paling banyak membetot perhatian tentu saja acara karnaval. Selain Jember Fashion Carnaval, ada Jember City Carnival (JCC). JCC ini karnaval yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk siswa sekolah dan kelompok tradisional seperti Tanoker. Dalam JCC, modernitas bertemu dengan tradisi dan dibalut dengan kemeriahan. Ada pula acara Jember Open Marching Band Competition. Kompetisi kelompok marching band ini juga mulai mendapat perhatian masyarakat dan menjadi keunggulan JME tahun ini. Mereka berparade keliling kota dan membuat warga berjejalan ingin menyaksikan di tepi jalan.

2.2.6.2. Website Jember Tourism

Gambar 2.4 Tampilan Website Pariwisata Jember. Sumber: www.jembertourism.com

www.jembertourism.com merupakan website yang dibuat oleh dinas pariwisata Kabupaten Jember untuk memudahkan calon wisatawan memperoleh informasi mengenai Kabupaten Jember. Masyarakat dan wisatawan juga dapat berkontribusi memberikan info - info menarik yang mereka lihat atau ketahui.

(34)

Gambar 2.5 Tampilan Aplikasi Jember Tourisn. Sumber: www.jembertourism.com

Aplikasi Jember Tourism merupakan aplikasi smartphone, yang memiliki fungsi yang sama dengan website, yaitu memudahkan penyampaian informasi kepada calon wisatawan. Saat ini aplikasi ini hanya dapat diunduh oleh pengguna android smartphone.

2.2.6.4. Majalah "Halo Jember"

(35)

Majalah pariwisata adalah salah satu solusi yang dapat digunakan dalam memberikan informasi lengkap dunia pariwisata. Pemerintah Kabupaten Jember dalam hal ini Kantor Pariwisata dan Kebudayaan menangkap peluang ini dalam mengembangkan kepariwisataan Jember. Dengan diterbitkannya majalah pariwisata bertajuk “Halo Jember”, Jember mempunyai satu media komunikasi pariwisata yang menjadi acuan bagi para wisatawan yang akan mengunjungi Jember dan menikmati semua potensinya.

Majalah Halo Jember adalah majalah wisata yang sarat akan informasi wisata sehingga layak dijadikan sebagai media komunikasi wisata Kabupatan Jember. Manajemen penerbitan majalah ini dibawah lindungan pemerintah Kabupaten Jember dan ditangani secara penuh oleh Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember. Dalam memproduksi majalah ini, Kantor Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jember bekerja sama dengan pihak Vertikal Grade yang bertugas pada bidang Writing dan Reporting serta Layout. Beberapa koleksi foto-foto wisata dan foto-foto jurnalistik didapatkan dari dokumentasi Kantor Pariwisata Kabupaten Jember dan Vertikal Grade.

Banyak hal yang menarik dari majalah yang mengedepankan informasi tentang kreativitas, tradisi, modernitas namun tidak melupakan religiusitas ini, mempunyai kekuatan untuk dibaca semua kalangan.Bahasa yang digunakan tersaji dalam 3 bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang. Mengapa dipilih 2 bahasa asing tersebut dikarenakan berdasarkan data yang didapat dari Kantor Pariwisata Jember menunjukkan antusiasme wisatawan dari kedua negara tersebut tinggi dan terus meningkatkan kunjungan wisatanya Dengan tampilan yang menarik dilengkapi dengan foto-foto yang artistik menambah gairah pembaca untuk segera menikmati wisata tersebut.

(36)

yang terletak di Jawa Tengah, sebelah Tenggara dari Kabupaten Semarang. Kabupaten ini terkenal dengan objek wisata berupa keraton Surakarta. Rebranding Kabupaten Solo menjadi The Spirit of Java terjadi di bawah kepemimpinan Bupati Joko Widodo, diharapkan Solo menjadi pusat kultur dan kebudayaan, batik, serta dapat menarik turis. Seiring dengan pencitraan ini, Solo melakukan banyak pembenahan diri, hingga kini memiliki beberapa pusat perbelanjaan modern dan fasilitas umum seperti rumah sakit dengan ICU 24 jam dan taman kota.

Banyuwangi (Sunrise of Java)

Merupakan sebuah kota yang berada di dekat Jember, mengikuti jejak Jember dan mulai mempromosikan pariwisata dan mengadakan festival.

• Bali (Bali Shanti Shanti Shanti)

Berbarengan dengan Indonesia yang dikenal sebagai penghasil rempah-rempah, Bali mulai dikenal dunia dari sisi budaya. Penguasaan Belanda terhadap Indonesia pun pada sekitar abad 17 dan 18 tidak banyak memberi pengaruh pada kehidupan agama dan budaya di Bali. Hindu di Bali pada masa-masa itu bahkan memasuki masa-masa kejayaan ketika kerajaan di Bali berpusat di Gelgel dan kemudian dipindah ke Smarapura (Klungkung). Awal abad 20, barulah Bali dikuasai oleh Belanda ditandai dengan jatuhnya Kerajaan Klungkung lewat Perang Puputan Klungkung tahun 1908.

Sejak penguasaan oleh Belanda, Bali seolah dibuka lebar untuk kunjungan orang asing. Bali tidak saja kedatangan orang asing sebagai pelancong namun tak sedikit para pemerhati dan penekun budaya yang datang untuk mencatat keunikan seni budaya Bali. Dari para penekun budaya yang terdiri dari sastrawan, penulis, dan pelukis inilah keunikan Bali kian menyebar di dunia internasional. Penyampaian informasi melalui berbagai media oleh orang asing

(37)

Kekaguman akan tanah Bali lalu menggugah minat orang asing memberi gelar kepada Bali. The Island of Gods, The Island of Paradise, The Island of Thousand Temples, The Morning of the World, dan berbagai nama pujian lainnya.

Tahun 1930, di jantung kota Denpasar dibangun sebuah hotel untuk menampung kedatangan wisatawan ketika itu. Bali Hotel, sebuah bangunan bergaya arsitektur kolonial, menjadi tonggak sejarah kepariwisataan Bali yang hingga kini bangunan tersebut masih kokoh dalam langgam aslinya. Tidak hanya menerima kunjungan wisatawan, duta kesenian Bali dari Desa Peliatan melakukan kunjungan budaya ke beberapa negara di kawasan Eropa dan Amerika secara tidak langsung, kunjungan tersebut sekaligus memperkenalkan keberadaan Bali sebagai daerah tujuan wisata yang layak dikunjungi.

Kegiatan pariwisata, yang mulai mekar ketika itu, sempat terhenti akibat terjadinya Perang Dunia II antara tahun 1942-1945 yang kemudian disusul dengan perjuangan yang makin sengit merebut kemerdekaan Indonesia termasuk perjuangan yang terjadi di Bali hingga tahun 1949. Pertengahan dasawarsa 50-an pariwisata Bali mulai ditata kembali dan pada tahun 1963 dibangun Hotel Bali Beach (The Grand Bali Beach Hotel) di Pantai Sanur dengan bangunan berlantai sepuluh. Hotel ini adalah satu satunya hunian wisata yang berbentuk bangunan tinggi sedangkan sarana hunian wisata (hotel, home stay, pension) yang berkembang kemudian hanyalah bangunan berlantai satu.

Pada pertengahan dasa warsa 70-an pemerintah daerah Bali mengeluarkan Peraturan Daerah yang mengatur ketinggian bangunan maksimal 15 meter. Penetapan ini ditentukan dengan mempertimbangkan faktor budaya dan tata ruang tradisional Bali sehingga Bali tetap memiliki nilai-nilai budaya yang mampu menjadi tumupuan sektor pariwisata. Masa-masa berikutnya, sarana hunian wisata lalu tumbuh dengan sangat pesat di pusat hunian wisata terutama di daerah Badung, Denpasar, dan Gianyar. Kawasan Pantai Kuta, Jimbaran, dan Ungasan menjadi kawasan hunian wisata di Kabupaten Badung, Sanur, dan pusat kota untuk kawasan Denpasar. Ubud, Kedewatan, Payangan,

(38)

• Yogyakarta (Jogja Istimewa)

Mengedepankan nuansa kolonial dan budaya keraton Yogyakarta. Pariwisata merupakan sektor utama bagi DIY. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di DIY telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Pada 2010 tercatat kunjungan wisatawan sebanyak 1.456.980 orang, dengan rincian 152.843 dari mancanegara, dan 1.304.137 orang dari nusantara. Bentuk wisata meliputi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition), wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus, dan berbagai fasilitas wisata lainnya, seperti resort,hotel

dan restoran. Tercatat ada 37 hotel berbintang, dan 1.011 hotel melati di seluruh DIY pada 2010. Adapun penyelenggaraan MICE sebanyak 4.509 kali per tahun atau sekitar 12 kali per hari. Keanekaragaman upacara keagamaan, dan budaya dari berbagai agama serta didukung oleh kreativitas seni, dan keramahtamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan produk-produk budaya, dan pariwisata yang menjanjikan. Pada tahun 2010 tedapat 91 desa wisata dengan 51 di antaranya yang layak dikunjungi. Tiga desa wisata di kabupaten Sleman hancur terkena erupsi Gunung Merapi sedang 14 lainnya rusak ringan. Secara geografis, DIY juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian DIY yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.

(39)

• Jakarta (Enjoy Jakarta)

Dalam beberapa tahun terakhir kota ini telah berstrategi untuk mempromosikan diri sebagai kota denganbanyak kesempatan dengan atraksi untuk semua jenis wisatawan dan pengunjung. Baru-baru ini, menjadi ketua dari ASEAN telah lebih jauh menempatkan kota Jakarta di panggung global dengan kunjungan pejabat dan pengunjung tingkat senior dari seluruh dunia. Menjadi tuan rumah dari Forum Ekonomi Dunia untuk Asia Timur pada bulan Juni 2011 telah juga memberikan kontribusi terhadap citra kota global.

Namun, salah satu tantangan utama yang pemerintah harus mengatasi di masa depan adalah kemampuan untuk memperluas angkutan umum untuk memudahkan kesulitan lalu lintas Jakarta. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan ancaman bagi yang citra merek, yang bertumpu pada kemampuan orang untuk mencapai berbagai atraksi yang kota yang ditawarkan. Berdasarkan penelitian sebelumnya dan konsultasi dengan pemerintah kota, Image "Enjoy Jakarta" telah dibangun di enam kekuatan utama kota

• Golf: Ada lebih dari 25 lapangan golf dalam waktu 25 menit sampai satu jam dari pusat kota. Beberapa program telah dirancang oleh nama-nama terkenal di arena golf termasuk Jack Nicklaus, Greg Norman dan Robert Trent Jones Jr.

• Spa: Jakarta memiliki segudang pilihan spa termasuk kedua perawatan gaya barat dan timur. Perawatan gaya Timur meliputi Thailand, Jawa, Bali, Ayurvedic dan akupuntur. Satu dapat menemukan hotel mewah perawatan spa, spa anggaran serta spa lanjut di kota di mana orang pergi untuk waktu yang lebih lama untuk melarikan diri dari stres kerja dan tenggat waktu.

• Cuisine: The Jakarta Fashion and Food Festival, yang menandai salah satu cara penting yang merayakan Jakarta keragaman dan luasnya korban kuliner, telah berhasil menyelesaikan 8 tahun operasinya menarik ribuan pengunjung internasional dan nasional. Selama acara terbaru, selain menampilkan hidangan tradisional dari 50 vendor terkenal dari masakan

(40)

menikmati makanan dipasangkan dengan anggur dari negara lain dengan harga yang terjangkau.

• Kehidupan malam: kehidupan malam Jakarta memiliki banyak pilihan termasuk diskotik, klub malam, karaoke sendi dan teater. Pusat kehidupan malam dianggap Kemang tapi pilihan juga banyak di bagian lain dari Jakarta katering untuk semua tingkat pengunjung dan warga.

• Pulau & marine: Kepulauan Seribu, terdiri dari 105 pulau dengan total luas lahan 8,7 km. Ditunjuk sebagai zona konservasi laut daerah memberikan kesempatan besar untuk menyelam dan snorkeling. Resorts, cottage, dan aktivitas air lainnya juga tempat umum.

• Belanja: Dari pusat perbelanjaan mewah untuk pasar tawar tradisional, seperti Tanah Abang dan Mangga Dua, Jakarta memiliki semuanya. Jakarta Great Sale, acara belanja tahunan besar yang berlangsung selama satu bulan, melihat peningkatan 100% dalam sehari untuk pengunjung hari mal selama masa promosi. Ada lebih dari 68 pusat perbelanjaan dan 50 perusahaan ritel yang berpartisipasi dalam penjualan ini menawarkan diskon mulai dari 10 sampai 70 persen.

Pada tahun 2002 pendekatan merek resmi dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta di bawah Kampanye Enjoy Jakarta. Kampanye Enjoy Jakarta, dengan enam kekuatan utama kini telah beroperasi selama sembilan tahun terakhir. Enjoy Jakarta semata-mata dikembangkan oleh pemerintah daerah DKI Jakarta, terutama dengan kemudi dan bimbingan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Kota. Kampanye ini, yang terus sampai saat ini, bermaksud untuk memanfaatkan kekuatan dari Jakarta dan posisi itu sebagai kota keragaman dengan sesuatu untuk semua orang. Sementara belum ada survei awal mengenai menghubungkan peningkatan pariwisata untuk merek sendiri - jumlah wisatawan tahunan telah meningkat setidaknya enam persen tahun-ke-tahun secara konsisten selama tiga tahun terakhir meskipun

(41)

Merek itu sendiri tidak berubah sampai saat ini, bagaimanapun, target pasar serta strategi untuk menarik lebih banyak pengunjung telah berkembang dari waktu ke waktu. Dengan fokus awal dari Malaysia, Singapura, Jepang dan Korea, mereka telah memperluas target pengunjung mereka ke daerah lain termasuk negara-negara Timur Tengah, China, negara-negara Eropa dan Australia.

2.2.8 Pembagian Pola Perjalanan Wisatawan

Tipe Pola Perjalanan Klasifikasi

Allo-centric, Menyukai hal - hal

baru, siap menghadapi resiko

petualangan

Explorer,

Bepergian atas keinginan mereka sendiri, berinteraksi dengan masyarakat lokal

Drifter (Goes Native),

Memilih hidup dengan masyarakat lokal, waktu yang lama, tidak memosisikan dirinya

sebagai wisatawan

Psycho-centric, Tidak menyukai lingkungan dan budaya baru yang

belum dikenal

Organized Mass Tourism, Terorganisir dalam paket perjalanan,

bersama-sama dalam grup

Individual Mass Tourism, Melakukan perjalanan secara individual, namun dengan satu tujuan destinasi yang

sama

Tabel 2.7 Tipe Pola Perjalanan. Sumber: Creative-Based Tourism, dari wisata rekreatif menuju wisata kreatif, oleh Henky Hermantoro.

(42)

wisatawan Asia yang lebih suka pergi berkelompok atau ke tempat yang dirasa lebih nyaman secara lingkungan maupun budaya. Berdasarkan potensi pariwisata Jember, terdapat kecenderungan pada tipe wisata Psycho-centric.

2.2.9 Analisa Kasus 2.2.9.1. Strength

• Keramahtamahan masyarakat Jember sebagai tuan rumah, • Pemerintah aktif berusaha mempromosikan Kabupaten Jember

• Kabupaten Jember memiliki banyak potensi dan menawarkan berbagai jenis hiburan,

• Tidak hanya memiliki reputasi sebagai Kota Tembakau, Jember juga dikenal luas sebagai Kota Karnaval,

• Lokasi yang strategis.

2.2.9.2. Weakness

• Masyarakat yang masih pasif dalam mempromosikan bisnis dan pariwisata, • Kurang memadainya informasi mengenai pariwisata dan potensi yang

dimiliki Kabupaten Jember,

• Memiliki kendala transportasi dan infrastruktur yang kurang menunjang, • Pariwisata masih bergantung pada Jember Fashion Carnaval.

2.2.9.3. Opportunities

• Banyak investor yang mulai mengetahui potensi Kabupaten Jember,

• Tempat wisata alternatif bagi orang-orang yang penat dengan kesibukan di kota-kota besar,

• Sebagai sebuah kota, Jember tumbuh dengan stabil.

2.2.9.4. Threats

(43)

1.3 Tinjauan Teori 2.3.1 Teori Brand

Menurut Alina Wheeler dalam buku Designing Brand Identity, brand adalah janji, ide besar, dan ekspektasi yang dipikirkan oleh konsumen mengenai produk, layanan, dan perusahaan itu sendiri. Dan branding sendiri merupakan proses penciptaan hubungan emosi antara konsumen dan perusahaan tersebut.

Masyarakat akan mencintai brand-brand, mempercayainya, mengembangkan loyalitasnya, membelinya, dan mempercayainya. Dewasa ini setiap usaha mementingkan brandnya, bahkan setiap individu ditantang untuk menjadi brand tersendiri. Brand merupakan hal yang sangat penting, karena brand yang baik akan membangun perusahaan yang baik pula. Walter Landor pernah berkata bahwa sebuah produk tercipta dalam pabrik, namun sebuah brand tercipta dalam benak.

2.3.2 Teori Destination Branding

Menurut Locum Consulting destination branding adalah sebuah ekspresi penawaran terencana mengenai pengalaman dan nilai sebuah tempat kepada khalayaknya. Destination Branding menyediakan kunci kepada khalayak tersebut untuk dapat mengetahui tentang apa tempat tersebut, apa yang ditawarkan, dan pengalaman apa yang dirasakan disana.

Menurut buku Kamus Brand karangan Mendiola B Wirayawan pengertian dari Destnation Branding atau disebut juga Place Branding adalah penerapa konsep dan model branding pada sutu lokasi tertentu (bisa berupa Negara, kota, propinsi atau wilayah). Tujuan dari Place branding adalaha memaksimalkan potensi suatu wilayah agar terjadi peningkatan kunjungan (wisata maupun bisnis) yang akhirna meningkatkan devisa dan nilai ekonomi wilayah tersebut. Place branding biasanya digagas atas inisiati pemerintah setempat lewat rangkaian kebijakan publik.

Diperkuat oleh pendapat Matthew Healey dalam buku "What is Branding?", semua tempat adalah sebuah merek, baik itu Negara, wilayah, kota, distrik, jalan, bahkan sebuah mall dan gedung. Setiap daerah saling berkompetisi untuk

Gambar

Gambar 2.1 Lambang Kabupaten Jember
Gambar 2.2 Peta Lokasi Kabupaten Jember
Tabel 2.1 Data Kedatangan Wisatawan Berdasarkan Daerah.
Tabel 2.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Wilayah Asia Tenggara  Sumber: World Tourism Organization
+7

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, sampah dapat pula menyebabkan perairan menjadi tercemar, badan-badan air warnaya hitam dan berbau busuk serta dapat menyebabkan banjir yang dapat mengancam

Oleh karena tidak cukup terjaminnya pelaksanaan perjanjian perdamaian tersebut dan juga ternyata biaya yang dikeluarkan dalam PKPU dan imbalan jasa pengurus belum

Maloklusi merupakan keadaan yang menyimpang dari oklusi normal meliputi ketidakteraturan gigi-geligi dalam lengkung rahang seperti gigi berjejal, protrusi, malposisi maupun

Materi atau bahan tersebut kemudian melewati sebuah sistem tertentu, dimana materi atau bahan tersebut membutuhkan energi dari luar berupa panas (-Q) dan kerja (-W) atau

T: Apakah klien anda sudah puas dalam menerima informasi mengenai produk- produk PT?.

Mendorong masyarakat untuk melaksanakan kewajlban zakat mereka, mengeluarkan infaq dan shadaqah tentu akan membantu modal dasar saudara-saudara kita yang miskin untuk mengubah

2 Tepung ikan terasi diketahui memberikan respon terbaik sebagai PGPR dalam pertumbuhan akar kecambah kacang hijau, kemudian diikuti tepung udang, tepung ikan terasi yang

Tujuan penelitian adalah (1) mengetahui sejauh mana tingkat adopsi dan alasan-alasan petani mengadopsi varietas unggul bawang merah Bima Brebes, (2) mengetahui kontribusi