• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEOR

3.2. Kansei Engineering

Proses perancangan produk merupakan sebuah set pengembangan produk yang menjadi suatu proses dalam pekerjaan bagian pemasaran dan visi bisnis. Set yang termasuk didalamnya yaitu memperbaiki visi ataupun tujuan produk ke dalam spesifikasi teknis, konsep pengembangan baru, dan perwujudan dari rekayasa produk baru. Pengembangan produk ini biasanya tidak memerlukan semua kegiatan bisnis dan manajemen keuangan dan juga kegiatan perluasan pemasaran dan proses pengembangan distribusi.

Kunci pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan adalah dengan mengembangkan produk dan perbaikan produk secara terus menerus. Perusahaan mempunyai resiko akan kehilangan pasar jika tidak melakukan inovasi, karena pada dasarnya produk-produk baru dan produk yang mempunyai kualitas lebih baik yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan.

4

Kansei Engineering adalah jenis teknologi yang menerjemahkan perasaan

pelanggan kedalam spesifikasi desain. Tim peneliti dan pengembangan menangkap perasaan pelanggan, yang disebut kansei, analisis data kansei

3 Kevin Otto, Product Design. (Cet I: New York: Prentice Hall, 2001), h. 5-7

menggunakan psikologis, ergonomis, medis, atau metode rekayasa, dan desain produk baru berdasarkan analisis informasi. Kansei engineering adalah proses teknologi dan rekayasa dari data kansei untuk merancang spesifikasi.

Langkah-langkah dalam kansei engineering dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1. Langkah-Langkah Kansei Engineering

Penjelasan terhadap langkah-langkah Kansei Engineering adalah sebagai berikut :

1. Decision of Strategy

Seorang kansei engineer mendengarkan klien CEO atau manajer R&D perusahaan dan memahami strategi pengembangan produk baru perusahaan. Bagi seorang kansei engineer hal yang paling penting adalah untuk memahami apa kebutuhan perusahaan yang ingin dimiliki dan apa yang akan memberikan mereka kepuasan tertinggi dalam pengembangan produk baru.

2. Collection of Kansei Words

Kansei engineer mengumpulkan kata-kata kansei terkait dengan domain produk setelah memahami strategi perusahaan klien. Seperti disintesis dari majalah terkait, surat kabar bisnis, atau informasi penjualan tentang emosi pelanggan dan pendapatnya. Kata-kata kansei adalah kata sifat, kata benda, kata kerja atau kadang-kadang kalimat. Indah, elegan, premium, cerdas, sederhana, besar, warna-warni, merah, biru, persegi, mudah untuk membuka, dan sebagainya adalah semua kata kansei. Disarankan untuk pertama kali mengumpulkan banyak kata kansei dan kemudian menguranginya menjadi sejumlah kecil kata-kata yang sangat penting dan relevan.

3. Develop an SD scale

Skala SD ( semantic differential ) adalah skala pengukuran psikologis yang dirancang oleh CE Osgood dan rekan-rekannya (Osgood et al dalam Nagamichi, 1957). Skala SD digunakan untuk membuat struktur bahasa psikologis. Osgood mengatur kata-kata positif dan negatif pada kedua sisi garis horizontal. Misalnya, indah jelek diatur pada kedua sisi tetapi kansei engineering dimaksudkan untuk mencapai desain yang baik, bukan desain jelek. Kansei engineer mengatur kata-kata kansei positif dan negatif di kedua sisi skala seperti indah - tidak indah. Skala SD terdiri dari beberapa skala,yaitu 5 skala, 7 skala, 9 skala, dan 11 skala, tapi 5 skala yang paling mudah untuk dipahami dan yang paling mudah untuk digunakan.

4. Collection of Product Samples

Kansei Engineer harus mengumpulkan produk yang mirip dengan produk yang ditargetkan. Kansei engineer mengumpulkan banyak botol shampoo serupa dari pasar jika produk yang ditargetkan adalah botol shampo. Kansei engineer mengumpulkan banyak kendaraan penumpang jika desain eksterior otomotif mobil penumpang sekitar 20 atau 25 sampel biasanya cukup.

5. Make A list of Item / Category

Barang/kategori yang terkait dengan spesifikasi desain akhir: Item menyiratkan item desain produk sampel, dan kategori berarti detail dari item desain misalnya, warna, bentuk, ukuran, kebulatan, dan sebagainya adalah contoh dari item, dan merah, kuning, hijau, biru, dan sebagainya adalah kategori untuk item warna. Kansei engineer harus sangat berhati-hati mengkategorikan sampel produk. Klasifikasi sangat detil terhadap item dan kategori akan mengarah pada desain yang sukses.

6. Evaluation Experiment

Langkah keenam adalah mengevaluasi eksperimen. Subyek menerima instruksi dan mengevaluasi masing-masing sampel dengan skala SD 5 point kata-kata kansei.

7. Statistical Analysis

Evaluasi data dilakukan dengan menggunakan analisis conjoint.. 8. Intrepretation of the Analyzed Data

Analisis statistik memiliki properti interpretasi tertentu. Koefisien korelasi menunjukkan kesamaan arti antara setiap kata kansei, dan PCA mampu

menunjukkan kepada kita posisi saling terkait antara kansei dan produk sampel. Analisis faktor menunjukkan struktur psikologis kata kansei terkait dengan dipilih lingkup produk dan produk sampel posisi berhubungan dengan struktur kansei. QTI atau PLS memberitahu kita kata-kata kansei apa yang sejenis dengan spesifikasi desain kemudian ditafsirkan data dan diintegrasikan ke dalam sifat desain produk.

9. Explanation of the Data to Designer

Langkah yang paling penting adalah kolaborasi dengan desainer produk. Kansei Engineer harus menjelaskan data yang dianalisis dan diinterpretasikan untuk desainer. Kansei engineer harus memotivasi dan merangsang desainer untuk memahami interpretasi data akhir dan untuk menarik keluar ide desain baru perancang desain emosional di luar data.

10. Check the new design idea

Periksa ide desain baru. Terakhir, kansei engineer harus mengevaluasi apakah produk baru yang dirancang akan cocok dengan emosi pelanggan dan apakah itu mengungkapkan desain emosional dan jika tidak, dia harus memotivasi desainer untuk ide desain intrinsik yang lebih baik.

3.3. QFD (Quality Function Deployment)5

QFD adalah suatu cara untuk meningkatkan kualitas barang atau jasa dengan memahami kebutuhan konsumen kemudian menghubungkannya dengan ketentuan teknis untuk menghasilkan suatu barang atau jasa pada setiap tahap

pembuatan barang atau jasa yang dihasilkan. Fokus utama dari QFD adalah melibatkan pelanggan pada proses pengembangan produk sedini mungkin, yang mana kebutuhan dan keinginan mereka dijadikan sebagai titik awal (starting

point) dari proses QFD. Oleh karena itu maka QFD disebut sebagai voice of customer. Filosofi yang mendasarinya adalah bahwa pelanggan tidak selalu puas

dengan suatu produk meskipun produk tersebut telah dihasilkan dengan sempurna. Langkah-langkah dari QFD adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi kebutuhan konsumen

Metode ini dimulai dengan pengidentifikasian pelanggan dan pandangan mereka terhadap kebutuhan dan atribut produk yang diinginkan.

2. Menentukan tingkat kepentingan konsumen

Perancang perlu mengetahui atribut dari desain produk yang merupakan hal penting yang mempengaruhi persepsi konsumen dari produk yang dimiliki dan hal penting untuk menerapkan tingkat kepentingan relatif dari para pelanggan. 3. Menentukan karakteristik teknis

Menentukan karakteristik teknis dari produk berdasarkan kebutuhan konsumen.

4. Menentukan hubungan antara karakteristik teknis

Menentukan hubungan antara setiap karakteristik teknis produk. 5. Menentukan matriks hubungan / relation matrix

Pemeriksaan yang dilakukan melalui sel-sel matriks digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik teknis yang mempengaruhi atribut produk.

Matriks perencanaan berisi tentang informasi terhadap nilai importence weigth dan relative weight dari atribut kebutuhan pelanggan

7. Membangun matriks house of quality

Membangun matriks house of quality berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya.

Tahap pembangunan matriks Design Deployment pada QFD fase II adalah6

1. Menetapkan karakteristik-karakteristik teknis produk berdasarkan prioritas karakteristik teknis dari revisi QFD fase 1.

:

2. Menetapkan part kritis.

3. Menetapkan hubungan antara part kritis.

4. Menetapkan tingkat hubungan antara karakteristik teknis dengan part kritis.. 5. Menyusun matriks perencanaan.

6. Membangun matriks design depolyment. 7. Menentukan bobot kepentingan desain.

8. Penentuan usulan rancangan perbaikan produk

Manfaat dari QFD adalah sebagai berikut:

1. QFD memusatkan rancangan produk dan jasa baru pada kebutuhan pelanggan. QFD memastikan bahwa kebutuhan pelanggan dipahami dan proses desain didorong oleh kebutuhan pelanggan yang objektif dari teknologi.

2. QFD mengutamakan kegiatan-kegiatan desain. QFD memastikan bahwa proses desain dipusatkan pada kebutuhan pelanggan yang paling berarti.

3. QFD menganalisis kinerja produk perusahaan yang utama untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan utama.

4. Berfokus pada upaya rancangan, hal tersebut akan mengurangi lamanya waktu yang diperlukan untuk daur rancangan secara keseluruhan sehingga dapat mengurangi waktu untuk memasarkan produk-produk baru. Perkiraan- perkiraan terbaru memperlihatkan adanya penghematan antara sepertiga sampai setengah dibandingkan sebelum dilakukan QFD.

5. QFD mengurangi banyaknya perubahan desain setelah dikeluarkan dengan memastikan upaya yang difokuskan pada tahap perencanaan untuk mengurangi biaya mengenalkan desain baru.

6. QFD mendorong terselenggaranya tim kerja dan melewati rintangan antar bagian dengan melibatkan pemasaran, rekayasa teknik, dan pabrikasi sejak awal proyek. Setiap anggota tim kerja sama pentingnya dan memiliki sesuatu untuk disumbangkan kepada proses.

7. QFD menyediakan suatu cara untuk membuat dokumentasi proses dan menyediakan suatu dasar yang kukuh untuk mengambil keputusan rancangan. QFD sangat membantu menjaga proyek tehadap perubahan-perubahan personalia yang tidak dapat diperkirakan lebih dulu.

Dokumen terkait