Pasal 59
(4) Kantor Arsip Daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah, dipimpin oleh
Kepala Kantor yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
(5) Kantor Arsip Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang Arsip dan Dokumentasi Daerah.
(6) Kantor Arsip Daerah dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) menyelenggaran fungsi :
a. penyusunan rencana strategis dibidang arsip dan dokumentasi daerah;
b. perumusan kebijakan teknis, penyusunan program dan kegiatan bidang arsip dan
dokumentasi daerah;
c. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang akuisisi
dan pengelolaan arsip, pembinaan kearsipan dan pelayanan dokumen daerah;
d. pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
arsip dan dokumentasi daerah;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Kantor Arsip Daerah;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Paragraf 12
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
Pasal 60
(1) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah,
dipimpin oleh kepala kantor yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
(2) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati.
(3) Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) menyelenggaran fungsi :
a. penyusunan rencana strategis dibidang pemeliharaan dan penyelenggaraan
ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati;
b. perumusan kebijakan teknis, penyusunan program dan kegiatan bidang pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati;
c. pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum di daerah;
d. pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan
Keputusan Bupati;
e. pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati dengan Aparat Kepolisian Negara, Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan / atau aparatur lainnya;
f. pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati Peraturan Daerah,
Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati;
g. pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati;
h. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Paragraf 13
Kantor Kebersihan dan Tata Kota
Pasal 61
(1) Kantor Kebersihan dan Tata Kota merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah, dipimpin oleh Kepala Kantor yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
(2) Kantor Kebersihan dan Tata Kota mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik dibidang kebersihan dan tata kota.
(3) Kantor Kebersihan dan Tata Kota dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggaran fungsi :
a. penyusunan rencana strategis dibidang kebersihan dan tata kota;
b. perumusan kebijakan teknis, penyusunan program dan kegiatan bidang kebersihan
dan tata kota;
c. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang
kebersihan, tata kota dan pemeliharaan alat;
d. pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang
kebersihan dan tata kota;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Kantor Kebersihan dan Tata Kota;
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Paragraf 14
Rumah Sakit Umum Daerah
Pasal 62
(1) Rumah Sakit Umum Daerah merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah, dipimpin
oleh direktur yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris daerah.
(2) Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan bermutu
sesuai standar pelayanan rumah sakit, melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.
(3) Rumah Sakit Umum Daerah dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggaran fungsi :
a. penyusunan rencana strategis dibidang pelayanan kesehatan;
b. perumusan kebijakan teknis, penyusunan program dan kegiatan bidang pelayanan
kesehatan;
c. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang pelayanan
medis, pelayanan penunjang medis dan non medis, pelayanan dan asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan;
d. pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Rumah
Sakit Umum Daerah;
e. pelaksanaan kegiatan penatausahaan Rumah Sakit Umum Daerah;
f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Bagian Kelima Kecamatan
Pasal 63
(1) Kecamatan merupakan wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah kabupaten.
(2) Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah.
(3) Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) juga menyelenggarakan tugas pokok
umum pemerintahan meliputi :
a. mengoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
b. mengoordinasikan upaya penyelenggaraan ketenteraman dan ketertiban umum;
c. mengoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;
d. mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
e. mengoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat kecamatan;
f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan/atau kelurahan;
g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya
dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa dan atau kelurahan;
(4) Pelimpahan sebagian kewenangan bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan peraturan bupati.
(5) Kecamatan dipimpin oleh Camat.
(6) Camat berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada bupati melalui sekretaris
daerah.
Bagian Keenam Kelurahan
Pasal 64
(1) Kelurahan merupakan wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten dalam
wilayah kecamatan.
(2) Kelurahan dipimpin oleh lurah.
BAB V