• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak paling lama pada hari keja berikutnya setelah permohonan pendaftaran beserta

ANALISIS DAN EVALUASI

B. Pembahasan Masalah

7. Menyampaikan Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu NPWP kepada Wajib Pajak paling lama pada hari keja berikutnya setelah permohonan pendaftaran beserta

persyaratannya diterima secara lengkap.

Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu NPWP diterbitkan dalam rangkap dua: Lembar ke-1 : Untuk Wajib Pajak

Lembar ke-2 : Untuk arsip Kantor Pelayanan Pajak

8. Kepala Seksi Pelayanan Menandatangani Surat Keterangan Terdaftar kemudian menyerahkannya lepada Pelaksana Seksi Pelayanan.

9. Pelaksana Seksi Pelayanan menerima dokumen yang telah ditandatangani, memberi nomor, memberi stempel kantor, memisahkan dokumen untuk arsip dan dokumen yang akan diserahkan kepada Wajib Pajak.

10.Pelaksana Seksi Pelayanan mengarsipkan dan menyerahkan dokumen kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kantor Pelayanan Pajak).

Wajib Pajak yang mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP tidak dikenakan biaya dalam pengurusanya, dengan kata lain pengurusan NPWP gratis. Surat Keterangan Terdaftar dan Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak akan diterima oleh Wajib Pajak paling lama pada hari kerja berikutnya setelah permohonan pendaftaran beserta persyaratannya diterima secara lengkap.

b. Prosedur dan Tata Cara Penyelesaian Permohonan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP)

Prosedur operasi ini menguraikan tata cara penyelesaian permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak merupakan Permohonan menjadi Pengusaha Kena Pajak sebagai identitas dalam melaksanakan hak dan kewajibannya.

Adapun prosedur untuk Penyelesaian Permohonan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak adalah :

1. Wajib Pajak mengajukan berkas permohonan Pengukuhan sebagai PKP dengan menggunakan Formulir Pendaftaran dan Perubahan Data Wajib Pajak beserta persyaratannya kepada Petugas Tempat Pelayanan Terpadu.

2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima berkas permohonan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya yang terdiri dari :

• Fotocopy akte pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukan dari kantor pusat bagi Bentuk Usaha Tetap (BUT).

• Fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau fotocopy paspor ditambah surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus aktif.

• NPWP Pimpinan/Penanggung Jawab Badan

• Bukti kepemilikan gedung sebagai tempat usaha atau bukti sewa tempat usaha

• Surat Kuasa apabila Permohonan tidak di tandatangani oleh pemohon. Untuk Bendaharawan Sebagai Pemungut/Pemotong

Fotocopy KTP bendaharawan.

Fotocopy surat penunjukan sebagai bendaharawan.

Untuk Joint Operation sebagai Wajib Pajak Pemotong/Pemungut : Fotocopy perjanjian kerjasama sebagai joint operation.

Fotocopy NPWP masing-masing anggota joint operation.

• Fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau Fotocopy paspor di tambah surat keterangan dari instansi yang berwenang minimal Lurah atau Kepala Desa bagi orang asing, dari salah seorang pengurus joint

Catatan :

a. Bagi Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi dengan pengusaha tertentu atau wanita kawin tidak pisah harta harus melampirkan fotocopy surat keterangan terdaftar.

b. Apabila permohonan ditandatangani oleh orang lain, harus dilengkapi dengan surat kuasa khusus.

c. Dalam hal formulir dan persyaratannya belum lengkap, dikembalikan kepada Wajib Pajak untuk dilengkapi.

3. Pelaksana Seksi Pelayanan merekam Permohonan Wajib Pajak sesuai dengan cara yang telah ditentukan.

4. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Konsep Surat Tugas Pembuktian Alamat kemudian menyerahkannya kepada Seksi Pelayanan.

5. Pelaksana Seksi Pelayanan menandatangani Surat Tugas Pembuktian Alamat kemudian mengembalikannya kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.

6. Atas dasar Surat Tugas Pembuktian Alamat, Pelaksana Seksi Pelayanan melakukan penelitian lapangan kebenaran alamat Wajib Pajak.

7. Berdasarkan hasil penelitian lapangan, Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat kemudian menyerahkannya kepada Kepala Seksi Pelayanan. Dalam hal Wajib Pajak terbukti benar, Pelaksana Seksi Pelayanan kemudian mencetak konsep Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. Jika alamat PKP tidak benar, Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep Surat Penolakan Pengusaha Kena Pajak. Konsep Surat Pengukuhan Pengusaha

Kena Pajak atau Konsep Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan pelaporan PKP dicetak rangkap dua, yaitu :

Lembar ke-1 : Untuk Wajib Pajak

Lembar ke-2 : Untuk arsip Kantor Pelayanan Pajak

8. Pelaksana Seksi Pelayanan menyampaikan konsep Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat dan konsep Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak atau konsep Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP kepada Kepala Seksi Pelayanan.

9. Kepala Seksi Pelayanan menandatangani Berita Acara Hasil Pembuktian Alamat, Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak atau Surat Penolakan Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaporan PKP kemudian menyerahkan kepada Pelaksana Seksi Pelayanan.

10.Pelaksana Seksi Pelayanan menerima dokumen yang telah ditandatangani, memberi nomor, membeli stempel kantor, memisahkan dokumen untuk arsip dan dokumen yang akan diserahkan kepada Wajib Pajak.

11.Pelaksana Seksi Pelayanan mengarsipkan dan menyerahkan dokumen kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum (SOP Penyampaian Dokumen di Kantor Pelayanan Pajak)

c. Penerbitan NPWP dan atau Pengukuhan PKP secara Jabatan

Seperti yang tertera pada pasal 2 ayat (4) UU KUP bahwasanya Direktorat Jendral Pajak menerbitkan NPWP secara jabatan apabila : “Orang Pribadi atau Badan yang telah mempunyai syarat sebagai Wajib Pajak / Pengusaha Kena Pajak tetapi tidak mendaftarkan diridan atau tidak melaporkan usahanya”.

Penetapan atau pemberian NPWP sacara jabatan dilakukan apabila berdasarkan data yang diperoleh atau dimiliki Direktorat Jendral Pajak ternyata Orang Pribadi atau Badan tersebut memenuhi syarat untuk diberikan NPWP atau dikukuhkan sebagai PKP.

Data yang dimiliki oleh Direktorat Jendral Pajakdapat berupa data masuk yang diperoleh dari instansi lain seperti : Kantor Notaris, Kantor Polisi, dan lain-lain.

Keputusan Direktorat Jendral Pajak dalam menetapkan penerbitan NPWP dan atau pengukuha NPPKP secara jabatan sampai saat ini cukup efektif karena kebanyakan Orang Pribadi atau Badan yang telah memenuhi syarat sebagai Wajib Pajak / Pengusaha Kena Pajak tetapi tidak mendaftarkan diri dan tidak mau melaporkan usahanya, maka dengan adanya keputusan Direktorat Jendral pajak ini maka mereka secara langsung terdaftar sebagai Wajib Pajak.

d. Tata Cara Pendaftaran NPWP Melalui Internet

Wajib Pajak juga dapat mendaftarkan dirinya untuk memperoleh NPWP melalui Internet, adapun caranya adalah sebagai berikut :

2. Memilih menu sistem e-Registration

3. Membuat Account baru pada sistem e-Registration

4. Login ke sistem e-Registration dengan mengisi username dan password yang telah dibuat

5. Memilih jenis Wajib Pajak yang sesuai (OP,Badan atau Bendaharawan)

6. Mengisi formulir permohonan dengan lengkap dan benar dan kemudian klik tombol “daftar” jika telah selesai diisi dengan benar dan lengkap

7. Mencetak formulir permohonan yang sudah diisi secara lengkap 8. Mencetak Surat Keterangan Terdaftar Sementara (SKTS)

9. Wajib Pajak dapat mengirim Formulir dan SKTS serta dokumen persyaratan baik secara langsung maupun melalui Pos/Jasa Pengiriman.

10.Menerima SKT, NPWP dan/atau SPPKP dari KPP dimana Wajib Pajak Terdaftar setelah dilakukan validasi

Catatan:

Wajib Pajak dapat menggunakan SKTS untuk melakukan pembayaran, pemotongan dan pemungutan pajak oleh pihak lain serta tidak dapat dipergunakan untuk melakukan kegiatan di luar bidang perpajakan.

2. Tempat Pendaftaran dan Jangka Waktu Pelaporan Pendaftaran NPWP

Dokumen terkait