BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.3. Hasil Pengamatan dan Wawancara
4.1.3.1 Karakteristik Pada Mahasiswa Hedonisme di Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tujuan penelitian yakni mengetahui Karakteristik Mahasiswa Hedonisme Universitas Sumatera Utara tentu saja peneliti melakukan pengamatan dan wawancara langsung secara mendalam kepada setiap informan yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing informan pasti akan terlihat dari opini, aktivitas dan minat nya mereka sesuai karakteristik hedonisme. Adapun karakteristik mahasiswa hedonisme di universitas sumatera utara ini akan peneliti sajikan dalam bentuk narasi maupun mendeskripsikan segala sesuatu yang menjadi hasil wawancara dan pengamatan peneliti yang dimulai dari informan I sampai kepada informan V.
Opini
INFORMAN 1
Berbagai macam karakteristik pada informan yang termasuk kriteria hedonisme, dan informan I menyadari bahwa mereka salah satu dari orang yang hedonisme. Salah satu kriteria hedonisme adalah jarang di rumah untuk menghabiskan waktu dan uang yang berlebihan. Informasi I FR mengartikan hedonisme sebagai seseorang yang berlebihan. FR juga merasa bahwa dirinya tergolong mahasiswa atau orang yang hedonisme.
“hedonisme itu nggg menurutku mengeluarkan biaya yang seharusnya tidak perlu alias berlebihan or too much hahaha (sambil tertawa dengan tangan ditaruh di antara hidung dan mulut)*”
Informan I ini bersedia dikatakan sebagai mahasiswa yang memiliki perilaku konsumtif atau hedonisme, sesuai dengan penuturan yang ia sampaikan yaitu:
“mau aja sih aku karena sesuai dengan kemampuannya juga kok gimana dong? Namanya juga perempuan hehehe”
Aktivitas
Berbagai aktivitas yang termasuk dalam kriteria hedonisme yang dilakukan informan I, dan informan I ini gemar atau hobi berada di luar rumah dengan alasan yang hampir sama yaitu merasa bosan berada dirumah. Kegiatan atau aktivitas FR sehari-hari lebih banyak berada di dalam rumah , namun dirinya mengakui bahwa ia hobi pergi ke mall untuk memenuhi kebutuhannya seperti ke salon , cafe dll bersama teman-temannya. FR menghabiskan waktunya di tempat yang ia kunjungi sekitar 4-5jam dan menghabiskan uang dalam sehari 500ribu-1jutaan. Alasan FR sering meluangkan waktunya hanya untuk keluar ia merasa bosan dirumah , karena akhir-akhir ini ia tinggal hanya bersama pembantu rumah tangga (PRT) nya saja.
“iya sih aku sering keluar rumah tapi banyakan dirumah juga kok hehehe..”
Biasanya informan I ini selalu menghabiskan waktu untuk mengatasi kebosanannya dengan pergi ke mall atau cafe, sesuai dengan pernyataan informan I ini yaitu:
“ke mall , ngafe itu udah pasti sih , nonton , karoke , dan makan,, pokonya yang itu udah pasti banget hhihihi”
Frekuensi informan I ini dalam meluangkan waktu nya untuk mengatasi kebosanannya dirumahterbilang maksimal, seperti penuturannya berikut ini:
“aku sih engga setiap hari, tapi setiap minggu wajib harus pergi ke tempat-tempat itu. Dalam seminggu hmmm 3-4kali deh wajib kesana.. paling 3-4 jam paling hmmm. Ga gitu lama yang penting udah keluar ngilangin bosennya gitu”
Informan I ini juga mengatakan akan menghabiskan waktunya dengan teman dekat atau pacarnya, seperti yang dikatakan informan I ini:
“heheheh sama siapa yaa.. hahaa .. aku biasanya sama temen atau sama pacar”
Informan I ini menuturkan kisaran budget yang dikeluarkan dalam sekali pertemuan dengan teman-temannya:
“berapaa yaaa .. hmmm *mikir* . mungkin 500 sampe ke 1juta deh .. yang penting bahagia deh hahaha”
Minat
Berdasarkan minat,masyarakat hedonisme mempunyai kriteria atau karakteristik yang menyukai barang branded dan berlibur, sehingga peneliti mencoba untuk memberikan sebuah pertanyaan mengenai minat menurut kadar kelima informan yang peneliti teliti. Informan I FR ini sangat menyukai barang branded. Hampir brand-brand terkenal dan harga tinggi yang ia sukai. Pecinta Tory Burch ini telah berkata :
“iyaa aku suka banget sama barang branded hihihi.. aduh yang aku suka banyak hahaha.. apaa yaaa .. aku paling suka Tory Burch sama KateSpade, itu sih paling bagus sih menurutku dan emang lucu kalii sih ituu apalagi warnanya kalau rilis lucu-lucu kali. Ooh iyaa sama coach sih aku juga suka sih hehe maaf jadi antusisas kalau bahas gini hihihi”
FR begitu antusias ketika membahas tentang barang branded, walaupun ia tidak pernah mengikuti kapan barang-barang yang ia sukai akan dirilis , ia hanya membeli ketika barangnya sesuai dengan keinginannya. Koleksi barang dari tas, pakaian , hingga sepatu ini dengan barang branded nya sekitar 10jutaan tuturnya dalam jawaban ia :
Oh engga engga..aku sih mana yang suka aja , tergantung selera aku. Jd yang menurutku suka baru deh .. hahahah semuanya nih atau per barang? Hahaha aduuuhh hahaha ... 1 barangnya kan nih??? 5 sampai 10jt tapi ada yang belasan juga sihh tapi udahlah sekitaran 10an aja hhihi”
FR seringkali membeli barang-barang brandednya tersebut ke mall ketika ia sedang jalan-jalan di kota , luar kota maupun luar negeri. Namun terkadang ia juga membeli barangnya di online shop yang berada di instagram. FR mengaku bahwa dirinya lebih sering membeli barang branded nya itu dengan cara meminta kepada orangtua nya.
“ohh biasanya dari orang tua heheh, soaknya jarang kali sih aku pake nabung unuk beli-beli barang yang aku pengen.. jadi biasanya pake uangku dulu nanti minta ganti ke orangtuaku gitu .. atau engga minta beliin ke mereka hahaha”
“Di mall pernah, di olshop juga pernah.. tapi lebih trusted kalau beli ke mall sih”
Dan dalam membeli barang brandednya ia tidak dipatokann dalam satu bulan harus membeli.
“kalau tas tergantung yaa, mungkin 2bulan sekalii.. tapi kalau tiba-tiba kepengen aja beli ya aku beli gitu..dan itu harus dapet barangnya haha nah kalau baju aku wajib setiap bulan. Kan bosen pakai baju yang itu-itu aja untuk share di ig hahaha” ujar FR sambil mengambil gelas minumannya saat itu
Bagi FR menggunakan barang branded cukup mempengaruhi kehidupannya, ia merasa lebih dihargai lawan bicaranya terutama lawan jenisnya. FR biasanya setelah mendapatkan barang kesukaannya, memposting foto barang yang ia dapatkan ke media-media sosialnya bukan karena ia berniat untuk pamer melainkan ia sangat bangga karena telah mendapatkan barang yang ia inginkan.
“engga sih ya .. kayanya biasa aja.. tapi mungkin kayanya cowok tuh jadi agak lebih menghargai lah dan menilai aku.. dan cowo atau orang yang deketin aku bukan orang yang asal-asalan begitu”
“Iyaa kadang sih lewat fotoo itu juga ga yang ga gimana-mana sih Cuma kaya bangga udah dapet barangntya , bukan niat pamer atau bilang langsung ke temen dang ngomong “eh liat nih aku punya barang baru, liat deh” sekedar menghargai kadang pemberian dari orangtuaku atau sekedar share aja taruh di medsos aku”
Salah satu minatnya selain menyukai branded , ia suka jalan-jalan dan berlibur ke luar kota bahkan luar negeri bersama keluarganya untuk foto-foto dan shopping.
“iya syukurnya gitu hehee.. kemana yaaa ga rutin juga keluar tapi mungkin kalau weekend atau holiday aja.. jadi kaya kemaren Cuma baru ke malaysia, sama keliling eropa aja sih, foto-foto di menara eiffel paris, menara pisa, roma. Gitu-gitulah. Itu juga Cuma bertiga aja sama mama dan kaka hehehe”
INFORMAN II
Opini
Informan II MS mengartikan hedonisme sebagai seseorang yang hidup konsumtif, yang menghabiskan uangnya untuk hal-hal tidak terlalu penting hanya untukk kebanggaan atau kesenangan semata.
“hedonisme itu mungkin kayak inii.. menurut aku kayak konsumtif. Jadi kaya kita pengen jajan, pengen jalan , ke tempat-tempat hits tapi itu sebenernya gak perlu tapi itu untuk buat gaya hidup lebih mewah dan keren lah demi kesenangan sementara aja hehehe”
MS hampir tidak mau disebut mahasiswa yang penganut hedonisme , namun secara realistisnya ia merasa sering menghabiskan waktu dan uangnya dalam sekejap hanya untuk kesenangannya saja.
“engga mau sih, tapi kadang ngerasa sih Cuma aku gamau dibilang hedon aah.. maunya konsumtif aja ahahaha lebih baik gitu haha”
Aktivitas
MS berlawan dari FR, ia sangat senang melakukan aktivitas berada di luar rumah bahkan hampir tiap hari berada di luar rumah, walaupun tak ada kegiatan di rumah biasanya ia tetap meminta temannya untuk mengajak dia jalan atau ia menghubungi temannya agar menemaninya jalan-jalan hingga rasa badmoodnya pun menghilang. Bagi ia berada di rumah sangatlah membosankan, karena MS ialah anak tunggal sehingga dirumah merasa kesepian. Bahkan tak jarang ia sering menginap dirumah temannya. Kegiatan MS termasuk kriteria hedonisme juga karena kegiatannya hanya di penuhi dengan singgah di mall dan kafe pada siang hari dan malam waktunya untuk bersenang-senang di tempat hiburan yang sering ia kunjungi bersama teman-temannya. Gaya pakaiannya MS yang terlihat lebih modis dengan balutan kaos ketat dan rok pendek , atau dress pendek ini memang bukan perempuan yang fashionable dengan barang-barang branded, namun uang yang ia pegang dibawah 3juta ini dalam satu bulan tetap cepat lenyapnya akibat kehidupannya yang selalu berada di luar rumah.
“ke mall atau ke cafe sih, bioskop juga dan yaaa ke diskotik sih , club-club gitu kalau diajak temen-temen yang bagian malam hahaha”
MS mengakui bahwa dirinya sering menghabiskan waktunya 3-4 kali berada di luar rumah dalam seminggu. Aktivitasnya ia dalam seminggu itu hanya di penuhi dengan singgah di mall dan kafe pada siang hari dan malam waktunya untuk bersenang-senang di tempat hiburan yang sering ia kunjungi bersama teman-temannya.
“kalau di ke cafe ,mall , restaurant sih ga sering sih , 3x lah dalam seminggu , tapi kalau club tergantung diajak temennya , tapi biasanya 3-4x dalam seminggu . berapa lamanya sih kadang siang sampe sore atau sore sampe malem sih atau ya malam sampe pagi hahaha. Tapi biasanya yang sore sampe malem itu aku sebelumnya nginep dulu di rumah temen , biar gak ketahuan sama mama haha”
Informan II ini biasanya singgah ke cafe, mall dan tempat hiburan malam ‘diskotik’ bersama teman-teman sepermainannya atau bersama pacarnya hanya untuk jalan-jalan saja.
“sama temen ,, atau sama pacaaar *sambilsenyamsenyum* . ya paling jalan-jalan aja sihh”
Dalam melakukan aktivitasnya, MS mengaku menghabiskan uangnya lebih dari 200rb seperti dalam pernyataan ia ini :
“kadang-kadang dari 200rb sampe 500rb sehari. Tergantung. Kalau satu harian di luar itu baru sampe 400-500an sih”
Minat
MS cukup minat terhadap barang branded, walaupun tidak semahal barang brand yang FR miliki. MS lebih menyukai barang-barang branded dari USA seperti zara, forever21, h&m dan yang lainnya.
“ngggg mmmm suka sih tapi yaa ga sering-sering beli kali sih , brands nya ya yang disukai.. aku sih sukanya zara , sephora , h&m , forever21 dan victoria secrets . gitu-gitu sih yang masih bisa dijangkau aja harga barangnya haha”
MS juga sama dengan FR , tidak mengikuti updatean kapan barang tersebut akan di rilis, tapi dengan cara setiap ia jalan-jalan dan mengunjungi store-storenya dan membeli jika ada barangnya yang ia selerakan. Harga koleksi barang ia pun tidak semahal informan I FR, yaitu sekitar 500rb sampai dengan 2jutaan. MS memberikan jawabannya :
“enggak.. karena ya kadang-kadang aja kalau ada yang pengen di beli aja.. engga ngikutin updatean nya .. kisaran koleksi aku dari 500rb sampe yang paling malah 2jutaan lah”
Berbeda dengan FR, MS membeli dalam membeli barang brandednya dari uang pegangan yang ia milikinya, terkadang ia menabung dulu. Jika ia tidak sanggup dengan barangnya yang melebihi budgetnya baru MS meminta ke orangtuanya. Onlineshop atau mall adalah tempat transaksi ia untuk membeli barang branded seleranya.
“dari pegangan sendiri dari uang perbulanku sendiri yang mama kasih sih , tapi kalau lagi pengen tapi harganya melibihi budget aku yaa nabung dulu atau kadang-kadang langsung minta.. sama mama hehehehe”
“kadang-kadang online shop, tapi mall juga sih. Paling langsung datengin store nya yang keliat sama aku”
Informan II MS yang biasa aja dengan barang branded, namun ternyata setiap bulannya ia harus membeli barangnya walaupun ia belum tau apa yang ingin dia beli tetapi ia langsung ke store nya dan wajib ia beli walaupun hanya 1 barang yang ia beli.
“paling engga sebulan sekali pastiii,.. harus ada yang dibeli . kalau engga beli aku bisa demam deh kayanya hahahha”
Infroman II ini tergantung situasinya memaknai penampilannya dalam mempengaruhi kehidupannya ketika memakai barang branded. MS pun jarang bahkan tidak pernah mengunduh barang yang ia beli ke media sosialnya karena menurutnya barang yang ia beli itu cukup untuk kesenangannya saja bukan untuk di umbar-umbar ke dunia maya, seperti tuturnya dalam kalimat :
“yaa tergantung tempatnya .. kalau mau ke acara formal atau orang-orang yang ada nama ya penting lah tapi kalau buat nyantai-nyatai aja ya ga terlalu penting”
“engga lah engga pernah.. aku gaperlu nunjuk-nunjukkin ke mereka . karena beli-beli kan untuk kesenangan aku aja hehe”
Informan juga sangat suka berpergian ke luar negeri seperti KL, Singapore. Sedangkan ke luar kota, ia suka ke Aceh, Jakarta, Bandung, Bali dan lainnya. Tetapi yang ia sering kunjungi secara tiba-tiba ialah Jakarta dan Bali walaupun tidak dalam keadaan dirinya libur kuliah melainkan karena ajakan temannya untuk mendatangi party-party disana atau diskotik.
“pernah , harus disebutin semua nih? Hahaha ke bali , jakarta, bandung, aceh, KL , Singapore .. tapi kadang di rencana tapi kadang aku tuh tiba-tiba aja kalau ada waktu kosong dan temen atau keluarga ngajak sih aku langsung cuss deh kesana . tapi seringnya sih Jakarta sama Bali.. karena temen-temen suka ngajak tiba2 ke acara party-party disana dan aku gamau laah sampe ketinggalan hahaa”
opini
INFORMAN III
Menurut informan III yaitu AG ialah sosok perempuan yang cantik jelita, gayanya sangat modis dan fashionable. Pendapat ia mengenai hedonisme hampir sama dengan FR yang menyatakan bahwa hedonisme adalah kehidupan yang berlebihan dalam gaya penampilan maupun kebutuhan. AG juga sama seperti MS yang tidak mau disebut dengan seorang yang menganut hedonisme tetapi ia sadar hampir tiap hari dan seharian dia berada di luar rumah dan menghabiskan uang dalam sehari untuk nongkrong sekitar 300-400rban.
“hedonisme itu kayanya orang yang berlebihan gitu dalam membeli atau apapun dan selalu mencari kehidupan yang mewah dan hidup bersenang-senang . intinya sesuatu yang berlebihan deh”
Informan III ini enggan disebut-sebut sebagai mahasiswa yang memiliki perilaku konsumtif, dapat dilihat dari penuturan yang diutarakan informan III ini yaitu:
“Sebenernya gak mau , tapi secara kasat mata yaa aku seperti orang yang hedonisme, aku hobi kali ke cafee dan ngumpul-ngumpul lainnya dan ngabisin uang aku sampe ditanya mama aku , aku Cuma bisa diem hahaha”
Aktivitas
Hal yang sama pada AG dalam aktivitasnya, ia sangat betah berada diluar rumah, karena AG mempunyai kegiatan yang lumayan padat dan kebetulan di rumahnya AG setiap hari selalu sepi.
“iya aku lebih sering ada diluar rumah dibanding di rumah sendiri. Karena sepi juga kan . kakak yang paling besar udah pindah rumah , kaka ku yang kedua kerja juga, suaminya juga kerja, mama papa suka banyak acara , adek-adekku sekolah dan pulang juga sore karna les mungkin. Jadi dirumah Cuma ada kaka-kaka aja yang jaga”
Aktivasnya informan III ini dari pagi sampai siang hari ini ialah ia harus kuliah , siang sampai sore ia selalu ada jadwal untuk santai-santai di cafe bersama sahabat-sahabatnya , pada waktu sore ke malam ia harus menari. Kadang selesai menari, ia selalu melanjutkan ngumpul di cafe bersama pacar atau teman segeng nya tersebut. Terutama di weekend, waktunya jarang ia luangkan bersama keluarga atau istirahat dirumah, namun ia pergi satu harian bersama teman-temannya dan pacarnya dan terkadang membuat acara menginap di luar kota untuk liburan. AG juga termasuk ‘anak malam’ tetapi tidak sesering MS. Ia hanya mengunjungi tempat hiburan itu ketika ada temannya yang ulang tahun dan membuat party untuk bersenang-senang. Inilah jawaban yang diungkap oleh informan III ini :
“pertama-tama yang pasti sih ke kampus ,tergantung kalau ada jadwal nari ya nari dulu, kalau sama temen biasanya ya nongkrong haha ya ke cafe , ke mall lah hehe. hehee favorite tempat tongkronanku sih the brothers cafe.. wajib banget kesana kalo mall ya sun plaza sama centre point sih. Kalau ke hotel biasanya kalau ada birthday party untuk surprise in temen geng aku. Dan favorite hotel nya aku tuh suka kali ke aston hotel hehe. Kadang juga suka ke cafe bar gitu sih untuk party tambahan aja misal ada temenku yang ulang tahun hehe”
Pengakuan AG hampir setiap hari berada di luar rumah dengan alesan ia bosan dan tidak betah berada di rumah. AG mengatasi kebosanan dan rasa tidak betah dirumah itu dengan cara pergi ke ke tempat yang menurutnya dapat menghibur dirinya bersama teman-temannya dengan pernyataan ia ini :
“seminggu ya? Kaya hampir setiap hari, setiap pulang kuliah ya aku pasti ke mall atau ke cafe sih, kecuali sabtu minggu. Tapi ehh biasanya itupun juga suka pergi hahaha intinya aku tuh ga betah dirumah jadi lebih seneng”
“sama temen-temen, sama pacar hahahaha *tutupwajahpakebantal* . ya iya kegiatannya sama mereka ya nongkrong”
Uang yang AG habiskan dalam sehari sekitar 300rb-500rban , karena AG mempunyai bagian-bagian waktu ketika hangout bersama temannya , seperti jawaban kalimat ia ini :
“tergantung , kalau cuma nongkrong aja itu nongkrongnya ada waktu-waktunya. Jadi kalau siang ada jadwal ke mall atau restaurant untuk makan siang , kalau sore bagian nongkrong nya ya duduk-duduk manis aja sambil ngopi atau minum aja. Sehari mungkin kalau hari kuliahan 300-400an ya , kalau hari weekend 400-500an sih”
Minat
Informan III AG ini menyukai barang branded, ia mempunyai tas kesayangan dengan brand Michael Kors. Namun ia tidak terlalu suka mengoleksi tas ataupun sepatu melainkan ia mengkoleksi parfum. AG sangat menyukai parfum sehingga ia membuat lemari kaca khusus parfum yang sudah banyak ia miliki.
“dibilang suka sih suka kali la yaa cuma kadang suka gak kesampean untuk dapat barang yang aku sukain itu haha . itu aku suka Loubuttin haha.. dan tas kesayangan aku ada tuh tas merk michael kors . dan aku juga suka sekali parfum.. iya aku sama mama suka kali parfum sampe-sampe bikin lemari kaca khusus parfum aja dan hampir semua merek aku beli .. favorite aku itu parfum bvlgari rose , versace , prada, marc jacobs dan banyak lagi sebenernya Cuma aku lupa merk nya hahaa”
AG tidak mengikuti updatean dari brands nya yang ia suka, namun ia tetap akan membeli barang tersebut dengan cara langsung ke tempatnya. Minat nya dalam mengkoleksi barang-barang branded dapat tergolong sebagai mahasiswa hedonisme. Kisaran yang ia miliki ialah jutaan rupiah.
“gak sih gak terlalu untuk tas aku ga begitu fanatik, tapi kalau parfum kadang aku suka langsung ke store or olshop untuk lihat apa aja nih yang di rilis , modelnya lucu gak dan wanginya enak engga hehehe . kalau tas-tasku kira-kira kisaran 7jutaan kali ya, kalau parfum yang rata-rata 600- 1 jutaan sih”
AG mendapatkan barang-barang yang ia inginkan tersebut dengan cara menyisihkan uangnya atau menabung dan ia juga terkadang meminta kepada orangtua nya dan membeli barang-barangnya di online shop dan mall, sama seperti informan yang lainnya
“enggg yang pasti sisihin uang jajan untuk nabung yang aku pengen beli , tapi kadang ya hasil dari uang nari sih, kalau belum cukup juga minta beliin atau tambahin sedikit ke mama atau papa atau kadang aku minta langsung ke kaka atau abang ipar aku hahaha”
“biasanya sih shopping aku ke mall ya di sogo atau ya onlineshop juga sering karena lebih menggiurkan hahaha dan lebih gampang juga Cuma jadi susah rem deh”
Namun AG tidak rutin membeli barang branded dalam satu bulan. Seperti pada