• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik lahan lokasi penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 4.2

1. Kemiringan lereng permukaan

Hasil penelitian menunjukkan kelas kemiringan berkisar dari kelas B (landai/berombak) sampai F (curam).

Pada SPL 23 dan 35 masuk dalam kelas B dengan kemiringan lereng secara berurutan yaitu 6% dan 8%. Pada SPL 2, 7, 16, 27, dan 33 masuk dalam kelas C dengan kemiringan lereng secara berurutan yaitu 15%, 15%, 9%, 11% dan 14%. Pada SPL 3, 8, 9, 11, 12, 17 dan 24 masuk dalam kelas D dengan kemiringan lereng secara berurutan yaitu 16%, 29%, 17%, 20%, 29%, 30% dan 20%. Pada SPL 4, 13, 15, 19, 20, 21, 22, 25, 26, 29, 32, 36, dan 37 masuk dalam kelas E dengan kemiringan lereng secara berurutan yaitu 35%, 40%, 34%, 40%, 41%, 39%, 43%, 31%, 33%, 45%, 41%, 45%, dan 30%. Pada SPL 1, 10, 14, 18, 30, dan 31 masuk dalam kelas F dengan kemiringan lereng secara berurutan yaitu 51%, 49%, 48%, 55%, 49%, dan 65%.

Dari hasil tersebut maka diketahui bahwa kecamatan Ngargoyoso tidak ada daerah yang masuk dalam kelas A (datar). Kelas kelerengan terendah adalah B (landai/berombak) yang terletak di desa Puntukrejo dan tertinggi adalah F (curam) yang terletak di sebaran desa Berjo, Segorogunung, Kemuning dan Ngargoyoso.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

34

Tabel 4.2 Karakteristik Lahan Kecamatan Ngargoyoso

Satuan Peta Lahan/SPL

Karakteristik lahan 1 2 3 4 7 8

1. Kemiringan lereng (%) 51 15 16 35 15 29

Kelas F C D E C D

2. Erosi

Tingkat Sedang Ringan Ringan Ringan Sedang Sedang

Kelompok e2 e1 e1 e1 e2 e2

Kepekaan (KE) KE4 KE4 KE4 KE4 KE2 KE3

3. Kedalaman tanah (cm) 42 60 83 70 82 40

Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Kelompok k2 k1 k1 k1 k1 k2

4. Tekstur tanah

Lapisan atas Lom Klei

Lom pasiran

Lom

berpasir Lom Klei

Klei

berpasir Lom berdebu Lapisan bawah Lom Klei

Lom pasiran

Lom

berdebu Lom Klei

Klei

berpasir Lom berdebu

Kelompok t2 t4 t2 t2 t1 t2 5. Permeabilitas tanah 1.04 0.69 0.84 0.20 4.74 1.24 Harkat Agak lambat Agak lambat Agak

lambat Lambat Sedang Agak lambat

Keterangan P2 P2 P2 P1 P3 P2

6. Drainase Cepat Cepat

Agak

baik Cepat Baik Cepat

Keterangan d0 d0 d2 d0 d1 d0

7. Kerikil/batuan (%) 20 0 0 30 0 0

Keterangan b1 b0 b0 b1 b0 b0

8. Ancaman banjir Tanpa Tanpa Tanpa

Sangat jarang Sangat jarang Tanpa Keterangan O0 O0 O0 O1 O1 O0 9. Salinitas 0.03 0.02 0.03 0.04 0.07 0.05

Keterangan Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas

Kelompok g0 g0 g0 g0 g0 g0

*Kelas kemampuan lahan VII III IV VI III IV

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

35

Lanjutan tabel 4.2

Satuan Peta Lahan/SPL

Karakteristik lahan 8 9 10 11 12 13

1. Kemiringan lereng (%) 29 17 49 20 29 40

Kelas D D F D D E

2. Erosi

Tingkat Sedang Ringan Ringan Sedang Sedang Ringan

Kelompok e2 e1 e1 e2 e2 e1

Kepekaan (KE) KE3 KE3 KE3 KE2 KE3 KE3

3. Kedalaman tanah (cm) 40 60 110 105 43 33

Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Kelompok k2 k1 k0 k0 k2 k2 4. Tekstur tanah Lapisan atas Lom berdebu Klei berdebu Lom

berpasir Klei berpasir

Lom berpasir Lom berdebu Lapisan bawah Lom berdebu Klei berdebu Lom

berpasir Klei berpasir

Lom berpasir Lom berdebu Kelompok t2 t1 t3 t1 t4 t3 5. Permeabilitas tanah 1.24 6.13 5.69 0.43 2.77 32.13 Harkat Agak

lambat Sedang Sedang Agak lambat Sedang Cepat

Keterangan P2 P3 P3 P2 P3 P5

6. Drainase Cepat Agak baik Baik Baik Agak baik Agak baik

Keterangan d0 d2 d1 d1 d2 d2

7. Kerikil/batuan (%) 0 0 0 40 0 2

Keterangan b0 b0 b0 b1 b0 b0

8. Ancaman banjir Tanpa

Sangat jarang

Kadang-kadang Sering Tanpa Tanpa

Keterangan O0 O1 O1 O2 O0 O0

9. Salinitas 0.05 0.05 0.03 0.08 0.04 0.09

Keterangan Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas

Kelompok g0 g0 g0 g0 g0 g0

*Kelas kemampuan lahan IV IV VII IV IV VI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

Lanjutan tabel 4.2

Satuan Peta Lahan/SPL

Karakteristik lahan 14 15 16 17 18 19

1. Kemiringan lereng (%) 48 34 9 30 55 40

Kelas F E C C F E

2. Erosi

Tingkat Ringan Sedang Ringan Ringan Sedang Sedang

Kelompok e1 e2 e1 e1 e2 e2

Kepekaan (KE) KE3 KE2 KE4 KE3 KE3 KE3

3. Kedalaman tanah (cm) 80 69 84 63 57 49

Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Kelompok k1 k1 k1 k1 k1 k2

4. Tekstur tanah

Lapisan atas

Lom

berpasir Lom Klei Lom Klei

Lom

berdebu Pasir

Lom berpasir Lapisan bawah Lom Lom Klei Lom Klei Lom Klei Pasir

Lom berpasir

Kelompok t4 t2 t2 t2,t3 t5 t4

5. Permeabilitas tanah 13.02 8.37 0.26 0.12 16.77 3.74 Harkat Cepat Agak cepat Lambat Lambat Cepat Sedang

Keterangan P5 P4 P1 P1 P5 P3

6. Drainase Cepat Cepat Agak baik Agak baik

Agak

cepat Agak cepat

Keterangan d0 d0 d2 d2 d3 d3

7. Kerikil/batuan (%) 10 10 0 0 1 0

Keterangan b0 b0 b0 b0 b0 b0

8. Ancaman banjir Tanpa Tanpa

Kadang-kadang

Sangat

jarang Tanpa Tanpa

Keterangan O0 O0 O1 O1 O0 O0

9. Salinitas 0.09 0.08 0.06 0.03 0.09 0.05

Keterangan Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas

Kelompok g0 g0 g0 g0 g0 g0

*Kelas kemampuan lahan VII VI III IV VII VI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

37

Lanjutan tabel 4.2

Satuan Peta Lahan/SPL

Karakteristik lahan 20 21 22 23 24 25

1. Kemiringan lereng (%) 41 39 43 6 20 31

Kelas E E E B D E

2. Erosi

Tingkat Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Ringan

Kelompok e2 e2 e2 e2 e2 e1

Kepekaan (KE) KE3 KE3 KE3 KE3 KE4 KE5

3. Kedalaman tanah (cm) 64 104 121 53 70 53

Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Kelompok k1 k0 k0 k1 k1 k1

4. Tekstur tanah

Lapisan atas Pasir Pasir Pasir

Lom klei berpasir Lom berpasir Lom berdebu Lapisan bawah Pasir Pasir Pasir

Lom Klei berpasir Lom berpasir Lom Kelompok t5 t5 t5 t2 t4 t3 5. Permeabilitas tanah 28.22 27.46 21.65 6.76 6.09 0.26 Harkat Cepat Cepat Cepat Agak cepat Sedang Lambat

Keterangan P5 P5 P5 P4 P3 P1

6. Drainase Agak cepat Cepat Cepat Cepat Agak baik Cepat

Keterangan d3 d0 d0 d0 d2 d0

7. Kerikil/batuan (%) 1 10 0 0 0 0

Keterangan b0 b0 b0 b0 b0 b0

8. Ancaman banjir Tanpa Tanpa Tanpa Tanpa Tanpa Tanpa

Keterangan O0 O0 O0 O0 O0 O0

9. Salinitas 0.05 0.08 0.07 0.05 0.06 0.06

Keterangan Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas

Kelompok g0 g0 g0 g0 g0 g0

*Kelas kemampuan lahan VI VI VI II IV VI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

38

Lanjutan tabel 4.2

Satuan Peta Lahan/SPL

Karakteristik lahan 26 27 28 29 30 31

1. Kemiringan lereng (%) 33 11 25 45 49 65

Kelas E C E E F F

2. Erosi

Tingkat Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan Ringan

Kelompok e1 e1 e1 e1 e1 e1

Kepekaan (KE) KE2 KE3 KE5 KE4 KE4 KE4

3. Kedalaman tanah (cm) 66 78 82 108 58 97

Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Kelompok k1 k1 k1 k0 k1 k0

4. Tekstur tanah

Lapisan atas

Lom

berpasir Lom Klei Lom Lom berpasir

Lom berpasir Lom berpasir Lapisan bawah Lom Klei berpasir Klei

berpasir Lom Lom berdebu

Lom berpasir Lom berpasir Kelompok t2 t2 t3 t3,t4 t4 t4 5. Permeabilitas tanah 13.11 9.44 0.10 0.18 1.68 0.66 Harkat Cepat Agak

cepat Lambat Lambat

Agak lambat

Agak lambat

Keterangan P5 P4 P1 P1 P2 P2

6. Drainase Cepat Baik Cepat Agak buruk Cepat Cepat

Keterangan d0 d1 d0 d3 d0 d0 7. Kerikil/batuan (%) 0 0 0 0 0 0 Keterangan b0 b0 b0 b0 b0 b0 8. Ancaman banjir Sangat jarang

Kadang-kadang Tanpa Tanpa Tanpa Tanpa

Keterangan O1 O1 O0 O0 O0 O0

9. Salinitas 0.03 0.07 0.07 0.06 0.03 0.03

Keterangan Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas

Kelompok g0 g0 g0 g0 g0 g0

*Kelas kemampuan lahan VI III VI VI VII VII

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

39

Lanjutan tabel 4.2

Satuan Peta Lahan/SPL

Karakteristik lahan 32 33 35 36 37

1. Kemiringan lereng (%) 41 14 8 45 30

Kelas E C B E E

2. Erosi

Tingkat Ringan Ringan Ringan Sedang Ringan

Kelompok e1 e1 e1 e2 e1

Kepekaan (KE) KE4 KE4 KE4 KE3 KE4

3. Kedalaman tanah (cm) 77 90 58 80 50

Keterangan Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang

Kelompok k1 k1 k1 k1 k2

4. Tekstur tanah

Lapisan atas Lom berpasir Lom berpasir

Lom

pasiran Lom klei berpasir Lom pasiran Lapisan bawah Lom berpasir Lom berpasir

Lom

pasiran Lom klei berpasir

Lom pasiran

Kelompok t4 t4 t4 t2 t4

5. Permeabilitas tanah 13.11 0.06 0.03 0.03 0.81

Harkat Cepat Lambat Lambat Lambat Agak lambat

Keterangan P5 P1 P1 P1 P2

6. Drainase Cepat Cepat Cepat Cepat Baik

Keterangan d0 d0 d0 d0 d1

7. Kerikil/batuan (%) 50 0 3 0 1

Keterangan b1 b0 b0 b0 b0

8. Ancaman banjir Tanpa Tanpa

Kadang-kadang Tanpa Tanpa

Keterangan O0 O0 O1 O0 O0

9. Salinitas 0.06 0.09 0.10 0.03 0.04

Keterangan Bebas Bebas Bebas Bebas Bebas

Kelompok g0 g0 g0 g0 g0

*Kelas kemampuan lahan VI III II VII VI

Sumber: Analisis lapangan dan laboratorium

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

40

2. Kepekaan erosi

Hasil penelitian menunjukkan tingkat erosi dan kepekaan erosi tanah lokasi penelitian berkisar dari ringan hingga sedang. Tingkat erosi ringan berada pada sebaran SPL 2, 3, 4, 9, 10, 13, 14, 16, 17, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 35, dan 37. Sedangkan tingkat erosi sedang berada pada sebaran SPL 1, 7, 8, 11, 12, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, dan 36. Kepekaan erosi berkisar dari KE2 (rendah) sampai KE5 (tinggi). Pada SPL 7, 11, 15, dan 26 masuk dalam KE2 namun dengan tingkat erosi yang berbeda. Pada SPL 8, 9, 10, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 27, dan 36 masuk dalam KE3. Pada SPL 1, 2, 3, 4, 16, 24, 29, 30, 31, 32, 33, dan 35 masuk dalam KE4. Untuk SPL 25 masuk dalam KE5 yang terletak di desa Nglegok.

Lokasi penelitian yang masuk dalam tingkat erosi dan kepekaan erosi yang sama adalah SPL 2, 3, 4, 16, 29, 30, 31, 32, 33, dan 35 dimana tingkat erosinya ringan dan sama-sama masuk dalam KE4. Pada SPL 7, 11, dan 15 memiliki tingkat erosi yang sama yaitu sedang dan sama-sama masuk dalam KE2 yang terletak pada sebaran desa Kemuning, Segorogunung dan Berjo. Pada SPL 8, 12, 18, 19, 20, 21, 22, dan 23 memiliki tingkat erosi yang sama yaitu sedang dan sama-sama masuk dalam KE3. Sedangkan untuk tingkat erosi ringan dan masuk dalam KE3 berada pada SPL 9, 10, 13, 14, 17, dan 27.

Erodibilitas tanah dipengaruhi beberapa faktor antara lain tekstur tanah, permeabilitas dan bahan organik. Tanah dengan tekstur tanah pasir lebih tahan terhadap erosi dibanding dengan tanah berdebu, hal ini disebabkan pasir memiliki pori besar yang banyak sehingga kapasitar infiltrasi tinggi dan berukuran besar sehingga lebih tahan terhadap penghanyutan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

41

3. Kedalaman tanah

Kedalaman tanah dinotasikan dengan notasi k0 (dalam), k1 (sedang), k2 (dangkal), dan k3 (sangat dangkal). Untuk k0 apabila kedalaman lebih dari 90 cm, k1 apabila kedalaman 50 - 90 cm, k2 apabila kedalaman 25 - 50 cm dan k3 apabila kedalaman kurang dari 25 cm.

Kedalaman tanah merupakan kedalaman tanah yang masih dapat ditembus oleh perakaran tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian memiliki kedalaman efektif dari dangkal sampai dalam. Kedalaman tanah dangkal berada pada sebaran SPL 1, 8, 12, 13, dan 19. Pada SPL 2, 3, 4, 7, 9, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 32, 33, 35, 36, dan 37 memiliki kedalaman tanah sedang. Tanah dalam berada pada SPL 10, 11, 21, 22, 29, dan 31. Semakin dalam tanah maka bahaya erosi semakin rendah, sebaliknya semakin dangkal maka bahaya erosinya tinggi.

4. Tekstur tanah

Tekstur tanah merupakan perbandingan relatif partikel-partikel dalam tanah terutama fraksi pasir, debu dan lom. Untuk menentukan klasifikasi kemampuan lahan menggunakan tekstur lapisan atas yang diambil pada kedalaman 0-30 cm dan lapisan bawah pada kedalaman 30-60 cm. Pengelompokan tekstur tersebut adalah:

t1 : tanah bertekstur halus meliputi tekstur klei berpasir, klei berdebu dan klei.

t2 : tanah bertekstur agak halus meliputi tekstur lom klei berpasir, lom klei dan lom klei berdebu.

t3 : tanah bertekstur sedang meliputi tekstur lom, lom berdebu dan debu.

t4 : tanah bertekstur agak kasar meliputi tekstur lom berpasir, lom berpasir halus dan lom berpasir sangat halus.

t5 : tanah bertekstur kasar meliputi tekstur pasir.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

42

Hasil penelitian menunjukkan tekstur tanah berkisar pada kelompok t1 sampai t5. Kelompok tekstur t1 berada pada SPL 7, 9 dan 11. Kelompok tekstur t2 tersebar pada SPL 1, 3, 4, 8, 15, 16, 17, 23, 26, 27, dan 36. Kelompok tekstur t3 tersebar pada SPL 10, 13, 17, 25, 28, dan 29. Kelompok tekstur t4 tersebar pada SPL 2, 12, 14, 19, 24, 29, 30, 31, 32, 33, dan 35. Kelompok tekstur t5 tersebar pada SPL 18, 20, 21, dan 22. Pada SPL 17 masuk dalam kelompok tekstur t2 dan t3 karena pada SPL tersebut tekstur lapisan atas adalah lom berdebu dan lapisan bawah lom klei. Pada SPL 29 masuk dalam kelompok tekstur t3 dan t4 karena pada SPL tersebut tekstur lapisan atas adalah lom berpasir dan lapisan bawah lom berdebu.

5. Permeabilitas tanah

Permeabilitas tanah adalah kemampuan tanah untuk dapat meloloskan air. Pengukuran permeabilitas menggunakan rumus:

K 

郰ŖȖŖϜ쮸Ŗú

Dimana K: Permeabilitas (ml/jam)

Q: Banyaknya air yang mengalir tiap pengukuran (ml) L: Tebal contoh tanah (cm)

T: Waktu pengukuran (jam)

H: Tinggi permukaan air dari contoh tanah bagian atas (cm) A: Luas permuakaan contoh tanah (cm2)

Pengelompokan permeabilitas tanah dinotasikan dengan P1 (lambat) yaitu permeabilitas kurang dari 0,5 cm/jam, P2 (agak lambat) yaitu permeabilitas antara 0,5-2,0 cm/jam, P3 (sedang) yaitu permeabilitas antara 2,0-6,25 cm/jam, P4 (agak cepat) yaitu permeabilitas antara 6,25-12,5 cm/jam, dan P5 (cepat) yaitu permeabilitas lebih dari 12,5 cm/jam. Hasil analisis permeabilitas tanah menunjukkan kisaran lambat sampai cepat.

Permeabilitas lambat berada pada sebaran SPL 4, 16, 17, 25, 28, 29, 33, 35, dan 36 yang terletk di sebaran desa Kemuning,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

Segorogunung, Berjo, Nglegok dan Ngargoyoso. Permeabilitas agak lambat berada pada sebaran SPL 1, 2, 3, 8, 11, 30, 31, dan 37. Permeabilitas sedang berada pada sebaran SPL 7, 9, 10, 12, 19, dan 24. Permeabilitas agak cepat berada pada sebaran SPL 15, 23, dan 27. Sedangkan permeabilitas cepat berada pada sebaran SPL 13, 14, 18, 20, 21, 22, 26, dan 32 yang terletak di sebaran desa Berjo, Segorogunun dan Dukuh .

Tanah dengan tekstur pasir lebih cepat meloloskan air karena memiliki pori-pori yang lebih besar.

6. Drainase

Drainase adalah pengeringan air yang berlebihan pada tanah yang mencakup proses pengatusan dan pengaliran air yang berada pada profil tanah maupun permukaan tanah yang menggenang akibat pengaruh topografi.

Pengelompokan drainase dinotasikan dengan d0 (berlebihan/cepat), d1 (baik), d2 (agak baik), d3 (agak buruk), d4 (buruk), dan d5 (sangat buruk). Hasil penelitian menunjukkan drainase berkisar dari agak buruk sampai cepat. Pada SPL 29 memiliki drainase buruk sehingga dinotaskan d4 yang terletak di desa Kemuning. Pada SPL 3, 9, 12, 13, 16, 17, dan 24 memiliki drainase agak baik sehingga dinotasikan d2. Pada SPL 7, 10, 11, 27 dan 37 memiliki drainase baik sehingga dinotasikan d1. Pada SPL 18, 19, dan 20 memiliki drainase agak cepat sehingga dinotasikan d3. Pada SPL 1, 2, 4, 8, 14, 15, 21, 22, 23, 25, 26, 28, 30, 31, 32, 33, 35, dan 36 memiliki drainase cepat sehingga dinotasikan d0 yang terletak pada sebaran desa Berjo, Girimulyo, Kemuning dan Segorogunung.

7. Kerikil dan Batuan

Bahan-bahan kasar dapat berada di dalam lapisan tanah atau di atas permukaan tanah. Kerikil merupakan bahan kasar yang berdiameter lebih dari 2 mm sampai 7,5 cm jika berbentuk bulat atau sampai 15 cm sumbu panjang jika berbentuk gepeng. Batuan diatas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

permukaan tanah dibedakan menjadi dua macam yaitu batuan lepas yang terletak di permukaan tanah dan batuan tersingkap yang merupakan bagian dari batuan yang terbenam di dalam tanah. Penghitungan banyaknya kerikil dan batuan diambil jumlah kerikil/batuan/batuan tersingkap yang terbesar.

Pengelompokan kerikil dan batuan dinotasikan dengan b0 (tidak ada atau sedikit) yaitu 0-15% volume tanah, b1 (sedang) yaitu 15-50% volume tanah, b3 (banyak) yaitu 50-90% volume tanah, dan b4 (sangat banyak) yaitu >90% volume tanah.

Hasil penelitianmenunjukkan kisaran kerikil dan batuan adalah dari tidak ada atau sedikit sampai sedang. Pada SPL 2, 3, 7, 8, 9, 10, 12, 16, 17, 19, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, dan 36 tidak terdapat kerikil/batuan. Pada SPL 13, 14, 15, 18, 20, 21, 35, dan 37 terdapat sedikit batuan secara berurutan yaitu 2%, 10%, 10%, 1%, 1%, 10%, 3%, dan 1% sehingga dinotasikan dalam b0. Pada SPL 1, 4, 11, dan 32 terdapat kerikil/batuan dengan jumlah secara berurutan yaitu 20%, 30%, 40%, dan 50% masuk dalam kelompok sedang yang dinotasikan dengan b1.

8. Ancaman Banjir

Pengelompokan ancaman banjir atau penggenangan dinotasikan O0(tidak pernah) yaitu dalam periode satu tahun tidak pernah tertutup banjir, O1 (kadang-kadang) yaitu banjir yang menutupi tanah lebih dari 24 jam terjadinya tidak teratur dalam periode kurang dari satu bulan, O2 (selama waktu satu bulan dalam setahun tanah secara teratur tertutup banjir), O3 (selama waktu 2 sampai 5 bulan dalam setahun tanah secara teratur selalu dilanda/tertutup banjir), O4 (selama waktu 6 bulan atau lebih dalam setahun tanah secara teratur selalu dilanda/tertutup banjir).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran ancaman banjir yaitu tanpa banjir sampai sering. Pada SPL 1, 2, 3, 8, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 36, dan 37 tanpa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

ada ancaman banjir yang dinotasikan dengan O0. Pada SPL 4, 7, 9, 10, 16, 17, 26, 27, dan 35 sangat jarang atau kadang-kadang terjadi ancaman banjir yang dinotasikan dengan O1. Untuk SPL 11 sering terjadi ancaman banjir yang dinotasikan dengan O2 yang terletak di desa Kemuning.

9. Salinitas Tanah

Salinitas tanah dinyatakan sebagai kandungan garam larut dalam tanah. Pengelompokan salinitas tanah dinotasikan dengan g0 (bebas), g1 (terpengaruh sedikit), g2 (terpengaruh sedang), dan g3 (terpengaruh hebat). Dari hasil penelitian diketahui bahwa semua daerah penelitian tidak mengandung larutan garam atau dikatakan bebas dari kandungan garam.

Dokumen terkait