• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

5. Kantor Cabang Syariah Bank”X”

a.Sejarah dan Perkembangan Bank “X” Kantor Cabang Syariah

Berawal dari perubahan peraturan perundang-undangan perbankan oleh pemerintah dari UU Perbankan No. 7 tahun 1992 menjadi UU Perbankan No. 10 tahun 1998, dunia perbankan nasional

menjadi marak dengan fenomena boomingnya bank syari’ah. Persaingan dalam pasar perbankan kini kian ketat. Belum lagi dengan dikeluarkannya PBI No. 4/ 1/ PBI/ 2002 tentang perubahan kegiatan usaha bank umum konvensional menjadi bank umum berdasarkan prinsip syari’ah dan pembukaan kantor bank berdasarkan prinsip syari’ah oleh bank umum konvensional, jumlah bank syari’ah saat ini bertambah dengan banyaknya UUS (Unit Usaha Syari’ah). Maka manajemen PT. Bank “X” (Persero), dengan call name Bank “X” melalui rapat komite pengarah tim implementasi restrukturisasi Bank “X” tanggal 12 Desember 2003, manajemen Bank “X” menyusun rencana kerja dan perubahan anggaran dasar untuk membuka UUS agar dapat bersaing di pasar perbankan syari’ah.

Berdasarkan Surat No. 03/ KOM /”X”/1/ 2004 tanggal 15 Januari 2004, dewan komisaris mengajukan tanggapannya terhadap rencana kerja dan perubahan anggaran dasar tersebut kepada Meneg BUMN saat itu, Laksamada Sukardi. Dan secara bersamaan pula, berdasarkan Surat No. 100/ DIR/ DHHP/ HK/ III/ 2004, dewan direksi juga mengajukan usulan perubahan anggaran dasar Bank “X” kepada Meneg BUMN. Dan berdasarkan Surat S-263/ M- MBU/ 2004 tanggal 25 Mei 2004, Meneg BUMN menyatakan persetujuan terhadap perubahan anggaran dasar PT. Bank “X” mengenai perubahan kegiatan usaha dengan membuka UUS.

Tanggal 1 Oktober 2004, dewan direksi, Divisi Hukum dan Hubungan Perusahaan (DHHP) mengajukan surat permohonan rekomendasi komisaris atas perubahan anggaran dasar Bank dalam rangka pembentukan UUS. Maka pada tanggal 4 November 2004 berdasarkan ketetapan direksi No. 14/ DIR/ DSYA/ 2004, divisi syari’ah dan struktur organisasinya pun mulai dibentuk. Dan sebagaimana induknya, Bank “X” yang berdasarkan surat Meneg BUMN No. S-554/ M-MBU/ 2002 tanggal 21 Agustus 2002 yang memutuskan Bank “X” sebagai bank umum dengan fokus pembiayaan perumahan tanpa subsidi maka Bank “X” Syari’ah pun memfokuskan diri pada kegiatan pembiayaan perumahan.

Pada bulan November 2004 dibentuklah struktur organisasi kantor cabang syari’ah PT. Bank “X”, di mana setiap kantor cabang syari’ah dipimpin oleh satu orang kepala cabang yang bertanggung jawab kepada kepala divisi syari’ah. Yang pada saat bersamaan Dirut Bank “X” meminta rekomendasi penunjukan DPS dan pada tanggal 3 Desember 2004, Dirut Bank “X” menerima surat rekomendasi DSN/ MUI tentang penunjukan DPS bagi Bank “X” Syari’ah. Yang pada tanggal 18 Maret 2005 resmi ditunjuk oleh DSN/ MUI sebagai DPS bagi Bank “X” Syari’ah, yaitu: Drs. H. A. Nazri Adlani, Drs. H. Moh. Hidayat, MBA, MBL dan Dr. H. Endy M. Astiwara, MA, FIIS, CPLHI, ACS.

Pada tanggal 15 Desember 2004, setelah permohonan izin sebelumnya, Bank “X” menerima surat persetujuan dari BI, Surat No. 6/ 1350/ DPbs perihal persetujuan BI mengenai prinsip pembukaan KCS (Kantor Cabang Syari’ah) Bank “X”. Maka tanggal inilah yang diperingati secara resmi sebagai hari lahirnya Bank “X” Syari’ah. Dan berdasarkan surat BI No. 7/ 102/ DPbs tanggal 14 Februari 2005 perihal permohonan izin pembukaan KCS, maka dilaksanakanlah pembukaan usaha bisnis KCS. Yang secara sinergi melalui persetujuan dari BI dan Direksi PT. Bank “X” maka dibukalah KCS Jakarta pada tanggal 14 Februari 2005. Diikuti tanggal 25 Februari 2005 dengan dibukanya KCS Bandung kemudian 17 Maret 2005 dengan KCS Surabaya dan berturut-turut tanggal 4 dan 11 April 2005 KCS Yogyakarta dan Makasar. Dan pada bulan Desember 2005 dibukanya KCS Malang dan Solo. Sementara KCS Jakarta Pasar Minggu mulai dibuka atau beroperasi pada tanggal 10 Juli 2009. KCS Jakarta Pasar Minggu berlokasi di Jl. Pasar Minggu Raya, Jakarta Selatan. KCS Jakarta Pasar Minggu merupakan salah satu KCS dari dua KCS yang ada di kota Jakarta selain KCS Harmoni.

Hingga saat ini total keseluruhan Kantor Cabang Syariah yang dimiliki Bank “X” adalah 20 Kantor Cabang Syariah. KCS tersebut antara lain KCS Bandung, KCS Banjarmasin, KCS Balikpapan, KCS Batam, KCS Bekasi, KCS Bogor, KCS Cilegon, KCS Cirebon, KCS Jakarta

Harmoni, KCS Jakarta Pasar Minggu, KCS Makassar, KCS Malang, KCS Medan, KCS Palembang, KCS Pekanbaru, KCS Semarang, KCS Solo, KCS Surabaya, KCS Tangerang dan KCS Yogyakarta.

b. Visi dan Misi Bank “X” Syariah

Visi Bank “X” Kantor Cabang Syariah ini adalah menjadi Strategic Business Unit dalam Bank “X” yang sehat dan terkemuka dalam jasa keuangan syariah dan mengutamakan kemaslahatan bersama”.

Kemudian Misi Bank “X” Kantor Cabang Syariah adalah: 1) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha Bank “X”.

2) Memberikan pelayanan jasa keuangan syariah yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan syariah terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.

3) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip

syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan Bank “X” dalam menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan shareholders value.

4) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan nasabah.

c. Maksud Pendirian Bank “X” Kantor Cabang Syariah

Pendirian Unit Usaha Syariah Bank “X” ini dimaksudkan untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang perbankan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas dan prinsip syariah sebagai bagian dari bank “X” secara keseluruhan.

d. Nilai Dasar Bank “X” Kantor Cabang Syariah

Nilai dasar yang dimilki oleh Bank “X” Kantor Cabang Syariah adalah sebagai berikut:

1) Taat melaksanakan dan mengamalkan ajaran Islam secara khusyuk. 2) Selalu berusaha menimba ilmu guna meningkatkan pengetahuan dan

keterampilannya demi kemajuan Bank “X” Kantor Cabang Syariah 3) Mengutamakan kerjasama dalam melaksanakan tugas untuk mencapai

tujuan Bank “X” Cabang Syariah dengan kinerja yang terbaik.

4) Selalu memberikan yang terbaik secara ikhlas bagi Bank “X” Cabang Syariah dan semua stakeholders, sebagai perwujudan dari pengabdian kepada Allah.

5) Selalu bekerja secara profesional yang kompeten dalam bidang tugasnya.

e. Etika Bank “X” Kantor Cabang Syariah

Nilai dasar yang dimilki oleh Bank “X” Kantor Cabang Syariah adalah sebagai berikut:

1) Patuh dan taat pada ketentuan syariat serta perundang-undangan dan peraturan yang berlaku.

2) Melakukan pencatatan segala transaksi yang bertalian dengan kegiatan Bank “X” secara benar sebagai wujud profesionalisme dan sikap amanah.

3) Berlomba dalam kebaikan untuk memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholder.

4) Tidak menyalahgunakan wewenangnya untuk kegiatan pribadi.

5) Menghindarkan diri dari keterlibatan dalam pengambilan keputusan dalam hal terdapat pertentangan kepentingan.

6) Menjaga kerahasiaan nasabah dan Bank “X”.

7) Memperhitungkan dampak yang merugikan dari setiap kebijakan yang ditetapkan Bank “X” terhadap kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungannya.

8) Tidak menerima hadiah atau imbalan yang memperkaya diri pribadi maupun keluarga.

9) Tidak melakukan perbuatan tercela yang dapat merugikan citra profesinya.

f. Landasan Operasional Bank “X” Kantor Cabang Syari’ah

Landasan operasional dari Bank “X” Cabang Syari’ah antara lain: 1) Al-Qur’an dan al-Hadits sebagai landasan utama penerapan prinsip

syari’ah dalam kegiatan perekonomian/ perbankan.

2) UU. No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan UU. No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan terutama pasal 8 mengenai kegiatan usaha bank berdasarkan prinsip syari’ah.

3) Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/ KEP/ DIR tentang Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syari’ah terutama pasal 28 mengenai kegiatan usaha bank berdasarkan prinsip syari’ah.

4) PBI No. 4/ 1/ PBI/ 2002 tentang Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional menjadi Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syari’ah dan Pembukaan Kantor Bank Berdasarkan Prinsip Syari’ah oleh Bank Umum Konvensional.

5) Fatwa Dewan Syariah Nasional-MUI tentang Lembaga Keuangan Syari’ah.

6) PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) Nomor 59 tentang Akuntansi Perbankan Syari’ah paragraf tentang Murabahah.

g. Produk dan Jasa Bank ”X” Kantor Cabang Syariah

Selama ini Bank “X” dikenal dan mendapatkan tugas khusus untuk menyalurkan kredit perumahan dengan subsidi. Untuk itu produk-produk yang disediakan oleh Bank “X” Kantor Cabang Syariah adalah produk-produk yang sesuai dengan Bank “X” yang kemudian disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Produk-produk Bank “X” Kantor Cabang Syariah adalah:

1) Produk Pendanaan (a) Giro Batara iB

(b) Giro Investa Batara iB (c) Tabungan Investa Batara iB (d) Tabungan Baitullah Batara iB (e) Tabungan Batara iB

(f) Deposito Batara iB 2) Produk Penyaluran Dana

(a) KPR iB (b) KPR Indensya iB (c) Modal Kerja iB (d) Kendaraan Bermotor iB (e) Gadai iB (f) Yasa Griya iB

(g) Swagriya iB (h) Investasi iB (i) KPR Subsidi iB 3) Produk Jasa

(a) Layanan RTGS (Real Time Gross Settlement) (b) Layanan SKN (Sistem Kliring Nasional)

Penjelasan dari masing-masing produk dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Produk Pendanaan

Produk ini adalah kegiatan bank dalam pengumpulan dana yang diperoleh dari para nasabah baik perorangan maupun korporasi. Adapun produk yang ditawarkan adalah:

(a) Giro Batara iB

Produk ini adalah simpanan dana perorangan atau perusahaan berbentuk giro sesuai prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. Bank tidak menjanjikan bagi hasil tetapi memberikan bonus yang menguntungkan bagi nasabah.

(b) Giro Investa Batara iB

Produk ini adalah giro yang bersifat investasi atau berjangka dengan akad mudharabah. Bank memberikan bagi hasil dan bonus yang menarik kepada nasabah.

(c) Tabungan Batara iB

Produk ini adalah simpanan berbentuk tabungan sesuai prinsip wadiah yang dapat diambil setiap saat. Tidak ada imbalan yang

disyaratkan, kecuali dalam bentuk pemberian bonus yang menguntungkan bagi nasabah. Ketentuan dari produk simpanan ini adalah saldo minimal berupa sebesar Rp. 50.000, dengan tidak terkena biaya administrasi dan dapat diambil sewaktu-waktu. (d) Tabungan Investa Batara iB

Produk ini adalah tabungan yang bersifat investasi yang penarikannya dilakukan menurut syarat tertentu, dengan imbalan sesuai dengan nisbah yang telah disepakati dalam akad pembukaan rekening. Untuk menggunakan produk ini harus memenuhi ketentuan yaitu saldo minimal Rp 100 ribu. Setelah setoran pertama dana disimpan minimal selama 1 bulan. Terkena biaya administrasi sebesar Rp 4 ribu per bulan, biaya ini dikurangkan dari nisbah bagi hasil, sehingga tidak mengurangi saldo nasabah. (e) Tabungan Baitullah Batara iB

Produk ini adalah produk tabungan sebagai media penyimpanan dana untuk Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Produk ini menggunakan akad sesuai syariah yaitu mudharabah (investasi).

Bank menjanjikan bagi hasil yang menguntungkan dan bersaing bagi nasabah atas simpanannya.

(f) Deposito Batara iB

Produk ini adalah simpanan dana nasabah (shahibul maal) dalam jangka waktu tertentu yang dioperasikan oleh bank (mudharib) untuk mendapatkan keuntungan. Hasil keuntungan dari pengelolaan dana dibagi sesuai nisbah yang telah disepakati. Pilihan jangka waktu deposito adalah 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan dan dapat diperpanjang secara otomatis pada saat jatuh tempo.

2) Produk Penyaluran Dana

Produk ini adalah produk Bank “X” Syariah dalam penyaluran dana dalam rangka investasi dari dana pihak ketiga. Saat ini produk penyaluran dana Bank “X” Syariah terdiri dari:

(a) KPR iB

Produk ini diberikan untuk pembelian rumah berdasarkan prinsip murabahah sebesar harga beli ditambah margin yang disepakati

kedua belah pihak. Dengan produk ini maka jumlah cicilan lebih pasti karena sesuai kesepakatan awal. Lokasi rumah yang diajukan nasabah untuk dibeli bebas terletak dimana saja. Jangka waktu pelunasan pun lebih leluasa hingga 10 tahun. Serta secara otomatis dilindungi Asuransi Jiwa Pembiayaan dan Asuransi Kebakaran.

Pembiayaan untuk produk ini maksimal hanya 80% dari harga pasar rumah yang akan dibeli. Adapun harga pasar ditentukan oleh appraiser yang ditunjuk bank. Sedangkan uang muka dibayar

langsung oleh nasabah kepada penjual (developer). (b) KPR Indensya iB

Produk ini adalah produk pembiayaan dalam rangka pembelian rumah, ruko, rukan, rusun atau apartemen secara inden (atas dasar pesanan). Produk ini dapat diperoleh bagi nasabah dengan menggunakan prinsip akad istishna (jual beli atas dasar pesanan). Pengembalian secara cicilan bulanan dalam jangka waktu tertentu dengan maksimal pembiayaan 80% dari harga rumah.

(c) Modal Kerja iB

Produk pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal kerja bagi nasabah lembaga atau perusahaan dengan menggunakan prinsip akad Mudharabah (bagi hasil). Bank menyediakan dana 100% dari kebutuhan modal kerja. Jangka waktu pembiayaan maksimal 5 tahun. Berbagai macam penggunaan pembiayaannya yaitu koperasi karyawan / koperasi pegawai untuk disalurkan kepada anggota dengan pengembalian potong gaji, Kontraktor penerima SPK / Kontrak, Lembaga

Keuangan Syariah atau Mikro Syariah (LKS/LKMS) untuk disalurkan kepada nasabahnya, modal kerja perdagangan.

(d) Kendaraan Bermotor iB

Produk ini diberikan untuk pembelian kendaraan bermotor seperti mobil dan motor bagi nasabah perorangan dengan menggunakan prinsip akad murabahah (jual beli). Jangka waktu pengembalian untuk mobil adalah 5 tahun dan 4 tahun untuk motor dengan maksimal pembiayaan hingga 80% dari harga kendaraan bermotor. (e) Swagriya iB

Swagriya adalah fasilitas pembiayaan berdasarkan akad

murabahah (jual beli), yang diperuntukan bagi pemohon yang

memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh bank untuk membiayai pembangunan atau renovasi rumah, ruko, atau bangunan lain diatas tanah yang sudah dimiliki.

(f) Yasa Griya iB

Produk ini adalah pembiayaan yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan belanja barang modal (capital expenditure) perusahaan atau lembaga dengan menggunakan prinsip akad musyarakah (bagi hasil) untuk keperluan modal kerja pembangunan proyek perumahan kepada Pengembang (developer), baik perorangan,

perusahaan maupun koperasi. Produk ini digunakan untuk membiayai seluruh kegiataan pembangunan konstruksi perumahan. (g) Gadai iB

Pembiayaan Gadai adalah pinjaman kepada nasabah berdasarkan prinsip Qardh yang diberikan oleh bank pada nasabah berdasarkan kesepakatan, yang disertakan dengan surat gadai sebagai penyerahan barang jaminan untuk jaminan pengembalian seluruh hutang nasabah kepada bank. Barang jaminan dapat berupa emas batangan / lantakan, emas perhiasan, uang emas dan koin emas. (h) Investasi iB

Produk ini adalah produk pembiayaan yang diberikan kepada lembaga atau badan usaha dengan prinsip murabahah atau

musyarakah kepada nasabah lembaga yang memenuhi syarat.

Produk ini untuk mendanai pembelian barang modal atau barang investasi dalam rangka peningkatan kapasitas usaha.

(i) KPR Subsidi iB

Pembiayaan KPR Subsidi adalah pembiayaan KPR yang disediakan kepada kelompok masyarakat yang memenuhi criteria untuk mendapatkan Subsidi Uang Muka dalam rangka pembelian Rumah Sederhana Sehat (RSH).

3) Produk Jasa

Produk layanan jasa kemudahan yang diberikan bank berupa: (a) Layanan SKN (Sistem Kliring Nasional)

Layanan kiriman uang rupiah, untuk memudahkan transaksi Pengiriman uang jangka waktu penerimaan dalam 1 hari.

(b) Layanan RTGS (Real Time Gross Settlement)

Sistem transfer uang on-line dengan waktu pengiriman yang cepat ke nomor rekening tujuan dengan jangka waktu penerimaan uang pada hari yang sama.

Dokumen terkait