• Tidak ada hasil yang ditemukan

Wajib Pajak Terdaftar Per 27 Mei 2008 Per 31 Desember 2008 Per 31 Desember 2009 Per 31 Mei 2010 Jumlah WP Orang Pribadi 4.344 4.631 5.237 5.621 19.923 WP Badan 28.408 45.920 82.667 93.211 250.206 WP Bendaharawan 972 1.107 1.448 1.510 5073

JUMLAH WAJIB PAJAK TERDAFTAR 275.166

Dari table diatas diketahui jumlah Wajib Pajak Orang Pribadi adalah 19.923, Wajib Pajak Badan adalah 250.206, dan Wajib Pajak Bendaharawan adalah 5.073, sehingga Jumlah Wajib Pajak keseluruhan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam sampai dengan 31 Mei 2010 adalah 275.166.

Dari jumlah di atas menunjukkan bahwa jumlah Wajib Pajak yang terdaftar baik itu Wajib Pajak Orang Pribadi maupun Wajib Pajak Badan dan Wajib Pajak Bendaharawan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam setiap tahunnya mengalami peningkatan. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat kesadaran Wajib Pajak untuk membayar pajak semakin tinggi setiap tahunnya.

Meningkatnya jumlah Wajib Pajak setiap Tahunnya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam disebabkan karena sudah adanya kesadaran dari

masyarakat untuk mendaftarkan dirinya menjadi Wajib Pajak dan memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak.

Hal ini terkait dengan pemahaman Wajib Pajak yang mendalam terhadap self

assessment system dalam pelaksanaan perpajakan diharapkan dapat dilaksanakan

dengan mudah, tertib, efektif, efisien dan terkendali sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak. Dengan kualitas pelayanan yang diberikan pada Wajib Pajak terbukti dapat mendorong kesadaran membayar pajak dan dimaksud agar masyarakat patuh dan menjalankan kewajiban perpajakannya.

D. Kendala-Kendala yang Dihadapi Fiskus Maupun Wajib Pajak dan Upaya yang Dilakukan Untuk Mengatasinya

a. Kendala-Kendala yang di hadapi fiskus maupun wajib pajak.

Jika dilihat dari fiskus atau petugas pajak, maka tidak ada kendala dalam pengurusan NPWP. Jika semua persyaratan telah dilengkapi oleh wajib pajak maupun petugas pajak dapat langsung melaksanakan prosedur pengurusan NPWP/NPPKP, dan NPWP/NPPKP dapat diterbitkan peling lama pada hari kerja berikutnya setelah diterimanya formuir pendaftaran.

Jika dilihat dari Wajib Pajak itu sendiri, maka ada beberapa kendala dalam pengurusan NPWP. Kendala-kendala tersebut adalah :

1. Kurangnya Kesadaran Wajib Pajak

Masih banyaknya masyarakat yang kurang sadar untuk mendaftarkan dirinya memperoleh NPWP menjadi salah satu kendala yang paling besar. Setiap Badan

Usaha atau Orang Pribadi yang penghasilannya sudah diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak harus memiliki NPWP, tetapi terkadang Wajib Pajak kurang memiliki kesadaran akan kewajibannya untuk mendaftarkan dirinya memperoleh NPWP dan melaksanakan kewajiban perpajakannya.

Untuk meningkatkan kesadaran dari Wajib Pajak agar mereka mendaftarkan dirinya memperoleh NPWP, maka petugas pajak perlu melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang arti pentingnya mempayar pajak. Dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan Wajib Pajak yang penghasilannya sudah diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak menyadari akan kewajibannya untuk mendaftarkan diri memperoleh NPWP dan melaksanakan kewajibannya membayar pajak. 2. Sistem Perpajakan Yang Sulit dipahami.

Peraturan-peraturan tentang perpajakan yang sering berubah-ubah juga membuat masyarakat menjadi bingung. System perpajakan yang sulit di pahami karena masyarakat tidak banyak yang mengetahui tentang perpajakan. Untuk itu perlu adanya sosialisasi atau penyuluhan tentang perpajakan dari petugas pajak agar masyarakat mengetahui system perpajakan dari petugas pajak agar masyarakat mengetahui system perpajakan yang berlaku saat ini sehimgga tidak ada lagi kesulitan dalam pelaksanaannya.

3. Wajib Pajak Tidak Mau Mendaftarkan Diri.

Saat ini masih banyak masyarakat yang belum melaksanakan kewajibannya membayar pajak. Banyak dari masyarakat yang penghasilannya sudah di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak tetapi tidak mau mendaftarkan dirinya menjadi

Wajib Pajak dan memiliki NPWP, maka mereka harus membayar pajak. Bagi mereka membayar pajakmerupakan suatu beban sehingga mereka tidak mau mendaftarkan dirinya memperoleh NPWP.

b. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi Kendala-Kendala yang timbul :

1. Upaya yang dilakukan adalah melakukan ekstensifikasi pajak yaitu dengan jalan penyisiran. Penyisiran dilakukan di daerah-daerah wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam. Dengan penyisiran ini maka dapat diketahui ada atau tidak masyarakat yang belum memiliki NPWP. Bagi masyarakat yang penghasilannya di bawah Penghasilan Tidak kena Pajak memang tidak diwajibkan memiliki NPWP, tetapi bagi masyarakat yang penghasilannya sudah diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak dan menurut ketentuan perpajakan sudah harus memiliki NPWP, maka kepadanya akan diberikan NPWP secara Jabatan.

2. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam juga melakukan sosialisasi dengan cara memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang arti pentingnya membayar pajak. Penyuluhan ini dilakukan secara berkala satu bulan sekali ataupun tiga bulan sekali yang dilakukan oleh petugas pajak dan Pemerintah Kota setempat. Selain kepada masyarakat, Petugas pajak juga sering mengadakan penyuluhan di daerah perindustrian.

3. Baru-baru ini Direktorat Jendral Pajak mengoperasikan Mobil Pajak Keliling yang di gunakan untuk mempermudah Pelayanan Pendaftaran NPWP. Mobil

pajak ini memang tidak besar, hanya sebuah mobil colt diesel. Namun peralatan yang ada di dalamnya cukup lengkap dan canggih, seperti laptop yang terkoneksi dengan internet, sehingga dalam pengurusan Nomor Pokok Wajib Pajak bisa langsung terhubung dengan Kantor Pajak. Mobil ini dilengkapi dengan Printer dan leaflet tentang penyuluhan pajak. Diharapkan jenis pelayanan yang diberikan nantinya tidak hanya NPWP saja, tetapi juga pelayanan penerimaan pelaporan Surat Pemberitahuan (STP) pajak.

Cara yang dilakukan untuk meningkatkan Wajib Pajak dengan cara melakukan ekstensifikasi dan penyuluhan perpajakan, sejauh ini terbukti berhasil. Hal ini dapatdilihat dengan meningkatkanya jumlah Wajib Pajak setiap tahunnya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Lubuk Pakam yang menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai menyadari akan kewajibannya memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak dan melaksanakan kewajibannya membayar pajak.

BAB V

Dokumen terkait