1.8 Sistem Persamaan Linear Atas Aljabar Max-Plus
1.8.2 Karakterisasi Penyelesaian Sistem Persamaan Linear atas Aljabar Max-Plus
34
Berdasarkan [17] telah dijelaskan mengenai karakterisasi penyelesaian sistem persamaan linear atas aljabar max-plus sebagai berikut :
Diberikan sistem persamaan ๐ด โ ๐ = ๐ dengan ๐ด โ โmax๐ร๐, ๐ โ โmax๐ dan ๐ โ โmax๐ . Sistem persamaan ๐ด โ ๐ = ๐ yang terdiri dari ๐ persamaan dan ๐ peubah dapat ditulis dalam bentuk perkalian matriks sebagai berikut
๐ด โ ๐ = ๐ [ ๐11 ๐12 โฆ ๐1๐ ๐21 ๐22 โฆ ๐2๐ โฎ โฎ โฑ โฎ ๐๐1 ๐๐2 โฆ ๐๐๐ ] โ [ ๐ฅ1 ๐ฅ2 โฎ ๐ฅ๐ ] = [ ๐1 ๐2 โฎ ๐๐ ] atau (๐11โ ๐ฅ1) โ (๐12โ ๐ฅ2) โ โฆ โ (๐1๐โ ๐ฅ๐) = ๐1 (๐21 โ ๐ฅ1) โ (๐22โ ๐ฅ2) โ โฆ โ (๐2๐โ ๐ฅ๐) = ๐2 โฎ โฎ โฎ โฎ (๐๐1โ ๐ฅ1) โ (๐๐2โ ๐ฅ2) โ โฆ โ (๐๐๐ โ ๐ฅ๐) = ๐๐
Kasus yang pertama dibahas ada suatu penyelesaian dan beberapa elemen dari ๐
adalah ๐. Tanpa menghilangkan keumumannya, persamaan dapat disusun ulang sehingga elemen-elemen yang berhingga disusun dengan urutan yang pertama, didapat : [ ๐1,1 ๐1,2 โฆ ๐1,๐ ๐2,1 ๐2,2 โฆ ๐2,๐ โฎ โฎ โฑ โฎ ๐๐,1 ๐๐,2 โฆ ๐๐,๐ ] โ [ ๐ฅ1 ๐ฅ2 โฎ ๐ฅ๐ ] = [ ๐1 โฎ ๐๐ โโ โฎ โโ]
dapat dituliskan sebagai :
(๐1,1 โ ๐ฅ1) โ (๐1,2โ ๐ฅ2) โ โฆ โ (๐1,๐โ ๐ฅ๐) = ๐1 โฎ (๐๐,1โ ๐ฅ1) โ (๐๐,2โ ๐ฅ2) โ โฆ โ (๐๐,๐ โ ๐ฅ๐) = ๐๐ (๐๐+1,1โ ๐ฅ1) โ (๐๐+1,2โ ๐ฅ2) โ โฆ โ (๐๐+1,๐โ ๐ฅ๐) = โโ โฎ (๐๐,1โ ๐ฅ1) โ (๐๐,2โ ๐ฅ2) โ โฆ โ (๐๐,๐โ ๐ฅ๐) = โโ
Lakukan penomoran ulang pada peubah untuk ๐ sehingga
35 terjadi pertama, didapatkan
[ ๐ด1 ๐ด2 โโ โฏ โโ โฎ โฑ โฎ โโ โฏ โโ ๐ด3 ] โ [ ๐ฅ1 โฎ ๐ฅ๐ ๐ฅ๐+1 โฎ ๐ฅ๐ ] = [ ๐1 โฎ ๐๐ โโ โฎ โโ]
dengan matriks ๐ด1 berukuran ๐ ร ๐. Misalkan :
๐ฬ = [๐โฎ1
๐๐] dan ๐ฬ = [ ๐ฅ1
โฎ ๐ฅ๐]
Catatan bahwa : ๐ด โ ๐ = ๐ mempunyai penyelesaian, maka ๐ฅ๐+1, โฆ , ๐ฅ๐ = โโ dan ๐ด1โ ๐ฬ = ๐ฬ . Jadi ๐ด โ ๐ = ๐ mempunyai penyelesaian bila dan hanya bila ๐ฬ adalah penyelesaian dari ๐ด1โ ๐ฬ = ๐ฬ dan penyelesaian dari ๐ด โ ๐ = ๐
adalah ๐ = [ ๐ฬ โโ โฎ โโ ]
Oleh karena itu, penyelesaian dari ๐ด โ ๐ = ๐dengan beberapa elemen ๐takhingga dapat direduksi ke bentuk ๐ด1โ ๐ฬ = ๐ฬ dengan semua elemen dari ๐ฬ berhingga. Jadi pembahasan persamaan ๐ด โ ๐ = ๐ dapat ditekankan pada semua elemen ๐
berhingga. Bila ๐ด โ ๐ = ๐ mempunyai penyelesaian, maka:
๐๐๐ โ ๐ฅ๐ โค ๐๐, โ๐ โ ๐, ๐ โ ๐
jika dituliskan secara terpisah untuk setiap ๐ didapat
๐๐1 + ๐ฅ1โค ๐1 atau ๐ฅ1 โค ๐1โ ๐๐1 didapat ๐ฅ1โค ๐1โ ๐11 ๐ฅ1 โค ๐2 โ ๐21 โฎ ๐ฅ1 โค ๐๐โ ๐๐1 atau ๐ฅ1 โค min{(๐1 โ ๐11), (๐2โ ๐21), โฆ , (๐๐ โ ๐๐1) }
Jadi, jika sistem mempunyai penyelesaian maka harus memenuhi
36
dengan demikian penyelesaian ๐ฅ yang mungkin memenuhi
๐ฅ1 โค min{(๐1 โ ๐11), (๐2โ ๐21), โฆ , (๐๐ โ ๐๐1) } ๐ฅ2 โค min{(๐1โ ๐12), (๐2โ ๐22), โฆ , (๐๐ โ ๐๐2) }
โฎ
๐ฅ๐ โค min{(๐1โ ๐1๐), (๐2โ ๐2๐), โฆ , (๐๐ โ ๐๐๐) }
Jadi calon penyelesaian dari ๐ด โ ๐ = ๐ yang dinotasikan dengan๐ฬ adalah
๐ฬ = [ ๐ฅฬ 1 ๐ฅฬ 2 โฎ ๐ฅฬ ๐ ], dengan ๐ฅ1 = min{(๐1 โ ๐11), (๐2โ ๐21), โฆ , (๐๐โ ๐๐1) } ๐ฅ2 = min{(๐1โ ๐12), (๐2โ ๐22), โฆ , (๐๐ โ ๐๐2) } โฎ ๐ฅ๐ = min{(๐1โ ๐1๐), (๐2โ ๐2๐), โฆ , (๐๐ โ ๐๐๐) }
Selanjutnya didefinisikan matriks โdiscrepancyโ (ketidaksesuaian) dinotasikan
๐ท๐ด,๐ dengan ๐ท๐ด,๐ = [ ๐1โ ๐11 ๐1โ ๐12 โฆ ๐1โ ๐1๐ ๐2โ ๐21 ๐2โ ๐22 โฎ ๐2โ ๐2๐ โฎ โฎ โฎ โฎ ๐๐โ ๐๐1 ๐๐ โ ๐๐2 โฆ ๐๐โ ๐๐๐ ]
minimum dari setiap kolom ๐ท๐ด,๐ adalah elemen dari ๐ฬ .
Selanjutnya didefinisikan matriks tereduksi ketaksesuaian ๐ ๐ด,๐ sebagai berikut :
๐ ๐ด,๐ = [๐๐,๐]
dengan
๐๐,๐ = {0 , yang lainnya 1, jika ๐๐,๐ = minimum dari kolom ke โ j
Dalam hal ini matriks ๐ท๐ด,๐ dan ๐ ๐ด,๐ dapat digunakan untuk menentukan perilaku penyelesaian dari sistem persamaan ๐ด โ ๐ = ๐. Dengan demikian dapat diketahui kekonsistenan dan ketunggalan dari penyelesaian ๐ด โ ๐ = ๐.
Berikut diberikan contoh kasus penyelesaian sistem persamaan ๐ด โ ๐ = ๐. Contoh 2.26 Kasus ๐ด โ ๐ = ๐ mempunyai penyelesaian tunggal
37 Selesaikan ๐ด โ ๐ = ๐,jika ๐ด = [โ4 18 โ81 โ9 4 2 1 โ4] , ๐ฅ = [๐ฅ๐ฅ12 ๐ฅ3 ] dan , ๐ = [โ61 โ3]
didapatkan matriks ๐ท๐ด,๐ dan ๐ ๐ด,๐ sebagai berikut :
๐ท๐ด,๐ = [โ2 โ240 10 โ32
โ5 โ4 1 ] dan ๐ ๐ด,๐ = [
0 0 1 0 1 0 1 0 0]
terlihat bahwa setiap kolom matriks ๐ ๐ด,๐ hanya terdapat tepat satu elemen bernilai 1. Hal ini menandakan bahwa ๐ด โ ๐ = ๐ hanya mempunyai tepat satu penyelesaian ๐ฬ dengan elemen-elemennya adalah minimum dari setiap kolom matriks ๐ท๐ด,๐ yaitu
๐ฬ = [โ24โ5 โ3 ]
hal ini bisa di cek sebagai berikut :
๐ด โ ๐ฬ = [โ4 18 โ81 โ9 4 2 1 โ4] โ [โ24โ5 โ3] = [๐๐๐ฅ(โ9, โ6, โ11)๐๐๐ฅ(โ4, โ33,1) ๐๐๐ฅ(โ3, โ23, โ7)] = [ 1 โ6 โ3] = ๐. Dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa :
๏ท Pada baris pertama nilai maksimum dicapai hanya satu kali, dengan demikian persamaan baris pertama menetapkan elemen ๐ฅ3 = โ3.
๏ท Pada baris kedua nilai maksimum dicapai hanya satu kali. Dengan demikian persamaan baris kedua menetapkan elemen ๐ฅ2 = โ24.
๏ท Pada baris ketiga didapatkan nilai maksimum dicapai hanya satu kali. Dengan demikian persamaan baris ketiga menetapkan elemen ๐ฅ1 = โ5.
Setiap elemen-elemen yang sudah dipilih ini tidak bisa diubah, bila diubah yang lain maka akan membentuk pertaksamaan. Karena pada keseluruhan baris nilai maksimum hanya dicapai satu kali, maka hanya terdapat satu cara untuk mencapai persamaan pada semua baris yaitu dengan menetapkan elemen ๐ฅ1 = โ5,
๐ฅ2 = โ24, ๐ฅ3 = โ3. Dengan demikian persamaan ๐ด โ ๐ = ๐ memiliki penyelesaian tunggal.
38 Selesaikan ๐ด โ ๐ = ๐, jika ๐ด = [โ4 18 โ81 โ9 4 2 1 โ4] , ๐ฅ = [๐ฅ๐ฅ12 ๐ฅ3 ] dan , ๐ = [21 3]
didapatkan matriks ๐ท๐ด,๐ dan ๐ ๐ด,๐ sebagai berikut :
๐ท๐ด,๐ = [15 โ1711 โ29
1 2 7 ] dan ๐ ๐ด,๐ = [
1 0 1 0 1 0 1 0 0]
terlihat bahwa setiap kolom matriks ๐ ๐ด,๐ terdapat setidaknya satu elemen bernilai 1, sedangkan pada baris ke-1 terdapat nilai 1 lebih dari satu. Hal tersebut menandakan bahwa ๐ด โ ๐ = ๐ mempunyai banyak penyelesaian ๐ฬ . Elemen-elemen minimum dari setiap kolom matriks ๐ท๐ด,๐ yaitu
๐ฬ = [โ171 โ2 ]
Hal ini bisa di cek sebagai berikut :
๐ด โ ๐ฬ = [โ4 18 โ81 โ9 4 2 1 โ4] โ [โ171 โ2 ] = [๐๐๐ฅ(โ3, 1, โ10)๐๐๐ฅ(2, โ26, 2) ๐๐๐ฅ(3, โ16, โ6)] = [ 2 1 3] = ๐. dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa :
๏ท Pada baris pertama nilai maksimum dicapai dua kali yaitu pada saat elemen
๐ฅ1 = 1 dan elemen ๐ฅ3 = โ2.
๏ท Pada baris kedua nilai maksimum dicapai hanya satu kali. Dengan demikian persamaan baris kedua menetapkan elemen ๐ฅ2= โ17.
๏ท Pada baris ketiga nilai maksimum dicapai hanya satu kali. Dengan demikian persamaan baris ketiga menetapkan elemen ๐ฅ1 = 1.
Elemen-elemen yang sudah dipilih yaitu ๐ฅ2 = โ17 dan ๐ฅ1 = 1 tidak bisa diubah, bila diubah yang lain maka baris kedua dan ketiga akan membentuk pertaksamaan. Karena persamaan baris ketiga telah menetapkan ๐ฅ1 = 1, maka dengan menetapkan elemen ๐ฅ3 < โ2 pada baris pertama tetap membentuk persamaan dan tidak akan mengubah persamaan pada baris lain. Sehingga persamaan pada semua baris akan tercapai dengan menetapkan elemen ๐ฅ1 = 1, ๐ฅ2 = โ17, ๐ฅ3 < โ2. Dengan demikian ๐ด โ ๐ = ๐memiliki penyelesaian tak hingga banyak yaitu
39
๐ฬ = [โ171
๐3 ] untuk setiap ๐3 < โ2
Contoh 2.28. Kasus ๐ด โ ๐ = ๐ tidak mempunyai penyelesaian
Selesaikan ๐ด โ ๐ = ๐,jika ๐ด = [โ4 18 โ81 โ9 4 2 1 โ4] , ๐ฅ = [๐ฅ๐ฅ12 ๐ฅ3] dan , ๐ = [ 1 2 3]
didapatkan matriks ๐ท๐ด,๐ dan ๐ ๐ด,๐ sebagai berikut :
๐ท๐ด,๐ = [06 โ16 1010 โ3
1 2 7 ] dan ๐ ๐ด,๐ = [
1 0 1 0 1 0 0 0 0]
Terlihat bahwa tidak semua kolom matriks ๐ ๐ด,๐ setidaknya memuat satu elemen bernilai 1, yaitu pada baris ke-3 semua elemennya bernilai 0. Hal tersebut menandakan bahwa ๐ด โ ๐ = ๐tidakmempunyai penyelesaian.
Elemen-elemen minimum dari setiap kolom matriks ๐ท๐ด,๐ yaitu
๐ฬ = [โ160 โ3 ]
Selanjutnya bisa di cek bahwa :
๐ด โ ๐ฬ = [โ4 18 โ81 โ9 4 2 1 โ4] โ [โ160 โ3 ] = [๐๐๐ฅ(โ4, 2, โ11)๐๐๐ฅ(1, โ25, 1) ๐๐๐ฅ(2, โ15, โ7)] = [ 1 2 2] < [12 3] = ๐. Dari hal tersebut dapat dijelaskan bahwa :
๏ท Pada baris pertama nilai maksimum dicapai dua kali yaitu pada saat elemen
๐ฅ1 = 0 dan elemen ๐ฅ3 = โ3.
๏ท Pada baris kedua nilai maksimum dicapai hanya satu kali. Dengan demikian persamaan baris kedua menetapkan elemen ๐ฅ2= โ17.
๏ท Pada baris ketiga tidak terdapat elemen yang dapat mencapai nilai maksimum yang bisa membentuk persamaan, sehingga baris ketiga membentuk pertaksamaan. Oleh karena itu persamaan pada baris ketiga tidak tercapai. Dengan demikian ๐ด โ ๐ = ๐tidakmempunyai penyelesaian.
40
Berdasarkan Contoh 2.26 sampai 2.28 didapatkan matriks ๐ ๐ด,๐ untuk penyelesaian tunggal, tak hingga banyak dan tidak mempunyai penyelesaian sebagai berikut :
Solusi tunggal Solusi tak hingga banyak Tidak mempunyai penyelesaian ๐ท๐ด,๐ = [โ2 โ240 10 โ32 โ5 โ4 1 ] ๐ท๐ด,๐ = [ 1 11 โ2 5 โ17 9 1 2 7 ] ๐ท๐ด,๐ = [ 0 10 โ3 6 โ16 10 1 2 7 ] ๐ ๐ด,๐ = [0 0 10 1 0 1 0 0] ๐ ๐ด,๐ = [ 1 0 1 0 1 0 1 0 0] ๐ ๐ด,๐ = [ 0 1 0 1 0 1 0 0 0]
Berikut diberikan Teorema mengenai beberapa hal yang telah dibahas.
Teorema 2.3 [17]. Diberikan persamaan ๐ด โ ๐ = ๐ dengan ๐ด โ โmax๐ร๐, ๐ โ โmax๐ dan ๐ โ โmax๐ . Bila suatu baris dari matriks ๐ ๐ด,๐ semua elemennya bernilai
0, maka persamaan ๐ด โ ๐ = ๐ tidak punya penyelesaian. Bila setidaknya pada setiap baris matriks ๐ ๐ด,๐ paling sedikit memuat sebuah elemen bernilai 1, maka
๐ด โ ๐ = ๐mempunyai penyelesaian.
Bukti.
Tanpa menghilangkan keumuman, misalkan baris ke-๐ dari ๐ ๐ด,๐ semua elemennya bernilai 0 dan andaikan bahwa ๐ฬ adalah suatu penyelesian dari persamaan ๐ด โ ๐ = ๐, maka:
๐ฬ ๐ โค ๐๐๐{๐๐ โ ๐๐,๐} < (๐๐โ ๐๐,๐), โ๐ โ ๐.
Jadi ๐ฬ ๐+ ๐๐,๐< ๐๐ untuk semua ๐. Dengan demikian ๐ฬ tidak memenuhi persamaan ke- ๐. Hal ini bertentangan dengan ๐ฬ adalah suatu penyelesaian dari
๐ด โ ๐ = ๐. Jadi ๐ฬ bukan penyelesaian dari ๐ด โ ๐ = ๐sehingga ๐ด โ ๐ = ๐tidak punya penyelesaian. Berikutnya, andaikan ๐ฬ bukan penyelesaian dari ๐ด โ ๐ = ๐
maka ๐ฬ ๐< ๐๐โ ๐๐,๐ untuk semua ๐, ๐. Jadi :
๐๐๐ฅ{๐๐,๐+ ๐ฬ ๐} โค ๐๐, โ๐ โ ๐
dan bila ๐ฬ bukan penyelesaian dari ๐ด โ ๐ = ๐, maka ada suatu ๐ dengan
๐๐๐ฅ{๐๐,๐+ ๐ฬ ๐} < ๐๐, โ๐ โ ๐
karena
41
maka tidak ada elemen di baris ke- ๐ pada matriks ๐ ๐ด,๐ yang bernilai 1. Hal ini bertentangan bahwa setiap baris dari matriks ๐ ๐ด,๐ setidaknya memuat elemen yang bernilai 1. Jadi haruslah ๐ฬ adalah suatu penyelesaian dari ๐ด โ ๐ = ๐. โ
Teorema 2.3 tersebut menjelaskan eksistensi dari penyelesaian ๐ด โ ๐ = ๐. Eksistensi tersebut belum menjelaskan bilamana ๐ด โ ๐ = ๐ memiliki penyelesaiaan tunggal dan tidak tunggal. Untuk hal tersebut diperlukan definisi sebagai berikut :
Definisi 2.25 [17]. Elemen bernilai 1 pada suatu baris ๐ ๐ด,๐ dinamakan elemen peubah tetap bila nilai 1 hanya muncul sekali pada baris tersebut atau bila nilai 1 berada pada kolom yang sama seperti halnya nilai 1 hanya satu-satunya pada baris tersebut. Sedangkan sisa nilai 1 lainnya dinamakan elemen slack.
Berikut ini diberikan matriks ๐ ๐ด,๐ yang didapat dari Contoh 2.26 dan 2.27 untuk mempertegas Definisi 2.25 mengenai elemen peubah tetap dan elemen slack.
Solusi tunggal Solusi tak hingga banyak
๐ ๐ด,๐ = [ 0 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 0] ๐ ๐ด,๐ = [ ๐ 0 1 0 ๐ 0 ๐ 0 0]
Dari tabel tersebut dapat dijelaskan beberapa hal sebagai berikut : Berdasarkan Contoh 2.26 didapat matriks
๐ท๐ด,๐ = [โ2 โ240 10 โ32
โ5 โ4 1 ] dan ๐ ๐ด,๐ = [
0 0 ๐ 0 ๐ 0 ๐ 0 0]
semua elemen ๐ adalah peubah tetap. Persamaan baris pertama menetapkan elemen
๐ฅ3 = โ3, Persamaan baris kedua menetapkan elemen ๐ฅ2 = โ24, dan Persamaan baris ketiga menetapkan elemen ๐ฅ1 = โ5. Setiap elemen-elemen yang sudah dipilih tidak bisa diubah, bila diubah maka tidak akan memenuhi ๐ด โ ๐ = ๐. Berdasarkan Contoh 2.27 didapat matriks
42 ๐ท๐ด,๐ = [15 โ1711 โ29 1 2 7 ] dan ๐ ๐ด,๐ = [ ๐ 0 1 0 ๐ 0 ๐ 0 0]
semua elemen ๐ adalah peubah tetap. Sedangkan sisa nilai 1 lainnya dinamakan elemen slack. Pada Contoh 2.26 terdapat satu elemen slack. Pada baris pertama terdapat dua kemungkinan yaitu menetapkan elemen ๐ฅ1atau ๐ฅ3. Persamaan baris kedua menetapkan elemen ๐ฅ2, dan persamaan baris ketiga telah menetapkan elemen
๐ฅ1. Karena elemen ๐ฅ1 tidak bisa dirubah, maka pada baris pertama dengan menetapkan elemen ๐ฅ3 < โ2 akan membentuk persamaan karena maksimum hanya dicapai satu kali dan tidak akan mengubah persamaan lain. Dengan demikian, dengan menetapkan ๐ฅ1= 1, ๐ฅ2 = โ17 dan ๐ฅ3 <๐ฃโ 2 persamaan semua baris selalu benar.
Berikut ini diberikan penjelasan mengenai hal yang telah dibahas.
Teorema 2.4 [17]. Diberikan persamaan ๐ด โ ๐ = ๐ dengan ๐ด โ โmax๐ร๐, ๐ โ โmax๐ dan ๐ โ โmax๐ dan diasumsikan ๐ด โ ๐ = ๐ mempunyai penyelesaian. Bila setiap baris dari matriks ๐ ๐ด,๐ hanya ada satu anggota yang bernilai 1, maka persamaan ๐ด โ ๐ = ๐ mempunyai penyelesaian tunggal. Bila ada elemen slack
pada matriks ๐ ๐ด,๐ maka ๐ด โ ๐ = ๐mempunyai penyelesaian tidak tunggal.
Bukti.
Bila disetiap baris ๐ ๐ด,๐ hanya ada satu elemen bernilai 1, maka disetiap baris ๐ ๐ด,๐
ada suatu elemen peubah tetap dan tidak ada elemen slack. Dengan demikian semua elemen ๐ tetap, jadi penyelesaian tunggal. Selanjutnya, misalkan ๐๐,๐ adalah satu elemen slack pada ๐ ๐ด,๐ dan ๐ adalah penyelesaian dari ๐ด โ ๐ = ๐. Karena ๐๐,๐
bukan elemen peubah tetap, maka tidak ada elemen peubah tetap pada kolom ke- ๐
dari matriks ๐ ๐ด,๐. Jadi persamaan bisa dicapai tanpa menggunakan elemen ๐ฬ ๐. Dengan demikian walaupun ๐ฬ ๐ menunjukkan nilai maksimum yang mungkin untuk elemen ini, akan tetapi untuk setiap nilai yang lebih kecil atau samadengan ๐ฬ ๐ tidak akan mempengaruhi eksistensi persamaan baris yang telah ditetapkan. โ
1.9 Sistem Persamaan Linear atas Aljabar Supertropical
43
Sebagaimana dalam aljabar linear biasa, sistem persamaan linear atas aljabar supertropical terbagi menjadi sistem persamaan tak homogen dan sistem persamaan homogen. Dalam aljabar supertropical, akan digunakan relasi ghost surpassโจpada ๐ sebagai pengganti dari relasi โ=โ.
Sistem persamaan tak homogen atas aljabar supertropical dinyatakan sebagai ๐ด โ ๐ โจ ๐.Sedangkan bila semua entri dari ๐ = ๐บ โ โโ, maka sistem persamaan ๐ด โ ๐ โจ ๐บ disebut sistem persamaan homogen atas aljabar
45