• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3. Karakteristik Karyawan

Jenis kelamin merupakan salah satu faktor yang mendorong terbentuknya kepuasan kerja. Pada tabel 6terlihat bahwa tingkat kepuasan

karyawan laki-laki lebih tinggi daripada tingkat kepuasan karyawan perempuan.

Dalam pelaksanaan pekerjaaan, jumlah responden karyawan laki-laki lebih banyak dibandingkan jumlah responden karyawan perempuan, dimana responden yang memiliki tingkat kepuasan rendah ada 9,1 %, kepuasan sedang 45,45 % dan kepuasan tinggi ada 45, 45 %. Sedangkan karyawan laki- laki responden yang memiliki tingkat kepuasan rendah 26,32 %, kepuasan sedang 21,05 % dan kepuasan tinggi 52,63 %. Karakteristik karyawan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Tingkat kepuasan berdasarkan jenis kelamin

Tingkat Kepuasan Persentase (%)

Tingkat Kepuasan Jenis

Kelamin

rendah sedang tinggi

Total (orang)

rendah sedang tinggi

L 5 4 10 19 26,32 21,05 52,63

P 1 5 5 11 9,1 45,45 45,45

Total 6 9 15 30 35,42 66,5 98,08

Tabel 7. Uji khi kuadrat terhadap jenis kelamin

Nilai db Taraf nyata (dwi arah) Pearson Chi- Square 2,488(a) 2 0,288 Likelihood Ratio 2,562 2 0,278 Linear-by-Linear Association 0,111 1 0,738 N of Valid Cases 30

a. 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,20.

Menentukan Ho dan H1 :

Ho : χ2 hitung < χ2 tabel artinya peubah jenis kelamin tidak mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

H1 : χ2 hitung > χ2 tabel artinya peubah jenis kelamin mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

Dengan taraf nyata 5% atau 0,05 dan db = 2, maka χ2 tabel adalah 0,103. Nilai χ2 hitung 2,488 lebih besar dari χ2 tabel 0,103, maka tolak Ho terima H1. Artinya peubah jenis kelamin mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

4.3.2. Umur

Umur sangat mempengaruhi kondisi fisik, mental, kemampuan kerja dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Responden yang diwawancarai sebagian besar masih berumur muda. Karyawan dengan umur relatif muda pada umumnya mempunyai kekuatan fisik yang kuat, dinamis dan kreatif. Sifat tersebut positif, walaupun disisi lain terdapat dampak negatif yaitu cepat merasa bosan dan kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaan sehingga mempengaruhi masa kerja karyawan pada perusahaan. Sebaliknya, karyawan dengan usia tua lebih ulet dalam bekerja dan mempunyai tanggung jawab pekerjaan yang besar, walaupun di sisi lain kekuatan fisik menurun.

Sebagian besar responden berada pada kelompok umur 21-26 tahun yaitu, dimana responden yang memiliki tingkat kepuasan rendah ada 17,65 %, kepuasan sedang ada 47,06 % dan kepuasan tinggi ada 35,29 %, selebihnya antara umur 27-32 tahun, dimana responden dengan tingkat kepuasan rendah ada 18,18 %, kepuasan sedang 9,09 % dan kepuasan tinggi ada 72,73 %. Sedangkan antara umur 33-38 tahun, dimana responden dengan kepuasan rendah 50 % dan kepuasan tinggi 50 %. Karakteristik karyawan berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Tingkat kepuasan berdasarkan umur

Tingkat Kepuasan Persentase (%) Tingkat Kepuasan Umur

(tahun)

rendah sedang tinggi

Total (orang)

rendah sedang tinggi

21-26 3 8 6 17 17,65 47,06 35,29

27-32 2 1 8 11 18,18 9,09 72,73

33-38 1 0 1 2 50 0 50

Tabel 9. Uji khi kuadrat terhadap umur Nilai db Taraf nyata (dwi arah) Pearson Chi- Square 6,689(a) 4 0,153 Likelihood Ratio 7,331 4 0,119 Linear-by-Linear Association 0,310 1 0,578 N of Valid Cases 30

a 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,40.

Menentukan Ho dan H1 :

Ho : χ2 hitung < χ2 tabel artinya peubah umur tidak mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

H1 : χ2 hitung > χ2 tabel artinya peubah umur mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

Dengan taraf nyata 5% atau 0,05 dan db = 4, maka χ2 tabel adalah 0,711. Nilai χ2 hitung 6,689 lebih besar dari χ2 tabel 0,711, maka tolak Ho terima H1. Artinya peubah umur mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

4.3.3. Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor internal, disamping umur yang juga dapat mempengaruhi dan mendorong tingkat kepuasan kerja karyawan. Jika karyawan merasa pekerjaan yang di lakukannya tidak cocok dengan pendidikan yang ia miliki, ada kecenderungan karyawan tersebut kurang bertanggung jawab dan kurang bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini akan mempengaruhi tingkat absensi dan karyawan akan berusaha untuk mencari pekerjaan lain yang cocok dengan tingkat pendidikannya, sehingga akan merugikan perusahaan dan mempertinggi tingkat perputaran karyawan. Tingkat pendidikan merupakan pendidikan formal yang berhasil ditamatkan oleh responden.

Sebagian besar lulusan Diploma yaitu, dimana responden yang memiliki tingkat kepuasan rendah 17,65 %, kepuasan sedang 47,06 % dan kepuasan tinggi 35,29 %. Sedangkan lulusan S1, dimana responden dengan tingkat

kepuasan rendah 23,07 %, kepuasan sedang 7,7 % dan kepuasan tinggi 69,23 %. Karakteristik karyawan berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Tingkat kepuasan berdasarkan tingkat pendidikan

Tingkat Kepuasan Persentase (%) Tingkat Kepuasan Tingkat

Pendidikan

rendah sedang tinggi

Total (orang)

rendah sedang tinggi

Diploma 3 8 6 17 17,65 47,06 35,29

Sarjana 3 1 9 13 23,07 7,7 69,23

Total 6 9 15 30 40,72 54,76 104,52

Tabel 11. Uji khi kuadrat terhadap tingkat pendidikan

Nilai db Taraf nyata (dwi arah) Pearson Chi- Square 5,611(a) 2 0,060 Likelihood Ratio 6,267 2 0,044 Linear-by-Linear Association 0,949 1 0,330 N of Valid Cases 30

a 3 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2,60.

Menentukan Ho dan H1 :

Ho : χ2 hitung < χ2 tabel artinya peubah tingkat pendidikan tidak mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

H1 : χ2 hitung > χ2 tabel artinya peubah tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

Dengan taraf nyata 5% atau 0,05 dan db = 4, maka

χ

2 tabel adalah 0,103. Nilai χ2 hitung 5,611 lebih besar dari χ2 tabel 0,103, maka tolak Ho terima H1. Artinya peubah tingkat pendidikan mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

4.3.4. Masa Kerja

Pengalaman kerja adalah salah satu faktor internal dan merupakan upaya dalam berprestasi dan juga merupakan faktor motivator perilaku atau faktor

pemuas yang mendorong timbulnya kepuasan seseorang dan ia akan semakin dihargai dalam perusahaannya. Lamanya masa kerja pada umumnya menunjukkan tingkat kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang. Pengalaman kerja dapat menggambarkan tingkat penguasaan seseorang terhadap pekerjaan. Jika terus dilakukan, pekerjaan itu akan menjadi suatu keahlian. Hal tersebut akan mendorong kepuasan kerja, sedangkan karyawan yang sudah lama bekerja kadang-kadang akan merasa jenuh dan cepat bosan terhadap pekerjaaannya sehingga menurunkan semangat kerjanya. Hal ini akan menghambat terciptanya kepuasan kerja, untuk itu karyawan yang berprestasi dan pengalaman kerjanya baik, perlu mendapat gaji yang proporsional dan kenaikan jabatan dibandingkan karyawan yang kurang berprestasi. Lama masa kerja yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah masa kerja responden bekerja di PT Hero Supermarket sampai penelitian ini dilaksanakan.

Sebagian besar responden memiliki masa kerja 2-5 tahun, dimana dimana responden yang memiliki tingkat kepuasan rendah 21,74 %, kepuasan sedang 26,09 % dan kepuasan tinggi 52,17 % sedangkan sisanya memiliki masa kerja 0-1 tahun, dimana responden yang memiliki tingkat kepuasan rendah 20 %, kepuasan sedang 60 % dan kepuasan tinggi 20 %, Sedangkan masa kerja > 5 tahun, dimana responden yang memiliki tingkat kepuasan tinggi 100 %. Karakteristik karyawan berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Tingkat kepuasan berdasarkan masa kerja

Tingkat Kepuasan Persentase (%) Tingkat Kepuasan Masa

Kerja

(tahun) rendah sedang tinggi

Total (orang)

rendah sedang tinggi

0-1 1 3 1 5 20 60 20

2-5 5 6 12 23 21,74 26,09 52,17

> 5 0 0 2 2 0 0 100

Tabel 13. Uji khi kuadrat terhadap masa kerja Nilai db Taraf nyata (dwi arah) Pearson Chi- Square 4,574(a) 4 0,334 Likelihood Ratio 5,277 4 0,260 Linear-by-Linear Association 1,989 1 0,158 N of Valid Cases 30

a 7 cells (77,8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,40.

Menentukan Ho dan H1 :

Ho : χ2 hitung < χ2 tabel artinya peubah masa kerja tidak mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

H1 : χ2 hitung > χ2 tabel artinya peubah masa kerja mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

Dengan taraf nyata 5% atau 0,05 dan db = 4, maka χ2 tabel adalah 0,711. Karena nilai χ2 hitung 4,574 lebih besar dari χ2 tabel 0,711, maka tolak Ho terima H1. Artinya peubah masa kerja mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

4.3.5. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor penunjang dalam kepuasan kerja seseorang. Jumlah tanggungan keluarga adalah anggota keluarga yang ditanggung seluruh atau sebagian penghidupannya oleh responden. Karyawan yang jumlah tanggungannya lebih sedikit, tingkat kepuasannya lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan dengan jumlah tanggungannya banyak.

Karyawan yang memiliki jumlah tanggungan keluarga 0-1 orang, memiliki tingkat kepuasan rendah 21,05 %, kepuasan sedang 42,11 % dan kepuasan tinggi 36,84 %. Tanggungan 2-3 orang, dimana responden yang memiliki tingkat kepuasan rendah 20 %, kepuasan sedang 10 % dan kepuasan tinggi 70 %. Berdasarkan hasil wawancara jumlah tanggungan terbesar adalah 4 orang anggota keluarga yaitu sebanyak 1 orang responden dengan tingkat

kepuasan 100 %. Pada umumnya para responden belum menikah dan memilki anak dan juga anggota keluarga mereka memiliki pekerjaan sendiri sehingga hidupnya tidak tergantung pada orang lain. Karakteristik karyawan berdasarkan jumlah tanggungan keluarga dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Tingkat kepuasan berdasarkan jumlah tanggungan keluarga Tingkat Kepuasan Persentase (%)

Tingkat Kepuasan Jumlah

tanggungan

(orang) rendah sedang tinggi

Total

(orang) rendah sedang tinggi

0-1 4 8 7 19 21,05 42,11 36,84

2-3 2 1 7 10 20 10 70

> 3 0 0 1 1 0 0 100

Total 6 9 15 30 41,05 52,11 206,84

Tabel 15. Uji khi kuadrat terhadap jumlah tanggungan keluarga

Nilai db Taraf nyata (dwi arah) Pearson Chi- Square 4,730(a) 4 0,316 Likelihood Ratio 5,458 4 0,243 Linear-by-Linear Association 1,991 1 0,158 N of Valid Cases 30

a 6 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,20.

Menentukan Ho dan H1 :

Ho : χ2 hitung < χ2 tabel artinya peubah jumlah tanggungan keluarga tidak mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

H1 : χ2 hitung > χ2 tabel artinya peubah jumlah tanggungan keluarga mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

Dengan taraf nyata 5% atau 0,05 dan db = 4, maka χ2 tabel adalah 0,711. Nilai χ2 hitung 4,730 lebih besar dari χ2 tabel 0,711, maka tolak Ho terima H1. Artinya peubah jumlah tanggungan keluarga mempengaruhi tingkat kepuasan kerja karyawan.

Tabel 16. Rangkuman hasil analisis khi kuadrat

Variabel χ2 tabel χ2 hitung Keputusan

Jenis kelamin 0,103 2,488 Terima H1

Umur 0,711 6,689 Terima H1

Tingkat pendidikan 0,103 5,611 Terima H1

Masa kerja 0,711 4,574 Terima H1

Jumlah tanggungan keluarga 0,711 4,730 Terima H1

Dokumen terkait