KEHIDUPAN SUAMIISTERI DALAM RUMAH TANGGA MENURUT KITAB UQUDULUJAIN
B. Kandungan Kitab Uqudulujain 1. Hak isteri atas suami
Dalam A1 Qur'an juga telah dijelaskan hak seorang isteri atas suami, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat A1 Baqarah ayat 228 yang artinya:
Dan mereka mempunyai hak yang seimbang dengan kewajiban menurut cara yang m a’ruf, akan tetapi kaum laki-laKi {suami) mempunyai satu tingkat (kelebihan) daripada mereka 6
5Ibid., him. 13.
Dari ayat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa keseimbangan antara hak dan kewajiban wanita. Laki-laki dan wanita mempunyai hak yang sama dalam menuntut kewajiban terhadap yang lain sebagai suami isteri, bukan dalam masalah kelamin. Yang dimaksud dengan cara yang ma’ruf. Laki-laki yakni suami mempunyai tingkat kelebihan daripada isteri yaitu memberikan mas kawin dan nafkah bagi isterinya.
Menurut Ahmad Fanani ada beberapa hak dan kewajiban suami dan isteri dalam berumah tangga.
a. Suami isteri harus saling menjaga rahasia
Suami isteri tidak boleh saling menyebarkan rahasia pribadi kepada orang lain, termasuk dalam masalah hubungan seksual di antara mereka.
b. Suami harus mengajar hak dan kewajiban isteri
Seorang suami harus membimbing isterinya dan mengajari tentang hak-hak dan kewajiban seorang isteri mengurus rumah tangga dengan baik.
c. Suami isteri wajib mendidik anaknya agar menjadi anak yang berbudi luhur
Mendidik anak adalah tanggung jawab bersama suami isteri, mereka harus terns mengawasi perkembangan dan pendidikan anaknya semenjak lahir dari kandungan ibunya, karena seorang anak adalah amanah dari Allah SWT kepada orang tua.
d. Menjaga nama baik isteri atau suami ketika bercerai
Cerai adalah tindakan halal yang paling dibenci oleh Allah SWT, perkara halal yang paling dibenci Allah adalah thalaq. Tetapi kalau perceraian adalah jalan yang tidak bisa dihindari lagi, maka kedua belah pihak tidak boleh saling menjelek-jelekkan pribadi masing-masing di depan orang lain.7
Nabi Muhammad berpesan agar kaum muslimin berhati lembut terhadap isteri serta menunjukkan perilaku yang baik dalam bergaul dengan mereka. Sehubungan dengan hal tersebut, laki-laki dituntut untuk memiliki cara yang paling baik dalam bergaul dengan isterinya sesuai dengan ajaran nabi Muhammad saw. yang luhur. Jika mereka melihat adanya nusyus yang dilakukan isteri yaitu menghindari tempat peradilan dalam arti tidak tidur beserta isteri. Dengan demikian apabila menghadapi isteri dalam nusyuznya, maka suami dapat mengambil sikap dalam rentang waktu yang panjang.8
Sebagian ulama ada yang mengemukakan pendapatnya mengenai batas waktu menghindar bagi suami. Dalam pendapat tersebut dikatakan bahwa jangka waktu itu ialah satu bulan. Andaikata isteri tidak berubah, padahal suami telah melakukan cara yang amat bijaksana, maka suami diperkenankan melakukan pukulan yang tidak memberatkan.
36
7Ahmad Fanani, Pendidikan Seks untuk K eluarga Muslim, Orchid, Yogyakarta, 2004, him. 81.
Akan tetapi jika isteri taat kepada suami dalam arti kembali melaksanakan kewajiban sebagai isteri yang diinginkan suami, maka sangsi tersebut tidak boleh diterapkan. Sebab Nabi Muhammad saw secara tegas melarangnya: janganlah kamu sekalian mencari jalan untuk memukul mereka.9
Ketika isteri melakukan nusyuz, suami boleh memukul pada bagian badan di luar wajah isteri. Sebab, hal ini merupakan hak isteri itu sendiri manakala ia melakukan kesalahan, kendatipun harus dilakukan setelah upaya “menghindar” yang harus diperhatikan suami ialah bahwa isteri tidak berhak mendapatkan penghinaan dari suami. Sebab, Nabi Muhammad saw dengan tegas melarangnya untuk mengumpat isteri, yaitu dengan melontarkan kata-kata yang tidak disukainya, seperti mengatakan “dasar wanita jelek”. Yang dimaksud “menghindar” di atas yaitu melarang suami untuk menghindar dari isteri kecuali di dalam rumah, yakni ditempat peraduan.
Sayyid A1 Habib Abdullah A1 Haddad berkata seorang laki-laki sempuma adalah yang toleransi dalam hak-haknya dan tidak toleransi dalam hak-hak Allah ta’ala. Sedangkan seorang laki-laki yang kurang sempuma agamanya adalah yang keadaannya sebaliknya.10
Ada beberapa hal yang hams dilakukan seorang suami kepada isteri:
9Ibid, him. 21.
a. Memberikan wasiat, memerintahkan, meningkatkan, dan menyenangkan hati isteri.
b. Suami hendaknya memberikan nafkah isterinya sesuai
kemampuannya, usaha dan kekuatannya.
c. Suami hendaknya dapat menahan diri, tidak mudah marah apabila isteri menyakitkan hatinya.
d. Suami hendaknya menundukkan dan menyenangkan hati menuruti kehendaknya dengan kebaikan. Sebab, umumnya wanita kurang sempuma akal dan agamanya.
e. Suami hendaknya menyuruh isterinya melakukan perbuatan yang baik. f. Suami hendaknya mengajar isterinya melakukan perbuatan yang baik. g. Suami hendaknya mengajar isterinya apa yang menjadi kebutuhan
agamanya, dari hukum-hukum bersuci seperti mandi haid, janabat,
wudhu dan tayamum.
h. Suami harus mengajarkan berbagai macam ibadah kepada isteri. Baik ibadah fardhu maupun ibadah sunat, seperti salat, zakat, puasa dan haji.
i. Suami hendaknya mengajar budi pekerti yang baik kepada keluarganya. Sebab, manusia yang sangat berat siksanya pada hari kiamat adalah orang dimana keluarganya bodoh-bodoh dalam agama Islam.11
38
2. Hak Suami Isteri
Kaum laki-laki sebagai pemimpin kaum wanita maksudnya bahwa suami harus dapat menguasai dan mengurus keperluan isteri termasuk mendidik budi pekerti mereka.
Para ulama ahli tafsir mengatakan bahwa kelebihan kaum laki-laki terhadap kaum wanita adalah dari banyak segi, yaitu dari segi hakiki dan syar’i.
Dari segi hakiki atau kenyataan adalah dalam beberapa hal a. Kecerdikan akal dan intelektual laki-laki melebihi wanita b. Laki-laki lebih tabah menghadapi problema yang berat c. Kekuatan laki-laki melebihi wanita
d. Kapasitas ilmiah tulisan kaum laki-laki
e. Ketrampilan laki-laki dalam mengendarai kuda f. Kaum laki-laki banyak yang menjadi ulama
g. Para laki-laki banyak menjadi imam besar maupun kecil h. Kelebihan kaum laki-laki dalam berperang
i. Kelebihan kaum laki-laki dalam azan, khotbah dan jum’atan j. Kelebihan kaum laki-laki dalam iktikaf
k. Kelebihan kaum laki-laki dalam saksi hudud dan qishas l. Kelebihan kaum laki-laki dalam hak waris
m. Kelebihan kaum laki-laki dalam kedudukan ashabah n. Kelebihan kaum laki-laki menjadi wali nikah
o. Kaum laki-laki berhak menjatuhkan talak p. Kaum laki-laki berhak merujuk
40
q. Kaum laki-laki punya hak poligami r. Anak dinashabkan dari kaum laki-laki.
Dari segi syari’i, yaitu melaksanakan dan memenuhi haknya sesuai ketentuan syara’. Seperti memberikan mas kawin dan nafkah kepada isteri.13
Wanita-wanita yang saleh adalah wanita-wanita yang taat kepada Allah dan suaminya. Wanita-wanita itu memelihara hak suaminya, menjaga farjinya, serta memelihara rahasia dan barang-barang suaminya, karena Allah telah memelihara mereka. Maksudnya, Allah menjaga dan memberikan pertolongan kepada wanita-wanita. Atau Allah telah berpesan dan melarang wanita-wanita agar tidak berselisih.
Seorang suami boleh memukul isterinya yang nusyuz dengan pukulan yang tidak menyakitkan tubuh. Berbeda dengan wali anak kecil, ia lebih baik tidak memaafkan. Sebab, wali yang memukul anaknya yang masih kecil itu justru membawa kemaslahatan untuk mendidik anak. Sedangkan pukulan suami terhadap isteri, kemaslahatannya untuk dirinya sendiri. Menurut Imam Rafi’i, isteri itu boleh dipukul kalau berkali-kali
nusyuz. Tetapi menurut Imam Nawawi, isteri itu boleh dipukul meskipun tidak berulang kali nusyuz. Jika memang dapat memberikan faedah.1*
Rasulullah saw bersabda, sesungguhnya sebagian dari hak-hak suami isteri adalah:
nIbid.,him. 46-47. 13Ibid.,him. 47.
a. Apabila suami membutuhkan diri isterinya sekalipun isteri sedang berada di atas punggung unta ia tidak boleh menolak.
b. Isteri tidak boleh memberikan apa saja dari rumah suaminya jika tidak mendapat izin suaminya. Kalau isteri memberikan sesuatu tanpa izinnya, maka si isteri berdosa sedangkan suami mendapatkan pahala. c. Isteri tidak boleh berpuasa jika tidak mendapat izin suaminya, karena
ia hanya akan merasakan letih dan dahaga sedangkan puasanya tidak akan diterima.
d. Jika isteri keluar dari rumahnya tanpa izin suaminya, maka ia mendapat laknat para malaikat hingga kembali ke rumahnya dan bertaubat.15
3. Keutamaan salat wanita di rumahnya
Wanita yang paling dekat dengan Tuhannya adalah yang berada di dalam rumah. Sesungguhnya salat wanita di ruang depan rumahnya adalah lebih baik (lebih utama) dari pada salat di masjid. Salat wanita di dalam rumah adalah lebih baik (lebih utama) daripada salatnya di ruang depan rumahnya, dan salat wanita di dalam pingitan adalah lebih utama daripada salatnya di dalam rumahnya.
Diriwayatkan dari Abu Muhammad As Syaibani bahwa ia pemah melihat sahabat Abdullah bin Syayyab mengeluarkan para wanita dari masjid pada hari jum’at, dengan berkata: keluarlah kamu dari masjid ini, dan kembalilah ke rumah-rumah kalian masing-masing. Karena kembali ke rumah adalah lebih baik bagimu. Hadis ini diriwayatkan oleh Sulaiman
42
A1 Lakhami At Thabrani dalam kitab A1 Kabir, yaitu sebuah kitab yang disusun khusus berisikan nama-nama para sahabat.16
Syaikh Azizi menerangkan dan menganjurkan kepada umat Islam agar tidak rakus terhadap keduniaan. Dan menganjurkan kepada kaum wanita agar senantiasa memelihara agama, supaya tidak masuk neraka, sebagaimana disebutkan oleh Nabi saw:
* \ j ^ \ 1<U\
Aku diperlihatkan di surga, maka yang aku hnat keoanyaKan penghuninya adalah orang-orang fakir, dan aku diperlihatkan di neraka, maka aku lihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. (HR. Imam Ahmad dan Muslim)
Wanita masuk neraka itu sebagian besar karena sedikitnya ketaatan mereka kepada Allah, Rasul dan suaminya. Mereka juga memperlihatkan perhiasannya, mengingkari suaminya, dan tidak mau bersabar menghadapi cobaan.
4. Larangan melihat lawanjenis
A1 Qur'an telah memberikan petunjuk atau tehnis, agar manusia dapat terhindar dari perbuatan zina, yaitu agar menjaga pandangan terhadap segala sesuatu yang sekiranya dapat menimbulkan fitnah. Karena dapat difahami, bahwa bermula dari pandangan dapat menjadikan segala sesuatu teijadi. Larangan memandag terhadap yang bukan muhrimnya, ini mengandung makna agar seseorang tidak kehilangan akal sehatnya,
16I b id , him. 98-99.
manakala seseorang terlena dengan kelezatan pandangannya. Dengan kehilangan akal sehat yang memungkinkan akan teijadi sesuatu hal yang ia tidak sadari. Dalam kitab Uqudulujain memandang yang bukan muhrimnya akan mengakibatkan fitnah.
Rasulullah saw bersabda:
*
y S ~ *^ J J C " 0 1J—. 1 l~~JJ \ g > \— .
«• Tidaklah seorang wanita yang memandang laki-laki bukan suaminya dengan syahwat, melainkan kedua matanya dipaku pada hari kiam at18
Sebagaimana fenomena sekarang, bahwasanya pergaulan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai hal, telah dijelaskan dalam surat A1 Ahzab ayat 53
* *
Dan apabila ada keperluan (sesuatu) kepada mereka (isteri-isteri) Nabi maka mintalah dari belakang tabir”. 19
Demikian manusia melakukan sesuatu dengan kaum wanita yang bukan muhrim agar lewat tabir (penutup), Islam mempunyai konsep yang tegas dalam pergaulan. Sebagaimana komentar Imam Nawawi sebagai berikut: takutlah kamu semua akan fintah dunia dan wanita, karena permulaan timbulnya fitnah kaum bani Israil dari arah wanita.20
l8Syekh Muhammad bin Umar Nawawi, op. cit., him. 78. 19Departemen Agama Republik Indonesia, op. cit., him. 602. 20Syekh Muhammad bin Umar Nawawi, op. cit., him. 118.
44
Ahmad Fanani dalam bukunya Pendidikan Seks untuk Keluarga Muslim mengemukakan, bahwa seorang laki-laki tidak diperbolehkan memandang seorang wnaita yang bukan isterinya atau mahramnya, walaupun tidak dengan syahwat. Begitu juga seorang wanita tidak diperbolehkan memandang laki-laki yang bukan mahramnya.21